• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada karyawan Bagian Produksi Pabrik Gula Madukismo PT Madu Baru, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada karyawan Bagian Produksi Pabrik Gula Madukismo PT Madu Baru, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

BERNADETA KRISMANINGSIH

NIM: 052214046

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

BERNADETA KRISMANINGSIH

NIM: 052214046

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah

kepadanya dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:5)

Ia membuat segala sesuatu indah pada

waktunya…..(Pengkhotbah 3:11)

Jangan katakan ‘tidak bisa’ bila kamu belum

mencobanya, karena kesuksesan tidak datang dengan

sendirinya, tetapi harus tetap diusahakan

(Peter F.Drucker)

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

œ

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

œ

Bapakku Patricius Kardja dan Ibuku CH.

Kasmiyati tercinta

œ

Kakak dan Adikku tercinta

(6)
(7)
(8)

karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan: Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi Pabrik Gula Madukismo PT Madu Baru, Bantul, Yogyakarta dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

(9)

karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

7. Ibu Retna Isharsriyani SE, selaku Kepala Bagian SDM dan Umum PT Madubaru yang telah memberikan ijin dan bantuan yang sangat berarti bagi penulis untuk melakukan peneltian di PT Madubaru, Bantul, Yogyakarta. 8. Bapakku Patricius Kardja dan Ibuku CH. Kasmiyati yang saya cintai, yang

tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, semangat kepada penulis. Semoga berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.

9. Mbaku Agnes Krismawati yang telah memberikan semangat dan dukungannya selama penulis kuliah.

10. Adikku Cicilia Julimelati dan Dominikus Kristianto yang telah memberikan semangat, doa, dan dukungannya.

11. Mbah Kakung dan Mbah Putri yang ada di Karang Bendo dan Wates yang telah memberikan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan rejeki.

(10)

doa selama ini....semoga kita tetap bersama....makasih semuanya ya ndul... 15. Sahabatku Lutfi Medyasasi, makasih ya atas kebersamaannya selama 4

tahun ini,,semoga kebersamaan kita tidak sampai disini aja.

16. Teman-temanku: Heni, Sashi, Dika, Patrick, Hana, Vani, Cenul, Marcel, dan Lia...makasih ya atas kebersamaan dan canda tawanya.

17. Teman-teman Manjemen 2005, khususnya Manajemen B

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari par pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 17 September 2009 Penulis

(11)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

(12)

2. Arti Penting Manajemen ... 7

B. Kepemimpinan ... 7

1. Pengertian Kepemimpinan ... 7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan ... 9

C. Gaya Kepemimpinan ... 11

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan ... 11

2. Macam-macam Gaya Kepemimpinan ... 12

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan . 17 D. Motivasi Kerja ... 17

1. Pengertian Motivasi ... 17

2. Hakekat Motivasi ... 18

3. Faktor-faktor Motivasi ... 18

4. Model dan Teori Motivasi ... 21

E. Produktivitas Kerja ... 27

1. Pengertian Produktivitas ... 27

2. Pentingnya Produktivitas ... 27

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 28

F. Hipotesis ... 29

G. Kerangka Konseptual ... 30

(13)

D. Populasi dan Sampel ... 32

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 32

F. Variabel Penelitian ... 33

G. Sumber Data ... 33

H. Teknik Pengumpulan Data ... 33

I. Pengujian Instrumen Penelitian ... 34

J. Teknik Analisis Data ... 37

K. Uji Asumsi Klasik ... 38

L. Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 44

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 46

C. Struktur Organisasi ... 47

D. Sumber Daya Manusia ... 48

E. Budaya Perusahaan ... 49

F. Produksi ... 50

G. Pemasaran ... 51

H. Permodalan ... 51

(14)

1. Hasil Uji Validitas ... 55

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 58

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 59

4. Analisis Regresi Linier Berganda ... 62

5. Uji F ... 63

6. Uji t ... 64

C. Pembahasan ... 65

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

C. Keterbatasan Penelitian... 68

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Tabel V.1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel V.2 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 54

Tabel V.3 Distribusi Responden berdasarkan Usia ... 55

Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ... 56

Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja ... 57

Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 58

Tabel V.7 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 59

Tabel V.8 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ... 62

Tabel V.9 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 62

(16)
(17)
(18)

Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi Pabrik Gula Madukismo PT Madubaru Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Bernadeta Krismaningsih Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan; (2) pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan; (3) pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Sampel sebanyak 50 orang yang bekerja di bagian produksi Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Adapun variabel penelitiannya adalah Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Produktivitas Kerja. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis regresi linier berganda, uji hipotesis F dan uji hipotesis t.

(19)

A Case Study of the Employees Part of Production Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Bernadeta Krismaningsih Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The aims of the research were to identity :(1) the effect of leadership style to working productivity of employees; (2) the effect of working motivation to working productivity of employees; (3) the effect of leadership style and working motivation to working productivity of employees.

The research was a case study. Sample technique was purposive sampling. Data was collected by questionnaires. Sample were 50 employees of production, Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Research variable were leadership style, working motivation, and working productivity of employees. Data analysis technique in the research were multiple linear regression and simple linear regression.

(20)

Dalam era perdagangan bebas dunia abad 21 terjadi iklim kompetisi yang tinggi disegala bidang yang menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetisi yang tinggi menuntut pula suatu organisasi mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi. Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi ke arah pencapaian tujuan dan produktivitas kerja karyawan dapat meningkat.

Produktivitas dapat diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi yang menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan (input) dengan hasil (output). Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa produktivitas harus ada disetiap fungsi atau bagian dalam perusahaan sebagai suatu kesatuan masing-masing bidang yang mendukung produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

(21)

melaksanakan tugasnya, penggunaan waktu menjadi lebih efisien dan produktivitas para karyawan meningkat.

Oleh karena itu dalam usaha peningkatan kepuasan dan produktivitas kerja karyawan dapat memperhitungkan berbagai variabel, seperti pekerja sendiri dengan karakteristik individualnya (termasuk jenis kelamin, usia, masa kerja, latar belakang sosial, pendidikan, kepribadian, budaya dan sistem nilai yang dianut), sifat pekerjaan yang harus dilakukan, iklim dalam organisasi dan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh para pejabat pimpinan dalam organisasi.

Menurut Jack Welch, CEO General Electric Company, bahwa produktivitas berasal dari setiap individu dengan membuat setiap orang sebagai bagian dari tiap langkah yang diambil perusahaan dan mengizinkan setiap orang berpendapat dan berperan dalam keberhasilan suatu perusahaan, maka produktivitas yang diperoleh akan berlipat ganda.

Penelitian motivasi yang dilakukan oleh William James dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja pada tingkat yang mendekati 80-90 persen dari kesanggupannya apabila mendapat motivasi yang tinggi baik dari dalam dirinya maupun dari luar. Hal ini menunjukkan motivasi adalah suatu penentu dalam tingkat produktivitas kerja.

Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul ”PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

(22)

Karena tanpa adanya peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, maka akan sulit untuk mengendalikan tingkat inflasi dan akan sulit bagi perusahaan untuk bersaing secara efektif dipasar dunia.

B. Rumusan Masalah

Aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah aset manusia (SDM). Tanpa sumber daya manusia (SDM) tampak tidak mungkin bagi perusahaan untuk meraih tujuan dan sasaran perusahaan. Pemimpin memiliki gaya kepemimpinan dalam menghadapi dan melayani karyawan atau bawahan yang biasanya berbeda setiap individu. Gaya kepemimpinan tersebut yang menentukan kemajuan dari suatu perusahaan yang di pimpinnya. Peranan pimpinan juga bisa meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah gaya kepemimpinan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan? 2. Apakah motivasi kerja mempengaruhi produktivitas kerja karyawan?

(23)

C. Batasan Masalah

1. Gaya kepemimpinan

Ada berbagai macam gaya kepemimpinan yang biasanya digunakan, tetapi dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada 3 macam gaya kepemimpinan yaitu democratic leadership, dictatorial leadership, dan

free rein leadership. 2. Motivasi kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja antara lain keinginan berprestasi, penghargaan, tantangan, tanggung jawab, pengembangan. 3. Produktivitas kerja

Ada bermacam-macam faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, tetapi penulis hanya membatasi beberapa saja antara lain pendidikan, ketrampilan, disiplin, tingkat penghasilan, lingkungan kerja, sarana produksi, masa kerja, dan kesempatan berprestasi.

D. Tujuan Penelitian

(24)

Dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, gaya kepemimpinan yang akan diterapkan tergantung dari keadaan, situasi, waktu, dan tempat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

3. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan dapat mengetahui pentingnya gaya seorang pemimpin dan motivasi kerja terhadap meningkatkan produktivitas kerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman serta dapat mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan di lapangan secara nyata khususnya dibidang sumber daya manusia (MSDM).

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

(25)

1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan, koordinasi dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan-tujuan tersebut (Henry Simamora, 1997 : 3)

Menurut Stoner yang ditulis di buku T. Hani Handoko (1986 : 8) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

(26)

2. Arti Penting Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manjemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Menurut Hani (1986 : 6) ada 3 alasan mengapa manajemen sangat penting, antara lain:

a. Untuk mencapai tujuan

b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan

c. Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas

B. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Salah satu faktor yang berperan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi adalah kepemimpinan. Kepemimpinan itu ada karena dalam kenyataannya suatu organisasi dipegang atau dikendalikan oleh seorang pemimpin.

(27)

Kepemimpinan bukan sesuatu yang mudah, karena perjalanan seorang pemimpin penuh tantangan dan kesulitan. Pekerjaan seorang pemimpin bukanlah memecahkan persoalan seorang diri, melainkan mengilhami mereka yang dipimpinnya untuk memecahkan persoalan-persoalan yang timbul. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengutamakan tercapainya tujuan organisasi dengan tidak merugikan dan mengabaikan kepentingan orang lain, berpikiran dan bekerja benar sesuai dengan peraturan yang berlaku, disenangi lingkungan dan bertanggung jawab. (Yusuf Suit dan Almasdi, 1996:60)

Ada beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli, antara lain yaitu:

1). Menurut T.Hani Handoko (1986:294)

Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

2). Menurut Fiedler Dan Martin yang mengutip dari: a. Dubin, 1951

Kepemimpin adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan.

b. Humphill, 1954

(28)

c. Stogdill. 1948

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.

Dari berbagai definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability).

Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap bawahan, kolega maupun atasan pimpinan itu sendiri.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Menurut Charles (1986 : 18) faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan anatara lain :

a. Diri kita sendiri

Faktor-faktor yang berasal dari diri kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu:

1. pengertian kita tentang kepemimpinan

(29)

4. pengalaman yang telah kita miliki di bidang kepemimpinan b. Pandangan kita terhadap manusia

Teori Douglas McGregor mengatakan mengenai 2 pandangan tentang manusia yaitu:

1. Pandangan pertama yang disebut teori X (X theory) mengatakan bahwa pada dasarnya manusia itu pada umumnya tidak menyukai pekerjaan dan sedapat mungkin menghindari pekerjaan.

2. Pandangan kedua yang disebut teori Y (Y theory) mengatakan bahwa bagi manusia bekerja merupakan hal yang alamiah seperti bermain atau beristirahat.

Pandangan seperti ini mempengaruhi cara pemimpin itu membaca situasi orang-orang yang dipimpinnya, mempengaruhi cara menanggapi usulan, permintaan dan keluhan mereka, mempengaruhi pemilihan cara-cara untuk memimpin mereka.

c. Keadaan kelompok

kelompok yang matang cenderung membuat kita rela menyerahkan kepercayaan dan kekuasaan kepada para anggota. Kelompok yang belum matang membuat kita cenderung bertindak otoritas dengan banyak menyuruh dan terlalu direktif.

d. Situasi Waktu

(30)

orientasi pada pekerjaan dan kurang pada orang-orang yang dipimpinnya.

C. Gaya Kepemimpinan

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Didalam memimpin suatu perusahaan, tiap-tiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Masing-masing dari gaya yang berbeda tersebut mempunyai konsekuensi tersendiri terhadap karyawan.Pilihan akan gaya kepemimpinan harus mempertimbangkan faktor kekuatan situasional seperti iklim organisasi, kelompok kerja tertentu, sifat tugas pekerjaan kelompok, tekanan waktu bahkan faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi sikap anggota terhadap kekuasaan.

(31)

2. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Menurut Ishak dan Hendri (2003 : 94) dalam mencapai tujuan, pemimpin harus dapat menguasai atau mempengaruhi serta memotivasi orang lain, maka dalam penerapan MSDM, digunakan 3 macam gaya kepemimpinan yaitu :

a. Gaya kepemimpinan demokrasi (democratic leadership)

Adalah suatu gaya kepemimpinan yang menitik beratkan kepada ”kemampuan untuk menciptakan moral” dan ”kemampuan untuk menciptakan kepercayaan.”

Ciri-ciri kepemimpinan yang demokrasi:

1. semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.

2. para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.

3. pemimpin melibatkan tim di dalam sebagian besar aspek bisnis dalam arti karyawan berpartisipasi dalam mencapai tujuan perusahaan.

b. Gaya kepemimpinan diktator (dictatorial leadership)

(32)

Ciri-ciri kepemimpinan yang otokrasi:

1. semua penentuan kebijaksanan dilakukan oleh pemimpin. 2. teknik-teknik dan langkah-langkah kegiatan didikte oleh atasan

setiap waktu.

3. pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.

c. Gaya kepemimpinan kendali bebas (free rein leadership)

Adalah suatu gaya kepemimpinan yang menyerahkan sepenuhnya seluruh kebijaksanaan pengoperasian MSDM kepada bawahannya dengan hanya berpegang kepada ketentuan-ketentuan pokok yang ditetapkan oleh atasan mereka.

Ciri-ciri kepemimpinan kendali bebas

1. sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas.

2. kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota / pertanyaan dan tidak ada maksud menilai atau mengatur suatu kejadian.

Didalam buku Susilo (2000:184) George R Terry membagi gaya kepemimpinan ke dalam 6 tipe kepemimpinan yaitu:

a. Tipe Pribadi

(33)

b. Tipe Non Pribadi

Pimpinan kurang adanya kontak pribadi pemimpin yang bersangkutan dengan bawahan-bawahannya. Sehingga demikian hubungan tersebut bersifat tidak langsung atau bersifat ”non personal” dan biasanya hubungan yang demikian tidak dinamis. c. Tipe Otoriter

Menganggap kepemimpinannya merupakan hak pribadinya dan berpendapat bahwa ia dapat menentukan apa saja dalam organisasi tanpa mengadakan konsultasi dengan bawahan-bawahannya yang melaksanakan.

d. Tipe Demokratis

Pemimpin tipe ini menitikberatkan pada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok.

e. Tipe Paternalistis

Tipe ini cenderung terlalu ke ”bapak”an sehingga sangat memikirkan keinginan dan kesejahteraan anak buah, terlalu melindungi dan membimbing ( ”overprotective”)

f. Tipe Indigenous

(34)

Menurut Ronald Lippit, K White dan Kurt Levin (Heidjrachman, 1980:182) ada 3 gaya kepemimpinan yaitu:

a. Otokratik

Pemimpin dengan gaya ini menganggap segala kegiatan harus diputuskan oleh pemimpin karena ia beranggapan bahwa dirinyalah yang terpandai, bawahannya biasa dianggap sebagai boneka saja yang harus melaksanakan semua perintahnya dengan konsekuen. Dalam cara memimpin cenderung menentukan sendiri tujuan yang hendak dicapai oleh kelompoknya dan cara-cara kerja yang harus hendak dicapai oleh kelompoknya dan cara-cara kerja yang harus dipatuhi oleh setiap pengikutnya telah diputuskan sendiri sebelumnya.

Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan ini antara lain: 1). Menganggap organisasi adalah milik pribadi

2). Mengidentikkan tujuan organisasi dengan tujuan organisasi 3). Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata

4). Tidak mau menerima saran, kritik, dan pendapat bawahan 5). Terlalu tergantung pada kekuasaan formal

6). Tidak memberikan informasi yang berarti kepada bawahan 7). Bersikap menjauhi kelompok

b. Demokratik

(35)

dilakukan oleh seorang pemimpin yang benar-benar menghargai hakekat manusia dari setiap bawahannya. Ia tidak suka berbuat semena-mena terhadap bawahannya. Pemimpin yang demokrat adalah pemimpin yang bersedia menerima saran-saran dari bawahan dan selalu memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berkonsultasi.

Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan ini antara lain:

1). Memandang manusia adalah makhluk yang termulia didunia 2). Mensinkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi 3). Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan

4). Memberikan kebebasan kepada bawahan untuk berbuat

5). Selalu berusaha mengembangkan pribadinya sebagai pimpinan c. Laissez faire

(36)

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemempinan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain (Panji Anoraga 1990 : 11) :

a. Faktor dalam organisasi b. Faktor pimpinan manajer c. Faktor bawahan

d. Faktor situasi penugasan

D. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi

Menurut kamus bahasa Indonesia motif diartikan sebagai sebab – sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang, dasar pikiran dan pendapat, sesuatu yang menjadi pokok. Menurut Heidjrachman dan Suad (1984 : 1997 ) motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan.

Menurut Ishak dan Hendri ( 2003 : 12 ) motivasi adalah sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasranya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.

(37)

lain : termotivasi mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak, meskipun kadang – kadang kerjaan itu secara hukum tidak benar dan termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh.

2. Hakekat Motivasi

Menurut Wahjosumidjo (1987:193) motivasi pada hakekatnya adalah terminologi umum yang menberikan makna, daya dorong, keinginan, kebutuhan dan kemauan sehingga motivasi merupakan penyebab yang mendasari perilaku seseorang. Jadi motivasi merupakan daya dorong yang timbul dalam diri individu untuk berperilaku tertenti yang mengarah pada pencapaian tujuan.

3. Faktor –faktor Motivasi

Menurut Herzberg (Manullang, 1987:152) mengatakan bahwa faktor-faktor dari motivasi adalah:

a). Kenginan berprestasi

(38)

b). Penghargaan

Penghargaan atas suatu prestasi yang lebih dari seseorang akan memberikan kepuasan batin sehingga seseorang akan berusaha agar lebih berprestasi dengan harapan akan memperoleh tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

c). Tantangan

Adanya tantangan yang dihadapi dapat menjadikan motivator yang kuat bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Tantangan demi tantangan akan menimbulkan motivasi yang dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

d). Tanggung jawab

Adanya rasa ikut memilki akan menimbulkan motivasi untuk merasa bertanggung jawab secara benar terhadap kelangsungan hidup organisasi dimana ia bekerja.

e). Pengembangan

Agar faktor pengembangan dapat berfungsi sebagai motivator pimpinan dapat memulainya dengan melatih bawahan untuk pekerjaan yang lebih menuntut tanggung jawab.

(39)

1). Faktor internal a. kepribadian b. sikap c. pengalaman d. pendidikan

e.cita-cita yang menjangkau masa depan

2). Faktor eksternal

a. pemimpin dan kepemimpinanya b. lingkungan kerja

Menurut Lyman dan Raymond didalam buku Wahjosumidjo mengatakan ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada motivasi yaitu:

a. Ciri-ciri pribadi seseorang b. Tingkat dan jenis pekerjaan c. Lingkungan kerja

3. Manfaat Motivasi

(40)

1). Bekerja sesuai dengan standar 2). Senang bekerja

3). Merasa berharga 4). Bekerja keras

5). Sedikit pengawasan 6). Semangat juang tinggi

4. Model dan Teori Motivasi

Menurut Ishak dan Hendri (2003 :25-39) ada berbagai macam model dan teori motivasi antara lain:

a. Maslow’s Model

Model ini sering disebut dengan model hierarki kebutuhan karena menyangkut kebutuhan manusia. Teori ini digunakan untuk menunjukan kebutuhan seseorang yang harus terpenuhi agar dia termotivasi untuk bekerja. Menurut Maslow, terdapat hierarki kebutuhan manusia antara lain:

1). kebutuhan fisik 2). Kebutuhan Keamanan

(41)

Maslow’s need hierarchy

b. Hezberg’s Model

Model ini sering disebut dengan istilah two-factor view. Menurut dia kepuasan manusia terdiri atas dua hal yaitu puas dan tidak puas.

Faktor – Faktor yang menimbulkan ketidak puasan dikalangan karyawan yaitu :

1). Kebijakan dan administrasi perusahaan 2). Pengawasan

3). Kondisi kerja 4). Gaji

5). Hubungan dengan rekan sekerja 6). Kehidupan pribadi

7). Hubungan dengan bawahan 8). Status dan Keamanan

Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan harga diri

Kebutuhan sosial

Kebutuhan keamanan

(42)

Faktor – Faktor yang memberi kepuasaan kepada karyawan yaitu : 1). Tercapainya tujuan

2). Pengakuan 3). Pakerjaan itu sendiri 4). Pertanggung jawaban 5). Peningkatan

6). Pengembangan

Ketidakpuasan Kerja Tinggi Ketidakpuasaan KerjaRendah

Kepuasan Kerja Tinggi Kepuasan Kerja Rendah

Model 2 faktor Hezberg

Pencapaian, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, kemajuan, perkembangan

(43)

c. Mc Cleland’s Model

Model Mc Cleland ’s sangat menekankan perhatian terhadap prestasi ( achievemen). Ada tiga kebutuhan yang penting yaitu :

1. Achievement adalah adanya keinginan unruk mencapai tujuan lebih baik dari pada sebelumnya. Hal ini dapat dicapai dengan cara:

a). Merumuskan tujuan

Tujuan yang tidak pernah dirumuskan, akan menjerumuskan organisasi. Organisasi akan bergerak kemana arah angin. Artinya, organisasi akan berubah setiap kali orang-orang yang mengurusnya berubah.

b). Mendapatkan umpan balik

Umpan balik diperlukan untuk pencapaian prestasi yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

c). Memberikan tanggung jawab pribadi d). Bekerja keras

2. Affiliation adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat dicapai dengan cara:

a). Bekerjasama dengan orang lain b). Membuat kawan ditempat kerja c). Sosialisasi

(44)

a). Pengalaman masa kanak-kanak b). Kepribadian

c). Pengalaman kerja

d. Expectancy Theory (Teori Harapan)

Dalam teori ini, motivasi adalah fungsi dari berapa banyak yang diinginkan dan berapa besar kemungkinan pencapaiannya.

e. Equity Theory (Teori Keadilan)

Teori ini menjelaskan bahwa motivasi merupakan fungsi dari keadilan yang didasarkan hasil (output) dan pendapatan (wages). Keadilan yang sederhana adalah menerima pendapatan sesuai dengan usahanya.

Motivasi Usaha Prestasi Kemampuan

Lingkungan

Hasil 1

Hasil 2

Hasil 3

Hasil 4

(45)

f. Reinforcement Theory (Teori Penguatan)

Menurut teori ini, motivasi seseorang bekerja tergantung pada penghargaan yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya nanti. Teori ini menyebutkan bahwa perilaku seseorang dimasa mendatang dibentuk oleh akibat dari perilakunya yang sekarang.

Jenis reinforcement ada 4, yaitu:

1. Positive Reinforcement (penguatan positif)

Yaitu penguatan yang dilakukan kearah kinerja yang positif. 2. Negative Reinforcement (penguatan negatif)

Yaitu penguatan yang dilakukan karena mengurangi atau menghentikan keadaan yang tidak disukai.

3. Extinction (peredaan)

Yaitu tidak megukuhkan suatu perilaku, sehingga perilaku tersebut mereda atau punah sama sekali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi peerilaku yang tidak diharapkan.

4. Punishment (hukuman)

(46)

D. Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas

Didalam buku Ravianto (1986:16-17), Webster mendefinisikan bahwa: a. Produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif.

b. Produktivitas adalah tingkat keefektifan dari manajemen industri didalam penggunaan fasilitas-fasilitas untuk produksi.

c. Produktivitas adalah keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan.

Menurut Payaman Simanjuntak ( 1985 : 30 ) Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumberdaya atau faktor produksi yang digunakan persatuan waktu.

Menurut K.L Brookfield ( 1992 : 123 ) Produktivitas adalah hubungan antara barang dan jasa yang dihasilkan dan sumber – sumber masukan ( input ) yang digunakan biasanya dinyatakan sebagai rasio besarnya keluaran ( output ) terhadap masukan.

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.

2. Pentingnya Produktivitas

(47)

efektif dan efisien. Selain tiu dengan adanya produktivitas kerja karyawan maka tujuan perusahaan dapat diharapkan tercapai dengan hasil yang optimal. Di dalam buku Sondang Siagian (2002:202) dikatakan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dilakukan berbagai intervensi yaitu : rancang bangun pekerjaan, tim kerja yang ”mandiri”, gugus kendali mutu dan peningkatan mutu kehidupan kekaryaan.

3. Faktor – Faktor Mempengaruhi Produktivitas

Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik dari diri sendiri maupun dari luar.

Menurut Ravianto (1986:18-19) produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:

a. Pendidikan b. Keterampilan c. Disiplin

d. Sikap dan Etika kerja e. Motivasi

f. Tingkat Penghasilan g. Jaminan Sosial h. Lingkungan Kerja i. Sarana Produksi

(48)

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1986:74) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu:

a. Lamanya bekerja

b. Penggunaan waktu istirahat c. Lingkungan fisik

d. Kerja senada e. Pendidikan

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris (Iqbal, 2002:50). Menurut Sugiyono (2008:93), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah yang dapat diuji kebenarannya secara empiris.

Untuk mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian, penulis mencoba membuat rumusan hipotesis sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

(49)

F. Kerangka Konseptual

Simultan

Sumber: Sondang Siagian (2002:203) dan Marihot Manullang (2004:169) Gaya Kepemimpinan

Motivasi Kerja

Produktivitas Kerja

(50)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu

penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu

fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal, 2002:15).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru

Yogyakarta

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2009

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan

bagian produksi Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pengaruh

gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja

(51)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2002:55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan produksi Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru sejumlah

100 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk

menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar

mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

karyawan bagian produksi Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru

sejumlah 50 orang.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling. Menurut Pabundu (2003:46) yang dimaksud

purposive sampling adalah sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau obyek penelitian yang selektif dan mempunyai

ciri-ciri yang spesifik. Ciri spesifik disini adalah karyawan yang memiliki

keahlian dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk

(52)

F. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (Independent)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah gaya

kepemimpinan dan motivasi kerja.

2. Variabel terikat (Dependent)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah produktivitas

kerja karyawan.

G. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau

obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti

(Pabundu, 2003:57).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh perusahaan diluar dari peneliti sendiri walaupun yang

dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

(53)

I. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen

dikatakan valid atau sahih jika mampu mengukur apa yang hendak

diukurnya. Untuk menguji tingkat validitas kuesioner masing-masing

item variabel gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja dikorelasikan

dengan total skor variabel dapat diukur dengan menggunakan rumus

korelasi product moment. Rumus korelasi product moment sebagai berikut (Soetrisno Hadi, 2001:23):

rxy =

(

)

{

}

∑ ∑

{

( )

}

− 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara skor masing-masing item variabel

X : Nilai skor masing-masing item ( butir pertanyaan)

Y : Skor total dari butir pertanyaan

N : Jumlah data / sampel

Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%.

Jika rhitung > r tabel , maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa

yang diinginkan (valid). Sebaliknya jika r hitung < rtabel maka suatu butir

(54)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas

kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Koefisien Alpha Cronbach

dengan taraf signifikan 5 %. Rumus Alpha :

rn = ⎥

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − Y X Y V V V M M 1 Ketrangan:

rn : Reliabilitas instrumen / koefisien Alpha Cronbach

M : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Vx : Variansi butir

Vy : Variansi total

Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik

Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > rtabel dengan taraf signifikan 5%

maka data kesioner tersebut reliabel. Sebaliknya jika koefisien alpha <

rtabel dengan taraf signifikan 5% maka data kuesioner tersebut tidak

reliabel.

Untuk menjawab pertanyaan tentang gaya kepemimpinan no 1 –

18 jika jawaban yang diberikan adalah SS berarti menunjukkan bahwa

gaya kepemimpinan cenderung otoriter. Tetapi sebaliknya jika jawaban

(55)

cenderung laisez faire. Maka pada variabel gaya kepemimpinan

mempunyai bobot nilai menurut skala Likert sebagai berikut:

SS = 5 x 18 = 90

S = 4 x 18 = 72

N = 3 x 18 = 54

TS = 2 x 18 = 36

STS = 1 x 18 = 18

Dengan demikian nilai terendah = 18 dan nilai tertinggi 90, maka

dapat dicari interval dari ketiga gaya kepemimpinan dengan rumus

Struges yaitu :

Ci =

k range

= 3

18 90−

= 24

Maka dengan interval 24 garis skala gaya kepemimpinan sebagai

berikut:

Otoriter Demokrasi Laissez Faire

18 42 66 90

Sedangkan untuk pertanyaan tentang motivasi kerja yang terdiri

dari 22 pertanyaan dengan pilihan pertanyaan 1 – 5, maka mempunyai

bobot nilai menurut Skala Likert sebagai berikut:

(56)

S = 4 x 22 = 88

N = 3 x 22 = 66

TS = 2 x 22 = 44

STS = 1 x 22 = 22

Nilai tertinggi = 110 dan nilai terendah = 22, maka dapat dicari

interval kelas untuk motivasi kerja dengan menggunakan rumus Struges

yaitu:

Ci =

k range

= 3

22 110−

= 29,33 (dibulatkan keatas menjadi 30)

Maka dengan interval 30 garis skala motivasi kerja sebagai berikut:

Rendah Sedang Tinggi

22 52 82 112

J. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis apakah gaya kepemimpinan dan motivasi

kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan dapat digunakan

analisis regresi linier berganda. Menurut Pabundu (2006:94-95) persamaan

regresi ganda:

(57)

Rumus persamaan:

ΣY = a n + bΣX1 + bΣX2

ΣX1Y = a ΣX1 + b1ΣX12 + b2ΣX1X2

ΣX2Y = a ΣX2 + b1ΣX1X2 + b2ΣX22

Keterangan:

Y = Variabel terikat (produktivitas kerja karyawan)

X1 = Variabel bebas (gaya kepemimpinan)

X2 = Variabel bebas (motivasi kerja)

a = konstanta

b = koefisiensi regresi

K. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan

diukur tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran

koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien

korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2) lebih besar dari 0,60 (r >

0.60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi

(58)

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan

observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama

disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut

terjadi Heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi

yang dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi

tidak baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru

timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu t

(berada) dengan kesalahan pengganggu t-1( sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Terjadi autokorelasi jika nilai DW < -2.

(59)

L. Pengujian Hipotesis

1. Uji Global (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari

variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan (X1), dan motivasi kerja (X2)

untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman

variabel tidak bebas dalam hal ini produktivitas kerja (Y). Uji global

juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

memiliki koefisien regresi sama dengan nol.

Untuk melakukan pengujian secara global, maka ada beberapa

langkah yang diperlukan yaitu :

a. Menyusun hipotesis

Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas

menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, apabila variabel

bebas tidak dapat mempengaruhi, variabel bebas dapat dianggap

nilai koefisien regresiya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai

variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel bebas.

Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan

hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandung unsur

kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien

regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alternatifnya adalah

koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan

sebagai berikut :

(60)

Ha : b1 ; b2 ; b3 minimal salah satu lebih besar (>) dari 0

b. Menentukan daerah keputusan hipotesis.

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel

perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas

penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya ada dua taraf nyata

yang dipakai yaitu 1 % dan 5%. Untuk ilmu pasti lebih baik

digunakan 1% sedang ilmu sosial dapat digunakan 5%. Untuk

derajat pembilang digunakan nilai k-1. yaitu jumlah variabel

dikurang 1. untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah

sampel dikurangi dengan jumlah variabel.

c. Menentukan nilai F-hitung

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

F = R2 / (k-1) (1-R2) / (n-3)

Dimana :

F = Nilai F-hitung

R2 = Nilai koefisien korelasi

k = jumlah variabel

n = jumlah sampel

d. Menentukan daerah keputusan.

Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan

nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau

(61)

e. Memutuskan Hipotesis

Untuk memutuskan hipotesis apakah menerima atau menolak

H0, maka :

1) Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value

≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Nilai F-hitung < F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value

> 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Uji signifikan Parsial atau Individual (uji-t)

Uji signifikansi parsial atau individual adalah untuk menguji

apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh

terhadap variabel tidak bebas.

Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial

berpengaruh nyata atau tidak, digunakan uji-t. Untuk melakukan uji-t

ada bebarapa langkah yang diperlukan, yaitu :

a. Menentukan hipotesis

Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya

sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata

apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis

selengkapnya adalah sebagai berikut :

H0 = b1 ; b2 ; b3 ≤ 0

Ha = b1 ; b2 ; b3 > 0

(62)

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu

n-k, dan taraf nyata α 5%. c. Menentukan nilai t-hitung

Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2 dan b3 dapat dirumuskan sebagai

berikut :

t-hitung = b – B

sb

d. Menentukan daerah keputusan

Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak H0 dengan derajat

bebas yaitu n-k, dengan taraf nyata 5%.

e. Memutuskan hipotesis.

t-hitung ≥ t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan diterima Ha.

t-hitung < t-tabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05 maka

(63)

A.

Sejarah Perusahaan

PT Madu Baru yang berlokasi di daerah Kabupaten Bantul, Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai usaha pokok Pabrik Gula dan Pabrik

Alkohol / Spiritus Madikismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha

yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi

suatu perusahaan Agro Industri yang berbasis tebu dan dikelola secara

profesional dan inovatif menghadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan

petani sebagai mitra sejati. Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol / Spiritus

Madukismo merupakan satu-satunya pabrik yang mengemban tugas untuk

mensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya Gula Pasir.

Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perusahaan ini dibangun pada tahun 1955 atas prakarsa dari Sri Sultan

Hamengku Buwono IX dengan kontraktor utama Machine Fabriek

Sangerhausen dari Jerman Timur dan diresmikan pada tanggal 29 Mei 1958

oleh Presiden RI yang pertama Ir. Soekarno. Perusahaan ini terletak di Desa

Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

(64)

Kepemilikan saham pada awal berdiri Sri Sulatan Hamengku Buwono

memiliki 75% dan 25% milik pemerintah RI (Departemen Pertanian RI). Saat

ini telah berubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengku Buwono XI, dan

35% milik Pemerintah (dikuasakan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia,

sebuah BUMN)

Adapun kronologi status perusahaan dan perubahan management

sehingga menjadi perusahaan yang mandiri antara lain:

Tahun 1955-1962

: Perusahaan Swasta (PT)

Tahun 1962-1966

: Bergabung dengan Perusahaan Negara dibawah

BPU-PPN (Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara),

karena adanya

policy

Pemerintahan RI yang mengambil

alih semua Perusahaan di Indonesia.

Tahun 1966

: BPU-PPN bubar

PG-PG di Indonesia boleh menilih tetap sebagai

Perusahaan Negara atau keluar menjadi Perusahaan

Swasta (PT). PT Madu Baru memilih Perusahaan

Swasta.

Tahun 1966-1984

: PT Madu Baru kembali menjadi Perusahaan Swasta

dengan susunan Direksi yang dipimpin Sri Sultan

(65)

Tahun 1984-2004

: Diadakan kontrak management dengan PT Rajawali

Nusantara Indonesia (RNI) yaitu slah satu BUMN milik

Departemen Keuangan RI.

Tahun 2004-sekarang : PT Madu Baru menjadi perusahaan mandiri yang

dikelola secara profesional dan independent.

B.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

PT Madu Baru menjadi perusahaan Agro Industri yang unggul di Indonesia

dengan petani sebagai mitra sejati.

Misi

1.

Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi

permintaan masyarakat dan industri di Indonesia.

2.

Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah

lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan

yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan

petani.

3.

Mengembangkan produk / bisnis baru yang yang mendukung bisnis inti.

4.

Menempatkan karyawan dan

stake holders

lainnya sebagai bagian

terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian

(66)

C.

Struktur Organisasi

Penasehat Dewan

Komisaris

Sek. DEkom

Direktur

SPI

General Manager

Kepala Bagian SDM

& Umum Kepala

Bagian AKT & Keu Kepala

Bagian Tanaman Kepala

Pabrik Spiritus Kepala

Bagian Pabrikasi Kepala

Bagian Instalasi Kepala

(67)

D.

Sumber Daya Manusia

1.

Penggolongan karyawan terdiri dari:

a.

Karyawan Tetap:

-

Karyawan Pimpinan

-

Karyawan Pelaksana

b.

Karyawan Tidak Tetap

-

Karyawan Kerja Waktu Tertentu / KKWT (hanya bekerja pada masa

produksi)

-

Karyawan Borong (hanya bekerja bila ada pekerjaan borong)

2.

Jumlah Karyawan

a.

Karyawan Pimpinan

: 60 orang

b.

Karyawan Pelaksana

: 432 orang

c.

KKWT :

844

orang

d.

Borongan tebangan dan garap kebun : 3.000 orang

3.

Jam Kerja

Jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan UU

Kepegawaian yang telah ditetapkan oleh Pemerintah serta berdasarkan

Peraturan Pokok Perusahaan. Untuk pegawai tidak tetap, sistem kerjanya

terdiri dari 3 shift. Jam kerja yang ditetapkan sebagai berikut:

a.

Karyawan Tetap

Senin – Kamis

: 08.00 – 14.00

(68)

b.

Karyawan Tidak Tetap

Shift pagi

: 08.00 – 14.00

Shift siang

: 14.00 – 22.00

Shift malam

: 22.00 – 08.00

4.

Jaminan Sosial

a.

Program JAMSOSTEK untuk semua karyawan

b.

Hak Pensiun untuk karyawan tetap (Pimpinan dan Pelaksana)

c.

Program Taskat ( Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua) untuk

karyawan kampanye atau musiman

d.

Koperasi karyawan dan Pensiunan PT Madubaru

e.

Perumahan Dinas untuk Karyawan Tetap

f.

Poliklinik dan Klinik KB Perusahaan untuk semua karyawan

g.

Pakaian Dinas untuk semua karyawan

h.

Biaya Pengobatan

i.

Rekresi karyawan dan keluarga

E.

Budaya Perusahaan

1.

Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2.

Jujur dan Adil

3.

Rendah Hati

4.

Terbuka

(69)

6.

Profesionalisme

7.

Kreatif

8.

Inovatif

9.

Teamwork

10.

Peduli Lingkungan

F.

Produksi

Produksi Utama dari PT Madu Baru adalah Gula Pasir dengan kualitas

SHS IA

(Superior Head Sugar)

atau GKP ( Gula Kristal Putih). Mutu produksi

dipantau oleh P3GI Pasuruan ( Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia).

Produksi sampingnya adalah alkohol murni (kadar 95%), spiritus bakar (kadar

94%). Hasil produksi rata-rata per tahun untuk pabrik gula dengan bahan baku

tebu 400.000-500.000 ton per tahun dan hasil gula SHS yang dihasilkan kurang

lebih 35.000 ton per tahun. Sedangkan untuk pabrik spiritus dengan bahan baku

tetes dari PG.Madukismo kurang lebih 25.000 ton per tahun dan hasil alkohol

yang dihasilkan 7,5 – 8 juta liter per tahun.

Masa produksi sekitar 5 – 6 bulan per tahun terus menerus dilakukan

antara bulan Mei – Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara

(70)

G.

Pemasaran

Distribusi gula untuk tahun 1998 s/d sekarang Gula PG Madukismo

dijual bebas, gula milik Madukismo dijual sendiri oleh PG Madukismo. Gudang

gula di PG Madukismo ada 2 buah yaitu Gudang Gula A dengan kapasitas

150.000 ku dan Gudang Gula B dengan kapasitas 50.000 ku. Untuk alkohol dan

spiritus pemasarannya diatur sendiri oleh perusahaan melalui distributor yang

berasal dari Jakarta, Tegal, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta. Kapasitas

gudang untuk alkohol dan spiritus 2.663.350 liter terdiri dari 25 tangki.

H.

Permodalan

Selain modal sendiri, PT Madu Baru juga mendapatkan kredit dari

Bank Pemerintah untuk operasional dan investasi.

I.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Perusahaan juga membina beberapa Industri Kecil dan Koperasi,

berupa bantuan pinjaman modal kerja, dll yang digariskan oleh pemerintah serta

program peningkatan kondisi sosial dan masyarakat sekitar perusahaan. Selain

itu juga perusahaan berpartisipasi terhapa program pemerintah antara lain:

1.

Mengadakan program “Agro Wisata” sebagai sarana untuk

memasyarakatkan teknologi pembuatan Gula dan Alkohol, serta

(71)

2.

Memberikan kesempatan kepada para siswa dan mahasiswa yang

(72)

Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis

kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, pendidikan

terakhir, usia responden. Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan

Reliabilitas instrumen), analisis uji Asumsi Klasik, Regresi Linier Berganda, uji F

dan uji t. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

dan Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan”. Pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (

software

) SPSS (

Statistical

Product and Service Solution

) 12.0

for Windows

(

Evaluation Version

) dan

Microsoft

Office Excel 2003

.

A. Profil Responden

1. Jenis Kelamin

(73)

Tabel

V.1

Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin

No

Jenis Kelamin

Frekuensi

% Frekuensi

1 Pria

44 88%

2

Wanita

6

12%

Total

50

100.0

Sumber : Pengolahan data primer.

2.

Pendidikan Terakhir

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden dari karyawan

bagian produksi Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta dengan latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda. Hasil analisis data berdasarkan pendidikan

terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel V.2

Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir

No Pendidikan

terakhir Frekuensi %

Frekuensi

1 SLTP

3

6%

2 SLTA

31

62%

3 SMEA

11

22%

4 SMK

2

4%

5

Diploma

1

2%

6

S1

2

4%

Total

50

100.0

Sumber : Pengolahan data primer.

3.

Usia

(74)

berusia 41 – 50 tahun, dan kelima kelompok yang berusia lebih dari 50 tahun.

Hasil pengujian deskriptif mendapatkan mayoritas karyawan yang bekerja

pada bagian produksi berada dalam kelompok usia 41 – 50 tahun jumlahnya

mencapai 44 %.

Tabel V.3

Distribusi konsumen berdasarkan Usia

No

Usia (th)

Frekuensi

% Frekuensi

1 <20

1

2%

2

21 – 30

5

10%

3

31 – 40

17

34%

4

41 – 50

22

44%

5 >50

5

10%

Total

50

100.0

Sumber : pengolahan data primer

B. Analisis kuantitatif

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus

Product Moment (Pearson)

antara masing-masing item yang mengukur suatu

skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila

nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r

tabel

, maka item yang

(75)

Untuk responden yang berjumlah 50, dapat diperoleh derajat bebas (df)

sebesar N – 2 (50 – 2 = 48). Untuk df = 48 , diperoleh nilai r

tabel

sebesar

0,285. Nilai

r

tabel

ini selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas item-item

kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus

lebih besar dari 0,285.

Tabel V.4

Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan

No Item

r

hitung

r

tabel

Keterangan

(76)

Tabel V.5

Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja

No Item

r

hitung

r

tabel

Keterangan

1 0,432

0,285

Valid

2 0,573

0,285

Valid

3 0,347

0,285

Valid

4 0,663

0,285

Valid

5 0,437

0,285

Valid

6 0,694

0,285

Valid

7 0,396

0,285

Valid

8 0,404

0,285

Valid

9 0,661

0,285

Valid

10 0,585

0,285

Valid

11 0,419

0,285

Valid

12 0,583

0,285

Valid

13 0,577

0,285

Valid

14 0,469

0,285

Valid

15 0,534

0,285

Valid

16 0,670

0,285

Valid

17 0,370

0,285

Valid

18 0,687

0,285

Valid

19 0,634

0,285

Valid

20 0,559

0,285

Valid

21 0,558

0,285

Valid

22 0,542

0,285

Valid

Sumber : pengolahan data primer

Dari tabel V.4 dan V.5 di atas dapat disimpulkan bahwa semua

item-item instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada semua item-item yang

memiliki nilai r

item-total

yang lebih besar dari r

tabel

dan data yang diperoleh dapat

dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.

2.

Hasil Uji Reliabilitas

(77)

0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar

dari r

kritis

product moment

. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti

0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Setelah diuji validitasnya maka item-item yang tidak valid dihilangkan dan

item yang valid dimasukkan ke dalam uji Reliabilitas.

Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria

Cronbach’s Alpha

disajikan dalam Tabel V.6 berikut ini.

Tabel V.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel

Nilai

Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

Gaya Kepemimpinan

0,864

Reliabel

Motivasi Kerja

0,872 Reliabel

Sumber : pengolahan data primer

(78)

3.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik

adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak

terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi

normal, dan tidak terjadi Autokorelasi.

Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian

ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak

memenuhi asumsi-asumsi.

a.

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Tabel V.7

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Variabel

Tolerance VIF

Gaya Kepemimpinan

(X

1

)

Motivasi Kerja

(X

2

)

0.995

0.995

1,005

1,005

Sumber : pengolahan data primer

Jika menggunakan alpha /

tolerance

= 5% atau 0,05, maka VIF = 5.

Dari

output

besar VIF hitung (VIF

gaya kepemimpinan=

1,005, VIF

(79)

(0,995=99%) dibawah 5%, maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel

bebas tidak terjadi Multikolinieritas.

b.

Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar

Scatterplot

)

menggunakan SPSS 12.0

For Windows (Evaluation Version)

didapatkan

titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai

pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi

Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.

Gambar V.1

Gambar Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value -2 -1 0 1 2 Re gr essi on St ud ent ized Re sid ua l

Dependent Variable: Produktivitas Kerja Scatterplot

c.

Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

(80)

dari

normal probability plots

menunjukkan berdistribusi normal juga

karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.

Gambar V.2

Gambar Hasil Uji Normalitas Histogram

-2 -1 0 1 2

Regression Standardized Residual

0 2 4 6 8 Fr eque ncy

Mean = -1.25E-16 Std. Dev. = 0.979 N = 50

Dependent Variable: Produktivitas Kerja Histogram

Gambar V.3

Gambar Hasil Uji Probability Plot

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Exp ect ed Cum P rob

(81)

d.

Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Berdasarkan hasil analisis pada lampiran dapat diketahui bahwa

nilai

Durbin-Watson

(DW) sebesar 0,051. Karena nilai DW kurang 2 maka

dapat disimpulkan tidak terjadi Autokorelasi.

Tabel V.8

Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Model

Durbin-Watson

1

0,051

Sumber : pengolahan data primer

4.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 12.0

For Windows

(Evaluation Version)

diperoleh persamaan

Tabel V.9

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1

(Constant)

85.980

69.111

1.244

.220

Gaya

Kepemimpi

nan

-1.040

.875

-.171

-1.188

.241

Motivasi

(82)

Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda , diperoleh

persamaan

Y = 85,980 -1,040 X

1

+ 0,120 X

2

.

Nilai 85,980 merupakan nilai

konstanta yang menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1, dan

X2 dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai sebesar 85,980.

5.

Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F

Tabel V.10

Hasil Uji F

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2068.102 2 1034.051 .746 .480(a)

Residual 65163.118 47 1386.449

Total 67231.220 49

a Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan

Gambar

  Tabel V.1 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel V.3
Tabel V.4
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

(3) Uji F diperoleh hasil bahwa kompensasi, motivasi kerja dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di CV.

Hasil analisis data diperoleh: (1) Hasil uji F menunjukkan kepemimpinan, budaya organisasi, dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Sedangkan hasil penelitian secara simultan, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel

Ha sil penelitian menyimpulkan sebagai berikut: (1) Gaya Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Kerja secara bersama -sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi secara bersama-sama dengan

nisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi kerja; d) Gaya kepemimpinan ber- pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja; e) Motivasi