• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Televisi adalah sebuah media komunikasi unggulan yang. suara, baik yang monokrom (hitam-putih) maupun yang berwarna.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Televisi adalah sebuah media komunikasi unggulan yang. suara, baik yang monokrom (hitam-putih) maupun yang berwarna."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Televisi

Televisi adalah sebuah media komunikasi unggulan yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta dengan suara, baik yang monokrom (hitam-putih) maupun yang berwarna. merupakan gabungan dari kata tele

yang berarti jauh dan visio berasal dari bahasa Latin yang berarti penglihatan, sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual / penglihatan. Dari segi -nya ditransmisikan dengan prinsip radio, sedangkan dari segi -nya diwujudkan dengan prinsip-prinsip kamera, sehingga menjadi sebuah gambar, baik dalam bentuk gambar bergerak (moving picture) maupun gambar diam (still picture).

Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.

Televisi adalah salah satu media massa yang menggunakan alat - alat elektonis dengan memadukan radio (broadcast) dan fiim (moving picture). Merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. ( Franciscus theojunior Lamintang, 2013: 22)

Televisi memiliki keunggulan dari media massa yang lain karena bersifat audio visual dapat didengar dan dapat dilihat.

(2)

commit to user

5

Sehubungan dengan ini televisi mempunyai karakteristik, adapun yang dimaksud antara lain :

a. Audio visual

Televisi memiliki kelebihan dapat didengar (audio) dan dilihat (visual). Karena sifat audiovisual ini, selain tulisan dan kata TV juga dapat menyajikan informasi yang disertai gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita yakni rekaman peristiwa.

b. Berpikir dalam gambar

Ada 2 tahap yang dilakukan dalam proses ini :

1. Visualization yaitu menggambarkan apa yang ingin disampaikan dari pikiran ke visual.

2. Picturization (penggambaran) yaitu teknik

menghubungkan gambar yang satu dengan gambar yang lain sehingga menjadi gambar yang menarik dan bertutur yang mengandung pemahaman yang sama antara penutur dan penerima.

Keunggulan televisi bila dibandingkan dengan media masaa lainnya : a. Menjangkau khalayak yang sangat luas.

b. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau berita sangat cepat. c. Realism sesuai dengan kenyataan dan fakta.

(3)

commit to user

6

e. Informasi atau berita yang disampaikan lebih singkat, jelas, sistematis, sehingga khalayak tidak perlu lagi berimajinasi menangkap isi pesan yang disiarkan.

Kelemahan televisi adalah :

a. Siaran televisi dibatasi oleh waktu dan frame (lebar monitor) b. Bersifat (hanya meneruskan) yaitu pesan yang

disampaikan hanya dapat didengar dan dilihat sepintas saja. Maka isi pesan harus singkat, padat, dan jelas, dengan intonasi artikulasi dan pelafalasan harus tepat dan baik.

c. Media televisi pada umumnya harus menyajikan sebuah tayangan hiburan yang lebih banyak. Karena pemirsa televisi lebih tertarik menyaksikan televisi dari unsur hiburan dibandingkan program berita seperti analisis, dan perdebatan. (Wawan Kuswandi. 1996: 23-24)

B. Program Televisi

Program televisi ialah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetik dan artistik yang berlaku. (Sutisno.1993:6)

Di stasiun televisi nasional maupun lokal biasanya menyajikan program televisi yang berbeda-beda untuk memenuhi selera dan menarik minat penonton, dimana penonton sendiri memiliki selera jenis program yang berbeda antara satu dengan yang lain.

(4)

commit to user

7

Jenis program itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Informasi

Jenis siaran yang memiliki tujuan memberikan sebuah pengetahuan dan informasi kepada khalayak luas. Informasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

a) Berita keras, atau hard news adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran. Berita keras terbagi dalam :

(1)Straight news, suatu berita yang singkat menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H.

(2)Feature, berita ringan yang menarik dan tidak terikat waktu, serta berdurasi singkat.

(3)Infotainment, berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang yang dikenal masyarakat seperti halnya kehidupan seorang selebritis.

b) Berita lunak, atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Yang termasuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah:

(1) Current affair, program yang menyajikan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

(5)

commit to user

8

(2) Magazine, informasi ringan yang didalamnya terbagi dalam beberapa macam rubrik dan tema yang disajikan aktual dan

timeless sesuai dengan target penontonnya, berdurasi pendek. (3) Dokumenter, program yang menghadirkan suatu kejadian dan

peristiwa masa kini atau masa lalu yang dikemas secara menarik.

(4) Talk show, program yang menyajikan dialog antara satu atau beberapa orang yang membahas suatu topik tertentu dipandu oleh seorang pembawa acara.

2. Hiburan

Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah sebagai berikut: a) Drama. Pertunjukan (show) format acara televisi yang diproduksi untuk menghadirkan sebuah cerita yang telah dikemas sedemikian rupa yang berbalut dengan konflik dan emosi diperankan oleh seorang tokoh untuk menghidupkan sebuah karakter. Sinetron dan film termsuk dalam program acara drama.

b) Permaian. Game show merupakan bentuk program yang melibatkan sejumlah orang (individu ataupun kelompok) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

(1)Quiz show, Program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan.

(6)

commit to user

9

(2)Ketangkasan, Peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kekuatan fisik, strategi, perhitungan, atau ketangkasan untuk melewati suatu halangan.

(3)Reality show, Menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.

c) Musik. Program yang menampilkan pertunjukan musik, biasanya ditampilkan dalam dua format yaitu videoklip dan konser.

d) Pertunjukan. Menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun diluar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). (Morissan. 2008: 208-219)

C. Produksi Televisi

Produksi televisi adalah tahapan setelah pra produksi dan sebelum pasca produksi dimana bagian divisi produksilah yang berperan penting, untuk mengerjakan pengambilan gambar baik secara live maupun secara tapping.

Dalam sebuah proses produksi di televisi terdapat beberapa elemen dasar yang berada didalamnya, elemen tersebut adalah :

1. Single atau multi kamera 2. CCU (Camera Control Unit)

(7)

commit to user

10

Camera Control Unit adalah alat yang berada di master control untuk mengatur irish, white balance pada kamera khususnya untuk multycam.

3. Perekam kaset video/VTR 4. Switcher

Untuk memilih dan memadukan gambar dari berbagai kamera, video playback, judul, dan spesial effect lainnya dan bergabung melalui berbagai transisi yang tersedia, sementara acara sedang berlangsung. Secara teknis

switcher adalah kegiatan mengedit secara instan. 5. Audio

Suara merupakan unsur terpenting dari media televisi.

Audio tidak hanya untuk menyampaikan informasi namun juga berperan untuk membangun suasana dan atmosfer dalam suatu program acara.

6. Lighting 7. Spesial effects

Menambahkan judul dua atas layar background dengan menggunakan character generator. Seperti halnya memberikan logo televisi, memberikan keterangan lain. 8. Post production editing

Biasanya digunakan untuk mengedit program acara yang bersifat tidak live. (Zettl. 2000: 5)

(8)

commit to user

11

D. Kamera Televisi

Kamera merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa mengesampingkan bagian yang lain, tanpa sebuah kamera sebuah produksi suatu program atau film tidak akan berjalan. Karena dikameralah gambar dan suara dapat direkam dalam film atau pita magnetik, bahkan dengan mengggunakan kartu memori.

Kecanggihan kualitas gambar sangatlah penting. Berdasarkan tingkat kecanggihan sistemnya kamera dapat dibedakan menjadi dua jenis :

1. Kamera Analog

Sistem kerja kamera ini sederhana, sinyal yang dipancarkan oleh kamera ini melewati proses perekaman dalam kamera, sehingga menjadikan VTR menjadi analog. Data analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik secara terus menerus dan banyak dipengaruhi oleh gangguan.

2. Kamera Digital

Sistem kamera ini sinyal video yaitu RGB sudah didigitalkan setelah diproses secara langsung melalui CCD. Meskipun sinyal digital jauh lebih kuat dari analog yang berarti sinyal digital tahan terhadap distorsi, sehingga tidak otomatis High definition.

Dilihat dari penggunaannya menurut Hanoch Tahapary (MMTC Yogyakarta). Kamera video terdiri dari :

(9)

commit to user

12

1. Kamera Studio

Kamera yang digunakan untuk proses produksi atau pengambilan gambar di studio (indoor) untuk sebuah tayangan televisi. Kamera ini tidak dilengkapi dengan alat perekam gambar, jadi hanya sebagai penangkap gambar saja.

2. Kamera ENG (Electronic News Gathering)

Kamera yang digunakan untuk hunting berita atau mendokumentasikan kejadian yang akan menjadi berita. Kamera ENG dirancang untuk mobile di luar studio sehingga kamera ini dilengkapi dengan perangkat perekam gambar. Sekarang ini kamera jenis ini sering dipakai untuk membuat film. Ada dua jenis kamera ENG, yaitu :

a. Camera Built in VTR (Camcorder)

Kamera yang menggunakan kaset untuk media penyimpanannya.

b. Camera Separate VTR (Dooking)

Kamera jenis ini menggunakan sambungan kabel conector

yang disambungkan ke SNG (Satelite News gathering) untuk produksi berita live.

3. Kamera EFP (Electronic Field Production)

Kamera yang digunakan untuk kegiatan produksi non berita. Biasanya digunakan untuk produksi di dalam ruangan (indoor) maupun diluar ruangan (outdoor). Menurut kameramen SCTV,

(10)

commit to user

13

kamera jenis ini adalah kamera yang dipakai dengan sistem multi kamera.

4. Kamera Film

Kamera yang menggunakan media perekaman adalah film seluloid. Pada umumnya digunakan untuk produksi film layar lebar. Ukuran film biasanya ; 8mm, 16mm, 35mm, 65mm, dan 70mm.

Secara garis besar sistem pengoperasian semua tipe kamera pada dasarnya hampir sama, hanya saja yang membedakan adalah fasilitas yang disediakan dan kualitas hasil perekaman.

Kamera terdiri dalam 3 bagian dasar : 1. Lensa

Lensa adalah potongan kaca yang dibentuk dan ditata sedemikian rupa dan diletakkan didepan kamera yang fungsinya untuk memfokuskan berkas cahaya. Lensa memiliki fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan ditangkap secara optik agar dapat menghasilkan gambar dan diteruskan ke image device (CCD).

Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya, panjang fokal atau focal lenght adalah jarak antara pusat optik lensa dengan titik dimana gambar itu terlihat dalam keadaan fokus.

(11)

commit to user

14

Jenis-jenis lensa antara lain : a. Lensa Normal

Atau lensa standar. Gambar yang dihasilkan memberi kesan yang biasa dan datar.

b. Lensa Wide (sudut pandang lebar)

Disebut sudut pandang lebar karena jangkauan dai objek yang bisa ditangkap oleh lensa cukup lebar. c. Lensa Tele

Lensa dengan focal lenght yang panjang, jika menggunakan lensa ini objek jadi terasa dekat sehingga kedalaman menjadi kurang, keuntungannya kita bisa merekam gambar dari jarak jauh namun dapat menghasilkan gambar yg berkualitas. Kekurangannya jika kamera goyang maka hasil gambar yang dihasilkan juga ikut berguncang biarpun fokus maximal.

d. Lensa Macro

Baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil, seperti serangga. Kita bisa mengambil gambar dari jarak yang sangat dekat.

(12)

commit to user

15

e. Lensa Vario / Zoom

Merupakan penggabungan dari lensa wide sampai ke lensa tele. Satu lensa sudah mencakup semua jenis lensa (lensa normal, wide, tele, dan macro). Di Lensa juga terdapat ring-ring dengan fungsi masing-masing. Ring terletak dibagian belakang lensa, terdapat 3 buah ring (lingkaran) yang berjajar horizontal, yaitu : a. Ring Fokus

Ring yang paling dekat dengan lensa, berfungsi sebagai pengatur ketajaman dan kejernihan gambar. Jika gambar yang di hasilkan oleh kamera kabur (out of focus) maka juru kamera akan memutar fokus ring agar gambar menjadi tajam.

b. Ring Zoom (zoom control)

Mempunyai fungsi untuk memperbesar dan memperkecil suatu objek. Ring zoom biasanya digunakan untuk mengatur ukuran gambar yang akan direkam.

c. Ring Diafragma (irish)

Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa. (Morrisan. 2008: 166-167)

(13)

commit to user

16

2. Body Camera (Badan Kamera)

Badan ini berisi tabung pengambil gambar atau pick up tube yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal elektrik melalui CCD

(Change-coupled device).

Bagian-bagian dalam badan kamera :

a. Viewfinder

Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat untuk kita bisa melihat objek yang masuk kedalam kamera. Viewfinder pada umumnya berwarna hitam putih tetapi seiring berkembangnya teknologi sudah ada yang berwarna.

b. Micrhophone

Kamera video juga dilengkapi dengan micrhophone

yang berguna untuk menangkap audio yang ada dilokasi atau atmosfer yang ada dan suara dari objek. c. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD monitor digunakan sebagai preview gambar bukan sebagai viewfinder. LCD dan viewfinder

terdapat berbagai macam indikator yang berguma sebagai pengontrol kerja kamera. Diantaranya adalah indikator baterai, indikator formay kaset SP / LP (short

(14)

commit to user

17

/ long play), time code, indicator system kamera MNL / Auto, indikator WB, indicator irish, shutter, dan gain. d. VCR (Video Cassette Recorder) / Perekam

Salah satu bagian dari kamera VCR (Video Cassette Recorder) atau alat perekam gambar dan suara. Jenis kamera ENG adalah kamera yang memiliki VCR karena sering digunakan di lapangan, sedangkan kamera EFP tidak sering digunakan sebab untuk multi kamera. Kelebihan VCR tergabung dengan body

kamera adalah efisiensi waktu dalam merekam, sehingga tidak perlu membawa portable VCR.

3. Adaptor

Adaptor adalah bagian belakang kamera terdapat baterai sebagai daya kamera.

E. Kameramen Televisi

Kameramen televisi (Camera Person) profesi yang lebih dikenal dengan istilah kameramen ini mempunyai tanggung jawab yaitu bertugas untuk merekam gambar atau mengambil gambar agar sebuah gambar yang diambil dan direkam saat produksi sesuai dengan harapan suatu konsep produksi.

Seorang juru kamera adalah tangan kanan sutradara di lapangan. Ia bekerja sama dengan sutradara untuk menentukan jenis-jenis shot. Termasuk jenis lensa, maupun filter yang akan digunakan. Selain itu juru kamera juga menentukan bukaan diafragma kamera mengatur tata cahaya

(15)

commit to user

18

untuk mendapatkan efek pencahayaan yang artistik. Sebagai tangan kanan sutradara, juru kamera melakukan tugas pembingkaian (framming).

(marselli Sumarno. 1996: 50-51)

Juru kamera broadcast bekerja dengan menggunakan kamera film digital dan elektronik. Pekerjaan kameramen berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Multy Camera

Kegiatan perekaman gambar dan suara yang dilakukan dengan menggunakan lebih dari dua kamera. Dimana seorang

cameraman broadcast / videographer biasanya dipandu dengan shooting script, dengan adanya shooting script sangat membantu cameramen sebagai panduan pengambilan gambar saat akan take. Selama kegiatan perekaman cameraman broadcast dipandu oleh sutradara.

b) Single Camera

Kegiatan perekaman gambar dan suara yang dilakukan dengan menggunakan satu kamera. Dalam kegiatannya merupakan tempat yang banyak memberikan kesempatan dan ruang bagi seorang kameramen televisi untuk mengeksplorasi kemampuannya dalam menyajikan sebuah gambar yang artistik, berdasarkan saran dari sutradara.

Jenis aktivitas pekerjaan kameramen televisi :

1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan shoting.

(16)

commit to user

19

2. Menawarkan atau memberi masukan mengenai bagaimana pengambilan gambar yang terbaik suatu adegan. Menjelaskan hasil visual yang akan didapat dari sudut pengambilan gambar tertentu.

3. Ikut merencanakan pengambilan-pengambilan gambar, dengan sebelumnya mempelajari shoting script.

4. Berperan aktif dalam penentuan blocking camera dan terlibat dalam penetuan blocking pemain / adegan.

5. Memiliki keinginan dan siap untuk berinovasi atau bereksperimen dengan ide-ide dalam pengambilan gambar. 6. Mengikuti instruksi sutradara, sebagai bentuk kolaborasi

dalam mengkonkritkan keinginan sutradara menjadi sebuah gambar.

7. Dapat bekerja dengan cepat, taktis, cerdik dan efisien. Dikarenakan waktu dalam pekerjaan ini merupakan faktor yang sangat diperhitungkan.

8. Memiliki pola berpikir edit kamera (khususnya saat melakukan pengambilan gambar dengan single camera). 9. Memiliki disiplin dan tepat waktu dalam pelaksanaan

kegiatan pengambilan gambar.

10.Mampu bekerja sama dengan orang-orang yang terlibat dalam proses produksi dari pra, produksi, dan pasca produksi.

(17)

commit to user

20

11.Memiliki sense of belonging terhadap program yang dikerjakan.

12.Melakukan evaluasi terhadap program yang sudah dikerjakan dan menerima kritik saran demi perbaikan dan kemajuan.

F. Teknik Dasar Pengambilan Gambar

Seorang Juru kamera harus memastikan bahwa gambar yang diambil sudah tajam (focus), komposisi gambar (framing) sudah tepat, pengaturan tingkat suara sudah sesuai, warna gambar yang dihasilkan sesuai dengan aslinya (natural), dan mendapatkan gambar (shot) yang terbaik. (Morrisan. 2008. Hal : 160)

Sebelum menjadi seorang juru kamera dan akan mengambil gambar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1. Peralatan yang digunakan untuk dapat mengambil gambar

a) Kamera.

b) Tripod, untuk menghasilkan gambar yang stabil.

c) Lampu (lighting) untuk menambah cahaya dalam kondisi kurang cahaya.

d) Microphone. 2. Elemen Shot

Thompson telah membedah shot menjadi beberapa elemen

The Element Of The Shot

(18)

commit to user

21

a) Motivasi

Sebuah shot harus mempunyai motivasi yang akan memberikan alasan bagi editor untuk memotong dan menyambung gambar ke shot berikutnya. Misalnya shot : figura foto yang pecah diciptakan untuk mendukung scene (adegan) sebagai penggambaran akan terjadi hal yang buruk.

b) Informasi

Menggambarkan informasi yang ingin disampaikan kepada pemirsa. Misalnya untuk menampilkan sebuah konser informasi yang harus disajikan adalah panggung, posisis pemain gitar, wajah pemain gitar, petikan tangan, dan sambutan penonton.

c) Suara

Suara sangat mempengaruhi makna gambar, semisal suasana di bandara dipertegas dengan suara pesawat akan terbang atau mendarat.

d) Camera Angle

Sudut pengambilan gambar oleh kameramen akan memberikan kekuatan dari sebuah shot. Point of View

akan menempatkan arah pandangan mata dari penonton.

(19)

commit to user

22

e) Kontinuiti

Continuity disebut juga dengan kesinambungan sebuah gambar. 5 faktor kontinuiti, antara lain :

1. Content Continuity, kesinambungan gambar pada isi cerita yang terangkum dalam sambungan berbagai shot. Bisa berbentuk properti, tata cahaya, wardrobe, dan make up.

2. Movement Continuity, kesinambungan gambar pada gerakan yang direkayasa (pemain) atau terjadi secara natural (alam).

3. Position Continuity, kesinambungan gambar untuk

blocking pemain, posisi properti,dan berbagai posisi lainnya yang disesuaikan dengan komposisi dari berbagai sudut arah kamera.

4. Sound Continuity, Kesinambungan suara dalam gambar, baik bersifat dirrect property (suara yg direkam langsung saar shooting) maupun inderect property (sound effect & illustrasi musik).

5. Dialogue Continuity, terwujud dalam percakapan dialog para pemeran sesuai dengan tuntutan cerita / naskah.

f) Komposisi

(20)

commit to user

23

1. Framming, adalah pembingkaian gambar, dibagi menjadi 4 yaitu :

a. Head Room

Ruang kosong yang berada di atas kepala, yaitu yang menjadi batas antara kepala dengan frame.

b. Looking Room

Ruang arah pandangan mata dengan frame. Ketika seorang melihat atau menunjuk pada suatu arah tertentu, maka ruang kosong harus tersedia pada arah yang dimaksud. Tanpa adanya looking room, gambar akan tampak aneh dan tidak seimbang.

c. Nose Room

Letak posisi hidung ditempatkan ditengah frame.

d. Walking Room

Ruang yang cukup untuk arah kaki yang sedang berjalan, sehingga tidak ada bagian yang terpotong pada frame. (Amran. 2010 : 43)

2. Illusion of Depth, kedalaman dimensi gambar. 3. Subject or object, subyek atau obyek gambar. 4. Colour, warna.

(21)

commit to user

24

3. Teknik dasar pengambilan gambar

a) Shot Size

1. Close Up (CU)

Memperlihatkan bagian kepala. Dalam merekam suatu gambar obyek yang tengah bergerak, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang tengah dilakukan. Gambar CU merupakan elemen utama gambar televisi.

2. Medium Close Up (MCU)

Menampilkan mulai bagian kepala sampai bahu. Merupakan standar pengambilan gambar pada wawancara.

3. Big Close Up (BCU)

Ukuran gambar yang diambil dari kepala hingga dagu.

4. Extreme Close Up (ECU)

Ukuran gambar yang diambil dari bagian-bagian wajah. Kedekatan dan ketajaman gambar hanya fokus pada suatu obyek wajah (ex : mata atau hidung saja).

(22)

commit to user

25

5. Medium Shot (MS)

Menunjukkan gambar mulai bagian kepala sampai pinggul. Berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.

6. Medium Long Shot (MLS)

Gambar yang diambil dari kepala hingga lutut. 7. Knee Shot (KS)

Menunjukkan mulai bagian kepala hingga betis. 8. Long Shot (LS)

Menunjukkan bagian kepala sampai keseluruhan bagian tubuh.

9. Very Long Shot (VLS)

Menunjukkan subjek berada pada lingkungan sekitranya. VLS akan menampilkan panorama, biasanya digunakan untuk opening scene dan

establishshot.

b) Sudut Pengambilan Gambar

1. Normal Angle

Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.

2. High Angle

Posisi kamera lebik tinggi daripada obyek yang diambil.

(23)

commit to user

26

3. Low Angle

Posisis kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.

4. Wide Angle

Atau sudut lebar adalah ukuran pengambilan gambar yang memasukkan keadaan sekeliling. Memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.

5. Obyektif Kamera

Teknik pengambilan gambar dimana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya. 6. Subyektif Kamera

Teknik pengambilan gambar dimana kamera berusaha melibatkan penonton. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata penonton dan sebagai mata pelaku dalam adegan.

c) Pergerakan Kamera

1. Gerak kamera pada porosnya a. Pan

Pergerakkan kamera secara horizontal yaitu gerakan kamera dari kiri ke kanan (pan

(24)

commit to user

27

b. Titl

Pergerakkan kamera secara vertikal yaitu terdiri atas gerakan kamera dari atas ke bawah (tilt down) atau gerakan kamera dari bawah ke atas (tilt up).

2. Gerak kamera karena perubahan panjang titik api (focal length)

a. Zoom out

Teknik pengambilan gambar yang dimulai dari close up pada suatu obyek dan kemudian obyek terlihat bergerak menjauh dari kamera dan memperlihatkan keadaan sekitar obyek. Teknik ini dilakukan dengan memutar servo ke kiri.

b.Zoom In

Teknik pengambilan gambar yang dimulai dari angle wide kemudian mendekat ke arah obyek. Teknik ini dilakukan dengan memutar servo ke kanan.

3. Gerak kamera secara fisik berpindah posisi a. Dolly Track

Dolly shot merupakan pergerakan kamera akibat dari perubahan posisi kamera secara

(25)

commit to user

28

horizontal. Pergerakan dapat kearah manamun sejauh masih menyentuh permukaan tanah. Pergerakan dapat bervariasi yakni maju (track forward), mundur (track backward), melingkar, menyimpang (track left/right) dan sering menggunakan rel atau track.

b. Crane

Crane shot adalah pengambilan gambar menggunakan suatu tempat kedudukan kamera berupa kendaraan kecil (trolley)

yang dilengkapi dengan lengan-lengan katrol yang dapat di naik turunkan sesuai dengan ketinggian tertentu yang diinginkan. Seperti yang digunakan pada jimmy jib.

c. Steady Cam

Tempat kedudukan kamera yang direkatkan pada tubuh kameramen dan desain untuk pengambilan gambar mengikuti pergerakan obyek namun kamera serasa tidak bergerak dan masih tetap steady. Menekankan suasana dari objek yang bergerak dan memberikan shot yang variatif.

(26)

commit to user

29

d. Pedestal

Menggerakan badan kamera dengan

menggunakan alat penyangga pedestal.

d) Berdasarkan Kemiringan Kamera

Kemiringan kamera adalah kemiringan terhadap garis horizontal obyek dalam sebuah

frame. Jenis angle ini disebut Tilt Angle (Dutch Angle), Angle ini menghasilkan gambar miring pada layar. Secara sederhana kamera dimiringkan.

Gambar

Gambar yang diambil dari kepala hingga lutut.  7.  Knee Shot (KS)

Referensi

Dokumen terkait

Dosen menyimpulkan materi yang telah disampaikan dilanjutkan pertanyaan tentang materi yang disampaikan dan memberi tugas pembuatan makalah aplikasi sensor tekanan Menyimak dan

juga pengaturan tata letak tanam hingga tanaman siap jual bagi tanaman berumur kurang 1 tahun lebih mudah. mengorganisasikannya drpd tanaman berumur 2 tahun

Garut yang telah dikembangkan menggunakan model waterfall menurut presman terdiri dari analisis, desain, kode, dan test, berdasarkan permasalahan pada sistem yang

Pengaruh Pursed Lip Breathing (PLB) terhadap Respiratory Rate atau frekuensi pernapasan (RR) dan Saturasi Oksigen/Pulse Oxygen Saturation (SpO2) PPOK.. PLB meningkatkan tekanan

Hasilnya untuk menghadirkan kondisi pencahayaan yang optimal pemerataan tingkat terang/illuminance setiap waktu, diwujudkan dengan perencanaan sistem kontrol cahaya pasif dan

dengan bentuk dan hasil serta dampak kegiatan. Evaluasi kegiatan secara tidak langsung dapat dilihat dari informasi yang beredar melalui media masa dan penilaian

Juga terdapat "organisasi para militer mahasiswa yang kokoh dikendalikan oleh AAD -- yang berpola ROTC AS dan dipimpin oleh seorang kolonel AD (Djuhartono) yang baru saja pulang

Tidak ada hubungan tingkat stres dengan konsumsi makan, konsumsi makan yang dilihat dari asupan energi (p = 0,669), asupan protein (p = 0,445), asupan lemak (p = 0,691)