i
2015
PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN PROGRAM
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORMAL
BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORMAL (BP-PAUDNI) REGIONAL IV BANJARBIkAhRsUan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras tim penyusun telah berhasil menyusun petunjuk teknis Penyelenggaraan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat tahun 2015 yang dapat dijadikan acuan para penyelenggara/lembaga.
Dengan terbitnya petunjuk teknis ini kami berharap akan memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian secara efisien dan efektif terhadap penyelenggaraan program PKM. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program agar bekerja lebih keras lagi untuk mencapai target dan kualitas yang lebih baik lagi .
Untuk mewujudkan hal itu diperlukan dukungan semua pihak untuk memanfaatkan petunjuk teknis tersebut dengan benar, sehingga seluruh program dapat memenuhi prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat penggunaan, bermutu, jujur, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga petunjuk teknis ini siap untuk disosialisasikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik, usul, atau saran yang
konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan
untuk menyempurnakan petunjuk teknis tersebut di masa mendatang. Amien.
Selanjutnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait dapat membantu menyukseskan penyelenggaraan program ini.
Banjarbaru, Februari 2015 Kepala BP PAUDNI Regional IV,
Dr. Samto
NIP. 196506201992031002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Economic Forum, sebuah lembaga
nirlaba Yang didirikan oleh 1000 perusahaan papan atas dunia yang berkedudukan di Jenewa, kewirausahaan merupakan penggerak yang sangat penting bagi kemajuan perekonomian dan sosial suatu negara. Pertumbuhan yang begitu cepat dari banyak perusahaan tidak lepas dari adanya peran kewirausahaan yang dinilai sebagai sumber pertumbuhan inovasi, produktivitas dan peluang kerja. Oleh karena itu, menurutnya, banyak negara secara aktif mempromosikan program kewirausahaan melalui berbagai bentuk dukungan dari berbagai negara.
Latar belakang mengapa Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Regional IV Banjarbaru memberikan dana bantuan program pendidikan kewirausahaan
masyarakat (PKM), alasannya sebagai berikut:
1. Angka kemiskinan di Indonesia sesuai data BPS 2012 sebesar 29,89 juta jiwa atau sebesar 12,36% dari 237,64 juta penduduk Indonesia hasil sensus penduduk BPS tahun 2010
2. Angka Pengangguran terbuka di Indonesia sesuai data BPS bulan Agustus tahun 2012 sebesar 7,24 juta jiwa atau 6,14 % dari jumlah angkatan kerja sebesar 120,41 juta jiwa
3. Jumlah drop out SMK/SMU/MA ditambah lulusan SLTP, SLTA yang tidak melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi sesuai data PDSP
Kemdikbud tahun 2011 sebesar 1,7 juta anak/tahun
4. Negara dikatakan makmur apabila jumlah wirausaha minimal mencapai 2% dari total jumlah penduduk
5. Kajian dari Kemenkop UMKM terbaru Januari 2012, dari seluruh penduduk Indonesia jumlah wirausahawan baru mencapai 1,56%. Persentase ini jauh lebih kecil dibandingkan negara tetangga Malaysia yang mencapai 5 persen dan Singapura yang mencapai 7%
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka diperlukan suatu langkah terobosan. Penguatan sumber daya manusia, khususnya dalam peningkatan mutu produk perlu didorong dan disiapkan kemampuannya. Menurut pendapat Sosiolog David Mc Clelland, suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur sedikitnya 2 % dari jumlah penduduknya. di Indonesia baru 0,18% dari penduduknya yang menggeluti dunia wirausaha (tahun 2011). Hal ini juga menunjukkan bagaimana paradigma tentang pendidikan yang ditanamkan oleh penjajah, pendidikan hanya menyiapkan, tenaga-tenaga terampil untuk keperluan birokrasi dan industri. Disinilah, seharusnya dunia pendidikan dan pemerintah bekerja sama untuk mendorong terwujudnya pendidikan yang berorientasi wirausaha.
Pada konteks dunia bisnis, wirausahawan adalah seseorang yang menemukan produk (barang dan jasa) baru, membuka pasar yang tadinya belum ada, memberikan nilai tambah terhadap produk yang diproduksi selama ini, yang menghubungkan: modal dan pekerja, agar modal itu semakin berkembang, digunakan semakin baik,
sehingga hasilnya semakin optimal. Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas maka dibutuhkan program pendidikan kewirausahaan masyarakat.
B. Dasar
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2007, tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan Pertanggungjawaban Anggaran Belanja.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2009, tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010, tentang 7. Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.
8. Permendikbud No.27/2012 tentang Bantuan Kepada Satuan PAUDNI dan Lembaga kemasyarakatan dibidang PAUDNI.
9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Regional VI Banjarbaru Tahun 2015
C. Tujuan
Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan acuan yang jelas bagi semua pihak yang terkait dengan perencanaan pelaksanan, dan pengendalian dana program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat.
Adapun Tujuan penyelenggaraan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) ini adalah :
1. Menanamkan jiwa, sikap, dan etika wirausaha kepada peserta didik 2. Memberikan bekal pengetahuan tentang kewirausahaan kepada peserta
didik
3. Memberi bekal keterampilan di bidang produksi barang/jasa kepada peserta didik
4. Melatih keterampilan berwirausaha kepada peserta didik melalui praktik berwirausaha
5. Mendorong dan menciptakan wirausahawan baru melalui kursus dan pelatihan yang didukung oleh dunia usaha dan industri, mitra-mitra usaha dan dinas/instansi terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja/usaha baru atau mengakses peluang kerja/usaha yang ada
D. Penggunaan dana
Berikut adalah skema Rencana Anggaran Biaya untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud perkegiatan :
4074.002.002 Kelompok Penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan Vol Sat Satuan Harga Jumlah
011 Penyelenggaraan Kelompok Percontohan Pembelajaran Kursus dan Pelatihan 36,000,000
521211 Belanja Bahan 1,300,000
- Pengadaan ATK Penyelenggaraan [1 KLP x 1 KEG] 1 OK 620,000 620,000 - Pengadaan perlengkapan peserta didik [15 ORG x 1 KLP x 1 KEG] 15 OK 30,000 450,000 - Penggandaan bahan [1 KLP x 1 KEG] 1 OK 30,000 30,000 - Penggandaan laporan [5 EKS x 1 KLP x 1 KEG] 5 OK 40,000 200,000
521213 Honor Output Kegiatan 1,300,000
- Honorarium Ketua Kegiatan [1 ORG x 1 KLP x 1 KEG] 1 OK 400,000 400,000 - Honorarium Sekretaris Kegiatan [1 ORG x 1 KLP x 1 KEG] 1 OK 300,000 300,000 - Honorarium Anggota Kegiatan [2 ORG x 1 KLP x 1 KEG] 2 OK 300,000 600,000
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 27,400,000
- Biaya operasional penyelenggaraan program [1 KLP x 1 KEG] 1 KEG 4,900,000 4,900,000 - Pengadaan alat dan bahan merintis usaha untuk peserta didik [1 KLP x 15 ORG x 1 KEG] 15 OK 1,500,000 22,500,000
522151 Belanja Jasa Profesi 6,000,000
- Honor Pendidik/Tutor/ Narasumber [2 ORG x 1 KLP x 6 BLN] 12 OB 500,000 6,000,000
Kuota anggaran dana Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) dilaksanakan di 11 (sebelas) lembaga/ SKB dengan masing-masing lembaga dialokasikan sebanyak 15 (lima belas) orang.
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) tahun 2015 dilaksanakan di SKB (UPTD PAUDNI Kabupaten) yang ditunjuk oleh Kepala BP-PAUDNI dengan mempertimbangkan analisis kebutuhan PKM, Kelayakan peserta kegiatan (identifikasi oleh SKB), Prospek PKM pasca kegiatan, ketersediaan narasumber teknis (tutor) daerah, dukungan tenaga administrasi (panitia daerah) dan kelayakan lembaga pendukung dalam pelaksanaan program yang akan dilaksanakan baik sarana maupun prasarananya.
B. Peserta
Jumlah peserta yang akan mengikuti Kegiatan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) tahun 2015 pada masing-masing SKB adalah 15 orang. Adapun Persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh peserta antara lain:
1. Peserta didik program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) adalah warga masyarakat yang mau mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan yang terintegrasi dengan kewirausahaan. Dengan kriteria sebagai berikut :
2. Warga masyarakat putus sekolah atau lulus tetapi tidak melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran disekolah atau program pendidikan kesetaraan), menganggur, dan tidak mampu.
4. Diprioritaskan warga masyarakat yang berdomisili disekitar lokasi kegiatan 5. Memiliki kemauan untuk mengembangkan rintisan (inkubator) bisnis
6. Memiliki minat dan motivasi untuk berwirausaha setelah mengikuti Program PKM.
7. Data calon peserta didik dibuktikan dengan melampirkan fotokopi KTP calon peserta didik
C. Pendidik
Pendidik/instruktur pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat adalah seseorang yang memiliki :
1. Memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan bidang keterampilan dan materi yang diajarkannya;
2. Memiliki pengalaman berwirausaha sesuai dengan bidang keterampilan yang diajarkan,
3. Mampu melaksanakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, pengembangan sikap dan kepribadian terhadap peserta didik. Dibuktikan dengan sertifikat/surat keterangan yang relevan
4. Mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
menggairahkan semangat peserta kegiatan.
5. Mampu menjalin komunikasi yang baik dengan peserta.
D. Jenis Keterampilan
Keterampilan yang diselenggarakan dalam program PKM adalah jenis keterampilan produksi atau jasa yang ‘laku-jual’ (marketable) sehingga memiliki nilai tambah (value added) untuk dijadikan bidang usaha yang
prospektif bagi lulusan program PKM (kursus yang tidak terstruktur, tidak
harus bersertifikasi, boleh tidak berizin dan membuat acuan dan kurikulum sendiri, berbasis masyarakat dan potensi lokal) contoh : peternakan ayam
itik kambing, perikanan ikan kepiting, pertanian tanaman hias, pembibitan jamur, perkebunan dll.
E. Pendekatan Program
Program PKM diselenggarakan melalui pendekatan “4 in 1”, sesuai dengan alur dibawah ini
PELUANG USAHA WIRUSAHA +
KETERAMPILAN EVALUASI
USAHA MANDIRI
Penjelasan Alur :
1. Analisis Kebutuhan (need assessment)
Jenis keterampilan yang dilaksanakan harus berdasarkan atas hasil penilaian kebutuhan peluang usaha (sesuai dengan jenis usaha mandiri), dengan melakukan cara, yakni:
a. Mencari informasi tentang peluang usaha yang ada sesuai dengan jenis keterampilan yang akan dilatihkan, misalnya membuka rintisan usaha salon, bengkel, dll.
b. Mencari dan mengembangkan usaha baru dengan memberdayakan potensi sumber daya sekitar.
c. Apabila hasil analisis kebutuhan (need assessment) dianggap berpeluang besar jenis keterampilannya, dan jelas tindak lanjutnya (usaha mandiri), maka jenis keterampilan tersebut layak diusulkan menjadi program PKM
2. Pelaksanaan Program Kursus dan Pelatihan
Program Kursus dan Pelatihan dilaksanakan harus sesuai dengan kebutuhan pasar barang dan jasa. Kurikulum dan bahan ajar mencakup; a) membangun pola pikir kewirausahaan; b) membangun dan meningkatkan sikap dan perilaku usaha; c) manajemen usaha (mencari peluang usaha, tata usaha merintis usaha kecil, administrasi usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan, strategi persaingan, jaringan kerja); d) keterampilan (vokasi) yakni suatu
keterampilan yang akan dirintis oleh peserta didik sebagai usaha kecil. 3. Evaluasi
Untuk membuktikan peserta didik telah memiliki kemampuan wira usaha, maka setiap lembaga harus melaksanakan evaluasi kepada setiap lulusan
4. penempatan Lulusan (Usaha Mandiri)
Peserta didik yang sudah lulus evaluasi wajib dibimbing merintis usaha sesuai dengan keterampilan yang diperoleh untuk memproduksi barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar.
F. Kurikulum
Kurikulum dan bahan ajar program pendidikan kewirausahaan mencakup: 1) Membangun pola pikir kewirausahaan; 2) Manajemen usaha (Mencari peluang usaha, Tata cara merintis usaha kecil, Administrasi usaha Pemasaran, Pengelolaan keuangan, Strategi persaingan, Jaringan kerja); 3) Keterampilan (vokasi), yakni satu keterampilan yang akan dirintis oleh peserta didik sebagai usaha kecil; dan 4) Membangun dan meningkatkan sikap dan perilaku wirausaha. Penyelenggaraan program PKM dilaksanakan minimal 200 jam @ 60 menit (teori, praktik, dan merintis usaha). Proses pendampingan usaha minimal 3 bulan setelah pembelajaran
G. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang digunakan minimal memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya;
1. Ruang belajar.
2. Ruang praktik dan peralatan praktik sesuai dengan bidang keahlian. 3. Alat Peraga
4. Tempat untuk Praktik Berwirausaha
H. Proses Belajar Pembelajaran
Proses belajar mengajar mencakup :
1. Teori
a) Penguatan pengetahuan yang terkait dengan bidang keterampilan dan kewirausahaan;
b) Pemahaman terkait dengan alat, bahan, dan prosedur yang terkait dengan bidang keterampilan.
c) Pemahaman yang terkait dengan teori tentang sikap, perilaku dan pola pikir sebagai seorang wirausahawan
2. Praktik
a) Praktik keterampilan yang diajarkan di lembaga dan merujuk pada kemampuan kerja
b) Praktik manajerial sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha.
3. Pembentukan karakter
Pembiasaan sikap, perilaku, etos kerja, team work, kepemimpinan, kepribadian, disiplin, menjunjung tinggi penegakan hukum, kejujuran, budaya bersih, tanggung jawab, dan sebagainya
BAB III
PENGAJUAN USULAN
A. Persyaratan usulan
1. Peserta didik berjumlah 15 orang dalam satu kelompok;
2. Panitia kegiatan (ketua, sekretaris, anggota) tidak merangkap sebagai pendidik/ tutor;
3. Tidak duplikasi pembiayaan;
4. Memiliki Kepala definitif, Pamong Belajar dan atau Staf;
B. Penyusunan Usulan
1. Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat dilaksanakan di SKB 2. SKB sebagai penyelenggara program menyusun usulan kerjasama. 3. Usulan ditandatangani oleh Kepala BPKB/SKB.
4. Rekomendasi Dinas Pendidikan Setempat
C. Mekanisme Pengajuan Usulan
1. Usulan yang telah ditandatangani oleh Kepala SKB selanjutnya dikirim kepada BP-PAUDNI Regional IV.
2. Usulan dikirim sebanyak 2 eksemplar, dengan jadwal sebagai berikut:
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan
1. Penyusunan Petunjuk Teknis Pebruari – Maret 2015 BP-PAUDNI 2. Sosialisasi Petunjuk Teknis 3 s.d 5 Maret 2015 BP-PAUDNI 3. Penyusunan dan Pengajuan
Usulan
6 Maret s.d 7 April 2015 BPKB/SKB
4. Analisis Usulan 7 April s.d 30 April 2015 BP-PAUDNI
a. Analisis Administrasi b. Analisis Subtansi c. Analisis Lapangan
5. Rapat pleno hasil penilaian 1 s.d 3 Mei 2015 BP-PAUDNI 6. Penetapan SK Kepala BPPAUDNI 4 s.d 11 Mei 2015 BP-PAUDNI 7. Pelaksanaan program, 1 Juni s.d 31 Agustus
2015
BPKB/SKB
8. Pembayaran Belanja Bahan, dan Belanja Operasional;
1 Juni 2015 BP-PAUDNI
9. Pembayaran Honor panitia dan Tutor, Tahap I
3 Juli 2015 BP-PAUDNI
10. Pembayaran Honor Tutor Tahap II
3 September 2015 BP-PAUDNI
11. Monitoring Juni s.d. September 2015 BP-PAUDNI 12. Pelaporan kegiatan 30 September 2015
BAB IV
PENGENDALIAN
A. Pemantauan
Pemantauan merupakan rangkaian Kegiatan untuk mengetahui perkembangan program, ketepatan penyaluran, penerimaan dan pemanfaatan dana terhadap kegiatan yang telah direncanakan. Hasil pemantauan diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi sedini mungkin masalah atau penyimpangan yang terjadi. Aspek yang menjadi sasaran pemantauan mencakup kegiatan teknis dan administratif.
Pemantauan memiliki fungsi pengawasan dan pembinaan dengan pengertian bahwa pemantauan tidak hanya mencari masalah dan penyimpangan akan tetapi juga memberikan alternatif solusi untuk mengatasi berbagai masalah dan peningkatan kualitas program selanjutnya.
B. Evaluasi
Evaluasi dampak pelaksanaan kegiatan diklat dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tahun. Hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) tahun 2015 dan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan program pada tahun berikutnya.
BAB V
PENUTUP
Dengan diterbitkannya Petunjuk Teknis Kegiatan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) tahun 2015 ini diharapkan dapat memperlancar pengelolaan dan penggunaan dana secara efektif dan efisien sehingga dapat mewujudkan pelaksanaan kegiatan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) tahun 2015 yang bermutu dan profesional.
Jika dalam pelaksanaannya memerlukan perubahan-perubahan terhadap program/kegiatan yang telah diusulkan dalam proposal, dimungkinkan untuk mengadakan adendum, sepanjang perubahan tersebut bersifat prinsip atau dipandang sangat perlu dan tidak menyimpang dari tujuan program.
Semoga pedoman ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) tahun 2015.
Lampiran 1: Sampul Depan
USULAN PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)
Ditujukan kepada: BP-PAUDNI Regional IV
Diajukan oleh: (Nama Lembaga Pengusul)
Alamat Lengkap Lembaga Pengusul
No. Telp/HP. Lembaga
Lampiran 2 : Format Surat Usulan Penyelenggaraan Kelompok Percontohan Pembelajaran Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM)
KOP SURAT LEMBAGA BPKB/ SKB
Nomor : ……….. …………..,………2015
Lamp : ………..
Perihal : Usulan Penyelenggaraan Kelompok Percontohan Pembelajaran Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Tahun 2015
Yth. Kepala BP-PAUDNI Regional IV Jl. Ambulung Loktabat Selatan Banjarbaru
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :... ………. NIP : ... ……….
Pangkat/Gol. : ... ………. Jabatan :Kepala BPKB/ SKB ………
Alamat lembaga :...
Dengan ini kami mengajukan usulan Penyelenggaraan Kelompok Percontohan Pembelajaran Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Tahun 2015 jenis program ………. dengan anggaran sebesar Rp. ###.###.###,- (………) untuk keperluan sebagaimana Usulan terlampir .
Demikian permohonan ini kami ajukan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami, Pemohon (ttd & stempel lembaga)
Lampiran 3 : Formulir Usulan Penyelenggaraan Kelompok Percontohan Pembelajaran Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Tahun 2015;
FORMULIR UASULAN PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)
A. Identitas Lembaga Nama Lembaga : ... Alamat Lengkap : ... Telepon : ... Faximili : ... Email : ... Nama Kepala : ... No. Telp./HP Kepala : ...
B. Ketenagaan No Ketenagaan Pendidikan JUMLAH SMA/Sedera jat Diploma S1 S2 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 PNS Struktural
2 Pamong Belajar Madya
3 Pamong Belajar Muda
4 Pamong Belajar Pertama
5 Calon Pamong Belajar (CPNS) 6 Honorer
Total
C. Jumlah Tutor, Pengelola, dan warga belajar Program PKM:
1. Biodata Tutor/ Narasumber
No Nama Tutor/ Narasumber Pekerjaan Pendidikan Alamat 1.
2.
2. Biodata Pengelola
No Nama Pengelola Pekerjaan Pendidikan Jabatan Dalam Kelompok
1. Ketua
2. Sekertaris
3. Anggota
4. Anggota
3. Biodata Warga Belajar Program PKM
No Nama Warga Belajar Tempat Tanggal
Lahir Jenis Kelamin Alamat 1. 2. 3. 4. 5. Dst ………,……….2015 Pimpinan/ Ketua Lembaga ... ttd+stempel lembaga ---Nama
Jelas---Lampiran 5 : Contoh Cover Laporan Akhir;
LAPORAN
PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT
(PKM)
TAHUN 2015
Ditujukan Kepada:
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal (BP-PAUDNI) Regional IV
Jl. Ambulung Loktabat Selatan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan
Disusun Oleh:
Nama Lembaga
: ………..
Alamat Lembaga
: ………..
Jalan
: ………..
RT/RW/Dusun
: ………..
Desa/Kelurahan
*): ………..
Kecamatan
: ………..
Kabupaten/Kota
*): ………..
Provinsi
: ………..
No. Telp/Hp/Fax : ………..
Lampiran 6 : Format Laporan Akhir Kegiatan;
1. Judul Laporan
Judul dalam sampul laporan harus singkat dan jelas, serta memuat: a. Nama program/kegiatan yang dilaporkan
b. Nama Lembaga BPKB/ SKB penerima dana bantuan c. Lokasi/alamat lengkap pelaksanaan kegiatan
2. Sistematika Isi Laporan (berisi kegiatan Penyelenggaraan Kelompok Percontohan Pembelajaran Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM)
a. Pendahuluan 1) Latar Belakang 2) Tujuan
b. Sasaran Program c. Waktu dan Tempat d. Rincian Kegiatan e. Penggunaan Anggaran f. Hasil yang dicapai g. Tindak lanjut kegiatan Lampiran – lampiran :
1. SPJ (kuitansi, nota pembelian, tanda terima, setoran pajak)
2. Biodata Pengelola, Pendidik/Tutor dan warga belajar
3. Daftar Hadir Pengelola, Pendidik/Tutor dan warga belajar
Lampiran 7 : Format SK Kepanitian Penyelenggara Kelompok Percontohan Pembelajaran
Pendidikan Masyarakat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL DAN INFORMAL
REGIONAL IV
Jalan Ambulung Loktabat Selatan Banjarbaru, Kalimantan Selatan Telepon. (0511) 4772187, Faksimile (0511) 4777722
KEPUTUSAN
KEPALA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL (BP-PAUDNI) REGIONAL IV
NOMOR 561 /B11/KU/2015 TENTANG
PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN DI SKB ……….
TAHUN ANGGARAN 2015
Menimbang : a. bahwa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis penyelenggara pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal di tingkat kabupaten/kota, yang memiliki anggaran sangat terbatas.
b. bahwa dalam rangka perluasan pelayanan dan peningkatan akses pendidikan masyarakat, khususnya layanan program Kursus dan Pelatihan, maka dipandang perlu dilaksanakan kegiatan penyelenggaraan percontohan program Kursus dan Pelatihan kepada UPTD SKB.
c. bahwa berdasarkan huruf a dan b di atas, dipandang perlu ditetapkan melalui Keputusan Kepala Balai Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (BP-PAUDNI) Regional IV.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2007 tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja dan Pertanggungjawaban Anggaran Belanja;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2012, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2013, tentang Rincian Tugas Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal;
Memperhatikan : a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BP-PAUDNI Regional IV Nomor: SP DIPA-023.05.2.670493/2015 Tahun Anggaran 2015
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BALAI PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL REGIONAL IV PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN DI SKB ……… TAHUN ANGGARAN 2015;
Kesatu : Menetapkan pelaksanaan penyelenggaraan program Kursus dan Pelatihan 2015 di SKB ………,.
Kedua : Kepada nama-nama yang terkait dalam lampiran keputusan ini untuk melaksanakan pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ketiga : Dana pelaksanaan kegiatan pelaksanaan penyelenggaraan program Kursus dan Pelatihan 2015 di SKB ………,. dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BP-PAUDNI Regional IV Nomor: SP DIPA-023.05.2.670493/2015.
Keempat Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
Kelima Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan pada keputusan ini, maka akan diadakan perubahan seperlunya.
Ditetapkan di : Banjarbaru Pada tanggal : 06 Agustus 2014 Kepala BP-PAUDNI Regional IV
Dr. Samto
Tembusan Yth. NIP 196506201992031002
1. Direktur Jenderal PAUDNI, Kemdikbud; 2. Sekretaris Ditjen PAUDNI Kemdikbud;
3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ybs.;
4. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Banjarmasin; Lembaga penerima bantuan.
Lampiran I : Keputusan Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (BP-PAUDNI) Regional IV
Nomor : /B11/KS/2015
Tanggal : Juni 2015
PANITIA PELAKSANA/PENGELOLA
PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN PEMBELAJARAN KURSUS DAN PELATIHAN BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL
BP-PAUDNI REGIONAL IV TAHUN 2015 Banjarbaru, 2015 Kepala, Dr. Samto NIP 196506201992031002
NO NAMA NIP JABATAN DALAM
KEDINASAN JABATAN DALAM TIM 1 ……….... ………. ……….. Ketua 2 ……….... ………. ……….. Sekertaris 3 ……….... ………. ……….. Anggota 4 ……….... ………. ……….. Anggota
Lampiran II : Keputusan Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (BP-PAUDNI) Regional IV
Nomor : /B11/KS/2015
Tanggal : 2015
PENDIDIK/ TITOR/ NARASUMBER
PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN PEMBELAJARAN KURSUS DAN PELATIHAN BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL
BP-PAUDNI REGIONAL IV TAHUN 2015
NO NAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR PENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN
1 2 Banjarbaru, 2015 Kepala, Dr. Samto NIP 196506201992031002