• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT ASTRA GRAPHIA Tbk LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN

(2)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI

2007 DAN 2006

(3)
(4)

Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2a,2d,3,24 111.665.927.229 119.602.060.945

Deposito berjangka 2a,4 2.769.445.361 2.232.908.208 Piutang usaha

(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.607.120.164 pada 30 Juni 2007 dan Rp 4.503.580.307 pada 30 Juni 2006)

- Pihak ketiga 2e,5 112.101.163.714 85.290.436.120

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f,5,24 6.288.938.446 3.699.852.450

Piutang lain-lain

- Pihak ketiga 177.351.300 216.378.952

Kas yang dibatasi penggunaannya 3 4.035.659.227 4.016.691.908

Persediaan

(setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 4.843.854.463 pada 30 Juni 2007

dan Rp 6.668.918.628 pada 30 Juni 2006) 2g,6 68.905.745.321 75.236.286.421

Uang muka pemasok dan lainnya 13.675.590.793 4.976.600.146

Beban dibayar di muka 3.190.995.113 2.770.215.328

322.810.816.504 298.041.430.478

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva pajak tangguhan 2j,11c 1.814.434.771 2.366.985.172

Investasi pada perusahaan asosiasi 2h,7,24 54.179.446.775 49.906.162.659

Aktiva tetap

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 389.993.685.109 pada 30 Juni 2007 dan

Rp 375.003.639.067 pada 30 Juni 2006) 2i,8 142.843.318.603 138.168.050.336

Aktiva lain-lain 9 23.365.494.452 23.427.443.159

222.202.694.601 213.868.641.326

(5)

Catatan 2007 2006 KEWAJIBAN LANCAR

Hutang usaha

- Pihak ketiga 10 53.732.846.178 35.337.999.787

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 10,24 3.016.153.865 5.207.637.969

Hutang lain-lain

- Pihak ketiga 8.010.370.065 6.532.370.548

Hutang pajak 2j,11a 19.835.547.487 18.207.137.643

Beban yang masih harus dibayar 12 36.491.270.946 31.230.985.704

Uang muka pelanggan

- Pihak ketiga 502.843.071 316.708.843

Kewajiban imbalan kerja 2l,21 694.973.000 3.036.866.000

122.284.004.612 99.869.706.494

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang lain-lain

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 24 1.238.382.999 2.257.446.107

Hutang obligasi

- Pihak ketiga 2m,13 117.467.905.022 117.066.323.906

Kewajiban imbalan kerja 2l,21 17.499.304.000 14.258.468.000

136.205.592.021 133.582.238.013

JUMLAH KEWAJIBAN 258.489.596.633 233.451.944.507

EKUITAS Modal saham

nilai nominal Rp 100 per saham pada 30 Juni 2007 dan 2006,modal dasar 2.500.000.000

saham biasa pada 30 Juni 2007 dan 2006,

modal ditempatkan dan disetor penuh 1.348.780.500

saham biasa pada 30 Juni 2007 dan 2006 14 134.878.050.000 134.878.050.000

Tambahan modal disetor

- Selisih antara pembayaran yang diterima dengan

nilai nominal, bersih 1b 39.587.323.105 39.587.323.105

- Kompensasi karyawan berbasis saham 2l,20 17.725.786.177 17.725.786.177

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 14,15 6.500.000.000 5.000.000.000

Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 87.832.755.190 81.266.968.015

286.523.914.472 278.458.127.297

(6)

Catatan 2007 2006 Pendapatan bersih 2k,16 333.311.071.102 271.545.355.461

Beban pokok pendapatan 2k,17 195.547.259.843 155.729.016.143

Laba kotor 137.763.811.259 115.816.339.318

Beban usaha

Penjualan 2k,18a 37.784.799.142 33.504.757.418

Umum dan administrasi 2k,18b 51.234.891.666 46.211.432.858

Jumlah beban usaha 89.019.690.808 79.716.190.276

Laba usaha 48.744.120.451 36.100.149.042

Penghasilan/(beban) lain-lain

Pendapatan bunga 3.675.553.203 3.252.745.358

Keuntungan/(kerugian) kurs - bersih 2c (1.658.367.341) 2.083.008.049

Beban bunga (7.847.409.723) (7.847.409.722)

Lain-lain - bersih 19 7.360.694.155 4.338.606.370

1.530.470.294 1.826.950.055

Bagian laba perusahaan asosiasi - bersih 7 534.332.285 1.929.645.530

Laba sebelum pajak penghasilan 50.808.923.030 39.856.744.627

Beban pajak penghasilan 2j,11b (17.077.626.504) (12.577.204.092)

Laba bersih 33.731.296.526 27.279.540.535

Laba bersih per saham dasar 2n,22 25,01 20,23

(7)

Catatan Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor - Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal, bersih Tambahan modal disetor -Kompensasi karyawan berbasis saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya

Saldo laba yang belum ditentukan

penggunaannya Jumlah

Saldo 1 Januari 2006 134.878.050.000 39.587.323.105 17.725.786.177 (22.542.975) 3.500.000.000 89.206.939.980 284.875.556.287

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b - - - 22.542.975 - - 22.542.975

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 14,15 - - - - 1.500.000.000 (1.500.000.000) -

Dividen - final 2005 14 - - - - - (33.719.512.500) (33.719.512.500) Laba bersih - - - - - 27.279.540.535 27.279.540.535 Saldo 30 Juni 2006 134.878.050.000 39.587.323.105 17.725.786.177 - 5.000.000.000 81.266.968.015 278.458.127.297 Dividen - interim 2006 14 - - - - - (10.790.244.000) (10.790.244.000) Laba bersih - - - - - 28.285.710.649 28.285.710.649 Saldo 31 Desember 2006 134.878.050.000 39.587.323.105 17.725.786.177 - 5.000.000.000 98.762.434.664 295.953.593.946

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 14,15 - - - - 1.500.000.000 (1.500.000.000) -

Dividen - final 2006 14 - - - - - (43.160.976.000) (43.160.976.000)

Laba bersih - - - - - 33.731.296.526 33.731.296.526

(8)

2007 2006 Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 345.427.205.555 290.076.374.076

Pembayaran kas untuk:

Pemasok (185.807.718.926) (131.322.620.144)

Gaji, upah dan tunjangan lainnya (46.680.259.863) (48.488.340.113)

Perjalanan (4.613.400.107) (4.205.385.543)

Perbaikan dan pemeliharaan (4.434.250.291) (3.092.906.687)

Asuransi dan pensiun (4.178.652.509) (3.472.703.160)

Pos dan telekomunikasi (3.612.248.791) (3.508.787.251)

Iklan dan promosi (3.168.063.065) (5.476.356.177)

Sewa (1.963.246.000) (1.658.469.508)

Pelatihan dan pendidikan (1.721.593.395) (1.167.524.002)

Beban usaha lainnya (10.121.714.316) (6.483.549.242)

Pencairan/(penempatan) jaminan yang dapat diterima kembali (161.310.682) 102.885.865

Kas yang dihasilkan dari operasi 78.964.747.610 81.302.618.114

Penerimaan kas dari pendapatan bunga 3.675.553.203 3.252.745.358

Penerimaan restitusi pajak penghasilan badan 3.117.596.478 9.727.817.708

Pembayaran kas untuk beban bunga (7.891.250.001) (7.891.250.000)

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan dan pajak lainnya (39.867.486.412) (29.669.808.408)

Arus kas bersih yang diperoleh dari

aktivitas operasi 37.999.160.878 56.722.122.772

Arus kas dari aktivitas investasi

Penerimaan piutang lain-lain dari/(pembayaran hutang lain-lain pada)

perusahaan asosiasi 45.451.744 (2.642.486.264)

Pencairan deposito berjangka 2.946.656.264 (567.297.055)

Hasil penjualan aktiva tetap 410.021.600 190.304.037

Pembelian aktiva tetap (39.749.732.049) (27.894.085.210)

Arus kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi (36.347.602.441) (30.913.564.492)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Penurunan/(kenaikan) kas yang dibatasi penggunaannya 65.527.693 548.720.524

Pembayaran dividen (41.775.245.797) (33.720.711.001)

Arus kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas pendanaan (41.709.718.104) (33.171.990.477)

(9)

2007 2006

Penurunan bersih kas dan setara kas (40.058.159.667) (7.363.432.197)

Kas dan setara kas pada awal periode 151.615.322.660 127.061.333.766

Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas 108.764.236 (95.840.624)

Kas dan setara kas pada akhir periode 111.665.927.229 119.602.060.945

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Pembelian aktiva tetap dengan hutang usaha (1.909.881.357) (3.753.391.504)

(10)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Astra Graphia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 31 Oktober 1975 berdasarkan akta Notaris Kartini Muljadi, S.H. No. 186. Akta pendirian ini dan akta-akta perubahannya telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/33/14 tanggal 12 Pebruari 1976 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 25 tanggal 26 Maret 1976 Tambahan No. 219. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 14 tanggal 14 April 2005, mengenai perubahan pasal 4 (2) tentang perubahan modal sehubungan dengan kompensasi karyawan berbasis saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. C-10927 HT.01.04.TH 2005 tanggal 21 April 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 49 tanggal 21 Juni 2005 Tambahan No. 570.

Perusahaan mempunyai kegiatan di bidang perdagangan, perindustrian, jasa konsultasi, jasa kontraktor peralatan dan perlengkapan kantor, teknologi informasi, telekomunikasi dan penyertaan modal pada perusahaan dan/atau badan hukum lain. Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusatnya berkedudukan di Jalan Kramat Raya 43, Jakarta dan memiliki 75 titik layan yang tersebar di 21 cabang dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia.

Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1975.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tahun 1989, atas persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), Perusahaan menawarkan 3.075.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp 8.550 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Perbedaan antara jumlah nilai nominal dan jumlah harga jual saham adalah sebesar Rp 23.216.250.000. Pada tahun 1995, Perusahaan membagikan saham bonus dari tambahan modal disetor dimana untuk setiap 2 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 10 Januari 1995 berhak atas 3 saham bonus.

Pada tahun 1996, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dengan menawarkan 26.906.250 sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan harga jual Rp 4.000 per saham. Perbedaan antara jumlah nilai nominal dan jumlah harga jual saham adalah sebesar Rp 80.718.750.000. Pada tahun 1997, Perusahaan membagikan saham bonus dari tambahan modal disetor (dimana untuk setiap pemegang 1 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 3 Nopember 1997 berhak atas 1 saham bonus). Pada tahun 2000, Perusahaan memberikan hak opsi untuk membeli saham baru kepada karyawan sejumlah 65.343.750 lembar saham yang terbagi dalam 2 tahap. Pada tanggal 31 Desember 2004 sejumlah 41.905.500 lembar saham (8.996.000 lembar saham dari opsi tahap I dan 32.909.500 lembar saham dari opsi tahap II) telah dieksekusi sehingga tambahan modal disetor meningkat sebesar Rp 699.394.998 menjadi sebesar Rp 39.587.323.105 pada tanggal 31 Desember 2004.

(11)

1. UMUM (lanjutan)

c. Struktur Perusahaan dan anak perusahaan PT SCS Astragraphia Technologies

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 26 Mei 2004 yang diaktakan dengan akta Notaris Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 64 tanggal 26 Mei 2004, Perusahaan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan rencana kemitraan strategis divisi Solusi Informasi Teknologi. Sehubungan dengan rencana tersebut, pada tanggal 7 September 2004, Perusahaan mendirikan PT SCS Astragraphia Technologies(“PT SAT”) dengan mengalihkan aktiva dan kewajiban divisi Solusi Informasi Teknologi sebagai setoran modal awal dengan kepemilikan 99,99% sebesar Rp 76.999.000.000.

Pada tanggal 21 Oktober 2004, Perusahaan mengalihkan 51% kepemilikan sahamnya pada PT SAT ke Singapore Computer Systems Limited, dengan harga pengalihan sebesar Rp 39.270.000.000. Dengan demikian, Perusahaan saat ini hanya memiliki satu divisi saja yaitu divisi Solusi Dokumen.

Pada tanggal 14 Juni 2005, Perusahaan dan Singapore Computer Systems Limited menandatangani

Settlement Agreement sehubungan dengan transaksi jual beli divisi Solusi Informasi Teknologi.

Sebagai tahap akhir penyelesaian transaksi penjualan divisi Solusi Informasi Teknologi dan pengalihan aktiva dan kewajiban Perusahaan kepada PT SAT, pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan telah melakukan penilaian atas kewajiban Perusahaan yang muncul akibat tidak terjualnya persediaan atau tidak tertagihnya piutang usaha yang telah dialihkan ke PT SAT seperti yang diatur dalam pasal 6.5

Master Investment Agreement yang telah ditandatangani Perusahaan dengan Singapore Computer

Systems Limited pada tanggal 17 Agustus 2004. Pada tanggal 31 Desember 2005, estimasi kewajiban sebesar Rp 675.540.314 telah dicatat pada akun biaya yang masih harus dibayar-lain-lain. Berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan oleh auditor independen atas laporan keuangan PT SAT untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 dan hasil kesepakatan yang dicapai, Perusahaan harus membayar kepada PT SAT sejumlah Rp 775.847.529. Kesepakatan tersebut telah dituangkan dalam Settlement Agreement yang ditandatangani oleh Perusahaan, Singapore Computer Systems Limited dan PT SAT pada tanggal 16 Oktober 2006 dan Perusahaan telah melunasi pada tanggal 20 Oktober 2006. Adapun selisih sebesar Rp 100.307.215 dibebankan pada laporan laba rugi 31 Desember 2006.

PT SAT (perusahaan asosiasi) berdomisili di Jakarta dan berkedudukan di Wisma Standard Chartered Bank, Lantai 22, Jalan Jendral Sudirman Kav. 33A.

Asgra International Pte. Ltd., Singapura

Pada tanggal 2 Agustus 2005, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris sehubungan dengan rencana pembubaran Asgra International Pte. Ltd., Singapura (“Asgra”). Manajemen Asgra telah memberikan surat pemberitahuan kepada Accounting and Corporate Regulatory Authority (“ACRA”), Singapura, mengenai pembubaran Asgra dan diterima pada tanggal 25 November 2005.

Berdasarkan Republic of Singapore Government Gazette edisi tanggal 29 Mei 2006 nomor 1311

Companies Act (Chapter 50) Section 344, dinyatakan bahwa sejak tanggal 20 April 2006 Asgra

International Pte., Ltd., Singapura telah dinyatakan bubar. Oleh karena itu, sejak tanggal 20 April 2006, Perusahaan telah menjadi single entity.

Pada bulan Oktober 2005, Perusahaan telah menerima kas sebesar USD 20.629,69 atas sisa aktiva dari anak perusahaan.

(12)

1. UMUM (lanjutan)

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

2007 2006

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Maruli Gultom Maruli Gultom Wakil Presiden Komisaris Tossin Himawan Tossin Himawan Komisaris Independen Setyo Adioetomo Setyo Adioetomo

Direksi

Presiden Direktur Lukito Dewandaya Lukito Dewandaya Wakil Presiden Direktur Hertanto Mangkusasono Hertanto Mangkusasono Direktur Satyo Lumaksono Hadisaputro Arya Narayana Soemali Direktur Darmawan Widjaya Satyo Lumaksono Hadisaputro

Direktur Jusuf Darwin Salim -

Pada tanggal 30 Juni 2007, Perusahaan mempunyai 969 karyawan (30 Juni 2006: 967) dengan jumlah biaya karyawan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah kurang lebih Rp 62 milyar (30 Juni 2006: Rp 55 milyar).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan disusun dan diselesaikan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 24 Juli 2007.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PT Astra Graphia Tbk (“Perusahaan”), sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang dicatat berdasarkan hasil penilaian kembali.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, tidak termasuk jumlah yang dijaminkan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, serta apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atas anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

Akun-akun anak perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia, dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca untuk akun neraca dan kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan untuk akun laba rugi.

Selisih yang timbul dari penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan dalam akun “selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada kelompok ekuitas di neraca konsolidasian.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material antara Perusahaan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

c. Penjabaran mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. Kurs mata uang terhadap Rupiah pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006 USD 9.054 9.300 JPY 73,47 80,96 SGD 5.908 5.854 HKD 1.158 1.197 AUD 7.676 6.894 EUR 12.164 11.822 GBP 18.125 17.050

d. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Cerukan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar dalam neraca.

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain

Piutang usaha dan lain-lain disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

f. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".

Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

Perusahaan menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode pelaporan atau estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan di masa mendatang.

Pada saat pembelian, mesin xerographic dan komputer dicatat dalam akun “Persediaan”. Pada saat aktiva tersebut disewakan ke pelanggan, nilai perolehannya dipindahbukukan ke dalam akun “Aktiva Tetap” – dan mulai disusutkan.

h. Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi pada perusahaan di mana Perusahaan memiliki saham berhak suara antara 20% hingga 50% dan di mana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan tetapi tidak dapat mengendalikan, dicatat dengan metode ekuitas.

Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima.

i. Aktiva tetap dan penyusutan

Aktiva tetap yang digunakan dalam usaha dan diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 kecuali tanah, dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986. Perolehan aktiva tetap sesudah tanggal tersebut dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Penyusutan aktiva tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 4 - 20

Peralatan bangunan 4 - 5

Mesin xerographic dan komputer 3 - 5

Peralatan pengangkutan 4 - 5

Perabot dan peralatan kantor 3 - 5

Mesin, perkakas dan peralatan 3 - 5

Perbaikan aktiva yang disewa 2 - 5

Tanah tidak disusutkan

Biaya yang timbul untuk perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode hak atas tanah.

Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)

Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.

j. Perpajakan

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarip pajak yang berlaku digunakan untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasikan dengan aktiva pajak tangguhan yang belum dipakai. Koreksi kewajiban perpajakan dicatat ketika surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan banding, ketika hasil banding diputuskan.

k. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa atau pada saat instalasi peralatan sudah dikonfirmasikan oleh pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

l. Imbalan kerja Kewajiban pensiun

Sampai dengan tanggal 5 September 2005, jenis program pensiun yang diberikan kepada para karyawan adalah program pensiun imbalan pasti yang didanai melalui Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perusahaan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti. Sejak tanggal tersebut juga, Dana Pensiun Astra menjadi “Dana Pensiun Astra Satu” yang mengelola program pensiun imbalan pasti.

Program pensiun imbalan pasti ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum dan pada tanggal 20 April 1992. Program imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh Dana Pensiun Astra Dua yang dibentuk dan disahkan pada tanggal 6 September 2005, dan ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Imbalan kerja (lanjutan)

Kewajiban pensiun (lanjutan)

Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (Dana Pensiun Astra Dua) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aktiva yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang timbul dari pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya.

Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aktiva program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aktiva program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang masih tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode

vesting.

Kewajiban imbalan paska kerja lainnya

Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang pisah, uang penghargaan, dan uang kompensasi. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu.

Prakiraan biaya imbalan ini di-akru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun disederhanakan. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.

Pesangon pemutusan kontrak kerja

Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

Imbalan lainnya

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Imbalan kerja (lanjutan)

Kompensasi karyawan berbasis saham

Perusahaan memberikan opsi saham kepada karyawan. Beban kompensasi ditentukan pada tanggal pemberian kompensasi berdasarkan nilai wajar dari seluruh opsi saham yang diberikan dan diakui pada laporan laba rugi pada tanggal opsi diberikan.

Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi

“Black-Scholes”.

m. Hutang Obligasi

Hutang obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan hutang obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.

Pada saat Perusahaan melakukan pembelian kembali kewajibannya, kewajiban tersebut dikeluarkan dari neraca, dan perbedaan antara nilai tercatat kewajiban dengan jumlah yang dibayar diakui dalam laporan laba rugi.

n. Laba bersih per saham

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham. Opsi saham diasumsikan telah dieksekusi dan dikonversi menjadi saham pada saat pemberian opsi. Opsi yang gagal dieksekusi diabaikan dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian.

o. Penggunaan estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

3. KAS DAN SETARA KAS

2007 2006 Rp Mata uang asing Rp Mata uang asing Kas 1.766.581.578 - - 1.685.675.910 - 334.235.975 USD 36.916 325.597.853 USD 35.011 36.983.560 SGD 6.260 44.393.999 SGD 7.584 13.406.296 JPY 182.482 6.326.594 JPY 78.147 1.436.329 HKD 1.240 2.718.007 HKD 2.270 1.350.974 AUD 176 1.213.362 AUD 176 445.570 THB 1.700 - - -

(18)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

2007 2006

Rp uang asingMata Rp uang asing Mata

Bank

Pihak ketiga :

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.832.894.801 - - 2.887.682.148 - - 506.423.448 USD 55.934 61.918.005 USD 6.658 - PT Bank Tabungan Negara (Persero) 197.522.500 - - 3.301.830.851 - - 608.447.542 USD 67.202 703.016.946 USD 75.593 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 2.062.276.148 - - 858.825.664 - - 683.788.325 USD 75.523 88.593.567 USD 9.526 136.944.957 SGD 23.179 410.035.710 SGD 70.048 6.028.297.721 8.311.902.891

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa :

- PT Bank Permata Tbk 7.808.807.128 - - 3.551.377.354 - - 188.439.816 USD 20.813 431.893.395 USD 46.440 7.997.246.944 3.983.270.749

Sertifikat Bank Indonesia 19.870.181.480 - - - - -

Deposito

Pihak ketiga :

- PT ANZ Panin Bank 12.000.000.000 - - 53.825.104.188 - - 26.615.760.802 USD 2.939.669 65.857.392 USD 7.081 - PT Bank Mega Tbk 37.000.000.000 - - 51.350.000.000 - - 75.615.760.802 105.240.961.580

111.665.927.229 119.602.060.945

Deposito akan jatuh tempo pada berbagai tanggal, terakhir pada tanggal 27 Juli 2007 (30 Juni 2006: terakhir pada tanggal 31 Juli 2006).

Suku bunga deposito di atas adalah:

2007 2006

Rupiah 8,375% - 10,50% 11,00% - 12,50%

USD 5,25% 5,00%

Sertifikat Bank Indonesia 8,50% -

(19)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Kas yang dibatasi penggunaannya

Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan penyisihan dana pembayaran bunga atas hutang obligasi

(interest sinking funds) sehubungan dengan penerbitan obligasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 13).

2007 2006

Rp uang asingMata Rp uang asing Mata

Kas yang dijaminkan

Pihak ketiga:

- PT Bank Mega Tbk 4.035.659.227 - - 1.110.737 - - - PT ANZ Panin Bank - - - 4.015.581.171 - - 4.035.659.227 - - 4.016.691.908 - -

4. DEPOSITO BERJANGKA

2007 2006

Rp uang asingMata Rp uang asing Mata

Deposito berjangka :

- PT Bank Tabungan Negara (Persero) 2.419.997.778 - - 1.782.210.862 - - 158.163.783 USD 17.469 55.495.146 USD 5.967 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 165.027.200 - - 192.927.200 - - 26.256.600 USD 2.900 202.275.000 USD 21.750 2.769.445.361 2.232.908.208

Deposito berjangka akan jatuh tempo pada berbagai tanggal, terakhir pada tanggal 29 Juli 2007 (30 Juni 2006 : terakhir pada tanggal 30 Juli 2006).

Seluruh deposito berjangka Perusahaan dijaminkan untuk fasilitas bank garansi. Suku bunga deposito berjangka di atas adalah:

2007 2006

Deposito berjangka

- Rupiah 6,75% - 7,50% 9,00% - 10,00%

(20)

5. PIUTANG USAHA

2007 2006

Rp uang asingMata Rp uang asing Mata

Pihak ketiga:

- Penjualan 63.547.377.378 - - 39.095.044.172 - - 7.682.341.997 USD 848.503 7.138.718.502 USD 767.604 - Sewa dan jasa 43.915.763.401 - - 41.917.608.217 - - 1.274.488.846 USD 140.765 651.847.323 USD 70.091 1.288.312.256 SGD 218.055 990.798.213 SGD 169.261 117.708.283.878 89.794.016.427

Dikurangi:

- Penyisihan piutang ragu-ragu (5.607.120.164) (4.503.580.307)

Pihak ketiga – bersih 112.101.163.714 85.290.436.120

Rincian piutang usaha dari pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2007 2006 Rp Mata uang asing Rp Mata uang asing

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 27.565.284.281 - - 4.409.565.072 - - PT Xerography Indonesia 2.979.993.857 - - 4.433.259.742 - - PT Suburmitra Grafistama 317.226.227 - - 496.485.616 - - 1.593.504.000 USD 176.000 32.443.125 USD 3.489 PT Telekomunikasi Selular Tbk 1.845.394.841 - - 1.745.137.639 - - Air Mancur, Copy Service 1.819.576.903 - - 8.082.200 - - PT Komalintas Media 1.616.288.077 - - 308.880 - - Toko Buku Rakyat 1.590.330.199 - - 21.256.850 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.340.396.216 - - 447.602.571 - - 222.293.808 USD 24.552 5.421.900 USD 583 PT Citrathirza Astarijaya 1.493.910.000 USD 165.000 - - - PT Mc Dermott Indonesia 43.593.628 - - 34.066.313 - - 1.284.601.906 SGD 217.427 985.696.564 SGD 168.389 Toko Buku Prapatan 1.268.329.107 - - 1.739.366.756 - - PT Bank Central Asia Tbk 662.401.725 - - 565.276.707 - - 579.833.371 USD 64.042 4.663.950 USD 502 PT Chevron Pacific Indonesia 821.518.707 - - 1.227.240.110 - - - - - 9.214.998 USD 991 CV Spirit Bersama 448.496.550 - - 1.189.470.000 - - 2.689.038 USD 297 - - - PT Bank Lippo Tbk 260.796.520 - - 1.334.996.853 - - PT Garuda Indonesia Airways 204.520.402 - - 2.291.906.498 - - 14.939.100 USD 1.650 - - - PT Badak NGL. 174.413.242 - - 356.601.612 - - 8.517.007 USD 941 1.831.172.883 USD 196.900 PT Freeport Indonesia 153.833.111 - - 182.952.154 - - - - - 941.490.987 USD 101.236 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 64.350.747.186 - - 60.529.076.816 - - 5.041.144.519 USD 556.786 4.966.157.982 USD 533.994 3.710.350 SGD 628 5.101.649 SGD 872 117.708.283.878 89.794.016.427

(21)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Analisa umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2007 2006

Belum jatuh tempo 33.910.263.527 30.553.449.203

Lewat jatuh tempo:

1 - 30 hari 64.329.554.989 39.400.002.028

31 - 60 hari 8.018.113.482 6.293.363.953

61 - 180 hari 8.431.501.856 9.132.576.318

> 180 hari 3.018.850.024 4.414.624.925

117.708.283.878 89.794.016.427

Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu – piutang usaha adalah sebagai berikut:

2007 2006

Penyisihan piutang ragu-ragu -awal 4.768.455.783 3.402.091.624

Penyisihan periode berjalan 1.502.858.598 1.125.263.100

Penghapusan piutang (664.194.217) (23.774.417)

Penyisihan piutang ragu-ragu -akhir 5.607.120.164 4.503.580.307

Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo akun piutang usaha pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

2007 2006

Rp uang asingMata Rp uang asing Mata

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 5.429.879.773 - - 3.451.628.940 - -

857.197.590 USD 94.676 248.223.510 USD 26.691 1.861.083 SGD 315 - - - 6.288.938.446 3.699.852.450

(22)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Analisa umur piutang usaha yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2007 2006

Belum jatuh tempo 992.467.437 1.309.824.393

Lewat jatuh tempo:

1 - 30 hari 4.700.562.779 1.996.915.836

31 - 60 hari 307.438.757 275.891.408

61 - 180 hari 255.977.013 84.821.872

> 180 hari 32.492.460 32.398.941

6.288.938.446 3.699.852.450

Piutang usaha Perusahaan dipergunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (lihat Catatan 13). Lihat Catatan 24 untuk “Informasi mengenai pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.

6. PERSEDIAAN

2007 2006

Barang jadi 32.788.353.176 34.850.699.860

Suku cadang 21.072.548.553 21.233.479.716

Bahan habis pakai 16.778.999.763 20.270.996.022

Kertas xerox 2.213.970.587 2.009.787.909

Perlengkapan kantor 513.423.764 538.277.511

73.367.295.843 78.903.241.018

Dikurangi:

- Penyisihan persediaan usang (4.843.854.463) (6.668.918.628)

68.523.441.380 72.234.322.390

Barang dalam perjalanan 382.303.941 3.001.964.031

68.905.745.321 75.236.286.421

Perubahan penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

2007 2006

Penyisihan persediaan usang - awal 6.154.287.103 6.309.461.983

Penyisihan periode berjalan 394.500.636 402.304.578

Penghapusan persediaan usang (1.704.933.276) (42.847.933)

Penyisihan persediaan usang - akhir 4.843.854.463 6.668.918.628

Berdasarkan analisa atas kondisi persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang.

Persediaan Perusahaan diasuransikan atas risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan maksimum sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp 75.000.000.000 masing-masing pada 30 Juni 2007 dan 30 Juni 2006.

(23)

7. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

Akun ini merupakan penyertaan saham dalam PT SAT (lihat Catatan 1c)

2007

Nilai tercatat (49%) – 31 Desember 2006 53.645.114.490

Bagian perusahaan atas laba bersih perusahaan asosiasi

untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2007 534.332.285

Nilai tercatat (49%) – 30 Juni 2007 54.179.446.775

2006

Nilai tercatat (49%) – 31 Desember 2005 47.976.517.129

Bagian perusahaan atas laba bersih perusahaan asosiasi

untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2006 1.929.645.530

Nilai tercatat (49%) – 30 Juni 2006 49.906.162.659

8. AKTIVA TETAP

2007

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

Tanah 5.840.223.086 1.170.500.000 - 7.010.723.086 Bangunan dan prasarana 23.398.778.135 1.754.316.900 113.328.400 25.039.766.635 Peralatan bangunan 6.929.835.983 672.835.800 209.850.180 7.392.821.603 Mesin xerographic dan komputer 340.006.260.936 31.779.783.787 26.663.898.262 345.122.146.461

Peralatan pengangkutan 17.308.073.812 3.398.026.200 871.295.791 19.834.804.221 Perabot dan peralatan kantor 127.735.820.720 2.877.848.919 2.979.763.837 127.633.905.802 Mesin, perkakas dan peralatan 158.123.040 - 1.114.800 157.008.240 Perbaikan aktiva yang disewa 639.525.864 6.301.800 - 645.827.664 522.016.641.576 41.659.613.406 30.839.251.270 532.837.003.712

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 17.182.665.408 958.040.004 112.161.734 18.028.543.678 Peralatan bangunan 5.439.670.145 262.287.276 207.047.760 5.494.909.661 Mesin xerographic dan komputer 239.684.552.461 26.142.023.841 22.939.309.462 242.887.266.840 Peralatan pengangkutan 12.637.699.205 1.042.748.269 860.903.506 12.819.543.968 Perabot dan peralatan kantor 109.071.203.434 3.958.221.990 2.976.763.966 110.052.661.458 Mesin, perkakas dan peralatan 140.009.380 5.677.980 1.114.800 144.572.560 Perbaikan aktiva yang disewa 552.815.674 13.371.270 - 566.186.944 384.708.615.707 32.382.370.630 27.097.301.228 389.993.685.109

(24)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

2006

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

Tanah 5.840.223.086 - - 5.840.223.086 Bangunan dan prasarana 23.570.685.935 76.145.400 - 23.646.831.335 Peralatan bangunan 6.387.187.423 140.263.200 13.137.440 6.514.313.183 Mesin xerographic dan komputer 331.218.036.512 28.884.514.981 24.749.639.678 335.352.911.815

Peralatan pengangkutan 16.728.113.512 946.706.580 163.670.100 17.511.149.992 Perabot dan peralatan kantor 122.650.256.086 1.599.846.553 722.004.151 123.528.098.488 Mesin, perkakas dan peralatan 160.625.400 - 489.960 160.135.440 Perbaikan aktiva yang disewa 618.026.064 - - 618.026.064 507.173.154.018 31.647.476.714 25.648.941.329 513.171.689.403

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 15.674.553.012 992.159.356 - 16.666.712.368 Peralatan bangunan 5.008.794.464 255.951.755 13.137.440 5.251.608.779 Mesin xerographic dan komputer 231.147.021.117 25.413.327.734 22.725.957.789 233.834.391.062 Peralatan pengangkutan 11.205.427.422 1.060.573.296 162.750.100 12.103.250.618 Perabot dan peralatan kantor 102.593.829.280 4.578.251.026 700.712.930 106.471.367.376 Mesin, perkakas dan peralatan 127.342.815 9.079.850 489.960 135.932.705 Perbaikan aktiva yang disewa 528.919.969 11.456.190 - 540.376.159 366.285.888.079 32.320.799.207 23.603.048.219 375.003.639.067

Nilai buku 140.887.265.939 138.168.050.336

Tanah Perusahaan berupa sertifikat-sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang mempunyai masa manfaat antara 20 dan 30 tahun, dan akan berakhir antara 21 Maret 2009 sampai dengan 9 September 2033.

Penyusutan aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 dibebankan pada:

2007 2006

Beban pokok 27.580.046.296 27.037.608.311

Beban umum dan administrasi 3.329.504.293 3.797.851.158

Beban penjualan 1.472.820.041 1.485.339.738

32.382.370.630 32.320.799.207

Mesin xerographic dan komputer yang tercantum di dalam tabel di atas merupakan aktiva tetap yang disewakan oleh Perusahaan berdasarkan sewa-menyewa biasa.

Perhitungan laba pelepasan aktiva tetap untuk periode yang berakhir 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 2006

Hasil penjualan 11.113.798.533 5.510.162.379

Nilai buku 3.741.950.042 2.045.893.110

(25)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Tahun Laba/(rugi) pelepasan mesin Xerographic dan

komputer*)

Laba/(rugi) pelepasan

aktiva tetap lainnya**) Laba pelepasan aktiva tetap

30 Juni 2007 7.270.022.155 101.826.336 7.371.848.491

30 Juni 2006 3.911.386.573 (447.117.304) 3.464.269.269

*) Disajikan dalam akun “Pendapatan bersih - penjualan mesin”.

**) Disajikan dalam akun “Pendapatan/(beban) lain-lain – lain-lain bersih”.

Tanah dan bangunan dipergunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (lihat Catatan 13)

Aktiva tetap dalam pemilikan langsung diasuransikan atas risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan maksimum sebesar Rp 177.186.591.406 dan USD 120.659 pada 30 Juni 2007 dan Rp 173.283.719.411 dan USD 213.735 pada 30 Juni 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan risiko lainnya.

9. AKTIVA LAIN-LAIN

2007 2006

Piutang direksi dan karyawan 14.913.592.321 15.018.527.753

Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi 7.312.733.244 7.312.733.244

Jaminan yang dapat diterima kembali 1.139.168.887 1.096.182.162

23.365.494.452 23.427.443.159

Piutang direksi dan karyawan terdiri dari pinjaman yang diberikan kepada direksi dan karyawan untuk pembelian kendaraan bermotor. Pembayaran cicilan dari pinjaman tersebut dikurangkan dari gaji setiap bulan dan tidak dikenakan bunga kecuali pinjaman kepada karyawan tenaga penjual.

Jaminan yang dapat diterima kembali terdiri dari uang jaminan untuk sewa gedung

Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi terdiri atas tanah yang berada di dua lokasi yaitu Batam dan Purwakarta. Tanah di Pulau Batam adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan untuk periode 30 tahun yang akan berakhir pada tahun 2020. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat kedua tanah tersebut. 10. HUTANG USAHA 2007 2006 Rp Mata uang asing Rp Mata uang asing

Fuji Xerox Asia Pasific Pte., Ltd., Singapura 19.016.430.144 JPY 258.845.270 26.085.313.079 JPY 322.209.565 2.863.332.661 USD 316.251 1.642.455.981 USD 176.608 Clarity International Ltd., Australia 20.126.166.550 - - - - - Fuji Xerox Printers, Singapura 5.851.238.040 USD 646.260 2.977.692.600 USD 320.182 Printronix Schweiz GmbH, Singapura 1.335.431.500 USD 147.496 304.047.597 USD 32.694 Lain-lain 3.774.227.782 - - 4.038.483.791 - - 720.455.028 USD 79.573 274.832.856 USD 29.552 32.426.801 SGD 5.488 15.173.883 SGD 2.592 13.137.672 EUR 1.080 - - -

(26)

10. HUTANG USAHA (lanjutan)

2007 2006

Rp uang asingMata Rp uang asing Mata

Pihak yang mempunyai

Hubungan istimewa 2.888.937.288 - - 2.314.833.723 - 127.216.577 USD 14.051 2.892.804.246 USD 311.054 3.016.153.865 5.207.637.969

Hutang usaha di atas merupakan hutang atas pembelian barang dagangan dan persediaan lainnya. Lihat Catatan 24 untuk “Informasi mengenai pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.

11. PERPAJAKAN a. Hutang pajak: 2007 2006 Pajak penghasilan: Pasal 21 936.680.408 687.036.896 Pasal 23 127.773.116 111.308.534 Pasal 26 23.746.853 1.128.139.780

Pajak penghasilan badan:

Juni 2007 7.205.567.887 -

Juni 2006 - 6.903.100.725

Desember 2006 8.534.175.821 -

Pembayaran untuk 2006 (1.290.408.441) -

Desember 2005 - 2.992.453.799

Pajak Pertambahan Nilai, bersih 4.298.011.843 6.385.097.909

19.835.547.487 18.207.137.643

b. Beban pajak penghasilan

2007 2006 Perusahaan - Kini (18.808.122.800) (14.630.184.200) Tangguhan 1.730.496.296 2.052.980.108 - (17.077.626.504) (12.577.204.092)

Tidak ada beban pajak penghasilan dari anak perusahaan.

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

(27)

11. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

2007 2006

Laba sebelum pajak penghasilan 50.808.923.030 39.856.744.627

Ditambah:

Laba anak perusahaan sebelum beban pajak - (163.734.673)

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 50.808.923.030 39.693.009.954

Koreksi pajak:

Perbedaan temporer

Penyusutan aktiva tetap 4.245.398.320 4.390.750.520

Laba pelepasan aktiva tetap 1.475.413.927 1.131.374.177

Penyisihan piutang ragu-ragu 838.664.381 1.101.488.683

Penyisihan atas imbalan kerja 519.277.000 (139.803.000)

Penyisihan persediaan usang (1.310.432.640) 359.456.645

5.768.320.988 6.843.267.025

Perbedaan permanen

Pendapatan bunga (3.675.553.203) (3.252.745.358)

Beban bunga 7.716.369.468 7.283.669.794

Bagian laba perusahaan asosiasi - bersih (534.332.285) (1.929.645.530)

Lain-lain 2.639.181.282 158.891.288

6.145.665.262 2.260.170.194

Penghasilan kena pajak

Perusahaan – periode berjalan 62.722.909.280 48.796.447.173

Beban pajak penghasilan 18.808.122.800 14.630.184.200

Pembayaran pajak penghasilan Perusahaan: Pasal 22 3.522.341.894 2.754.667.657 Pasal 23 7.567.360.909 4.832.415.818 Pasal 25 385.852.110 - Fiskal 127.000.000 140.000.000 11.602.554.913 7.727.083.475 Hutang pajak (7.205.567.887) (6.903.100.725)

(28)

11. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2007 2006

Laba sebelum pajak penghasilan 50.808.923.030 39.856.744.627

Ditambah:

Laba anak perusahaan sebelum beban pajak - (163.734.673)

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 50.808.923.030 39.693.009.954

Pajak dihitung pada tarif pajak progresif 15.233.926.926 11.899.153.034

Pendapatan bunga (1.102.665.961) (975.823.607)

Beban bunga 2.314.910.840 2.185.100.938

Bagian laba perusahaan asosiasi - bersih (160.299.686) (578.893.659)

Lain-lain 791.754.385 47.667.386

Beban pajak penghasilan Perusahaan 17.077.626.504 12.577.204.092

c. Aktiva/(kewajiban) pajak tangguhan

1 Januari 2007 Laporan laba rugiDibebankan ke

30 Juni 2007

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.430.536.735 251.599.314 1.682.136.049 Penyisihan persediaan usang 1.846.286.131 (393.129.792) 1.453.156.339 Perbedaan antara nilai buku bersih aktiva tetap

komersial dan fiskal (8.328.524.931) 1.716.243.674 (6.612.281.257) Penyisihan penurunan nilai tanah (166.859.460) - (166.859.460) Penyisihan atas imbalan kerja 5.302.500.000 155.783.100 5.458.283.100 83.938.475 1.730.496.296 1.814.434.771

(29)

11. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Aktiva/(kewajiban) pajak tangguhan (lanjutan)

1 Januari 2006 Laporan laba rugiDibebankan ke 30 Juni 2006

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.020.627.487 330.446.605 1.351.074.092 Penyisihan persediaan usang 1.892.838.595 107.836.993 2.000.675.588 Perbedaan antara nilai buku bersih aktiva tetap

komersial dan fiskal (8.353.142.658) 1.656.637.409 (6.696.505.249) Penyisihan penurunan nilai tanah (166.859.460) - (166.859.460) Penyisihan atas imbalan kerja 5.230.541.100 (41.940.899) 5.188.600.201 Penyisihan lain-lain 690.000.000 - 690.000.000 314.005.064 2.052.980.108 2.366.985.172

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh aktiva pajak tangguhan akan terealisasi di masa mendatang.

d. Surat ketetapan pajak

Pada bulan Maret 2006, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun fiskal 2004 yang menyatakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 9.728.486.832 dibandingkan dengan catatan Perusahaan sebesar Rp 5.637.802.484. Perusahaan juga menerima SKP yang menyatakan kekurangan pembayaran untuk berbagai jenis pajak sebesar Rp 669.124. Kelebihan pembayaran sebesar Rp 9.727.817.708 telah diterima dan dibukukan pengaruhnya sebesar Rp 4.090.015.224 pada laporan laba rugi bulan Mei 2006 (lihat Catatan 19). Selain itu, Perusahaan juga menerima SKP untuk tahun fiskal 2003 yang menyatakan lebih bayar untuk pajak penghasilan badan sebesar Rp 13.010.202. Kelebihan pembayaran pajak penghasilan tersebut telah dipindahbukukan untuk pembayaran pajak penghasilan pasal 21 bulan April 2006.

Pada bulan Mei 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun fiskal 2005 yang menyatakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 3.310.174.769 dibandingkan dengan catatan Perusahaan yang menyatakan kurang bayar sebesar Rp 2.992.453.799. Perusahaan juga menerima SKP yang menyatakan kekurangan pembayaran untuk berbagai jenis pajak sebesar Rp 192.578.291. Kelebihan pembayaran sebesar Rp 3.117.596.478 telah diterima dan dibukukan pengaruhnya sebesar Rp 6.110.050.277 pada laporan laba rugi bulan Juni 2007 (lihat Catatan 19).

e. Administrasi

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.

(30)

12. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2007 2006

Beban pokok proyek 6.050.203.849 4.675.844.834

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 14.737.919.415 12.511.153.019

Jasa manajemen 9.234.083.697 8.467.353.743

Beban bunga 2.805.777.777 2.805.777.777

Beban perbaikan dan pemeliharaan 1.551.209.331 31.200.000

Beban promosi 1.470.877.382 1.594.371.585

Lain-lain 641.199.495 1.145.284.746

36.491.270.946 31.230.985.704

Beban pokok proyek merupakan akrual beban pokok barang dan jasa yang diakui sesuai dengan tahap penyelesaian proyek. 13. HUTANG OBLIGASI 2007 2006 Nilai nominal - Obligasi I 150.000.000.000 150.000.000.000 Dikurangi:

- Obligasi diperoleh kembali 32.000.000.000 32.000.000.000

- Biaya emisi belum diamortisasi 532.094.978 933.676.094

Bersih 117.467.905.022 117.066.323.906

Dikurangi:

- Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - -

Bagian jangka panjang 117.467.905.022 117.066.323.906

2007 2006

Biaya emisi belum diamortisasi

Biaya perolehan 2.552.422.322 2.552.422.322

Akumulasi amortisasi (2.020.327.344) (1.618.746.228)

Biaya emisi belum diamortisasi 532.094.978 933.676.094

Pada tanggal 13 Oktober 2003, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003 sebesar Rp.150 milyar dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,375% per tahun untuk jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Oktober 2008. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan mulai tanggal 27 Januari 2004.

Perusahaan menyelenggarakan penyisihan dana pembayaran bunga Obligasi (Interest Sinking Fund) senilai 1 kali dari jumlah bunga Obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga Obligasi (lihat Catatan 3).

Obligasi ini dijamin dengan agunan khusus yang jumlahnya setara dengan 75% dari jumlah pokok Obligasi yang berupa fidusia atas piutang usaha (lihat Catatan 5) dan hak tanggungan atas tanah dan bangunan

(31)

13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)

Perusahaan telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat sesuai dengan akta Notaris Fathiah Helmi S.H No. 20 tanggal 10 Oktober 2003.

Berdasarkan hasil pemantauan tahunan pemeringkatan yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“PT Pefindo”) No. 453/PEF-Dir/X/2006 tanggal 13 Oktober 2006, Obligasi ini mendapat peringkat idA- (30 Juni 2006: idA-).

Sehubungan dengan penerbitan Obligasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain untuk hal-hal dibawah ini:

• Membagikan dividen setelah ulang tahun tanggal emisi yang ke-4 kepada pemegang saham yang besarnya dapat menyebabkan Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya;

• Menjual atau mengalihkan aktiva dengan cara apapun, yang nilainya melebihi 50% dari seluruh aktiva Perusahaan dalam satu tahun buku, kecuali transaksi dengan anak perusahaan.

Selama periode Oktober sampai dengan Desember 2005, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali Obligasi Astra Graphia I dari pasar sebesar total Rp 32.000.000.000 dengan harga discount. Keuntungan dari pembelian kembali Obligasi sebesar Rp 2.900.000.000 telah dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Desember 2005. Pembelian kembali Obligasi tersebut dimaksudkan untuk investasi dan dimungkinkan untuk diperdagangkan kembali jika Perusahaan memerlukan dana.

14. MODAL SAHAM

Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 / 2006 Pemegang saham Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Persentase pemilikan Jumlah PT Astra International Tbk 1.036.752.580 76,87% 103.675.258.000

Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 312.022.920 23,13% 31.202.292.000

1.348.775.500 100,00% 134.877.550.000

Komisaris:

Maruli Gultom 5.000 0,00% 500.000

1.348.780.500 100,00% 134.878.050.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2007 yang diaktakan dengan akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn. No. 24 tanggal 27 April 2007, para pemegang saham telah menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp 40 per saham atau sebesar Rp 53.951.220.000 termasuk dividen interim sebesar Rp 8 per saham atau sebesar Rp 10.790.244.000 yang dibayarkan pada tahun 2006 serta menambah cadangan wajib Perseroan sebesar Rp 1.500.000.000 dari laba bersih tahun 2006 (2006: pembayaran dividen tunai sebesar Rp 25 per saham atau sebesar Rp 33.719.512.500 dan menambah cadangan wajib sebesar Rp 1.500.000.000 dari laba bersih tahun 2005).

(32)

15. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 April 2007, Perusahaan telah membuat penyisihan untuk cadangan wajib sebesar Rp 1.500.000.000 (total: Rp 6.500.000.000). Cadangan ini dibuat sesuai dengan Undang-Undang No.1/1995 mengenai Perseroan Terbatas yang diberlakukan sejak bulan Maret 1995, yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan sampai mencapai minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.

16. PENDAPATAN BERSIH

2007 2006

Penyewaan mesin 137.944.375.614 125.849.523.261

Penjualan mesin 71.608.400.625 60.177.191.952

Jasa perbaikan dan pemeliharaan 50.615.213.692 44.200.923.813

Bahan pakai dan jasa alih daya 73.143.081.171 41.317.716.435

333.311.071.102 271.545.355.461

Jumlah pendapatan bersih pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2007 2006

Pihak ketiga 316.446.025.032 258.314.988.926

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 16.865.046.070 13.230.366.535

333.311.071.102 271.545.355.461

Perusahaan tidak memiliki transaksi penjualan dengan pembeli yang melebihi 10% dari pendapatan bersih. Lihat Catatan 24 untuk “Informasi mengenai pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.

17. BEBAN POKOK

2007 2006

Penyewaan mesin 62.296.344.117 55.861.207.323

Penjualan mesin 42.229.919.309 37.101.643.496

Jasa perbaikan dan pemeliharaan 27.403.264.097 28.676.110.282

Bahan pakai dan jasa alih daya 63.617.732.320 34.090.055.042

195.547.259.843 155.729.016.143 Rincian pemasok untuk pembelian yang melebihi 10% dari pendapatan bersih adalah sebagai berikut:

2007 2006

(33)

18. BEBAN USAHA a. Beban penjualan

2007 2006

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 22.046.369.607 19.099.369.323

Iklan dan promosi 3.379.854.197 3.163.603.807

Gudang dan pengiriman 2.131.383.667 2.099.666.046

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.502.858.598 1.125.263.100

Penyusutan 1.472.820.041 1.485.339.738

Perjalanan 1.110.496.652 1.154.558.622

Pendidikan dan pelatihan 1.106.602.849 390.667.960

Pos dan telekomunikasi 1.040.246.403 1.184.052.413

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 3.994.167.128 3.802.236.409

37.784.799.142 33.504.757.418

b. Beban umum dan administrasi

2007 2006

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 25.914.275.393 22.410.315.989

Perbaikan dan pemeliharaan 4.009.317.456 2.658.440.756

Perjalanan 3.502.903.455 3.050.826.921

Penyusutan 3.329.504.293 3.797.851.158

Pos dan telekomunikasi 2.572.002.388 2.324.734.838

Asuransi 2.970.105.509 2.324.246.489

Listrik dan air 1.244.671.908 1.205.146.383

Sewa 1.175.107.996 1.055.984.767

Iklan dan promosi 759.086.250 1.824.123.955

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 5.757.917.018 5.559.761.602

51.234.891.666 46.211.432.858

19. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

2007 2006

Keuntungan/(kerugian) pelepasan aktiva tetap 101.826.336 (447.117.304)

Kelebihan restitusi pajak dari hasil pemeriksaan pajak

(lihat Catatan 11d) 6.110.050.277 4.090.015.224

Lain-lain - bersih 1.148.817.542 695.708.450

(34)

20. KOMPENSASI KARYAWAN BERBASIS SAHAM

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa yang dilaksanakan pada tanggal 1 Pebruari 2000, pemegang saham setuju untuk memberikan hak opsi untuk membeli saham baru sejumlah 65.343.750 saham kepada anggota direksi dan karyawan Perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu (Employee Stock

Options Plan – ESOP).

Program tersebut dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah opsi pemberian opsiTanggal eksekusiPeriode

Harga pelaksanaan

per saham Beban kompensasi

Pemberian tahap I 29.220.000 8 Maret 2000 8 Maret2001 370 26.893.153.019

sampai dengan 7 Maret2003

Pemberian tahap II 36.123.750 29 Agustus 2001 29 Agustus 2002 215 9.283.278.597

sampai dengan

28 Agustus 2004

Saham yang dibagikan akan diambil dari saham dalam portepel, dan bukan merupakan saham yang telah diterbitkan atau dibeli kembali. Hak opsi ini tidak dapat dialihkan dan diperdagangkan.

Beban kompensasi ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black - Scholes” dengan asumsi sebagai berikut:

Pemberian

Tahap I Pemberian Tahap II

Prakiraan dividen 0,00% 0,00%

Ketidakstabilan harga yang diharapkan 111,65% 84,40%

Suku bunga bebas resiko yang diharapkan 10,88% 17,37%

Periode opsi yang diharapkan 3 tahun 3 tahun

Informasi lain sehubungan dengan program opsi pemilikan saham karyawan adalah sebagai berikut :

2007/2006

PEMBERIAN TAHAP I

Opsi yang tidak dieksekusi 20.224.000

Nilai wajar opsi per lembar saham 823

Jumlah nilai wajar opsi yang tidak dieksekusi 16.646.951.748

PEMBERIAN TAHAP II

Opsi yang tidak dieksekusi 3.214.250

Nilai wajar opsi per lembar saham 336

Jumlah nilai wajar opsi yang tidak dieksekusi 1.078.834.429

(35)

21. IMBALAN KERJA LAINNYA DAN DANA PENSIUN

Penyisihan atas manfaat karyawan pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003.

Mutasi kewajiban yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:

2007 2006 Saldo awal 17.675.000.000 17.435.137.000 Tambahan penyisihan 3.670.025.795 2.302.158.000 Pembayaran (3.150.748.795) (2.441.961.000) 18.194.277.000 17.295.334.000 Dikurangi:

Bagian jangka pendek (694.973.000) (3.036.866.000)

Bagian jangka panjang 17.499.304.000 14.258.468.000

22. LABA BERSIH PER SAHAM

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.

2007 2006

Laba bersih kepada pemegang saham 33.731.296.526 27.279.540.535

Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar

(lembar saham) 1.348.780.500 1.348.780.500

Laba bersih per saham dasar 25,01 20,23

Pada 30 Juni 2007 dan 2006, tidak ada konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilusian karena periode eksekusi Kompensasi Karyawan Berbasis Saham telah berakhir di bulan Agustus 2004.

(36)

23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:

2007

Mata uang asing Rp

Aktiva

Kas dan setara kas USD 3.196.057 28.937.095.908

SGD 29.439 173.928.517

JPY 182.482 13.406.296

HKD 1.240 1.436.329

AUD 176 1.350.974

THB 1.700 445.570

Deposito berjangka USD 20.369 184.420.383

Piutang usaha USD 1.083.944 9.814.028.433

SGD 218.370 1.290.173.339

Uang muka pemasok USD 27.979 253.317.792

JPY 137.648.452 10.112.536.234

50.782.139.775

Kewajiban

Hutang usaha USD 1.203.631 10.897.673.806

SGD 5.488 32.426.801

JPY 258.845.270 19.016.430.144

EUR 1.080 13.137.672

Hutang lain-lain USD 167.903 1.520.191.137

JPY 943.747 69.333.694

31.549.193.254

(37)

23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

2006

Mata uang asing Rp

Aktiva

Kas dan setara kas USD 180.309 1.676.877.158

SGD 77.632 454.429.709

JPY 78.147 6.326.594

HKD 2.270 2.718.007

AUD 176 1.213.362

Deposito berjangka USD 27.717 257.770.146

Piutang usaha USD 864.386 8.038.789.335

SGD 169.261 990.798.213

Uang muka pemasok dan lainnya USD 8.122 75.532.833

JPY 3.562.370 288.400.926

11.792.856.283

Kewajiban

Hutang usaha USD 870.090 8.091.833.280

SGD 2.592 15.173.883

JPY 322.209.565 26.085.313.079

Hutang lain-lain USD 66.384 617.368.038

JPY 891.000 72.133.222

EUR 126.859 1.499.750.910

36.381.572.412

Kewajiban dalam mata uang asing – bersih (24.588.716.129) Perusahaan mempunyai kebijakan dalam hal lindung nilai, dimana kewajiban dalam mata uang asing jangka pendek atau setara dengan tiga bulan, harus sudah terpenuhi dengan saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing pada saat tersebut. Manajemen berpendapat bahwa kebijakan tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan pembayaran Perusahaan dalam mata uang asing.

24. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Perusahaan dikendalikan oleh PT Astra International Tbk.

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

No. Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Sifat hubungan istimewa Perusahaan Transaksi

1. PT Astra International Tbk Pemegang saham utama

Perusahaan Penjualan barang dan jasa

2. PT Astra Sedaya Finance Perusahaan afiliasi Penjualan barang dan jasa 3. PT SCS Astragraphia Technologies Perusahaan asosiasi Penyertaan saham,

pembelian dan penjualan barang dan jasa

4. PT Bank Permata Tbk Perusahaan afiliasi Saldo bank

5. Direksi dan karyawan Manajemen kunci Program kepemilikan

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Bangunan dan Lingkungan maka pendekatan dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan

Yoyoh Yohanah Dra... Tati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari citra merek, kualitas produk, harga, dan keragaman produk terhadap kepuasan konsumen dalam membentuk

Selain itu, dalam proses pembelajaran, teori (informasi dan pengetahuan) harus diimbangi dengan praksis secara i’tidal (proporsional). Kajian mengenai filsafat pendidikan

Seorang pedagang sayur keliling dalam mengeluarkan modal bervariatif, disebabkan dari alat yang digunakan pedagang dalam berjualan dengan berbagai cara diantaranya mengendong

Yang kedua adalah program pensiun iuran pasti atau benefit contribution pension plan yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan dimana

Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terbagi menjadi dua, yaitu program pensiun iuran-pasti (contribution-benefit cost) dan program pensiun

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X (komunikasi interpersonal dosen) terhadap variabel Y1 (motivasi belajar)