• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang optimal sesuai dengan tujuan penelitian. Tempat kegiatan ini dilaksanakan pada kantor akuntan publik KAP yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang optimal sesuai dengan tujuan penelitian. Tempat kegiatan ini dilaksanakan pada kantor akuntan publik KAP yang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

40 A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu kegiatan penelitian ini di laksanakan pada bulan September hingga Desember 2014, dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tempat penelitian

Tempat kegiatan ini dilaksanakan pada kantor akuntan publik “KAP” yang terdapat di Jakarta Barat untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah di bagikan kepada auditor yang bekerja di KAP Jakarta Barat.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal. Yuliana (2013) Penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainya (variabel dependen). Penelitian kausal ini mengkaji mengenai pengaruh etika profesi, independensi, komitmen profesional dan pengalaman kerja terhadap kinerja auditor

(2)

(kualitas hasil kerja auditor) pada KAP Jakarta Barat yang telah terdaftar di Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Direktori KAP sebagai responden. Maksud peneliti mengadakan studi kausal adalah agar mampu menyatakan bahwa variabel X (independen) menyebabkan variabel Y (dependen). Jadi, jika variabel X (independen) dihilangkan atau diubah dalam cara tertentu, masalah pada Y (dependen) terpecahkan. Studi kausal adalah studi dimana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah (Sekaran 2014).

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berupa cara mengukur variabel agar dapat dioperasikan, Utami (2014). Definisi operasional variabel adalah bagaimana menentukan dan mengukur variabel-variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran (Trisnaningsih, 2007). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : variabel independan (etika profesi, independensi auditor, komitmen profesional, dan pengalaman kerja), dan variabel dependen {kualitas hasil kerja auditor (kinerja auditor)} adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Dependen (terikat) “Y”

Variabel yang disebut juga variabel kriteria, merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. “dipengaruhi” (Sekaran, 2014). Pada penelitian ini variabel yang di gunakan adalah:

(3)

i) Kinerja Auditor (kualitas hasil kerja auditor), dengan pengukuran indikator yang di kembangkan oleh Trisnaningsih (2007), 1) kemampuan, 2) komitmen profesi, 3) motivasi, 4) kepuasan kerja. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala Likert / Ordinal

dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”. b.Variabel Independen (bebas) “X”

Varibel yang disebut juga variabel prediktor, merupakan variabel yang “mempengaruhi” variabel dependen/ terikat, entah secara positif atau negatif (Sekaran, 2014). Pada penelitian ini variabel yang di gunakan adalah:

i) Etika Profesi, dengan pengukuran indikator yang di kembangkan oleh Friska (2012), 1) kepribadian auditor, 2) kecakapan profesional, 3) tnggung jawab, 4) pelaksanaan kode etik, 5) penafsiran dan penyempurnaan kode etik. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala Likert / Ordinal dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”.

ii) Independensi Auditor, dengan pengukuran indikator yang di kembangkan oleh Sukriah (2009), 1) independensi penyusunan program, 2) independensi pelaksanaan pekerjaan, 3) independensi pelaporan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala Likert / Ordinal dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”. iii) Komitmen Profesional, dengan pengukuran indikator yang di kembangkan oleh Widyasari (2010),1) penerimaan terhadap tujuan dan

(4)

nilai-nilai dari profesi.2)kemampuan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan profesi. 3) kepentingan untuk memelihara keanggotaan dalam profesi 4) standar profesi. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala Likert / Ordinal dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”.

iv) Pengalaman Kerja, dengan pengukuran indikator yang di kembangkan oleh Sukriah (2009), 1) lamanya bekerja sebagai auditor, 2) banyaknya klien yang di audit. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala Likert / Ordinal dari “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”.

D. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) pada Pertanyaaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel adalah skala likert / Ordinal. Menurut Trisnaningsih (2007), Skala likert adalah suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tetang fenomena sosial. Skala likert untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing butir instrumen indikator, skala likert mempunyai kriteria penilaian/ point (Fiscal 2012). Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala likert, yang berisi 5 preferensi jawaban. Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai tingkat atau

(5)

preferensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan Setuju “lebih tinggi” dari Netral atau Ragu-ragu (Ghozali, 2013 : 47).

Mulai dari: Skor 1 “Sangat Tidak Setuju” (STS). Skor 2 “Tidak Setuju” (TS).

Skor 3 “Netral atau Ragu-ragu” (N). Skor 4 “Setuju” (S).

(6)

TABEL 3.1

DEFINISI OPERASIONALISASI DAN PENGUKURAN VARIABEL

Variabel Dimensi Dasar pengembangan indikator Indikator Skala pengukur an 1. Dependen Kinerja auditor Tindakan / pelaksanaan tugas pemeriksaan. Trisnaningsih (2007). 1) Kemampuan, 2) Komitmen Profesi 3) Motivasi 4) Kepuasan kerja Likert / Ordinal 2. Independen Etika profesi Perilaku yang berhubungan dengan individu dalam diri seorang auditor.

Friska (2012) 1) Kepribadian auditor 2) Kecakapan profesional 3) Tanggung jawab 4) Pelaksanaan kode etik 5) Penafsiran dan penyempurnaan kode etik. Likert / Ordinal Independensi auditor

Tingkat kejujuran auditor. Sukriah (2009) 1) Independensi penyusunan program 2) Independensi pelaksanaan pekerjaan 3) Independensi pelaporan. Likert / Ordinal Komitmen profesional

Loyalitas atas profesi. Widyasari (2010)

1) Penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari profesi. 2) Kemampuan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan profesi. 3) Kepentingan untuk memelihara keanggotaan dalam profesi 4) Standar profesi Likert / Ordinal Pengalaman kerja

Kemahiran auditor dalam melakukan tugas.

Sukriah (2009) 1) Lamanya bekerja sebagai auditor 2) Banyaknya klien yang

diaudit

Likert / Ordinal Sumber : data diolah berdasarkan referensi.

(7)

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP Jakarta Barat serta yang telah terdaftar pada IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) dan direktori KAP terdapat 22 KAP yang telah terdaftar untuk wilayah Jakarta Barat. Pada penelitian ini cara pengambilan sampel dengan menggunakan metode Convenience Samplig (dengan kemudahan), dimana menggunakan anggota populasi yang paling mudah ditemui dan dipilih sebagai responden. Metode convenience sampling dipilih sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian, namun sampel yang di dapat tetap memenuhi kaidah statistik.

Dari 22KAP yang ada hanya terdapat 11 KAP yang bersedia untuk menerima kuesioner yang saya berikan dan sisanya tutup, pindah serta tidak menerima kuesioner, dalam 11 KAP ini terdapat 80 kuesioner yang di berikan peneliti kepada auditor yang bekerja pada KAP tersebut. Sampel ini diperoleh dengan mendatangi seluruh Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Jakarta Barat tanpa terkecuali.

Berikut adalah daftar KAP yang menerima untuk penyebaran kuesioner yang akan disampaikan untuk auditor yang bekerja pada KAP tersebut.

(8)

TABEL 3.2 DATA SAMPEL

DATA DISTRIBUSI PENYEBARAN KUESIONER

No TGL

penyebaran

KAP ALAMAT

1 28 Oktober 2014.

KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan.

Jl. Anggrek Garuda Raya No.9 Slipi Jakarta Barat 11480

2 28 Oktober 2014.

KAP Moch. Zainudin & Sukmadi

Jl. Anggrek garuda blok I no 3 Kemanggisan Slipi

3 30 Oktober 2014.

KAP Drs. Sutopo Insja. Komplek Daan Mogot Baru Blok LC 1 No.3 Jakarta Barat 11840

4 30 Oktober 2014.

KAP Y. Santosa & Rekan Jl. Duri Kosambi Raya no 69 C Jakarta Barat 11750

5 30 Oktober 2014.

KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.

Kompleks Rukan Taman Meruya Blok M No.78

Jakarta Barat 11620

6 30 Oktober 2014.

KAP Purba Lauddin & Rekan. Jl. Rudal Raya Blok M No.12 Lantai 2 & 3 Kav. Hankam, Joglo Jakarta Barat 11640

7 30 Oktober 2014.

KAP Sukrisno, Sarwoko & Sandjaja

Ruko Central Green Ville No.2 R

Jl. Tanjung Duren Barat Jakarta Barat 11510

8 31 Oktober 2014.

KAP Idris & Sudiharto

Total Building Lantai 8 Suite 808 Jl. Letjen. S. Parman Kav.106 A. Tomang, Grogol

Petamburan Jakarta Barat 11440

9 31 Oktober 2014.

KAP Herman Dody Tanumihardja & Rekan

Taman Ratu Indah Blok F 1 No. 22A Jakarta Barat 11510.

10

3 November

2014.

KAP Tjhin Tjiap Lung & Rekan

Jl. Mandala Utara No.604 Tomang Jakarta Barat 11440

11

13 November

2014.

KAP Michelle Kristian Ruko City Square Blok F No. 11 Jl. Peta Selatan Raya, Kalideres Jakarta Barat

(9)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan: 1. Penelitian kepustakaan (library resecrh)

Yaitu metode yang dilakukan untuk memperoleh data skunder guna mendukung data primer. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi maupun internet dan perangkat lain berkaitan dengan kinerja auditor.

2. Penelitian lapangan

Dalam penelitian lapangan ini, peneliti melakukan penelitianya kepada auditor yang bekerja pada KAP wilayah Jakarta Barat. Dengan melakukan penyebaran kuesioner yang terdapat butir pertanyaan yang akan diisi auditor sesuai dengan presepsi meraka.

G. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kausal. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada setiap variabel yang akan di teliti. Metode pengujian yang di gunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunkan uji statistik (t) dan analisis regresi berganda pada SPSS 21. Alat ini digunakan karena sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yaitu ingin menguji pengaruh berapa variabel independen terhadap variabel dependen (Waty 2010).

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu data. (Ghozali, 2013), menurutnya statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

(10)

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).

Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2014).

2. Uji Kualitas Data

Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan realibel. a. Uji Validitas

Menurut (Ghozali, 2013 ), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika nilai korelasi / Rhitung > Rtabel, jika nilai korelasi / Rhitung < Rtabel maka dikatakan tidak valid . Dan untuk mendapatkan nilai R tabel yaitu dengan rumus(df)= n-2.

b. Uji Reliabilitas

Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013).

Jadi uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (α),

(11)

dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel), bila memberikan nilai cronbach alpha > 0,7 (Sekaran, 2013 dan Ghozali 2013), dan karena bentuk instrumen ini membentuk data interval yang butir pertanyaanya mempunyai rentang nilai 1-5.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan model regresi berganda terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Uji Normallitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Dan pada penelitian ini di lakukan melalui analisis statistik, serta uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Simirnov. Uji statistik dengan Z tabel sebesar 1.96. jika Z hitung > Z tabel maka distribusi tidak normal, Zhitung < Z tabel adalah normal. dan non-parametrik Kolmogrov-Simirnov dimana data terdistribusi normal jika angka signifikansi > 0.05, sedangkan jika signifikansi < 0.05 maka tidak terdistribusi secara normal.

(12)

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013 ). Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat:

i. Nilai tolerancce dan lawanya. ii. VIF (Varlance Inflation Factors)

Jika tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 maka menunjukan adanya multikolinieritas, dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2013).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali, 2013). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Jika ada pola tertentu seperti titik-titik membentuk pola teratur maka di indikasikan telah terjadi heterokedastisitas, dan jika tidak ada pola yang jelas

(13)

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Kesesuaian Model

a. Uji Koefisien Determinasi ( R)

Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, (Ghozali, 2013). Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Jika R² (Adjusted R Square) semakin besar, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R² semakin kecil, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1, nilai R2 (Adjusted R Square) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, nilai yang hampir mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, (Ghozali, 2013).

b. Uji Simultan (uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

(14)

bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Dengan derajat kepercayaan 0.05 (Ghozali, 2013).

Jika nilai F signifikan <0.05 atau membandingkan nilai F hitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen,dan sebaliknya.

5. Uji Hipotesis

a. Uji Statistik (uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dengan derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (Ghozali, 2013).

Jika t hitung > t tabel dengan signifikan 0.05 maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen atau dengan melihat nilai signifikan < 0.05 maka variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen.

b. Analisis Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda digunakan untuk menghitung parameter-parameter estimasi dan untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan antara variabel-variabel yang akan di teliti tersebut.

(15)

Y : Kualitas hasil kerja audit (kinerja auditor) a : Konstanta β1-3 : koefisien Regresi X1 : Etika Profesi X2 : Independensi Auditor X3 : Komitmen Profesional X4 : Pengalaman Kerja e : Error

Referensi

Dokumen terkait

seperti subkontraktor dan perunding. Kekosongan adalah statistik stok pada sesuatu masa. Oleh itu, kekosongan pada suku keempat 2019 mewakili kekosongan pada tahun 2019. Pewujudan

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Permasalahan yang timbul sebelum pasien menjalani program fisioterapi adalah pasien merasakan nyeri gerak ,nyeri tekan,nyeri diam, penurunan kekuatan otot, keterbatasan

Mengingat pembelanjaan modal merupakan jenis pengeluaran perusahaan yang membutuhkan banyak dana, maka dalam menentukan seberapa besar tingkat pembelanjaan modal yang

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Teori .ang dikemukakan oleh )esse Delia tentang konstrukti(isme da+at ,erguna dalam kehidu+an seharihari dalam menginter+retasikan suatu hal* Ketika saat

Jumlah traffic di Bandar Domine Eduard Osok Sorong meningkat dari waktu ke waktu, namun keteraturan pergerakan kendaraan operasional di area airside belum memenuhi