• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN CAMPURAN MENGGUNAKAN RECIPROCAL TEACHING STRATEGY PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEMPLAK KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN CAMPURAN MENGGUNAKAN RECIPROCAL TEACHING STRATEGY PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEMPLAK KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN CAMPURAN MENGGUNAKAN RECIPROCAL TEACHING STRATEGY PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEMPLAK KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DITA HIDAYAT

NIM. 115-12-005

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PE

LAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN CAMPURAN MENGGUNAKAN RECIPROCAL TEACHING STRATEGY PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEMPLAK KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DITA HIDAYAT

NIM. 115-12-005

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

“MAN JADDA WAJADA”

(Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan

mendapatkannya).

TAK A

DA HASIL YANG MENGKHIANATI USAHA”

ِّ بَر

“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan

Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat."

(QS. Al-

Mu’minu

n: 29)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta

karunia-Nya, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibuku tercinta, Bp. Salimin dan Ibu Sih Triyani serta kakak Novi

Widiyanti, Nenek Jini, Mbok Las yang selalu membimbingku,

memberikan doa, nasihat, yang selalu sabar, memberi kasih sayang, dan

motivasi dalam kehidupanku.

2. Dosen Pembimbing Skripsiku, Bp. Dr Winarno, M. Pd., yang selalu

memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama

(7)

vii

3. Keluarga Besar SD NEGERI NGEMPLAK TERAS BOYOLALI yang

telah memberikan dukungannya, ijinnya, motivasi, doa dan segala

bantuannya baik materil maupun nonmateril sehingga proses skripsi ini

dapat terselesaikan dengan lancar untuk penempuhan gelar sarjana ini.

4. Keluarga besar KONTRAKAN KARDUS Yang telah memberikan

dukungannya, motivasi dan doannya sehingga proses penempuhan gelar

sarjana ini bisa tercapai.

5. Teman teman terbaik saya Nur wahid setiawan, Aditya prianggoro,

Muhammad nurul fahmi, Swasti Putri palupi, Vina ardiyanti, Tri hartono,

Ahmad dedi yang memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya

dalam penempuhan gelar sarjana ini.

6. Keluarga besar PGMI C IAIN Salatiga, Salatiga dan Keluarga Besar

Makibao Futsal Club, Muhaimin, Adit, Didik, Dona, Nawir, Adri, Andre,

Dita, Senthe, Wawan, Dedi, Nyoz, Apit, Fahrurozi, Arafat, Black, Habib,

Tarom, Randika, Shokib, Sigit, Ula, Soma, Fai, Anang, Haryo, Kipli, Rifki,

Rozi, Dian, Om Mpe yang selalu menghibur dan memberikan doa serta

motivasinya dalam menempuh gelar sarjana ini.

7. Tim KKN IAIN Salatiga 2016 Desa Bugel kec. Sidorejo salatiga,mbak

Intan, Mbak Ika, Mas Aris, Mas Iliyas, Mas zaka warga yang selalu

memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam

(8)
(9)

ix

KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat dan hidayahNya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan dan

kami selesaikan sesuai rencana.

Pelaksanaan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian

kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. BapakSuwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga

4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd yang sangat sabar dan teliti di dalam

membimbing skripsi penulis.

5. Guru Kelas IV SD Negeri Ngemplak Bapak Sarwanto, S.Pd.

6. Bapak serta ibu yang takhenti-hentinya memberikan motivasi baik berupa

materil maupun spiritual.

7. Seluruhteman-teman PGMI angkatan2012..

(10)

x

ABSTRAK

Hidayat,Dita 2016/2017, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Operasi Bilang Campuran Menggunakan Reciprocal Teaching Strategy pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Ngemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembibing: Dr. Winarno S. Si, M, Pd

Kata Kunci: hasil belajar dan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Strategy

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah matematika. Matematika diajarkan di sekolah dasar bersifat deduktif dan objek kajian abstrak. Jika sifat matematika ini dikaitkan dengan traf berfikir siswa sekolah dasar yang masih berada dalam taraf operasional konkrit maka akan terjadi kegagalan dalam mempelajarinya. Kegagalan tersebut ditandai dengan rendahnya hasil belajar seperti yang dialami siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan model konvesional dalam pembelajarannya sehingga pemahaman siswa tentang konsep sangat lemah. Berdasarkan uraian diatas penulis berusaha meningkatkan hasil belajar siswa serta performen guru dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching Strategy Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana model pembelajaran Reciprocal Teaching Strategy dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pokoko operasi hitung bilangan campuran di kelas IV MI SD Negeri Ngemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV MI SD Negeri Ngemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali yang berjumlah 16 siswa. Penelitian terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus melalui 4 tahapan yaitu 1) perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Pengambilan data melalui tes hasil belajar dan observasi aktivitas siswa. Indikator keberhasilan yang dicapai yaitu hasil tuntas belajar klasikal (nilai

≥68) mencapai 85%.

(11)

xi

menagalami kenaikan pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 9 siswa atau 56,25% dan nilai rata-rata yang di peroleh 63,75. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 87,5% dan nilai rata-rata yang di peroleh 81,25. didapati KKM kelas sebesar 87,5% telah mencapai target 85%, dan disimpulan bahwa penelitian ini dinyatakan berhasil. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran operasi hitung bilangan campuran dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching Strategy meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan model pembelajaran

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR….………...xvi

DAFTAR LAMPIRAN….………...xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis tindakan dan Indikator keberhasilan ... 5

E. Kegunaan Penelitian... 5

(13)

xiii

G. Metode Penelitian... 10

1.Rancangan Penelitian ... 10

2. Subjek Penelitian ... 12

3. Langkah-langkah ... 12

4. Instrumen Penelitian... 14

5. Pengumpulan Data ... 14

6. Analisis Data ... 15

H. Sistematikan Penulisan... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Hasil belajar ... 19

B. Penilaian Hasil ... 20

1. Belajar Pengertian Penilaian ... 20

2. Fungsi dan Tujuan Penilaian ... 20

3. Jenis dan Sistem Penilaian ... 21

C. Operasi Hitung Campuran ………….………...22

1. Operasi Hitung ... 22

2. Operasi Hitung Campuran... 24

D. Pengertian Reciprocal Teaching ... 27

E. Unsur-unsur dalam Strategi Pembelajaran ... 29

F. Langkah-langkah dalam Reciprocal Teaching………30

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Pelaksanaan Penelitian ... 32

1. Waktu pelaksanaan penelitian ... 32

2. Tempat penelitian ... 32

3. Keadaan Guru dan Siswa ... 33

(14)

xiv

1. Perencanaan ... 36

2. Pelaksanaan Tindakan ... 36

3. Pengamatan atau Observasi ... 40

4. Refleksi ... 41

C. Deskripsi Pelaksanaa Siklus II ... 42

1. Perencanaan ... 42

2. Pelaksanaan Tindakan ... 43

3. Pengamatan atau Observasi ... 46

4. Refleksi ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 51

1. Siklus I ... 52

2. Siklus II... 60

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ...

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum

pendidikan di Indonesia, baik di sekolah dasar sampai sekolah menengah. Menurut

Depdiknas (Antonius Cahya Prihandoko, 2006: 18). Matematika berfungsi

mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi

dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model

Matematika serta sebagai alatkomunikasi melalui simbol, grafik, diagram dalam

menjelaskan gagasan. Selainhal tersebut, Matematika juga berfungsi untuk melatih

siswa berfikir secaralogis, urut dan disiplin.Anggapan sebagian besar peserta didik

yang menyatakan bahwa pelajaran Matematika ini sulit adalah benar terbukti dari

hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) masih sangat jauh dari standar yang

diharapkan.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia saat ini

adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para

guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu

mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa

(16)

2

menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang

diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari

(Susanto, 2013: 165).

Kondisi ini juga terjadi pada pembelajaran Matematika, yang

memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran Matematika di sekolah

dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Kegiatan belajar yang

tepat adalah kegiatan belajar yang berpusat pada siswa atau student centered. Pada kegiatan pembelajaran ini, aktivitas dan peransiswa lebih banyak daripada guru.

Kegiatan siswa untuk terlibat langsung sepertimelakukan pengamatan, eksperimen

dan penemuan akan berdampak pada meningkatnya hasil pembelajaran, sedangkan

guru berperan sebagai fasilitator para guru belum sepenuhnya melaksanakan

pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum

menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran yang bervariasi berdasarkan

karakter materi pelajaran. Selain itu ketersediaan alat peraga juga dapat

mempengaruhi prestasi hasil belajar siswa.

Ketersediaan alat peraga membuat proses belajar dan mengajar di kelas

cenderung lebih menarik siswa dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Hal

ini terbukti bahwa dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan operasi

hitung, ditemukan banyak siswa yang masih mengalami kesulitan.Siswa

menggunakan jari atau menghitung dengan coretan yang berbentuk lidi pada buku

mereka. Hal ini mengakibatkan siswa membutuhkan waktu yang lama dalam

mengerjakan soal serta mengalami kesulitan dalam menerima penjelasan dari guru.

(17)

3

mengerti asal suatu bilangan dari operasi hitung yang dijelaskan guru di papan

tulis. Permasalahan ini membuat siswa tidak dapat menerima konsep materi yang

disampaikan guru.

Peranan penggunaan pendekatan pembelajaran di kelas apabila dilihat dari

kenyataan di lapangan banyak sekali dijumpai sekolahan-sekolahan yang belum

menggunakan pendekatan pembelajaran dalam pengajarannya di dalam kelas

secara maksimal dan kurang bervariasi. Melihat keadaan yang seperti itu maka

dapat dianalisis kekurangan dalam proses pembelajaran guna mengetahui

kendala-kendala dan hambatan yang ditemukan untuk perbaikan yang lebih baik dalam

proses pembelajaran yang berikutnya. Dalam melakukan perbaikan proses

pembelajaran dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

SD Ngemplak Teras adalah salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada di

Kecamatan Teras.SD ini telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran

(Kurikulum 2013), namun menurut hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa

terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Salah satu kendala

utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar, siswa lebih cenderung

menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam

mengemukakan pertanyaan maupun pendapat.

Para siswa masih mengalami kesulitan dalam penyelesaian operasi hitung

bilangan, hal ini diketahui dari hasil belajar siswa mata pelajaran matematika

terutama pada tema operasi hitung bilangan campuran oleh siswa kelas SD

(18)

4

kegiatan belajar mengajar dikelas. Proses belajar mengajar yang masih

menggunakan metode tradisional yang besifat teacher-centered. Agar tema dari skripsi ini tidak meluas , penulis membuat skripsipenulis membuat penulisan

dalam skripsis ini berjudul Peningkatan hasil belajar siswa kelas 4\IV

matapelajaran Matematika materi pokok operasi bilangan menggunakan

Reciprocal Teaching Strategy di SD Ngemplak kecamatan Teras kabupaten Boyolali Tahun ajaran 2016/2017.

B.Rumusan masalah

Pengertian strategi Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

- Apakah penerapan strategi pengajaran Reciprocal Teaching Strategy dapat meningkatkan kemampuan operasi bilangan campuran mata pelajaran

Matematika kelas IVSD N gemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

tahun ajaran 2106/2017?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui bahwa metode Reciprocal Teaching Strategydapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadapmateri operasi bilangan campuranpada

siswa kelas IV SD Ngemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun ajaran

2016/2017?

(19)

5

Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan

penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian.Untuk

mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam penelitian perlu

dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

Penerapan metode Reciprocal TeachingStrategydapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi operasi bilangan campuran pada siswa kelas IV

Sekolah Dasar Ngemplak Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2016/2017.

Indikator keberhasilan penerapan metode Reciprocal Teaching Strategybisa dikatakan efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang

dapat dirumuskan adalah

1. Secara Individu

Adanya peningkatan hasil belajar Matematika materi operasi bilangan

campuranyaitu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥ 68.

2. Secara Klasikal

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran Matematika,

khususnya materi operasi hitung bilangan presentasi nilai mendapatkan 85%

siswa mencapai KKM.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritik dan praktis.

(20)

6

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagaimana

cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses kegiatan belajar

mengajar khususnya dalam mata pelajaran Matematika untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila siswa tertarik untuk belajar,

maka hasil belajar dapat meningkat sehingga akan tercipta sumber daya

manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Secara Praktis

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan manfaat kepada:

a. Siswa

Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

b. Guru

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan pembelajaran Matematika melalui penerapan metode

Reciprocal Teaching Strategy dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang

efektif dan efisien.

c. Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Sebagai masukan bagi Madrasah, Mapeda dan jajaran terkait

untuk melakukan pembinaan guru dalam inovasi dan implementasi

(21)

7 F. Definisi Operasional

Untuk mendapatkankejelasan judul di atas, penulis memberikan definisi

operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar tidak ada

kesalah pahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun

istilah-istilah tersebut adalah:

1. Peningkatan

Menurut Poerwadarminta dalam Kamus besar Bahasa Indonesia

(2006: 1281) “Peningkatan adalah menaikan, mempertinggi, memperbesar.”

Maksudnya adalah usaha seseorang untuk memproleh nilai yang lebih dari

sebelumnya, dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan yang ada.

2. Hasil Belajar

Apabila mendengar kata hasil belajar maka tak akan lepas dari kata

belajar. Belajar merupakan komponen yang paling vital dalam usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada

pendidikan. Seperti anggapan dari Syah (2010: 63). Belajar adalah kegiatan

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

penyelenggaran setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa

berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung

pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika siswa berada di sekolah

maupun lingkungan rumah dan keluarganya.

Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013: 1).Belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah

(22)

8

dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini

menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru

dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Secara keseluruhan

pemahaman terhadap konsep dasar pembelajaran tidak akan sempurna jika

berhenti pada definisi atau proses. Maka perlu diuraikan apa yang

dihasilkan dari suatu proses pembelajaran. Bloom dalam Daryanto dan

Rahardjo (2012: 27) Mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik, untuk aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan

yaitu: Pengetahuan, pemahaman, pengertian, aplikasi, analisa, sintesa, dan

eveluasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara

keseluruhan baik yang menyangkut kognitif, afeksi psikomotor.

3. Reciprocal Teaching Strategy

Dalam Ibrahim sebagaimana dikutip Dakir (2009:18).Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan sebagai “guru”

untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya.

Reciprocal TeachingStrategyadalah prosedur pengajaran atau dengan pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang

(23)

9

Dengan menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching Strategy siswa

diajarkan empat strategi pemahaman dan pengaturan diri spesifik, yaitu

merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, memprediksi materi lanjutan,

dan mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit dipahami. Untuk mempelajari

strategi-strategi tersebut guru dan siswa membaca bahan pelajaran yang

ditugaskan di dalam kelompok kecil, guru memodelkan empat

keterampilan tersebut di atas (Nur, 2004).

4. Mata Pelajaran Matematika

Sebagian besar orang berasumsi arti kata Matematika adalah

menghitung bilangan-bilangan dengan menggunakan rumus-rumus

tertentu. Padahal definisi Matematika sangatlah beragam menurut pendapat

Johnson dan Rising dalam Ismunamto (2011: 2) Matematika adalah pola

pikir, pola menorganisasikan pembuktian secara logis. Matematika adalah

pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi, sifat- sifat atau teori-teori

itu dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau

tidak didefinisikan, sifat-sifat atau teori-teori yang sudah dibuktikan

kebenarannya.

Erman Suherman, dkk (2003: 55) menyatakan bahwaMatematika yang

diajarkan di sekolah, yaitu Matematika yang diajarkan dipendidikan dasar

(SD dan SMP) dan pendidikan menengah (SMA dan SMK)disebut

Matematika sekolah. Matematika sekolah tersebut terdiri atas

(24)

10

kemampuan-kemampuandan membentuk pribadi yang berorientasi pada

kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK.

G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penilitian tindakan kelas,

istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto dalam Suyadi (2011: 18) Penelitaian adalah kegiatan

mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau

metodologi tertentu unuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat

meningkatkan mutu objek yang diamati, Tindakan adalah Gerakan yang

dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu, kelas adalah

tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu

bersamaan menerima pelajaran yang sama.

Sedangkan menurut Suyanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 26).

Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas

secara lebih profesional.

Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh

beberapa pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan

kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang

dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan

(25)

11

penelitian tindakan kelas, agar permasalahan-permasalahan dalam

pembelajaran di dalam kelas dapat dipecahkan.

Adapun penelitian yang akan diteliti terdiri atas empat rangkaian

yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan

antara lain: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Gambar 1. 1 Siklus PenelitianMenurut Arikunto (2006: 20)

2. Subyek Penelitian

Menurut McMillan.J dan Schumacher (1989) pada Hadjar I,

(1996:133), Subjek penelitian adalah individu atau kelompok yang

berpartispasi dalam proses penelitian atau sumber dari data yang didapat.

Dalam proses Penelitian ini subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD

Ngemplak kecamatan Teras kabupaten Boyolali yang berjumlah 16 siswa.

Terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10siswi perempuan.Dan guru kelas IV

SD Ngemplak kecamatan Teras kabupaten Boyolali.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS IV Pelaksanaan

Pengamatan

(26)

12

Menurut Arikunto (2006: 20), menyatakan bahwa tahap-tahap dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,

meliputi: (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation

(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Tahap Rencana (planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh

rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Membuat rancangan pembelajaran dengan penerapan Pendekatan

Konstruktivisme (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

2. Mempersiapkan sumber belajar.

3. Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.

4. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.

5. Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian

perhatian siswa.

6. Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran.

7. Menyusun tes formatif untuk siswa.

8. Menyusun target yang diharapkan dalam penerapan pendekatan

konstruktivisme ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimum.

b. Tahap Tindakan (action)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa

(27)

13

tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran

terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.Dan

pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

c. Tahap Pengamatan (observation)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa

penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang

tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran

terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan

pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

d. Tahap Refleksi (reflection), meliputi:

1. Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

2. Evaluasi hasil observasi.

3. Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I,

dan memperbaiki kelemahan siklus II pada siklus

Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah

dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki

kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus IV dan selanjutnya.

4. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data

penelitian adalah:

(28)

14

b. Silabus

c. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara

langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

Matematika materi Operasi Bilangan Campuran bulat dengan

menggunakan metode permaian

d. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk

mengukur hasil belajar, terkait materi operasi bilangan campuran.

5. Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.

Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah

dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data

penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode:

e. Pengamatan

Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik

dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti. Dalam setiap siklus

guru melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh

mana perhatian aktivitas, dan hasil belajar terhadap materi Matematika

yang diajarkan.

f. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswater hadap

mata pelajaran Matematika. Pada setiap siklus guru memberikan tes

tertulis untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap

(29)

15

g. Pedoman Dokumentasi

Digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses

pembelajaran Matematika materi operasi bilangan campuranbulat yang

menggunakan metode Reciprocal Teaching Strategy. 6. Analisis Data

Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan untuk

menarik kesimpulan yang logis berdasarkan datayang telah dikumpulkan

di setiap siklusnya.

h. Analisis Data Observasi Hasil Belajar Siswa

Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui hasil belajar siswa

yang berpedoman pada lembar observasi hasil belajar siswa. Penilaian

dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Presentase

diperoleh dari sekor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk

menentukan seberapa besar meningkatnya hasil belajar siswa dalam

mengikuti pelajaran. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar

siswa digunakan rumus sebagai berikut:

Menurut Djamarah(2005: 264-265) untuk menghitung nilai

keseluruhan yang didapatkan siswa menggunakan rumus perhitungan

sebagai berikut :

P = × 100%

Keterangan:

(30)

16 F = Frekuensi

N = Jumlah nilai keseluruhan

i. Analisis Tes Siswa

Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan

penghitungan dengan rumus:

M=

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai kelas

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)

H. Sitematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti

uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika

penulisan sebagai berikut:

1. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing,

halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman

abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar

lampiran

(31)

17

a. Bab I memaparkan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian,

definisi oprasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

b. Bab IV memaparkan tentang model pembelajaran Reciprocal

Teaching Strategy,dan operasi bilangan, materi operasi bilangan

menggunakan metode Reciprocal Teaching Strategy

c. Bab Vmemaparkan gambaran umum SD Negeri Ngemplak

kecamatan Teras kabupaten Boyolaliyang berisi tentang letak

geografis, dasar dan tujuan pendidikan, struktur organisasi, keadaan

guru, siswa dan karyawan serta keadaan sarana dan prasarana.

d. Bab IV pembahasan yang memaparkan kondisi awal sebelum

tindakan dilaksanakan dan kemudian memaparkan hasil pembahasan

dari analisis pembelajaran dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching Strategy dalam peningkatan hasil belajar materi Soperasi bilangan campuran siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak Kecamatan

Teras Kabupaten Boyolali.

e. Bab V berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian

yang telah dilaksanakan, serta kesimpulan dan saran. Pada bagian

akhir terdapat daftar pustaka dilanjutkan lampiran-lampiran pada

(32)

18 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa

ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

diperoleh (Sam’s, 2010: 33). Hasil belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti

proses belajar. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam

mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman

belajarnya (Sudjana, 2013:22).

Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak tanpa

seseorang itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang

diperolehnya melalui belajar.Hasil belajar merupakan perubahan yang

mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya

(Sam’s, 2010: 34).

Menurut Sam’s (2010: 37) klasifikasi hasil belajar meliputi tiga ranah

yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.Sudjana (2013: 22)

Horward Kingley membagi tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan dan

(33)

19

nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan

instruksional, menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara

garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotorik.

a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi. Kedua aspekpertama disebut kognitif tingkat rendah

dan keempat aspekberikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, daninternalisasi.

c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilandan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,yakni gerakan

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuanperseptual, keharmonisan

atau ketepatan, gerakan keterampilankompleks, dan gerakan ekspresif dan

intepretatif.

B.Penilaian Hasil

1. Belajar Pengertian Penilaian

Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan

nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu, sedangkan

penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar

yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

(34)

20

a. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.

c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswakepada para orang

tuanya.

Tujuan penilaian adalah sebagai berikut:

a. Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidangstudi atau mata

pelajaran yang ditempuhnya.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah, yakni

seberapa jauh keefektifannya dalam mengubahtingkah laku para siswa ke

arah tujuan pendidikan yangdiharapkan.

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukanperbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikandan pengajaran serta strategi

pelaksanaannya.

d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihaksekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Jenis dan Sistem Penilaian

Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya,

penilaian prestasi belajar dapat digolongkan menjadi:

a. Penilaian Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu ataubeberapa pokok

bahasan tertentu dan bertujuan untukmemperoleh gambaran tentang daya

(35)

21

untukmemperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalamwaktu

tertentu.

b. Penilaian Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan

dalam waktu tertentu.Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya

serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes

subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan

diperhitungkan dalam menentukan nilai rapot.

c. Penilaian Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan

pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau

dua tahun pelajaran.Tujuannya adalah untuk menetapakan tingkat atau taraf

keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu.Hasil dari tes

sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat

(ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah. C.Operasi Hitung Campuran

1. Operasi Hitung

Firmanawaty (2003: 16- 31) dalam bukunya mengemukakan maksud

“operasi” adalah pengerjaan.Operasi hitung atau pengerjaan hitung dapat

dilakukan terhadap semua jenis bilangan.Pengerjaan hitung mencakup

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Notasi (simbol) yaitu lambang atau tanda yang mewakili suatu pernyataan

(36)

22

kalimat Matematika.Notasi yang dimaksud adalah penggunaan simbol untuk

menjalankan operasi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan

pembagian (:).

1) Penjumlahan

Penjumlahan merupakan kegiatan menggabungkan atau menyatukan

dua bilangan hingga diperoleh bilangan ketiga sebagai hasil hitung,

contohnya 3 + 2, kalimat tersebut merupakan kalimat penjumlahan yang

memiliki dua suku, yaitu 3 dan 2.

2) Pengurangan

Operasi pengurangan merupakan kebalikan operasi penjumlahan. Jika

suatu operasi penjumlahan diketahui jumlahnya dan salah satu sukunya

maka penyelesaiannya dapat dilakukan dengan operasi pengurangan,

contohnya 5 + ... = 9 dapat diselesaikan dengan 9 – 5 = ....

3) Perkalian

Perkalian merupakan penjumlahan berulang, misalnya 2 + 2 + 2 atau

bentuk lain 3 x 2. Pada kalimat 3 x 2 = 6, 3 dan 2 disebut faktor dari 6,

sedangkan 6 merupakan hasil perkalian 2 dan 3.

4). Pembagian

Operasi pembagian merupakan kebalikan operasi perkalian. Pembagian

digunakan untuk mencari suatu faktor jika hasil kali dan faktor lain

diketahui, misalnya 3 x ... = 6. Pada contoh tersebut, 6 sebagai hasil kali dan

3 sebagai faktor dari 6 telah diketahui.Dengan pemanfaatan operasi

(37)

23

menjadi 6 : 3 = .... Pembagian juga dapat didefinisikan sebagai pengurangan

berulang sehingga diperoleh hasil akhir 0. Contohnya, 12 : 2 bisa

dimaknakan berapa kali mengurangkan 12 dengan 2 sehingga hasil akhirnya

0. Contoh tan 12 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0.Untuk mendapatkan hasil akhir

0, 12 harus dikurangi dengan 2 sebanyak 6 kali.

2. Operasi Hitung Campuran

Heruman (2010: 30) operasi hitung campuran adalah operasiatau

pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan danlebih dari satu

operasi.Pengerjaan operasi hitung campuran merujukpada perjanjian

tertentu.Aturan penting dalam pengerjaan operasi hitung campuranmenurut

Marwiyanto (2008: 46) adalah sebagai berikut:

a. Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan.

b. Perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu daripadapenjumlahan dan

pengurangan.

c. Perkalian dan pembagian sama kuat, maka dikerjakan berurutandari kiri.

d. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka dikerjakanberurutan dari

kiri.

Surawa (2008: 14) juga berpendapat yang perlu diperhatikandalam

penyelesaian operasi hitung campuran antara lain:

a. Operasi pada tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu

b. Perkalian dan pembagian adalah setara, maka yang lebih dahulu harus

(38)

24

c. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, mana yang lebih dahulu harus

dikerjakan lebih dahulu.

d. Perkalaian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu, baru penjumlahan atau

pengurangan.

Contoh:

1) 26 + (7 – (-13)) = 26 + 20 = 46

2) -17 x 50 : (-5) = -850 : (-5) = 170

6 X 4 +10 =…….

Jawab :

( 6 X 4 ) + 10 = 24 + 10

= 34

15 + 2 X 8 =…….

Jawab : 15 + ( 2 x 8 ) = 15 + 16

= 31

Pada operasi hitung perkalian dan penjumlahan, yang di kerjakan lebih dahulu

adalah operasi perkalian.

6 x 7 – 12 =…….

Jawab: ( 6 x 7 ) – 12 = 42 – 12

= 30

40 – 3 x 9 =...

Jawab : 40 – ( 3 x 9 ) = 40 – 27

(39)

25

Pada operasi hitung perkalian dan pengurangan, yang di kerjakan lebih dahulu

adalah operasi perkalian.

30 : 6 + 8 =…….

Jawab : ( 30 : 6 ) + 8 = 5 + 8

= 13

15 + 20 : 4 =…….

Jawab : 15 + ( 20 : 5 ) = 15 + 5

= 20

Pada operasi hitung pembagian dan penjumlahan, yang di kerjakan lebih

dahulu adalah operasi pembagian.

28 -15 : 3 =…….

Jawab : 28 – ( 15 : 3 ) = 28 – 5

= 23

40 : 5 – 4 = …….

Jawab : ( 40 : 5 ) – 4 = 8 – 4

=4

Pada operasi hitung pembagian dan pengurangan, yang di kerjakan lebih

dahulu adalah operasi pembagian.

D. Pengertian Reciprocal Teaching

Pengertian Reciprocal Teaching dan konflik kognitif. Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang apa itu Reciprocal Teaching dan konflik kognitif,

(40)

26

mengajar karena keduanya merupakan bagian dari pada dunia belajar

mengajar itu. Tentu sebagian dari kita sering mendengar apa itu, model

pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, teknik

pembelajaran, ataupun taktik pembelajaran. Kelima hal tersebut sangatlah

berkaitan, dan merupakan faktor penting dalam menciptakan proses

pembelajaran di kelas yang optimal. Metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

pembelajaran yang sebelumnya telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru.Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif dan efisien.Berikutnya, Teknik pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara yang dilakukan seorang guru dalam mengimplementasikan suatu

metode pembelajaran secara spesifik. Dan yang terakhir adalah taktik

pembelajaran merupakan gaya seorang guru dalam melaksanakan metode atau

teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Dari uraian diatas tentu

sekarang kita sudah lebih mengerti tentang apa itu, metode, model, strategi,

teknik, serta taktik pembelajaran. Kelima hal tersebut tidak dipungkiri lagi,

merupakan faktor-faktor penting dalam menciptakan proses pembelajaran

yang efektif dan efisien. Sementara itu, letak Reciprocal Teaching dan konflik

kognitif tidaklah sama. Reciprocal Teaching termasuk dalam model

(41)

27

pembelajaran. Model pembelajaran Reciprocal Teachingmerupakan suatu

model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman

terhadap suatu tema belajar, dalam pembelajaran ini guru serta murid

memegang peranan penting pada tahap dialog tentang suatu topik (teks),

model pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi

(prediction), meringkas (summarizing), membuat pertanyaan (questioning),

dan menjelaskan (clarifing).Model pembelajaran Reciprocal Teaching

pertama kali dikembangkan oleh Anne Marrie Polinscar dan Anne Brown.

Polinscarmenyatakan: “Reciprocal Teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and student regarding segment of text. The dialogue is structured by use of four stretegies: Summarizing, question generating, clrarifying and predicting … “, (Ain Zaelan, 2005: 16) Yang berarti , “Reciprocal Teaching digambarkan sebagai aktifitas pembelajaran yang berlangsung dalam bentuk dialog antara guru

dengan siswa-siswanya mengenai bagian dari suatu teks. Aktivitas dialog

tersebut disusun dengan empat strategi yaitu merangkum, membuat

pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) dan memprediksi ...”. Sementara

itu, Arend menyatakan Reciprocal Teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi

kognitif, serta membantu siswa memahami bacaan dengan baik (Ain Zaelan,

2005: 13).Arends pun berbicara tentang keefektivan Reciprocal Teaching

dalam membentuk siswa yang belajar mandiri. Siswa yang belajar mandiri

(42)

28

mengajukan pertanyaan sambil membaca suatu pokok bahasan dalam sebuah

buku atau mendengarkan penyampaian guru, dan siswa memiliki motivasi

untuk memantau keberhasilan belajarnya sendiri.

E. Unsur-unsur dalam Strategy Pembelajaran

Strategi pembelajaran Reciprocal Teaching yang merupakan variasi dari pembelajaran kooperatif tentunya juga memiliki unsur-unsur

pembelajaran berkelompok yang sama. Unsur-unsur tersebut yaitu: interaksi

langsung antar pesertadidik : para peserta didik bekerja dalam kelompok yang

beranggotakan 4 orang.

Ketergantungan positif: para peserta didik bekerjasama untuk

mencapai tujuan kelompok. Keterandalan individu: para peserta didik harus

menunjukkan bahwa mereka masing-masing menguasai kajian.

Keterampilan antar personal dan kelompok kecil: para peserta didik

harus diajari untuk bekerja sama dalam kelompok secara efektif agar tujuan

kelompok tercapai. (Iskandar, 2011: 94)

F. Langkah-langkah dalam Reciprocal Taching Strategy

Adapun langkah-langkah Reciprocal Teachingmenurut Palinscar dan Brown (dalam Supartini, 2005: 11) adalah sebagai berikut.

1. Pada tahapan awal pembelajaran, guru bertanggung jawab untuk memimpin

tanya jawab dan melaksanakan keempat strategi Reciprocal Teaching yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, dan

(43)

29

2. Guru memberikan contoh bagaimana cara merangkum, menyusun

pertanyaan, menjelaskan kembali, dan memprediksi setelah selesai

membaca.

3. Dengan bimbingan guru, siswa dilatih menggunakan strategi Reciprocal Teaching.

4. Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau tanpa

adanya guru.

5. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian berkenaan

dengan penampilan siswa dan mendorong siswa berpartisipasi dalam

kegiatan tanya jawab.

(44)

30 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Waktu pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 3 bulan Januari tahun

2017. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan selama

siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak menempuh pembelajaran

semester II tahun ajaran 2016/2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngemplak yang beralamat

di dukuh Sukorejo, Desa Tawang Sari, kecamatan Teras kabupaten

Boyolali.penelitian di mulai tanggal 3 januari 2017

Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana SD Negeri Ngemplak

No. Nama Jumlah Kondisi

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2. Ruang Tata Usaha 1 Baik

3. Ruang Perpustakaan 1 Baik

4. Ruang Guru 1 Baik

5. Ruang Kelas 6 Baik

(45)

31

7. Toilet Guru 1 Baik

8. Toilet Siswa 2 Baik

9. Koperasi 1 Baik

10. Gudang 1 Baik

3. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru dan Staf

Tabel 3.2

Data Guru Dan Staff SD Negeri Ngemplak Boyolali

NO. NAMA NIP

1. SALIMIN, S.Pd 196508201991031013

2. SUROTO, S.Pd, SD 195809191979111006

3. SARWANTO, S.Pd 195904101978021002

4. SITI MUNZAINAB, Ama 195711151984052002

5. MARYANTO, S.Pd 196609281992111001

6. SRI MARGONO, S.Pd 196910102005011011

(46)

32

8. SITI ZULAIKHAH, S.Pd

9. ASIH SUSANTI, S.Pd

10. WAHYONO

b. Keadaaan Siswa Kelas IV Ngemplak Boyolali

Siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak Teras Boyolali

berjumlah 16 Siswa, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel: 3.3

Daftar Siswa KelasIV SD Negeri Ngemplak Boyolali

NO. NAMA JENIS KELAMIN

1. SISWA A Putri

2. SISWA B Putra

3. Siswa C Putri

4. Siswa D Putra

(47)

33

6. Siswa F Putri

7. Siswa G Putra

8. Siswa H Putri

9. Siswa I Putri

10. Siswa J Putri

11. Siswa K Putri

12. Siswa L Putri

13. Siswa M Putri

14. Siswa N Putra

15. Siswa O Putri

16. Siswa P Putra

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Siklus pertama

dilaksanakan pada hari.Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

(48)

34

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu membuat

RPP. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

strategiReciprocal Teaching. Adapun tahap perencanaan meliputi:

1. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaranReciprocal Teaching. Pada mata pelajaran Matematika kelas IV.

2. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari 2017.

3. Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.

4. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 5. Membuat instrumen penelitian yaitu:

a. Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa

selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai

instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar

mengikuti proses pembelajaran.

b. Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Matematika materi operasi hitung pecahan campuran.

6. Menyiapkan alat pembelajaran. 2. Pelaksanakan Tindakan

a. Pra Pembelajaran:

1. Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan

pembelajaran yang akan berlangsung.

2. Menyiapkan RPP.

(49)

35

b. Kegiatan Awal

1. Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam. 2. Guru membuka pelajaran dengan doa dengan penuh khidmad. 3. Guru menanyakan kabar siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

7. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. c. Kegiatan Inti

Eksplorasi:

1. Guru menyampaikan materi tentang operasi hitung pecahan

campuran.

2. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat operasi hitung pecahan campuran.

Elaborasi:

a. Pada tahap awal pembelajaran, guru bertanggung jawabmemimpin

(50)

36

b. Guru menerangkan bagaimana cara menyusun pertanyaan,

menjelaskan kembali, memprediksi, dan merangkum setelah

membaca materi yang akan dipelajari.

c. Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan

atau tanpa adanya guru.

d. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan

penilaianberkenaan dengan penampilan siswa untuk berpartisipasi

aktif dalam tanya jawab. Berdasarkan beberapa pendapat di atas,

maka langkah-langkah pembelajaran dalam model Reciprocal

Teaching Strategy yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengelompokkan siswa dan diskusi kelompok

2) Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil.

Pengelompokkan siswa didasarkan pada kemampuan setiap

siswa. Hal ini bertujuan agar kemampuan setiap kelompok yang

terbentuk hampir sama. Setelah kelompok terbentuk mereka

diminta untuk mendiskusikanstudent worksheet yang telah diterima.

3) Membuat Pertanyaan (Question Generating)

Siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas

kemudianmenyampaikannya di depan kelas.

(51)

37

Guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil

temuannya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi atau bertanya tentanghasil temuan yang disampaikan.

5) Mengklarifikasi Permasalahan (Clarifying)

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang

dianggap sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan

memberi pertanyaan pancingan. Selain itu,guru mengadakan tanya

jawab terkait materi yang dipelajari untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman konsep siswa.

6) Memberikan soal latihan yang memuat Soal pengembangan

(Predicting). Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu. Soal ini memuat soal pengembangan

dari materi yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar siswa

dapat memprediksi materi apa yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

7) Menyimpulkan materi yang dipelajari (Summarizing). Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.

Konfirmasi :

1) guru bertanya pada siswa tentang pemahaman mengenai materi

yang telah dipelajari.

2) guru memberi lembar evaluasi tentang kegiatan yang telah

dilakukan

(52)

38

a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan

bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

b. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa

untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

c. Guru menutup pelajaran dengan doa.

3. Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap semua proses

tindakan,hasil tindakan, situasi tindakan, dan kendala-kendala tindakan.

Pada tahap observasi ini peneliti hanya melakukan proses penelitian dan

pengamatan terhadap kegiatan belajar megajar di kelas menggunakan

metode Reciprocal Teaching Stategy yang dilakukan oleh guru .

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

a. Memperhatikan Sikap dan perilaku peserta didik saat proses

pembelajaran sedang berlangsung.

b. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang

telah disiapkan untuk melakukan pengamatan.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data

yangdiperoleh selama melakukan kegiatan observasi.Kegiatan refleksi

bertujuan untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan yang terjadi

(53)

39

Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan

beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:

a. Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan

dari guru.

b. Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.

c. Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru.

d. Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran

namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut,

diantaranya:

1. Dalam pembelajaran beberapa siswa kurang memperhatikan

penjelasan dari guru.

2. Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih

kurang.

3. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide

perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak

terjadi kekurangan yang sama.

4. Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat

pembelajaran.

5. Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam kelas.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai

(54)

40

dilaksanakan pada hari.Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Perencanaan

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP.

Peneliti menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Adapun tahap perencanaan meliputi:

1. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran Reciprocal Teaching. Pada mata pelajaran Matematika kelas IV.

2. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari 2017.

3. Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.

4. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 5. Membuat instrumen penelitian yaitu:

a. Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa

selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai

instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar

mengikuti proses pembelajaran.

b. Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Matematika materi operasi hitung pecahan campuran.

6. Menyiapkan alat pembelajaran.

(55)

41

1) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan

pembelajaran yang akan berlangsung.

2) Menyiapkan RPP.

a. Menyiapkan lembar tes formatif (Lembar Kerja Siswa dan evaluasi).

b. Kegiatan Awal

1. Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam. 2. Guru membuka pelajaran dengan doa dengan penuh khidmad. 3. Guru menanyakan kabar siswa.

4. Guru mengecek kehadiran siswa.

5. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

7. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. c. Kegiatan Inti

Eksplorasi:

1. Guru menyampaikan materi tentang operasi hitung pecahan campuran.

2. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat operasi hitung pecahan campuran.

Elaborasi:

1. Pada tahap awal pembelajaran, guru bertanggung jawab memimpin

(56)

42

Teaching yaitu menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, memprediksi, dan merangkum.

2. Guru menerangkan bagaimana cara menyusun pertanyaan,

menjelaskan kembali, memprediksi, dan merangkum setelah

membaca materi yang akan dipelajari.

3. Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau

tanpa adanya guru.

4. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian

berkenaan dengan penampilan siswa untuk berpartisipasi aktif

dalam tanya jawab. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka

langkah-langkah pembelajaran dalam model Reciprocal

Teachingyang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5. Mengelompokkan siswa dan diskusi kelompok

6. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil.

Pengelompokkan siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa.

Hal ini bertujuan agar kemampuan setiap kelompok yang terbentuk

hampir sama. Setelah kelompok terbentuk mereka diminta untuk

mendiskusikanstudent worksheet yang telah diterima. 7. Membuat Pertanyaan (Question Generating)

8. Siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas kemudian

menyampaikannya di depan kelas.

(57)

43

10. Guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil

temuannya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi atau bertanya tentanghasil temuan yang disampaikan.

11. Mengklarifikasi Permasalahan (Clarifying)

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang

dianggap sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan

memberi pertanyaan pancingan. Selain itu,guru mengadakan tanya

jawab terkait materi yang dipelajari untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman konsep siswa.

12. Memberikan soal latihan yang memuat soal pengembangan

(Predicting). Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu. Soal ini memuat soal pengembangan dari materi

yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat

memprediksi materi apa yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

13 Menyimpulkan materi yang dipelajari (Summarizing). Siswa diminta

untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas

.

(58)

44

1. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan

bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa untuk

belajar materi pembelajaran selanjutnya.

3. Guru menutup pelajaran dengan doa.

3. Pengamatan atau Observasi

Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar

pengamatan, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang

sangat baik. Siswa juga paham bagaimana proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaranReciprocal Teachingyang berlangsung, sehingga perhatian dan semangat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran mengalami peningkatan. Kondisi kelas juga sudah kondusif

dan siswa aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran.

4. Refleksi

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa hasil

belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus II, karena hampir

semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan

menggunakan Model Pembelajaran tipe Reciprocal TeachingSelain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga menunjukkan perubahan hasil

yang sangat baik. Siswa juga terlihat lebih senang dan aktif selama proses

(59)

45

peran masing-masing.Akhirnya hasil belajar yang diperoleh dari siklus II ini

meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. Refleksi pada siklus II yaitu

didapatkan satu pendekatan pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika.

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Soal tes

Soal-soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar berupa soal.

Jumlah soal pada setiap akhir siklus sebanyak 10 soal yang berbentuk

isian.Jawaban yang benar diberi skor 10, dan yang salah diberi skor 0.

Soal yang diberikan mencakup materi yang telah disampaikan selama

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran strategi

Reciprocal Teaching.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan observasi adalah metode

yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui pengamatan

secara langsung terhadap subyek yang diteliti. Adapun observasi yang

dilakukan adalah observasi sistematis yang dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi sebagai instrumen pengamatan. Pada

penelitian ini, kolaborator dalam hal ini teman sejawat yang bertindak

mengamati pelaksanaan tindakan. Kolaborator mengamati aktivitas guru

(60)

46

Guru, hal-hal yang akan diobservasi dititik beratkan pada kesesuaian

langkah pembelajaran dengan sintaks yang ada dalam Reciprocal

Teaching Strategy.

Siswa, hal-hal yang diobservasi juga tidak jauh dari aktivitas-aktivitas

seperti yang terdapat dalam langkah-langkah pembelajaran menurut

Reciprocal Teaching.

3. Kamera untuk data dokumentasi.

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang

diperoleh.Dokumentasi tersebut berupa foto, RPP, LKS dan hasil

pekerjaan siswaselama kegiatan siswa saat proses pembelajaran

matematika berlangsung.

b. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP)

3. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam penelitian, lembar observasi digunakan untuk memantau

apakah penelitian tindakan sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam

modelpembelajaran Reciprocal Teaching Strategy. Lembar observasi disusun dengan berpedoman pada langkah–langkah Reciprocal Teaching yaitu a)

question generating b) predicting c) clarifying d)summarizing

Pada tabel berikut ini disajikan kisi-kisi lembar observasi pelaksana

Gambar

Gambar 1. 1 Siklus PenelitianMenurut Arikunto (2006: 20)
Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana SD Negeri Ngemplak
Tabel 3.2 Data Guru Dan Staff SD Negeri Ngemplak Boyolali
Tabel 4.1 Nilai Siswa Siklus I
+4

Referensi

Dokumen terkait

kualifikasi Asli dan Copy hasil scan (copy diserahkan ke pokja) saudara yang.. telah di upload di aplikasi Web LPSE Provinsi

KOIRI.

Pencarian rute terdekat lokasi tempat ibadah merupakan salah satu pencarian yang diperlukan oleh para wisatawan yang datang ke Kota Bandung, dengan adanya

Kurkumin tersebar diberbagai genus Curcuma dalam jumlah relatif kecil dan variasi strukturnya terbatas, hal ini merupakan kendala untuk mengoptimalkan fungsi kurkumin,

Analisis dan desain yang dilakukan bahawa, proses bisnis SIKD yang berjalan pada saat ini dengan menggunakan Komandan SIKD masih belum mampu melayani secara

HUBUNGAN ANTARA PUSAT KENDALI (LOCUS OF CONTROL) DENGAN PERILAKU SEKSUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

In this volume there is a degree of convergence on the definition of trust which can be summarized as follows: trust (or, symmetrically, distrust) is a particular

Makau Mutua dari State University of New York- Buffalo yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi HAM Kenya menyatakan bahwa dengan mengingat peran penting partai politik