• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO

KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun oleh : Sofiani A01301844

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Laporan Hasil Ujian Komprehensif telah Diterima dan Disetujui oleh Pembimbing Ujian Akhir Diploma III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong pada:

Hari/ Tanggal : 2 Agustus 2016

Tempat : STIKES Muhammadiyah Gombong

Pembimbing

(3)

iii

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO

KECAMATAN GOMBONG

yang dipersiapkan dan disusun oleh Sofiani

A01301844

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal : 5 Agustus 2016

Susunan Dewan Penguji

1. Sarwono, S.KM (...)

2. Rina Saraswati, M. Kep (...)

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

(4)

iv Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2016

Sofiani1, Rina Saraswati2

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KELUARGA NY. R DI DESA WONOKRIYO

KECAMATAN GOMBONG

Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan adalah Diabetes Mellitus (DM). Pasien dengan DM membutuhkan perawatan oleh pelayanan kesehatan untuk mendapat manajemen dan pencegahan terjadinya komplikasi DM. Manajemen tersebut biasanya dengan perubahan gaya hidup seperti nutrisi makanan yang sehat.

Tujuan Penulisan: Tujuan penulisan ini yaitu melakukan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien DM.

Hasil: Masalah keperawatan yang muncul yaitu ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.

Tindakan: Penulis melakukan tindakan penyuluhan kesehatan tentang DM, senam DM, dan nutrisi menggunakan leaflet.

Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan teratasi.

(5)

v DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALT SCIENTCE INSTITUTE OF GOMBONG Nursing Care Report, July 2016

Sofiani1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns

ABSTRACT

NURSING CARE OF FULFILLING NUTRITION NEED TO THE FAMILY OF Mrs. R IN WONOKRIYO VILLAGE, GOMBONG

Background: Diabetes Mellitus (DM) is one of the challenging health problems for health professionals. Diabetic patient needs appropriate treatment by health professional to obtain good management and to prevent diabetes’ complications. The management usually starts with lifestyle changes such as healthy nutritional foods.

Objective: to describe nursing care of fulfilling nutrition need to the family of Mrs. R at Gombong II Community Health Center.

Discussion: The main nursing diagnosis was ineffective health maintenance. Intervention and implementation done to solve the diagnosis were health education about DM, DM gymnastics, and healthy nutrient using leaflet.

Results: Evaluation showed that the problem of ineffective health maintenance has been resolved.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Keluarga Ny. R di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S. Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Sawiji, S. Kep. Ns, M.Sc, selaku Ketua Prodi D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Rina Saraswati, M. Kep selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Juli 2016

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN KTI AKHIR ... iii

ABSTRAK ... iv

C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ... 22

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang telah ada, khususnya pada teknologi kesehatan angka harapan hidup manusia semakin meningkat. Peningkatan tersebut mengakibatkan pula peningkatan pada masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering tejadi dan terus meningkat dari tahun ke tahun yaitu hipertensi, rematoid artritis, gout artritis, Diabetes Mellitus (DM) dan lainnya (Kemenkes, 2013).

Salah satu masalah kesehatan kesehatan yang masih menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan adalah DM (Trento, et al., 2008). DM adalah salah satu jenis penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Menurut Internasional of Diabetic Federation (IDF, 2015) tingkat prevalensi global penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8.3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 387 juta kasus. Indonesia merupakan negara menempati urutan ke 7 dengan penderita DM sejumlah 8.5 juta penderita setelah Cina, India dan Amerika Serikat, Brazil, Rusia, Mexico. Angka kejadian DM menurut data Riskedas (2013) terjadi peningkatan dari 1.1% di tahun 2007 meningkat menjadi 2.1% di tahun 2013 dari keseluruhan penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Peningkatan prevalensi data penderita DM diatas salah satunya yaitu Provinsi

Jawa Tengah yang mencapai 152.075 kasus. Prevalensi diabetes, pada umur ≥ 15

tahun menurut kabupaten/ kota, Provinsi Jawa Tengah 2013, prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi di Kota Surakarta (2.8%) sedangkan untuk kabupaten Kebumen (1.4%).

Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, seperti makanan dan minuman berkadar gula tinggi, sudah menjadi gaya hidup masyarakat moderen sekarang ini yang kemudian memicu timbulnya penyakit-penyakit akibat pola makan dan minum yang tidak sehat dan kelebihan gizi. Kelebihan gizi membuat orang menjagi kegemukan yang mengarah munculnya penyakit kronis,

(9)

2

khususnya DM. Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan berlebihan, berlemak, kurang aktivitas fisik, dan stress berperan besar sebagai pemicu DM (Darbiyono, 2011).

Pasien dengan DM membutuhkan perawatan oleh pelayanan kesehatan untuk mendapat manajemen dan pencegahan terjadinya komplikasi seperti gangguan pada sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem integumen dan gangguan pada ginjal (IDF, 2015). Manajemen tersebut biasanya dengan perubahan gaya hidup seperti nutrisi makanan yang sehat (Price & Wilson, 2006).

Diabetes tidak bisa diobati, orang yang terkena diabetes tidak bisa normal lagi, hanya bisa dikendalikan seumur hidup dengan mengatur pola hidup yang baik guna meningkatkan status kesehatan pasien DM. Menurut Krisnatuti, Yenrina, & Rasjmida (2014), salah satu caranya dengan pengaturan diet. Penderita DM didalam melaksanakan diet harus memperhatikan (3J), yaitu : jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal makanan yang harus diikuti, dan jenis makanan yang harus diperhatikan (Hasdianah, 2012).

Diet memegang peranan yang penting pada pasien DM. Banyak sekali komplikasi yang bisa muncul jika pengendalian kadar gula darah pada penderita Diabetes mellitus tidak segera dilakukan. Menurut (Sutrisno, 2012), komplikasi dan penyakit serius yang dapat terjadi pada pasien DM yaitu jantung, stroke dan gagal ginjal. Kepatuhan akan diet disini harus dilakukan seumur hidup secara terus menerus dan rutin yang memungkinkan terjadinya kejenuhan pada pasien

(10)

3

Penelitian Setyani (2007) menggambarkan tingkat ketaatan diet bagi pasien diabetes mellitus. Hasil penelitiannya menunjukkan hanya 43% pasien yang patuh menjalankan diet diabetes mellitus. Sebanyak 57% pasien tidak patuh menjalankan diet yang dianjurkan. Penelitian Juleka (2005) pada penderita diabetes mellitus rawat inap di RSU Gunung Jati Cirebon menemukan bahwa pengidap yang memiliki asupan energi melebihi kebutuhan mempunyai risiko 31 kali lebih besar untuk mengalami kadar glukosa darah tidak terkendali dibandingkan dengan pengidap yang asupan energinya sesuai kebutuhan.

Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kebutuhan kesehatan (Suryono, 2010). Maslow menyatakan ada lima kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta aman dan kepemilikan, kebutuhan ektern dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar yang memiliki prioritas tertinggi dalam hierarki Maslow dalam mempertahankan hidup. Kebutuhan fisiologis meliputi air, udara, dan makanan (Potter & Perry, 2010).

Kebutuhan makanan yaitu salah satunya nutrisi. Nutrisi sebagai sumber tenaga dalam aktifitas sehari-hari dan sebagai zat pembangun dan pengatur suhu tubuh. Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak 50-55%, lemak sebanyak 30-35%, dan protein sebanyak 15% (Wong, 2008). Tubuh manusia mempunyai kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada cairan. Seperti kebutuhan fisiologis lainnya, kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi pada manusia dalam berbagai usia. Proses metabolik mengontrol pencernaan, menyimpan zat makanan, dan mengeluarkan produk sampah. Mencerna dan menyimpan zat makanan adalah hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh (Potter & Perry, 2010).

(11)

4

menjalani lima pilar yaitu edukasi, pengaturan makanan, olahraga, obat dan kontrol gula darah mandiri. Pada upaya kendali DM yaitu mengatur pola makan dengan prinsip 3J yaitu tepat jadwal, tepat jenis, dan tepat jumlah makan (Garnadi, 2012).

Penyakit DM terjadi akibat terjadinya gangguan mekanisme kerja hormon insulin, sehingga gula darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat dinetralisir. Gizi juga dapat menunjukkan perannya dalam terjadinya DM dalam dua arah yang berlawanan. Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf kesejahteraan perorangan memperbesar kemungkinan manifestasi DM, terutama pada mereka yang memang dilahirkan dengan bakat tersebut. Pada keadaan yang demikian gejala DM dapat diatasi dengan pengaturan kembali keseimbangan metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui makanan (Hidayat, 2009), Oleh karena itu, perlu adanya suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diet DM.

Hasil penelitian Nasrul (2011), tentang hubungan pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang diet DM dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita. Pengetahuan pasien tentang diet DM merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk perilaku kepatuhan dalam menjalani diet sehingga tujuan tersebut dapat tercapai. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan penderita diabetes mellitus diperlukan peran serta tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang tepat melalui health education mengenai cara pelaksanaan diet diabetes mellitus sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan pasien penderita diabetes mellitus.

(12)

5

seseorang dapat di peroleh dari berbagai cara misalnya dari media cetak dan media elektronik. Macam-macam dari media cetak adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, sticker dan pamphlet, sedangkan macam-macam dari media elektronik adalah TV, radio, cassete dan slide. Media leaflet maupun media elektronik seperti tampilan slide power point lewat LCD adalah salah satu media yang paling sering digunakan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas didasari penulis untuk memfokuskan masalah pada pemenuhan nutrisi, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini diberi judul

“Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluarga Ny. R di

Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menguraikan hasil asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluarga Ny. R di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong.

2. Tujuan Khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

c. Memaparkan hasil diagnosa pada klien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

d. Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

e. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

(13)

6

g. Memaparkan hasil inovasi tindakan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi

Menambah wawasan dan menjadi referensi tambahan untuk mahasiswa dengan melakukan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien dengan DM.

2. Bagi Pasien dan Keluarga

Dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan serta wawasan pasien dan keluarga tentang bagaimana cara perawatan pasien dengan DM.

3. Bagi Praktek Keperawatan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013 (RISKESDAS 2013). Jakarta:

Depkes RI. Available from:

http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%2020 13.pdf (Accessed 10 Juli 2016).

Basuki. (2002). Penyuluhan Diabetes Melitus. Panduan Penatalaksanaan Diabete4s Melitus Terpadu (hal.131-151) Jakarta: Pusat Diabetes dan Lipid

Smeltzer & Bare. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Criticos. (2006) Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc

Clark, C.M, Fradkin, J.E, Hiss,R.G, Lorenz, R.A. Vinicor,F.& Warren Boulton, E.R.N. (2000). Promoting early diagnosis and treatment of type 2 diabe tes. The National diabetes education program. JAMA 284.

Courtney M. (2007). Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta : Hipokrates.

Darbiyono, D. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan Gizi Dengan Tingkat Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak – Anak Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta : Nuha Medika

Herdman. (2015). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015–2017. 10 nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.

Hidayat, Alimul. A. A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Hiswani (2012). Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus. Medan: Universitas Sumatera Utara.

(15)

Garnadi, Y. (2012). Hidup Nyaman dengan Diabetes Mellitus. Jakarta: Agromedia Pustaka

Kemenkes RI. (2013). Topik Utama Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Krisnatuti, D.(2014). Diet Sehat Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta : Penebar Swadaya

Maulana, M. (2009). Mengenal Diabetes Mellitus Panduan Praktis Menangani Penyakit Kencing Manis. Jogjakarta : Katahati

Mona E., Bintanah S., Astuti R., (2012). Hubungan Frekuensi Pemberian Konsultasi Gizi dengan Kepatuhan Diit Serta Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang volume 1 No 1 November 2012.

Mulidah, S., Fajarsari, D., Kawuriansari, R. (2010). Studi Efektifitas Leaflet Terhadap Skor Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea di SMP Kristen 1 Purwokerto Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan.Volume 1 No. 1 Edisi Desember 2010.

Muslikha, P., Purwanti, S. Peran Leaflet ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Motivasi Untuk Menyusui Secara Eksklusif di BPS NY. Djuwedah Kebasen Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.2 No.1 Edisi Juni 2011.

Nasrul (2011). Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal

Keperawatan – Volume 01 / Nomor 01/ Januari 2011 – Desember 2011

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta

Laniwati, E. (2012). Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta : Kanisius.

PERKENI. (2011). Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2011. Semarang: PB PERKENI.

Persagi. (2010). Penuntun Konseling Gizi. Jakarta: PT. Abadi.

(16)

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit, Ed: 6, Vol: 2. Jakarta: EGC.

Rock. (2008). Nutrition in the Prevalention and treatment of disease. Di dalam: Goldman L, Ausiello D, editor. Cecil Textbook of Medicin. Philadelphia: Saunders Elsevier

Setyani. (2007). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Dalam Melaksanakan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Di BRSD RSU RAA Soewondo Kabupaten Pati. Skripsi : Tidak dipublikasikan.

Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia; dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC

Smet, B .(2009). Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT.Grasindo.

Sobur, A. (2013). Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Soegondo,S, Soewondo,P. Semiardji, G.& Soebadri,S. (2003). The Status of diabetes control in Indonesia: A national audit of patients with type 2 diabetes melitus in the year 2001. Majalah Kedokteran 53.

Suryono dan Widiati (2010). Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. (2011). Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Supariasa I.D.N, (2012). Pendidikan & Konsultasi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sutrisno, M. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Unit Perawatan Umum Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Skripsi. Jakarta. Universitas Esa Unggul

Tandra. (2007). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tarwoto dan Wartonah. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

(17)

Trento, M., Broglio, F., Riganti, F., Basile, M., Borgo, E., Kucich, C., et al. (2008). Sleep abnormalities in type 2 diabetes may be associated with glycemic control. Acta Diabetol , 45:225-229.

(18)
(19)

SAP

(SUSUNAN ACARA PENYULUHAN)

NUTRISI BAGI PENDERITA DIABETES

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan

Komunitas Dan Keluarga

Disusun Oleh:

Sofiani

A01301844

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(20)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga Pokok Bahasan : Diabetes

Sub Pokok Bahasan : Nutrisi bagi penderita DM Hari/Tanggal : Minggu, 11 juni 2016 Waktu : 10.00 WIB

Penyuluh : Sofiani

Tempat : Wonokrio Rt02 Rw03

A. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan maka keluarga Ny.R Mampu merawat anggota keluarga yang sakit Diabetes (gula darah tinggi) pada Ny.R Untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 3 x 25 menit keluarga Ny.R Mampu:

1. Mengerti pengertian Diabetes 2. Mengetahui penyebab Diabetes 3. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes 4. Mengetahui komplikasi Diabetes

5. Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes

B. Sasaran dan Target

(21)

C. Strategi Pelaksanaan

Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Minggu tanggal 11 Juni 2016 pukul 10.00 WIB

D. Metode  Ceramah

 Diskusi/ tanya jawab

E. Susunan Acara

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu

☺ Menjelaskan tentang pengertian Diabetes ☺ Menjelaskan tentang penyebab Diabetes ☺ Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes ☺ Menyebutkan Komplikasi Diabetes ☺ Menjelaskan tentang penatalaksanan

perawatan pasien Diabetes

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga ☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan

salam

☺ Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

5 menit

15 menit

(22)

F. Setting Tempat

Keterangan:

A : Penyampai Materi

B : Peserta

P : Penguji

G. Media

 Lembar balik  Leaflet  SAP

H. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Ny.R hadir dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang nutrisi 2. Evaluasi Proses

 Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan

Klien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak siketahuinya  Klien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

3. Mahasiswa

 Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

 Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas

4. Evaluasi Hasil

 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

P B

(23)

 Adanya kesepakatan antara Klien dengan perawat dalam melaksanakan

implementasi keperawatan selanjutnya.

I. Daftar Pertanyaan

1. Sebutkan pengertian Diabetes 2. Sebutkan penyebab Diabetes 3. Sebutkan tanda dan gejala Diabetes 4. Sebutkan diit pada orang dengan Diabetes 5. Sebutkan makanan yang harus dihindari

J. Standar Jawaban

1. Diabetes Melitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

2. Penyebab DM :

 Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi

o polidipsi (banyak minum) o poliuri (banyak kencing) o polipagi (banyak makan)  Kelemahan tubuh

 Kesemutan/ rasa gatal  Gatal-gatal pada kulit

 Luka yang tidak sembuh-sembuh

4. Diit pada DM :

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein

(24)

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Diabetes (Gula darah tinggi) adalah penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist. ( Long, 1996 : 4 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ( Smeltzer,2002 : 1220 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002).

B. Etiologi

Faktor penyebab diabetes mellitus: 1. Faktor keturunan

1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi  polidipsi (banyak minum)

 poliuri (banyak kencing)  polipagi (banyak makan)

(25)

5. Luka yang tidak sembuh-sembuh

D. Pencegahan

a. Makan yang sehat b. Olahraga teratur

c. Kontrol Berat badan selalu

E. Penanganan

Penanganan untuk menjegah terjadinya DM adalah: 1. Kontrol kadar gula darah yang teratur

2. Olah raga yang teratur/ latihan gerak 3. Minum obat secara teratur

4. Makanan sesuai diit

F. Diit Pada Diabetes Melitus

Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu: 1. Jenis bahan Makanan

2. Jadual makanan 3. Jumlah makanan Diit pada Dm adalah:

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein

Tujuan Pemberian Diit pada DM:

1. Mempertahankan kadar gula agar normal 2. Mempertahankan BB yang seimbang 3. Mencegah Komplikasi akut dan kronik

 Makanan yang harus dihindari

1. Gula 2. Susu 3. Madu

(26)

1. Nasi

 Sayuran yang bebas dimakan

1. Kangkung

 Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:

1. Buncis

(27)

 Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi

1. Jambu air 2. Jambu biji 3. Pepaya

 Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi

1. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau 2. Jeruk

3. Mangga 4. Nanas

 Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;

(28)

SAP

(SUSUNAN ACARA PENYULUHAN)

SENAM DIABETES

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan

Komunitas Dan Keluarga

Disusun Oleh:

Sofiani

A01301844

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(29)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga Pokok Bahasan : Diabetes

Sub Pokok Bahasan : Perawatan pada pasien DM Hari/Tanggal : Minggu, 11 juni 2016 Waktu : 10.00 WIB

Penyuluh : Sofiani

Tempat : Wonokrio Rt02 Rw03

K. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pelatihan kesehatan selama 3 x 25 menit keluarga Ny.R Mampu:

6. Mengerti pengertian senam DM

7. Mengetahui manfaat dan tujuan senam DM 8. Mengetahui tentang penatalaksanaan senam DM L. Sasaran dan Target

Sasaran ditujukan pada keluarga Ny.R Target ditujukan pada Ny.R

M. Strategi Pelaksanaan

Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari jum’at 09 Juni 2016 pukul 13.00 WIB

N. Metode  Ceramah

(30)

O. Susunan Acara

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan

Proses

Penutup

☺ Mengucapkan salam

☺ Penyampaian tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu

Mengerti pengertian senam DM

Mengetahui manfaat dan tujuan senam DM Mengetahui tentang penatalaksanaan senam DM

☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga untuk mempraktikkan kembali langkah’ senam DM

☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam

☺ Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

5 menit

15 menit

5 menit

P. Setting Tempat

Keterangan:

A : Penyampai Materi

B : Peserta

P : Penguji

P B

(31)

Q. Media

 Leaflet

 kertas/koran untuk tindakan senam dm  SAP

 Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan

 Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak

siketahuinyaP

 Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

5. Mahasiswa

 Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

 Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas

6. Evaluasi Hasil

 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

 Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam

melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.

S. Daftar Pertanyaan

1. sebutkan pengertian senam DM

2. sebutkan manfaat dan tujuan senam DM 3. praktikan tentang penatalaksanaan senam DM

T. Stardar Jawaban

(32)

7. Manfaat senam DM :

 Memperlancar poredaran darah  Memperkuat otot-otot kecil

 Mencegah terjadinya kelainan pada kaki

(33)

TINJAUAN TEORI

G. PENGERTIAN

Diabetes (Gula darah tinggi) adalah penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist. ( Long, 1996 : 4 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ( Smeltzer,2002 : 1220 )

Diabetes merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002).

H. Etiologi

Faktor penyebab diabetes mellitus: 6. Faktor keturunan

1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi  polidipsi (banyak minum)

 poliuri (banyak kencing)  polipagi (banyak makan)

(34)

5. Luka yang tidak sembuh-sembuh

J. Pencegahan

d. Makan yang sehat e. Olahraga teratur

f. Kontrol Berat badan selalu

K. Penanganan

Penanganan untuk menjegah terjadinya DM adalah: 5. Kontrol kadar gula darah yang teratur

6. Olah raga yang teratur/ latihan gerak 7. Minum obat secara teratur

8. Makanan sesuai diit

L. Diit Pada Diabetes Melitus

Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu: 4. Jenis bahan Makanan

5. Jadual makanan 6. Jumlah makanan Diit pada Dm adalah:

Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein

Tujuan Pemberian Diit pada DM:

4. Mempertahankan kadar gula agar normal 5. Mempertahankan BB yang seimbang 6. Mencegah Komplikasi akut dan kronik

 Makanan yang harus dihindari

(35)

 Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan

 Sayuran yang bebas dimakan

1. Kangkung

 Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:

6. Buncis

(36)

10.Bayam

 Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi

4. Jambu air 5. Jambu biji 6. Pepaya

 Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi

5. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau 6. Jeruk

7. Mangga 8. Nanas

 Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

Referensi

Dokumen terkait

MOTIF WARGA KARESIDENAN SURAKARTA BERKONTRIBUSI DALAM RUBRIK JURNALISME WARGA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA PARTISIPAN CITIZEN JOURNALISM DALAM MEMPRODUKSI BERITA

The other scene that shows Langdon’s confidence in his ability is when Langdon feels confidence with his intelligence ability, he thinks that was the reason why Saunière wrote

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa katering O memiliki nilai kekeruhan yang paling.. tinggi dibandingkan dengan katering

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi yang berjudul “ PENGARUH DOSIS KROMANON DEAMINA DAN LARUTAN OSMOTIK DALAM PEMBUATAN OSMOMEAT DAGING AYAM BROILER ” ini tidak

 Dilakukan di PT Marimas Putera Kencana Unit Produksi 2 (Produksi minuman serbuk) selama 24 hari kerja dari 3 Januari 2017 – 3 Februari 2017..  Terletak

Pada jenis ini diamati apakah bahan baku yang akan digunakan untuk produksi sudah sesuai dengan standar mutu yang ditentukan atau belum.. Ketika bahan baku yang

INTAN CILACAP ” di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Rini Risnawita Suminta, M,SI, dan Ali Samsuri, M.EI : Analisis Produksi Krupuk Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus pada UD Krupuk Sentosa Desa Banaran