• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PASAL 27 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN PASAL 30 jo PASAL 4 UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DALAM PENETAPAN TERSANGKA - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN PASAL 27 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN PASAL 30 jo PASAL 4 UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DALAM PENETAPAN TERSANGKA - Unika Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PASAL 27 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

DAN PASAL 30 jo PASAL 4 UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DALAM PENETAPAN TERSANGKA

NYD SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

dalam Ilmu Hukum

Disusun Oleh: Dita Octavia

14.C1.0081

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan mudah menyerah dengan segala kedaan yang ada, hadapi dan tetap bersyukur dengan segala yang terjadi karena semua pasti akan indah pada waktunya.”

Skripsi ini, saya persembahkan untuk: ALLAH SWT;

Alm bapak dan mamah yang terkasih; Kakakku yang aku sayangi;

(6)

vi KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat penyelesaikan Penulisan skripsi dengan judul: PENERAPAN PASAL 27 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN PASAL 30 jo PASAL 4 UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DALAM PENETAPAN TERSANGKA NYD.

Skripsi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana jenjang Strata-1 (S1) pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penulis tidak akan dapat menyelesaikan Penulisan skripsi ini dengan baik, tanpa adanya bantuan, bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. F. Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., MS., IEC, selaku Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;

2. Dr. Marcella Elwina S, S.H., CN., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;

(7)

vii 4. Dr. Antonius Maria L Kian, SS., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing terima kasih atas perhatian, arahan dan bimbingannya selama proses bimbingan skripsi ini, sehingga Penulis dapat menyelesaikannya dengan baik;

5. AKP Irfan Rusianto, S.H, selaku Penyidik Ditreskrimsus Polda Jateng Unit Cybercrime, terimakasih atas segala bantuan untuk mendapatkan informasi terkait dengan skripsi Penulis;

6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajaran Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, khususnya bapak dan ibu dosen program studi ilmu hukum, atas ilmu yang telah diberikan kepada Penulis selama menjadi mahasiswa Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;

7. Kedua Orangtua Penulis: alm. Bambang Eko Purnomo dan Supriyanti, terima kasih atas dukungan yang diberikan, serta kasih sayang, semangat dan doa yang tak pernah berhenti diberikan kepada Penulis;

8. Saudara Penulis: Diah Pravitasari yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada Penulis dalam megerjakan skripsi ini;

9. Handry J Golf yang selalu mendukung Penulis dari awal sampai akhir pembuatan tugas akhir ini;

(8)

viii selama Penulis menimba ilmu di Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata.

11.Teman-teman KKN Penulis yaitu Rosalia Ayu Adiningtyas dan Devi Kumala Birgitta, Penulis mengucapkan terimakasih walaupun kenal tidak sejak awal perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini; oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Harapan Penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait khususnya bagi Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Semarang, 1 Maret 2018 Penulis

(9)

ix ABSTRAK

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung telah memengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. Salah satu dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komputer adalah prostitusi daring dan pornografi daring. Berkaitan dengan hal ini, peran Penyidik dalam menetapkan tersangka prostitusi dan pornografi daring sangat mutlak diperlukan sebagai langkah awal dari seluruh proses pemidanaan.

Penelitian ini berjudul Penerapan Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 30 jo Pasal 4 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dalam Penetapan Tersangka NYD. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui latarbelakang penggunaan Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 30 jo Pasal 4 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dalam penetapan tersangka terhadap NYD dan untuk mengetahui cara Penyidik dalam menemukan Pelaku NYD yang menggunakan fake name pada perkara prostitusi daring. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang penerapan Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun tentang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah adanya kesesuaian antara perbuatan pelaku dengan unsur-unsur delik dalam pasal tersebut yaitu unsur setiap orang, unsur dengan sengaja dan tanpa hak, unsur mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya, unsur informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik, dan yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, dengan perbuatan pelaku; latar belakang penerapan Pasal 30 jo Pasal 4 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi adanya kesesuaian antara perbuatan pelaku dengan unsur-unsur delik dalam pasal tersebut unsur menawarkan atau mengiklankan layanan seksual, baik secara langsung maupun tidak langsung layanan seksual. Cara Penyidik dalam menemukan Pelaku NYD yang menggunakan fake name pada perkara prostitusi daring adalah dengan melakukan penyamaran chat (undercover chat).

Saran penulis adalah agar Penyidik perlu meningkatkan patroli siber mengingat kejahatan seperti prostitusi daring dan pornografi daring telah berkembang sangat pesat; dan juga perlu dilakukan kerjasama yang lebih intensif antara penyidik dan masyarakat agar kejahatan seperti tindak pidana prostitusi daring dan pornografi daring ini dapat dicegah lebih awal.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penulisan ... 7

E. Metode Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Tentang Tindak Pidana Siber ... 12

1. Pengertian Tindak Pidana Siber ... 12

(11)

xi

3. Bentuk-bentuk Tindak Pidana Siber ... 13

B. Tinjauan tentang Prostitusi Daring dan Pornografi Daring .... 14

1. Prostitusi Daring ... 15

2. Pengertian Pornografi Daring ... 15

3. Pengertian Perbuatan Menawarkan dalam Tindak Pidana Pornografi ... 17

4. Pasal Pornografi di internet (cyberporn)... 19

5. Hukuman bagi Tindak Pidana ITE ... 22

C. Media Sosial Twitter ... 22

1. Pengertian Media Sosial ... 23

2. Pengertian Twitter ... 24

D. Penyidikan dan Penyelidikan ... 24

1. Pengertian Penyidikan ... 26

2. Pengertian Penyelidikan ... 27

E. Tersangka dan Penetapan Tersangka ... 27

1. Tersangka dan Penetapan Tersangka ... 27

2. Terdakwa dan Terpidana ... 28

F. Alat Bukti 1. Alat Bukti dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP ... 29

a. Keterangan Saksi ... 29

b. Keterangan Ahli ... 30

c. Surat ... 31

(12)

xii e. Keterangan Terdakwa ... 33

BAB III HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah ... 35 B. Latar Belakang Penerapan Pasal 27 ayat (1) UU

Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 30 jo Pasal 4 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dalam Penetapan NYD

sebagai Tersangka ... 43 1. Proses Penyidikan ... 43 2. Analisis Penerapan Pasal 27 ayat (1) UU Nomor

11 Tahun 2008 tentang ITE ... 54 3. Analisis Penggunaan Pasal 30 jo Pasal 4 UU

Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi ... 60 C. Cara Penyidik dalam Menemukan Tersangka

NYD yang Menggunakan Fake Name ... 64

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui media komunikasi instruksional yang digunakan guru pada program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Labor Binaan FKIP Universitas

Memang sebenarnya anak-anak disana dalam kesehariannya mendapankan kesempatan mengenyam pendidikan formal, yaitu seperti tetap bersekolah di Sekolah Dasar (SD)

Selain itu, studi lain yang dilakukan oleh Fatmah, menunjukkan hal yang sama yaitu selisih tinggi badan prediksi dari persamaan Chumlea I terhadap tinggi badan

Perilaku moralis Indonesia yang membiarkan lautnya dieksplorasi serta fakta bahwa laut Indonesia memiliki potensi sedemikian besar dinilai telah membuat Amerika Serikat

Dengan kata lain, bila batang arrow berada didalam salah satu lock-box, maka batang wesel tidak dapat bergeser, sehingga lidah wesel berada pada posisi yang ditetapkan. Bila

Terdapat hasil dari peneliti yang mendukung pada penelitian ini yakni yang menjelaskan adanya hu- bungan dari pemahaman yakni peraturan perpajakan terhadap kepatuhan WP pada

Untuk mendukung usaha penyembuhan pasien secara cepat pada unit rawat inap Rumah Sakit Khusus Jantung akan dilengkapi dengan instalasi farmasi pada tiap lantai

~llelalui kesempatan ini F raksi Karya Pembangunan Komisi II, sehubungan dengan hal tersebut di atas mengingatkan, bahwa latar belakang daerah Propinsi Irian Jaya