• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1326 PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS

KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI DEPARTEMEN DISTRIBUTION CENTER DI PT. INDOMARCO PRISMATAMA CABANG

TANGERANG 1

Oleh :

Arsadi, S.E., M.M.

Dosen Tetap STIE PPI

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of incentives and motivation on employee productivity at the DC department admin department at PT. Indomarco Prismatama Tangerang 1. The method used in this research is the method of explanation. Samples taken as many as 45 respondents which is the sum of all employees in the admin. This study uses statistical calculations with the help of SPSS 22.0. The results showed that descriptively from employees of department admin department of DC in PT. Indomarco Prismatama Tangerang 1 for incentives and motivation is in a fairly high category, so it is for work productivity. The result of hypothesis test shows that simultaneously incentive and motivation have positive and significant effect to work productivity of employees, it means that the higher incentive and motivation given hence the higher work productivity also employee. --- Keywords: Incentives, motivation & work productivity

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif dan motivasi

terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian admin departemen DC di PT. Indomarco Prismatama Tangerang 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

(2)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1327

merupakan jumlah dari seluruh karyawan pada bagian admin. Penelitian ini menggunakan perhitungan statistika dengan bantuan SPSS 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif dari karyawan bagian admin departemen DC di PT. Indomarco Prismatama Tangerang 1 untuk insentif dan motivasi berada pada katagori yang cukup tinggi, demikian hal nya untuk produktivitas kerja. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan insentif dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, artinya semakin tinggi insentif dan motivasi yang diberikan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan.

---

Kata Kunci : Insentif, motivasi & Produktivitas kerja

I. Pendahuluan

Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam perusahaan karena manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama dan sebagai motor penggerak dalam setiap kegiatan. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang paling menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang independen, sedangkan faktor lainnya (non manusia) merupakan faktor yang dependen. Dikatakan independen karena manusia mempunyai pengaruh yang dominan terhadap faktor produksi yang lain, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan baik demi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.Perusahaan dapat bersaing dengan keunggulan yang dimilikinya. Keunggulan yang dimiliki perusahaan berasal dari faktor produksi perusahaan yaitu material, mesin, sumber daya manusia, modal dan lain-lain. Diantara beberapa faktor tersebut, sumber daya manusia perlu mendapat perhatian khusus.

Dalam perusahaan hendaklah seorang pemimpin menyadari kebutuhan pegawai yang bersangkutan, dimana perusahaan memberikan imbalan atau jasa pegawai yang telah diberikan untuk kemajuan perusahaan.Imbalan tersebut merupakan rangsangan yang telah memberikan dorongan agar memiliki prestasi dan produktivitas yang baik.

(3)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1328

Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga mereka mengharapkan balas jasa yang setimpal dan tambahan prestasi yang dapat memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja. Dengan demikian maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab sehingga produkvitasnya meningkat. Semakin meningkatnya produktivitas akan semakin menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan dan akan semakin meningkatkan keunggulan perusahaan dalam bersaing.

Untuk mendapatkan keunggulan dalam sumber daya manusianya, yang berarti juga keunggulan bagi perusahaan, maka perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Produktivitas sumber daya manusia itu dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah pemberian motivasi kepada karyawan dan insentif yang layak dan adil.Berdasarkan uraian penulis pada objek penelitian maka terdapat beberapa Identifikasi masalah yang berkaitan dengan kinerja sebagai berikut : .

1. Semangat dan gairah kerja pegawai yang masih belumsepenuhnya baik, hal ini bisa saja disebabkan masih kurangnya motivasi kerja.

2. Terdapat pegawai yang masih kurang mampu bekerja sama dalam Team Kerja, dan adanya kecenderungan saling mengandalkan dan melepaskan tugas dan mempercayakan kepada teman lain dalam satu team.

3. Masih terdapat beberapa pegawai yang tingkat disiplinnya belum optimal seperti tingkat Kehadiran yang belum baik , waktu kehadiran dan waktu pulang yang belum tepat waktu.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakahinsentifberpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan? 2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan? 3. Apakah insentif dan morivasi berpengaruh terhadap produktvitas kerja

(4)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1329

II. Landasan Teori

Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk dorongan para pegawai agar produktivitasnya tinggi dan sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.Imbalan yang dapat memberikan dorongan tersebut biasa disebut insentif.Karena insentif diperlukan untuk memacu produktivitas kerja para karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing. Pada dasarnya pemberian insentif bukanlah hak tetapi penghormatan terhadap pegawai yang telah menunjukan kemampuannya dan prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya.Kegiatan mendorong emosi para karyawan tersebut bisa dikategorikan sebagai motivasi kerja.Menurut M. Kadarisman (2014: 182), “Insentif merupakan bentuk pembayaran langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing yang dengan kinerja (produktivitas kerja) dimaksudkan sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas”.

Motivasi kerja sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.

Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli tentang maksud motivasi antara lain, “motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan” (Sadili, 2010:281). Dan “motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan” (Hasibuan, 2011:143).

Secara umum produktivitas dapat dimaknai sebagai nilai output dalam interaksi dan interelasinya dengan kesatuan nilai-nilai input. Produktivitas kerja karyawan biasanya dinyatakan sebagai imbangan hasil rata-rata yang dicapai oleh tenaga kerja, selama jam kerja yang tersedia dalam proses tersebut. Sehubungan dengan hal itu, konsep produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental dan prilaku yang berorientasi pada perbaikan berkelanjutan, dan mempunyai pandangan bahwa kinerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan kinerja hari esok mesti lebih baik dari prestasi hari ini.Dijelaskan kembali oleh Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2011:162),

(5)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1330

“Efektifitas berkaitan dengan sejauh mana sasaran dapat dicapai atau target dapat direalisasikan, sedangkan efesiensi berkaitan dengan bagaimana berbagai sumber daya dapat digunakan secara benar dan tepat sehingga tidak terjadi pemborosan”.Pegawai yang memiliki kemampuan kerja efektif dan efisien, merupakan pegawai yang produktif. Bila efektivitas tingga namun efesiensi rendah berarti telah terjadi pemborosan, sebaliknya jika efisiensi tingga namun efektifitas rendah berarti kegiatan tidak mencapai sasaran, hasil yang dicapai lebih rendah dari target.

Pada akhirnya perusahaan diharapkan mampu memberikan tambahan sistem atau metode dalam memotivasi karyawannya dan pemberian insentif yang layak. Pemberian insentif dan motivasi ini tidaklah mudah, perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat mendasari pemberian motivasi dan mempengaruhi besar kecilnya insentif yang akan diberikan. Dengan begitu diharapkan perusahaan akan mampu mewujudkan produktivitas kerja karyawan yang baik.

III.Hipotesis

Berdasarkan uraian permasalahn diatas maka penulis dapat merusmuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Insentif (x) memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan (y) pada Bagian Administrasi Departemen Distribution Center di PT. Indomarco Prismatama Cabang Tangerang 1

H2 : Motivasi (x) memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan (y) pada Bagian Administrasi Departemen Distribution Center di PT. Indomarco Prismatama Cabang Tangerang 1.

IV.Metode Penelitian

Penelitan ini merupakan jenis penelitan penjelasan yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variable-variabel, yaitu insentif, motivasi dan produktivitas. Penelitian eksplanasi (penelitan penjelasan) dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau

(6)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1331

pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Karna itu penelitian eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis.

Dalam pelaksanaanya, penelitian penjelasan ini menggunakan penelitian survei dimana peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan melalui kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Prosesnya berawal dari teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan opreasional konsep kemudian bersandar pada statistik yang menekankan analisisnya pada data-data numerial (Angka) serta dibantu dengan program SPSS.

Variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari pengaruh variabel terikat.Adapun yang menjadi variabel bebas adalah Insentif dan motivasi.Pemberian bonus adalah insentif spontan yang dihadiahkan kepada karyawan karena prestasi kerja atau pekerjaan yang dikerjakan memuaskan dan bagus.

Adapun yang menjadi variable terikat adalah produktivitas. Produktivitas berasal dari kata ”Produktif” artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses kegiatan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu maupun kelompok) untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya.

Dalam Penelitian inimenggunakan 15 pertanyaan dengan 5 alternatif jawaban pada variabel Insentif, Motivasi Kerja dan Variabel Produktivitas Kerja Karyawan, dengan pengukuran :

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Netral 4 = Setuju

(7)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1332

Baik untuk mengetahui pengaruh antara variabel Insentif dan Motivasi terhadap produktivitas kerja baik pengaruh secara parsial maupun simultan digunakan Analsisis Regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a+b1x1+b2x2+e

Keterangan :

Y = produktivitas kerja A = konstanta

b1 = koefesien regresi antara insentif dengan produktivitas b2 = koefisien regresi antara motivasi dengan produktivitas x1= variabel insentif

x2= variabel motivasi

Pengolahan data secara komputer dengan Program SPSS for windows version 22.0 akan diperoleh out put SPSS :

1. Persamaan Regresi Linier Sederhana.

2. Koefisien korelasi parsial ( RXY )yang menggambarkan Arah dan keeratan hubungan Intensif dan Motivasi dengan Produktivias kerja.

3. Nilai Koefisien Determinasi (RXY) yang menggambarkan besarnya Pengaruh antaraIntensif dan Motivasi terhadap Produktivitas kerja.

V. Hasil Penelitian

Analisis kualitatif dalam pembahasan ini merupakan diskripsi data setiap variabel dan interpretasi tabel dari variabelvariabel yang diteliti yaitu variabel terikat (Y) yaitu produktivitas kerja karyawan ,variabel bebas (X) yaitu insentif dan motivasi kerja karyawan . Selanjutnya, Uji Validitas dan reliabilitas dilakukan denganmenggunakan Program SPSS for windows version 22.0 dengan kriteria instrumen dikatakan valid apabila nilai korelasi (Pearson Correlation) adalah positif dan nilai probabilitas korelasi (Sig. (2-tailed)) ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05, sedangkan kriteria data reliable adalah apabila instrumen memiliki nilai koefisien > 0,06.

(8)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1333

atau butir pernyataan yang valid dalam menentukan sebuah variabel.

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut : Correlations Total X1_1 Pearson Correlation .537** Sig. (1-tailed) .000 N 45 X1_2 Pearson Correlation .503** Sig. (1-tailed) .000 N 45 X1_3 Pearson Correlation .700** Sig. (1-tailed) .000 N 45 X1_4 Pearson Correlation .623** Sig. (1-tailed) .000 N 45 X1_5 Pearson Correlation .352** Sig. (1-tailed) .009 N 45 X2_1 Pearson Correlation .596** Sig. (1-tailed) .000 N 45 X2_2 Pearson Correlation .452** Sig. (1-tailed) .001 N 45 X2_3 Pearson Correlation .305*

(9)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1334 Sig. (1-tailed) .021 N 45 X2_4 Pearson Correlation .635** Sig. (1-tailed) .000 N 45 X2_5 Pearson Correlation .608** Sig. (1-tailed) .000 N 45

Y_1 Pearson Correlation .660**

Sig. (1-tailed) .000

N 45

Y_2 Pearson Correlation .689**

Sig. (1-tailed) .000

N 45

Y_3 Pearson Correlation .738**

Sig. (1-tailed) .000

N 45

Y_4 Pearson Correlation .748**

Sig. (1-tailed) .000

N 45

Y_5 Pearson Correlation .757**

Sig. (1-tailed) .000

N 45

Total Pearson Correlation 1

Sig. (1-tailed)

N 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

(10)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1335

Sedangkan Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keterandalan atau konsistensi instrumen, dikatakan reliabel bila dari instrumen yang sama (tes dan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, dengan hasil uji sebagai berikut :

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.861 15

Dari hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa koefisien reliabilitas insentif, motivasi dan produktivitas sebesar 0,861 > 0,06 maka data hasil angket memiliki reliabilitas yang baik atau dengan kata lain hasil angket dapat dipercaya.

Analisis kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Pengujian dilakukan dengan alat bantu SPSS for windows version 22.0.

a. Uji Hipotesis (Uji simultan F)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi ( Sig. ), dimana hipotesis akan diterima jika Sig. < alpha (0.05)

ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 238.550 2 119.275 16.809 .000a Residual 298.028 42 7.096 Total 536.578 44 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

(11)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1336

Nilai Sig. Regresion = 0.000 < 0.05. berarti hipotesis yang menyatakan insentif dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan adalah benar dan dapat diterima.

b. Uji Statistik t

Untuk mengetahui seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) yaitu produktivitas kerja berubah jika nilai variabel bebas (X) yaitu insentif dan motivasi diubah sebesar satu satuan maka dapat dilihat dari hasil Uji statistik t berikut ini :

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) -1.596 3.690 -.432 .668 X1 .454 .170 .335 2.673 .011 .844 1.185 X2 .527 .144 .459 3.670 .001 .844 1.185 a. Dependent Variable:Y

Dari hasil pengolahan data diatas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = -1,596 + 0,454 X1 + 0,527 X2

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh ini dapat diketahui bahwa :a = -1,596. Artinya tanpa dipengaruhi variabel insentif, motivasi atau semua variabel tersebut = 0, maka produktivitas kerja di bagian Admin departemen DC sebesar = -1,596. Koefisien regresi variabel insentif menunjukkan hubungan positive terhadap produktivitas kerja karyawan bagian Admin departemen DC Tangerang 1 dengan nilai sebesar 0.454 artinya bahwa setiap penambahan satu satuan variabel insentif maka akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan bagian admin departemen DC Tangerang 1 sebesar 0.454.

(12)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1337

Sama halnya dengan variabel insentif, Koefisien regresi variabel motivasi menunjukkan hubungan positive terhadap produktivitas kerja karyawan bagian Admin departemen DC Tangerang 1 dengan nilai sebesar 0.527 artinya bahwa setiap penambahan satu satuan variabel insentif maka akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan bagian admin departemen DC Tangerang 1 sebesar 0.527.

Untuk mengetahui besarnya prosentase pengaruh antara pengaruh insentif dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan maka digunakan nilai r square. Hasil analisa dengan menggunakan program SPSS versi 22.0 adalah sebagai berikut :

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .667a .445 .418 2.66381 1.604 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai square adalah 0.445 (44.5 %). Artinya, produktivitas kerja karyawan bagian admin departemen DC Tangerang 1 dipengaruhi sebesar 44.5 % oleh variabel insentif dan motivasi. Sementara sisanya 55.5 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti penulis dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat ditelusuri, hasil uji F mendapatkan hasil probalilitas yang signifikan pada alpha = 0.05. hal ini berarti bahwa variabel insentif dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian admin departemen DC Tangerang 1. Dalam hal ini pengaruh yang diberikan adalah positif.Hal tersebut dapat diketahui dari nilai koefisien regresi yang ditunjukkan oleh b1 dan b2, yang bernilai positif.Adanya nilai yang positif tersebut

menunjukkan bahwa apabila variabel-variabel ini ditingkatkan maka akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

(13)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1338

VI.Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Insentif berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan badian admin pada departemen DC Tangerang 1. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji regresi yang mendapatkan nilai 0.011 (lebih kecil dari 0.05). Dari ketentuan ini dapat diketahui bahwa sistem insentif menunjukkan hubungan yang paling jelas antara pendapatan insentif dan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itulah dalam pekerjaan yang menggunakan insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian admin pada departemen DC Tangerang 1. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji regresi yang mendapatkan nilai 0.001 (lebih kecil dari 0.05). Ini kemungkinan disebabkan telah terpenuhinya hal-hal yang menjadi impian karyawan, yaitu terbinanya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, maupun sesama karyawan. Adanya perhatian dari atasan terhadap karyawan dan juga telah mendapatkan jabatan yang diinginkan.

3. Faktor insentif dan motivasi secara serentak mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di bagian admin pada departemen DC Tangerang 1. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji regresi Fhitung yang mendapatkan nilai 0.000

(lebih kecil dari 0.05). artinya bahwa variable insentif dan motivasi mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas kerja karyawan.Sehingga dapat dikatan bila bagi mayoritas karyawan, uang masih tetap merupakan motivasi kuat, sehingga wajar jika variable insentif merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Begitu juga dengan motivasi, apabila karyawan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya menjadi pengaruh terhadap kerja karyawan.

(14)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1339

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada para peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, disarankan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, sehingga dapat mengetahui perbedaan faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian admin pada departemen DC Tangerang 1 2. Kepada perusahaan Indomarco Prismatama DC Tangerang 1, untuk tetap menjaga

dan melestarikan sistem insentif dan motivasi terhadap kerja karyawan. Karena hasil nyata dari produktivitas kerja karyawan terlihat bila dipengaruhi sistem insentif dan motivasi kerja. Pengadaan diskusi atau training (diklat) yang berkaitan dengan tugas karyawan dan pemberian penghargaan baik moril maupun materil kepada karyawan yang terlihat memiliki kinerja yang cukup tinggi, dapat meningkatkan masing-masing keahlian karyawan dan meningkatkan keinginan untuk bekerja lebih giat dan baik lagi.

(15)

InoVasi Volume 15 ; April 2017 Page 1340 DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta Barat

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19.

Semarang. Badan UNDIP.

Hasibuan, Malayu S. P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

__________________ . 2010. Manajemen Sumber Daya Manusi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kadarisman. 2014. Manajemen Kompensasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Rivai, Veithzal. 2011. Corporate Performance Management. Bogor: Galia Indonesia. Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia. Simamora, Henry. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Suwatno dan Donni Juni Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfa Beta.

Whidya, Christina Utami. 2010. Strategi dan implempentasi operasional bisnis retail di Indonesisa. Jakarta : Salemba Empat.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwanto. 2011. Manajemen Sumber daya manusia. Bandung: Alfa Beta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan manufaktur tidak dipengaruhi oleh likuiditas, sehingga besar kecil nya oleh likuiditas

Salah satunya adalah kinerja keuangan daerah yang meliputi: rasio pajak ( tax ratio), pajak per kapita (tax per capita), upaya pajak (tax effort) dan ruang

digunakan oleh wajib Pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas daerah atau ketempat lain yang ditetapkan oleh Walikota;.. Surat Ketetapan

Login Admin HOME USER Admin Guru Siswa Tambah Ubah Hapus Tambah Ubah Hapus Tambah Ubah Hapus AKADEMIK Tahun Ajaran Kelas Tambah Ubah Hapus Tambah Ubah Hapus

Kepala desa yang bertindak selaku Pemimpin tertinggi ditingkat desa sangat diharapkan untuk mampu melakukan kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dalam

Biaya di pesemaian sebesar ini dapat menghapus salah satu advantage penggunaan TSS karena ekivalen dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 1.200 kg benih umbi pada

Menimbang, bahwa dengan mengambil pertimbangan unsur ke.2 dan berdasarkan keterangan Para Saksi dan dihubungkan keterangan Terdakwa bahwa saat perbuatan yang sebagaimana

Berdasarkan analisis serta pembahasan dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap