• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA PRIA DEWASA AWAL DI DENPASAR OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA PRIA DEWASA AWAL DI DENPASAR OLEH:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA PRIA DEWASA AWAL DI DENPASAR

OLEH:

PUTU YUNITA TRISNA DEWI NIM: 1202205049

Telah Disetujui untuk diuji oleh:

Denpasar, 23 Juni 2016

Pembimbing,

(2)

iv MOTTO

“It does not matter how slowly you go as long as you do not stop”

-Confucius-

“Bersyukurlah saat orang-orang terdekat bahkan yang tidak pernah diduga datang sebagai tangan Tuhan untuk membantu kita saat sedang terjatuh”

(3)

v

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini saya persembahkan kepada :

Bapak dan Ibu :

Drs. I Made SupartadanNi Made Suastini

Adik-adikku:

Kadek Yuliana Dewi, Komang Sherly Ulandari dan Ketut Yoga Surya Dharma

Sahabat dan Saudara serta

(4)
(5)

vii

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Pernikahan Pada Pria Dewasa Awal di Denpasar

Putu Yunita Trisna Dewi

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

ABSTRAK

Menikah dan membentuk sebuah keluarga merupakan salah satu tugas perkembangan di masa dewasa awal. Pada usia dua tahun awal pernikahan, pasangan suami istri perlu melakukan penyesuaian pernikahan. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan penyesuaian pernikahan adalah kemampuan mengungkapkan perasaan kepada pasangan.

Pria merasa kesulitan dalam mengungkapkan perasaan karena adanya pandangan

tradisional tentang peran gender dalam masyarakat yang berorientasi pada laki-laki dan sebagian besar masyarakat Denpasar masih mengikuti pandangan tersebut. Pandangan tradisional menekankan pria sebagai pencari nafkah, menjadi sosok yang kuat, tidak mudah mengeluh dan menekan perasaan yang dirasakan. Kemampuan mengekspresikan emosi memiliki hubungan yang kuat dengan penyesuaian pernikahan sehingga dibutuhkan kecerdasan emosional dalam hubungan pernikahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan penyesuaian pernikahan pada pria dewasa awal di Denpasar

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 66 pria dewasa awal yang berusia 20-40 tahun, sudah menikah dengan usia pernikahan tidak lebih dari 2 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini berupa skala Kecerdasan Emosional dengan reliabilitas 0,885 dan skala penyesuaian pernikahan dengan reliabilitas 0,882. Hasil

dari uji hipotesis dengan menggunakan metode analisis data korelasi Spearman

menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,008 (sig < 0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Pernikahan pada pria dewasa awal. Koefisien korelasi antara Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Pernikahan adalah 0,323 yang artinya 32,3% variasi dalam penyesuaian pernikahan ditentukan oleh kecerdasan emosional, sedangkan 67,7% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(6)

viii

The Relationship Between Emotional Intelligence and Marital Adjustment Among Early Adulthood Men in Denpasar

Putu Yunita Trisna Dewi

Department of Psychology, Medical Faculty, Udayana University

ABSTRACT

Getting married and starting a new family are one of the developing tasks in the early adulthood. In the first 2 years of marriage, couples need to do a marital adjustment. One of the factors that support the successful of marital adjustment is the ability to express feelings to your partner. Men find it difficult to express their feelings for their traditional views about gender roles in society oriented men and Denpasar most people still follow this view. The traditional view emphasizes men as breadwinners, a figure that is strong, not easy to complain and suppress his feelings. The ability to express emotions have a strong relationship with the marital adjustment so that it takes emotional intelligence in the marriage relationship. The aim of this study is to find out the relation between emotional intelligence and marital adjustment among early adulthood men in Denpasar.

This study is a quantitative correlation study. The amount of the subject in the study is 66 young adult men with the criteria of the age limit is 20 – 40 years old, have been married with the age of marriage is not more than 2 years. The technique of collecting data used was purposive sampling. The measuring instrument used in the study was emotional intelligence scale with the reliability 0,885 and the scale of marital adjustment with the reliability 0,882. The result after examining the hypotheses by using the method of correlation data analysis by Spearman shows that the significance level is 0,008 (sig<0,05). The value is showing that there is a significant correlation between emotional intelligence and marital adjustment among early adulthood men. The correlation coefficient between emotional intelligence and marital adjustment is 0,323 that means 32,3% variations in marital adjustment are determined by emotional intelligence, meanwhile the other 67,7% are determined by other variables which are not analyzed in this study.

(7)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas anugerah dan ijin beliau, maka skripsi dengan judul Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Pernikahan Pada Pria Dewasa Awal di Denpasar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tidak terlepas dari bantuan oleh berbagai pihak. Untuk itu dengan penuh kasih dan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala bentuk anugerah yang diberikan sehingga

akhirnya peneliti dapat merampungkan skripsi ini tepat pada waktunya.

2. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

3. Dra. Adijanti Marheni, M.Si selaku ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

4. Ni Made Ari Wilani, S.Psi., M.Psi selaku dosen pembimbing yang sangat sabar membimbing dan bersedia untuk selalu mendengar segala keluh kesah peneliti selama pengerjaan skripsi ini.

5. David Hizkia Tobing, S.Psi., M.A selaku dosen pembimbing akademik yang sering

memberikan masukan, nasihat dan semangatnya selama masa perkuliahan dan saat pengerjaan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf di Prodi Psikologi FK Unud atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada peneliti selama ±4 tahun ini

7. Kedua orangtua peneliti, Drs. I Made Suparta dan Ni Made Suastini untuk semua doa, kasih sayang dan semangat yang telah diberikan tanpa henti kepada peneliti selama ini serta sebagai sosok yang paling sering menanyakan “kapan selesai skripsinya?”.

8. Para responden yang telah membantu peneliti dalam pengambilan data untuk skripsi ini.

9. Para anggota Tim Bantuan Nyekripsi (Indah, Chitta, Maya, Dea dan Wulan) yang

sudah saling membantu, saling berbagi informasi seputar hal-hal yang berkaitan dengan skripsi dan sebagai tempat berbagi keluh kesah peneliti selama pengerjaan skripsi.

(8)

x

10.Nuzha Imani alias Zazong, sahabat di bangku perkuliahan yang selalu mendukung, memberi masukan, teman yang paling sering diajak bertengkar dan sering menjadi tempat curhat peneliti.

11.Ni Kadek Ayu Agustini, S.E sahabat sejak SMA yang bersedia meminjamkan sebentar jubah dan toga kelulusannya demi menyemangati peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12.Grup “Eneng” yang terdiri dari Iin Valentine, Anisha Maulinasari, dan Ni Komang Semara Yanti yang bersedia mengajak peneliti untuk jalan-jalan sebentar di saat sedang berada titik jenuh pengerjaan skripsi, membantu menyebarkan kuesioner penelitian peneliti, memaklumi segala kekurangan peneliti dalam memahami maksud pembicaraan orang lain dan menyesatkan peneliti ke jalan yang benar. 13.Kak Widya Astasari yang telah mengizinkan skala Penyesuaian Pernikahannya

dimodifikasi oleh peneliti.

14.Teruntuk Agus Dharma Putra alias Obeng dan Arya Wibawa, terima kasih sudah membantu menyebarkan kuesioner penelitian yang diberikan peneliti dan selalu menjadi penghibur serta penyemangat bagi peneliti untuk segera menyelesaikan skripsinya.

15.Teman-teman, kakak kelas, adik kelas dan saudara-saudara yang sudah membantu

peneliti menyebarkan kuesioner penelitian skripsi ini.

16.Teman-teman satu angkatan Psikologi 2012 alias ZETTRASEDON, terima kasih atas segala pengalaman dan pembelajaran hidup yang bisa peneliti ambil selama 4 tahun ini bersama kalian.

Peneliti mengucapkan terima kasih sekaligus meminta maaf untuk mereka yang senantiasa mendukung dan membantu namun namanya tidak dapat disebutkan satu per satu. Peneliti memiliki harapan yang besar semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya kelak. Peneliti juga menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk mengarahkan skripsi ini semakin dekat dengan kebenaran dan ketepatan.

(9)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSEETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Penyesuaian Pernikahan ... 10

1. Definisi Penyesuaian Pernikahan ... 10

2. Aspek-aspek Penyesuaian Pernikahan ... 11

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Pernikahan ... 12

B. Kecerdasan Emosional ... 15

1. Definisi Kecerdasan Emosional ... 15

2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional ... 16

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecerdasan Emosional ... 18

4. Ciri-ciri Individu dengan Kecerdasan Emosional yang Tinggi ... 19

C. Pria Dewasa Awal ... 19

1. Definisi Pria Dewasa Awal ... 19

2. Tugas Perkembangan dan Karakteristik Pria Dewasa Awal ... 20

D. Tahapan Perkembangan Keluarga ... 21

E. Hubungan Antar Variabel ... 23

F. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 28

1. Variabel Bebas ... 28

2. Variabel Tergantung ... 28

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

(10)

xii

2. Kecerdasan Emosional ... 29

C. Subjek Penelitian ... 30

D. Metode Pengumpulan Data ... 31

E. Validitas dan Reliabilitas ... 34

F. Metode Analisis Data ... 35

1. Uji Hipotesis ... 37

BAB IV PERSIAPAN, LAPORAN PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Persiapan Penelitian ... 38

1. Persiapan Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 38

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur... 39

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penyesuaian Pernikahan ... 40

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecerdasan Emosional ... 41

B. Pelaksanaan Penelitian ... 43

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian ... 44

1. Karakteristik Subjek Penelitian ... 44

2. Deskripsi dan Kategorisasi Data Penelitian ... 46

3. Uji Hipotesis ... 47

4. Uji Beda Tambahan ... 48

D. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

1. Saran Praktis ... 58

2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1. Diagram Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Pernikahan pada Pria Dewasa Awal ... 27

(12)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kota Denpasar Tahun 2010 ... 3

Tabel 2. Blue Print Skala Penyesuaian Pernikahan ... 32

Tabel 3. Nilai Aitem Favorable dan Unfavorable Skala Penyesuaian Pernikahan ... 32

Tabel 4. Blue Print Skala Kecerdasan Emosional ... 33

Tabel 5. Nilai Aitem Favorable dan Unfavorable Skala Kecerdasan Emosional ... 34

Tabel 6. Rumus Kategorisasi Jenjang Ordinal Lima Daerah pada Skala Kecerdasan Emosional ... 36

Tabel 7. Rumus Kategorisasi Jenjang Ordinal Lima Daerah pada Skala Penyesuaian Pernikahan ... 36

Tabel 8. Sebaran Aitem yang Gugur pada Skala Penyesuaian Pernikahan (Setelah Uji Validitas Aitem) ... 40

Tabel 9. Sebaran Aitem Skala Penyesuaian Pernikahan (Setelah Uji Validitas Aitem) ... 41

Tabel 10. Sebaran Aitem yang Gugur pada Kecerdasan Emosional Pernikahan (Setelah Uji Validitas Aitem) ... 42

Tabel 11. Sebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional (Setelah Uji Validitas Aitem) ... 42

Tabel 12. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 13. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 44

Tabel 14. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Saat Menikah ... 45

Tabel 15. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anak ... 45

Tabel 16. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Pernikahan ... 45

Tabel 17. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pekerjaan ... 46

Tabel 18. Deskripsi Data Penelitian ... 46

Tabel 19. Kategorisasi Penyesuaian Pernikahan ... 47

Tabel 20. Kategorisasi Kecerdasan Emosional ... 47

Tabel 21. Hasil Uji Korelasi Spearman ... 48

Tabel 22. Hasil Uji Beda Tambahan ... 49

Tabel 23. Hasil Data Deskriptif Penyesuaian Pernikahan Pria Dewasa Awal berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 49

(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian ………. 65

Lampiran 2. Data Uji Coba Penelitian ……… 75

Lampiran 3. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 88

Lampiran 4. Data Hasil Standar Deviasi ……….. 93

Lampiran 5. Hasil Data Penelitian ……… 95

Lampiran 6. Data Hasil Uji Hipotesis ……….. 102

Lampiran 7. Hasil Analisis Data Tambahan ………... 104

Lampiran 8. Hasil Rekap Elisitasi ………. 108

Lampiran 9 Form Penilaian Skala Expert Judgment ……… 114

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi Sosialisasi Perpajakan, persepsi Tingkat Pendidikan dengan persepsi Kepatuhan

Hubungan Perilaku Merokok Terhadap Kekambuhan Rinitis Alergi Pada Pekerja FurnitureYang Terpapar Debu Kayu?.

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA. Urusan Pemerintahan

Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan

Berdasarkan hasil simulasi dari penelitian ini dengan menggunakan quadratic programming pada analisis dynamic economic dispatch dalam suatu sistem IEEE 30 bus

Untuk mengetahui dan menganalisis implementasi program Lima R dan budaya organisasi secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan PT X di Sidoarjo

(2) Seksi Kesehatan Hewan sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab

Guru kurang melibatkan siswa dan memberikan kesempatan pada siswa di kelas V SD Negeri Pasir I untuk mencari permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan