• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

47

Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01 adalah melakukan permohonan izin untuk melakukan penelitian di sekolah. Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah kemudian dilanjutkan dengan menemui guru wali kelas 4 SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01. Selanjutnya guru dan peneliti membahas mengenai model apa yang akan diterapkan dan juga materi pembelajaran apa yang akan diajarkan di kelas 4. Guru menanggapi dengan senang hati, karena di SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01 belum pernah menggunakan model NHT maupun Make a Match. Pelaksanaan penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada bulan Februari 2016. Hasil yang diperoleh pada saat observasi adalah data siswa. Kedua SD ini memiliki jumlah siswa yang setara. Pada kelas 4 SD Negeri Tlogo digunakan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 30 anak. Dan untuk SD Negeri Karangtengah 01 digunakan sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 30 anak. Dalam kelompok eksperimen menggunakan NHT dan untuk kelompok kontrol menggunakan Make a Match.

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1.

(2)

Tabel 4.1

Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016

No. Tanggal Uraian Kegiatan

1. Rabu, 16 Maret 2016 Pelaksanaan tes kemampuan awal pada subjek penelitian yaitu kelas 4 SD Negeri Tlogo dan kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01. Untuk menguji kesetaraan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Selasa, 29 Maret 2016

Mengajar pertemuan I kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran NHT dengan materi kegiatan yang ada dalam koperasi sampai lambang koperasi beserta artinya.

3. Rabu, 30 Maret 2016 Mengajar pertemuan I kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan materi kegiatan yang ada dalam koperasi sampai lambang koperasi beserta artinya

4. Selasa, 5 April 2016 Mengajar pertemuan II kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran NHT dengan materi jenis – jenis koperasi, manfaat koperasi dan kelengkapan organisasi koperasi dilanjutkan dengan Posttest.

5. Jumat, 6 April 2016 Mengajar pertemuan II kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan materi jenis – jenis koperasi, manfaat koperasi dan kelengkapan organisasi koperasi dilanjutkan dengan Posttest.

Dari tabel diatas tes kemampuan awal dilaksanakan pada tanggal 16 maret 2016 pada kelompok eksperimen di kelas 4 SD Negeri Tlogo. Soal yang dikerjakan berjumlah 25 soal. Masing – masing siswa diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan. Kemudian pada hari yang sama pemberian tes kemampuan awal diberikan pada kelompok kontrol di kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01. Soal yang dikerjakan berjumlah 25 soal. Waktu yang diberikan juga sama yaitu 30 menit. Seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dan SD Negeri karangtengah 01

(3)

mengikuti tes dengan baik, namun mereka mengeluhkan soal yang diberikan sulit untuk dikerjakan, karena materi koperasi belum diajarkan di kelas 4.

4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen 4.1.1.1 Hasil Implementasi Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Maret 2016 seluruh siswa hadir dengan jumlah 30 anak. Terdapat 2 indikator yang akan dibahas dalam pertemuan pertama, dengan materi koperasi. Pertemuan pertama dengan model pembelajaran NHT. Pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti sendiri.

Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa. Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan dilanjutkan dengan absensi sambil membagikan name tag untuk dipasang dibagian dada. Setelah membagikan name tag, guru bersama – sama dengan siswa menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”. Dalam kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa “jika kita sedang berada di sekolah kemudian kita akan membeli alat – alat sekolah atau seragam, kita bisa membelinya dimana?” kemudian guru menuliskan judul materi dipapan tulis dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 6 anggota dengan cara setiap siswa mengambil lintingan kertas yang berisi nomor kepala yang akan di dapat oleh setiap anak yang sudah disediakan oleh guru. Ketika pengambilan lintingan kertas sedang berlangsung, ada beberapa siswa yang ramai dan bernyanyi – nyanyi sehingga membuat suasana kelas menjadi sedikit gaduh. Setelah membagikan kelompok guru membagikan nomor kepala kepada setiap kelompok. Kemudian guru memberikan materi dan memberikan kesempatan kepada masing – masing kelompok untuk memahami materi yang sudah mereka dapat, tetapi masih ada beberapa siswa yang mengobrol dan nomor kepala dibuat mainan bahkan ada beberapa name tag

yang ditempelkan di nomor kepala. Saat mengerjakan LKS ada beberapa kelompok yang belum membagi tugas pada masing – masing anggotanya sehingga ada siswa yang hanya diam dan melihat saja dan belum saling bertukar

(4)

pikiran menyatukan jawabannya. Pada saat diskusi pengajar berkeliling ke setiap kelompok untuk membimbing setiap kelompok jika ada kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang ada di LKS. Setelah kelompok mengerjakan pertanyaan yang ada di LKS, guru membimbing siswa untuk mempresentasikan jawaban dengan cara dipanggil sesuai dengan nomor yang ada di kepala mereka masing – masing sebagai perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian guru menunjuk kelompok lain dengan nomor kepala yang sama untuk menanggapi kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah semua perwakilan kelompok dengan nomor yang sama selesai mempresentasikan, guru menanggapi jawaban setiap kelompok dan meluruskan kesalah pahaman serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami. Kegiatan penutup guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan memberikan informasi pada pertemuan selanjutnya. 4.1.1.2 Hasil Implementasi Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 5 April 2016. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa. Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan dilanjutkan dengan absensi sambil membagikan name tag untuk dipasang dibagian dada. Dalam kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa “coba sebutkan koperasi yang ada di sekitar rumah kalian?” kemudian guru menuliskan judul materi dipapan tulis dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti, masih sama dengan pertemuan pertama. Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok, masing – masing kelompok terdiri dari 6 anggota. Pembagian dilakukan dengan cara berhitung secara acak. Ketika pembagian kelompok sedang berlangsung, mereka melakukannya dengan memperhatikan dan tenang. Setelah kelompok terbagi, guru membagikan nomor kepala kepada setiap anggota kelompok. Kemudian guru memberikan materi dan memberikan kesempatan kepada masing – masing kelompok untuk memahami materi yang sudah mereka dapat. Saat pembagian materi siswa juga sudah menyimak bacaan dengan tenang dan tidak gaduh seperti pertemuan pertama. Kemudian saat

(5)

presentasi sama dengan pertemuan pertama, guru memanggil salah satu nomor untuk mempresentasikan jawabannya. Di pertemuan kedua semua kelompok tidak saling berebut untuk dipanggil terlebih dahulu. Setelah semua perwakilan kelompok maju guru memberikan kesimpulan dan meluruskan jawaban dari masing – masing kelompok. Guru memberikan reward kepada semua kelompok. Kegiatan penutup, guru membimbing siswa membuat rangkuman dan memberikan refleksi kemudian diberikan soal evaluasi untuk dikerjakan.

Untuk keterlaksanaan langkah-langkah model pembelajaran pada kelompok eksperimen di SD Negeri Tlogo dengan model pembelajaran disajikan pada tabel 4.2 hasil observasi pelaksanaan model pembelajaran NHT.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran NHTdi SD N Tlogo Terhadap Kelompok Eksperimen Tahun Pelajaran 2015/2016

No. Sintak Keterlaksanaan

1. Persiapan 100%

2. Pelaksanaan 100%

3. Menganalisis gambar 100%

4. Membagi kelompok 100%

5. Kegiatan kelompok (penugasan) 100%

6. Menyampaikan hasil diskusi 100%

7. Pengumpulan tugas 100%

8. Tindak lanjut 100%

9. Penutup 100%

Rata - rata 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil observasi menunjukkan rata – rata sebesar 100%. Jadi semua indikator dalam lembar observasi terlaksana dengan baik karena tidak ada satupun indikator yang terlewatkan. Observasi dilakukan ketika guru mulai melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen. Berikut pada tabel 4.3 disajikan lembar respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

(6)

Tabel 4.3

Hasil Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model NHTpada kelompok kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016

No Aspek-aspek yang diobservasi

Keterlaksanaan Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama √ - √ -

2. Siswa memberi salam kepada guru √ - √ - 3. Siswa tidak ramai saat pembagian name

tag

√ - √ -

4. Siswa berantusias saat kegiatan apersepsi. √ - √ - 5. Siswa mendengarkan materi dan tujuan

yang disampaikan guru.

√ - √ -

6. Siswa memperhatikan demonstrasi guru mengenai pembagian nomor dalam setiap anggota.

√ - √ -

7. Siswa bergabung dengan anggotanya masing – masing

√ - √ -

8. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru

√ - √ -

9. Siswa bersama kelompok bekerja sama mengidentifikasi masalah .

- √ √ -

10. Siswa berdiskusi memahami materi dengan saling bertukar pendapat.

- √ √ -

11. Siswa yang disebutkan nomornya menjawab atau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

√ - √ -

12. Kelompok lain memberikan tanggapan dan bertanya terhadap hasil diskusi dari

kelompok yang lain

√ - √ -

13. Siswa mengumpulkan tugas diskusi √ - √ - 14. Siswa bersama guru meluruskan kesalah

pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

√ - √ -

15. Siswa menyusun rangkuman pembelajaran √ - √ - 16. Siswa dapat menjawab soal evaluasi

dengan tenang

(7)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari pertemuan pertama ada 3 aspek yang tidak terlaksana yaitu dengan siswa berbicara dan bernyanyi sendiri ketika pembagian kelompok sehingga membuat suasana kelas menjadi gaduh. Yang kedua pada saat siswa bersama kelompok bekerja sama mengidentifikasi masalah, masih ada siswa yang berbicara dan bermain menggunakan nomor kepala sehingga dalam kelompok masih kurang dalam bekerja sama. Yang ketiga pada saat mengerjakan LKS, ada beberapa kelompok yang belum membagi tugas pada masing – masing anggotanya sehingga ada siswa yang hanya diam dan melihat saja dan belum saling bertukar pikiran menyatukan jawaban. Kemudian pada pertemuan kedua, aspek yang digunakan dalam observasi sudah terlaksana dengan baik,.

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol 4.1.2.1 Hasil Implementasi Pertemuan Pertama

Pembelajaran kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, 30 April 2016 pada jam kedua yaitu 09.15 – 10.45 dan diikuti oleh 30 siswa. Pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti sendiri dengan materi yang akan diajarkan adalah tentang koperasi. Desain pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran Make A Match.

Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa. Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan dilanjutkan dengan absensi sambil membagikan name tag untuk dipasang dibagian dada. Setelah membagikan name tag, guru bersama – sama dengan siswa menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”. Dalam kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa “jika kita sedang berada di sekolah kemudian kita akan membeli alat – alat sekolah atau seragam, kita bisa membelinya dimana?” kemudian guru menuliskan judul materi dipapan tulis dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti, guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru menjelaskan langkah – langkah dari model make a match. Guru membagi kelompok majadi 2 kelompok besar, yang terdiri dari kelompok kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Pada saat pembagian kelompok masih ada siswa yang

(8)

berbicara sendiri. Kemudian guru mempersiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang sudah disediakan. 2 kelompok besar tadi diminta guru untuk berbaris dan saling berhadapan agar guru mudah membagi kartu – kartu pertanyaan dan jawaban. Pada kegiatan ini masih ada siswa yang berlari kesana – kesini dan baris dengan tidak tertib. Setelah itu siswa diminta untuk memperhatikan guru dalam mengkocok kartu – kartu yang ada dan dibagikan kepada masing – masing siswa. Siswa diberi waktu untuk mencari pasangannya sesuai dengan kartu jawaban dan kartu pertayaan yang dimilikinnya. Bagi siswa yang menemukan pasangannya sebelum waktu yang ditentukan berakhir, guru memberikan reward atau hadiah kepada pasangan tersebut. Dalam pemberian

reward ada beberapa siswa yang juga ingin diberi reward tetapi mereka terlambat menemukan pasangannya. Setelah semua siswa menemukan pasangannya, siswa diminta guru untuk mengoreksi kartu yang mereka dapat. Kemudian siswa bersama pasangannya membacakan kartu pertanyaan dan jawabannya didepan kelas. Siswa dari kelompok lain diminta guru untuk memberi tanggapan pada hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi. Setelah semua kelompok maju, guru menanggapi jawaban setiap kelompok dan meluruskan kesalah pahaman serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami. Kegiatan penutup guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan memberikan informasi pada pertemuan selanjutnya.

4.1.2.2 Hasil Implementasi Pertemuan Kedua

Pembelajaran kelompok kontrol hari kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 6 April 2016 pada jam yang sama yaitu 09.15 – 10.45 dan juga diikuti oleh 30 siswa. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa. Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan dilanjutkan dengan absensi sambil membagikan name tag untuk dipasang dibagian dada. Dalam kegiatan apersepsi guru bertanya kepada siswa “coba sebutkan koperasi yang ada di sekitar rumah kalian?”. Kemudian guru menuliskan judul materi dipapan tulis dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

(9)

Dalam kegiatan inti, guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru membagi kelompok majadi 2 kelompok besar, yang terdiri dari kelompok kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Pada saat pembagian kelompok mereka sudah mulai memahami dari pertemuan pertama. Kemudian guru mempersiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang sudah disediakan. Guru membagikan kepada masing – masing siswa. Siswa diberi waktu untuk mencari pasangannya sesuai dengan kartu jawaban dan kartu pertayaan yang dimilikinnya. Bagi siswa yang menemukan pasangannya sebelum waktu yang ditentukan berakhir, guru memberikan reward atau hadiah kepada pasangan tersebut. Mereka berlomba – lomba menemukan pasangan secara cepat. Setelah semua siswa menemukan pasangannya, siswa diminta guru untuk mengoreksi kartu yang mereka dapat. Kemudian siswa bersama pasangannya diminta untuk maju kedepan kelas untuk membacakan kartu pertanyaan dan jawabannya. Siswa dari kelompok lain diminta guru untuk memberi tanggapan pada hasil presentasi kelompok yang sedang presentasi. Kemudian guru membagikan kembali kartu yang berbeda, siswa diminta untuk mencari pasangannya kembali dan mempresentasikan ke depan kelas. Setelah semua kelompok maju, guru menanggapi jawaban setiap kelompok dan meluruskan kesalah pahaman serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami. Guru memberikan reward kepada semua kelompok. Kegiatan penutup, guru membimbing siswa membuat rangkuman dan memberikan refleksi kemudian diberikan soal evaluasi untuk dikerjakan.

(10)

Tabel 4.4

Hasil Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Make a Match di SD Negeri Karanganyar 01 Terhadap Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran

2015/2016

No. Sintak Keterlaksanaan

1. Persiapan 100% 2. Pelaksanaan 100% 3. Pembagian kartu 100% 4. Membagi kelompok 100% 5. Mencari pasangan 100% 6. Pengumpulan tugas 100% 7. Tindak lanjut 100% 8. Penutup 100% Rata - rata 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil observasi menunjukkan rata – rata sebesar 100%. Jadi semua indikator dalam lembar observasi terlaksana dengan baik karena tidak ada satupun indikator yang terlewatkan. Observasi dilakukan ketika guru mulai melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan pada kelompok kontrol. Berikut pada tabel 4.5 disajikan lembar respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.5

Hasil Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Kooperatif tipe Make a Match pada kelompok kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016

No Aspek-aspek yang diobservasi

Keterlaksanaan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Ya Tida k Ya Tida k

1. Siswa berdoa bersama √ - √ -

2. Siswa memberi salam kepada guru √ - √ - 3. Siswa tidak ramai saat pembagian name tag √ - √ - 4. Siswa berantusias saat kegiatan apersepsi. √ - √ - 5. Siswa mendengarkan materi dan tujuan yang

disampaikan guru.

√ - √ -

6. Siswa memperhatikan domonstrasi guru mengenai langkah – langkah pembelajaran

(11)

make a match

7. Siswa saling berhadapan ketika akan dibagikan kartu pertanyaan dan jawaban

- √ √ -

8. Siswa mendapat satu kartu √ - √ -

9. Siswa memikirkan soal/jawaban yang ada dikartu yang telah dibawa siswa

√ - √ -

10. Siswa mencari pasangan melalui kartu soal/jawaban yang cocok dnegan kartu yang dibawa siswa dengan waktu yang telah ditentukan

√ - √ -

11. Setalah menemukan pasangan, siswa mencocokan soal dan jawaban

√ - √ -

12. Siswa mendapat kartu kembali yang berbeda - √ √ - 13. Siswa dan guru bersama – sama mencocokan

jawaban

√ - √ -

14. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

√ - √ -

15. Siswa menyusun rangkuman pembelajaran . √ - √ - 16. Siswa dapat menjawab soal evaluasi dengan

tenang

- - √ -

Berdasarkan tabel diatas, pada pertemuan pertama ada 2 aspek yang tidak terlaksana yaitu yang pertama ketika guru sedang membagi kelompok kemudian siswa diminta untuk baris saling berhadapan, masih ada siswa yang berlari – lari dan tidak mendengarkan guru yang sedang berbicara. Yang kedua siswa tidak mendapatkan kartu yang berbeda karena waktu sudah hampir habis, jadi siswa hanya dibagikan kartu satu kali saja. Pada pertemuan kedua aspek yang digunakan sudah terlaksana semua, hal tersebut terjadi karena pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang bermain dan berbicara sendiri. Terutama ketika guru meminta siswa untuk baris saling berhadapan sesuai kelompoknya siswa justru berlari – lari tanpa mendengarkan guru yang sedang berbicara. Dipertemuan kedua tanpa disuruh siswa sudah paham langkah apa yang harus dilakukan sehingga tanpa

(12)

banyak bicara guru hanya membagikan kartu dan siswa langsung mencari pasangan dari kartu yang mereka dapat.

4.2 Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini adalah deskripsi data, deskripsi data meliputi data hasil belajar IPS dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

4.2.1 Deskripsi Data

Berikut data hasil belajar siswa kelas 4 mata pelajaran IPS KD 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Data hasil belajar diperoleh dari posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data hasil belajar merupakan hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan. Dalam kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Tlogo menggunakan perlakuan NHT dan dalam kelompok kontrol SD Negeri Karangtengah 01 menggunakan perlakuan Make A Match.

4.2.1.1 Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Data hasil belajar siswa kelas 4 kelompok eksperimen SD Negeri Tlogo dengan nilai tertinggi 96 dan dan nilai terendah 76. Tabel frekuensi di dalamnya terdapat banyaknya kelas (K), menghitung jangkauannya (Range) dan panjang interval kelasnya (I) dengan rumus seperti di bawah ini:

Banyak kelas (K) : 1 + 3,3 log n : 1 + 3,3 log 30 : 1 + 3,3 . 1, 47 : 5,85

: 5,85 (dibulatkan menjadi 6)

Range (R) : (Skor maksimal – Skor minimal) + 1 : 96 -76 + 1

: 21

Interval (I) : 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 : 216

(13)

Setelah diketahui banyaknya kelas (K), kemudian menentukan berapa jangkauannya (Range), dan panjang Interval kelasnya (I), setelah itu disusun tabel distribusi frekuensinya seperti yang terlihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Destribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Kelas 4 SD Negeri Tlogo Kelompok Eksperimen Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1. 76 – 79 2 6,6% 2. 80 – 83 5 16,7% 3. 84 – 87 6 20% 4. 88 – 91 6 20% 5. 92 – 95 5 16,7% 6. 96 – 100 6 20% Jumlah 30 100%

Dari tabel 4.6 bahwa hasil belajar siswa kelas 4 setelah mendapat perlakuan pada pelajaran IPS KD 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada kelompok eksperimen SD Negeri Tlogo dengan jumlah siswa 30. Sebanyak 2 siswa atau 6,6% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 76 sampai dengan 79. Selanjutnya ada 5 siswa atau 16,7% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 80 sampai dengan 83. Sebanyak 6 siswa atau 20% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 84 sampai dengan 87. Sebanyak 6 siswa atau 20% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 88 sampai dengan 91. Sebanyak 5 siswa atau 16,7% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 92 sampai dengan 95. Dan sebanyak 6 siswa atau 20% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 96 sampai dengan 100.

Data hasil belajar siswa kelas 4 setelah mendapat perlakuan kelompok eksperimen akan disajikan dengan gambar diagram batang. Berikut diagram batang hasil belajar KD 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 30 pada SD Negeri Tlogo sebagai berikut :

(14)

Gambar 4.1 Diagram Destribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS SD Negeri Tlogo Tahun Pelajaran 2015/2016

4.2.1.2 Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Data hasil belajar siswa kelas 4 kelompok kontrol SD Negeri Tlogo 1 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 76 dari jumlah siswa 30. Tabel frekuensi di dalamnya terdapat banyaknya kelas (K), menghitung jangkauannya (Range) dan panjang interval kelasnya (I) dengan rumus seperti di bawah ini: Banyak kelas (K) : 1 + 3,3 log n

: 1 + 3,3 log 30 : 1 + 3,3 . 1, 47 : 5,85

: 5,85 (dibulatkan menjadi 6)

Range (R) : (Skor maksimal – Skor minimal) + 1 : 94 -70 + 1 : 24 Interval (I) : 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 : 246 0 1 2 3 4 5 6 7 76 - 79 80 - 83 84 - 87 88 - 91 92 - 95 96 - 100

Diagram Batang Kelompok Eksperimen

Interval Fr ek u en si

(15)

: 4

Setelah diketahui banyaknya kelas (K), kemudian menentukan berapa jangkauannya (Range), dan panjang Interval kelasnya (I), setelah itu disusun tabel distribusi frekuensinya seperti yang terlihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Destribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS Kelas 4

SD Negeri Karangtengah 01 Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1. 70 – 73 1 3,3% 2. 74 – 77 2 6,7% 3. 78 – 81 7 23,3% 4. 82 – 85 9 30% 5. 86 – 89 5 16,7% 6. 90 - 93 5 16,7% 7. 94 - 97 1 3,3% 8. 98 - 100 0 0% Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil belajar siswa kelas 4 setelah mendapat perlakuan pada pelajaran IPS KD 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada kelompok kontrol SD Negeri Karangtengah 01 dengan jumlah siswa 30. Sebanyak 1 siswa atau 13,3% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai antara 70 sampai dengan 73. Selanjutnya dari jumlah siswa 30 ada 2 siswa atau 6,7% yang memperoleh nilai 74 sampai dengan 77. Sebanyak 7 siswa atau 23,3% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 78 sampai dengan 81. Sebanyak 9 siswa atau 30% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 82 sampai dengan 85. Sebanyak 5 siswa atau 16,7% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 86 sampai dengan 89. Sebanyak 5 siswa atau 16,7% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 90 sampai dengan 93. Dan yang terakhir ada 1 siswa atau 3,3% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 94 sampai dengan 97.

(16)

Data hasil belajar siswa kelas 4 kelompok kontrol akan disajikan dengan gambar diagram batang. Berikut diagram batang hasil belajar KD 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelompok kontrol dengan jumlah siswa 30 pada SD Negeri Karangtengah 01 sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS SD Negeri Karangtengah 01 Tahun Pelajaran 2015/2016

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analisis Deskriptif Data

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui nilai maksimum, nilai minimum, rata – rata dan standar deviasi. Analisis ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. Data deskriptif statistik skor hasil belajar IPS dari kelompok eksperimen adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Karangtengah 01. Hasil analisis kelas ekperimen dan kelas kontrol dapat terlihat pada tabel 4.8 berikut ini.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 70 - 73 74 - 77 78 - 81 82 - 85 86 - 89 90 - 93 94 - 96

Diagram Batang Kelompol Kontrol

(17)

Tabel 4.8

Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar IPS Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelompok_Eksperimen 30 78 96 88,80 5,95

Kelompok_Kontrol 30 70 94 83,66 5,89

Valid N (listwise) 30

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah data kelompok eksperimen dan kontrol sebanyak 30. Untuk skor maksimal pada kelompok eksperimen adalah 96 sedangkan untuk skor minimal adalah 78. Sementara itu untuk kelompok kontrol nilai maksimal adalah 94 sedangkan untuk skor minimalnya adalah 70. Standar Deviation untuk kelas eksperimen adalah 5,95616 dan untuk kelas kontrol adalah 5,89759. Standar Deviation menggambarkan kumpulan suatu data secara sistematis.

4.3.2 Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan analisis uji t (Independent Samples T-Test), dilakukan uji prasyarat atau yang sering disebut dengan uji asumsi terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdestribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variance skor yang diukur pada kedua kelas memiliki

variance yang sama atau tidak. 4.3.2.1 Uji Normalitas

a. Kelompok Eksperimen (Pretest)

Uji normalitas ini akan digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunkaan program SPSS for windows version 16.0. Data dinyatakan berdestribusi normal jika segnifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut ini disajikan tabel 4.9 hasil uji normalitas hasil belajar IPS pada kelompok eskperimen kelas 4 SDN Tlogo.

(18)

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Pretest IPS Kelompok Eksperimen Pelajaran 2015/2016

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pretest_kelompokeksperime

n .124 30 .200

* .963 30 .369

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel diatas dapat dilihat pada kolom One Sample Kolmogorov-Smirov Test dapat dinyatakan skor signifikan untuk hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen sebesar 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik uji normalitas dari hasil belajar IPS kelompok eksperimen berikut.

(19)

b. Kelas Kontrol (Pretest)

Berikut ini disajikan tabel 4.10 hasil uji normalitas hasil belajar IPS pada kelompok kontrol pada kelas 4 SDN Karangtengah 01.

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Pretest IPS Kelompok Kontrol Pelajaran 2015/2016

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pretest_kelompokkontrol .184 30 .011 .920 30 .027

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kolom Kolmogorov-Smirnov

dapat dinyatakan skor signifikan untuk hasil belajar IPS pada kelompok Kontrol sebesar 0,011 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik uji normalitas dari hasil belajar IPS kelompok kontrol berikut.

(20)

c. Kelas Eksperimen (Posttest)

Berikut ini disajikan tabel 4.11 hasil uji normalitas hasil belajar IPS pada kelompok eskperimen kelas 4 SDN Tlogo.

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Posttest IPS Kelompok Eksperimen Pelajaran 2015/2016

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

postest_kelompokeksperime

n .175 30 .019 .912 30 .017

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kolom Kolmogorov-Smirnov

dapat dinyatakan skor signifikan untuk hasil belajar IPS pada kelompok Eksperimen sebesar 0,019 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik uji normalitas dari hasil belajar IPS kelompok Eksperimen berikut.

(21)

d. Kelompok Kontrol (Posttest)

Berikut ini disajikan tabel 4.9 hasil uji normalitas hasil belajar IPS pada kelompok kontrol pada kelas 4 SDN Karangtengah 01.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Posttest IPS Kelompok Kontrol Pelajaran 2015/2016

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

postest_kelompokko

ntrol .111 30 .200

* .967 30 .456

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kolom Kolmogorov-Smirnov

dapat dinyatakan skor signifikan untuk hasil belajar IPS pada kelompok Kontrol sebesar 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik uji normalitas dari hasil belajar IPS kelompok Kontrol berikut.

(22)

4.3.3 Uji Homogenitas

Uji Homogenitas ini digunakan untuk mengetahui kesamaan varian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.312 1 58 .578

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji homogenitas diketahui bahwa Sig. 0,578. Taraf signifikan dari uji homogenitas dikatakan homogen diterima jika taraf signifikan > 0,05. Maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Jadi dari uji homogenitas dapat disimpulkan hasil belajar SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01 dapat dikatakan sama atau homogen.

4.3.4 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji t dilakukan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.Oleh karena itu untuk menguji signifikasi perbedaan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol analisis yang digunakan adalah uji t. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(23)

Tabel 4.14

Hasil Uji t Skor Hasil Belajar IPS Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Differen ce Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper nila i Equal variances assumed .312 .578 3.354 58 .001 5.133 1.530 2.070 8.197 Equal variances not assumed 3.354 57.99 4 .001 5.133 1.530 2.070 8.197

Berdasarkan tabel diatas hasil analisis uji t yang mencakup Levene’s Test for

Equality of Variances dan t-test for Equality of Means. Uji t-test for Equality of Means thitung sebesar 3,354 pada derajat ketergantungan (df) 58, lebih besar dari nilai ttabel 2,001717 , {nilai ttabel dicari menggunakan rumus pada Microsoft Excel

=tinv(0.05,58)}, dan signifikasi 0,000 < 0,05, kemudian nilai thitung kelompok kontrol 3,354 pada derajat ketergantungan (df) 57,994, lebih besar dari nilai ttabel

3,182446,{nilai ttabel dicari menggunakan rumus pada Microsoft Excel

=tinv(0.05,3,354)},dan koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,001<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

4.3.5 Analisis Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji t, uji hipotesis ini disajikan perbedaan hasil belajar IPS antara kelompok eksperimen SD Negeri Tlogo dengan model pembelajaran NHT dan kelompok kontrol SD Negeri Karangtengah 01 dengan model pembelajaran

(24)

demikian bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari harga tabel maka Ho diterima. Hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan efektivitas antara model pembelajaran NHT dengan

model pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang semester II tahun 2015/2016.

Ha : Ada perbedaan efektivitas antara model pembelajaran NHT dengan model

pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang semester II tahun 2015/2016.

Dengan asumsi tidak berhadap ada perbedaan dalam hipotesis nol (H0)

maka dengan diberikan perlakuan diharapkan ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa.yaitu dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran NHT dan model pembelajaran Make a Match. Dengan diberikan perlakuan maka hipotesis (H0)

yang awalnya tidak diharapkan adanya perbedaan maka diharapkan ada perbedaan yaitu hipotesis alternatif (Ha) terhadap hasil belajar siswa. Untuk kriteria tingkat

signifikasi pengujian hipotesis dengan uji dua pihak (Sig.(2-tailed) dengan probalitas signifikasi <0,05. Apabila tingkat signifikasi >0,05 maka H0 diterima

dan apabila signifikasi <0,05 maka H0 ditolak. Jadi dengan ditolaknya H0 maka Ha

diterima yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan perbedaan efektivitas antara model pembelajaran NHT dengan model pembelajaran Make a Match

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD N Tlogo dan Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang semester II tahun 2015/2016 diterima.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu karena adanya pemberian perlakuan. Dalam penelitian ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas kontrol. Dalam pelaksanaan penelitian, pokok bahasan yang disampaikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

(25)

kesejahteraan masyarakat (IPS). Perlakuan yang berbeda hanya terletak pada metode yang digunakan, dengan perbedaan perlakuan metode tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Hasil analisis persyaratan kedua kelas adalah homogen, karena nilai sig adalah 0,578 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian tersebut (kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan penelitian. Dari uji normalitas untuk nilai pretest kelas eksperimen yaitu 0,745 > 0,05, sedangkan kelas kontrol 0,133 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Nilai rata – rata pretest dari kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen sebesar 63,8 dan kelas kontrol sebesar 62,8. Perhitungan nilai pretest kelas eksperimen dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 84, sedangkan kelas kontrol nilai terendah 46 dan tertinggi 80.

Setelah melakukan pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan posttest setelah memberi perlakuan terhadap kedua kelas tersebut sebagaimana telah dijelaskan di atas. Dari uji normalitas untuk nilai

posttest kelas eksperimen yaitu 0,315 > 0,05, sedangkan kelas kontrol 0,855 > 0,05, maka kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Nilai rata – rata posttest dari kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen 88,8 dan kelas kontrol 83,7. Perhitungan nilai posttest kelas eksperimen dengan nilai terendah 78 dan tertinggi 96, sedangkan kelas kontrol terendah 70 dan tertinggi 94. Berdasarkan penjelasan di atas terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan metode NHT dan kelas kontrol yang menggunakan metode make a match.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dilihat dari rata – rata yang lebih tinggi. Karena model ini dapat meningkatkan antusias siswa, melatih tanggung jawab dan juga meningkatkan semangat kerjasama sehingga dalam pembelajaran siswa dapat berkonsentrasi dan termotivasi untuk menguasai materi pembelajaran.

(26)

Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung pemaparan teoritik tentang pembelajaran kooperatif tipe NHT seperti yang dipaparkan oleh Lie (2008:59) bahwa NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Pendapat ini juga didukung oleh pernyataan Ibrahim, dkk (2000:28) yang menyatakan bahwa NHT pada dasarnya merupakan varian dari diskusi kelompok dengan ciri khasnya adalah guru menunjuk salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Cara ini menjamin keterlibatan otak semua siswa. Cara ini juga merupakan upaya individual dalam diskusi kelompok. NHT merupakan salah satu pendekatan struktural dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran tipe NHT memiliki beberapa kelebihan yakni, setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh – sungguh dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai (Hamsa, 2009).

Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan teknik uji t-tes diketahui bahwa nilai t adalah 3,354 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, maka terdapat perbedaan signifikan pada pembelajaran dengan metode NHT dari pada pembelajaran dengan metode make a match. Bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS dengan model pembelajaran tipe NHT dan metode make a match pada siswa kelas SD Negeri Tlogo.

(27)

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Destribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS   SD Negeri Tlogo Tahun Pelajaran 2015/2016
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPS   SD Negeri Karangtengah 01 Tahun Pelajaran 2015/2016

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada Triwulan III 2018 kelompok sandang memberikan andil/ share inflasi sebesar 0,05 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain baju kaos/T-shirt anak-anak

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika &#34; nilai diskriminannya kurang dari 0 (D &lt; 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner &#34;. b) Determinan, yang

Hasil uji t berdasarkan asumsi bahwa varian berbeda, sehingga diketahui nilai t hitung pada sebesar 26,859 dengan signifikansi 0,000, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang

Sebuah sistem perasi dalam telepon pintar memiliki karakteristik masing-masing, penulis akan membahas sedikit mengenai sistem operasi lain seperti pada sistem

[r]

Berdasarkan hasil penelitian kualitas semen beku Sapi Bali dengan penambahan berbagai dosis vitamin C dalam pengencer skim kuning telur dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik