• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

65 A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.

Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk.

Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

(2)

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik

(3)

Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Sejak didirikan pada 5 Desember 193 Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.

Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.

Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Ada 4 pilar utama dari visi perusahaan unilever menggambarkan arah jangka panjang dari perusahan – kemana tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah sana:

(4)

a. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.

b. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.

c. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.

d. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Misi korporasi Unilever adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup atau sustainability living. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka.

3. Shampoo Dove

Shampoo Dove merupakan salah satu merek produk perawatan rambut yang dikeluarkan PT Unilever Indonesia Tbk. Merek shampo ini diformulasikan sesuai dengan struktur rambut orang Asia sebagai salah satu bentuk tanggapan dan inovasi untuk merealisasikan keinginan para wanita akan rambut yang indah, lembut, ringan dan mudah diatur.

(5)

PT. Unilever menggunakan merek yang sudah mapan pada kategori produk sabun mandi padat yaitu merek Dove. Ini dilakukan karena merek Dove selama ini sudah dikenal kategori health care yang tentu saja pendekatan sehat. Pendekatan ini juga sesuai untuk ditawarkan pada kategori hair care. Yang ditawarkan oleh PT. Unilever merupakan konsep rambut sehat, yang kebetulan dalam mengkomunikasikannya mereka menggunakan konsep keluarga dan wanita pada khususnya

Dove Shampoo merupakan produk Unilever yang ahli dalam perawatan rambut bagi para wanita sebagian besar dan juga pria sebagian kecil.

Segmentation Shampoo Dove adalah wanita dari usia remaja hingga dewasa. Selain itu segmentasi pasar yang digunakan produsen dove adalah dengan mengeluarkan bermacam-maca produk yang sangat bervariatif.

Targetting untuk memenuhi kebutuhan konsumennya mengenai permasalahan yang ada pada rambutnya.

Positioning Produk Shampoo Dove merupakan produk dalam perawatan rambut dan meyakinkan bahwa kecantikan berawal dari rambut.

Strategi Dove, Pada tahun 2005 Unilever Indonesia memperkenalkan produk terbaru untuk perawatan rambut, yaitu Dove

(6)

Moisture Cream Shampoo. Tahun 2009 Gerakan DOVE Sisterhood (Solidaritas wanita) serukan semangat saling menolong untuk menjadi “Amazing Woman” yang tampil percaya diri, cantik luar dalam dengan kepribadian yang kuat (Look Good by Doing Good). Tahun 2010 DOVE melalui program DOVE Sisterhood telah mendonasikan bantuan sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) melalui Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) untuk empat wilayah di Indonesia, yaitu Brebes, Kubu Raya, Lombok Barat, dan Flores Timur. Mengadakan Event-event Penting DOVE mencari 10 wanita berambut kering, kaku dan kusut untuk mengikuti Dove Beauty Camp dan tampil di video klip Dove.

4. Produk Dove

Berikut ini adalah serangkaian produk shampoo Dove yang telah dikeluar kan PT Unilever Tbk.

Gambar 4.1 Dove Cream Moisture Shampoo

(7)

Gambar 4.3 Dove Anti Dandruff Shampoo

Gambar 4.4 Dove Daily Moisture Therapy Shampoo

Gambar 4.5 Dove Intense Damagetherapy Shampoo B. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 100 orang responden mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas

(8)

Ekonomi Reguler Aktif Angkatan 2012-2014 melalui penyebaran kuesioner, berikut ini gambaran umum mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, program studi, angkatan, dan frekuensi pembelian shampoo dove.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase

Laki-Laki 38 38%

Perempuan 62 62%

Total 100 100%

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

Dari hasil perhitungan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 38 orang dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 62 orang. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih mendominasi dibandingkan laki-laki dalam pembelian dan penggunaan shampoo dove.

2. Berdasarkan Usia

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Reponden Prosentase

17 – 22 tahun 90 90%

23 – 28 tahun 10 10%

29 - 34 tahun 0 0

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari hasil perhitungan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden berdasarkan usia 17-22 tahun berjumlah 96 orang dan yang

(9)

berusia 23-28 tahun berjumlah 10 orang sementara yang berusia 29-34 tahun berjumlah 0 dikarenakan populasi penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi reguler aktif angkatan 2012-2014. Hal ini menunjukkan bahwa usia 17-22 tahun lebih mendominasi dalam pembelian dan penggunaan shampoo dove.

3. Berdasarkan Program Studi

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi Program Studi Jumlah Reponden Prosentase

Manajemen 58 58%

Akuntansi 42 42%

Total 100 100%

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

Dari hasil perhitungan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden berdasarkan Program Studi Manajemen berjumlah 58 orang, sedangkan Program Studi Akuntansi berjumlah 42 orang. Hal ini menunjukkan bahwa program studi manajemen mendominasi dibandingkan program studi akuntansi dalam pembelian dan menggunakan shampoo dove.

4. Berdasarkan Angkatan

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Angkatan Jumlah Reponden Prosentase

2012 27 27%

2013 42 42%

2014 31 31%

Total 100 100%

(10)

Dari hasil perhitungan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden berdasarkan angkatan 2012 berjumlah 27 orang, angkatan 2013 berjumlah 42 orang dan angkatan 2014 berjumlah 31 orang. Hal ini menunjukkan bahwa angkatan 2013 lebih mendominasi dalam pembelian dan menggunakan shampoo dove.

5. Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Shampoo Dove

Frekuensi Pembelian Jumlah Reponden Prosentase

1-2 kali 44 42%

3-4 kali 22 22%

5-6 kali 10 10%

> 6 kali 24 24%

Total 100 100%

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa responden berdasarkan frekuensi pembelian 1-2 kali berjumlah 44 orang, 3-4 kali berjumlah 22 orang, 5-6 kali berjumlah 10 orang dan yang membeli lebih dari 6 kali berjumlah 24 orang. Hal ini menunjukkan berdasarkan frekuensi pembelian cenderung pada 1-2 kali.

Gambar

Gambar 4.3  Dove  Anti Dandruff Shampoo
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin  Jenis Kelamin  Jumlah Responden  Prosentase
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi  Program Studi  Jumlah Reponden  Prosentase
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi  Pembelian Shampoo Dove

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu isolasi lignin dari serbuk kayu jati, pembuatan busa poliuretan-tawas (50%-50%; 40%-60%; 30%-70%; 20%-80%; 10%-90%),

Hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan uji sensitivitas adalah dapat disimpulkan bahwa penurunan harga adalah variabel yang paling sensitif

Pola XRD dari sampel dengan penggunaan template TPABr dengan waktu kristalisasi 24 dan 48 jam menunjukkan puncak-puncak yang tajam dengan intensitas tinggi

SISTE(

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

1) Pendapatan pokok, artinya pendapatan yang utama atau pokok yaitu hasil yang didapat oleh seseorang dari pekerjaan yang dilakukan secara teratur dan tetap untuk

Sehingga untuk menurunkan tingkat workplace deviant behavior yang terjadi pada organisasi, dianggap tidak hanya berasal dari ethical climate yang positif.. Ethical

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan jenis, kadar dan distribusi logam berat pada cuplikan sedimen serta tumbuhan di Sungai