• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

MAKALAH

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi

Dosen Pengampu : M. Aris Safi’i, M.E.I

Disusun oleh:

1. Risva Aggraeni (2013115088) 2. Ria Nur Apriani (2013115194) 3. Nur Hidayah (2013115198) 4. Much. Nasih Amin (2013115210) 5. Furqon Yusuf (2013115225)

Kelas B

PRODI EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN PEKALONGAN)

2016

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan makalah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi yang membahas mengenai Investasi dalam Aktiva Tetap. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan mata kuliah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi . oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1) Bapak M. Aris Safi’i, M.E.I selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

2) Orang tua dan teman-teman yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini bisa terselesaikan. Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Untuk itu kami meminta maaf apabila terdapat kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah penulis selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat tersendiri bagi generasi muda yang akan datang, khususnya dalam bidang Manajemen Keuangan 1 + Asistensi.

Pekalongan, 3 November 2016

(3)

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan Masalah ... 1 BAB II PEMBAHASAN ... 2

A. Pengertian Investasi dalam Aktiva Tetap ... 2

B. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap ... 2

C. Usul-usul Investasi dan Pemilihan Alternatif ... 5

D. Capital Budgeting ... 6

1. Arti Capital Budgeting Bagi Perusahaan ... 6

2. Menganalisis dalam Capital Budgeting ... 7

E. Cash Flow Proyek ... 7

F. Metode Penilaian Investasi ... 8

1. Metode Payback Periode dan Discounted Payback Periode ... 8

2. Metode ARR ... 9

3. Metode NPV ... 11

4. Metode PI ... 12

5. Metode IRR ... 12

BAB III PENUTUP ... 14

A. Kesimpulan ... 14

B. Saran ... 14

(4)

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari Investasi dalam Aktiva Tetap?

2. Bagaimana Proses Perputaran Dana yang Terjadi dalam Investasi Aktiva Tetap?

3. Apa Saja Kategori Penggolongan dalam Usul-Usul Investasi? 4. Bagaimana Proses Menganalisis dalam Capital Budgeting? 5. Apa Saja Jenis-Jenis Cash Flow dalam Suatu Proyek?

6. Bagaimana Proses Perhitungan dalam Metode Penilain Investasi?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Investasi dalam Aktiva Tetap

2. Mengetahui Proses Perputaran Dana dalam Investasi Aktiva Tetap 3. Mengetahui Kategori Usul-Usul Investasi

4. Memahami Proses Menganalisis dalam Capital Budgeting 5. Memahami Jenis-Jenis Cash Flow dalam Suatu Proyek

6. Memahami Bagaimana Proses Perhitungan dalam Metode Penilaian Investasi.

(5)

5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Investasi dalam Aktiva Tetap

Perusahaan secara keseluruhan, baik skala kecil, menengah, maupun skala besar, sesungguhnya memiliki tujuan primer yang sama, yaitu untuk menghasilkan laba, meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, manajemen dan karyawan secara berkesinambungan menyediakan produk spesifik untuk menjawab kebutuhan tertentu masyarakat.

Haming dan Basalamah dalam (2010:6) menyatakan bahwa investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang, selama dua tahun atau lebih. Sedangkan menurut Sadono Sukirno berpendapat bahwa investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Sedangkan pengertian aktiva tetap, menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 16 tahun 2012 menyatakan bahwa aktiva tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.1

B. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap

Dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran. Secara

1 Fitra Abdullah, “Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pembelian Mesin Printing Pada

PT. Radja Digital Printing Samarinda”, jurnal ekonomi (Samarinda: Universitas Mulawarman,

(6)

6

konsepsionil sebenarnya tidak ada perbedaannya antara investasi dalam aktiva tetap dengan investasi dalam aktiva lancar. Perusahaan mengadakan investasi dalam inventory, piutang dan lain-lain adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva tersebut.

Demikian pula halnya apabila perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap, adalah dengan harapan yang sama dengan investasi dalam aktiva lancar, yaitu bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Tetapi perputaran dana yang tertanam pada kedua aktiva itu adalah berbeda, yaitu investasi dalam aktiva lancar itu diharapkan akan dapat diterima kembali dalam waktu dekat dan secara sekaligus, yaitu dalam waktu satu hari, satu minggu atau paling lama satu tahun. Sebaliknya investasi dalam mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain, dana yang tertanam di dalamnya akan diterima kembali seluruhnya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun, dan kembalinya secara berangsur-angsur melaui depresiasi.

Dengan demikian perbedaan antara investasi dalam aktiva tetap dan aktiva lancar terletak dalam soal “waktu” dan “cara perputaran” dana yang tertanam di dalamnya. Perputaran dana dalam aktiva lancar adalah sebagai berikut:

kas Aktiva Lancar Kas

Sedangkan perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap dapat digambarkan sebagai berikut:

Aktiva Tetap Kas

Jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode investasi atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut.

depresiasi depresiasi depresiasi depresiasi depresiasi

(7)

7 10 0 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 0 Tahun Penggunaan Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuai dengan metode depresiasi yang digunakan. Apabila digunakan “straight

line method” atau dengan persentase tetap dari harga beli, perjalanan, dan dana

yang tertanam dalam aktiva tetap secara individual akan dapat digambarkan sebagai berikut:2

Perputaran dana yang tertanam dalam aktiva tetap secara individual3

Grafik tersebut menggambarkan perjalanan atau perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap dengan harga pembelian Rp 100.000, dengan umur penggunaan selama 10 tahun tanpa nilai residu (salvage value). Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap, setiap tahunnya berkurang secara konstan dengan jumlah Rp 10.000 sebagai depresiasi. Pada permulaan tahun ke-1 (saat pembeliaan) dana tertanam Rp 100.000, pada akhir tahun pertama tersisa Rp 90.000, akhir tahun kedua tinggal Rp 80.000 demikian seterusnya. Sehingga pada akhir tahun kesepuluh jumlah dana keseluruhan yang ditanamkan dalam aktiva tetap sebesar Rp 100.000 telah bebas semuanya. Oleh karena dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap selama waktu penggunaannya tidak tetap

2 Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE-UGM,

1997), hlm. 115-116. 3 Ibid. D an a y an g te rt an am (dal am Rp 1 0 .0 0 0 ,0 0 )

(8)

8

sama, yaitu mulai dari Rp 100.000 pada saat pembeliaan sampai Rp 0,00 pada akhir tahun kesepuluh. Maka dapat dikatakan bahwa dana rata-rata yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut selama 10 tahun apabila menggunakan metode depresiasi “straight line” adalah Rp 50.000 yaitu:

𝑅𝑝 100.000 + 𝑅𝑝 0,00

2 = 𝑅𝑝 50.000

C. Usul-usul Investasi dan Pemilihan Alternatif

Ada berbagai cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu penggolongan usul-usul investasi didasarkan menurut kategori di bawah ini: 4 1. Investasi penggantian

Pada umumnya keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana, yaitu misalnya suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang (obsolete) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari keputusan mengenai investasi penggantian dapat diperhitungkan dengan lebih mudah.

2. Investasi penambahan kapasitas

Termasuk dalam golongan investasi penambahan kapasitas misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi penggantian, misalnya mesin yang sudah tua yang tidak efisien diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien. Dengan sendirinya tingkat kepastiannya pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian.

3. Investasi penambahan jenis produk baru

Golongan investasi yang ketiga ialah investasi untuk menghasilkan produk baru di samping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada waktu ini. Karena itu menyangkut produk baru maka investasi ini juga mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar.

(9)

9 4. Investasi lain-lain

Termasuk golongan investasi lain-lain ialah usul-usul investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (ac), pemasangan sistem musik dimaksudkan untuk dapat meningkatkan moral para karyawan.

D. Capital Budgeting

Dalam hal investasi aktiva tetap sering di hubungkan dengan capital

budgeting (CB), dimana pengertian capital budgeting sendiri ialah

keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun disebut sebagai “Capital Budgeting”. Batas jangka waktu satu tahun tersebut tidaklah mutlak. Termasuk dalam pengeluaran dana ini ialah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap (plant investment), yaitu tanah, bangunan, mesin, dan peralatan lainnya. Demikian pula pengeluaran dana untuk proyek advertansi jangka panjang, penelitian, dan pengembangan termasuk juga dalam golongan capital budgeting expemditures.

1. Arti Capital Budgeting bagi Perusahaan

Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan

karena: 5

a. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Berarti perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan, yang akan berpengaruh bagi penyediaan dana untuk keperluan lain.

b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan adanya “over” atau

“under-invesment” dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva tetap

terlalu besar melebihi dari pada yang diperlukan, maka akan

(10)

10

memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya jika jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil, maka dapat mengakibatkan kekurangan peralatan, yang dapat mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain ialah kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.

c. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar tersebut kemungkinan tidak bisa diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus dibuar perencanaan yang teliti.

d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan di bidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.

2. Menganalisis dalam Capital Budgeting

Menganalisis atau menilai dalam Capital Budgeting hampir sama dengan penilaian securitas (saham atau obligasi).

Prosedur penilaian menggunakan tahap-tahap sebagai berikut : a. Penentuan biaya proyek

b. Menaksir cash-flow proyek (operating maupun terminal cash-flows) c. Menilai kelayakan investasi dengan metode berbagai metode penilaian

seperti : payback periode, Accounting rate of return, Nett present

value, internal rate of return dan profitability index.

d. Membandingkan hasil penilaian dengan kriteria penilaian sesuai masing-masing metode.

e. Memberi rekomendasi atau keputusan kelayakan proyek diterima atau ditolak.

(11)

11

Cash-flow adalah aliran dana yang berkait investasi suatu proyek. Suatu

proyek biasanya tidak hanya memerlukan aktiva tetap tapi juga membutuhkan modal kerja. Cash-flow suatu proyek akan terdiri dari : 6

1. Cash out flows

Sering disebut juga sebagai initial investment yaitu total jumlah dana yang dikeluarkan untuk membiayai proyek baik untuk pengadaan aktiva tetap maupun modal kerja.

2. Operating Cash flows

Sering disebut juga dengan proceeds yaitu kas masuk bersih yang terdiri dari depresiasi dan laba bersih.

3. Terminal Cash flows

Yaitu kas masuk bersih sebagai akibat berakhirnya proyek, misalnya nilai residu aktiva tetap, pencairan modal kerja.7

F. Metode Penilaian Investasi (Capital Budgeting)

Untuk melakukan penilaian atas suatu proyek investasi ada beberapa metode yang dapat digunakan :

1. Metode payback periode dan discounted payback periode

Yaitu mengukur periode (jangka waktu) yang diperlukan agar investasi dapat kembali dari proyek.

Contoh:

Total investasi pendirian cold storage sebesar Rp 1.000.000,- umur investasi 4 tahun dan laba bersih per tahun berturut-turut Rp 250.000,-, Rp 150.000, Rp 50.000, Rp (150.000). apakah investasi tersebut menguntungkan bila metode depresiasi dengan garis lurus?

Penyelesaian:

a. Metode payback periode

Perkiraan arus kas investasi

6 Akhmad Sakhowi dan Mahirun, Manajemen Keuangan, (Pekalongan: ISBN, 2011),

hlm.32-38.

7 Ibid., hlm. 34

(12)

12

Sampai tahun ke 2 arus kan menunjukan investasi masih sisa Rp100.000 dan dapat ditutup oleh sebagian proceed tahun ke-3.

Payback periode = 2 + 100.000/300.000x12 bulan = 4 bulan.

Kesimpulan: investasi menguntungkan karena akan dapat kembali lebih cepat (2 tahun 4 bulan) dari jangka waktu ekonomisnya (4 tahun).

b. Metode discounted payback periode

Metode ini memasukan time value of money yang merupakan kritik atas kelemahan metode payback periode. Arus kas di-present value-kan dengan tingkat bunga tertentu dan kemudian dihitung periode pengembalian investasi. Tahun Perkiraan Arus Kas DF 10 % PV Arus Kas Disconto 10% Arus Kas Kumulatif 0 (1.000.000) 1 (1.000.000) (1.000.000) 1 500.000 0,909 454.500 (545.500) 2 400.000 0,826 330.400 (215.100) 3 300.000 0,751 225.300 10.200 4 100.000 0,683 68.300 78.500 Discounted PP = 2 + 215100/225.300 x 12 bulan = 2,95 tahun (2 tahun + 11,4 bulan). 2. Metode accounting rate of return (ARR)

ARR disebut Average Rate of return menunjukan presentase keuntungan netto sesudah pajak dihitung dari average investment atau

0 - - (1.000.000) (1.000.000)

1 250.000 250.000 500.000 (500.000)

2 150.000 250.000 400.000 (100.000)

3 50.000 250.000 300.000 200.000

(13)

13

initial investment.8 Metode ini mencari kemampuan investasi dalam menghasilkan rata-rata laba akuntansi.

ARR = Laba Besih rata-rata/ Investasi rata-rata x 100%

Dengan menggunakan contoh di atas maka ARR dapat dicari sebagai berikut:

Rata-rata laba bersih = (250.000 + 150.000 + 50.000 – 150.000) 4

= 75.000

Rata-rata investasi = nilai investasi awal + nilai akhir investasi 2

= 1.000.000 + 0 = 500.000 2

ARR = 75.000/500.000 x 100% = 15% 3. Metode Net Present Value

Adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.

NPV > 0 usulan investasi diterima. NPV < 0 usulan investasi ditolak. 9 NPV = ∑nt=0. CFt

(1 + k)

Keterangan:

CFt (cash flow atau arus kas pada tahun t), k (biaya modal proyek), t (periode waktu), n (usia proyek).

Dengan contoh proyek di atas maka arus kas dan biaya modal proyek 10% sebagai berikut:

8 Ibid., hlm. 35

9 Mamduh M. Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014 ), hlm.

(14)

14 Tahun Perkiraan Arus Kas DF 10 % Present Value Cash Flow 0 (1.000.000) 1 (1.000.000) 1 500.000 0,909 454.500 2 400.000 0,826 330.400 3 300.000 0,751 225.300 4 100.000 0,683 68.300

Net Present value 78.500

NPV = -1.000.000 + 500.000 + 400.000 + 300.000 + 100.000 (1+0,1)0 (1+0,1)1 (1+0,1)2 (1+0,1)3 (1+0,1)4

NPV = -1.000.000+ 454.500 + 330.400 + 225.300 + 68.300 = 78.500

Kesimpulan: karena NPV positif, proyek feasible (menguntungkan). 10 Bila proyek memiliki proceed tiap tahun sama maka dalam mencari PV

proceed dapat dilakukan dengan lebih sederhana yaitu dengan mengalikan proceed 1 tahun dengan jumlah discount factor selama usia ekonomisnya.

Contoh lain :

Suatu proyek mempunyai usia ekonomis tiga tahun dan memberikan kas masuk bersih setiap tahun yang sama besarnya. Investasi yang diperlukan adalah sebesar Rp.300 juta. IRR proyek tersebut sekitar 21 %. Apabila r = 18 %. Berapa NPV proyek tersebut?

Jawab :

Persoalan bisa dirumuskan sebagai berikut. 300 = X + X + X (1 + 0,22) (1 + 0,22)2 (1 + 0,22)3 2,042 X = 300

X= 146,91

(15)

15

Dengan demikian NPV proyek tersebut adalah,

NPV = - 300 + 146,91 + 146,91 + 146,91 = - 300 + 319,411 (1+0,18) (1+0,18)2 (1+0,18)3

4. ProfitabilIty index (PI)

Sering disebut sebagai cost benefit analysis method (metode analisi biaya dan manfaat). Metode ini merupakan modifikasi metode NPV yaitu dengan mencari rasio antara present value proceeds dengan present value investasi bila hasil PI > 1 maka investasi menguntungkan tetapi bila hasil PI < 1 maka investasi tidak menguntungkan.

PI = PV cash in flow = 1.078.500 = 1,078

PV cash out flow 1.000.000

Karena PI proyek 1,078 atau > 1 maka berarti proyek diterima tau menguntungkan.

5. Metode internal rate of return (IRR)

Yaitu mencari tingkat disconto atau bunga yang dapat menghasilkan NPV = 0 (PV cash out Flow = PV Cash in Flow).

IRR = ∑nt=0.(1 + r) tCFt = 0 Keterangan:

r = IRR yaitu tingkat disconto yang menghasilkan NPV = 0

dengan contoh proyek di atas maka IRR dapat dihitung sebagai berikut: 0 = -1.000.000 + 500.000 + 400.000 + 300.000 + 100.000

(1+r)0 (1+r)1 (1+r)2 (1+r)3 (1 + r)4

r dicari dengan produser sebagai berikut:

 Cari DF sehingga menghasilkan NPV positif  Cari DF sehingga menghasilkan NPV negative

 Lakukan interpolasi antara dua DF (i) dan dua NPV di atas.

11 Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori & Penerapan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,

(16)

16 Atau dengan rumus IRR = r1- C1 r2 – r1

C2-C1 Keterangan:

C1 = nilai NPV positif C2 = nilai NPV negative

r1 = tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif r2 = tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif IRR = 14% - 8,083 15% - 14% = 14% + 0,49%

-8,330 – 8,083

IRR = 14,49% bila biaya dana > 14,49 proyek tidak menguntungkan tetapi bila biaya dana < 14,49 proyek menguntungkan.12

(17)

17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Ada bebarapa definisi investasi dalam aktiva tetap menurut para ahli seperti Haming Basalamah, Sadono Sukirno, dan lain-lain. Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi dalam aktiva tetap sangat penting dan harus diperhatikan sebaik-baiknya oleh manajemen perusahaan, karena diharapkan dengan adanya investasi dalam aktiva tetap, perusahaan akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut.

Perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap selama waktu penggunaannya tidak tetap sama. Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuia dengan metode depresiasi yang digunakan.

Usul-usul investasi dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu investasi penggantian, investasi penambahan kapasitas, investasi penambahan jenis produk baru dan investasi lain-lain.

Capital budgeting ialah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan

keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun.

Cash Flow adalah aliran dana yang berkaitan dengan investasi suatu

proyek, terdiri dari cash out flows, operating cash-flows, dan terminal cash

flows.

Metode yang digunakan untuk menilai suatu proyek transaksi terbagi menjadi 5 metode, antar lain: metode payback periode dan discounted

payback periode, metode ARR, metode NPV, metode PI, dan metode IRR.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Semoga dapat menambah wawasan para pembaca. kritik dan saran para pembaca sangat kami harapkan.

(18)

18

Karena kritik dan saran tersebut sangat berguna bagi kami untuk menjadi bahan koreksi, agar makalah kedepan yang kami sajikan menjadi lebih baik.

(19)

19

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Fitra. 2015. “Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pembelian

Mesin Printing Pada PT. Radja Digital Printing Samarinda”. jurnal ekonomi.

(Samarinda: Universitas Mulawarman. Volume 3 No. 2).

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sakhowi, Akhmad dan Mahirun. 2011. Manajemen Keuangan. Pekalongan: ISBN.

M. Hanafi, Mamduh. 2014. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE-UGM. Husnan, Suad . 2009. Manajemen Keuangan Teori & Penerapan, Yogyakarta:

Gambar

Grafik  tersebut  menggambarkan  perjalanan  atau  perputaran  dana  yang  diinvestasikan  dalam  aktiva  tetap  dengan  harga  pembelian  Rp  100.000,  dengan umur penggunaan selama 10 tahun tanpa nilai residu (salvage value)

Referensi

Dokumen terkait

National pharmaceutical systems need to ensure equitable and timely access to safe, effective, quality medical products and related services, and promote their appropriate

Seperti pada penjelasan diatas bahwa vesel 240V117 dikendalikan oleh kontrol level dan kontrol flow yang menggunakan metode kontrol PI secara manual. Berikut

Sebagian besar orangtua pada tipe Balanced Family mengubah perilaku mereka terhadap siswa/i seiring dengan pertumbuhan siswa/i menjadi lebih dewasa dibandingkan

Acara reuni akan dilakukan dalam suatu malam pertunjukan yang akan menampilkan seni budaya Toraja.. Pekerja seni

Informasi- informasi dalam laporan keuangan entitas syariah yang diatur. oleh Standar Akuntansi Syariah, yaitu aset, kewajiban, dana syirkah

Jika pernyataan itu benar atau sebagian besar sesuai dengan diri anda, lingkari ‘YA” jika pernyataan salah atau sebagian besar tidak2. sesuai dengan diri anda

Meskipun perusahaan belum pernah memperoleh keuntungan dari kelompok ini, adalah penting untuk memvisualisasikan mereka untuk mengetahui berapa banyak waktu pemasaran dan uang

terimakasih telah membantu dalam banyak hal, memberikan support, bahkan orang yang sangat-sangat berjasa bagi kami dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini, dan juga Sri