• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang dimaksudkan untuk mengamati secara langsung tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa. Selanjutnya wawancara digunakan untuk mengetahui secara langsung faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dengan cara mewawancarai responden. Wawancara dilakukan secara informal, artinya peneliti mengupayakan agar suasana wawancara benar-benar bersifat kekeluargaan, tidak terasa resmi dan kaku. Untuk itu dalam melaksanakan wawancara peneliti melakukannya dengan secara bebas namun tetap memperhatikan fokus yang ingin dituju yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa.

Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas yakni: persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti kepada siswa pada saat pembelajaran di kelas dari persiapan yang dilakukan oleh siswa diperoleh bahwa pada saat menerima pembelajaran siswa masih banyak melkukan aktivitas lain pada saat pembelajaran, dimana siswa tidak memperhatikan penjelasan guru pada sat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, dalam menerima materi siswa masih mersa bingung atau

(2)

kurang paham materi yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran, guru selalu melakukan penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik dari segi wawasan keilmuan maupun kemampuan dalam menerima materi pada saat pembelajaran. Dengan penilaian, guru dapat mengklafikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya. Namun setelah dilakukan evaluasi diperoleh bahwa nilai yang diperoleh siswa belum memenuhi standar ketuntasan belajar.

Selanjutnya, langkah yang ditempuh adalah melakukan wawancara terhadap responden untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa. Mengingat pentingnya perkembangan kreativitas siswa, maka di sekolah sangat dibutukan cara guru dalam mengembangkan kreativitas siswa. Peran guru antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencanaan, supervisor, motivator dan konselor. Dengan adanya peran guru tersebut bertujuan untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya.

Berdasarkan penjelasan, maka berdasarkan hasil wawancara dengan responden diperoleh data sebagai berikut:

4.1.1 Perkembangan Kreativitas Siswa

Sebagai pendidik guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang perkembangan kreativitas anak baik dari segi kemampuan

(3)

intelektual maupun dari segi kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan kemampun yang dimiliki oleh siswa. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian yang integral demi keberhasilannya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Guru berperan sebagai perantara antara hubungan dengan manusia. Untuk keperluan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berintegrasi dan berkomunikasi. Tujuan utamanya agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan daya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif dengan siswa.

Berdasarkan penjelasan, maka hasil wawancara dengan guru, siswa dan kepala sekolah SMP Negeri 6 Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:

Perkembangan kreativitas siswa sangat dibutuhkan oleh siswa, terutama siswa kelas VIII, hal ini seperti yang diutarakan oleh guru SMP Negeri 6 Kota Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam mengembangkan kreativitas siswa, kami selaku guru mata pelajaran selalu memberikan dorongan dan otivasi bagi siswa yang kurang mampu dalam menerima materi pembelajaran. Hal yang kami lakukan adalah dengan memberikan berbagai pertanyaan dan gagasan-gasasan yang tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam mencermati segala permasalahan yang muncul. Selain itu, kami juga selalu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa”.

Senada yang dikemukakan oleh guru wali kelas (wawancara Desember 2012), bahwa:

(4)

”Untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa baik dari segi kemampuan intelektual, komitmen maupun intuisi, saya selaku guru wali kelas selalu melakukan evaluasi terhadap siswa-siswa pada setiap minggunya yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari. Dari segi komitmen, saya selalu memberikan dorongan untuk selalu kerja sama antar siswa terutama bagi siswa yang mampu untuk membimbing siswa yang kurang mampu. Sedangkan dari segi intuisi, saya selalu memberikansemngat yang tinggi kepada siswa dalam hal kesadaran siswa untuk selalu mengembangkan potensi yang dimilikinya baik dari segi pengembangan diri yang berkaitan dengan pembelajaran maupun di luar bidang pembelajaran seperti bidang olahraga dan kesenian”.

Hal sama yang diungkapkan oleh guru BK (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Kaitannya dengan perkembangan kreativitas siswa dari segi kemampuan intelektual, komitmen maupun intuisi bagi siswa yang kurang mampu selalu diberikan bimbingan khusus. Bimbingan yang diberikan adalah dengan menyediakan berbagai kegiatan atau aktivitas yang diberikan dan selanjutnya siswa mengerjakan sesuai dengan apa yang diarahkan”.

Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran saya, bahwa siswa dalam menerima materi pembelajaran memiliki karakteristik kemampuan yang berbeda-beda, baik dalam menerima materi maupun pada saat melakukan diskusi, ada yang aktif dan ada pula yang pasif.”.

Hal tersebut dirasakan oleh guru mata pelajaran IPA kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Apa yang dilakatakan oleh guru mata pelajaran IPS benar, bahwa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran siswa memimili kemampuan yang berbeda-beda dalam terutama dalam mengemukakan gagasan atau ide permasalahan yang saya ajukan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus dikembangkan”.

(5)

Apa yang dikemukakan oleh guru mata pelajaran, guru wali kelas dan guru BK tersebut dibenarkan oleh siswa kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

” Apa yang dikatan oleh guru mata pelajaran, guru wali kelas dan guru BK benar, dimana untuk mengembangkan kreativitas yang kami miliki baik dari segi kemampuan intelektual, komitmen maupun intuisi sellu dilakukan terutama dalam mengembangkan kemampuan intelektual kami. Dalam megembangkan intelektual kami diberikan berbagai gagasan atau ide untuk kami pecahkan. Dengan cara ini, siswa yang kurang mampu memberikan gagasan atau ide dapat dilakukannya dengan baik”.

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa

perkembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa selalu dilakukan oleh guru maupun perangkat sekolah yang ada di dalamnya. Dalam dorongan yang dilakukan oleh guru adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa baik dari segi pertanyaan, ide atau gagasan, membuka wawasan siswa dan melakukan kegiatan-kegiatan di bidang olahraga maupun kesenian. Namun dalam pelaksanaannya, masih ada kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa.

4.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Siswa Dalam perkembangan kreativitas siswa, tidak selama berjalalan sesuai dengan apa yang diharaopkan oleh guru maupun orang tua, pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, bahwa ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini hasil kutipan wawancara dengan guru dan kepala sekolah, sebagai berikut:

(6)

a. Kemampuan intelektual

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Kami selaku guru mata pelajaran bagi siswa kelas VIII, maka kami bertanggung jawab dan selalu memberikan dorongan untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa. Dalam pembelajaran, kami selalu

memberikan petunjuk-petunjuk dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan,

membuat sebuah ide atau gagasan, dan membuka wawasan siswa dengan memberikan sebuah pertanyaan yang menyangkut kemampuan siswa dengan melakukan evaluasi. Ternyata setelah dilakukan evaluasi, prestasi siswa tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan atau dengan kata lain kemampuan siswa dalam menerima materi berbeda-beda. Selain itu, kami selalu mengembangkan kreativitas siswa dalam berbagai bidang terutama yang memiliki bakat di bidang olahraga dan kesenian”.

Senada yang dikemukakan oleh guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda terutama kemampuan dalam menerima materi pembelajaran, kebanyakan siswa masih kurang kreatif dalam mengemabgnakan kemampuan yang mereka miliki. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kurangnya kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan kemampuan siswa yang terbatas. Dengan demikian, maka akan berdampak pada prestasi yang mereka miliki”.

Senada yang dikemukakan oleh guru mata pelajaran IPA kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Mata pelajaran IPA merupakan ilmu pasti dan membutuhkan kemampuan intelektual yang tinggi untuk memahaminya. Dengan kemampuan rendah yang dimiliki oleh siswa maka akan kurang memahami materi yang diajarkan, begitu halnya dengan siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan mudah memahami materi yang diajarkan”.

Senada yang dikemukakan oleh guru wali kelas (wawancara Desember 2012), bahwa:

(7)

”Dalam mengamati perkembangan kreativitas siswa dari segi kemampuan berpikir siswa terutama kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan melakukan evaluasi setiap mata pelajaran yang telah diterima oleh siswa. Cara yang dilakukan adalah dengan mengecek nilai prestasi siswa yang diperoleh di setiap guru mata pelajaran. Hasil yang diperoleh siswa sangat beragama, ada yang mampu dalam menerima materi pelajaran dan ada juga yang kurang mampu. Dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda tersebut, maka langsung dilaporkan kepada guru BK untuk dibimbing”.

Hal sama yang diungkapkan oleh guru BK (wawancara Desember 2012), bahwa:

” Dalam mengantisipasi kurangnya kreatvitas siswa yang berkaitan dengan intelektual siswa, kami selalu kerjasama dengan guru mata pelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa yang kurang mampu kami didik dengan cara membirikan bimbingan khusus kepada siswa yang kurang mampu dengan melalui bimbingankelompok atau bimbingan perorangan. Setelah melakukan bimbingan kami melakukan evaluasi terhadap kemampuan prestasi siswa tersebut”.

Hal sama yang diutarakan oleh kepala SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa terutama dari segi kemampuan intelektualnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kemampuan siswa itu sendiri, keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah kami dan kurangnya bantua dari pemerintah setempat. Namun saya sebagai kepala sekolah selalu berusaha untuk menyediakan fasilitas penunjang demi mengembangkan kreativitas siswa yang kami miliki”.

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari segi kemampuan intelektual: (1) kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang menyebabkan nilai atau hasil belajar siswa rendah; (2) siswa kurang melakukan

(8)

kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pengembangan diri siswa dikarenakan keterbatasan dana dan failitas yang dimiliki oleh sekolah; (3) siswa kurang mengemabgnakn diri dengan kegiatan-kegiatan di luar sekolah; (4) kurangnya bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan kreativitas siswa.

b. Komitmen

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan kepada siswa kelas VIII selama proses pembelajaran, siswa dalam mengikuti proses pembelajaran memliki kemampuan atau hasrta untuk belajar. Hal ini ditunjukkan dengan keseriusan siswa dalam menerima materi pelajaran. Kemauan tersebut ditunjukkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa”.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam menerima materi pembelajaran biasanya siswa kurang menampakan kemampuan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komitmen siswa dalam menerima materi pembelajaran, sehingga berpengaruh pada perkembangan kreativitas yang siswa miliki”.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Siswa yang kurang memahami kemampuan yang dimilikinya akan berdampak pada rasa percaya dii siswa untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Hal ini akan berdampak pada kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran, karena mata pelajaran IPA membutuhkan kekampuan dan komitmen yang tinggi sehingga setiap permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik”.

(9)

Senada yang dikemukakan oleh guru wali kelas (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Siswa memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk belajar. Jika ada guru yang tidak masuk pada saat jam pelajaran, maka siswa mengisinya dengan belajar mandiri di kelas tanpa mengganggu kelas-kelas lain. Selain itu, mereka mengisiwaktu olowong dengan belajar kelompok”.

Hal sama yang diutarakan oleh kepala SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Benar apa yang dikatan oleh siswa dan guru, bahwa dalam melakukan berbagai kegiatan maupun dalam menerima proses pembelajaran siswa masih kurang kompak. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang mash kurang berhasil dan nilai siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih rendah”.

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari segi komitmen adalah: (1) kurangnya kerja sama natar siswa; (2) kurangnya kekompakan dalam mengkuit berbagai kegitan pembelajaran; (3) kurangnya dorongan dari guru untuk mengembangkan kreativitas siswa dari segi komitmen dalam melakukan berbagai kegiatan pembelajaran maupaun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perkembangan kreativitas siswa.

c. Intuisi

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa selalu memiliki kesadaran tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan keseriusan siswa dalam memecahkan

(10)

berbagain permasalahan pada materi yang diterima. Namun masih ada sebagian siswa yang kurang memiliki kesadaran dalam menerima materi pemelajaran sehingga berimbas pada perkembangan yang mereka miliki”. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam mengikuti proses pembelajaran, sangat dibutuhkan keadaran siswa untuk memahami materi yang diajarkan. Dengan kemauan dan kesadaran yang tinggi, maka akan memberikan hasil yang maksimal untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan kata lain jika siswa menguasai bidang studi tententu dengan kemampuan yang dimiliki akan berdampak baik pada prestasi yang dimiliki oleh siswa”.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Untuk menguasai mata pelajaran tertentu, maka dibutuhkan kesadaran siswa untuk mengembangkannya. Namun kebanyakan siswa tidak menyadari kemampuan yang mereka miliki sehingga berimbas pada perkembangan yang mereka miliki. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran siswa untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki”.

Senada yang dikemukakan oleh guru wali kelas (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Memang dalam menumbuhkan kesadaran siswa untuk mengembangkan apa yang mereka miliki sangat rendah terutama dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Tetapi sebagian siswa juga sudah memiliki kesadaran untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki seperti berpikir menyelesaikan suatu permasalahan yang ada”.

Hal sama yang diungkapkan oleh guru BK (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Dalam menumbuhkan kesadaran siswa, kami selaku guru BK selalu membimbing siswa dengan cara mengembangkan kesadaran siswa dalam berbagai bidang pendidikan terutama di bidang intrakurikuler”.

(11)

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari segi intuisi: (1) kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan, baik yang dilakukan oleh sekolah maupun di luar sekolah; (2) Kurangnya kesadarn siswa dalam megembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, sehingga perkembangannya lambat.

2) Fktor Eksternal

a. Lingkungan keluarga

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

” Kreativitas siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Kreativitas merupakan hasil dari interaksi antara individu siswa tersebut dengan lingkungannya. Individu yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik perubahan yang berasal dari dalam diri individu tersebut maupun lingkungan dapat menunjang dan dapat menghambat daya kreatif. Dengan demikian akan berpengharuh pada konsentrasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran”.

Hal sama yang diungkapkan oleh guru wali kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa. Begitu halnya dengan lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dimiliki oleh siswa, dimana

(12)

siswa membutuhkan bimbingan, arahan dan perhatian orang tua di rumah. Jika orang tua tidak memberikan perhatian kepada anaknya maka otomatis siswa kurang bersemangat untuk melakukan kegiatan pembelajaran ataupun kegiatan-kegiatan lain untuk mengembangkan kemampuannya”.

Hal sama yang diutarakan oleh kepala SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Apa yang dikatakan oleh guru benar, bahwa lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan siswa, antara lain kuranya perhatian orang tua akan berdampak pada kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajar di rumah. Dengan kurangnya kegiatan belajar di rumah akan berdampak pada pencapaian prestasi yang kurang maksimal oleh siswa di sekolah”.

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari segi lingkungan keluarga: (1) kurangnya dorongan dan motivasi yang diberikan oleh orang tua; (2) kurangnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan yang dimiliki oleh siswa; (3) kurangnya komunikasi antar siswa dan orang tua sehingga motivasi siswa untuk.

b. Lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Pada saat menerima materi pembelajaran, tentunya siswa sangat membutuhkan lingkungan yang aman atau kondisi sekolah yang nyaman. Dengan lingkungan sekolah yang kurang kondusif, maka akan berdampak pada perkembangan berpikir siswa pada saat menerima materi. Begitu pula sebaliknya, jika lingkungansekolah nyamana, maka siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran nyaman pula”

(13)

Hasil wawancara degan guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Pada dasarnya keluarga merupakan faktor yang paling utama dalam perkembangan kreativitas siswa, dimana jika orang tua kurang memimbing siswa di rumah dalam melakukan kegiatan belajar maka otomatis kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran akan kurang, begitu pula sebaliknya”.

Hasil wawancara degan guru mata pelajaran IPA kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Faktor keluarga sangat berdampak pada perkembangan kreativitas siswa terutama faktor perhatian dan motivasi orang tua di rumah. Jika siswa tidak mau belajar, maka dibutuhkan peran orang tua untuk membimbingnya terutama dalam melakukan aktivitas belajar”.

Hal sama yang diungkapkan oleh guru BK SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Menurut saya bahwa lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang seharusnya nyaman dan kondusif, karena siswa dalam menerima materi membutuhkan suasana sekolah yang nyaman. Jika lingkungan sekolah tidak nyaman amaka akan berdampak pada perkmebnagan berpikir siswa atau dengan kata lain konsentrasi siswa dalam menerima materi akan terganggu”. Hal sama yang diutarakan oleh kepala SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Apa yang dikatakan oleh siswa dan guru tersebut benar, bahwa lingkungan sekolah sangat mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa, baik dari segi lingkungan sekolah maupun aturan-aturan yang ada. Dengan keterbatasan waktu yang diberikan kepada siswa tentunya berdampak pada perkembangan bakat dan minat siswa”.

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari lingkungan sekolah: (1)

(14)

lingkungan sekolah yang kurang kondusif; (2) keterbatasan waktu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa.

c. Lingkungan masyarakat

Berdsarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas VIII SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Memang lingkungan masyarakat sangat berdampak pada perkembangan kreativitas siswa, karena dengan adanya lingkungan yang kurang nyaman akan kurang nyaman pulan aktivitas siwa dalam melakukan bebagai kegiatan. Begitupula sebaliknya, jika lingkungan masyarakat nyaman, maka akan nyaman pula siswa dalam menjalankan segala aktivitasnya.”.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Lingkungan di sekitar tempat tinggal siswa sangat berdampak pada

perkembangan kreativitas siswa, terutama dalam mengembangkan

kemampuan siswa dalam berbagai kegiatan terutama kegiatan pembelajaran. Dengan lingkungan yang kurang aman, maka akan berdampak pada pola pikir siswa untuk melakukan aktivitas di luar”.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas VIII (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Siswa pada dasarnya dalam mengembangkan kemampuan yang mereka miliki membutuhkan suasana yang kondusif. Selain di sekolah, lingkungan masyarakat sangat berdampan pada kegiatan siswa di luar dalam mengembangkan kemampuan yang mereka miliki terutama yang berkaitan dengan pengembangan bakat”.

Hal sama yang diungkapkan oleh guru BK SMP Negeri 6 Gorontalo (wawancara Desember 2012), bahwa:

”Faktor lingkungan tempat tinggal siswa merupakan faktor ke tiga yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa. Lingkungan di sekitar tempat

(15)

tinggal siswa tidak selamanya aman, oleh karena itu dengan kondisi lingkungan yang tidak aman akan terbatas ruang kerak siswa menjalankan aktivitasnya”.

Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari segi lingkungan masyarakat: (1) lingkungan yang kurang kondusif; (2) aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran terganggu.

4.2 Pembahasan

Dorongan guru dalam mengembangkan kreativitas siswa sangat penting, karena bila seorang guru kreatif maka akan memberikan dampak yang positif pula pada siswa dalam berkreatif. Ada sebuah istilah yang sangat popular”guru kencing berdiri murid kencing berlari” hal ini mengandung makna bahwa jika gurunya kreatif maka kemungkinan besar akan menjadikan murid lebih kreatif. Siswa yang kreatif akan belajar kreatif pula, belajar kreatif itu sangat penting sebagaimana yang dikemukan oleh Treffinger yang dikutip Conny Semiawan, dkk yang memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting: (1) Belajar kreatif membantu anak menjadi lebih berhasil guna jika kita tidak bersama mereka; (2) Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah yang tidak mampu kita ramalkan, yang timbul dimasa depan; (3) Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan kita; dan (4) Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.

(16)

Beberapa alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak: Pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan dirinya itu termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Seorang ahli Maslow, yang menyelidiki sistem kebutuhan manusia menekan bahwa kreativitas merupakan menifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Kedua, kreativitas atau berfikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang pada saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan pada individu. Ini tampak sekali jika kita mengamati anak-anak yang sedang asik bermain balok-balok kayu atau bahan-bahan permainan konstruktif lainnya. Mereka tidak mau diganggu seolah-olah tidak bosan-bosan setiap kali membuat kombinasi baru dari balok-baloknya.

Demikian pula hal ini berlaku pada orang dewasa. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era ini tak dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita tergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakatnya. Untuk mencapai hal ini, perlu sikap dan prilaku dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, namun mampu menghasilkan pengetahuan baru, tidak hanya pencari kerja, namun mampu menciptakan lapangan baru (wiraswasta).

(17)

Tentu bukan hanya siswa yang harus kreatif, tapi guru sebagai pendidik tentu harus lebih kreatif dari murid, jika pendapat tersebut dibalik pentingnya kreativitas bagi seorang murid akan menjadi pentingnya kreativitas bagi seorang guru yaitu: Pertama, kreativitas merupakan salah satu kreasi manusia dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan dirinya itu termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia.

Kedua, kreativitas atau berfikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang pada saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Hal ini sangat penting bagi guru karena dengan kreatifitas yang tinggi seorang guru akan memberikan solusi tak terbatas terhadap berbagai persoalan murid.

Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan pada individu. Ini tampak sekali jika kita mengamati anak-anak yang sedang asik bermain balok-balok kayu atau bahan-bahan permainan kontruktif lainnya. Mereka tidak mau diganggu seolah-olah tidak bosan-bosan setiap kali membuat kombinasi baru dari balok-baloknya. Demikian pula hal ini berlaku pada seorang guru.

Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era ini tak dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita tergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakantnya. Untuk mencapai

(18)

hal ini, perlulah sikap dan prilaku dipupuk sejak dini oleh guru, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, namun mampu menghasilkan pengetahuan baru, tidak hanya pencari kerja, namun mampu menciptakan lapangan baru.

Berdasarkan kajian dan hasil penelitian di atas, maka pembahasan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perkembangan Kreativitas Siswa

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian yang integral demi keberhasilannya proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa perkembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa selalu dilakukan oleh guru maupun perangkat sekolah yang ada di dalamnya. Dalam dorongan yang dilakukan oleh guru adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa baik dari segi pertanyaan, ide atau gagasan, membuka wawasan siswa dan melakukan kegiatan-kegiatan di bidang olahraga maupun kesenian. Namun dalam pelaksanaannya, masih ada kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa.

(19)

2. Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Belajar Bagi Siswa

Dalam melaksanakan perannya sebagai mediator dalam mengembangkan kreativitas siswa, maka harus adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, bahwa ada beberapa langkah yang ditempuh oleh guru dalam mengembangkan kreativitas siswa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan cara: (1) pengembangan kreativitas harus dilandasi oleh rasa ingin tahu siswa, minat dan kepedulian anak serta motif intrinsik siswa; (2) memberikan kesempatan siswa untuk menentukan pilihannya sendiri, baik masalah ataupun pemecahan masalahnya; (3) menghadapkan anak kepada persoalan riil dalam kehidupan sehari-hari, karena mungkin kejadian tersebut akan selalu teringat pada memory anak; (4) menciptakan tugas yang dikehendaki anak-anak, agar dalam mengerjakan anak tidak akan merasa jenuh dan akan selesai dalam waktu singkat. Guru mengharapkan siswa sopan, rajin, ulet, menyelesaikan tugas sesuai dengan yang guru targetkan, bersikap kompromis, tidak selalu bertentangan pendapat dengan guru, percaya diri, penuh energi, dan mengingat dengan baik. Karena ciri anak berbakat dengan sifat-sifat siswa yang guru kehendaki berbeda, maka sering terjadi prakarsa kreatif siswa tidak mendapat dukungan guru.

1) Faktor Internal

(20)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa: (1) kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang menyebabkan nilai atau hasil belajar siswa rendah; (2) siswa kurang melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pengembangan diri siswa dikarenakan keterbatasan dana dan failitas yang dimiliki oleh sekolah; (3) siswa kurang mengemabgnakn diri dengan kegiatan-kegiatan di luar sekolah; (4) kurangnya bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan kreativitas siswa

b. Komitmen

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dari segi komitmen adalah: (1) kurangnya kerja sama natar siswa; (2) kurangnya kekompakan dalam mengkuit berbagai

kegitan pembelajaran; (3) kurangnya dorongan dari guru untuk

mengembangkan kreativitas siswa dari segi komitmen dalam melakukan berbagai kegiatan pembelajaran maupaun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perkembangan kreativitas siswa

c. Intuisi

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa: (1) kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan, baik yang dilakukan oleh sekolah maupun di luar sekolah; (2) Kurangnya kesadarn siswa dalam megembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, sehingga perkembangannya lambat

(21)

2) Fktor Eksternal

a. Lingkungan keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa: (1) kurangnya dorongan dan motivasi yang diberikan oleh orang tua; (2) kurangnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan yang dimiliki oleh siswa; (3) kurangnya komunikasi antar siswa dan orang tua sehingga motivasi siswa untuk

b. Lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa: (1) lingkungan sekolah yang kurang kondusif; (2) keterbatasan waktu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa

c. Lingkungan masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa dri segi lingkungan masyarakat: (1) lingkungan yang kurang kondusif; (2) aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran terganggu

Referensi

Dokumen terkait

menambah variabel penelitian seperti lama kerja dari manajer, karena masih banyak manajer yang memiliki masa kerja kurang dari 4 tahun. Selain itu juga dapat melakukan

Nilai rata-rata Operating Profit Margin (OPM) yang dilakukan menggunakan uji beda wilcoxon signed rank dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dapat diketahui bahwa

Pengawasan kerja merupakan variabel yang sangat penting bagi organisasi, dengan pengawasan kerja yang baik bagi seorang karyawan, akan memberikan dampak terhadap

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa menurut. ketentuan-ketentuan yang berlaku dan berdasarkan Surat Keputusan Panitia

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Untuk kasus skripsi ini, penulis akan membahas seberapa kuat status wakaf dengan peruntukan untuk pembangunan perumahan atau kepentingan bisnis di atas tanah wakaf

5) melaporkan hasil pelaksanaan wasrik yang menjadi tugas dan kewajibannya kepada Irjen TNI; dan.. 6) Irops dibantu oleh empat orang Inspektur Utama yang

Kejang, tremor, letargi atau tidak sadar Kadar glukose darah kurang 45 mg/dL (2.6 mmol/L) Hipoglikemia Ikterik (warna kuning) timbul saat lahir sampai dengan hari ke