BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Futsal adalah permaianan bola yang dimainkan oleh dua tim, setiap tim jumlah anggotanya lima orang bertujuan untuk menggiring dan memasukkan bola ke dalam gawang lawan, menggunakan bola dan kaki. Seperti bermain sepak bola namun bedanya futsal dilapangan kecil (Kurniawan,dkk 2009).
Futsal merupakan permainan olahraga yang sangat menarik dan waktunya cepat. Dilihat dari luasnya lapangan relatif kecil, hampir tidak ada terjadi kesalahan. Maka dari itu dibutuhkan keseimbangan yang baik setiap pemain supaya tidak mudah terjatuh dan cidera pada saat bermain futsal (Kurniawan, dkk 2009). Dalam permainan futsal wajib menguasai teknik-teknik dasar yang benar juga harus memiliki kondisi fisik yang baik. Salah satu komponen penting dalam kondisi fisik pada permainan futsal yaitu keseimbangan (balance) (Royana, 2017). Terutama keseimbangan dinamis. Permainan futsal lebih mengarah gerakan dinamis karena gerakan yang cepat (Ajis, 2014).
Keseimbangan sangat penting bagi pemain futsal, terutama keseimbangan dinamis. Keseimbangan dinamis bagi pemain futsal penting untuk melakukan shooting dan passing di berbagai jarak, melompat atau berganti arah yang baik untuk mengeksekusi keterampilan dan pergerakan
yang diinginkan serta menghindari ketidakstabilan dan teknik yang buruk (Paillard dalam Erkmen dkk, 2010).
Kontak secara langsung antara pemain dan lawan dalam permainan futsal menyebabkan terganggunya keseimbangan dan salah menumpu.
National Athletic Balance Registration System (NABRS) di Amerika
memberitahukan bahwa terganggunya keseimbangan adalah suatu hal yang dapat memberikan batasan keinginan atlet, berdasarkan pada studi prospektif 64% - 86,8% terjadi gangguan keseimbangan pada pemain futsal,Studi ini menunjukkan bahwa sering terjadi gangguan keseimbangan pada tim pemain futsal sebanyak 17% - 26% yang mengalami gangguan.(Adamczyk, dkk 2002).
Metode latihan ankle proprioceptive yang dalam latihannya menggunakan theraband, stretching dan balance board exercise atau wobble
board. Melakukan gerakan plantar fleksor,dorsi fleksor,inversi dan eversi
dilakukan 10 repitisi dalam 1 sesi latihannya dilakukan 5 kali dalam satu minggu dan total 10 latihan (Karakaya, 2015).
Proprioseptive exercise adalah kemampuan untuk menilai
masing-masing posisi ekstermitas letaknya berada tanpa bantuan penglihatan.
Proprioseptive diatur mekanisme saraf pusat dan saraf tepi yang datang yang
utama dari resptor otot, tendon, ligamen, persendian dan fascia. (Liu, 2013).
Proprioceptive dihasilkan oleh reseptor sensorik ligament, organ golgi tendon, dan muscle spindels, yang mana dapat mengubah jaringan ikat
keberadaan input saraf yang dihasilkan oleh proprioceptors dalam capsul sendi, ligament, otot, dan tendon Mizrahi dalam Karakaya (2015).
Therabend adalah alat untuk melakukan latihan resistence(tahanan) atau
beban pada otot, yang memiliki manfaat meningkatkan kekuatan otot, mobilitas sendi, dan fungsi ROM(Range Of Motion), Therabend terbuat dari karet alam(lateks) dan memiliki banyak macam warna (Hygenic dalam Harsanti, 2014).
Stretching adalah salah satu cara untuk melenturkan oto-otot sehingga
mampu mengurangi ketegangan yang ditimbulkan akibat adanya rasa nyeri. Dan menjaga daya tahan otot maka sangat perlu latihan stretching ditambah latihan strengthening untuk penguatan pada otot tersebut (Hurwitz,2008).
Wobble Board adalah alat yang memiliki bentuk bulat dan setengah
lingkaran, permukaan tidak rata, maka dari itu alat ini sering disebut papan keseimbangan, seringkali alat ini digunakan untuk melatih keseimbangan yang dicampur dengan bermacam-macam gaya latihan misal berdiri dengan satu kaki diatasnya, alat ini dibuat dari kayu dengan diameter 430mm dan tinggi 65mm yang akan memungkinkan kemiringan 360 derajad (McGuine dalam Anggita 2018).
Berdasarkan hasil studi pada bulan September sampai Oktober pada pemain futsal Fikes UMM terdapat 10 pemain yang mengalami gangguan keseimbangan dari 30 pemain, didapatkan hasil selama 4 minggu pelatihan ankle propioseptif mengasilkan hasil yang akurat terhadap
instability. Latihan propioseptif lebih baik diberi di awal latihan rehabilitasi
dan latihan di lakukan terus-menerus.
Campuran latihan menggunakan theraband, wobble board dan
stretching membuktikan dapat memberikan peningkatkan keseimbangan
dinamis. Latihan ini dilakukan terus menerus dengan cara memberikan perubahan di permukaan tumpuan dan merubah faktor visual. Dan kelebihan latihan ini adalah latihan sudah terprogram dengan cara terus menerus sehingga bagus untuk latihan propioseptif. Program ini juga sangat sederhana, sangat mudadh di aplikasikan pada penelitian. Program ini sudah ditunjang oleh studi pustaka sebelumnya dan membuktikan secara signifikan dapat memberikan peningkatkan keseimbangan dinamis atlet (Neeraj, 2014).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh ankle proprioceptive exercise terhadap keseimbangan dinamis pemain futsal Fikes UMM ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh ankle proprioceptive exercise terhadap keseimbangan dinamis pemain futsal Fikes UMM
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi keseimbangan sebelum diberikan ankle proprioceptive exercise pada pemain futsal Fikes UMM.
b. Mengidentifikasi keseimbangan sesudah diberikan ankle proprioceptive exercise pada pemain futsal Fikes UMM.
c. Menganalisis perbandingan keseimbangan ankle proprioceptive
exercise terhadap pemain futsal Fikes UMM.
D. Manfaat penelitian
Berdasarkan pada penelitian yang diakui peneliti, terdapat bmacam-macam manfaat yang diharapkan bisa berguna di berbagai disiplin keilmuan.
1. Mafaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dalam bermacam-macam bidang pendidikan terkhusus bidang fisioterapi yang ada hubungannya dengan pengaruh ankle proprioceptive exercise terhadap keseimbangan pada pemain futsal. Menjadi sebuah referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya dan menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk melalsanakan penelitian tentang pengaruh keseimbangan dinamis ankle proprioceptive exercise dengan latihan yang berbeda dari
ankle proprioceptive exercise.
2. Manfaat Praktis a. Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan potensi diri pada bidang kesehatan, khususnya di bidang fisioterapi. b. Tempat Penelitian
Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai peranan bidang keilmuan fisioterapi pada pemain futsal fikes UMM bagaimana cara meningkatkan keseimbangan dinamis.
Memberikan pengetahuan latihan Sebagai latihan untuk meningkatkan keseimbangan dinamis
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Daftar Keaslian Penelitian
No. Nama,
Judul, dan Tahun
Variabel Alat Ukur
dan Metodologi Penelitian Hasil Perbedaan 1 Swandari, dkk (2015) Pelatihan propriosepti f efektif dalam meningkatk an keseimbang an dinamis pada pemain sepak bola dengan functional ankle instability di ssb pegok Variabel bebas: propiosepti f exc (single leg stance dan single leg heel raises) Variabel terkait : Meningkat kan keseimban gan dinamis Metode : quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Pelatihan propioseptif memberikan peningkatan yang bermakna terhadap keseimbang an dinamis pada pemain sepak bola dengan functional ankle instability dengan nilai value : 0,000 pada pemain sepak bola yang mengalami gangguan keseimbang an Jumlah sampel yang berbeda, lokasi tempat penelitian yang berbeda, metode
2 Kamayoga, dkk (2017) Hubungan chronic ankle instability dengan keseimbang an dinamis pada pemain skateboard di Denpasar bali Variabel bebas : chronic ankle instability Variabel terkait : Meningkat kan Keseimban gan pemain skateboard Metode : deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study Ada hubungan yang signifikan antara chronic ankle instability dengan keseimbang an dinamis Jumlah sampel, Tempat penelitian, Metode exercise, metode penelitian 3 Herlambang (2017) Pengaruh latihan keseimbang an dengan wobble board terhadap peningkatan keseimbang an tubuh statis pemain bola voli universitas muhammadi yah Surakarta Variabel bebas : balance exercise dengan Wobble Board Variable terkait : Meningkat kan Keseimban gan pemain voli Metode : quasi experiment al design dengan rancangan two pre-post test with control group design. Terdapat pengaruh latihan keseimbang an dengan wobble board terhadap peningkatan keseimbang an tubuh statis pemain bola voli dengan nilai value 0,000 Tempat penelitian, metode penelitian, jumlah sampel 4 Jian han, dkk (2015) The role of ankle propioceptio n for balance control in relation to sport performance and injury Variabel bebas : peran pergelngan kaki untuk mengontro l keseimban gan berkaitan dengan kinerja dan cedera Variabel terkait : Metode : Pergelanga n kaki Adanya peningkatan keseimbang an dengan ankle propioseptif exercise Perbedaan tempat penelitian, jumlah sampel dan metode latihan
Latihan yang dilakukan untuk para atlet 5 Ambrose, dkk (2014) Source of improvemen t in balance control after a training program for ankle propriocepti on Variabel bebas : Latihan pergelanga n kaki Variabel terkait : latihan yang efektif untuk meningkat kan keseimban gan Metode : Pergelanga n kaki Peningkatan dalam kontrol keseimbang an setelah program pelatihan ankle propioseptif Tempat penelitian, jumlah sampel dan metode penelitian