• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK. BAB I Pendahuluan 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK. BAB I Pendahuluan 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR TABEL x ABSTRAK xi ABSTRACT xii BAB I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Batasan Masalah 4 1.4 Tujuan Penelitian 5 1.5 Manfaat Penelitian 5 1.5.1 Manfaat Teoritis 5 1.5.2 Manfaat Praktis 5 1.6 Sistematika Penulisan 5

BAB II Tinjauan Pustaka 7

2.1 Kajian Pustaka 7

2.2 Kerangka Konseptual 11

2.2.1 Strategi Komunikasi 11

2.2.2 Citra 16

(2)

vii

2.2.4 Jurnalisme Warga 22

BAB III Metode Penelitian 24

3.1 Jenis Penelitian 24

3.2 Sumber Data 25

3.3 Unit Analisis 26

3.4 Teknik Penentuan Informan 26

3.5 Teknik Pengumpulan Data 30

3.6 Teknik Analisis Data 32

3.7 Teknik Penyajian Data 34

3.8 Keterbatasan Penelitian 34

BAB IV Pembahasan 35

4.1 Gambaran Umum subjek Penelitian 35

4.1.1 Sejarah Balebengong 35

4.1.2 Profil Balebengong 37

4.2 Hasil Temuan 40

4.2.1 Riset mengenai peluang BaleBengong 41

4.2.2 Strategi dan Program 43

4.2.3 Pelaksanaan Strategi dan Program 47

4.2.4 Evaluasi 59

4.3 Analisa 61

4.3.1 Strategi Komunikasi 61

4.3.1.1 Mendefinsikan Problem dan Peluang 61 4.3.1.2 Perencanaan dan Pemrograman 64 4.3.1.3 Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi 68

4.3.1.4 Mengevaluasi Program 70

4.3.2 Citra 71

(3)

viii

5.1 Simpulan 74

5.2 Saran 76

Daftar Pustaka 78

(4)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra ... 17

Gambar 4.1 Halaman “Tentang Kami” BaleBengong ... 49

Gambar 4.2 Contoh Tweet Ajakan @BaleBengong ... 49

Gambar: 4.3 Tweets dengan hashtag #tanggalmerahngantor ... 51

Gambar 4.4 Aktivitas BaleBengong dan Demografi Follower BaleBengong ... 52

Gambar 4.5 Profil Twitter BaleBengong ... 52

Gambar 4.6 Logo utama BaleBengong ... 54

Gambar 4.7 Logo Twitter @BaleBengong ... 54

Gambar 4.8 Tampilan Blog BaleBengong Diakses melalui Laptop/PC ... 57

(5)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Pertanyaan wawancara

Lampiran 2: Transkrip wawancara

(6)

xi Abstrak

Perkembangan media komunikasi saat ini memunculkan tantangan baru di tengah persainga institusi media. Di tengah derasnya arus informasi, cukup sulit untuk memilah institusi media yang dapat dipercaya. BaleBengong, sebagai salah satu pelopor media jurnalisme warga on-line di Bali memiliki peran yang cukup signifikan untuk menyaring informasi yang beredar di masyarakat. Peneliti tertarik untuk melihat bagaimana strategi Balebengong dalam membentuk citranya sebagai media jurnalisme warga melalui media sosial Twitter dan Blog. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik snowball

sampling. Melalui media sosialnya, BaleBengong ingin mengajak warga untuk

berbagi informasi secara terbuka dan tanpa aturan-aturan yang terlalu mengikat. Strategi komunikasi yang diterapkan BaleBengong untuk membentuk citra sebagai media jurnalisme warga dituangkan secara verbal dan non-verbal. Sebelum strategi komunikasi tersebut dirumuskan, BaleBengong bekerjasama dengan Sloka Institute terlebih dahulu melakukan riset mengenai perilaku warga, khususnya di Bali, dalam memanfaatkan media sosial. Melaui riset tersebut, BaleBengong selanjut nya merumuskan strategi komunikasinya, khususnya melalui media sosial. Strategi komunikasi verbal yang dilakukan oleh BaleBengong dituangkan dalam nama dan pemilihan kata-kata dalam twit dan artikel blog Balebengong. Karakteristik komunikasi yang dilakukan melalui Twitter dan Blog memiliki perbedaan yang cukup signifikan, dikarenakan kedua media ini memang memiliki ciri khasnya masing- masing. Nama BaleBengong diambil dari sebuah bangunan khas Bali tempat setiap orang dapat saling berbincang dan berbagi informasi tanpa adanya batasan kasta dan strata sosial. Logo BaleBengong juga dipilih dari bangunan yang sama. BaleBengong juga menunjukkan dirinya sebagai media jurnalisme warga melalui struktur organisasi dalam tubuh BaleBengong.

Kata kunci: BaleBengong, Citra, Jurnalisme Warga, Media Sosial, Strategi komunikasi

(7)

xii

Abstract

The development of communication media these days leads to new challenges among media institutions. In the middle of information overflow, it’s kind of hard to find a credible media institution. BaleBengong as a pioneer in on-line citizen journalism media has an important role to filter the informations. Writer interested in knowing the Strategy of BaleBengong on forming its image as a citizen journalism media through social media Twitter and Blog. Writer using descriptive qualitative method with snowball sampling to do this research. Through its social media account, BaleBengong invites people to share informations openly without any strict rules, but still with full responsibility. Balebengong’s communication strategy to form its image as citizen journalism media is poured verbally and non-verbally. Before the communication strategy is formed, Balebengong with the help of Sloka Institute, did a research about Balinese people’s habit on social media. Based on that research, BaleBengong then form its communication strategy, especially for through social media. Verbal communication strategy by BaleBengong showed on their tweets and blog article. BaleBengong’s communication caracteristics on Twitter and Blog are significantly different. That was because those two social media are having slightly different characteristic from the start. BaleBengong name and logo was taken from a Balinese traditional building where people can speak their mind and share informations without any strict social barrier.

Keywords: BaleBengong, Citizen Journalism, Communication strategy, Image, Social media

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan internet saat ini memberikan dampak cukup besar pada persaingan dalam institusi media massa. Internet memiliki kecepatan serta jumlah akses yang terus meningkat, sehingga penggunaan internet sebagai media komunikasi saat ini mendapat perhatian yang cukup besar dari pengelola institusi media. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi pengelola institusi media tradisional untuk dapat bersaing di tengah terpaan perkembangan teknologi komunikasi.

Berdasarkan press release Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada selama tahun 2014 meningkat menjadi 88,1 juta pengguna. Sebanyak 87,4 persen dari pengguna internet di Indonesia memanfaatkan internet untuk mengakses media sosial seperti,

Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Sementara di Bali, jumlah

pengguna internet mencapai angka 1,62 juta pengguna internet dari total 1,87 juta jiwa penduduk pada tahun 2013 (www.apjii.or.id/v2/read/content/info-terkini/301/pengguna-internet-indonesia-tahun-2014-sebanyak-88.html, diakses 24 Maret 2014 pukul 20.33 WITA).

Perkembangan teknologi internet dan media sosial melahirkan trend baru dalam proses komunikasi massa. Media sosial menurut Brown (2012: 357) merupakan aplikasi digital yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan bertukar informasi serta sumber-sumber, di mana hal ini merupakan hasil dari interaksi sosial melalui internet. Hal tersebut menandakan bahwa konten media

(9)

2

internet tidak lagi hanya dimonopoli oleh pihak berkepentingan, namun dapat diunggah oleh semua internet user d an mendorong perkembangan praktik jurnalisme warga melalui media sosial. Aplikasi media sosial ini antara lain yaitu

Blog, RSS Feeds, percakapan online, Podcast, Twitter dan wikis.

Proses komunikasi yang terjadi dalam media sosial memiliki peran yang cukup penting dalam dunia Public Relations (PR). Beberapa komunitas virtual merupakan sarana interaksi yang sempurna untuk mencapai khalayak yang diinginkan. Berfikir strategis menjadi salah satu kunci yang penting dalam interaksi PR melalui media sosial. Mengenali khalayak, media sosial yang digunakan, serta apa yang diinginkan sebuah komunitas network dan menyediakannya, merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh PR untuk berhasil dalam memanfaatkan media sosial sebagai media komunikasi PR. (Brown, 2012: 358).

Penggunaan media sosial dalam strategi komunikasi PR saat ini sudah mendapat perhatian yang cukup besar di kalangan industri media massa. Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2006: 360-362), dalam praktik PR, strategi merupakan konsep pendekatan atau rencana umum mengenai program yang didesain untuk mencapai tujuan. Strategi memiliki peran penting dalam usaha untuk menciptakan sudut pandang atau peristiwa. Menurut Safko (2012), terdapat empat pilar pendukung strategi melalui media sosial, yaitu komunikasi, kolaborasi, edukasi, serta hiburan.

Pemilihan strategi serta media yang tepat dapat berpengaruh terhadap berbagai aspek dalam perusahaan atau organisasi, salah satunya dalam hal membangun dan

(10)

3

mempertahankan citra perusahaan atau organisasi di mata khalayak eksternal. Citra merupakan gambaran tentang objek di pikiran khalayak atau konsumen (Kriyantono, 2006; 355). Strategi pembentukan citra melalui media sosial saat ini banyak dimanfaatkan oleh organisasi atau perusahaan, baik melalui akun resmi ataupun menggunakan akun media sosial milik pribadi atau institusi lain. Bahkan saat ini, penggunaan media sosial sebagai strategi pembentukan citra juga telah digunakan oleh institusi-istitusi media massa di indonesia.

Saat ini media-media massa berbasis internet mulai muncul. Di Bali sendiri telah muncul media-media massa berbasis internet, salah satunya yaitu

BaleBengong. BaleBengong memanfaatkan media sosial sebagai salah satu

strategi dalam membangun dan memperkuat citra sebagai media jurnalisme warga di Bali. Masyarakat diajak untuk aktif dalam memproduksi informasi dan berita.

BaleBengong dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini. BaleBengong dipilih

karena penulis melihat ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh

BaleBengong dibandingkan dengan media jurnalisme warga lain di Bali. Salah

satu pesaing BaleBengong dalam hal media jurnalisme warga di Bali yaitu akun

Twitter (at)HaloBali. Perbedaan BaleBengong dari (at)HaloBali yaitu dalam hal

interaksi dengan followers serta pemilihan topik bahasan yang diangkat.

Penelitian ingin melihat bagaimana BaleBengong merumuskan serta melaksanakan strategi pembentukan citra melalui media sosial. Mengingat masih kurangnya kajian sistematis yang membahas mengenai strategi pembentukan citra melalui media sosial, kiranya membuat penelitian ini menarik untuk dilakukan.

(11)

4

1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini memunculkan tantangan baru di tengah persaingan institusi media. Munculnya teknologi internet menjadi tantangan tersendiri bagi PR untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan posisi organisasi dalam persaingan. Perumusan strategi yang melibatkan penentuan khalayak, pesan, dan media komunikasi menjadi tugas seorang PR dalam suatu organisasi di tengah persaingan ini. BaleBengong sebagai media jurnalisme warga muncul di tengah persaingan dan memanfaatkan internet untuk membangun dan memperkuat citra. Salah satu strategi komunikasi yang diterapkan BaleBengong untuk menjangkau khalayaknya yaitu melalui media sosial (Twitter dan Blog). Maka dari itu, penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana BaleBengong merencanakan dan mengimplementasikan strategi komunikasi melalui media sosial dalam membangun citra sebagai media jurnalisme warga.

1.3 Batasan Masalah

Menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka penulis merasa perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Strategi yang diteliti yaitu strategi on-line (Twitter dan Blog) yang diterapkan oleh BaleBengong dalam pembentukan citra sebagai media jurnalisme warga Bali. Batasan waktu

twit dan Blog post yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu post yang diupload

(12)

5

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini ingin mengetahui secara mendalam mengenai bagaimana

BaleBengong merencanakan dan mengimplementasikan strategi komunikasi

melalui media sosial dalam membangun citra sebagai media jurnalisme warga.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Untuk menambah kajian sistematis Ilmu Komunikasi, khususnya pada bidang strategi dalam pembentukan citra suatu melalui media sosial.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan bagi institusi media atau organisasi lain mengenai strategi untuk membentuk citra media massa melalui media sosial.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :

Bab I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas penelitian-penelitian dan teori-teori yang mendukung penelitian mengenai strategi pembentukan citra BaleBengong sebagai media jurnalisme warga Bali.

(13)

6

Bab III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai teknik penentuan informan sampai teknik penyajian data dalam penelitian.

Bab IV: PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang BaleBengong dan strategi komunikasi yang dilakukan melalui media sosial dalam hal pembentukan citra sebagai media jurnalisme warga. Bab ini juga akan menjelaskan hasil temuan dan analisa temuan dari penelitian yang penulis laksanakan.

Bab V: PENUTUP

Bab ini akan berisi kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilaksanakan serta saran yang dapat digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan kompos tandan kosong sawit (TKS) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit, bobot basah dan bobot kering akar pada umur 12

kompetensi dasar konsep pemasaran online disajikan sebagai berikut: Dalam proses pengembangan media, diawali dengan tahap pendefinisian Di tahap pendefinisian peneliti

Hasil evaluasi terhadap narasumber pelatihan menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta menyatakan narasumber pelatihan sangat baik, hal itu menggambarkan bahwa narasumber

Sertifikasi halal tidak hanya untuk melindungi konsumen muslim dari produk produk yang tidak halal, namun juga berperan sebagai saringan bagi produk impor dan sarana untuk

Setelah serangkaian tahap telah selesai dilakukan, maka menghasilkan sebuah karya dokumenter berjudul “Marak” merupakan sebuah karya film dokumenter yang menceritakan

Penerapan sistem blok pada produksi kapal memungkinkan pembuatan bagian-bagian konstruksi kapal dapat dilakukan secara bersamaan tanpa harus menunggu pekerjaan lainnya dan

SUPRA YOGI: Pembentukan Karakter Disiplin Siswa Melalui Penerapan Tata Tertib Sekolah dan PPKn di SMAN 1 Teladan Yogyakarta. Tesis, Yogyakarta: Program