Amsal 3:2
26 MEI 2014 - 01 juni 2014
Senin, 26 Mei 2014 - Eddy Harto P - Yafet Yapari Selasa, 27 Mei 2014 - Dave DamazioYedid Yah - Ekklesia Permata Diny - Ariella Vania B. Kondoh Rabu, 28 Mei 2014 - Jennifer Beatrice G.P - Jevi Febe Rumbo - Juliana Thio- Melkisedek Aoetpah - Tan Kui Ing
Kamis, 29 Mei 2014 - Budi Husein Teisko - Lydia Prawiroharjo Thauwrisan
- Meilanny Monica Leuwol - Glen Sandy
- Yoshua Patu
Kami ucapkan kepada Jemaat
yang berulang tahun pada tanggal :
Jumat, 30 Mei 2014 - Gunawan Djie Bowo - Imelda Sutanto - Luwisa (Lisa) - Melia Cowari - Yudha Yapari Sabtu, 31 Mei 2014 - Merry Alex Minggu, 01 Juni 2014 - Pdt. Israel Laoli Pdt. Israel Laoly, S.Th Contact Person: Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249 Pdm. Silva Ramon Rumendong
Hp. 0821 8825 9818
Ibu Betty Haryono
Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509
Hp. 0852 4286 2600
Contact Person:pelayanan
PASTORAL
4Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar
Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th
Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita
Quotes
This Week
- Ps. Paulus Yedid Yah
Like us
onwww.facebook.com/GerejaPetra
Follow Us @twitter
@gerejapetra
Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA
Kekuatan Kita Adalah ketika
kita BERSANDAR kepada
Tuhan, sedangkan
Kelamahan kita adalah
ketika kita bersandar kepada
pegertian kita sendiri.
melayani di bidang:
- media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting c o n ta c t p e r s o n : r o n n y k o n g d o h ( 0 8 1 24 2 2 6 3 6 1 )
S A L U R K A N
TALENTA ANDA
BAGI ANDA YANG RINDU
UNTUK MELAYANI
DIBIDANG:
CONTACT PERSON:
VHERA (0852.4219.7967)
“ TAMBORINE “
GEREJA PETRAS A L U R K A N
TALENTA ANDA
DOAKAN
dan
DUKUNG
Pelayanan
Bapak Gembala
pada mission trip
selanjutnya
SEGERA !!
KHOTBAH tumbuh - peduli - berbagi
01
tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI
08
alam edisi ini, kita masih membahas
D
mengenai ketaatan. Beberapa point yang akan kita bahas yakni:1. Ketaatan dan berkat atau kutuk
2. Ketaatan dan pelepasan atau pengudusan 3. Ketaatan dan tidak masuk akal
4. Ketaatan dan hamba yang jahat & tidak setia
5. Ketaatan dan keberpihakan Allah 6. Ketaatan dan otoritas
7. Ketaatan dan keselamatan 8. Ketaatan dan harganya
I. KETAATAN DAN BERKAT ATAU KUTUK
Kataatan ada kaitannya dengan berkat dan kutuk.
[ 2 6 ]
Ulangan 11:26-29, “ Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini
[27]
berkat dan kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
[28]
dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain
[29]
yang tidak kamu kenal. Jadi apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke negeri, yang engkau masuki untuk mendudukinya, maka haruslah engkau mengucapkan berkat di atas gunung Gerizim dan kutuk di atas gunung Ebal.”
Contact Person:
Sekretariat Gereja Petra | Jl. Sungai Saddang No. 30-34, Makassar
Tlp. 0411 - 873 769 | email: info@gerejapetra.org | web: www.gerejapetra.org
Dalam hidup ini kita diperhadapkan dengan 2 hal, yaitu berkat dan kutuk. Kita harus m e m i l i h s a l a h s a t u d i a n t a r a n y a . Bilamanakah kita memilih berkat dan bilamanakah kita memilih kutuk? Firman Tuhan berkata bahwa kita memilih berkat apabila kita memilih untuk mentaati perintah Tuhan (ayat 27); sebaliknya jika kita memilih untuk tidak mentaati perintah Tuhan maka kutuklah yang kita pilih (ayat 28). Jadi
ketaatan mendatangkan berkat dan ketidaktaatan mendatangkan kutuk.
Perhatikanlah baik-baik bahwa: pilihan itu
ada di tangan kita dan bukan di tangan
Tuhan; sebab dalam ayat 26 dikatakan bahwa Tuhan memperhadapkan kepada kita berkat dan kutuk. Kita harus sangat berhati-hati dalam memilih sebab apapun pilihan kita akan sangat mempengaruhi masa depan kita. Jika kita memilih ketidaktaatan maka kita sedang memilih kutuk dan itu berarti bahwa kita sedang menghancurkan masa depan kita sendiri; tetapi jika kita memilih berkat dengan cara memilih untuk taat kepada Firman maka kita sedang membangun masa depan yang cerah. Ada banyak orang yang menghancurkan masa depannya sendiri dengan hidup dalam ketidaktaatan. Banyak pula orang Kristen yang selalu berdoa minta berkat Tuhan, tetapi berkat itu tidak sampai kepadanya. Mengapa? Apakah Tuhan tidak
Pembangunan GPT Petra di Sumarorong, Salobalo
KETAATAN
melainkan sebab ia sendiri-lah yang telah memilih kutuk untuk dirinya dan menolak berkat – dengan cara hidup dalam ketidaktaatan kepada Firman. Jika saja orang Kristen itu memilih untuk mentaati setiap Firman yang didengarnya maka secara otomatis berkat akan datang dalam hidupnya, berkat mengikutinya kemanapun ia pergi. Tuhan berkata: Berkat dan K utuk diperhadapkan kepada kita dan kita disuruh memilih satu diantaranya (ayat 26).
Di balik setiap ketaatan selalu ada berkat spesial, bahkan sekalipun ketaatan itu dalam hal yang kecil. Sebab di hadapan
Tuhan ketaatan adalah hal yang penting. Setiap perkara kecil bila disertai dengan ketaatan maka akan menjadi hal yang luar biasa, sebaliknya sehebat apapun kita di mata manusia namun tanpa ketaatan maka itu tidak bernilai di hadapan Tuhan. Tuhan menghargai setiap ketaatan yang mungkin saja itu kecil dan tidak terlihat oleh mata manusia namun Allah melihat dan mempersiapkan upah yang istimewa bagi setiap orang yang taat. Dan Allah mendengarkan setiap doa orang yang memiliki ketaatan.
II. KETAATAN DAN PELEPASAN & PENGUDUSAN
Sebelum kita lahir baru, kita hanya memiliki benih yang fana yakni benih dari orang tua kita (yang diturunkan dari Adam). Benih ini membawa kutuk keturunan. Tetapi ketika percaya kepada Firman Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kita dilahirkan kembali dari benih yang baru.
dan menjadikan kita ciptaan baru yang tidak dikuasai oleh kutuk tetapi menaklukkan kutuk itu.
Ada banyak jenis kutuk, seperti kutuk nenek moyang, kutuk suku bangsa, dan lain-lain. Pada saat kita lahir baru kita menerima
pelepasan dari kutuk-kutuk tersebut setelah
kita didoakan. Namun apakah setelah kita dilepaskan itu sudah cukup? Tidak cukup! Kita tidak boleh berhenti sampai di situ saja, tetapi Firman Tuhan berkata bahwa kita perlu terus menerus menyucikan diri. Bagaiman
kita menyucikan diri? Yakni dengan ketaatan kepada kebenaran; Firman Tuhan itulah kebenaran.
[22]
1 Petrus 1:22-23, “ Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada k e b e n a r a n , s e h i n g g a k a m u d a p a t
mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap
[23]
hatimu. Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
[26]
Efesus 5:26, “ untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman.”
Suatu kali Tuhan Yesus hendak membasuh kaki murid-murid-Nya. Ketika sampai giliran Petrus, Petrus menolak sebab ia merasa tidak layak dibasuh oleh Gurunya. Lalu Yesus berkata: “Jikalau Aku tidak
membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku”. Mendengar itu,
KHOTBAH tumbuh - peduli - berbagi
03
tumbuh - peduli - berbagi
06
INFO PETRA MISIsaja, tetapi juga tangan dan kepalaku!".
Tetapi Yesus berkata: "Barangsiapa telah
mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah
bersih seluruhnya”. (Baca: Yohanes
13:4-10).
Mandi di sini adalah lahir baru di mana kita menerima baptisan air (dengan cara yang sesuai dengan Firman Tuhan yakni selam dan bukan percik) dan juga pelayanan pelepasan. Baptisan air cukup 1 kali dilakukan yakni ketika kita pertama kali menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Beberapa orang yang gemar berpindah-pindah gereja dan setiap kali berpindah-pindah ia melakukan baptisan lagi padahal telah menerima baptisan air di gereja sebelumnya. Tentu saja hal seperti ini salah, sebab baptisan cukup 1 kali dilakukan. Demikian juga dengan pelepasan, bahwa tidak perlu setiap kali kita melakukan dosa kita minta pelayanan pelepasan dari gereja. Pelayanan pelepasan untuk jiwa-jiwa baru (bayi rohani) dan cukup dilakukan 1 kali. Tetapi untuk jiwa-jiwa lama, mereka tidak perlu lagi pelepasan tetapi penyucian. Penyucian inilah yang harus dilakukan terus menerus.
Tuhan Yesus berkata kepada Petrus bahwa orang yang telah mandi tidak perlu mandi lagi namun yang perlu dilakukan adalah membasuh kakinya. Yang dimaksud membasuh kaki ini adalah menyucikan diri; itulah yang harus dilakukan terus menerus. Tuhan Yesus menegaskan bahwa jika kamu tidak membasuh kakimu (menyucikan dirimu) maka kamu tidak akan mendapat bagian dalam Aku.
Jadi pelepasan adalah langkah awal yakni k e t i k a k i t a l a h i r b a r u , k e m u d i a n penyucian/pengudusan yang perlu, langkah
berikutnya pertumbuhan dan menghasilkan buah. Semakin kita disucikan, semakin kita bertumbuh dan berbuah-buah. Kita dapat menyucikan diri ketika kita mendengar dan mempraktekkan Firman Tuhan sebab Firman Tuhan akan masuk dalam hati kita dan Firman Tuhan yang akan bekerja dalam hati kita untuk mengubahkan hidup kita jika kita mentaatiNya. Firman akan menjadi penunjuk arah bagi hidup kita, apa yang kita harus perbuat dan apa yang tidak boleh kita berbuat. Firman Tuhan yang akan menjadi peringatan bagi setiap langkah kita.
III. KETAATAN DAN TIDAK MASUK AKAL
Terkadang perintah Tuhan itu tidak masuk
akal manusia; namun bagaimanapun juga
kita dituntut untuk tetap mentaatiNya. Sama seperti ketaatan Abraham ketika Tuhan memerintah-kan untuk mempersembahkan Ishak, anaknya, sebagai korban sembelihan. Di sini kita melihat bahwa kataatan kita kepada Firman Tuhan tidak boleh dibatas dengan akal manusia tetapi harus melampaui sebab pikiran manusia tidak sebanding dengan pikiran Allah.
Contohnya adalah ketika bangsa Israel berperang melawan Yerikho. Yosua bertanya kepada Tuhan strategi perang bagaimanakah yang harus digunakan. Dan Tuhan memerintahkan bahwa mereka harus mengelilingi kota itu selama 6 hari tanpa bersuara dan pada hari ke 7 mereka harus meniup sangkakala dan bersorak-sorai bagi Tuhan maka tembok Yerikho itu akan roboh. Tentulah ketika Yosua mendengar hal itu nampanya bahwa perintah Tuhan itu tidak
dapat mengalahkan musuh dengan cara jalan berkeliling. Tetapi Yosua taat saja dan ternyata bahwa hanya dengan ketaatan itulah Yosua dan bangsa Israel menang dalam peperangan menghadapi Yerikho, kota yang besar dan kuat itu. (Baca: Yosua 6:1-21). Contoh yang lain adalah ketika Gideon mengalahkan orang Midian dan orang Amalek dalam Hakim-hakim 7:1-22. Tentulah tidak masuk akal bahwa Gideon bisa berperang sebab bila kita membaca dalam Hakim-Hakim 6 di situ kita dapati bahwa Gideon dan kaum keluarganya selalu bersembunyi dari mata musuh, jadi Gideon yang muda itu tidak terlatih untuk berperang. Dan pula bahwa tidak masuk akal bagaimana 300 orang bisa memerangi musuh yang tidak terhitung banyaknya itu (Hakim 7:12). Tidak masuk akal pula bahwa 300 orang tentara Israel itu hanya memegang sangkakala dan buyung di tangan mereka m a s i n g - m a s i n g ( H a k i m 7 : 1 6 ) d a n menghadapi musuh yang bersenjata lengkap (pedang, tombak dan panah beserta kendaraan pedangnya). Tetapi itulah yang terjadi bahwa Gideon mengalahkan musuh yang amat banyak itu hanya dengan 300 orang yang meniup sangkakala dan buyung di tangan mereka. Mereka hanya berdiri ditempatnya tetapi musuh yang banyak itu sudah kacau balau. Mengapa bisa demikian?
Sebab Gideon melakukan itu dengan ketaatan kepada Tuhan.
Kisah-kisah di atas menunjukkan bahwa ada kalanya di mana kita berperang tanpa perlu menggunakan senjata, melainkan dengan k e t a a t a n . K e t a a t a n a d a l a h k u n c i
tetapi itulah yang diperbuat Allah. Percayalah kepadanya dan taatilah perintahNya, sekalipun itu tidak masuk akal. Contoh yang lain adalah janda Sarfat. Tidak
masuk akal bahwa dengan memberi tepung
dan minyak yang tinggal sedikit itu untuk dibuat apam bagi nabi Elisa maka tepung dan minyak itu tidak akan habis-habis. Yang masuk akal bahwa apa yang tinggal sedikit bila diambil tentulah akan habis. Tetapi karena ketaatannya kepada Firman Tuhan sekalipun tidak masuk akal maka janda yang tidak mengenal Tuhan itu bisa mengalami mujizat dari Firman yang dipercayaiNya.
Amsal 3:5-6, “ Percayalah kepada TUHAN [5] dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
[6]
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Tuhan mengajarkan agar kita percaya kepadaNya dengan segenap hati dan tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri. Percaya kepada Tuhan berarti bersandar kepada Tuhan, itu merupakan hikmat Allah; sedangkan pengertian kita sendiri merupakan hikmat dunia. Kekuatan kita adalah ketika
kita bersandar kepada Tuhan, sedangkan kelemahan kita adalah ketika kita bersandar kepada pengertian kita sendiri.
Jadwal Ibadah Umum
Jadwal Ibadah Umum
Jadwal Ibadah Umum
Cabang GPT PETRA Misi
LANJUTAN
kesaksian
LANJUTAN
kesaksian
LANJUTAN
kesaksian
LANJUTAN
kesaksian
Redaksi
Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email : wartapetramks@gmail.com [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ]
Kehendak
Tuhan-lah
www.gerejapetra.org