• Tidak ada hasil yang ditemukan

SANITASI STASIUN KERETA API GUBENG DAN STASIUN KERETA API KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SANITASI STASIUN KERETA API GUBENG DAN STASIUN KERETA API KOTA MALANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SANITASI LINGKUNGAN

STASIUN KERETA API KOTA MALANG DAN GUBENG

LAPORAN OBSERVASI

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sanitasi Lingkungan

yang dibina oleh Ibu drg. Rara Warih Gayatri, MPH

oleh Angkatan 2013:

Ardhita Prilly P. (130612607853) Silvia Trias Putri (130612607834)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

(2)

ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i DAFTAR ISI ... ii BAB 1.PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan ... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Definisi Stasiun Kereta Api ... 3

2.2. Persyaratan Bangunan Stasiun ... 3

2.1.1. Persyaratan Penempatan ... 3

2.1.2. Persyaratan Teknis Bangunan ... 4

2.1.3. Persyaratan Instalasi Air ... 5

BAB 3. PEMBAHASAN ... 7

3.1. Pengumpulan Data ... 7

3.2. Hasil ... 7

3.2.1. Hasil Temuan di Stasiun KA Gubeng Surabaya ... 7

3.2.2. Hasil Temuan di Stasiun KA Kota Malang ... 8

3.3. Analisis ... 9

3.3.1. Analisis Stasiun KA Gubeng Surabaya ... 9

3.3.2. Analisis Stasiun KA Kota Malang ... 14

BAB 4. PENUTUP ... 19

4.1. Kesimpulan ... 19

4.2. Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk produktif secara sosial dan ekonomis. Sanitasi tempat-tempat umum merupakan problem kesehatan masyarakat yangcukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat.

Salah satu tempat umum yang memerlukan pengawasan dalam hal sanitasi adalah sarana trasportasi. Sarana transportasi merupakan sarana yang memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu Negara dan derajat kesehatan. Hal ini dikarenakan bahwa didalam sarana transportasi terdapat kegiatan dimana orang banyak berkumpul dan mengadakan interaksi pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sarana transportasi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu transportasi darat, laut,dan udara.

Pengertian stasium menurut Peraturan Menteri Perhubungan No.29 Tahun 2011 Tentang persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api “Stasiun kereta api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.” Dan menurut jenisnya, stasiun kereta api ada yang merupakan stasiun penumpang yang merupakan stasiun untuk keperluan naik turun penumpang.

Berdasarkan pengertian tersebut, stasiun kereta api termasuk sarana dan bangunan umum yang juga terdapat fasilitas umum. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya. Selain itu juga harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan dan hal yang tidak diinginkan lainnya. Sanitasi di tempat-tempat umum sangat diperlukan karena adanya kumpulan manusia yang berhubungan langsung dengan lingkungan yang memungkinkan

(4)

2

untuk terjadinya penularan penyakit dan kecelakaan apabila fasilitas sanitasi yang sudah tersedia masih belum memadai.

Permasalah sanitasi tempat umum merupakan suatu hal yang penting untuk dikaji dalam kehidupan masyarakat khususnya Indonesia. Hal tersebut mengingat masih adanya permasalahan di bidang kesehatan terkait dengan sanitasi di tempat umum. Maka dari itu perlu dilakukan upaya melindungi, memelihara dan mewujudkan lingkungan yang sehat pada stasiun sebagai sarana dan bangunan umum. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan berbagai upaya pengendalian faktor resiko penyebab timbulnya penyakit, yaitu salah satunya dengan melakukan inspeksi pada stasiun.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sanitasi, fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di Stasiun Kota Baru Malang?

2. Bagaimana sanitasi, fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di Stasiun Gubeng Kota Surabaya?

3. Apakah sanitasi Stasiun Kota Baru Malang dan Stasiun Gubeng Kota Surabaya sudah sesuai dengan peraturan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana sanitasi, fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di stasiun kota baru Malang.

2. Untuk mengetahui bagaimana sanitasi, fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di Stasiun Gubeng kota Surabaya.

3. Untuk mengetahui apakah sanitasi Stasiun Kota Baru Malang dan Stasiun Gubeng Kota Surabaya sudah sesuai dengan peraturan.

(5)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Stasiun Kereta Api

Stasiun Kereta Api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api (Permenhub No. 29 Tahun 2011). Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak dijalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api (Deviyanti, 2015).

2.2. Persyaratan Bangunan Stasiun

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api, Stasiun Kereta Api adalah prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

Terdapat 3 jenis kereta api, yakni:

1. Stasiun penumpang (untuk keperluan naik turun penumpang) 2. Stasiun barang (untuk bongkar muat barang)

3. Stasiun operasi (untuk menunjang proses pengoperasian kereta api)

2.2.1. Persyaratan Penempatan

Persyaratan penempatan pembangunan stasiun kereta api berdasarkan

Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011: 1. Sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api 2. Menunjang pengoperasian sistem perkeretaapian 3. Tidak mengganggu lingkungan

4. Memiliki tingkat keselamatan dan keamanan berdasarkan ketentuan yang berlaku

Gedung Pokok terdiri atas: 1. Hall

(6)

4

3. Loket karcis 4. Ruang tunggu 5. Ruang informasi 6. Ruang fasilitas umum 7. Ruang fasilitas keselamatan 8. Ruang fasilitas keamanan

9. Ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia 10. Ruang fasilitas kesehatan

Gedung Penunjang terdiri atas: 1. Pertokoan

2. Restoran 3. Perkantoran 4. Parkiran 5. Perhotelan

6. Ruang lain yang menunjang stasiun kereta api

Gedung Kegiatan Jasa terdiri atas: 1. Ruang tunggu penumpang 2. Bongkar muat barang 3. Gudang

4. Parkiran

5. Penitipan barang 6. ATM

7. Ruang lain yang menunjang stasiun kereta api.

2.2.2. Persyaratan Teknis Bangunan

Persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011:

1. Konstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan, keselamanan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal.

2. Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya banjir, bahaya petir, bahaya kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.

(7)

5

3. Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang bangunan, mekanikal elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan yang berlaku.

4. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.

5. Komponen gedung meliputi: 1) gedung atau ruangan;

2) media informasi (papan informasi atau audio); 3) fasilitas umum, terdiri dari:

a. ruang ibadah; b. toilet;

c. tempat sampah; dan d. ruang ibu menyusui.

4) fasilitas keselamatan dan keamanan; 5) fasilitas penyandang cacat atau lansia; 6) fasilitas kesehatan.

2.2.3. Persyaratan Instalasi Air

Persyaratan instalasi air di stasiun kereta api berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011:

1. Air Bersih

1) Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan sumber air bersih, kualitas air bersih, sistem distribusi dan penampungannya; 2) Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai ketentuan di bidang

gedung dan bangunan.

3) Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.

4) Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus memenuhi debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan.

(8)

6

2. Air Kotor

1) Sistem pembuangan air limbah dan/atau air kotor dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahaya.

2) Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor sesuai ketentuan di bidang lingkungan hidup.

3) Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan yang dibutuhkan.

4) Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.

5) Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh digabung dengan air Iimbah domestik.

6) Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (B3) harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7) Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.

(9)

7 BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada kegiatan ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Dalam pengumpulan data digunakan lembar observasi berupa lembar checklist yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Stasiun Kereta Api. Dalam lembar checklist tersebut terdapat beberapa komponen penting yaitu lingkungan stasiun, bangunan pokok, bangunan pendukung, media informasi dan instalasi pendukung.

3.2. Hasil

3.2.1. Hasil Temuan di Stasiun KA Gubeng Surabaya

NO TEORI

PENILAIAN

KETERANGAN

Sesuai Tidak Sesuai

1 Tempat parkir stasiun √ Terpisah, antara parkir

mobil dan motor

2 Media informasi √ Meliputi customer service

dan papan informasi

3 Fasilitas mesin ATM √ Terdapat ATM BNI, BCA,

BRI

4 Loket karcis √ Stasiun lama: Terdapat 4

loket dan 2 mesin cetak tiket mandiri

Stasiun baru: Terdapat 4 loket dan 4 mesin cetak tiket mandiri

5 Ruang tunggu √ Terpisah antara smoking

area dan no smoking area

6 Fasilitas perkantoran / administrasi

√ 7 Ruang fasilitas kesehatan √ 8 Ruang fasilitas keamanan √

(10)

8

9 Fasilitas ibu menyusui √

10 Fasilitas penyandang cacat √ Berupa toilet khusus difable

11 Fasilitas pertokoan √

12 Fasilitas restoran √

13 Fasilitas bongkar muat barang

14 Gudang √

15 Penitipan barang √ Terdapat di ruang ibadah

(mushola)

16 Ruang ibadah √

17 Toilet √

18 Tempat sampah √

19 Instalasi air √

20 Fasilitas penunjang lain:

a. APAR √

b. Jalur Evakuasi √

c. Titik Kumpul √

d. Free Charging √ Terdapat 1 diruang tunggu

3.2.2. Hasil Temuan di Stasiun KA Kota Malang

NO TEORI

PENILAIAN

KETERANGAN

Sesuai Tidak Sesuai 1 Tempat parkir stasiun √

2 Media informasi √ Meliputi customer service

dan papan informasi

3 Fasilitas mesin ATM √ Hanya terdapat ATM BNI

4 Loket karcis √ Terdapat 5 loket dan 2

mesin cetak tiket mandiri

5 Ruang tunggu √ Terpisah antara smoking

area dan no smoking area

6 Fasilitas perkantoran / administrasi

√ 7 Ruang fasilitas kesehatan √ 8 Ruang fasilitas keamanan √ 9 Fasilitas ibu menyusui √

10 Fasilitas penyandang cacat √ Berupa toilet khusus difable

dan jalur khusus pengguna kursi roda

11 Fasilitas pertokoan √

12 Fasilitas restoran √

13 Fasilitas bongkar muat barang

14 Gudang √

(11)

9

(mushola)

16 Ruang ibadah √

17 Toilet √ Terpisah antara laki-laki

dan perempuan, masing-masing terdapat 4 toilet (3 umum, 1 khusus difable)

18 Tempat sampah √ Tempat sampah tertutup

19 Instalasi air √

20 Fasilitas penunjang lain:

a. APAR √ Terdapat 1 APAR ukuran

besar terletak di dekat ruang pengatur perjalanan kereta

b. Jalur Evakuasi √

c. Titik Kumpul √ Terdapat titik kumpul di

depan bangunan stasiun

d. Free Charging √ Terdapat 1 diruang tunggu

e. Jalur difable

3.3. Analisa

3.3.1. Analisa Stasiun KA Gubeng Surabaya

1. Penghijauan

Terdapat banyak tanaman yang tertata rapi di sekitar tempat parkir. Tanaman berupa rumput, pohon perdu, maupun pohon yang tinggi sebagai peneduh. Ada taman di sekitar depan stasiun dan daerah parkiran stasiun. Kondisinya cukup terawat dan bersih terutama yang ada di area depan stasiun. Bahkan di dalam area stasiun pun terdapat taman bunga yang indah dan terawat. Area penghijauan di stasiun Gubeng sudah terbilang mencukupi dan membuat stasiun ini menjadi lebih sejuk, asri, dan rindang.

2. Penerangan

Saat siang hari penerangan di luar stasiun memanfaatkan cahaya sinar matahari langsung. Sementara di dalam stasiun terdapat lampu yang semuanya menyala dengan baik dan terang saat malam hari sehingga dapat menjangkau hampir seluruh jarak pandang ke depan. Terdapat pula penerangan di sekitar area parkir, kantin, toilet, ruang tunggu, dan di seluruh tempat sudah mendapatkan penerangan yang cukup baik.

3. Pintu Masuk dan Pintu Keluar

Di stasiun Gubeng sudah ada pemisahan antara jalur masuk dan jalur keluar. Dan ini telah terkondisikan dengan baik. Jalur keluar masuk juga dipisahkan

(12)

10

antara kendaraan roda dua dan roda empat secara rapi. Terdapat petunjuk arah yang jelas pada setiap jalur kendaraan. Hal tersebut dimaksudkan demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan dari pengunjung stasiun.

4. Tempat Parkir Stasiun

Tempat parkir kendaraan di Stasiun Gubeng terletak pada depan gedung baru Stasiun Gubeng. Parkir kendaraan sudah dibedakan antara pengguna kendaraan roda dua dengan kendaraan roda empat serta kondisi tempat parkir yang sudah di paving serta daerah parkiran yang rapi dan bersih.

5. Media Informasi

Kondisi papan informasi yang ada di Stasiun Kereta Api Gubeng sudah baik. Papan informasi terbaca jelas dan letaknya juga strategis (mudah dilihat oleh jangkauan penglihatan). Isi informasi terdiri dari nama, nomor, jadwal kereta api, stasiun keberangkatan, stasiun pemberhentian, stasiun tujuan. Informasi lain seperti jalur evakuasi dan peringatan-peringatan lain juga terletak di setiap sudut dari gedung stasiun tidak hanya itu,di Stasiun Gubeng ini terdapat alat pengeras suara yang teletak di beberapa titik strategis agar mudah didengar oleh semua calon penumpang, baik di dalam maupun di luar bangunan pokok stasiun. Alat pengeras suara tersebut menyala dengan baik. Sebagian besar alat pengeras suara berfungsi baik dan suara yang dihasilkan juga jelas, pengeran suara ini berfungsi untuk menginfokan kepada calon penumpang tentang keberangkatan dari kereta-kereta yang ada di Stasiun Gubeng. Pemberian informasi melalui pengeras suara menggunakan dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

6. Fasilitas Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Di bagian gedung stasiun terdapat fasilitas mesin ATM yang cukup lengkap dan letaknya tidak jauh dari ruang tunggu bagi calon penumpang walaupun letaknya di sudut gedung namun terdapat petunjuk untuk menginformasikan keberadaan dari mesin ATM tersebut. Namun sayangnya keberadaan fasilitas mesin ATM ini hanya terdapat pada gedung baru Stasiun Gubeng dan jauh di jangkau bagi para calon penumpang yang masuk stasiun melalui gedung stasiun yang lama. Keadaan ruang mesin ATM terlihat bersih tanpa ada

(13)

11

sampah berserakan dan terdapat sampah di ujung ruangan yang biasanya hanya untuk membuang sampah kertas dari mesin ATM.

7. Loket Karcis

Loket karcis terdapat tepat di bagian depan dari gedung Stasiun Gubeng tidak hanya pada gedung baru, pada gedung lama pun tersedia loket karcis yang berjumlah 4 loket di setiap gedung. Dengan sistem antrian yang berbaris rapi kebelakang serta lingkungan loket karcis yang tampak bersih tanpa adanya sampah berserakan.

8. Ruang Tunggu

Ruang tunggu yang ada di Stasiun Gubeng terdapat 4 bagian yaitu 2 di bagian gedung stasiun yang lama dan 2 lagi terdapat di gedung stasiun yang baru. Di gedung stasiun yang lama terdapat dua ruang tunggu yang satu di luar dan yang satu di bagian dalam stasiun sama halnya dengan gedung stasiun yang baru namun karena tidak diperbolekan masuk bagi penumpang yang tanpa tiket dan waktu pemberangkatan yang masih lama maka setiap calon penumpang menunggu di ruang tunggu luar sehingga banyak sekali calon penumpang yang harus rela duduk di lantai karena kurang memadainya ruang tunggu di luar. 9. Fasilitas Perkantoran Atau Administrasi

Di gedung lama Stasiun Gubeng terdapat ruang perbendaharaan, ruang administrasi dan ruang kepala stasiun dan di gedung baru staiun terdapat ruang

customer service dan meeting room. 10. Ruang Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Stasiun Gubeng hanya terdapat pada Stasiun Gubeng lama ruang kesehatan yang ada di Stasiun Gubeng ini tergabung antara ruang kesehatan dengan ruang ibu menyusui hanya terpisahkan oleh skat yang ada dan di ruang kesehatan ini terdapat satu dokter jaga sehingga apabila terjadi sesuatu dapat langsung ditangani oleh dokter jaga tersebut. 11. Ruang Fasilitas Keamanan

Untuk fasilitas keamanan hanya terdapat petugas yang berlalu lalang di dalam ruang tunggu calon penumpang dan di dalam ruang tunggu antrian loket. Ada ruangan khusus, yakni POLSUSKA (Polisis Khusus Kereta Api).

(14)

12

12. Fasilitas Ibu Menyusui

Ruang ibu menyusui terdapat dua tempat yang pertama pada gedung baru terdapat ruang ibu menyusui di ruang tunggu bagian dalam dan yang kedua terdapat di gedung lama stasiun yang bergabung dengan ruang kesehatan yang letaknya juga terdapat di ruang tunggu dalam. Karena tidak semua orang bisa masuk ke ruang tunggu dalam maka jarang sekali orang yang singga ke ruang ibu menyusui.

13. Fasilitas Penyandang Cacat

Tidak ada fasilitas khusus untuk penyandang cacat hanya terdapat fasilitas penyandang cacat di ruang toilet namun tidak ada fasilitas khusus penyandang cacat di ruang tunggu ataupun di jalan menuju kereta api.

14. Fasilitas Pertokoan

Bangunan pertokoan di Stasiun Gubeng tata letaknya diatur baik sehingga rapi dan tidak mengganggu kegiatan operasional pokok stasiun.

15. Fasilitas Restoran

Letak bangunan restoran sudah tertata dengan baik dan tidak mengganggu kegiatan operasional pokok dari stasiun tersebut.

16. Fasilitas Bongkar Muat Barang

Fasilitas bongkar muat barang terletak di Stasiun Gubeng gedung lama dengan keadaan yang sedikit kurang rapi karena banyak barang-barang yang terletak di luar ruangan bongkar muat sehingga mengganggu calon penumpang yang berada di stasiun lama terutama saat menuju ke ruang ibadah karena letaknya diujung berdekatan dengan ruang ibadah.

17. Gudang

Tidak terdapat gudang di stasiun Gubeng. 18. Fasilitas Penitipan Barang

Fasilitas penitipan barang hanya tersedia di tempat ibadah namun tempat penitipan barang terlihat lusuh dan tidak pernah digunakan karena tempat penitipan barang terkunci sehingga para calon penumpang tidak dapat menitipkan barangnya di tempat tersebut.

(15)

13

19. Ruang Ibadah

Di Stasiun Gubeng terdapat satu ruang ibadah berupa musholla dalam kondisi bersih. Di dalam ruang ibadah juga terdapat skat untuk laki-laki dan perempuan namun tidak terdapat tempat wudhu yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

20. Toilet

Stasiun Gubeng Surabaya memiliki toilet dengan pemisahan antara laki-laki dan perempuan dan sudah tersedia pula toilet khusus bagi orang cacat. Toilet di Stasiun Gubeng terbilang bersih, tidak ada jentik-jentik nyamuk. Di stasiun lama terdapat dua toilet dan satu disediakan untuk penyandang cacat sedangkan di gedung baru terdapat 4 pintu toilet serta satu pintu khusus penyandang cacat serta tersedianya westafel dan sabun cuci tangan pada setiap kamar mandi.

21. Tempat Sampah

Hampir setiap sudut ruangan di Stasiun Gubeng terdapat tempat sampah dengan penutup namun hanya terdapat satu jenis tempat sampah (tidak dibedakan antara sampah kering dan basah).

22. Fasilitas Penunjang Lain

a. APAR : Untuk Alat Pemadam Api Ringan yang terdapat di Stasiun KA Gubeng Surabaya ada 3 yang berukuran kecil. Terdapat 2 APAR di Stasiun KA Gubeng yang bangunan baru, dan 1 APAR di Stasiun KA Gubeng yang bangunan lama. APAR terletak di ruang tunggu bagian dalam (ruang tunggu calon penumpang) dan terletak di ruang tunggu bagian depan stasiun.

b. Jalur Evakuasi : Jalur evakuasi terletak di setiap sudut stasiun menuju luar bangunan stasiun, yaitu menuju titik kumpul yang terdapat di area parkiran.

c. Titik Kumpul : Titik kumpul terdapat di bagian luar bangunan stasiun, yakni daerah parkiran mobil.

d. Free Charging : Free Charging terdapat di ruang tunggu bagian depan (ruang tunggu antrian loket).

(16)

14 3.3.2. Analisa Stasiun KA Kota Malang

1. Penghijauan

Berbeda dengan Stasiun KA Gubeng yang memiliki banyak pohon dan tanaman, baik di dalam maupun di area parkiran, di Stasiun KA Kota Malang tidak terdapat taman, baik di dalam maupun diluar/area parkiran.

2. Penerangan

Saat siang hari penerangan di luar stasiun memanfaatkan cahaya sinar matahari langsung. Sementara di dalam stasiun terdapat lampu yang semuanya menyala dengan baik dan terang saat malam hari sehingga dapat menjangkau hampir seluruh jarak pandang ke depan. Terdapat pula penerangan di sekitar area parkir, kantin, toilet, ruang tunggu, dan di seluruh tempat sudah mendapatkan penerangan yang cukup baik.

3. Pintu Masuk dan Pintu Keluar

Di stasiun KA Kota Malang sudah ada pemisahan antara jalur masuk dan jalur keluar yang telah terkondisikan dengan baik. Hal tersebut dimaksudkan demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan dari pengunjung stasiun.

4. Tempat Parkir Stasiun

Tempat parkir kendaraan di Stasiun KA Kota Malang terletak didepan gedung stasiun. Parkir kendaraan masih cenderung berantakan sehingga mengganggu pengguna jalan di sekitar stasiun. Berbeda dengan Stasiun KA Gubeng Surabaya, disana sudah terpisah antara parkiran mobil dan parkiran roda dua. Untuk parkiran mobil di Stasiun KA Gubeng sudah menggunakan sistem parkir elektronik.

5. Media Informasi

Kondisi papan informasi yang ada di Stasiun Kereta Api Kota Malang sudah cukup baik. Hanya saja tidak semua papan informasi terletak di posisi yang strategis. Terdapat papan informasi di depan customer service. Selain itu juga terdapat daenah stasiun, jadwal perjalanan kereta api, dan peta jalur kereta api, hanya saja letaknya terlalu keatas, sehingga harus mendongak keatas untuk membacanya. Informasi lain seperti jalur evakuasi dan peringatan-peringatan lain dilarang merokok dan membuang sampah pada tempatnya juga cukup jelas, hampir disetiap sudut stasiun terdapat informasi yang sudah cukup jelas.

(17)

15

Selain informasi berupa tulisan dan gambar, informasi juga disampaikan melalui alat pengeras suara. Alat pengeras suara sudah berfungsi dengan baik. Suara yang dihasilkan juga jelas, pengeran suara ini berfungsi untuk menginformasikan kepada calon penumpang tentang keberangkatan dan kedatangan kereta. Selain itu, melalui pengeras suara juga diinformasikan bahwa calon penumpang tidak diperkenankan untuk merokok di sembarang tempat karena dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. Namun, pemberian informasi melalui pengeras suara di Stasiun KA Kota Malang hanya disampaikan dalam bahasa Indonesia, tidak seperti di Stasiun Gubeng yang sudah disampaikan dalam dua bahasa yakni bahsa Indonesia dan bahasa Inggris.

6. Fasilitas Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Di bagian depan gedung stasiun terdapat fasilitas mesin ATM. Namun sayangnya hanya terdapat satu jenis mesin ATM, yaitu ATM BNI. Tidak seperti di Stasiun Gubeng yang terdapat 3 jenis mesin ATM, yakni ATM BNI, BCA, dan BRI. Keadaan ruang mesin ATM terlihat bersih tanpa ada sampah berserakan dan terdapat sampah di ujung ruangan yang disediakan untuk tempat sampah kertas dari mesin ATM.

7. Loket Karcis

Loket karcis terdapat di bagian depan dari gedung Stasiun KA Kota Malang. Terdapat 5 loket, yakni loket 1-3 untuk pemesanan tiket eksekutif, bisnis, dan ekonomi, dan loket 4 dan 5 untuk penjualan tiket pada hari keberangkatan. Sistem antrian berbaris rapi kebelakang serta lingkungan loket karcis yang tampak bersih tanpa adanya sampah berserakan.

8. Ruang Tunggu

Ruang tunggu yang ada di Stasiun Kota Malang terdapat 2 bagian yaitu ruang tunggu yang ada di luar (dekat dengan loket karcis) dan yang satu di bagian dalam stasiun yaitu ruang tunggu khusus untuk calon penumpang. Ruang tunggu di Stasiun KA Kota Malang dibedakan antara ruang tunggu penumpang kereta api kelas eksklusif dan kelas ekonomi. Selain itu, ruang tunggu juga dibedakan untuk ruang tunggu bagi pemesan tiket dan ruang tunggu bagi calon penumpang kereta api. Hanya calon penumpang kereta api yang memiliki tiket

(18)

16

kereta api saja yang diperbolehkan untuk memasuki bagian dalam stasiun. Calon penumpang diperbolehkan masuk setelah jam keberangkatannya akan segera tiba. Kondisi di ruang tunggu bagian dalam (khusus calon penumpang) cukup bersih, tidak ada sampah yang berserakan. Kursi di ruang tunggu bagian dalam juga sudah cukup ergonomis, sehingga calon penumpang bisa merasa nyaman. Di ruang tunggu luar (bagian loket) terdapat 4 AC dan 3 kipas angin besar, hanya saja AC sudah tidak berfungsi secara optimal, sehingga kondisi ruang tunggu terasa panas.

9. Fasilitas Perkantoran Atau Administrasi

Untuk perkantoran atau administrasi di Stasiun KA Kota Malang terdapat ruang ruang kepala stasiun, ruang pengatur perjalanan kereta api, dan meeting room.

10. Ruang Fasilitas Kesehatan

Terdapat pos kesehatan di Stasiun KA Kota Malang. Di ruang kesehatan ini terdapat satu dokter jaga sehingga apabila terjadi sesuatu dapat langsung ditangani oleh dokter jaga tersebut.

11. Ruang Fasilitas Keamanan

Untuk fasilitas keamanan hanya terdapat petugas yang berlalu lalang di dalam ruang tunggu calon penumpang dan di dalam ruang tunggu antrian loket. Ada ruangan khusus, yakni POLSUSKA (Polisis Khusus Kereta Api).

12. Fasilitas Ibu Menyusui

Di Stasiun KA Kota Malang juga sudah difasilitasi ruang ibu menyusui. Ruang ibu menyusui terlihat cukup nyaman, terdapat kipas angin, pengharum ruangan, 4 kursi, dan 1 meja.

13. Fasilitas Penyandang Cacat

Terdapat fasilitas penyandang cacat di toilet, ada 1 toilet khusus difable yang terdiri dari kloset duduk dan pegangan yang menempel di tembok. Selain itu juga telah disediakan jalur khusus pengguna kursi roda untuk menuju ke peron.

14. Fasilitas Pertokoan

Bangunan pertokoan di Stasiun KA Kota Malang tata letaknya diatur baik sehingga rapi dan tidak mengganggu kegiatan operasional pokok stasiun.

(19)

17

Terdapat kios yang menjual snack dan majalah serta koran di dalam ruang tunggu calon penumpang. Tidak terdapat banyak pertokoan di Stasiun KA Kota Malang, berbeda dengan Stasiun Gubeng, terdapat berbagai macam pertokoan.

15. Fasilitas Restoran

Selain pertokoan/kios, di dalam ruang tunggu calon penumpang juga terdapat restoran. Letak bangunan restoran sudah tertata dengan baik dan tidak mengganggu kegiatan operasional pokok dari stasiun tersebut.

16. Fasilitas Bongkar Muat Barang

Fasilitas bongkar muat terletak pada bagian depan stasiun. Fasilitas bongkar muat barang

17. Gudang

Tidak terdapat gudang di stasiun Kota Malang. 18. Fasilitas Penitipan Barang

Fasilitas penitipan barang hanya tersedia di tempat ibadah. 19. Ruang Ibadah

Di Stasiun KA Kota Malang terdapat dua ruang ibadah berupa musholla, satu didepan dan satu di dalam bagian ruang tunggu calon penumpang. Kondisi mushola dalam kondisi bersih. Di dalam ruang ibadah juga terdapat skat untuk laki-laki dan perempuan. Selain itu juga terdapat tempat wudlu dan kamar mandi.

20. Toilet

Di Stasiun KA Kota Malang terdapat toilet di bagian ruang tunggu calon penumpang. Toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan dan sudah tersedia pula toilet khusus bagi difable. Toilet di Stasiun KA Kota Malang cukup bersih, tidak ada jentik-jentik nyamuk, dan tidak bau. Terdapat 4 toilet, yakni 3 toilet untuk umumdan 1 toilet khusus difable. Di bagian luar toilet juga telah disediakan westafel, cermin, sabun cuci tangan, dan juga tisu.

21. Tempat Sampah

Hampir setiap sudut ruangan di Stasiun KA Kota Malang terdapat tempat sampah yang tertutup, namun tidak semua tempat sampah dibedakan antara sampah kering dan basah.

(20)

18

22. Fasilitas Penunjang Lain

a. APAR : Terdapat 1 jenis APAR berukuran besar yang terletak di ruang tunggu bagian dalam (ruang tunggu calon penumpang).

b. Jalur Evakuasi : Jalur evakuasi terletak di setiap sudut stasiun menuju luar bangunan stasiun, yaitu menuju titik kumpul yang terdapat di area parkiran.

c. Titik Kumpul : Titik kumpul terdapat diluar bangunan stasiun.

d. Free Charging : Free Charging terdapat di ruang tunggu bagian depan (ruang tunggu antrian loket).

(21)

19 BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Stasiun Gubeng sudah memenuhi standar sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api.

2. Stasiun KA Kota Malang sudah memenuhi standar sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api. Hanya saja apabila dibandingkan dengan Stasiun Gubeng, Stasiun Kota Malang masih memerlukan sedikit perbaikan di beberapa bidang, misalnya pengadaan tempat parkir yang memadai dan terpisah antara kendaraan rodan dua dan kendaraan roda empat.

4.2. Saran

1. Bagi pengelola Stasiun Gubeng:

a. Perlu adanya pemeriksaan barang bawaan untuk meningkatkan keamanan penumpang.

b. Perlu adanya pengadaan gudang. 2. Bagi pengelola Stasiun KA Kota Malang

a. Adanya pemeriksaan barang bawaan untuk meningkatkan keamanan penumpang.

b. Adanya taman atau lokasi penghijauan baik di dalam maupun diluar bangunan stasiun.

c. Adanya tempat parkir yang memadai, terpisah antara kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

(22)

20

DAFTAR PUSTAKA

Deviyanti. 2015. Sanitasi Kereta Api Ekonomi Pasundan Dan Keluhan Kesehatan Penumpang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 1, No. 1.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api.

(23)

21 LAMPIRAN

Stasiun KA Gubeng Surabaya Stasiun KA Kota Malang

Gambar 1. Kondisi Tempat Parkir

Gambar 2. Kondisi Fasilitas ATM

(24)

22

(25)

23

Gambar 5. Kondisi Papan Informasi

(26)

24

(27)

25

(28)

26

Gambar 9. Kondisi Toilet

(29)

27

Gambar 11. Kondisi Pertokoan

Gambar 12. Kondisi Fasilitas Cetak Tiket Mandiri

Gambar 13. Kondisi Fasilitas Keamanan (APAR)

Gambar

Gambar 1. Kondisi Tempat Parkir
Gambar 4. Kondisi Ruang Tunggu
Gambar 5. Kondisi Papan Informasi
Gambar 7. Kondisi Ruang Ibu Menyusui
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kelayakan fungsi sarana dan prasarana akses menuju Stasiun Pasar Turi, menentukan jumlah penumpang komuter Surabaya –

KAI sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki layanan melalui stasiun Tugu Yogyakarta dan stasiun Purwokerto, penulis melakukan analisis mengenai pemeliharaan

Pada fasade stasiun Tanjung Priok, hirarki dan pusat perhatian terletak pada sisi tengah pada tampak depan bangunan yang terdiri dari area drop off, lobby, dan hall yang

Kondisi display sinyal existing pada sinyal di area Stasiun Langen yang meliputi dimensi, jarak visual, sudut pandang dan warna sudah sesuai dengan prinsip-

Untuk tujuan tersebut maka perlu direncanakan dan dirancang sebuah stasiun yang dapat menampung jumlah penumpang ± 45,000 orang per hari, untuk memfasilitasi jalur kereta komuter

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kelayakan fungsi sarana dan prasarana akses menuju Stasiun Pasar Turi, menentukan jumlah penumpang komuter Surabaya –

Oleh karena itu, karena pentingnya keberadaan jalur kereta api ini bagi moda transportasi kereta api dari stasiun Parung Panjang menuju stasiun Tanah Abang, maka

Analisis Stasiun di Daerah Istimewa Yogyakarta Jalur Prambanan – Kedundang Aspek Keterangan Modeling Stasiun Kalimenur , Stasiun Wates, dan Stasiun Kedundang berbeda dari