• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Cara Install Risha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tata Cara Install Risha"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Manual

Manual

Perakitan Bangunan Sistem Risha

Perakitan Bangunan Sistem Risha

1

1 Ruang Ruang LingkupLingkup

Pedoman Perakitan Bangunan rumah Instan Sederhana ini dibuat untuk rumah instan Pedoman Perakitan Bangunan rumah Instan Sederhana ini dibuat untuk rumah instan sederhana sehat tipe

sederhana sehat tipe – – 1 yang mencakup metode pengukuran lahan dan pembuatan papan 1 yang mencakup metode pengukuran lahan dan pembuatan papan duga, metoda penggalian pondasi, metode pemasangan pondasi, metode pemasangan duga, metoda penggalian pondasi, metode pemasangan pondasi, metode pemasangan panel balok sloof, metode pemasangan panel kolom, metode pemasangan panel balok ring, panel balok sloof, metode pemasangan panel kolom, metode pemasangan panel balok ring, metode pemasangan kuda-kuda dan gording serta penutup atap asbes, metode pemasangan metode pemasangan kuda-kuda dan gording serta penutup atap asbes, metode pemasangan panel-panel dinding dan panel pintu serta panel jendela, metode pemasangan instalasi listrik panel-panel dinding dan panel pintu serta panel jendela, metode pemasangan instalasi listrik dan metode pemasangan unit kamar mandi dan unit cubluk serta instalasinya.

dan metode pemasangan unit kamar mandi dan unit cubluk serta instalasinya. 2

2 Acuan Acuan NormatifNormatif

RPT

RPT – – 0: ST/Risha 01, 0: ST/Risha 01, Spesifikasi Teknis Panel Struktur Risha (Panel STR 1)Spesifikasi Teknis Panel Struktur Risha (Panel STR 1) RPT

RPT – – 0: ST/Risha 02, 0: ST/Risha 02, Spesifikasi Teknis Panel Struktur RishaSpesifikasi Teknis Panel Struktur Risha – – 2 Panel STR 2) 2 Panel STR 2) RPT

RPT – – 0: ST/Risha 03, 0: ST/Risha 03, Spesifikasi Teknis Panel Simpul Struktur Tipe Risha (Simpul)Spesifikasi Teknis Panel Simpul Struktur Tipe Risha (Simpul) RPT

RPT – – 0: ST/Risha 04, 0: ST/Risha 04, Spesifikasi Teknis Panel Masif RishaSpesifikasi Teknis Panel Masif Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 05, 0: ST/Risha 05, Spesifikasi Teknis Panel Jendela RishaSpesifikasi Teknis Panel Jendela Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 06, 0: ST/Risha 06, Spesifikasi Teknis Panel Pintu RishaSpesifikasi Teknis Panel Pintu Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 07, 0: ST/Risha 07, Spesifikasi Teknis Lantai RishaSpesifikasi Teknis Lantai Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 08, 0: ST/Risha 08, Spesifikasi Teknis Kuda-kuda RSH Sistem RishaSpesifikasi Teknis Kuda-kuda RSH Sistem Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 09, 0: ST/Risha 09, Spesifikasi Teknis Sistem Jaringan Air Bersih RSH Sistem RishaSpesifikasi Teknis Sistem Jaringan Air Bersih RSH Sistem Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 10, 0: ST/Risha 10, Spesifikasi Teknis Sistem Plumbing RSH Sistem RishaSpesifikasi Teknis Sistem Plumbing RSH Sistem Risha RPT

RPT – – 0: ST/Risha 11, 0: ST/Risha 11, Tata Cara Pemeliharaan Tangki Septik Tata Cara Pemeliharaan Tangki Septik  RPT

RPT – – 0: ST/Risha 12, 0: ST/Risha 12, Spesifikasi Teknis Sistem Jaringan ListrikSpesifikasi Teknis Sistem Jaringan Listrik RPT

RPT – – 0: ST/Risha 13 0: ST/Risha 13, Spesifikasi Teknis Kamar Mandi Risha, Spesifikasi Teknis Kamar Mandi Risha 3

3 Istilah Istilah dan dan DefinisiDefinisi

3.1. Risha

3.1. Risha  adalah kependekan dari Rumah Instan Sederhana Sehat, merupakan teknologi  adalah kependekan dari Rumah Instan Sederhana Sehat, merupakan teknologi konstruksi dari RSH (rumah sederhana sehat) mengacu pada Kepmen Kimpraswil No. konstruksi dari RSH (rumah sederhana sehat) mengacu pada Kepmen Kimpraswil No. 403/2002.

403/2002. 3.2.

3.2. Panel Panel STR STR 11 adalah panel struktur utama Risha dengan ukuran 30 x 1.20 dengan tebal adalah panel struktur utama Risha dengan ukuran 30 x 1.20 dengan tebal frame 6/10 dengan bahan beton bertulang.

frame 6/10 dengan bahan beton bertulang. 3.3.

3.3. Panel Panel str str 22  adalah panel struktur Risha dengan ukuran 20 x 1.20 dengan frame 6/10  adalah panel struktur Risha dengan ukuran 20 x 1.20 dengan frame 6/10 pada tiga sisi dan 6/6 pada salah satu sisi memanjangnya

pada tiga sisi dan 6/6 pada salah satu sisi memanjangnya 3.4. Simpu

3.4. Simpul adalah komponen Risha yang berfungsi sebagai joint dari panel-panel str 1 danl adalah komponen Risha yang berfungsi sebagai joint dari panel-panel str 1 dan panel str 2 juga dengan kuda-kuda Risha

(2)

4 Ketentuan-ketentuan

Rumah Instan Sederhana sehat ini terdiri dari komponen-komponen yang dibuat dipabrik. Pada saat perakitannya seluruh komponen dan peralatan bantu untuk perakitan harus sudah tersedia di tempat dimana bangunan ini akan dibangun. Seluruh komponen yang terbuat dari beton bertulang harus sudah mencapai umur 28 hari dengan kekuatan tekan minimum 250 kg/cm2. Seluruh komponen yang mengunakan bahan kayu harus kering dan telah diserut hingga permukaan kayu tersebut rata dan halus dengan ukuran yang akurat sesuai dengan yang diperlukan atau sesuai dengan gambar rencana.

Komponen bangunan

Semua komponen pebentuk bangunan rumah ini harus memiliki presisi yang baik baik ukuran maupun lubang-lubang baut serta baut yang tertanam pada komponen, penyimpangan dalam ukuran hanya diperkenankan sebesar 3 mm.

Kondisi lahan

Lahan dimana bangunan ini akan dibangun harus sudah bersih dari alang-alang dan akar-akar rumput dengan permukaan lahan yang rata

Lahan harus sesuai dengan ketentuan lokasi RSH Sistem Risha, ketentuan lokasi RSH Sistem Risha mengacu pada Pedoman Teknis tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Risha TC/Risha 01

Kondisi tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam perencanaan Risha dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu, sehingga keadaan tanah terkondisikan sesuai dengan ketentuan.

Tenaga pelaksana

Tenaga pelaksana yang diperlukan sekurang-kurangnya 6 orang, dan telah memiliki kemampuan dan pemahaman khusus untuk merakit rumah instan sederhana.

5 Komponen bangunan

rumah instan sederhana sehat tipe -1 (RIT-1) terdiri beberapa komponen yang dibuat secara pabrikasi. Satu unit RIT – 1 terdiri dari komponen-komponen:

(3)

a) Pondasi pelat, berukuran 65 x 65 cm, dengan tinggi 12 cm, 6 unit,

b) Panel penyambung, bentuk “L” 30.30.30.10 cm, 16 panel,

(4)

d) Panel kolom beton bertulang, berukuran 20 x 120 x 10 cm, 12 panel,

e) Panel balok beton bertulang, berukuran 30 x 120 x 10 cm, 28 panel,

6 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk merakit satu unit rumah instan sederhana sehat sekurang-kurang nya adalah sebagai berikut:

a) Kunci pas 4 pasang b) Kunci momen 1 buah c) Tangga satu unit d) Perancah satu unit. e) Water pass satu unit, f) Pasekon kayu satu unit g) Benang satu gulung. h) Paku dan palu, i) Ketam satu unit

(5)

7 Langkah-langkah perakitan bangunan

7.1 Pembersihan lokasi

Bersihkan lahan dimana bangunan akan dbangun dari akar rumput dan humus atau hingga diperoleh tanah kerasnya.

7.2 Pengukuran dan pemasangan papan duga

Bila lokasi bangunan berada diantara rumah-rumah yang telah ada, maka pedoman pengukuran mengikuti rumah yang telah ada tersebut. Bila lokasi dimana bangunan akan dibangun berada di tempat yang baru atau jauh dari rumah-rumah yang telah berdiri, maka pengukuran dan pemasangan papan duga mengikuti langkah-langkah berikut:

a) Pancangkan dua tiang kayu kaso 5/7 tepat dipingir jalan/gang (di sisi luar kereb jalan) sedemikian sehinga kaso tersebut berada sejajar sumbu memanjang jalan dan terpancang dengan kokoh dan tidak mudah dicabut. Jarak antar dua kaso yang dipancang tersebut kira-kira 5 m (sesuai dengan lebar lahan yang telah dibersihkan dari akar rumput dan humus).

b) Tancapkan paku 7 cm di permukaan atas dari dua tiang kaso tersebut, tarik benang melalui paku-paku yang telah terpancang sehinga benang sejajar dengan sumbu jalan. c) Tarik benang kearah sisi panjang dari denah rencana bangunan yang tegak lurus

terhadap benang yang sejajar sumbu jalan tersebut. Gunakan pasekon untuk memastikan benang saling tegak lurus, pasekon terbuat dari papan kayu yang dibentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi siku-sikunya adalah 1 meter (lihat gambar 2 ). Rapatkan salah satu sisi pasekon ke benang yang sejajar sumbu jalan, atur benang pada

(6)

sisi siku lainnya sehingga benang dan sisi siku-siku tersebut berhimpitan, teruskan benang ini sejauh 8 m (sesuai dengan panjang lahan yang telah dibersihkan dari akar rumput dan humus). Pancangkan kolom-kolom kayu kaso 5/7 di sepanjang benang ini dengan jarak maksimum antar kolom ke kolom 1,5 m, dan pastikan benang berhimpitan dengan sisi dalam dari tiang kayu kaso yang diopancangkan tadi.

d) Pasang kayu papan 2/20 cm pada kaso-kaso ini, maka diperoleh satu bidang papan duga di arah panjang bangunan.

e) Lakukan dengan cara yang sama untuk memperoleh bidang-bidang papan duga untuk arah lainnya dari bangunan seperti ditunjukan pada Gambar-3,

f) Sisi atas papan duga harus diketam hingga rata dan water-pas, dan dipasang pada tiang kayu kaso sedemikian sehingga papan duga dalam posisi yang rata, lurus dan benar-benar horisontal,

g) Elevasi sisi atas papan duga antara satu sisi dengan sisi lainnya harus diatur sedemikian sehingga dalam satu elevasi yang sama.

Catatan;

Utuk memudahkan mengontrol kelurusan dan ketinggian yang sama pada saat pemasangan panel penyambung pada panel pondasi dan balok sloof, maka disarankan elevasi sisi atas papan duga adalah 40 cm diatas muka tanah.

Potongan

Denah

Gambar 2 Pengukuran untuk pembuatan papan duga

B a d a n j a l a n Kereb jalan Sumbu memanjang jalan Tiang kayu kaso 5/7

Pasekon kayu Lahan bangunan

(7)

Gambar 3 Papan duga untuk satu unit rumah Risha tipe-1

Penggalian pondasi

Untuk membuat galian pondasi harus dibuat terlebih dahulu pola galian sebagai berikut:

a) Pada papan duga di arah lebar bangunan, tancapkan 2 buah paku kira-kira 1 m dan 5 m dari ujung papan duga. Kemudian tarik benang dari kedua paku ini ke papan duga yang ada dihadapannya, gunakan pasekon untuk memastikan benang tegak lurus terhadap papan duga.

b) Dengan cara yang sama lakukan langkah a) diatas untuk papan duga di arah panjang bangunan. Untuk papan duga diarah panjang bangunan harus di tancapkan 3 buah paku kira-kira dengan jarak 1 m, 4 m dan 7 m dari ujung papan duga.

c) Dengan melakukan langkah a) dan b) tersebut diatas, maka diperoleh garis-garis dari benang yang membentuk denah rencana bangunan, dimana garis dari benang ini merupakan sumbu dinding bangunan. Dari masing-masing paku as dinding bangunan tancapkan dua buah paku di sebelah kanan dan kiri paku ini dengan jarak dari paku as dinding bangunan masing-masing 35 cm, kemudian hubungkan paku-paku yang saling berhadapan dengan benang sedemikian sehingga membentuk pola galian pondasi setempat seperti ditunjukan oleh Gambar 3 dibawah ini.

40 cm

150 cm 150 cm

Sisi atas dari papan duga di ratakan dengan menggunakan ketam sehingga permukaan ini halus dan benar-benar horisontal.

(8)

Gambar 4 Penggalian pondasi

d) Gali tanah untuk pondasi dengan mengikuti pola galian pondasi hingga kedalaman 20 cm dari permukaan tanah yang telah diratakan dan dibersikan dari akar rumput.

Catatan:

Bila ketebalan tanah yang harus dibuang melebihi 20 cm, maka lakukan penggalian hingga kedalam 40 cm atau kedalaman galian diatur sedemikian sehingga elevasi permukaan bawah dari panel penyambung diatas pondasi pelat sama dengan elevasi permukaan tanah asli yang telah dibersihkan dari akar rumput dan humus.

Pemasangan pondasi

a) Hamparkan pasir urug pada galin pondasi dan padatkan sehingga diperoleh tebal padat pasir urug dibawah pondasi 8 cm.

b) Tempatkan pondasi pelat pada masing-masing galian dan atur sedemikian sehingga baut yang tertanam pada pondasi ini sejajar dengan benang as dinding bangunan baik pada arah lebar maupun pada arah panjang bangunan.

35 cm

35 cm

 As dindin ban unan Benan ola alian

Benang pola galian

Luban ondasi

20 cm

(9)

Gambar 5 Pemasangan pondasi

Pemasangan panel penyambung pada pondasi

a) Pasang panel-panel penyambung pada setiap pondasi, dengan cara masukan baut  – baut yang ada di pondasi pada lubang yang tersedia pada panel penyambung.

b) Pastikan baut yang digunakan adalah baut-baut yang segaris dengan benang as dinding bangunan.

c) Kencangkan mur pada setiap baut penyambung hingga ½ kekuatan dari yang seharusnya.

Catatan:

a) Kekuatan penuh dari sambungan mur baut pada sambungan adalah 5,5 kgm, bila baut-baut tersebut dikencangkan dengan mengunakan kunci momen.

b) Cara mengencangkan mur baut dengan menggunakan kunci momen adalah sebagai berikut: atur jarum penunjuk pada kunci momen hingga menunjukan 5,5 kgm atau 2,75 kgm, masing-masing untuk ½ kekuatan dan kekuatan penuh sambungan, kemudian gunakan kunci momen yang telah atur ini gunakan untuk mengencangkan mur hingga terdengar “klik” maka penyambung mur baut telah mencapai kekuatan yang diinginkan.

Lubang pondasi

Pondasi, digeser kekakanan dan ke kiri sedemikian sehingga baut yang tertanam pada pondasi tepat berada atau sejajar dengan benang as dinding bangunan

(10)

Gambar 6 Pemasangan panel penyambung pada pondasi Pemasangan balok sloof

a) Pasang panel balok pada panel penel-panel penyambung yang telah terpasang pada pondasi dan sambungkan dengan mur-baut hingga ½ kekuatan, kemudian sambungkan balok panel satu dengan lainya dengan mengunakan sambugan mur dan baut, juga dengan setengah kekuatan.

c) Bila seluruh panel-panel balok telah terpasang, kencangkan sambungan mur baut hingga mencapai kekuatan penuh, selama dilakukan pengencangan tersebut harus selalau dilakukan pengecekan kelurusan dan kerataan (water-pass) setiap balok dengan berpedoman pada benang-benang as dinding yang ada.

Panel penyambung

Baut penyambung yang tertanam pada pondasi pelat Pondasi setempat dari pelat beton bertulang

(11)

Gambar 7 Pemasangan panel balok untuk sloof

Pemasangan kolom

a) Setelah panel balok sloof terpasang dan dikencangkan dengan kekuatan penuh, kemudian pasang panel-panel kolom dan sambungkan dengan menggunakan sambungan mur-baut dengan ½ kekuatan setelah panel-panel kolom tersebut terpasang secara vertikal.

(12)

Gambar 8 Pemasangan panel kolom Pemasangan balok atas

a) Sebelum sambungan pada kolom-kolom dikencangkan penuh, pasang panel-panel penyambung untuk selanjutnya memasang panel-panel balok atas (ring balok). Sambungan diberi kekuatan setengah penuh hingga panel-panel penyambung dan panel ring balok terpasang seluruhnya.

b) Gunakan perancah dan tangga dalam pemasangan panel-panel ini untuk memudahkan dalam pemasangannya secara lurus dan horisontal.

c) Kencangkan seluruh penyambung hingga mencapai kekuatan penuh sambil terus menerus di cek dengan mengunakan alat water-pass pada setiap panel yang sedang dikencangan.

Gambar

Gambar  2  Pengukuran untuk pembuatan papan duga
Gambar  3  Papan duga untuk satu unit rumah Risha tipe-1
Gambar 4  Penggalian pondasi
Gambar 5  Pemasangan pondasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian merupakan penjelasan mengenai informasi yang berhubungan dengan penelitian yang mencakup jenis penelitian, teknik pengukuran variabel, teknik pembuatan

Tata cara pengukuran ini dapat dilakukan pada permukaan tanah atau pada kedalaman tertentu dalam galian, lahan kosong atau tempat bervegetasi dan pada tanah yang memiliki

Standar Nasional Indonesia mengenai “Tata cara analisis dan evaluasi data uji pemompaan dengan metode Papadopulos Cooper” ini merupakan revisi dari SNI 03-2817-1992 Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pemnelitian hukum normatif dan dapat disimpulkan, bahwa: 1.Tata cara penyitaan

Standar ini diharapkan dapat menjadi acuan dan pegangan dalam pengukuran aliran air pada saluran terbuka secara tidak langsung dengan metode kemiringan luas untuk perhitungan

Metode Praktik Remaja komunitas RBI Senandika diberi kesempatan untuk langsung berlatih membuat produk macrame dengan sederhana yang mencakup demonstrasi praktik pembuatan simpul dan

Metode Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu: 1 Pengukuran Gap dari fungsi taman dan kelengkapannya ke para stakeholder; 2 Penggalian potensi taman dalam teori Water

KETENTUAN DIS KE SISPEK Pengiriman Dilakukan Secara Waktu Nyata Real Time; Waktu Pengiriman 1 Satu Kali Setiap 1 Satu Jam Untuk Data Hasil Pengukuran 1 Satu Jam Sebelumnya;