• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG D P P K B RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA RENSTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG D P P K B RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA RENSTRA"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

P

D

P

K

B

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2016-2021

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

D P P A

(2)

R E N S T R A 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM

Pembangunan Kependudukan di Indonesia selama ini telah diletakkan dalam konteks pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencakup pembangunan manusia sebagai subyek (human capital) dan obyek (human resources) pembangunan yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (life cycle approach). Secara garis besar Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting,yaitu:

Pertama berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara lain jumlah,struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta persebaran penduduk;

Kedua Berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan;

Ketiga adalah mobilitas penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk antarwilayah, baik antar pulau maupun antara perkotaan

dan perdesaan;

Keempat adalah data dan informasi penduduk; Kelima adalah penyerasian kebijakan kependudukan.

Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang.

Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangkamenurunkan angka fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai dengan menurunnya angka kelahiran dankematian, dan disertai peningkatan angka harapan hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk, yakni menurunnya proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti dengan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan meningkatnya proporsi penduduk usia tua (65 tahun ke atas) secara perlahan. Selanjutnya kondisi tersebut menyebabkan angka ketergantungan menurun yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ini merupakan jendela peluang (Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi atau jendela peluang tersebut diperkirakan akan terjadi hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek, yaitu sekitar 5 tahun dari tahun 2020-2025 (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2005), dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan. Oleh sebab itu melalui Pembangunan

(3)

R E N S T R A 2 Kependudukan dan KB (Pembangunan KKB), Indonesia khususnya di Kabupaten Soppeng harus benar-benar dapat memanfaatkan-nya. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila:

1) kualitas sumber daya manusia ditingkatkan sehingga mempunyai kompetensi dan daya saing tinggi;

2) tersedia kesempatan kerja produktif, agar memungkinkan penduduk usia kerja yang jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga; 3) tabungan tersebut selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk menciptakan

kesempatan kerja produktif; dan

4) pemberdayaan perempuan melalui kelompok UPPKS harus ditingkatkan untuk mendorong mereka memasuki pasar kerja sehingga dapat menambah tabungan keluarga.

Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana (KB) khususnya di Kabupaten Soppeng telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan penduduk secara signifikan.

Bervariasinya angka pemakaian kontrasepsi.

Prevalensi pemakaian kontrasepsi ( Contraceptive Prevalenc, rate/ (CPR) masih rendah dan bervariasi antar kecamatan, status ekonomi, tingkat pendidikan, dan desa- kota. dan 2015, CPR tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti, yaitu masing-masing dari 76 persen(cara modern) menurut data laporan pengendalian lapangan.

Masih tinggi dan bervariasinya unmet need. Jumlah pasangan usia subur yang ingin menunda punya anak atau tidak menginginkan anak lagi tapi tidak ber-KB (unmet need) yaitu sekitar 16,03 persen pada tahun 2015

Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran remaja dan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran remaja dan PUS tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman. Hal ini dapat dicermati dari hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2007, memperlihatkan bahwa 2 persen wanita dan 8 persen pria mengatakan setuju apabila pria melakukan hubungan seksual pranikah. Hanya 1 persen wanita dan 5 persen pria yang setuju apabila wanita melakukan hubungan seks pra-nikah. Masih rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja.

(4)

R E N S T R A 3 Berdasarkan data dari Bidang KB dan KS, persentase keluarga yang memiliki anak balita yang aktif melakukan pembinaan tumbuh-kembang anak melalui kegiatan kelompok BKB cenderung menurun, yaitu dari 96,95 persen pada tahun 2013, menjadi sekitar 84,48 persen pada tahun 2014, namun pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 96,28 persen.

Belum optimalnya pemanfaatan kelompok-kelompok kegiatan untuk peningkatan, pembinaan, dan kemandirian peserta KB.

Menurut teori kependudukan, pada saat CPR telah mencapai di atas 50 persen, sangat sulit untuk meningkatkan peserta KB oleh karena sisa PUS pada umumnya adalah kelompok kelompok sulit (hard core) yang memerlukan terobosan-terobosan baru untuk mengajak mereka ber-KB. Salah satu upaya inovatif yang dipergunakan untuk mengajak mereka ber- KB adalah melalui pembentukan kelompok-kelompok kegiatan (poktan) yang ada, salah satunya adalah UPPKS. di samping itu, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Pra-sejahtera dan Sejahtera I maka upaya peningkatan pendapatan keluarga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kesertaan ber KB nya. Namun sampai dengan saat ini poktan tersebut belum optimal dalam meningkatkan dan membina kesertaan ber- KB serta meningkatkan kemandiriannya.

Apabila ketidakserasian kebijakan pemerintah dalam pembangunan lainnya dengan kebijakan pemerintah dalam bidang kependudukan maka peluang untuk mewujudkan kondisi penduduk seimbang akan hilang sehingga upaya dalam memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan pada tahun 2020 - 2025 juga akan tertunda. Paradigma arah pembangunan nasional saat ini yang belum menempatkan bidang kependudukan sebagai platform pembangunan utama akan menjadi ancaman dalam pembangunan SDM yang berdaya saing di masa yang akan datang.

Rencana strategis (renstra) dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan satuan kerja yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja setiap tahunnya serta penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Penyusunan Anggaran berdasar Kinerja tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk setiap tahunnya guna mendukung operasional kegiatan yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan visi dan misi. Dalam penyusunan Rencana Strategi ini melalui beberapa tahapan kegiatan mulai dari pembentukan Tim Penyusuan Renstra, kemudian pengolahan data dan informasi sampai penyusunan rancangan awal rencana strategi kemudian dilakukan Forum SKPD Rnstra

(5)

R E N S T R A 4 dengan menghadirkan para stakeholder pelayanan SKPD yang akan memberikan masukan demi kesempurnaan renstra yang sementara disusun.

Rencana strategis (Renstra) disusun berdasarkan Arah, Kebijakan dan program-program kerja daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 dan Renstra ini memiliki keterkaitan dengan Renja SKPD, RKA/DPA SKPD.

Gambar 1.1

Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan lainnya

1.2 LANDASAN HUKUM

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaKabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021 ini disusun atas dasar landasan idiil Pancasila dan landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional khususnya di Kabupaten Soppeng, yaitu :

Dasar hukum yang mendasari penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021 adalah :

1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

2. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

RPJP Nasional RPJM Nasional RKP Nasional Dipedomani Dijabarkan RPJP Daerah Di ac u RPJM Daerah Dipedomani RKP Daerah Dijabarkan Renstra SKPD RenjaSKPD D i a c u H a t i S e r a s i Dipedomani

(6)

R E N S T R A 5 3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi/Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminaif Terhadap Wanita (CEDAW); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan danPembangunan Keluarga Sejahtera

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme;

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM); 8. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

10. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota;

12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Startegis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD);

14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 251);

15. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Soppeng;

(7)

R E N S T R A 6 17. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021; 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng adalah untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Soppeng, dan sekaligus menjadi acuan / pedoman dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja DPPKB selama kurun waktu 5 (lima) tahun terhitung tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, yang berpedoman pada sasaran sebagaimana yang diamanatkan oleh RPJMD 2016-2021.

Tujuan umum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng tahun 2016-2021 ini adalah untuk memberikan kejelasan arah dan sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga berencana di Kabupaten Soppeng yang selanjutnya dijadikan acuan bagi seluruh pihak yang akan melakukan pembangunan keluarga berencana di wilayah Kabupaten Soppeng dalam upaya mendukung Visi Kabupaten Soppeng 2016 -2021 yaitu “Pemerintahan

yang Melayani dan Lebih Baik”

Adapun tujuan khusus disusunnya Renstra ini adalah :

1. Menjadikan Renstra sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng ;

2. Mengembangkan dan meningkatkan sinergitas antar bidang lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam rangka fasilitasi

(8)

R E N S T R A 7 pembangunan bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengendalian penduduk;

3. Memudahkan para stakeholder dan instansi terkait melakukan langkah-langkah adaptatif terhadap lingkungan strategis yang selalu berubah;

4. Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi di antara stakeholder dalam proses perencanaan pembangunan bidang pemberdayaan perempuan, keluarga berencana, dan perlindungan anak.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dokumen Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang yakni menguraikan secara ringkas pengertian dan fungsi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan dan keterkaitannya RPJMD, Renstra BKKBN dan Renja DPPKB. Landasan hukum yakni memuat penjelasan tentang berbagai instrumen peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi dan kewenangan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Maksud dan tujuan yakni menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan sistematika penulisan menguraikan tentang pokok bahasan dalam penulisan Renstra.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Berisi uraian tentang tugas pokok , fungsi dan Stuktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng , Sumberdaya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Kinerja Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Berisi uraian ringkas tentang permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, telaah

(9)

R E N S T R A 8 visi, misi dan program gubernur, telaah Renstra BKKBN sebagai dasar menentukan isu-isu strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Berisi uraian ringkas tentang Visi dan Misi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, memuat pola mengenai tujuan serta sasaran jangka menengah SKPD, strategi dan kebijakan dalam rangka pembangunan Keluarga Berencana Tahun 2016 - 2021.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.

Menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN, dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode lima tahun dan tahunan.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Berisi tentang indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Lima Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016 - 2021.

BAB VII PENUTUP

Berisi tentang uraian pentingnya pelaksanaan dan konsistensi Renstra dalam implementasinya

(10)

R E N S T R A 9

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. SUSUNAN ORGANISASI

Pada Umumnya Susunan Organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnyaSusunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng,ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati No. 62 tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi,Tugas dan Fungsi serta Tata KerjaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng. SusunanOrganisasi padaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut di atas adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas; b. Sekretariat :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan:

1. Seksi Advokasi dan Pergerakan

2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB

3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

d. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga: 1. Seksi Jaminan Ber-KB

2. Seksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB 3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga e. Kelompok Jabatan Fungsional

f. Unit Pelaksana Teknis Tugas Pokok dan Fungsi :

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

(11)

R E N S T R A 10 Sedangkan Fungsinya adalah :

a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Adapun Susunan Kepegawaian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari pejabat Struktural yaitu 1 Orang Kepala Dinas, 1 Orang Sekretaris, 2 Orang Kepala Bidang, 2 Orang Kasubag, 6 Orang Kasi, 9 Orang Staf dan 34 Orang Tenaga Fungsional, dilihat dari struktur organisasi yang ada dengan standar staf minimum, maka DPPKB masih sangat jauh dari standar kebutuhan minimum.

Untuk mengetahui dengan jelas mengenai Tugas pokok dan Fungsi Sekretariat, Bidang-Bidang, dan Sub Bagian/Sub Bidang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporandan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugasnya itu, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang umum, kepegawaian, perlengkapandan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan disub bagian umum, kepegawaian, perlengkapan dan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, serta keuangan;

(12)

R E N S T R A 11 c. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas disub bagian umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, serta keuangan;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan kesekretariatan;

e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;

d. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;

e. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup sekretariat;

f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta

menetapkan kebijakan dibidang umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; h. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan teknis dan administratif kepada

seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas;

i. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian; j. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan Perencanaan, Pelaporan dan

pengelolaan keuangan;

k. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan;

l. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

m. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

(13)

R E N S T R A 12 Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Sekretaris dibantu oeh 2 (dua) orang kepala sub bagian (kasubag), yaitu:

1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun mengelola dan melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan Dinas meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan tugas umum lainnya,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis disub bagian umum dan kepegawaian;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas disub bagian umum dan kepegawaian; c. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas disub bagian umum dan

kepegawaian;

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

f. Mengeloladan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat-menyurat; g. Mengeloladan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalanan dinas; h. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan kearsipan; i. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan ketatalaksanaan;

j. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan perlengkapan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian dan urusan umum lainnya;

(14)

R E N S T R A 13 k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub

Bagian;

l. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan teknis dan administrasi umum dan kepegawaian kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup badan

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

1.2 Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun,mengelola dan melaksanakan administrasi urusan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan serta melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis disub bagianPerencanaan, Pelaporan dan Keuangan;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas disub bagianPerencanaan, Pelaporan dan Keuangan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas disub bagianPerencanaan, Pelaporan dan Keuangan;

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya

Rincian tugas sebagaimana dimaksud Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas yang terkait dengan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan sebagai berikut :

a. Menyusun rencanaprogram, kegiatan, anggaran dan jadwal operasional tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

(15)

R E N S T R A 14 d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

e. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan, daftar usulan kegiatan, dan daftar gaji serta melaksanakan penggajian;

f. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan, pelaporan dan keuangan, dan pengendalian tugas pembantu pemegang kas, serta melaksanakan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan perundang-undangan;

g. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

h. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja bulanan, perbendaharaan keuangan, dan melaksanakan verifikasi anggaran;

j. Melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan, semester, dan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima tahunan dan tahunan danpengolahan data LAKIP SKPD;

k. Melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan rencana kerja tahunan SKPD dan Pembukuan pelaporan keuangan;

l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangankarir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Keluarga Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan terdiri dari:

1. Seksi Advokasi dan Pergerakan

2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB

(16)

R E N S T R A 15 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakandipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidangPengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

d. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan yang meliputi; Advokasi dan pergerakan, penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan Kader KB, serta Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

g. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan yang meliputi Advokasi dan

(17)

R E N S T R A 16 Pergerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB dan Kader KB,serta Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

h. Mengoordinasikan dengan pihak terkait terhadap penyelenggaraan kegiatan di lingkup Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

j. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

k. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

l. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada pimpinan terkait pelaksanaan tugas dan kegiatan Bagian;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2.1 Seksi Advokasi dan Pergerakan

Seksi Advokasi dan Pergerakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Advokasi dan Pergerakan, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis di seksi Advokasi dan Pergerakan; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di seksi Advokasi dan Pergerakan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi Advokasi dan Pergerakan;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Advokasi dan Pergerakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(18)

R E N S T R A 17 c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Melaksanakan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) pengendalian Penduduk dan KB sesuai kearifan local budaya;

g. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan pemerintah sehingga lebih efektif dalam pelaksanaan tugas;

h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiAdvokasi dan Pergerakan;

i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiAdvokasi dan Pergerakan;

j. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhanpelaksanaan tugas di bidangAdvokasi dan Pergerakan;

k. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Advokasi dan Pergerakan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan SeksiAdvokasi dan Pergerakan;

m. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; n. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas

Seksi Advokasi dan Pergerakan;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.

2.2 Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB

Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan SeksiPenyuluhan dan PendayagunaanPLKB dan Kader KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

(19)

R E N S T R A 18 Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKBdan Kader KB;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan PendayagunaanPLKB dan Kader KB;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KBsebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB;

e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

g. Mengevaluasi pendayagunaan tenaga penyuluh KB (PKB) dan PLKB, agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas;

h. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; i. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Penyuluhan dan

Pendayagunaan PLKB danKader KBserta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

j. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

k. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

(20)

R E N S T R A 19 l. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan

dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

m. Melaksanakan monitoring dan evaluasi diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2.3 Seksi Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah) sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

e. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

(21)

R E N S T R A 20 f. Melakukan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah, provinasi

dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk;

g. Melaksanakan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan kabupaten tentang pengendalian kuantitas penduduk;

h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

j. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi,pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

k. Melaksanakan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan kabupaten; l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi; m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

3. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Keluarga Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang meliputi Jaminan Ber- KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan keluarga;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang meliputi Jaminan Ber-KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

(22)

R E N S T R A 21 c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup bidang Keluarga Berencana,

Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;

d. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

e. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

f. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, yang meliputi Seksi Jaminan Ber-KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

g. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

h. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

j. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; k. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup bidang Keluarga

Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

l. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

(23)

R E N S T R A 22 o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan dan kesejahteraan keluarga dibantu oleh 3 (tiga) orang kepala seksi yaitu : 3.1 Seksi Jaminan Ber-Keluarga Berencana (KB

Seksi Jaminan Ber-Keluarga Berencana (KB) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Jaminan Ber- Keluarga Barencana;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Jaminan Ber- Keluarga Barencana;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Jaminan Ber-Keluarga Barencana;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Jaminan Ber-KB sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Jaminan Ber-KB serta

menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

(24)

R E N S T R A 23 i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksi Jaminan Ber-KB;

j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan dibidangJaminan Ber-KB termasuk pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) serta pelaksanaan pelayanan KB di daerah kabupaten;

k. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan tugas diseksiJaminan Ber-KB;

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB;

m. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat terhadap kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

3.2 Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-Keluarga Berencana (KB)

Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-Keluarga Berencana (KB) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Pembinaan danKepesertaan Ber-KB;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(25)

R E N S T R A 24 b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Pembinaan dan Kesertaan

Ber-KB;

c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

g. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiPembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

h. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiPembinaan danKesertaan Ber-KB;

i. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan tugas dan kebijakan pemerintah diseksiPembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

j. Melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan dan kesertaan ber-KB di kabupaten;

k. Melaksanakan monitoring dan pengendalian tugas dan kegiatan seksiPembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

3.3. Seksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga

Seksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

(26)

R E N S T R A 25 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksiKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pembanguanan keluarga di kabupaten melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksiKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan dibidangKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

j. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

k. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan terhadapkebijakan pemerintah terkait Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

(27)

R E N S T R A 26 l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

seksiKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Untuk lebih jelas dari Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng, maka dapat dilihat pada skema berikut ini :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Soppeng

2.2 SUMBER DAYA SKPD

Suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia dan sarana prasarana pendukung.Sumberdaya manusia dan perlengkapan tersebut merupakan elemen dalam menggerakkan roda organisasi,sekaligus sebagai faktor internal yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2017 memiliki sumberdaya aparatur sebagaimana digambarkan dalam Tabel dan diagram berikut :

(28)

R E N S T R A 27

Tabel Sumber Daya Manusia

di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Soppeng Tahun 2017

No. Golongan/Pangkat Pendidikan Jumlah

S-3 S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD 1. IV/e 0 IV/d 0 IV/c 1 1 IV/b 1 3 4 IV/a 1 9 10 Total Gol IV 0 2 13 0 0 0 0 15 2. III/d 2 8 0 7 17 III/c 1 2 1 1 5 III/b 12 1 2 15 III/a 8 0 0 8

Total Gol III 0 3 30 2 10 0 0 45

3. II/d 1 1 II/c II/b 2 2 II/a 1 1 Total Gol II 0 0 0 0 4 0 0 4 4. I/d 0 I/c 0 I/b 0 I/a 0 Total Gol I 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH TOTAL 0 5 43 2 14 0 0 64

Perlengkapan dan peralatan kerja yang digunakan untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas DPPKB sampai dengan bulan Maret tahun 2016 masih terbatas, termasuk belum representatifnya ruangan kerja dan ruang layanan yang tersedia (tabel 1).

Uraian ketersediaan dan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor tersebut dibawah menggambarkan masih terbatasnya dukungan sarana dan prasarana yang ada,sehingga untuk perencanaan kebutuhan kedepan akan menjadi pertimbangan dalam program pengadaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas DPPKB Kabupaten Soppeng sehingga dapat menghasilkan capaian kinerja kegiatan yang lebih optimal.

(29)

R E N S T R A 28

Tabel Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk Menunjang Kinerja DPPKB Tahun 2017

NO. NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1. Tanah 1.080 m2

2. Bangunan Kantor 1 Unit

3. Balai PLKB Kecamatan 6 Unit

4. Kendaraan Roda Empat 2 Unit

5. Kendaraan Roda Dua 61 Unit

6. Meja Kerja 22 Buah

7. Kursi Kerja 22 Buah

8. Kursi Rapat 50 Buah

9. Komputer PC 17 Buah 10. Laptop 20 Buah 11. LCD 10 Buah 12. Printer 20 Buah 13. Modem 13 Buah 14. Faximile 1 Buah

15. Publik Adress 9 Unit

16. Lemari 4 Buah

17. AC 2 Buah

18. Kipas Angin 12 Buah

19. Mesin Ketik 1 Unit

20. Mimbar Podium 1 Unit

2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD

Dalam mewujudkan target kinerja setiap tahunnya,digunakan 3(tiga) pendekatan system yakni Norma(aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan), Struktur / Penguatan Kelembagaan,dan Sumberdaya.Ketiga pendekatan tersebut dianggap paling efisien dan efektif digunakan untuk akselerasi pembangunan Program Keluarga

Berencana di Kabupaten Soppeng yang mulai aktif kelembagaannya pada tahun 2017.

Untuk mengukur indicator kinerja pelayanan DPPKB tahun 2011 sd.Tahun 2015,maka yang menjadi dasar pengukuran kinerja dimaksud di dasarkan pada penetapan kinerja setiap tahunnya, yang disesuaikan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari BKKBN dipadukan dengan beberapa indikator kinerja yang ada dalam Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tanggal 21 Oktober 2010 dengan indikator sebagai berikut :

1. Rata-rata jumlah anak perkeluarga 2. Rasio akseptor KB

3. Cakupan peserta KB aktif

(30)

R E N S T R A 29 5. Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun

6. Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 7. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB

8. Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

9. Ratio petugas lapangan Keluarga Berecana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB)

10. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD)

11. Cakupan penyediaa alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat

12. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluaarga setiap desa/kelurahan. Kinerja Pelayanan Urusan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui table Evaluasi Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana pada periode tahun 2010-2015 dengan menggunakan indikator sebagai tolak ukur standart capaian yaitu indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK),dan Indikator kinerja lainnya.

Evaluasi Capaian kinerja Urusan Keluarga Berencana menampilkan target dan realisas iberdasarkan indikator-indikator tersebut sehingga dapat dilihat tingkat perolehan capaian kinerja Urusan Keluarga Berencana melalui selisih antara target dan realisasi yang diperoleh.

Penyusunan indicator kinerja layanan Urusan Keluarga Berencana pada dokumen Rencana Strategis tahun 2011- 2015 (disusuntahun2011 ) sudah memasukkan indicator SPM,IKK,dan MDG’S secara terinci, dalam penyusunan program dan kegiatan menggambarkan adanya berbagai upaya untuk mendorong pencapaian indikator dimaksud. Oleh karena itu untuk review pencapaian kinerja pelayanan Urusan Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng hanya memberikan gambaran tentang hasil kerja sebagaimana tersebut diatas dan lebih rinci dapat dilihat pada table 2 berikut :

(31)

R E N S T R A 30

Tabel 2.3

Pencapaian kinerja pelayanan SKPD Urusan Keluarga Berencana

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TIGAS DAN

FUNGSI SKPD TARGET SPM TARGET IKK TARGET INDIKATO R LAINNYA

TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Rata-rata perkeluarga jumlah anak 2.88 2.93 2.92 2.91 2.9 2.88 1.43 1.43 1.17 3.05 1.22 104.44% 151.03% 159.79% 94.83% 157.64% 2 Rasio akseptor KB 750 748 749 750 750 750 748 769 767 723 750 100.00% 102.70% 102.30% 96.40% 100.00% 3 Cakupan peserta KB aktif 65% 75% 74.77% 74.79% 74.80% 75.00% 75.00% 74.80% 76.90% 76.70% 72.33% 75.06% 100.00% 102.80% 102.50% 96.40% 100.10% 4 Keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I 19.30% 19.70% 19.60% 19.50% 19.40% 19.30% 17.71% 15.60% 16.31% 14.88% 14.88% 110.10% 120.40% 116.36% 123.30% 123.30% 5 Cakupan pasangan usia subur yang isterinya

dibawah usia 20 tahun 3.50% 3.80% 3.70% 3.60% 3.50% 3.50% 3.70% 4.01% 3.74% 3.65% 3.65% 102.63% 91.62% 96.11% 95.71% 95.71% 6

Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmet Need)

5% 15% 12% 9% 7% 5% 14.01% 13.65% 12.79% 16.82% 16.02% 92.23% 86.25% 58.79% 41.62% 31.21% 7 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB)

ber-KB 70% 80% 72% 75% 77% 79% 80% 89.44% 81.36% 74.65% 66.74% 77.02% 124.20% 108.50% 96.90% 84.50% 96.30% 8

Cakupan PUS peserta KB angota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera yang ber-KB

87% 95% 87% 88% 90% 92% 95% 81.90% 88.05% 90.93% 85.75% 82.11% 94.10% 100.10% 101.00% 93.20% 86.40% 9 Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana

(PPKBD) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 10

Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 11

Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga setiap desa/kelurahan

(32)

R E N S T R A 31 Capaian kinerja DPPKB sebagaimana diuraikan pada tabel2 diatas,didukung oleh tersedianya anggaran.Pada table 3 berikut dapat dilihat komposisi anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung pada DPPKB sejak tahun 2011.Jumlah anggaran pada belanja tidak langsung setiap tahun mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah aparat di DPPKB.Adapun untuk belanja langsung yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan sesuai tupoksi SKPD DPPKB relative rendah dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan fungsi dan tanggung jawab SKPD dalam menjalankan 1 urusan wajib pemerintah provinsi yakni Urusan Wajib Keluarga Berencana. Alokasi anggaran belanjalansung dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang signifikan,bahkan pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya peran SKPD DPPKB dalam mendorong dan mengimplementasikan SPM dan mencapai Indikator Kinerja Kunci pemerintah daerah.

(33)

R E N S T R A 32

Tabel 2.4

Anggaran Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng

Uraian

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Belanja Daerah 3,722,409,326 5,535,025,576 5,454,991,725 5,817,377,415 6,529,370,519 3,821,737,395 5,243,930,945 5,253,790,057 5,412,925,480 6,011,793,120 102.67 94.74 96.31 93.05 92.07 561,392,239 438,011,145 Belanja Tidak Langsung 2,886,013,726 3,433,445,576 3,486,317,705 3,500,429,915 3,847,548,749 2,998,384,037 3,283,091,777 3,335,790,996 3,501,409,099 3,857,769,911 103.89 95.62 95.68 100.03 100.27 192,307,005 171,877,175 - Belanja Pegawai 2,886,013,726 3,433,445,576 3,486,317,705 3,500,429,915 3,847,548,749 2,998,384,037 3,283,091,777 3,335,790,996 3,501,409,099 3,857,769,911 103.89 95.62 95.68 100.03 100.27 192,307,005 171,877,175 Belanja Langsung 836,395,600 2,101,580,000 1,968,674,020 2,316,947,500 2,681,821,770 823,353,358 1,960,839,168 1,917,999,061 1,911,516,381 2,154,023,209 98.44 93.3 97.43 82.5 80.32 369,085,234 266,133,970 - Belanja Pegawai 148,855,000 195,895,000 153,153,000 306,900,000 125,513,000 148,855,000 187,049,500 135,750,000 297,100,000 124,763,000 100 95.48 88.64 96.81 99.4 (4,668,400) (4,818,400) - Belanja Barang dan Jasa 569,508,445 1,203,453,405 927,756,370 974,729,250 1,011,917,489 557,095,378 1,100,393,723 901,259,711 912,191,281 908,079,059 97.82 91.44 97.14 93.58 89.74 88,481,809 70,196,736 - Belanja Modal 118,032,155 702,231,595 887,764,650 1,035,318,250 1,544,391,281 117,402,980 673,395,945 880,989,350 702,225,100 1,121,181,150 99.47 95.89 99.24 67.83 72.6 285,271,825 200,755,634

(34)

R E N S T R A 33

2.4.TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD 2.4.1.GAMBARAN KONDISI SAAT INI

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Sulawesi Selatan sebagaimana data dalam tabel.Terlihat bahwa pertumbuhan penduduk dari 2014 s.d.2015 sangat rendah yaitu 0,04%.Berdasarkan data ini bisa dikatakan bahwa Kabupaten Soppeng relative berhasil dalam mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk.Namun data ini harus diperhadapkan dengan data-data lain baik di sektor yang sama maupun sektor yang berbeda untuk mencermati potensi masalah yang harus segera di atasi.

Data peserta KB aktif di Kabupaten Soppeng pada rentang waktu Tahun 2011 – 2015 dapat kita lihat pada tabel berikut ini

Tabel 2.5

Pencapaian Peserta KB Aktif Tahun 2011-2015

No Tahun PUS Peserta KB Aktif Persentase Ket.

1. 2011 40.441 31.305 77,41%

2. 2012 39.939 31.061 77,77%

3. 2013 40.222 31.622 78,62%

4. 2014 39.454 29.440 74,62%

5. 2015 38.263 28.720 75,06%

Berarti dalam rentang waktu lima tahun Capaian akseptor KB aktif mengalami fluktuasi. Khusus pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan sekitar 4% dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan 0,44% dibandingkan tahun 2014, tentunya kenaikan ini cukup bagus, karena setidaknya bisa mengurangi jumlah penduduk.

Yang menjadi permasalahan dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera saat ini adalah Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun, dimana kondisi saat ini dari target 3,5% yang dicapai masih 3,65%, jadi capaian kinerja sampai saat ini baru 95,71%, makanya untuk periode renstra mendatang ini masih perlu mendapat perhatian sehingga target yang direncanakan dapat tercapai, atau kalau perlu target yang perlu direvisi ulang.

Program kependudukan dan KB dilaksanakan oleh pemerintah dimaksudkan untuk mengatasi masalahk ependudukan di Indonesia. Pada mulany apenanganan masalah kependudukan dan KB berangkat dari masalah utama kependudukan antara lain jumlah penduduk yang besar,pertumbuhan yang cukup tinggi dan penyebaran yang tidak merata. Salah satu masalah dalam pengelolaan program KB yaitu masih tingginya angka unmet need di Kabupaten Soppeng, menurut data akhir tahun 2015 masih sebesar 16,02 persen.

Peserta Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng masih didominasi penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek seperti suntik dan pil.Sedangkan alat kontrasepsi jangka

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat perbedaan kemampuan active learning dan critical thinking pada tingkatan akademik mahasiswa tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat di Fakultas Kedokteran

Pada penelitian selanjutnya pengaruh penyimpanan terhadap bilangan peroksida produk fermentasi dilakukan dengan pola faktorial 2x3x4 yaitu 2 bahan contoh (bungkil kelapa

Pemanfaatan tersebut digunakan dalam pengajaran bahasa Arab di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab – Fakultas Agama Islam - Universitas Muhammadiyah Malang yang

Maksud dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pangandaran

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palangka

Rencana kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tegal Tahun 2021 bertujuan memberikan gambaran

Sesuai dengan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2019, serta penjabarannya dalam perencanaan

dNTP akan menempel pada gugus -OH ujung 3’ dari primer pada proses elongasi dan membentuk untai baru yang komplementer dengan untai template DNA (Handoyo dan