• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL)

(2)

JADWAL KULIAH MK HIDROPONIK

MINGGU KE

POKOK BAHASAN MATERI TIM DOSEN

I Pendahuluan 1. Penjelasan aturan dan kegiatan pembelajaran 2. Budidaya Tanaman Non Konvensional

Rommy A.L.

II Pengertian dan Lingkungan Hidroponik

1. Pengertian Hidroponik

2. Persyaratan Lingkungan Hidroponik

Rommy A. L III Macam-macam Sistem Hidroponik 1. Sistem Sumbu 2. Sistem Fertigasi 3. Sistem NFT, DFT 4. Sistem Rakit Apung

Rommy A. L

IV Pesemaian dan Pembibitan

1. Pesemaian Sistem Sumbu 2. Pesemaian Sistem Fertigasi 3. Pesemaian Sistem NFT, DFT 4. Persemaian Rakit Apung

Rommy A. L

V Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca

Panen

1. Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen pada Sistem Sumbu

2. Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen pada Sistem Fertigasi

3. Penanaman, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen pada Sistem NFT

Rommy A. L

VI Aquaponik Rommy A. L

VII Aeroponik Rommy A. L

(3)

JADWAL KULIAH MK HIDROPONIK

MINGGU KE

POKOK BAHASAN

MATERI TIM DOSEN

IX Vertikultur Darso

Sugiono X Tabulampot Prinsip Budidaya Tanaman Buah dalam

Pot

Darso Sugiono XI Lingkungan Tabulampot Darso

Sugiono XII Pengadaan Bahan Tanaman Tabulampot Darso

Sugiono XIII Penanaman dan Pemeliharaan, Panen

dan Pasca PanenTabulampot

Darso Sugiono XIV - XV Presentasi / Seminar Tim

(4)

PRAKTIKUM

No. Kelas Judul Praktikum Jumlah

Kelompok 1 VII A Pertumbuhan dan Hasil Beberapa

Jenis Tanaman Sayuran Daun pada

Hidroponik Sistim NFT 6

2 VII B Pengaruh Jenis Media Tanam

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis pada Hidroponik

Sistim Fertigasi

6

3 VII C Pengaruh Jenis Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Lettuce Lollo Rossa pada Budidaya

Hidroponik Sistem Rakit Apung

(5)

KKNI

Perpres No. 08 tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang menjadi acuan dalam

penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara

nasional, hal tersebut akan berdampak pada kurikulum yang pada awalnya mengacu

pada pencapaian kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (

learning outcomes

).

(6)

No. Profil Deskripsi Profil 1. 2. 3. 4. 5. Pelaku bidang pertanian Peneliti Manager Wiraswasta Pendidik

o Pengguna IPTEKS pada sistem produksi tanaman, memiliki kepentingan terhadap IPTEKS pada sistem produksi tanaman

o Pelaksana penelitian pada sistem budidaya

pertanian, proses penyelidikannya ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan

masalah dalam sistem budidaya pertanian

o Perencana, perancang, pengarah, penilai serta mediator pada sistem produksi tanaman

o Inovator yang menerapkan IPTEKS bidang produksi tanaman ke dalam praktek bisnis.

o Pentransfer ilmu tentang budidaya tanaman

kepada masyarakat, berperan sebagai fasilitator, motivator, dan mediator

(7)

Tata Tertib

• Wajib membawa Android

• Wajib berperan aktif di dalam kelas

• Wajib datang tepat waktu, jika terlambat lebih dari 10 menit, dilarang mengikuti perkuliahan kecuali dapat menjelaskan biografi singkat salah satu pahlawan

nasional atau menyebutkan salah satu ayat dalam UUD 1945

• Wajib menggunakan pakaian formal dan berdandan seelegan dan serapih mungkin.

Dilarang Keras menggunakan kaos, sendal, celana

(8)

Metode Evaluasi:

1. UTS  30% (tidak wajib) 2. UAS  30%

3. Tugas Terstruktur  10% 4. Praktikum  20%

(9)

Tugas Terstruktur/ mahasiswa

Buatlah 1 sampel budidaya sayuran daun hidroponik Sistim Wick dan Identifikasi pertumbuhan dan perkembangan setiap

harinya. (Konsep sesuai Kreatifitas Individu)

1. Komoditas 2. Pertumbuhan 3. OPT 4. Nutrisi (pupuk) 5. Media Tanam 6. dll

(10)

Lanjutan...

Semua tercatat alasannya dan tercatat setiap

harinya semua aspek komponen budidaya dalam Log book

Hasil laporan dikumpulkan beserta bukti fisiknya (sampel Sistem Wick) saat tanaman masuk usia Panen. Laporan dalam format PDF, dikirim ke email rommy.laksono@staff.unsika.ac.id

Tugas Terstruktur sebagai Tiket UTS dan UAS jika Nilai belum memenuhi...!!!

(11)

REFERENSI

 Suhardiyanto, H. 2009. Teknologi Hidroponik Untuk Budidaya Tanaman.

Bogor. IPB Press.

 Heriwibowo, K dan Budiana,N.S, 2015. Hidroponik Portabel. Penebar

Swadaya. Jakarta.

 Sastradihardja, S dan Mustofa, W. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran

Hidroponik. Puri Pustaka. Bandung.

 Pracaya. 2010. Bertanaman Sayur Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.  AHIK. 2014. Hidroponik Tanpa Green House dan skala Rumahan. Makalah

Pelatihan. Karawang

 Sutarminingsih, Ch.2003. Vertikultur. Karninus.Yogyakarta.

 Sastradiharja, S. 2009. Bertanam Tanman Buah Dalam Pot. Titian Ilmu.

(12)

PERMASALAHAN PERTANIAN

 LAHAN UNTUK PERTANIAN SEMAKIN SEMPIT

 KUALITAS TANAH SEMAKIN MENURUN

 KEBUTUHAN PANGAN SEMAKIN MENINGKAT

 KONSUMEN SEMAKIN MENUNTUT BAHAN

MAKANAN YANG SEHAT

 PENGGUNAAN PESTISIDA TIDAK TERKONTROL

 BERBAGAI JENIS TANAMAN HANYA DAPAT

(13)

LAHAN UNTUK PERTANIAN

SEMAKIN SEMPIT

 BPS (2001) dalam kurun waktu 7 tahun

(1993-2000) penyusutan lahan pertanian Indonesia 710.000 ha atau 56,167 ha per tahun.

 ± 80.000 ha per tahun areal pertanian

berubah fungsi ke sektor lain atau setara 220 hektare setiap harinya (Direktur Perluasan dan Pengelolaan lahan Ditjen PSP Kementerian

Pertanian RI dalam PR on line 25 Desember, 2013 - 15:06)

(14)

KUALITAS TANAH SEMAKIN

MENURUN

 Revolusi hijau :

 Input yang tinggi tanpa disertai pemberian

bahan organik maupun pengembalian limbah pertanian  produksi tinggi  keuntungan jangka pendek

 Jangka panjang? Sifat fisik, biologi dan kimia

(15)

KEBUTUHAN PANGAN SEMAKIN

MENINGKAT

 Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun.

(16)

KONSUMEN SEMAKIN MENUNTUT

BAHAN MAKANAN YANG SEHAT

 PERTIMBANGAN KUALITAS PRODUK BUAH /

SAYUR:

1. KANDUNGAN PESTISIDA ATAU RESIDU BAHAN KIMIA

2. TINGKAT KEMASAKAN (KESEGARAN)

3. UKURAN DAN BENTUK HAMPIR SERAGAM (DIPERLUKAN GRADING YANG BENAR)

(17)

PENGGUNAAN PESTISIDA TIDAK

TERKONTROL

 Ledakan OPT terutama hama dan penyakit

tanaman  penggunaan pestisida yang berlebihan

 Tanaman sayuran paling rentan terhadap

serangan hama dan penyakit tanaman  penggunaan pestisida tinggi  residu

(18)

Alternatif Solusi:

 Hidroponik, aeroponik  Vertikultur

(19)

PENANAMAN SECARA HIDROPONIK

1. BERSIH, KONDISI STERIL

2. NUTRIEN YANG DIBERIKAN DIGUNAKAN

SECARA EFISIEN OLEH TANAMAN

3. NUTRIEN YANG DIBERIKAN SESUAI

DENGAN YANG DIPERLUKAN TANAMAN KARENA TIDAK ADA ZAT LAIN YANG

MUNGKIN DAPAT BEREAKSI DENGAN NUTRIEN

(20)

HIDROPONIK VS KONVENSIONAL

No Hidroponik Konvensional 1. 2. 3. 4. 5.

Bersih, kondisi steril Nutrisi yang diberikan

digunakan secara efisien

Nutrisi yang diberikan sesuai dengan yang diperlukan

tanaman karena tidak ada zat lain yang mungkin dapat

bereaksi dengan nutrisi Tanaman bebas gulma Tanaman lebih jarang

terserang HPT

Tidak bersih, tidak steril Penggunaan nutrient oleh tanaman tidak efisien

Nutrisi yang diberikan

dapat bereaksi dengan zat yang mungkin terdapat

dalam tanah Adanya gulma

Tanaman sering terserang HPT

(21)

HIDROPONIK VS KONVENSIONAL

N o Hidroponik Konvensional 6. 7. 8.

Pertumbuhan tanaman lebih terkontrol

Tanaman dapat berproduksi tinggi baik kuantitas maupun kualitas

Ciri pertanian hidroponik: - Lahan yang diperlukan

sempit

- kesuburan media tanam dapat diatur

- Nilai jualnya tinggi

Pertumbuhan kurang dapat terkontrol

Kuantitas dan kualitas produksi tanaman kurang

Pertanian dengan tanah berciri:

- Lahan yang dipakai lebih luas

- Mengandalkan unsure hara

tanah

- Nilai jual relative rendah

(22)

KECENDERUNGAN KOSUMEN PANGAN PERKOTAAN SAAT INI:

 MENCARI PRODUK YANG MEMILIKI NILAI TAMBAH TERHADAP

MANFAAT KESEHATAN (TERMASUK SANITASI PENGELOLAAN HINGGA PASCA PANEN), BERPENAMPILAN MENARIK, DAN

(23)

 MENGAPA DIPILIH PRODUK HIDROPONIK

(DARI PANDANGAN PASAR)?

1. KONTINUITAS LEBIH TERJAGA 2. KUALITAS LEBIH BAIK:

 PRODUK LEBIH SERAGAM

(24)

 SEGMEN PASAR HIDROPONIK

1. KONSUMEN MENENGAH KE ATAS

2. SUPERMAKET

3. FRESH FRUIT DAN VEGETABLES

COUNTER

(25)

 PERTIMBANGAN KUALITAS PRODUK

BUAH / SAYUR:

1. KANDUNGAN PESTISIDA ATAU RESIDU

BAHAN KIMIA

2. TINGKAT KEMASAKAN (KESEGARAN)

3. UKURAN DAN BENTUK HAMPIR

SERAGAM (DIPERLUKAN GRADING YANG BENAR)

(26)

 KENDALA YANG SERING TERJADI PADA

PERTANIAN KONVENSIONAL :

1. PRODUK TIDAK KONTINYU KARENA

KETERSEDIAAN BIBIT, PENGARUH IKLIM DAN PENYAKIT’

2. SIKLUS MUSIM YANG MEMPENGARUHI

SUPPLY – DEMAND.

(27)

Produktivitas panen sayuran

secara hidroponik dan di lahan

 hidroponik lahan terbuka

 (ton/ha/tahun) 1. Brokoli 97,5 10.5 2. Kedelai 46 6 3. Kubis 172,5 30 4. Mentimun 750 30 5. Terong 56 20 6. Tomat 375 100 7. Lada 96 16

(28)
(29)
(30)

HIDROPONIK SISTEM RAKIT

APUNG

(31)
(32)
(33)

VERTIKULTUR

 Menghemat lahan dan air

 Mendukung pertanian organik

 Bahan-bahan wadah media tanam

disesuaikan dengan kondisi setempat / ketersediaan bahan yang ada.

 Pemeliharaan tanaman sederhana  Keindahan pekarangan

(34)
(35)
(36)

TABULAMPOT

 Menghemat tempat

 Berbuah tidak mengenal musim,  Rasa buah lebih manis

 Panen lebih cepat

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih buat keluarga besar saya yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa yang selalu mengucapkan bahwa saya pasti bisa, tidak ada sesuatu hal didunia ini

Permata dkk./ Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi Independen: Pembiayaan mudharabah dan

serta membatasi bit rate (laju bit) dan bandwidth. Untuk mengantisipasi dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan oleh keterbatasan serat optik, maka sebelum menggunakan

Adapun program perbaikan yang dapat dilakukan terhadap R1 anatara lain yaitu Program maintenance secara berkala (P1) yaitu program perbaikan yang dapat dilakukan

Sebelum pelatihan, mahasiswa calon guru biologi/IPA dan guru IPA memiliki pandangan yang tergolong kategori naive terutama untuk aspek eksperimen dalam pengembangan

Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ketamin dosis tunggal 40 mg/kg terhadap ekspresi kaspase-3 pada korteks serebri

Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa tiga variabel independen yaitu promosi, distribusi dan harga memiliki pengaruh serempak yang signifikan terhadap

Dan Konseling. Bandung: Reflika Aditam.. 4) Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga Guru Bidang Studi hendaknya diserahkan