1
BAB I
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Bagaimana
cara
suatu
perusahaan
memberikan
keuntungan
(
benefit
)
kepada
para
pemegang
saham?
Satu
cara
yang
dapat
dilakukan
adalah
dengan
menempatkan
kembali
dana
yang
diberikan
oleh
pemilik
(
owner’s
fund
)
ke
dalam
investasi
baru
yang
akan
meningkatkan
nilai
kepemilikan
saham
mereka.
Pencapaian
pertumbuhan
yang
meyakinkan
secara
fundamental
akan
memberikan
dampak
positif
terhadap
nilai
saham
yang
beredar
di
bursa
saham.
Peningkatan
nilai
saham
secara
langsung
memberikan
keuntungan
(
value
)
terhadap
para
pemegang
saham.
Cara
lain
adalah
dengan
kebijakan
dividen
yang
ditetapkan
oleh
perusahan
sebagai
satu
cara
mengembalikan
keuntungan
kas
(
cash
benefit
)
kepada
pemilik
saham,
baik
lewat
pembayaran
dividen ataupun lewat pembelian kembali saham perusahaan (
share
buyback
).
Sebagai
perusahaan
publik,
setiap
tahun
PT.
Telekomunikasi
Indonesia
(TELKOM) memberikan dividen kepada para pemilik saham, dimana prosedur
dan
besarnya
dividen
disampaikan
dan
disahkan
lewat
Rapat
Umum
Pemegang Saham (RUPS). Melalui proses pembayaran dividen inilah TELKOM
mengembalikan keuntungan secara kas kepada para pemegang sahamnya.
Kebijakan
dividen
yang
diambil
bukanlah
kebijakan
yang
berdiri
sendiri
dan
terlepas
dari
kebijakan
keuangan
lainnya
seperti
kebijakan
investasi
dan
kebijakan
pendanaan.
Tujuan
dari
kebijakan
dividen
pun
bukan
hanya
untuk
memberikan
kesejahteraan
kepada
para
pemegang
saham
tetapi
juga
untuk
memaksimalkan
nilai
perusahaan.
Dengan
kata
lain,
dalam
mengambil
keputusan
dalam
pembayaran
dividen,
manajemen
Telkom
harus
memperhatikan
kebijakan
investasi
dan
pendanaan
perusahaan
untuk
kepentingan perusahaan dalam jangka yang lebih panjang.
Melihat
kondisi
tersebut
di
atas,
dapat
dilakukan
analisa
apakah
kebijakan
yang
diambil
oleh
TELKOM
dalam
mengembalikan
cash
benefit
kepada
para
pemegang
sahamnya
merupakan
kebijakan
keuangan
yang
optimal
secara
jangka
panjang
atau
tidak.
Beberapa
faktor
yang
dapat
dijadikan
landasan
analisa kebijakan tersebut adalah:
•
Apakah
kebijakan
pembayaran
dividen
yang
telah
dilakukan
terlalu
berlebihan atau tidak?
•
Apakah
kebijakan
tersebut
secara
jangka
panjang
meningkatkan
nilai
(
value
) perusahaan atau tidak?
•
Bagaimana
keterkaitan
kebijakan dividen dengan keputusan pendanaan
(
Financing
Decision
)
perusahaan.
Melalui
analisa
tersebut,
diharapkan
dapat
memberikan
solusi
terhadap
struktur
modal
(
capital
structure
)
yang optimal dan memaksimalkan nilai perusahaan.
1.2.
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT
Telekomunikasi
Indonesia,
Tbk.
(TELKOM)
adalah
Badan
Usaha
Milik
Negara
(BUMN)
Republik
Indonesia
yang
bergerak
di
bisnis
penyediaan
layanan dan jaringan
telekomunikasi
(
Full
Network
&
Service
Telecommunication
Provider
)
dengan
3
(tiga)
portfolio
bisnis
yang
difokuskan
pada
Fixed,
Mobile
dan
Multimedia
(meliputi:
Infrastruktur,
Aplikasi
dan
Content
).
Sejak
tahun
1995,
TELKOM
adalah
perusahaan
publik
dengan
51,19%
kepemilikan
sahamnya dipegang oleh Pemerintah Indonesia.
Sejarah
TELKOM
bermula
dari
didirikannya
Post,
Telegraaf
en
Telefoondienst
oleh
Pemerintah
Hindia
Belanda
pada
tahun
1906
yang
setelah
beberapa
kali
3
perubahan
akhirnya
menjadi
Perusahaan
Perseroan
(Persero)
Telekomunikasi
Indonesia
pada
tahun
1991.
Pada
awal
operasinya,
TELKOM
menggunakan
teknologi
analog
yang
selanjutnya
dikembangkan
dengan
digitalisasi
sentral
otomat dan saat ini mengembangkan infrastruktur yang berbasis teknologi
Code
Division
Multiple
Access
(CDMA) dan
Next
Generation
Network
(NGN).
Dimulai
pada
tahun
1992
sampai
saat
ini,
TELKOM
telah
mengembangkan
bisnis
jaringan
dan
jasa
selular.
Prestasi
lain
yang
dicatat
oleh
TELKOM
adalah
berhasil
melaksanakan
Initial
Public
Offering
(IPO)
dan
listing
di
bursa
internasional
New York Stock Exchange pada
tahun
1995 dan setelah
10 tahun
IPO,
saham
TELKOM
tetap
bertahan
menjadi
saham
blue
chip
di
Bursa
Efek
Jakarta dengan kapitalisasi saham terbesar.
Beberapa prestasi yang berhasil dicapai TELKOM dalam 2 (dua) tahun terakhir
yaitu:
•
Tahun 2006 meraih
peringkat I anugerah
Business Review
2006.
Dari 13
kategori
yang
dinilai,
TELKOM
mendapatkan
7
(tujuh)
penghargaan
dari 8 (delapan) kategori yang dinominasikan.
•
Tahun 2005 meraih beberapa prestasi penting yaitu:
‐
Penghargaan Nihil Kecelakaan dari Presiden
‐
BUMN
Terbaik
di
Bidang
Telekomunikasi
dari
Majalah
Investor,
Corporate
Social
Responsibility
Award
2005
untuk
Kategori
Pelayanan dari Majalah SWA, PT. Surindo Utama, Mark Plus dan
Community Forum Community Development.
‐
Super
Brand
Award
2005 ‐2006
untuk
TELKOMNet
Instant
dari
Superbrand International.
‐
The
Best
Value
Creator
Award
2005
dan
The
Golden
Value
Creator Award 2005 (EVA) dari Majalah SWA dan Mark Plus.
‐
Perusahaan
Publik
Terbaik
berdasarkan
Konsep
EVA
untuk
Kategori
Aset
diatas
Rp
1
Triliun
dari
Majalah
SWA
dan
Mark
Plus.
‐
Ranking
20
dari
100
perusahaan
terbaik
dunia
atas
penilaian
terhadap Return on Equity, Shareholder Return, Revenue Growth,
dan
Total
Revenue,
posisi
per
31
Desember
2004
dari
Majalah
Business Week.
‐
Peringkat
2
(dua)
untuk
Best
Managed
Company,
peringkat
3
(tiga)
untuk
Best
Corporate
Governance,
peringkat
4
(empat)
untuk Best Investor Relations (peringkat 4), dan peringkat 1 (satu)
untuk
Best
Commitment
to
Strong
Dividend
Payments
dari
Finance Asia.
1.3.
Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan
Untuk
dapat
terus
tumbuh
sebagai
perusahaan
yang
unggul,
kokoh
dan
berkesinambungan,
TELKOM
telah
menetapkan
landasan
utama
berupa
visi,
misi
dan
sasaran
perusahaan.
Adapun
visi,
misi
dan
sasaran
tersebut
adalah
sebagai berikut:
Visi
:
Menjadi perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan regional.
Misi
: Memberikan
pelayanan
terbaik,
berupa
kemudahan
,
produk
dan
jaringan berkualitas dengan harga kompetitif.
Telkom
akan
mengelola
bisnis
melalui
praktik‐praktik
terbaik
dengan
mengoptimalisasikan
sumber
daya
manusia
yang
unggul,
penggunaan teknologi yang kompetitif,
serta membangun
kemitraan
yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
Sasaran
: Telkom
telah
menetapkan
sembilan
sasaran
strategis
yang
5
mempertahankan
tingkat
pertumbuhan
dan
marjin
laba
yang
berkelanjutan,
(ii)
Upaya
untuk
menciptakan
nilai
tambah
(
Value
Creation
)
bagi
segenap
stakeholder
,
dan
(iii)
Upaya
untuk
mencapai
kualitas
unggul
(
Quality
Excellence
)
dari
segi
produk
maupun
layanan.
1.4.
Portfolio Produk Perusahaan
Sebagai
perusahaan
informasi
dan
komunikasi
(InfoCom)
serta
penyedia
jasa
dan
jaringan
telekomunikasi
secara
lengkap
(
Full
Service
and
Network
Provider
)
yang
terbesar
di
Indonesia,
TELKOM
menyediakan
jasa
telepon
tetap
kabel
(
Fixed
Wire
Line
),
jasa
telepon
tetap
nirkabel
(
Fixed
Wireless
),
jasa
telepon
bergerak
(
Mobile
Service
),
data
dan
internet serta jasa
multimedia
lainnya, serta
network
dan
interkoneksi,
baik
secara
langsung
maupun
melalui
perusahaan
asosiasi.
Matrik dari portfolio produk TELKOM dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Service Product Market Segment
Fixed Wireline TelkomPhone Personal Customer,
Corporate Customer Interconnection Service Interkoneksi Other License Operator Fixed Wireless Telkom Flexi (Classy
dan Trendy)
Personal Customer, Corporate Customer Network Services Telkom Link dan
Telkom Satellite
Corporate Customer IDD Services SLI 007 dan TG-017 Personal Customer, Corporate Customer
Mobile Port
fo
lio Mobile Phone Telkomsel (Halo, Simpati dan As)
Personal Customer, Corporate Customer Broadband Internet Access Speedy Personal Customer, Corporate Customer Dial up Internet TelkomNet Instan Personal Customer
Fix ed P or tfolio Multim edia Po rt fo lio
Tabel 1.1 Portfolio Produk TELKOM
Sumber: PT. TELKOM
1.5.
Kepemilikan Saham Perusahaan
Sejak
IPO
tahun
1995
hingga
sekarang,
TELKOM
tercatat
sebagai
perusahaan
publik
yang
melakukan
listing
di
bursa
efek
Jakarta
(Jakarta
Stock
Exchange),
bursa
efek
London
(London
Stock
Exchange)
dan
bursa
efek
New
York
(New
York
Stock
Exchange).
Selain
pemerintah
Republik
Indonesia
sebagai
pemegang saham Seri
A Dwiwarna dan
mayoritas
Seri B (saham
biasa), saham
TELKOM
dimiliki
oleh
pemodal
(
investor
)
nasional
dan
asing.
Komposisi
pemegang saham per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
7
Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2005
Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B (saham biasa) %
Pemerintah Republik Indonesia 1 10,320,470,711 51.19
Publik Pemodal Nasional 526,002,911 2.61 Perseorangan 62,844,208 Badan Usaha 463,158,703 Pemodal Asing 9,313,525,657 46.20 Perseorangan 5,146,388 Badan Usaha 9,308,379,269
Jumlah Saham Disetor 1 20,159,999,279 100
Catatan:
Nilai nominal saham biasa Rp 250 per lembar.
Pemerintah RI memegang 1 (satu) lembar saham Seri-A Dwiwarna, yaitu selembar saham istimewa yang memberi hak veto bagi Pemerintah berkaitan dengan pengangkatan dan penggantian Dewan Komisaris dan Direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham, serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan, termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan Perseroan sebelum masa berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi modal dasarnya selain mengurangi modal yang disetor.
Tabel 1.2 Komposisi Pemegang Saham TELKOM
Pemegang Saham Telkom dengan Kepemilikan Saham di atas 5% Per 31 Desember 2005
Jenis Saham Identitas Perseorangan/ Kelompok Lembar Saham Persentase Kepemilikan
Seri A Pemerintah RI 1 100%
Seri B Pemerintah RI 10,320,470,711 51.19%
Seri B JPMCB US Resident (Norbax Inc.) 1,992,333,765 9.88%
Seri B The Bank of New York (BoNY) 1,291,002,696 6.41%
Tabel 1.3 Komposisi Pemegang Saham TELKOM di atas 5% (Sumber: TELKOM, Laporan Tahunan 2005)
1.6.
Struktur Organisasi
Sejalan dengan
perkembangan
industri
telekomunikasi,
TELKOM
memandang
perlu
melakukan
penataan
struktur
organisasi
berbasis
pelanggan
(
customer
centric
)
untuk
mempertahankan
keberlangsungan
usaha
di
tengah
lingkungan
bisnis
yang
semakin
kompetitif
selain
untuk
mendorong
pertumbuhan
yang
sifatnya organik.
Customer
centric
organization
menempatkan pelanggan sebagai
bagian
yang
paling
penting
dari
bisnis
sehingga
seluruh
sumber
daya
yang
dimiliki difokuskan untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Struktur organisasi TELKOM awalnya terdiri dari empat Direktorat: Direktorat
Bisnis
Jaringan
Telekomunikasi,
Direktorat
Bisnis
Jasa
Telekomunikasi,
Direktorat Keuangan, dan Direktorat Sumber Daya Manausia (SDM) dan Bisnis
Pendukung.
Struktur
organisasi
baru
yang
lebih
customer
centric
(ditetapkan
pada
bulan
Januari
2006) menekankan
secara
spesifik fungsi dan
akuntabilitas
setiap
Direktorat,
interaksi
antara
Kantor
Pusat
dengan
Lini
Bisnis,
serta
interaksi
di
antara
Lini
Bisnis
tersebut.
Struktur
organisasi
yang
baru
menempatkan
Direktorat
berdasarkan
fungsi
Kantor
Pusat
atau
Lini
Bisnis.
Direktorat
IT
and
Supply
,
Direktorat
Corporate
Risk
Management
,
Direktorat
Keuangan
dan
Direktorat
SDM
berfungsi
sebagai
Kantor
Pusat,
sementara
Direktorat
Network
and
Solution
, Direktorat Konsumer, dan Direktorat
Enterprise
and
Wholesale
berfungsi sebagai Lini Bisnis.
Direktorat yang bersifat Lini
Bisnis
secara
khusus dirancang untuk melakukan
sinergi
sebagai
unit
usaha
dan
menjalankan
bisnis
organik.
Direktorat‐
direktorat
yang
tergabung
dalam
Lini
Bisnis
dipimpin
oleh
masing‐masing
Direktur dengan koordinasi dari
Chief
Operating
Officer
(COO).
9
Dengan
perubahan
pada
struktur
baru
ini,
Divisi
Regional
(Divre)
pada
dasarnya
berfungsi
sebagai
Delivery
Channel
di
bawah
koordinasi
Direktorat
Konsumer.
Sementara
Kantor
Pusat
lebih tersentralisasi
sebagai
Finance
Center
dan
Human
Resource
(HR)
Center
yang
berperan
penting
dalam
merumuskan
standarisasi sistem.
10
Gambar 1.1 Struktur Organisasi TELKOM per 28 Februari 2006 (Sumber: Telkom, Dokumen Internal)
11
1.7.
Kelompok Usaha TELKOM
Sebagai
perusahaan
induk
(
Holding
Company
),
TELKOM
memiliki
beberapa
anak
perusahaan.
Kepemilikan
saham
oleh
TELKOM
diatas
51%
menjadikan
perusahaan
yang
tergabung
dalam
kelompok
usaha
TELKOM
(
TELKOM
Group
)
menjadi
entitas
keuangan
secara
konsolidasi.
Berikut
adalah
uraian
singkat mengenai anak perusahaan TELKOM:
Nama Perusahaan Lingkup Usaha
Pramindo merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional I yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Sumatera. Dayamitra merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional VI yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Kalimantan. Metra bergerak dalam bidang penyelenggaraan penyiaran televisi sistem berlangganan dan jasa layanan multimedia.
Indonusa merupakan penyedia layanan multimedia interaktif dan tv berbayar spesial.
Ariawest merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional III yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Jawa Barat dan Banten.
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler yang menggunakan teknologi GSM.
Infomedia bergerak dalam penyediaan layanan informasi dan call center. Memiliki tiga pilar bisnis: directory services, contact center services, dan content
services.
Napsindo merupakan penyedia layanan Network Access Point, Voice Over Data, dan layanan lain sejenis.
Graha Sarana Duta bergerak dalam pengelolaan dan pemeliharaan gedung, pemasaran dan pengembangan properti, dan jasa kontraktor serta teknik rekayasa.
1.8.
Kinerja Keuangan Perusahaan
Sebagai
perusahaan
perseroan
publik,
setiap
tahun
TELKOM
mengumumkan
laporan keuangan konsolidasi untuk dipublikasikan baik kepada otoritas pasar
modal
maupun
para
pemegang
saham.
Berikut
disajikan
laporan
keuangan
TELKOM
konsolidasi
untuk
periode
keuangan
tahun
2001
hingga
tahun
2006
yang diambil dari beberapa Laporan Keuangan TELKOM:
13 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN ‐ 31 DESEMBER 2001, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006
(dalam miliaran Rupiah)
31 Des 2001 31 Des 2002 31 Des 2003 31 Des
2004* 31 Des 2005
31Des 2006 AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 3,644 5,699 5,094 4,856 5,375 8,316 Penyertaan Sementara 349 573 4 20 22 84 Piutang usaha - bersih 2,444 2,807 2,833 3,319 3,578 3,717 Piutang lain-lain bersih 197 198 170 56 153 148 Persediaan bersih 191 140 154 203 220 213 Aktiva lancar lainnya 475 1,130 687 750 957 1,442 JUMLAH AKTIVA LANCAR 7,300 10,547 8,942 9,204 10,305 13,920 AKTIVA TIDAK LANCAR
Penyertaan jangka panjang - bersih 191 183 65 83 101 89 Aktiva tetap - bersih 23,344 28,826 35,080 40,071 46,193 55,233 Aktiva tidak lancar lainnya 2,201 4,751 6,196 6,821 5,572 5,893 JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 25,736 33,760 41,341 46,975 51,866 61,215 JUMLAH AKTIVA 33,036 44,307 50,283 56,179 62,171 75,135 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 1,760 3,063 3,767 4,255 5,295 6,918 Hutang pajak 1,878 1,110 1,513 1,592 2,470 2,569 Beban yang masih harus dibayar 920 1,950 1,185 1,051 1,521 3,475 Kewajiban lancar lainnya 536 956 1,223 1,376 1,826 2,210 Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
tahun dan hutang bank jangka pendek 2,043 2,629 3,482 3,403 2,401 5,363 Kewajiban untuk penyelesaian transaksi silang 2,406 - - - - -JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 9,543 9,708 11,170 11,677 13,513 20,535 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 1,818 3,083 3,547 2,928 2,392 2,665 Kewajiban imbalan kerja 1,321 2,092 2,568 4,913 4,903 4,613 Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman penerusan - pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 8,637 7,734 6,859 5,363 4,760 4,007 Wesel bayar dan hutang obligasi - 2,314 2,102 2,331 1,457 -Hutang Bank 73 85 2,116 1,776 1,752 2,488 Hutang akuisisi bisnis 261 1,619 747 3,743 3,128 3,537 Hutang sewa guna usaha - - - - 236 217 Kewajiban tidak lancar lainnya 1,067 462 153 382 433 817 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 13,177 17,389 18,092 21,436 19,061 18,344 Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan 1,235 2,596 3,708 4,938 6,305 8,187 EKUITAS 9,081 14,614 17,313 18,128 23,292 28,068 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 33,036 44,307 50,283 56,179 62,171 75,134
*Laporan Keuangan konsolidasian 2004 telah disajikan kembali sebagai akibat dari perubahan metode akuntansi imbalan kerja. Tabel 1.5 Laporan Neraca TELKOM Konsolidasi
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006
(dalam miliaran Rupiah, kecuali untuk data per lembar saham dan ADS)
31 Des 2001 31 Des 2002 31 Des 2003 31 Des 2004* 31 Des 2005 31 Des 2006 PENDAPATAN USAHA Telepon Tetap 6,415 7,264 8,897 10,645 10,781 10,979 Seluler 4,708 6,227 8,459 10,421 14,571 20,623 Interkoneksi 1,424 2,831 4,162 6,188 7,742 8,682 Kerjasama Operasi 2,220 2,128 1,486 657 589 489
Data dan Internet 673 1,552 3,109 4,809 6,934 9,065 Jaringan 415 316 518 654 587 719
Pola Bagi Hasil 264 264 258 281 302 415
Jasa Telekomunikasi Lainnya 165 221 227 293 301 322
Jumlah Pendapatan Usaha 16,284 20,803 27,116 33,948 41,807 51,294 BEBAN USAHA Karyawan 2,281 4,388 4,440 4,910 6,563 8,514 Penyusutan 2,870 3,474 4,779 6,438 7,571 9,178 Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi 2,150 2,290 3,339 4,530 5,916 7,496 Umum dan Administrasi 1,343 1,146 2,079 2,600 2,764 3,271 Pemasaran 220 375 503 882 1,126 1,241 Penurunan Nilai Aktiva - - - - 617
-Kerugian Atas Komitmen Pembelian - - - - 79
-Jumlah Beban Usaha 8,864 11,673 15,140 19,360 24,636 29,700 LABA USAHA 7,420 9,130 11,976 14,588 17,171 21,594 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba Penjualan Investasi Jangka Panjang pada Telkomsel - 3,196 - - - -Pendapatan Bunga 572 480 366 318 345 655
Beban Bunga (1,330) (1,583) (1,383) (1,270) (1,177) (1,286) Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs (379) 557 126 (1,221) (517) 836
Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi (86) 5 3 3 11 (7)
Lain-lain Bersih 353 (36) 364 331 409 202
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain (870) 2,619 (524) (1,839) (929) 400 LABA SEBELUM PAJAK 6,550 11,749 11,452 12,749 16,242 21,994 BEBAN PAJAK (2,007) (2,899) (3,861) (4,178) (5,184) (7,040) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 4,543 8,850 7,591 8,571 11,058 14,954 HAK MINORITAS - Bersih (475) (810) (1,504) (1,956) (3,064) (3,948) LABA BERSIH 4,068 8,040 6,087 6,615 7,994 11,006 Laba Bersih per Saham - (dalam Rupiah penuh) 201.81 398.80 301.95 328.10 396.51 547.15 Laba Bersih per ADS (40 Saham Seri B per ADS) -
(dalam Rupiah penuh) 8,072.20 15,951.80 12,077.83 13,124.14 15,860.25 21,886.00
*Laporan Keuangan konsolidasian 2004 telah disajikan kembali sebagai akibat dari perubahan metode akuntansi imbalan kerja. Tabel 1.6 Laporan Rugi Laba TELKOM Konsolidasi
15
Selain kinerja keuangan secara akuntansi, kinerja saham di bursa menjadi tolok
ukur
kinerja
keuangan
TELKOM.
Tabel
di
bawah
ini
menggambarkan
kinerja
dan volume perdagangan saham TELKOM di beberapa lantai bursa.
Sumber: http://finance.yahoo.com, 2007
Gambar 1.2 Kinerja dan Volume Saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta
Sumber: http://finance.yahoo.com, 2007
Gambar 1.3 Kinerja dan Volume Saham TELKOM di New York Stock Exchange
1.9.
Isu Bisnis ‐
Kebijakan Dividen Perusahaan
Setiap
tahun
melalui
mekanisme
RUPS,
TELKOM
mengajukan
pemberian
sejumlah
dividen
dimana
besaran
dividen
tersebut
harus
disetujui
dan
disahkan
dalam
forum
tersebut.
Keputusan
pemberian
dividen
oleh
perusahaan
diambil
sebagai
satu
cara
untuk
memberikan
keuntungan
kepada
para
pemegang
sahamnya.
Besaran
yang
diusulkan
untuk
pemberian
dividen
biasanya
disesuaikan
dengan
laba
yang
diperoleh
oleh
perusahaan
dalam
periode atau tahun sebelumnya. Dengan kata lain, besaran dividen merupakan
prosentase dari laba yang diperoleh TELKOM.
Terdapat
beberapa
alokasi
yang
disiapkan
dari
perolehan
laba
untuk
digunakan dalam hal‐hal berikut:
•
Alokasi untuk pendanaan investasi.
•
Alokasi untuk dividen.
•
Alokasi
untuk
laba
ditahan
sebagai
penambah
ekuitas
(
Retained
Earning
).
Sebagai
gambaran,
tabel
di
bawah
ini
menerangkan
jumlah
dan
besaran
dividen yang diberikan oleh TELKOM dari tahun 2001 hingga tahun 2006:
Tahun Dividen Tanggal Rasio Dividen per Lembar Saham1
RUPST Pembayaran (%) 2001 10 Maret 2004 2,125,055 52.24% 210.8 2002 09 Mei 2003 3,338,109 41.52% 331.2 2003 30 Juli 2004 3,043,614 50.00% 301.9 2004 24 Juni 2005 3,064,604 2 46.33% 152.0 2005 30 Juni 2006 4,400,090 55.04% 219.0 2006* 29 Juni 2007 6,600,000 59.97% 327.4
1Dividen per lembar saham untuk tahun 2001, 2002 dan 2003 adalah sebelum stock split 1 menjadi 2 sperti yang telah ditetapkan pad 2Termasuk Dividen Tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2004 sebesar Rp. 143,377 juta
*2006: masih merupakan rencana dividen, belum disahkan dalam RUPS Jumlah Dividen
(Rp juta)
Sumber: Telkom, Laporan Keuangan 2005 dan 2006.
Tabel 1.7 Tabel Dividen TELKOM tahun 2001 – 2006
Dengan
melihat
dan
menganalisa
besaran
serta
proses
yang
diambil
dalam
kebijakan dividen TELKOM, dapat dianalisa beberapa hal utama terkait dengan
kebijakan
yang
telah
diambil
sebagai
berikut
yang
pada
akhirnya
bermuara
pada hal berikut:
17
•
Apakah
kebijakan
dividen
yang
telah
ditetapkan
dapat
meningkatkan
nilai (
value
) perusahaan secara jangka panjang dan berkesinambungan?
•
Bagaimana solusi yang dapat diberikan untuk dapat lebih meningkatkan
nilai perusahaan dari kebijakan dividen yang akan diambil?
Sebagai
perusahaan
publik,
menjadi
kewajiban
TELKOM
untuk
dapat
memberikan
kesejahteraan
kepada
para
pemegang
sahamnya.
Di
sisi
lain,
kebijakan
yang
diambil
tersebut
harus
juga
mempertimbangkan
sisi
lain
yang
lebih
penting
yaitu
memaksimalkan
nilai
perusahaan
untuk
jangka
yang
panjang.
Keputusan
pemberian
dividen
bukanlah
hanya
sekedar
keputusan
memberikan
keuntungan
kepada
pemegang
saham
yang
berdampak
untuk
jangka
waktu
yang
pendek,
tetapi
lebih
merupakan
keputusan
strategis
perusahaan
jangka
panjang
yang
akan
berdampak
pada
nilai
dan
kesinambungan perusahaan.
Kebijakan
dividen
yang
diambil
oleh
TELKOM
haruslah
menjadi
keputusan
manajemen yang didasarkan atas nilai (
Value
‐
Based
Management
). Ada beberapa
karakteristik kebijakan dividen tersebut seperti yang ditulis oleh Xiaowei Wang
dan rekan dalam Journal of American Science:
Characteristics
of
dividend
policy
based
on
value
management:
1.
Regarding
maximum
of
enterprise
value
as
the
final
goal
2.
Focus
on
the
enterprise’s
long
‐
term
sustainable
development
3.
Coordinate
with
company
ʹ
s
management
decision
4.
Optimize
the
capital
structure
Sumber: Journal of American Science, 2(4), 2006, Wang, et al,