• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan anak kelas 1 SD pada subtema `Kegiatan Sore Hari`

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan anak kelas 1 SD pada subtema `Kegiatan Sore Hari`"

Copied!
291
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN ANAK KELAS 1 SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN SORE HARI” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Kus Pancarini NIM : 111134173. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN ANAK KELAS 1 SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN SORE HARI” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Kus Pancarini NIM : 111134173. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsiinikupersembahkanuntuk: 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran untuk skripsi ini. 2. Orangtuaku, Alm. Muh Yasir dan Almh. Ngatinah yang telah tenang di surga. 3. Suamiku,. Andi. Eka. Prasetyo. dan. anakku,. Avicky. Rezky. Ramadhan yang selalu menjadi semangatku sepanjang hari. 4. Kakak-kakakku. tersayang,. Mas Usmanto, Mbak. Yati, Mas. Ndoyo, Mbak Miyati yang setia mendukung serta membantuku setiap hari.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO Satu bata demi satu bata, lama-lama akan menjadi rumah. -Mario Teguh-. Ana mangsane wong arep seneng iku susah ndhisik, Wong arep mulyo iku rekasa dhisik. -Melco Kodok Pesong-. Kesabaran, ketabahan, dan usaha yang tulus Pasti akan membuahkan hasil yang indah -Kus Pancarini-. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 15 Januari 2015 Yang menyatakan. Kus Pancarini. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama. : Kus Pancarini. Nomor Mahasiswa. : 111134173. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN ANAK KELAS I SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN SORE HARI” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 23 Januari 2015 Yang menyatakan. Kus Pancarini. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN ANAK KELAS 1 SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN SORE HARI”. Kus Pancarini Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini berawal dari penerapan kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara kepada 12 guru di 5 Sekolah Dasar dan mendapatkan data jika guru memerlukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Peneliti juga melakukan wawancara kepada 5 siswa di 5 Sekolah Dasar dan mendapatkan data jika siswa memerlukan kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi metode permainan. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan yang berjudul Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Berbasis Permainan Anak Kelas I SD pada Subtema “Kegiatan Sore Hari”. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau R&D yang mengadopsi model pengembangan menurut Borg & Gall dan model pengembangan menurut Sugiyono yang dimodifikasi menjadi lima tahapan. Lima tahapan tersebut meliputi: (1) Studi pendahuluan yaitu kajian kepustakaan dan analisis data. (2) Pembuatan produk yaitu pembuatan RPPH berbasis permainan anak kelas 1 subtema “kegiatan sore hari”. (3) Validasi poduk dilakukan oleh 12 validator. Hasil validasi mendapatkan skor rata-rata produk sebesar 94,4 dari skala 100 yang menunjukkan kualitas “Amat Baik”. (4) Instrumentasi uji coba terbatas yaitu menyusun pengembangan instrumen kuesioner tanggapan siswa, instrumen pedoman wawancara terhadap guru, dan instrumen tes sebagai pretest dan posttest. (5) Uji coba terbatas yaitu mengujicobakan RPPH secara terbatas yang dilakukan di SDN J. Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa penerapan RPPH berbasis permainan anak berdampak pada naiknya hasil belajar peserta didik dengan persentase sebesar 58%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berupa RPPH berbasis permainan anak dapat membuat guru terbantu dalam menyusun RPPH. Siswa juga tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan anak.. Kata kunci: Research and Development, RPPH, Permainan Anak, Subtema “Kegiatan Sore Hari”.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE CONSTRUCTION OF DAILY LESSON PLAN (RPPH) BASED ON CHILDREN GAMES FOR THE FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL ON “EVENING ACTIVITY” SUBTHEME. Kus Pancarini Sanata Dharma University 2015 This study started with the implementation of 2013 curriculum. The author interviewed 12 teachers in 5 elementary schools and discovered that teachers required Daily lesson Plan (RPPH). The author also interviewed 5 students in 5 elementary schools and discovered that students required lessons which accommodate game method. Therefore, the author was compelled to conduct a development research titled The Construction Of Daily Lesson Plan (RPPH) Based on Children Games for The First Grade of Elementary School on “Evening Activity” Subtheme. This study was a development research or R&D which adopted Borg & Gall’s development model and Sugiyono’s development model which were modified into five stages. The five stages were: (1) Preliminary study which was literature study and data analysis. (2) Product making which was Construction Of Daily Lesson Plan (RPPH) based on children games for the first grade on “evening activity” subtheme. (3) Product validation by 12 validators and produced a average score of 94,4 out of 100 which showed “Very Good” quality. (4) Instrumentation of limited trial which was making student questionnaire instrument, interview guide instrument for teachers, and pretest and posttest instruments. (5) Limited trial by conducting limited Daily Lesson Plan (RPPH) test in SDN J. The result of limited trial showed that the implementation of Daily Lesson Plan (RPPH) based on children games increase students’ learning outcome by 58%. Research result showed that RPPH based on children games helped teachers in Daily Lesson Plan (RPPH). Students were also interested and excited to follow lessons which used children games method. Keywords : Research and Development, RPPH, Children Games, “Evening Activity” Subtheme.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, atas segala berkatan dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENYUSUNAN. RENCANA. PELAKSANAAN. PEMBELAJARAN. HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN ANAK KELAS 1 SD PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI” ini tepat pada waktunya. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat adanya bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, pekenankanlah penelitian menyampaikan ucapan terima kasih dengan setulus hati kepada : 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. dosen pembimbing 1 yang telah membantu dan mendukung demi kelancaran skripsi tentang penyusunan RPPH berbasis permainan anak. 5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dosen pembimbing II yang membimbing skripsi tentang penyusunan RPPH berbasis permainan anak dengan sabar. 6. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. dosen yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dari awal penulisan skripsi hingga selesai. 7. Para ahli dari Universitas Sanata Dharma, Universitas PGRI Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan yang telah berkenan menvalidasi. 8. Kepala SDN J yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian 9. Wali kelas IB SDN J yang telah membimbing, mengarahkan, dan membantu dalam pelaksanaan penelitian. 10. Siswa kelas 2 SDN J yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. Kakak tersayangku yang bernama Kus Haryati, Usmiyati, Ushandoyo, Usmanto, Sudiyono, Wanto, Marni, dan Sudarni. 12. Teman-teman penelitian kolaboratif: Cornel, Boni, Eka, Erlin, Vita, Dias, Evan, Cahya, Mentari, Tere, Lely, Vian, Frida, dan Ari. 13. Sahabat yang bernama Nida, Wulan, dan Ambar. 14. Teman-teman PGSD angkatan 2011. 15. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan dan digunakan sebagaimana mestinya.. Yogyakarta, 15 Januari 2015 Peneliti,. Kus Pancarini. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 9 1.3 Batasan Masalah................................................................................... 10 1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 10 1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11 1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11 1.7 Spesifikasi Produk................................................................................ 12 1.8 Definisi Operasional............................................................................. 13 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 16 2.1 Teori yang Mendukung ........................................................................ 16 2.1.1. Teori Belajar............................................................................. 16. 2.1.2. Teori Belajar Konstruktivisme ................................................. 17. 2.1.3. Kurikulum ................................................................................ 19. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2.1.4. Sejarah Kurikulum ................................................................... 22. 2.1.5. Kurikulum 2013 ....................................................................... 29. 2.1.6. Desain Pembelajaran ................................................................ 39. 2.1.7. Pembagian Materi .................................................................... 48. 2.1.8. Permainan Anak ....................................................................... 49. 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 56 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 62 2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 64 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 66 3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 66 3.2 Setting Penelitian ................................................................................. 67 3.3 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 68 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 78 3.4.1. Kuesioner ................................................................................. 78. 3.4.2. Observasi .................................................................................. 79. 3.4.3. Wawancara ............................................................................... 79. 3.4.4. Dokumentasi ............................................................................ 81. 3.5 Instrumen Penelitian Data .................................................................... 81 3.5.1. Lembar Kuesioner .................................................................... 82. 3.5.2. Pedoman Wawancara ............................................................... 83. 3.5.3. Pedoman Observasi .................................................................. 87. 3.5.4. Dokumentasi ............................................................................ 87. 3.6 Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 90 3.6.1. Reliabilitas Instrumen .............................................................. 93. 3.7 Ringkasan Instrumen Penelitian........................................................... 95 3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................ 96 3.8.1. Tahap Pendahuluan .................................................................. 96. 3.8.2. Tahap Pengembangan .............................................................. 100. 3.8.3. Tahap Validasi ......................................................................... 101. 3.8.4. Tahap Instrumentasi ................................................................. 103. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 3.8.5. Tahap Uji Coba Terbatas ......................................................... 106. 3.9 Jadwal Penelitian.................................................................................. 109 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 110 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 110 4.1.1. Rumusan Masalah Penelitian .................................................. 110. 4.1.2. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 111. 4.2 Pembahasan .......................................................................................... 160 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 170 5.1 Kesimpulan........................................................................................... 170 5.2 Keterbatasan Pengembangan ................................................................ 172 5.3 Saran .................................................................................................... 173 DAFTAR REFERENSI.................................................................................... 174 LAMPIRAN ..................................................................................................... 177. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman 1.1 Masalah Guru Kelas 1 Terkait Implementasi Kurikulum 2013 .................... 4 1.2 Analisis Kebutuhan Siswa Kelas 1 SD ......................................................... 5 3.1 Kisi-Kisi Penilaian Silabus ........................................................................... 82 3.2 Kisi-Kisi Penilaian RPPH Guru .................................................................... 82 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru .......................................... 84 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ......................................... 85 3.5 Kisi-Kisi Topik Diskusi dalam Focus Group Discussion ............................. 85 3.6 Kisi-Kisi Wawancara Hasil Uji Coba Terbatas Guru ................................... 86 3.7 Kisi-Kisi Kuesioner Siswa ............................................................................ 86 3.8 Kisi-Kisi Observasi Praktik Mengajar Guru Di Kelas .................................. 87 3.9 Kisi-Kisi Soal Tes ......................................................................................... 89 3.10 Ringkasan Validitas Instrumentasi Penelitian............................................. 90 3.11 Koefisien Reliabilitas .................................................................................. 94 3.12 Reliabilitas Soal Tes.................................................................................... 95 3.13 Ringkasan Instrumentasi Penelitian ............................................................ 95 3.14 Kriteria Peringkat Kualitas Praktik Mengajar Guru.................................... 98 3.15 Kriteria Peringkat Kualitas RPPH Guru ..................................................... 100 3.16 Kriteria Peringkat Kualitas RPPH............................................................... 103 3.17 Kriteria Peringkat Kualitas Kuesioner Siswa .............................................. 104 3.18 Kualifikasi Nilai .......................................................................................... 108 3.19 Jadwal Penelitian......................................................................................... 109 4.1 Hasil Wawancara Guru ................................................................................. 115 4.2 Hasil Wawancara Siswa ................................................................................ 117 4.3 Hasil Observasi ............................................................................................. 118 4.4 Kriteria Penilaian Observasi ......................................................................... 119 4.5 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Penilaian Silabus ................................. 120 4.6 Kriteria Penilaian Silabus.............................................................................. 121 4.7 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Penilaian RPPH .................................. 122 4.8 Kriteria Penilaian RPPH ............................................................................... 122 xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 4.9 Hasil Focus Group Discussion...................................................................... 125 4.10 Kriteria Kualitas Produk ............................................................................. 129 4.11 Rekapitulasi Validasi Kuantitatif Pembelajaran 1 ...................................... 130 4.12 Rekapitulasi Validasi Kualitatif Pembelajaran 1 ........................................ 132 4.13 Rekapitulasi Validasi Kuantitatif Pembelajaran 2 ...................................... 132 4.14 Rekapitulasi Validasi Kualitatif Pembelajaran 2 ........................................ 134 4.15 Rekapitulasi Validasi Kuantitatif Pembelajaran 3 ...................................... 135 4.16 Rekapitulasi Validasi Kualitatif Pembelajaran 3 ........................................ 137 4.17 Rekapitulasi Validasi Kuantitatif Pembelajaran 4 ...................................... 137 4.18 Rekapitulasi Validasi Kualitatif Pembelajaran 4 ........................................ 139 4.19 Rekapitulasi Validasi Kuantitatif Pembelajaran 5 ...................................... 140 4.20 Rekapitulasi Validasi Kualitatif Pembelajaran 5 ........................................ 142 4.21 Rekapitulasi Validasi Kuantitatif Pembelajaran 6 ...................................... 142 4.22 Rekapitulasi Validasi Kualitatif Pembelajaran 6 ........................................ 144 4.23 Rekapitulasi Nilai ........................................................................................ 145 4.24 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Tes .......................................... 148 4.25 Kisi-Kisi Soal .............................................................................................. 150 4.26 Uji Reliabilitas Soal .................................................................................... 151 4.27 Kriteria Koefisien Reliabilitas..................................................................... 151 4.28 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba ..................................................................... 152 4.29 Daftar Nilai Siswa ....................................................................................... 156 4.30 Hasil Kuesioner Siswa ................................................................................ 159 4.31 Hasil Wawancara Guru ............................................................................... 159. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Halaman. 2.1 Bagan Literature Map ................................................................................... 61 3.1 Bagan Langkah Penelitian Pengembangan Menurut Sugiyono .................... 69 3.2 Bagan Langkah Pengembangan Produk Menurut Borg dan Gall ................. 70 3.3 Bagan Tahap Penelitian Pengembangan ....................................................... 73 3.4 Rumus Menghitung Validitas Soal ............................................................... 93 3.5 Rumus Uji Reliabilitas .................................................................................. 94 3.6 Rumus Perhitungan Observasi ...................................................................... 98 3.7 Perhitungan Skor Maksimal Silabus Guru .................................................... 99 3.8 Rumus Penskoran Nilai RPPH ...................................................................... 99 3.9 Rumus Penskoranvalidasi RPPH .................................................................. 102 3.10 Rumus Perhitungan Skor Rata-Rata............................................................ 102 3.11 Rumus Skor Validasi Instrumen Kuesioner Pendapat Siswa ...................... 104 3.12 Rumus Penskoran Pretest Dan Posttest ...................................................... 105 3.13 Rumus Rata-Rata Hasil Pretest Dan Posttest ............................................. 107 3.14 Rumus Peningkatan Nilai Pretest Dan Posttest .......................................... 107 3.15 Kriteria Skala Kuesioner Siswa .................................................................. 108 4.1 Hasil Perhitungan Penilaian Silabus ............................................................. 121 4.2 Rumus Perhitungan Validasi RPPH .............................................................. 129 4.3 Perolehan Nilai Akhir RPPH Pembelajaran 1 ............................................... 131 4.4 Perolehan Nilai Akhir RPPH Pembelajaran 2 ............................................... 134 4.5 Perolehan Nilai Akhir RPPH Pembelajaran 3............................................... 136 4.6 Perolehan Nilai Akhir RPPH Pembelajaran 4 ............................................... 138 4.7 Perolehan Nilai Akhir RPPH Pembelajaran 5 ............................................... 141 4.8 Perolehan Nilai Akhir RPPH Pembelajaran 6 ............................................... 144 4.9 Rumus Menghitung Kenaikan Hasil Belajar................................................. 156 4.10 Diagram Presentase Pretest Dan Posttest ................................................... 157 4.11 Diagram Rerata Hasil Pretest Dan Posttest ................................................ 158 4.12 Kegiatan Membuat “Layangan” .................................................................. 164 4.13 Kegiatan Bermain “Layung” ....................................................................... 166 4.14 Hasil Permainan “Cublak-Cublak Suweng” ............................................... 167 xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 178 Lampiran 2 Hasil Pengumpulan Data ................................................................. 181 Lampiran 3 Hasil Validasi RPPH Oleh Ahli....................................................... 198 Lampiran 4 Soal Validasi .................................................................................... 253 Lampiran 5 Hasil Validasi .................................................................................. 259 Lampiran 6 Hasil Pretest Dan Posttest ............................................................... 261 Lampiran 7 Hasil Kuesioner Siswa ..................................................................... 268 Lampiran 8 Foto-Foto Uji Coba Terbatas ........................................................... 270 Biodata Peneliti ................................................................................................... 272. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan beberapa hal tentang pendahuluan yang digunakan untuk menemukan masalah di lapangan. Pendahuluan pada bab ini terdiri dari 8 bagian yaitu (1) latar belakang masalah; (2) identifikasi masalah; (3) pembatasan masalah; (4) rumusan masalah; (5) tujuan masalah; (6) manfaat penelitian; (7) spesifikasi produk; dan (8) definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Pemerintah memberikan kesempatan pendidikan pada anak-anak untuk mengikuti wajib belajar 12 tahun dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 berpendapat bahwa pendidikan merupakan upaya yang terencana terhadap proses pembelajaran individu agar berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, berilmu, sehat, dan berkarakter (Suyadi: 2013). Pendidikan memiliki fungsi yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (BNSP: 2006). Pemerintah Indonesia melakukan upaya dalam mewujudkan fungsi dari pendidikan dengan cara menerapkan kurikulum sebagai pedoman pembelajaran di sekolah. Kurikulum dapat diartikan sebagai komponen dari sebuah dokumen perencanaan yang berisi tujuan, pengalaman belajar, strategi, dan pencapaian tujuan, serta implementasi yang dirancang secara nyata (Sanjaya: 2008). Kurikulum di Indonesia sudah mengalami 11 kali perubahan dari tahun 1945 sampai 2014 termasuk kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang 1.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan sikap, pengetahuan (soft skill), serta keterampilan (hard skill) (Fadlilah: 2014). Kurikulum 2013 masih berbasis pada kompetensi yaitu dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.. Kurikulum. 2013. tetap. berbasis. pada. kompetensi. karena. penyempurnaan dari KTSP dan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan di tahun 2004 (Mulyasa: 2013). Kurikulum 2013 selain berbasis kompetensi juga memiliki 3 karakteristik yaitu dengan pendekatan saintifik, pendekatan tematik terpadu, dan penilaian autentik. Kemendikbud (2014) berpendapat bahwa pendekatan saintifik merupakan bagian proses pembelajaran yang didalamnya terjadi proses ilmiah. Proses ilmiah terdiri dari 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 yaitu berbasis tema atau yang disebut pendekatan tematik terpadu. Pendekatan tematik terpadu merupakan pendekatan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa baik sendiri atau berkelompok dapat mencari, menggali, dan menemukan konsep dari proses pembelajaran secara aktif (Trianto: 2011). Kegiatan pembelajaran dalam pendekatan ini mengajak siswa untuk belajar melakukan pembelajaran secara aktif agar siswa dapat menemukan konsepnya sendiri. Proses dan hasil dari penemuan konsep akan menjadi dasar guru untuk melakukan penilaian yang disebut penilaian autentik. Kemendikbud (2014) berpendapat bahwa penilaian autentik bertujuan untuk memberikan prestasi terhadap siswa tidak hanya dari hasil saja, namun juga.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. prosesnya. Faktor yang mempengaruhi prestasi siswa terhadap proses dan hasil adalah guru. Guru perlu menyusun pembelajaran yang menarik sehingga mampu mendapatkan siswa yang berprestasi dalam hasil maupun proses seperti yang diharapkan pada kurikulum 2013. Penyusun kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah guru bukan dari pemerintah lagi. Reni Marlinawati memaparkan bahwa salah satu elemen penting dalam implementasi kurikulum adalah guru. Guru harus dipersiapkan dengan matang untuk memahami konsep kurikulum yang akan diterapkan pada anak didiknya (Kompas, 29 November 2013). Konsep yang dipahami secara matang akan menghasilkan hasil yang matang juga, sehingga guru perlu persiapan secara matang dalam implementasi kurikulum 2013 ini. Implementasi kurikulum 2013 menuntut kreativitas guru untuk merangsang kecerdasan murid-muridnya untuk membuat siswa lebih aktif. Guru tidak hanya mencatat dan menerangkan, tetapi harus membuat sekolah nyaman (Kompas, 06 Maret 2014). Sejalan dengan implementasi kurikulum 2013 tampaknya persiapan untuk pelaksanaan kurikulum 2013 terlebih pada persiapan guru tidak sesuai harapan. Fakta dilihat dari menjelang dua bulan pelaksanaan sosialisasi kurikulum 2013 masih kedodoran di lapangan. Survei memperlihatkan sosialisasi masih sangat minim di sejumlah wilayah. Sosialisasi baru sebatas formalitas pada SD-SMP favorit papan atas di wilayah perkotaan. Itupun tidak mampu menjamin pemahaman yang optimal terhadap kurikulum 2013 (Kompas, 6 Mei 2013)..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Kurikulum 2013 menekankan pada kreativitas pemahaman guru dalam membuat RPPH untuk memberikan siswa pembelajaran yang menarik. Faktor kurang optimalnya pemahaman guru tentang kurikulum yang diberlakukan maka dapat berdampak juga pada perolehan pemahaman siswa. Pemahaman yang siswa peroleh berasal dari kegiatan yang didapatkan dari proses pembelajaran guru dimana yang tertuang pada RPPH. Berbeda dari kurikulum KTSP, pada kurikulum 2013 untuk perangkat pembelajaran berupa RPPH guru menyusun sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah karena guru yang lebih tau akan kebutuhan siswa. Heru yang mengatakan bahwa jika guru dianggap pemerintah tidak mampu membuat silabus dan perangkat mengajar lainnya bukan dibuatkan, tetapi dilatih untuk membuat (Kompas, 11 April 2013). Pelatihan guru terkait implementasi kurikulum 2013 yang kurang optimal memungkinkan dapat menjadi kendala bagi guru untuk menyusun perangkat pembelajaran. Masalah di atas kemudian dijadikan penelitian lebih lanjut oleh peneliti terkait implementasi kurikulum 2013. Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara guru dan siswa kelas 1 SD dari 5 sekolah dasar di Yogyakarta yaitu SD N N, SD K G, SD N J, SD N SB, dan SD K BJB. Pemilihan wawancara dilakukan pada guru dan siswa kelas 1 SD karena hasil kesepakatan dari Focus Group Discussion (FGD). Asumsi dipilihnya guru kelas 1 SD yaitu pada saat melakukan Program Pengalaman Lingkungan (PPL) sebagian guru kelas 1 SD banyak bertanya kepada peneliti mengenai RPPH kurikulum 2013, sehingga peneliti tertarik untuk mendalami masalah oleh guru kelas 1 SD. Pemilihan wawancara juga dilakukan peneliti pada siswa kelas 1 SD karena.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. permasalahan didapatkan dari guru kelas 1 SD. Hasil wawancara guru menunjukkan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada 5 SD masih terdapat kendala. Kendala atau masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Masalah Guru kelas 1 SD terkait implementasi kurikulum 2013 SDN N Guru kelas 1 SD meminta tolong dibuatkan RPPH.. SDK G Keterlambatan distribusi buku pegangan guru dan siswa kelas 1 SD menjadi kendala dalam melaksanakan KBM.. SDN J Guru kelas 1 SD belum bisa membuat RPPH kurikulum 2013, masih terpaku dengan RPPH KTSP. SDN SB Guru kelas 1 SD tidak bisa membuat RPPH. SDK BJB Guru kelas 1 SD mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik penilaian RPPH. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa masalah yang paling krusial dialami oleh guru kelas 1 SD adalah penyusunan RPPH. Guru masih kesulitan dalam hal menyusun penilaian dan masih terpaku pada KTSP yang berbasis pelajaran terpisah. Kendala lain yaitu keterlambatan buku pegangan guru dan siswa sehingga membuat guru kesulitan dalam menyusun RPPH. Faktor utama dalam penyusunan RPPH adalah kompetensi yang diharapkan dan materi yang akan diajarkan. Kendala guru dalam menyusun RPPH akan berdampak pada pembelajaran yang akan diterima oleh siswa, maka dari itu penyusunan RPPH penting untuk dipahami guru dan diaplikasikan untuk siswa. Pentingnya RPPH diungkapkan oleh Husamah & Yanuar (2013:34) yang menyatakan bahwa “Perencanaan pembelajaran menjadi penting karena memuat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengerjaan yang diinginkan, serta didasarkan pada kondisi pembelajaran”. Penyusunan RPPH maka menjadi hal penting yang dilakukan guru dan tentunya.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. disusun dengan melihat kebutuhan dari siswa. Kebutuhan siswa dilakukan peneliti dengan wawancara siswa kelas 1 SD yang dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Analisis kebutuhan siswa kelas 1 SD SDN N Mengalami kebosanan ketika pembelajaran di kelas. SDK G Ingin bermain dengan teman. SDN J Tidak konsentrasi ketika pembelajaran karena banyak teman yang mengganggu. SDN SB Ingin belajar sambil bermain. SDK BJB Mengalami kebingungan ketika pembelajaran di kelas. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa siswa mempunyai permasalahan ketika pembelajaran di kelas yaitu mengalami kebosanan, kebingungan, dan kurang konsentrasi. Permasalahan siswa tersebut dapat diatasi dengan memberikan metode permainan sejalan dengan keinginan dari wawancara siswa yang menunjukkan bahwa siswa ingin bermain dengan teman dan belajar sambil bermain. Semiawan (2002) berpendapat permainan merupakan alat bagi anak untuk menemukan apa yang belum diketahui dan melakukan apa yang belum dapat dilakukan sehingga anak belajar menjelajahi dunianya sendiri. Permainan akan membantu siswa untuk belajar menemukan apa yang diperoleh dari pengalamannya sendiri dalam lingkungan, maka permainan merupakan cara yang tepat untuk diakomodasi dalam penyusunan RPPH. Kesimpulan dari kebutuhan siswa tersebut dapat dijadikan pengembangan dari permasalahan guru untuk menyusun RPPH berbasis permainan anak. Permasalahan yang ditemukan menunjukkan bahwa kebutuhan akan permainan diharapkan oleh siswa, sedangkan kebutuhan akan penyusunan RPPH diharapkan oleh guru..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. Guru dan siswa membutuhkan RPPH berbasis permainan anak sesuai kebutuhan dari siswa. RPPH merupakan rencana pembelajaran dari suatu tema tertentu yang dikembangkan lebih rinci dan mengacu pada silabus (Permendikbud: 2013). Kriteria RPPH yang bernilai tinggi menurut Akbar (2013) yaitu rumusan tujuan pembelajaran yang jelas, lengkap, dan logis, deskripsi materi harus jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran, pengelompokkan cakupan materinya jelas, sumber belajar sesuai dengan perkembangan siswa, materi, dan lingkungan. Skenario pembelajaran (awal, akhir, inti) harus rinci dan lengkap, langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan, teknik pembelajaran ada dalam langkah pembelajaran. Terakhir yaitu kelengkapan RPPH berupa prosedur dan jenis penilaian sesuai tujuan pembelajaran. Kesimpulan dari kriteria tersebut bahwa RPPH yang bernilai tinggi adalah RPPH yang lengkap sesuai pedoman yang digunakan. RPPH pada kurikulum 2013 seperti yang telah dijelaskan di atas harus memuat 3 karakteristik yaitu pendekatan saintifik, pendekatan tematik terpadu, dan penilaian autentik. RPPH kurikulum 2013 yang disusun juga harus memuat pendidikan karakter selain 3 karakteristik tersebut. Akbar (2013) berpendapat bahwa penyusunan RPPH yang dilakukan guru perlu memuat pendidikan karakter dan diaplikasikan pada pembelajaran setiap hari di kelas, seperti yang diharapkan oleh kurikulum 2013 yaitu menyeimbangkan aspek pengetahuan dengan karakter siswa. Kemendiknas (2010) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai luhur kepada siswa, yang kemudian diaplikasikan di dalam keluarga maupun bermasyarakat..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Pendidikan. karakter. penyusunan. RPPH. pada. prinsipnya. juga. 8. harus. memperhatikan karakteristik perkembangan siswa. Karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar sebenarnya memasuki fase senang bermain, senang bergerak, senang bekerjasama dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung (Desmita: 2009). Fase tersebut pada dasarnya menyimpulkan bahwa siswa lebih menyukai kegiatan bermain. Semiawan (2002) berpendapat bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak karena suatu kegiatan yang serius namun mengasyikan. Anak akan belajar sesuai dengan tuntutan taraf perkembangannya jika guru dapat merancang pelajaran sambil bermain. Kesimpulannya disini siswa akan lebih menyukai permainan daripada belajar yang hanya duduk dibangku dan mendengarkan guru menerangkan materi. Penyusunan RPPH merupakan pekerjaan guru, walaupun demikian penelitian ini menjadi penting karena sering RPPH tidak tersedia sebagai bagian dari materi kurikulum. Jika tersedia sering tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Borg&Gall (1983: 773) menyatakan bahwa, “Curriculum development is often guided by a curriculum philosophy or academic disclipline rather than by the findings of empirical research. Also, the development of curriculum guides and materials does not usually involve a fieldtest-revise cycle. Studies by the Educational Products Information Exchange revealed that less than 1 percent of half million or so curriculum materials sold by the publishing industry have ever been field-tested with students and revised prior to publication. Increasingly, though, curriculum developers use elements of educational R & D methodology in their work. As more of these elements are used, curriculum development approximates educational R & D.” Pernyataan tersebut mengungkap bahwa pengembangan kurikulum sering tidak melalui uji lapangan dan siklus revisi, Bahan materi yang dijual oleh industri di.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. lapangan tidak pernah melalui uji dan tahap revisi sebelum dipublikasikan. Perkembangan kurikulum sudah menggunakan elemen dari penelitian dan pengembangan, namun sebenarnya perkembangan kurikulum hanya mendekati penelitian pendidikan dan pengembangan. Penelitian ini sudah mengikuti prosedur pengembangan kurikulum dengan melakukan uji coba lapangan dan melakukan revisi. Uraian masalah yang diungkapkan peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa hal krusial yang dibutuhkan guru dan siswa adalah RPPH berbasis permainan anak. Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Berbasis Permainan Anak Kelas 1 SD pada Subtema Kegiatan Sore Hari”. 1.1 Identifikasi masalah Peneliti. menemukan. adanya. masalah. dalam. pelaksanaan. pembelajaran. menggunakan kurikulum 2013. Identifikasi masalah yang dihadapi oleh guru yakni: 1.1.1. Guru mengalami kesulitan dalam pembuatan RPPH kurikulum 2013. 1.1.2. Guru merasa kesulitan mengimplementasikan RPPH kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. 1.1.3. Guru mengalami kesulitan dalam pemahaman dan pelaksanaan pendekatan saintifik. 1.1.4. Guru mengalami kesulitan dalam pemahaman dan pelaksanaan pendekatan tematik terpadu. 1.1.5. Guru merasa kesulitan dalam menyusun maupun melakukan penilaian autentik..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. 1.1.6. Siswa membutuhkan kegiatan pembelajaran berbasis permainan. 1.3 Batasan masalah Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti supaya terfokus pada inti pengembangan, maka peneliti melakukan pembatasan masalah pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Peneliti hanya akan membatasi masalah pada: 1.3.1. Penyusunan RPPH akan dibatasi untuk kelas 1 SD tema 3 “Kegiatanku” subtema 3 “Kegiatan Sore Hari”.. 1.3.2. Permainan yang dimasukkan dalam pembelajaran dibatasi hanya pada 3 pembelajaran yaitu permainan layang-layang pada pembelajaran kedua, permainan layung pada pembelajaran ketiga, dan permainan cublak-cublak suweng pada pembelajaran kelima.. 1.4 Rumusan masalah Rumusan masalah diketahui dari paparan latar belakang, adapun rumusan masalah untuk penelitian pengembangan ini yaitu “Bagaimana model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan anak kelas 1 SD pada subtema “Kegiatan Sore Hari”?”. 1.5 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk “mengetahui model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan anak kelas 1 SD pada subtema Kegiatan Sore Hari”..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. 1.6 Manfaat penelitian Penelitian pengembangan ini mempunyai beberapa manfaat yaitu: 1.6.1. Peneliti Penelitian ini menjadi pengalaman bagi peneliti mengenai penggunaan salah. satu perangkat yang dibutuhkan oleh guru yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang berbasis permainan anak untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 1.6.2. Guru Penelitian ini diharapkan mampu memberikan contoh dalam menyusun. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang menggunakan metode permainan anak pada kurikulum 2013. 1.6.3. Siswa Penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam mempelajari materi. khususnya pada subtema kegiatan di sore hari dengan menggunakan permainan layangan, permainan cublak-cublak suweng, dan permainan layung. 1.6.4. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi contoh skripsi. pengembangan mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) di Universitas Sanata Dharma. 1.7 Spesifikasi Produk yang diharapkan Adapun spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti meliputi: 1. Perangkat pembelajaran berupa RPPH pada subtema “Kegiatan Keluargaku” sebanyak 6 pembelajaran..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. 2. RPPH disusun berdasarkan kurikulum 2013. 3. Indikator pembelajaran pada RPPH disusun dengan menggunakan kata kerja operasional. 4. Tujuan pembelajaran pada RPPH memuat unsure A,B,C,D (Audience, Behavior, Condition, Degree). 5. Penelitian ini mengembangkan produk berupa RPPH berbasis permainan tradisional yang mengakomodasikan 3 permainan yaitu permainan “layangan, layung, dan cublak-cublak suweng” pada pembelajaran 2, pembelajaran 3, dan pembelajaran 5. 6. Produk yang dikembangkan bertujuan untuk memfasilitasi guru agar mudah dalam mendesain perangkat pembelajaran kurikulum 2013, khususnya RPPH berbasis permainan. 7. RPPH disusun dengan menggunakan pendekatan tematik integratif, saintifik, dan pendidikan karakter dalam prosesnya. 8. Produk yang dikembangkan memuat proses ilmiah 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengomunikasikan) sebagai ciri dari pendekatan saintifik. 9. Rubrik penilaian disusun dengan memuat diskriptor yang memudahkan guru dalam menilai sikap spiritual, sosial, dan keterampilan. 10. RPPH menggunakan mudel pembelajaran inovatif yaitu model discovery learning, contextual learning, dan kooperatif learning..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 11. RPPH yang disusun berdasarkan teori konstruktivisme, teori Vygotsky, dan teori Piaget. 12. RPPH menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). 1.8 Definisi Operasional Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPH) berbasis permainan anak kelas 1 sekolah dasar pada subtema “Kegiatan Sore Hari” adalah: 1.8.1. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan suatu rancangan program pembelajaran. untuk membantu kebutuhan siswa dalam proses belajar. Komponen yang ada dalam desain pembelajaran salah satunya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). 1.8.2. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru sebagai penyempurnaan. kurikulum KBK yang mulai dilaksanakan bertahap pada tahun 2013 dan 2014. Kurikulum ini identik dengan menggunakan pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. 1.8.3. Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang terdiri dari 5M. 5M. yang. dimaksud. meliputi. mengamati,. mengasosiasi, dan mengomunikasikan.. menanya,. mengumpulkan. informasi,.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.8.4. 14. Pendekatan Tematik Terpadu Pendekatan tematik terpadu merupakan pendekatan yang berbasis tema,. sehingga. menyatukan. beberapa. muatan. pembelajaran.. Penyatuan. muatan. pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang akan dipakai. 1.8.5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Rencana. pelaksanaan. pembelajaran. harian. adalah. suatu. rancangan. pembelajaran yang dikembangkan dari silabus guna membantu proses belajar mengajar siswa. RPPH biasanya disusun sesuai kebutuhan siswa. 1.8.6. Permainan Anak Permainan anak adalah kegiatanbermain yang biasanya dilakukan oleh anak-. anak di bawah jenjang SMP. Permainan biasanya tergolong menyenangkan dan mengasyikan. 1.8.7. Permainan “Layangan” Permainan “layangan” adalah permainan yang biasa dimainkan di musim. kemarau dimana permainan menggunakan kerangka bambu, kertas, benang, dan kaleng. Permainan ini termasuk permainan yang masih ada sampai saat ini. 1.8.8. Permainan “Layung” Permainan “layung” merupakan permainan zaman dahulu yang identik. dengan bola janur. Permainan menggunakan gambar 2 kotak yang besarnya disesuaikan dengan jumlah pemain..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.8.9. 15. Permainan “Cublak-Cublak Suweng” Permainan. “cublak-cublak. suweng”. merupakan. permainan. yang. menggunakan lagu saat bermain dengan menyembunyikan batu yang akan ditebak oleh pemain yang telungkup. Lagu “cublak-cublak suweng” masih terkenal sampai saat ini, namun tidak untuk cara bermainnya..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan landasan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Pembahasan tentang landasan teori terdiri dari 4 bagian yaitu (1) teori yang mendukung, (2) hasil penelitian yang relevan, (3) kerangka berfikir, dan (4) pertanyaan penelitian. 2.1 Teori yang mendukung 2.1.1. Teori belajar Manusia dari lahir sampai akhir hayat nanti akan melakukan proses. belajar. Manusia akan belajar setiap hari ketika mendapatkan suatu ilmu dari orang-orang disekitarnya. Belajar adalah proses manusia untuk memperoleh pengetahuan sehingga mampu meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku dan sikap serta mengokohkan kepribadiannya sendiri (Suyono&Hariyanto: 2012). Teori belajar tersebut didukung oleh Burton dalam Anurrahman (2012) yang merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan perilaku individu melalui komunikasi antar individu yang diperoleh dari pengalaman dilingkungannya. Manusia secara langsung akan memperoleh hasil belajar dari kegiatan belajarnya. Hasil belajar merupakan keterampilan baru yang diperoleh setelah melakukan proses belajar (Supratiknya: 2012). Belajar dapat disimpulkan menjadi suatu proses manusia dalam menghasilkan keterampilan baru untuk memperbaiki perilaku dan memperkokoh kepribadian melalui pengetahuan dari pengalaman di lingkungannya.. 16.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.2. 17. Teori belajar Konstruktivisme Teori. belajar. dipengaruhi. juga. oleh. teori. perkembangan. yaitu. behaviorisme dan konstruktivisme. Teori yang akan dipaparkan peneliti adalah teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman di lingkungannya (Suyono&Hariyanto: 2012). Konstruktivisme menyatakan bahwa para siswa membentuk pemahaman-pemahaman mereka sendiri mengenai suatu pengetahuan. dan. keterampilan. (Schunk:. 2012).. Asumsi. utama. dari. konstruktivisme adalah siswa aktif mengembangkan pengetahuannya sendiri (Schunk: 2012). Trianto (2012) berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak secara aktif akan membangun pemahaman pengetahuan dan realita dari pengalaman serta komunikasi mereka sendiri. Konstruktivisme dapat disimpulkan bahwa dari pengalaman anak akan membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Anak akan secara aktif mencari tahu apa yang dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman di lingkungannya. Teori konstruktivisme ini di dukung oleh teori Piaget dan Vgotsky. Teori. pendukung. yang. pertama. adalah. teori. Piaget.. Piaget. mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak akan berkembang sesuai dengan. perkembangan. usianya. (Suyono&Hariyanto:. 2012).. Anak. akan. membangun sendiri bagaimana dia menanggapi lingkungannya ketika dalam tahap-tahap perkembangannya, sehingga penting bagi seorang guru untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sesuai perkembangan siswanya. Jean Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak menjadi empat yaitu tahap.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. sensori motor (usia sejak lahir hingga usia 2 tahun), tahap pra-operasional (usia 2 sampai 7 tahun), tahap operasional konkret (usia sekitar 7 sampai 11 tahun), dan tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas (Trianto: 2012). Perkembangan berpikir anak pada setiap tahapan tidak bisa dipahami oleh anak pada tahap perkembangan dibawahnya. Misalnya konsep-konsep abstrak usia 11 ke atas belum dapat dipahami oleh anak pada tahap perkembangan usia 7 sampai 11 tahun (Sitepu: 2012). Pemaparan teori tersebut dapat disimpulkan jika perkembangan kognitif anak akan dibangun dengan sendirinya sesuai tahap perkembangan usia anak. Anak akan belajar sendiri dari apa yang dia peroleh di lingkungan dimana tempat dia tinggal dan belajar membangun pemahaman hingga menemukan cara dia menanggapi keadaan di sekitarnya. Anak usia sekolah dasar menurut teori Piaget termasuk perkembangan kognitif tahap operasional konkret, sehingga pemahaman belajar anak usia tersebut lebih cepat dengan benda-benda yang nyata. Teori Piaget mempunyai perbedaan dengan teori Vgotsky yang termasuk juga pendukung konstruktivisme. Vygotsky berpendapat jika perkembangan kognitif anak lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya Tudge & Scrimsher (dalam Schunk: 2012). Anak dapat belajar di atas perkembangan kognitif sesuai usia anak itu sendiri bila didukung dengan bantuan orang-orang di sekitarnya. Konsep pokok dalam teori ini salah satunya adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) atau jarak antara perkembangan pemecahan masalah secara mandiri dengan perkembangan pemecahan masalah dengan bantuan orang lain (Sitepu: 2012). Teori konstruktivisme, Piaget, dan Vygotsky tersebut mengembangkan adanya model-.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. model. dalam. pembelajaran.. Sitepu. (2012). berpendapat. bahwa. 19. model. pembelajaran seperti discovery learning, problem based learning, experiential learning, contextual learning, cooperative learning, dan colaboratif learning dikembangkan atas dasar pemikiran dari teori konstruktivisme dan teori pendukung konstruktivisme (teori Piaget dan Vygotsky). Pendapat tersebut mendukung peneliti untuk memilih teori belajar konstruktivisme karena sesuai dengan kurikulum 2013 yang dipakai oleh pendidikan saat ini. Model-model pembelajaran yang dikembangkan oleh konstruktivisme merupakan bagian dari kurikulum 2013, sehingga teori belajar konstruktivisme sangat mendukung produk penelitian yang dibuat oleh peneliti. Peneliti akan mengembangkan produk sesuai kurikulum 2013 dengan melihat kebutuhan sesuai tahap perkembangan usia anak yaitu tahap operasional konkret. Produk akan dikembangkan dengan menciptakan suatu metode yang tepat dan menggunakan benda-benda yang nyata, serta materi dalam produk lebih ditekankan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan sosial mereka. Teori konstruktivisme pada RPPH berbasis permainan anak ditunjukkan melalui kegiatan yang dilakukan oleh siswa sebagai bentuk pengalaman dan interaksi sosialnya. Pengalaman bermain dan berinteraksi dengan temannya tersebut membantu siswa untuk membentuk pengetahuan sebagaimana ditekankan pada penerapan kurikulum 2013. 2.1.3. Kurikulum Elemen penting untuk menyamakan pendidikan di Indonesia adalah. kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memberikan.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. pengaruh bagi komponen-komponen lain (Sitepu: 2012). Kurikulum dapat diartikan sebagai komponen dari sebuah dokumen perencanaan yang berisi tujuan, pengalaman belajar, strategi, dan pencapaian tujuan, serta implementasi yang dirancang secara nyata (Sanjaya: 2008). Dokumen perencanaan dalam kurikulum merupakan usaha sekolah untuk memberikan konstribusi dalam mewujudkan berkembangnya potensi dari siswa (Kemendikbud: 2014). Kegiatan-kegiatan dalam perencanaan kurikulum baik di dalam kelas, di halaman sekolah, di luar sekolah atau semua kegiatan dapat mempengaruhi siswa dalam mengembangkan kepridian yang diharapkan dalam pendidikan (Trianto: 2009). Adanya kurikulum dapat membantu proses pendidikan di Indonesia agar tujuan dari Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud. Kurikulum juga sebagai dokumen standar nasional yang harus dilaksanakan di seluruh pendidikan di Indonesia sehingga dapat menyamaratakan tingkat perolehan pendidikan siswa di setiap daerahnya. Indonesia dalam dunia pendidikan sudah mengalami beberapa perubahan kurikulum. Alasan perubahan kurikulum oleh Pemerintah yaitu ada 10 tantangan di masa depan, sehingga pendidikan berperan untuk menciptakan siswa yang dapat menanggapi. tantangan-tantangan. tersebut.. Departemen. Pendidikan. dan. Kebudayaan dalam Kunandar (2014) berpendapat bahwa 10 tantangan masa depan itu, (1) Kemampuan berkomunikasi global: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA; (2) Kemampuan berpikir kritis dalam menanggapi masalah di lingkungan; (3) Kemampuan mempertimbangkan permasalahan moral.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. terhadap kemajuan tekhnologi informasi (4) Kemampuan bertanggung jawab dalam ilmu dan tekhnologi. (5) Kemampuan mencoba dalam memahami pandangan yang berbeda dari segi ekonomi berbasis pengetahuan; (6) Kemampuan hidup dalam menanggapi kebangkitan industry kreatif dan budaya; (7) Kemampuan minat luas untuk memperbaiki pergeseran kekuatan ekonomi dunia; (8) Kemampuan untuk bekerja untuk menghindari pengaruh dan imbas dari teknosains; (9) Kemampuan meningkatkan mutu, investasi, dan transformasi pada sektor pendidikan; dan (10) Memperbaiki hasil TIMSS dan PISA. Kesimpulannya peran guru dalam dunia pendidikan sangat penting untuk menciptakan generasi yang dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut. Guru dihadapkan pada tantangan yang baru untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai dan tepat sehingga siswa dapat memahami pembelajaran dengan baik seperti apa yang diharapkan dalam tujuan pendidikan. Implementasi kurikulum oleh pemerintah dapat menjadi wujud bantuan lembaga kependidikan untuk guru atau tenaga pendidik. Implementasi kurikulum tersebut dikembangkan melalui prinsip dasar pengembangan kurikulum. Kemendikbud (dalam Kunandar: 2014) berpendapat ada sebelas prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut yaitu kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan; Standar Kompetensi Lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan; pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik; kurikulum berbentuk kemampuan dasar.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. yang dapat dipelajari dan dikuasai siswa; kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan perbedaan kemampuan dan minat. Prinsip yang selanjutnya kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan,. kebutuhan. siswa;. kurikulum. harus. tanggap. terhadap. perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, tekhnologi, dan seni; harus relevan dengan kebutuhan kehidupan; kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan siswa; kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah; dan penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Prinsipprinsip dasar tersebut merupakan faktor penting dalam mengembangkan atau melakukan perubahan terhadap kurikulum. Prinsip tersebut dikembangkan menjadi sebuah kurikulum yang akan dijadikan pedoman yang sudah dihadapkan pada kebutuhan pendidikan yang semakin hari semakin maju oleh perkembangan global. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami beberapa perubahan dari tahun 1945 sampai 2014. 2.1.4. Sejarah Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia dari tahun 1945 sampai tahun 2014. sudah mengalami sepuluh kali perubahan kurikulum. Pertama, Rencana Pelajaran 1947 merupakan kurikulum pertama di Indonesia dengan mengunakan istilah rencana pelajaran. Kurikulum hanya memuat 2 hal pokok yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya. Pembelajaran yang diajarkan lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat daripada pendidikan pikiran. Materi pelajaran.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, namun perhatian lebih terhadap kesenian, dan pendidikan jasmani (Trianto: 2009). Materi pelajaran pada produk penelitian yang akan digunakan oleh peneliti hampir seperti materi pelajaran pada kurikulum 1947, namun perbedaannya penekanan lebih pada kebiasaan atau kejadian sehari-hari. Kesenian dan pendidikan jasmani digunakan sebagai pelajaran tambahan yang harus dipelajari siswa. Produk peneliti juga berpedoman pada pendidikan watak atau yang disebut sekarang dengan pendidikan karakter. Kedua, Rencana Pelajaran 1950. Kurikulum ini lahir karena adanya UU Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah. Kurikulum ini masih relatif sama dengan Rencana Pelajaran 1947. Kurikulum ini termasuk kurikulum dengan mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated curriculum) (Suparlan: 2011). Berbeda dari kurikulum ini peneliti akan menggunakan pembelajaran terpadu atau mata pelajarannya tidak terpisah-pisah. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bersama-sama dalam satu tema dan subtema yang berisi beberapa muatan pembelajaran yang dipadukan. Muatan pembelajaran yang tidak masuk dalam produk peneliti adalah pelajaran Agama. Ketiga, kurikulum 1952 merupakan rencana pelajaran lebih rinci lagi pada setiap pelajarannya, yang dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini di setiap mata pelajaran diajarkan oleh 1 orang guru dan silabus untuk mata pelajarannya sangat jelas sekali. Masa ini dibentuk kelas masyarakat yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 Tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas ini mengajarkan keterampilan bagi anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, sehingga bisa langsung bekerja (Trianto: 2009). Berbeda dengan produk.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. yang akan dibuat oleh peneliti, peneliti akan memakai satu guru kelas yang menguasai semua muatan pembelajaran kecuali Pendidikan Jasmani (PJOK) dan Agama untuk mengajar siswa. Silabus juga sudah dibuat oleh Pemerintah, sehingga guru tinggal mengembangkan dari yang sudah ada sebagai acuan untuk membuat RPPH. Keempat, Rencana Pelajaran 1964 merupakan penyempurnaan dari kurikulum Rencana Pelajaran Terurai 1952, dalam kurikulum ini terdapat pembagian kelompok cipta, rasa, karsa, dan krida (Suparlan: 2011). Peneliti akan mengembangkan produk yang hampir sama maksudnya dengan kurikulum ini, hanya saja kelompok tersebut dimasukkan dalam kompetensi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Kompetensi yang dipakai oleh peneliti adalah kompetensi inti spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kelima, Kurikulum 1968. Adanya kurikulum 1968 bertujuan untuk menciptakan masyarakat sosialis Indonesia diberangus, pendidikan pada masa ini lebih ditekankan untuk membentuk manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 bersifat correlate subject curriculum, yang artinya materi tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada kurikulum ini dikelompokkan pada 3 kelompok besar yaitu pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Materi pelajarannya hanya teoritis tidak mengkaitkan hal-hal faktual di lingkungan (Trianto: 2009). Kurikulum ini, untuk pertama kali istilah kurikulum digunakan di Indonesia (Suparlan: 2011). Peneliti akan mengembangkan produk dengan memperhatikan kejadian atau kebiasaan pada kehidupan sehari-hari, tentu sangat berbeda sekali pada kurikulum.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. ini lebih ditekankan pembelajaran secara teori. Produk yang akan dibuat oleh peneliti. lebih. pada. pemberian. siswa. aktif. menemukan. pemahaman. pengetahuannya. Kesimpulannya bahwa pada kurikulum 1968 ini guru yang terlihat lebih aktif untuk memberikan materi secara teoritis. Keenam, Kurikulum 1975. Kurikulum ini lahir sebagai tuntutan ketetapan MPR Nomor IV/ MPR/ 1973 tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan “membentuk manusia Indonesia untuk pembangunan nasional di berbagai bidang”. Kurikulum ini juga dikenal dengan format yang rinci (Suparlan: 2011). Kurikulum 1975 terdiri dari 7 unsur pokok yaitu dasar, tujuan, dan prisip; struktur program kurikulum; GBPP (Garis Besar Pokok Pembelajaran); sistem penyajian; sistem penilaian; sistem bimbingan dan penyuluhan; pedoman supervisi dan administrasi. Metode, materi, dan tujuan pelajarannya tertuang secara gamblang dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang kemudian lahir rencana pelajaran setiap satuan bahasan (Trianto: 2009). Produk penelitian yang akan dikembangkan adalah berupa RPPH, yang mulai kurikulum ini pertama kali adanya Rencana Pelajaran. Perbedaan produk pada kurikulum 1975 yaitu jika di kurikulum ini rencana pelajaran tertuang pada setiap muatan pembelajaran pada produk cukup 1 Rencana Pelajaran (RPPH) yang digunakan untuk semua muatan pembelajaran kecuali Agama. Ketujuh, Kurikulum 1984 merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Kurikulum ini berlaku berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 0461/ U/ 1983 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Perbaikan Kurikulum. Kurikulum 1984 memiliki 4 aspek yang disempurnakan, yaitu: (1).

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. pelaksanaan PSPB, (2) penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum, (3) pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, (4) pelaksanaan pelajaran berdasarkan keruntutan belajar yang disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa (Suparlan: 2011). Posisi siswa pada kurikulum ini sebagai subyek belajar dan mulai menerapkan sistem Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yaitu mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan (Trianto: 2009). Aspek yang digunakan oleh peneliti hampir sama dengan aspek kurikulum 1984. Produk peneliti juga menggunakan aspek ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, hanya saja pada ranah afektif dikembangkan menjadi 2 yaitu spiritual dan sosial. Cara belajar siswa pada produk penelti menggunakan metode ilmiah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Umumnya hampir sama, hanya ada sedikit pengembangan dari kurikulum 1984. Kedelapan, Kurikulum 1994. Pendidikan dasar pada kurikulum ini dipatok menjadi 9 tahun (SD dan SMP). Berdasarkan struktur kurikulum, kurikulum 1994 berusaha menyatukan kurikulum 1975 dengan pendekatan tujuan dan kurikulum 1984 dengan tujuan pendekatan proses. Zahara Idris dan Lisma Jamal berpendapat bahwa kurikulum ini memberlakukan muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar, membaca, menulis, dan menghitung yang fungsional (Trianto: 2009). Peneliti menggunakan kurikulum yang berbeda yaitu tidak ada lagi pembelajaran muatan lokal, hanya muatan nasional. Tiga kemampuan dasar (membaca, menulis, menghitung) sudah tertuang dalam setiap muatan pembelajaran namun ditekankan pada beberapa muatan pembelajaran agar dapat.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. memahami konsep lebih mendalam. Produk peneliti lebih kepada pendekatan saintifik dan tematik terpadu atau pendekatan berbasis tema dan siswa aktif sendiri dalam kegiatan belajar. Peran guru sebagai fasilitator. Kesembilan, Kurikulum 2004. Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Kurikulum 2004 biasanya dipanggil menjadi kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), sehingga pada kurikulum ini berbasis kompetensi. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap dalam kebiasaan ketika berpikir dan bersikap (Trianto: 2009). Kurikulum KBK memiliki empat komponen yaitu Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB), Penilaian Berbasis Kelas (PBK), Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (PKBS) (Trianto: 2009). Peneliti akan menggunakan produk yang berbasis kompetensi, hampir sama dengan kurikulum ini. Perbedaannya peneliti akan menggunakan kompetensi yang terpadu. Kegiatan pembelajaran menggunakan beberapa kompetensi dari beberapa muatan pembelajaran yang dipadukan. Peneliti akan melakukan pengembangan produk yang menggunakan pendekatan saintifik atau metode ilmiah, pendekatan tematik terpadu atau berbasis tema, dan penilaian auntentik atau penilaian untuk setiap aspek yang dikembangkan. Kesepuluh, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2006 adalah penyempurnaan dari KBK yang telah diuji coba kelayakannya secara publik, melalui beberapa sekolah yang menjadi sasaran proyek.. Kurikulum ini biasa dikenal dengan nama Kurikulum KTSP, yang mana tujuan pada pendidikan dasar meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut (Trianto: 2009). Standar isi dan proses yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) (Suparlan: 2011). Kurikulum untuk sekolah dasar memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu (Trianto: 2009). Perbedaan kurikulum 2004 dengan kurikulum saat ini yaitu jika silabus dan RPPH pada kurikulum 2004 sudah dibuatkan oleh pemerintah, sedangkan kurikulum yang dipakai oleh peneliti RPPH dikembangkan oleh guru. Peneliti akan mengembangkan produk yang komponen hampir sama dengan kurikulum ini hanya saja ada sedikit perubahan. Perubahannya yaitu peneliti akan mengembangkan produk dengan menggunakan pembelajaran terpadu untuk semua mata pelajarannya. Perubahan kurikulum dari tahun ke tahun dapat menjadi tolak ukur kekurangan dari kurikulum sebelumnya, karena semakin tahun tantangan arus globalisasi sangat berpengaruh bagi generasi penerus khususnya para pelajar atau siswa. Perubahan-perubahan tersebut sebagai wujud penyempurnaan kurikulum. Adanya. penyempurnaan dari. kurikulum. sebelumnya. dimaksudkan agar. terwujudnya tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Perubahan rangkaian pada pendidikan menjadi salah satu alternatif dalam menanggulangi tantangan tersebut. Indonesia dari tahun 1945 sampai 2014 sudah mengalami 10 kali perubahan. Tahun ajaran 2014 pendidikan Indonesia mulai mengalami perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013, sehingga Indonesia hingga tahun 2014 sudah mengalami 11 kali perubahan kurikulum..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.5. 29. Kurikulum 2013 Perubahan kurikulum yang baru adalah kurikulum 2013, yang mulai. diimplementasikan pada tahun ajaran 2014. Kurikulum 2013 termasuk kurikulum terbaru yang mana masih menjadi perhatian para guru untuk mendidik siswa. Peran guru terhadap kurikulum sangat penting untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran yng diajarkan sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami kurikulum 2013. 2.1.5.1 Pengertian kurikulum 2013 Pedoman yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan di tahun 2014 sekarang ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan pada kemampuan sikap dan pengetahuan (soft skill), serta keterampilan (hard skill) (Fadlilah: 2014). Pengembangan kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketemapilan yang diaplikasikan secara terpadu (Kemendikbud: 2014). Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari KTSP dan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan di tahun 2004, sehingga kurikulum 2013 tetap berbasis pada kompetensi (Mulyasa: 2013). Kemendikbud (2014) perlunya kurikulum berbasis kompetensi sebagai arahan siswa untuk menjadi (1) manusia berkualitas yang mampu menjawab tantangan zaman yang berubah; (2) manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri; (3) menjadi warga.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. negara yang bertanggung jawab. Tiga hal tersebut merupakan poin penting dalam cakupan tujuan pendidikan nasional. Terwujudnya tujuan nasional dipengaruhi oleh pengembangan kurikulum yang berdasarkan potensi dari siswa sehingga dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Kurikulum 2013 menggunakan filosofi bagaimana manusia mengembangkan kehidupan dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai, dan berbagai aspek lain yang sesuai dengan potensi manusia sendiri (Kunandar: 2014). Kurikulum 2013 dikembangkan dengan pola pikir, (1) berpusat pada siswa; (2) pembelajaran interaktif dari guru siswa sumber belajar; (3) pembelajaran dengan sumber belajar luas; (4) pembelajaran aktif; (5) pola belajar berbasis kelompok (tim); (6) pembelajaran berbasis multimedia; (7) pola pembelajaran berbasis pengembang potensi khusus yang dimiliki siswa; (8) pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) pembelajaran kritis (Kunandar: 2014). Adanya pola pikir tersebut dapat diartikan jika kurikum sebelumnya (KTSP) masih membutuhkan perbaikan dalam hal tersebut. Kurikulum 2013 dihadapkan pada kompetensi masa depan, sehingga hasilnya menciptakan siswa yang dapat berpikir kritis untuk menanggapi perubahan zaman yang semakin maju. Peneliti menggunakan pedoman pada kurikulum ini, dikarenakan kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku untuk digunakan pada pendidikan sekarang ini. Kurikulum ini tergolong baru sehingga guru perlu mempelajari dan memahami lebih dalam kurikulum 2013 ini..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. 2.1.5.2 Karakteristik Kurikulum 2013 Setiap kurikulum mempunyai karakteristik sebagai perbedaan dengan kurikulum yang lain. Kemendikbud (2014) berpendapat karakteristik dalam kurikulum 2013 dapat dilihat pada kompetensi dalam kurikulum 2013 yaitu, (1) isi atau konten kurikulum yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) dan dirinci pada Kompetensi Dasar (KD). KI merupakan kompetensi dalam setiap aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai kualitas yang harus dimiliki oleh siswa. KD merupakan kompetensi yang harus dipelajari untuk satu tema. (2) KI dan KD pada pendidikan jenjang menengah diutamakan pada aspek sikap; (3) KI sebagai organisasi untama untuk kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan dalam kompetensi pada kompetensi inti; (4) KD dikembangkan untuk saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran; (5) silabus dikembangkan untuk satu tema dan RPPH dikembangkan untuk setiap KD. Lima karakteristik tersebut dapat diartikan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang berkaitan dengan kompetensi. Adapun selain memiliki karakteristik pada kompetensi tersebut kurikulum 2013. juga memiliki. karakteristik pada pendekatan dan penilaian. 2.1.5.2.1 Pendekatan Saintifik Pendekatan yang digunakan pada kurikulum 2013 yaitu pendekatan santifik dan pendekatan tematik terpadu. Kemendikbud (2014) Pendekatan saintifik merupakan bagian proses pembelajaran yang didalamnya terjadi proses ilmiah. Pendekatan saintifik dijadikan sebuah pokok dari perkembangan dan pengembangan aspek/ ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa, karena.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Literatur Map
Tabel 3.9 Kisi-kisi soal tes
Tabel  4.2  menunjukkan  bahwa  siswa  merasa  senang  dengan  cara  guru  mengajar.  Cara  mengajar  guru  dari  5  SD  masih  tergolong  berbeda-beda
Tabel 4.11 menunjukkan hasil rekapitulasi validasi ahli pada pembelajaran 1  secara kuantitatif oleh 12 ahli menunjukkan (1) ahli pembelajaran memberi skor 83;
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selon elle, comme on peut penser sans difficulté que dans la citation 1F « distingue » englobe « disctincte et determinante », « repræsentans et significans » seraient assimilés

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepadatan Kendaraan Bermotor Terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida Ambien (Studi Kasus Jalan Taman Siswa Yogyakarta) ini berbeda

Terdapat ketidaksamaan faktor penentu ISPU area transportasi dalam tinjauan karakteristik seluruh kurun waktu penelitian dan kurun waktu harian, dimana hal ini

*Guna : Gerakan ini bermanfaat untuk mengaktifkan spesialisasi otak kiri dan kanan serta lateralisasi yang tercermin dari kemampuan anak memakai baju sendiri, lempar-tangkap

Menurut Moursund (1997) dalam Made Wena (2009: 147) kelebihan dari metode proyek antara lain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kemampuan dalam

Saran untuk calon guru PAI adalah untuk mendalami kompetensi. ini sebelum terjun menjadi seorang pengajar, karena

[r]