• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian dan pembagian berbasis metode Montessori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian dan pembagian berbasis metode Montessori"

Copied!
328
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BERBASIS METODE MONTESSORI. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Charla Emitara Dewi NIM: 111134114. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BERBASIS METODE MONTESSORI. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Charla Emitara Dewi NIM: 111134114. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan cinta kasih dan rahmat yang melimpah. 2. Ayahku, Tarono dan ibuku, Emiliana Nanik Setiyawati yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada henti. 3. Adik-adikku, Sonya Ruri dan Alin Milta yang telah memberikan semangat serta canda tawa. 4. Semua saudara yang telah memberikan dukungan dan doa. 5. Teman-teman kelas E terkasih serta teman-teman seperjuangan PGSD. 6. Almamater Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “Tidaklah bergeser telapak kaki bani Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya hingga ditanya tentang lima perkara; umurnya untuk apa ia gunakan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan apa yang ia perbuat dengan ilmu-ilmu yang telah ia ketahui. (HR. At Tirmidzi no. 2416 dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani di dalam Ash Shahihah no. 947). Berusaha dan Berdoa (Ibuku, E. Nanik). v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 29 Januari 2015 Peneliti. Charla Emitara Dewi. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma. Nama. : Charla Emitara Dewi. Nomor Mahasiswa : 111134114. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BERBASIS METODE MONTESSORI beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Januari 2015. Yang menyatakan. Charla Emitara Dewi. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Dewi, Charla Emitara. (2015). Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian dan pembagian berbasis metode Montessori. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Kata kunci: metode penelitian dan pengembangan, metode Montessori, alat peraga, perkalian dan pembagian, matematika. Pendidikan merupakan salah satu konsep yang telah dirumuskan secara jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan di Indonesia mengalami penurunan kualitas. Hal ini dibuktikan dengan lemahnya pemahaman konsep dasar matematika. Kondisi ini menuntut pendidik untuk melakukan inovasi pembelajaran, salah satunya penggunaan alat peraga. Penelitian ini dilakukan di SDK Pugeran I Yogyakarta pada siswa kelas II. Tujuan dari penelitian ini ialah mengembangkan alat peraga berbasis metode Montessori. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas terhadap enam orang siswa. Langkah penelitian ini terdiri atas lima tahap, yaitu (1) potensi masalah, (2) perencanaan, (3) pengembangan desain (4) validasi produk, (5) uji coba lapangan terbatas. Hasil dari penelitian ini adalah prototipe alat peraga matematika berbasis metode Montessori berupa kotak perkalian dan pembagian. Produk alat peraga yang dikembangkan telah divalidasi oleh ahli dibidangnya, yakni ahli pembelajaran matematika Montessori, ahli pembelajaran matematika, guru kelas II dan enam orang siswa pada uji coba lapangan terbatas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga memiliki 5 ciri khas, yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto correction dan kontekstual, yaitu dengan rerata skor 3,7 dan masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Hasil tes siswa juga menunjukkan perbedaan sebesar 90,4%. Ini adalah hasil dari prestest ke posttest setelah menjalani pendampingan menggunakan alat peraga kotak peraga perkalian dan pembagian. Perbedaan ini sebagai bukti yang mendukung bahwa alat peraga kotak perkalian dan pembagian layak digunakan.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Dewi, Charla Emitara. (2015). Developtment of Elementary School mathematic learning of muliplication and division based on Montessori Method. A thesis. Yoyakarta: Elementary Teacher Education Program, Sanata Dharma University. Keywords: research and development method, Montessori method, learning media, muliplication and division, mathematic. Education is a concept that has been clearly stated in the preamble of Undang-Undang Dasar 1945 (Indonesian constitution). Indonesian education system has degraded nowadays. It is proven through poor understanding of basic concepts of mathematics. This condition demands educators to make some teaching innovation, one of them is by using teaching aid materials. This research was conducted at SDK Pugeran I Yogyakarta the second grade students as the subject. It aims to develop a teaching material based on Montessori method. This study adopted research and development (R&D). The media were tried out to six students. The Development applied five stages The type of research used in this thesis is research and development (R & D). This research was limited up to the field test limited to six students of second grade elementary school. The steps consist of five stages: (1) problem potency, (2) planning, (3) design development, (4) product validation, (5) limited field test. The result of this research is a prototype Montessori-based mathematic material consisting of multiplication and division boxes. The developed product has been validated by the experts: mathematic learning expert, Montessori mathematic expert and the teacher of second grade students; and six second grade elementary school student at a limited field test. The result showed that the product has five distinct characteristic, they are interesting, having gradation, auto-education, auto-correction, and contextual, with for the average score this material is categorized as to be „„Very Good‟‟. The Students test result also indicates a difference that is shown to be 90.4%. The differences result is taken based on a series of test, pretest up to the posttest, after the mentoring using the Montessori material prototype of multiplication and division. The differences acts as a supporting proof that the Montessori material of multiplication and division were worthy of use.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan tuntunan-Nya skripsi dengan judul Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian dan Pembagian Berbasis Metode Montessori dapat diselesaikan. Proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan rintangan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, kesulitan dan rintangan itu dapat diatasi. Karena itu melalui kesempatan ini, saya ingin berterima kasih kepada: 1. Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD 4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mendampingi peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dalam penulisan skripsi ini hingga selesai. 5. Elisabeth Desiana Mayasari., S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 6. Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech. Selaku dosen penguji III yang telah memberikan arahan kepada peneliti dalam menyusun skripsi. 7. Brigitta Erlita T.A, S.Psi., M.Psi sebagai Dosen Pembimbing Akademik kelas E yang membimbing dan mengarahkan saya dalam menjalani kehidupan perkuliahan.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. Theresia Mardinah, S.Si. selaku Kepala SDK Pugeran I Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah. 9. Defeb Akadiana selaku guru kelas II SDK Pugeran I Yogyakarta atas bantuan dan partisipasinya dalam pelaksanaan penelitian. 10. Pakar pembelajaran Montessori, pakar bahasa dan pakar pembelajaran matematika. atas. bantuan. dan. kontribusinya. dalam. penelitian. pengembangan ini. 11. Validator instrumen penelitian yang telah memberikan saran dan komentar yang membangun. 12. Siswa kelas II SDK Pugeran I, SDK Kumendaman, dan SDN Suryodiningratan 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang telah bekerja sama dalam penelitian pengembangan ini. 13. Kedua orang tua saya, Tarono dan Emiliana Nanik yang selalu mendukung apapun kegiatan saya yang positif. 14. Kedua adikku, Sonya Ruri dan Alin Milta yang menghiasi hari-hari saya. 15. Semua saudara dari kedua orang tua saya. 16. Teman-teman skripsi payung R&D Montessori, Oktapianis Rindi, Pramudita, Brigitta, Fetra, Mia, Bowo dan Noi 17. Teman-teman kelas E angkatan 2011 Vethoria, Intan, Ajang, Rossa, dan Gangsar yang memberi semangat dan selalu ada membantu beserta teman teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Sebuah berkat yang tak terkira bisa mengenal kalian semua.. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. Teman-teman PGSD Montessori Club, Mido Rahayu, Danik Sari, Yovita Tira, Marlisa D. Kristianingsih, Patricia Risma, Andreas Erwin, Fetra, Noi, Bowo, Dina, Rindi, Bayu, Stefi, Shinta, Siska, Tri, Tasya, Susan, Anton, serta pembimbing kami yang terkasih Elga Andriana dan Desiana Mayasari. 19. Teman-teman seperjuangan kuliah Rahadion, Yulita Catur, dan teman kelas C 2011 semester 1 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu 20. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan, doa dan bantuan selama ini.. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan skripsi ini agar lebih baik. Semoga skripsi ini berguna bagi perkembangan dunia pendidikan. Terima kasih. Penulis,. Charla Emitara. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv. HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................... vii. ABSTRAK ....................................................................................................... viii. ABSTRACT ...................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ..................................................................................... xii. DAFTAR ISI ................................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxi. DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1. 1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1. 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 8. 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9. 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9. 1.5 Spesifikasi Produk yang dikembangkan ..................................................... 10. 1.6 Definisi Operasional.................................................................................... 15. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 17. 2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 17. 2.1.1 Teori -Teori yang Mendukung ................................................................ 17. 2.1.1.1 Metode Montessori ............................................................................... 17. 2.1.1.1.1 Sejarah Metode Montessori ............................................................... 17. 2.1.1.1.2 Prinsip Pembelajaran Montessori ...................................................... 19. 2.1.1.2 Teori Perkembangan Anak ................................................................... 20. 2.1.1.2.1 Teori Perkembangan menurut Montessori ........................................ 20. 2.1.1.2.2 Teori Perkembangan Piaget .............................................................. 22. 2.1.1.3 Alat Peraga ........................................................................................... 24. 2.1.1.3.1 Pengertian Alat Peraga ...................................................................... 24. 2.1.1.3.2 Manfaat Alat Peraga .......................................................................... 25. 2.1.1.3.3 Alat Peraga Matematika Montessori ................................................. 25. 2.1.1.3.4 Ciri-Ciri Alat Peraga Montessori ...................................................... 26. 2.1.1.3.4.1 Menarik ......................................................................................... 26. 2.1.1.3.4.2 Bergradasi ...................................................................................... 27. 2.1.1.3.4.3 Auto-Education dan Auto-Correction ........................................... 28. 2.1.1.3.4.4 Kontekstual .................................................................................... 31. 2.1.1.3.4 Pembelajaran Matematika ................................................................. 32. 2.1.1.4.1 Belajar dan Pembelajaran .................................................................. 32. 2.1.1.4.1.1 Belajar ........................................................................................... 32. 2.1.1.4.1.2 Pembelajaran ................................................................................. 33. 2.1.1.4.2 Pengertian Matematika ..................................................................... 34. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.1.4.3 Pembelajaran Matematika ................................................................. 35. 2.1.1.5 Perkalian dan Pembagian Di Bawah 100 ............................................. 35. 2.1.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ....................................................... 37. 2.1.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 40. 2.1.2.1 Penelitian mengenai Montessori .......................................................... 40. 2.1.2.2 Penelitian mengenai Alat Peraga Matematika ..................................... 42. 2.2 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 46. BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 48. 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 48. 3.2 Setting Penelitian ........................................................................................ 49. 3.2.1 Objek Penelitian ....................................................................................... 49. 3.2.2 Subjek Penelitian ..................................................................................... 50. 3.2.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 50. 3.3 Rancangan Penelitian .................................................................................. 51. 3.4 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 55. 3.4.1 Potensi Masalah ....................................................................................... 56. 3.4.2 Perencanaan.............................................................................................. 56. 3.4.3 Pengembangan Desain ............................................................................ 57. 3.4.4 Validasi Produk ........................................................................................ 57. 3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas ................................................................... 57. 3.5 Instrumen Penelitian.................................................................................... 58. 3.5.1 Pedoman Wawancara .............................................................................. 58. 3.5.2 Pedoman Observasi .................................................................................. 59. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.5.3 Kuesioner ................................................................................................. 60. 3.5.3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan .............................................................. 60. 3.5.3.1.1 Uji Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan ...................................... 61. 3.5.3.1.1.1 Uji Validasi oleh Ahli Bahasa ......................................................... 61. 3.5.3.1.1.2 Uji Validasi oleh Ahli Matematika ................................................. 61. 3.5.3.1.1.3 Uji Validasi oleh Guru .................................................................... 62. 3.5.3.1.1.4 Uji Keterbacaan oleh Siswa ........................................................... 62. 3.5.3.2 Kuesioner Kelayakan Produk ................................................................ 62. 3.5.4 Tes. ....................................................................................................... 63. 3.6 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 65. 3.6.1 Jenis Data ................................................................................................. 65. 3.6.1.1 Kuantitatif ............................................................................................. 65. 3.6.1.2 Kualitatif ............................................................................................... 66. 3.6.2 Wawancara ............................................................................................... 66. 3.6.3 Observasi .................................................................................................. 67. 3.6.4 Kuesioner ................................................................................................. 68. 3.6.4 Tes. ........................................................................................................ 68. 3.6.4.1 Tes Uraian ............................................................................................. 69. 3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................... 70. 3.7.1 Analisis Data Kualitatif ............................................................................ 70. 3.7.1.1 Triangulasi Data .................................................................................... 71. 3.7.2 Analisis Data Kuantitatif .......................................................................... 72. 3.7.2.1 Validitas ................................................................................................ 73. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.7.2.2 Realibilitas ............................................................................................ 73. 3.7.2.3 Tes Uraian ............................................................................................. 74. 3.8 Jadwal Penelitian......................................................................................... 75. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 76. 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 76. 4.1.1 Potensi Masalah ....................................................................................... 76. 4.1.1.1 Identifikasi Masalah .............................................................................. 76. 4.1.1.1.1 Wawancara ......................................................................................... 77. 4.1.1.1.1.1 Kepala Sekolah ............................................................................... 77. 4.1.1.1.1.2 Guru ................................................................................................ 78. 4.1.1.1.3 Siswa .................................................................................................. 78. 4.1.1.1.2 Observasi ............................................................................................ 79. 4.1.1.2 Analisis Kebutuhan ............................................................................... 80. 4.1.1.2.1 Analisis Karakteristik Alat Peraga Montessori ................................. 80. 4.1.1.2.2 Analisis Karakteristik Siswa .............................................................. 82. 4.1.1.3 Pembuatan Kuesioner Analisis Kebutuhan ........................................... 83. 4.1.1.3.1 Validasi Ahli Bahasa .......................................................................... 85. 4.1.1.3.1.1 Guru ................................................................................................ 85. 4.1.1.3.1.2 Siswa .............................................................................................. 87. 4.1.1.3.2 Validasi Ahli Matematika .................................................................. 88. 4.1.1.3.2.1 Guru ................................................................................................ 89. 4.1.1.3.2.2 Siswa .............................................................................................. 90. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.1.1.3.3 Validasi Guru SD Setara .................................................................... 92. 4.1.1.3.3.1 Guru ................................................................................................ 92. 4.1.1.3.3.2 Siswa .............................................................................................. 93. 4.1.1.4 Uji Keterbacaan Siswa .......................................................................... 94. 4.1.1.5 Penyebaran Kuesioner ........................................................................... 95. 4.1.1.5.1 Analisis Kebutuhan ............................................................................ 95. 4.1.1.5.1 Guru ................................................................................................... 95. 4.1.1.5.1 Siswa .................................................................................................. 97. 4.1.2 Perencanaan.............................................................................................. 100. 4.1.2.1 Instrumen .............................................................................................. 100. 4.1.2.1.1 Tes ...................................................................................................... 100. 4.1.2.1.1.1 Uji Validasi Ahli Pembelajaran Matematika ................................. 101. 4.1.2.1.1.2 Uji Validasi Guru SD Setara ......................................................... 103. 4.1.2.1.1.3 Uji Keterbacaan Soal Oleh Siswa .................................................. 103. 4.1.2.1.1.4 Uji Empiris ..................................................................................... 104. 4.1.2.1.2. Kuesioner ....................................................................................... 108. 4.1.2.1.2.1 Uji Validasi Ahli Bahasa ................................................................ 109. 4.1.2.1.2.1.1 Ahli & Guru ................................................................................. 109. 4.1.2.1.2.1.2 Siswa ............................................................................................ 109. 4.1.2.1.1.2 Uji Validasi Guru SD Setara .......................................................... 110. 4.1.2.1.1.2.1 Ahli & Guru ................................................................................. 111. 4.1.2.1.1.2.2 Siswa ............................................................................................ 111. 2.1.2.1.1.3 Uji Keterbacaan Instrumen oleh Siswa .......................................... 111. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.1.3 Pengembangan Desain ............................................................................. 112. 4.1.3.1 Konsep .................................................................................................. 112. 4.1.3.1.1 Desain Alat Peraga ............................................................................. 113. 4.1.3.1.1.1 Pengumpulan Bahan ....................................................................... 115. 4.1.3.1.2 Desain Album Alat Peraga ................................................................. 116. 4.1.3.1.2.1 Validasi Album oleh Ahli Matematika Montessori ....................... 116. 4.1.3.1.3 Pembuatan Alat Peraga dan Album ................................................... 117. 4.1.4 Validasi Produk ........................................................................................ 119. 4.1.4.1 Validasi Alat Peraga .............................................................................. 119. 4.1.4.1.1 Validasi oleh Ahli Pembelajaran Matematika Montessori................. 119. 4.1.4.1.2 Validasi oleh Ahli Pembelajaran Matematika.................................... 120. 4.1.4.1.3 Validasi Guru Kelas ........................................................................... 121. 4.1.4.2 Analisis I ............................................................................................... 122. 4.1.5 Uji Coba Lapangan Terbatas .................................................................... 122. 4.1.5.1 Pretest ................................................................................................... 122. 4.1.5.2 Uji Coba Lapangan Terbatas ................................................................. 123. 4.1.5.3 Posttest .................................................................................................. 125. 4.1.5.4 Analisis II .............................................................................................. 126. 4.1.5.5 Revisi Produk ........................................................................................ 128. 4.1.5.6 Prototipe Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian dan Pembagian Berbasis Metode Montessori .............................................. 129. 4.2 Pembahasan ................................................................................................. 129. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB V PENUTUP ........................................................................................... 131. 5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 131. 5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 132. 5.3 Saran. ....................................................................................................... 132. REFERENSI .................................................................................................... 133. LAMPIRAN ..................................................................................................... 141. xx.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Kotak Bagian Atas Kotak Perkalian dan Pembagian .................... 11. Gambar 1.2 Angka Perkalian dan Pembagian .................................................. 11. Gambar 1.3 Penanda Operasi Hitung ................................................................ 11. Gambar 1.4 Manik-manik, Satuan, Puluhan, Ratusan ...................................... 12. Gambar 1.5 Laci Kotak Perkalian dan Pembagian ........................................... 12. Gambar 1. 6 Mangkuk Besar dan Kecil ............................................................ 13. Gambar 1.7 Kotak Soal ..................................................................................... 14. Gambar 1.8 Kartu Soal ...................................................................................... 14. Gambar 2.1 Konsep Perkalian dengan Penjumlahan Berulang ........................ 36. Gambar 2.2 Konsep Pembagian ........................................................................ 37. Gambar 2.3 Kerucut Pengalaman Dale ............................................................. 38. Gambar 2.1 Bagam Literatur Map Penelitian yang Relevan ............................ 45. Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Menurut Sugiono ....................... 51. Gambar 3.2 Bagan Tahap-Tahap R&D Borg & Gall ........................................ 53. Gambar 3.3 Tahap Perkembangan Prosedur Penelitian .................................... 55. Gambar 3.5 Bagan Triangulasi Tiga Teknik Pengumpulan Data ..................... 71. Gambar 3.6 Bagan Triangulasi Data ................................................................. 72. Gambar 3.1 Rumus Presentase Jawaban Siswa ................................................ 73. Gambar 3.2 Bagan Penilaian Soal Tes .............................................................. 74. Gambar 3.3 Rumus Rerata Nilai Tes ................................................................ 75. Gambar 3.4 Rumus Perbandingan Nilai Pretest Posttest ................................. 75. xxi.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 4.1 Numerals and Signs....................................................................... 113. Gambar 4.2 Kotak Pembagian Atas Kotak Perkalian dan Pembagian.............. 113. Gambar 4.3 Laci Kotak Perkalian dan Pembagian ........................................... 113. Gambar 4.4 Kotak dan Kartu Soal .................................................................... 114. Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Hasil Postest dan Prestest ....................... 127. xxii.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara terhadap Kepala Sekolah ............. 58. Tabel 3.2 Kisi-kisi Pertanyaan Guru Kelas II ................................................... 59. Tabel 3.3 Kisi-kisi Pertanyaan Siswa Kelas II .................................................. 59. Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika di Kelas II ............... 60. Tabel 3.5Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa dan Guru Kelas II ............................................................................. 61. Tabel 3.6 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli .............. 63. Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Uji Pretest dan Posttest .............................................. 64. Tabel 4.1 Hasil Wawancara Terhadap Kepala Sekolah .................................... 77. Tabel 4.2 Hasil Wawancara Terhadap Guru ..................................................... 78. Tabel 4.3 Hasil Wawancara Terhadap Siswa Kelas II ...................................... 79. Tabel 4.4 Hasil Observasi Pembelajaran Matematika kelas II ......................... 79. Tabel 4.5 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif (Skala Penskoran) .............. 84. Tabel 4.6 Pengkategorian Skor Rerata Hasil Validasi oleh Ahli ...................... 84. Tabel 4.7 Hasil Validasi Kuesioner Analisasi Kebutuhan Guru oleh Ahli Bahasa ...................................................................................... 85. Tabel 4.8 Komentar Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Ahli Bahasa ............................................................................... 86. Tabel 4.9 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Bahasa ............................................................................... xxiii. 87.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.10 Komentar Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Bahasa ............................................................................... 87. Tabel 4.11 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Matematika ....................................................................... 89. Tabel 4.12 Komentar Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Matematika ....................................................................... 90. Tabel 4.13 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Matematika .................................................................... 91. Tabel 4.14 Komentar Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Matematika ..................................................................................... 91. Tabel 4.15 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Guru ..... 93. Tabel 4.16 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Guru .... 93. Tabel 4.17 Hasil Uji Keterangan Analisis Kebutuhan Siswa oleh Siswa ......... 94. Tabel 4.18 Data Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ............................ 95. Tabel 4.19 Data Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ........................... 98. Tabel 4.20 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes oleh Ahli Pembelajaran Matematika ..................................................................................... 101. Tabel 4.21 Komentar Hasil Uji Validasi Instrumen Tes oleh Ahli Pembelajaran Matematika ..................................................................................... 102. Tabel 4.22 Uji Validasi Instrumen Tes oleh Guru ............................................ 103. Tabel 4.23 Uji Keterbacaan Instrumen Tes oleh Siswa .................................... 104. Tabel 4.24 Uji Validitas Tes Uraian ................................................................. 106. Tabel 4.25 Uji Realibilitas Tes Uraian .............................................................. 108. xxiv.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.26 Uji Validitas Kuesioner Produk Guru oleh Ahli Bahasa ................ 109. Tabel 4.27 Uji Validitas Kuesioner Produk Siswa oleh Ahli Bahasa ............... 110. Tabel 4.28 Uji Validasi Kuesioner Produk Guru oleh Guru SD Setara ............ 110. Tabel 4.29 Uji Validasi Kuesioner Produk Siswa oleh Guru SD Setara .......... 111. Tabel 4.30 Uji Keterbacaan Kelayakan Kuesioner Produk oleh Siswa ............ 112. Tabel 4.31 Validasi Album Alat Peraga ........................................................... 117. Tabel 4.32 Komentar Ahli Matematika Montessori ......................................... 117. Tabel 4.33 Uji Kelayakan Validasi Produk oleh Ahli Matematika Montessori .................................................................. 120. Tabel 4.34 Uji Kelayakan Validasi Produk oleh Ahli Matematika .................. 121. Tabel 4.35 Tabel Kelayakan Validasi Produk oleh Guru ................................. 122. Tabel 4.36 Hasil Pretest Siswa Uji Coba Lapangan Terbatas .......................... 123. Tabel 4.37 Hasil Posttest Siswa Uji Coba Lapangan Terbatas ......................... 125. Tabel 4.38 Hasil Posttest Pretest Siswa............................................................ 126. Tabel 4.39 Hasil Validasi Kelayakan Produk oleh Siswa ................................. 128. xxv.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. INSTRUMEN IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH .. [1]. 1.1. Garis Besar Wawancara Kepala Sekolah ............................................. [1]. 1.2. Transkrip Wawancara Kepala SDK Pugeran I ...................................... [3]. 1.3. Garis Besar Wawancara Guru .............................................................. [6]. 1.4. Transkrip Wawancara Guru SDK Pugeran I ........................................ [8]. 1.5. Garis Besar Wawancara Siswa ............................................................. [12]. 1.6. Transkrip Wawancara Siswa SDK Pugeran I ..................................... [14]. 1.7. Hasil Validasi Wawancara dan oleh Ahli Bahasa ............................... [16]. 1.8. Hasil Validasi Wawancara dan Obsevasi oleh Guru SD Setara .......... [20]. LAMPIRAN 2. INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN ....................... [24] 2.1. Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru Sebelum Divalidasi .................. [24]. 2.2. Kuesioner Analisis Kebutuhan Sesudah Divalidasi ............................ [28]. 2.3. Hasil validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli ..................................................................................... [32]. 2.3.1. Hasil validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli Bahasa ................................................................................. [32]. 2.3.2. Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli Matematika .......................................................................................... [39]. 2.4. Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli Matematika .......................................................................................... [46]. xxvi.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.5. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Siswa SD Setara .......................................................................... [52]. 2.6. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan yang Diisi oleh Guru SD Penelitian ...................................................................... [55]. 2.7. Pengkategorian Diskripsi Kuesioner Guru .......................................... [58]. 2.8. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan yang Diisi oleh Siswa SD Penelitian .................................................................... [67]. 2.9. Pengkategorian Diskripsi Kuesioner Siswa ........................................ [69]. LAMPIRAN 3. INSTRUMEN VALIDASI PRODUK .............................. [82] 3.1. Tes ....................................................................................................... [82]. 3.1.1. Instrumen Hasil Validasi Soal oleh Ahli Matematika 1 ...................... [82]. 3.1.2. Hasil Validasi Soal oleh Guru SD Setara ............................................ [84]. 3.1.3. Uji Keterbacaan Soal oleh Siswa ........................................................ [86]. 3.1.4. Uji Empiris .......................................................................................... [91]. 3.1.5. Kunci Jawaban .................................................................................... [95]. 3.1.6. Pedoman Penskoran ............................................................................ [99]. 3.2. KUESIONER ...................................................................................... [100]. 3.2.1. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli Bahasa ................................................................................. [100]. 3.2.2. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Validasi Produk oleh Siswa SD Setara .......................................................................... [103]. xxvii.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LAMPIRAN 4. VALIDASI PRODUK ........................................................ [105] 4.1. Hasil Validasi Produk oleh Ahli Matematika ..................................... [105]. 4.2. Hasil Validasi Produk oleh Ahli Matematika Montessori .................. [108]. 4.3. Hasil Validasi Produk oleh Guru ........................................................ [109]. 4.4. Hasil Validasi Album .......................................................................... [112]. LAMPIRAN 5. UJI COBA LAPANGAN TERBATAS ............................. [114] 5.1. Hasil Pretest ........................................................................................ [114]. 5.2. Hasil Posttest ....................................................................................... [117]. LAMPIRAN 6. SURAT ................................................................................ [121] 6.1.1 Surat Ijin Telah Melaksanakan Penelitian ........................................... [121] 6.2. Surat Telah Melaksanakan Penelitian ................................................. [122]. LAMPIRAN 7. DOKUMENTASI ............................................................... [123] LAMPIRAN 8. ALBUM ............................................................................... [124] 8.1. Sampul Album ..................................................................................... [124]. 8.2.. Album Alat Peraga .............................................................................. [125]. xxviii.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Pembahasan bagian pendahuluan terdapat lima yang diuraikan oleh peneliti antara lain (1) latar belakang (2) rumusan masalah (3) tujuan penelitian (4) manfaat penelitian (5) spesifikasi produk dan (6) definisi operasional.. 1.1. Latar Belakang Masalah Suparlan dalam buku mencerdaskan kehidupan bangsa (2004: v). menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu konsep yang. telah. dirumuskan secara jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “…mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social…”. Mencerdasakan kehidupan bangsa merupakan salah satu dari empat tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pendiri NKRI berharap bahwa dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang merdeka. Pendidikan dalam bahasa Inggris “education”, yang berasal dari bahasa latin “educare”, yang berarti sebagai pembimbingan yang berkelanjutan (Suhartono, 2009: 77). Pendapat mengenai pendidikan dikemukakan oleh Suhartono secara luas, pendidikan merupakan kegiatan yang berlangsung dari masa kemasa dan dari generasi ke generasi yang berkelanjutan dalam kegiatan. 1.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. kehidupan manusia (Suhartono, 2009: 80). Proses memperoleh pendidikan tentunya dialami manusia ketika ia lahir dan berlangsung secara terusmenerus sampai ia tidak mampu lagi mengalami proses pendidikan. Kompas (2011) menunjukkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: Di Balik Krisis: Konflik Militer dan Pendidikan yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Amerika Serikat. Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika tahun lalu Indonesia berada di peringkat ke-65, tahun ini merosot di peringkat ke-69 dari 127 negara di dunia. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia masih rendah. Salah satu sarana yang ditawarkan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan ialah pendidikan yang berjenjang melalui jenjang sekolah. Pendidikan yang berjenjang dapat meningkatkan kecerdasan siswa dengan memungkinkan siswa untuk mempelajari pelajaran yang lebih kompleks. Jenjang sekolah yang berada di Indonesia memiliki beberapa tingkatan yaitu tingkat dasar, menengah, dan atas. Pendidikan tingkat dasar di sekolah memiliki 8 mata pelajaran yang ditentukan, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Ketrampilan dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (BNSP, 2006: 11-12). Pembelajaran pada tiap-tiap mata pelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar memberikan kontribusi dalam pencapaian mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu mata pelajaran yang berkonstribusi dalam hal ini.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. ialah matematika, karena pembelajaran matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika perlu disampaikan kepada peserta didik, karena pembelajaran matematika akan membekali peserta didik untuk berfikir logis, analisis, sistematis, kritis, kreatif dan kemampuan bekerjasama. (BNSP, 2006: 147) Hasil dari Programme for Intenational Student Assessment (PISA) tahun 2012 yang dipublikasikan oleh the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat bawah, yaitu 64 negara dari 65 negara pada pembelajaran matematika. Rata-rata skor perolehan matematika anak-anak Indonesia sejumlah 375, padahal rata-rata skor OECD untuk matematika sebesar 494 (Kompas, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa prestasi anak-anak Indonesia di bidang matematika terbilang kurang. Matematika menjadi sulit, jika penguasaan dasar anak-anak mengenai konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian lemah. Kunci sukses atau gagalnya belajar matematika berada di kelas satu atau dua sekolah dasar (Soesilowati, 2011: 30). Kepala sekolah mengungkapkan pada hasil wawancara, umumnya pembelajaran matematika terbilang sulit, dan sebagian besar yang tidak menyukai matematika. Tingkatan nilai anak yang menyukai matematikapun hanya rendah sampai sedang. Kepala Sekolah SDK Pugeran I pun menambahkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah SDK Pugeran terbilang sulit, karena kurangnya pendampingan. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru SDK Pugeran I Yogyakarta menunjukkan pembelajaran matematika kelas II.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. untuk materi pembelajaran penjumlahan berulang atau perkalian masih dianggap sulit oleh siswa. Wali kelas II berkata untuk pembelajaran matematika minat anak untuk belajar cukup besar. Ini terbukti dari hasil wawancara Peneliti dengan sekelompok siswa kelas II. Siswa yang diwawancarai oleh Peneliti berjumlah 5 orang siswa. 3 dari 5 siswa yang sebagian berpendapat bahwa matematika itu menyenangkan, dan mereka berkata bahwa materi yang sulit bagi mereka ialah perkalian dan pembagian. Data yang terhimpun melalui proses observasi menunjukkan siswa sebagian besar berminat mengikuti pembelajaran matematika dengan menjawab pertanyaan guru dengan maju ke depan, walaupun lebih banyak siswa maju dengan jawaban yang tidak tepat. Tidak hanya sampai disitu, permasalahan ini juga muncul dibeberapa sekolah seperti di SDK Kumendaman dan SDN Suryodiningratan 2. Hasil wawancara secara informal dengan guru menghasilkan kesimpulan bahwa materi perkalian dan pembagian sulit dimengerti oleh anak-anak. Penelitian yang terkait dengan perkalian dan pembagian pun muncul sebagai bukti bahwa materi ini masih sulit dipelajari siswa diberbagai tempat, salah satunya yang dilakukan oleh Nurhayati dan Maulana (2009).. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dan Maulana bertujuan untuk mengetahui kualitas proses dan hasil pembelajaran matematika dengan mengunakan pendekatan matematika realistik. Subjek penelitiannya adalah 12 orang siswa kelas IV SDN Cipanas Kec. Tanjungkerta Kab. Sumedang. Penelitian ini telah berhasil mendeskripsikan efektivitas penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran penanaman konsep dasar perkalian dan pembagian bilangan bulat di.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kelas IV SDN Cipanas terhadap proses dan hasil belajar siswa.. 5. Selain itu,. penerapan pendekatan ini telah mampu menanamkan konsep operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat dengan tingkat penguasaan siswa yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes siswa yang mampu mencapai 75% tingkat penguasaan konsep dasar operasi perkalian bilangan bulat dan 73% tingkat penguasaan konsep dasar operasi pembagian bilangan bulat. Guru sebagai pembimbing anak belajar di sekolah turut mengambil andil dalam sukses tidaknya anak belajar. Uran memaparkan bahwa pengajaran yang bersifat abstrak tidak menarik minat anak, tambahan pula tak memungkinkan anak dapat mengerti dengan tepat (1963: 8). Hal ini juga sesuai dengan perkembangan anak usia 7 hingga 11 tahun yang dinyatakan oleh Piaget dalam Slavin (2008: 51) menjelaskan bahwa anak-anak membentuk sebuah konsep pembelajaran dari apa yang ia lihat dan ia alami. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa membutuhkan alat peraga sebagai pembentuk konsep abstrak dari hal-hal konkret. Alat peraga adalah alat yang meneragkan atau mewujudkan proses matematika (Ali dalam Sundayana, 2013: 7) Terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas, anak pada usia Sekolah Dasar mengalami pembelajaran matematika sejatinya menggunakan benda-benda konkret, yang tentunya dapat disentuh, menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran dengan motode seperti ini, telah di sampaikan oleh Maria Montessori melalui penelitian-penelitian yang ia lakukan dengan mengamati anak-anak belajar (observasi) di rumah sakit jiwa dan di Casa de Bambini (Magini, 2013: 24-50). Penelitian atau hasil dari observasi tersebut.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. menunjukkan bahwa anak suka belajar atau bekerja dengan menggunakan bendabenda konkret yang menarik, memiliki penguatan dalam pembelajaran (autoeducation), dan anak lebih menyukai jika mereka tahu sendiri akan kesalahannya ketika belajar (auto-correction). Maria Montessori kemudian menambahkan konsep bergradasi pada pembelajarannya, yaitu tingkat kesulitan pada alat peraga pembelajaran. Tidak hanya itu, konsep bergradasi ini juga menunjukkan bahwa alat tersebut bisa dipakai untuk anak usia pada rentang tertentu. Maria Montessori dalam mengembangkan metode pembelajarannya telah menjadi daya tarik beberapa negara di dunia salah satunya Indonesia. Sekolah dengan metode Montessori telah tersebar di penjuru Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Bali, dan Yoyakarta. Sekolah dengan metode Montessori merupakan sekolah alternatif pilihan oran tua jika ingin anaknya memperoleh pelayanan pendidikan yang berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya. Ratarata anak yang bersekolah di Sekolah Montessori merupakan anak-anak dari kalangan atas. Hal ini berdasarkan hasil observasi pada Januari 2013 ketika berkunjung ke salah satu Sekolah Montessori yang berada di Jakarta Selatan. Biaya yang dihabiskan dalam setahun untuk usia 3-6 tahun mencapai dua puluhan juta. Ini berarti, anak-anak dari kalangan menengah kebawah belum dapat merasakan pembelajaran dengan metode Montessori. Mahalnya biaya bersekolah di Montessori ini didasari oleh beberapa hal, yakni mahalnya alat peraga Montessori dan sertifikasi guru dari pendidikan guru Montessori. Harga alat Montessori yang terbilang mahal, karena pembuatannya yang berada di luar negeri dan harus terstandarisasi. Jadi, sekolah-.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. sekolah berbasis Metode Montessori harus import alat peraga. Berikut contoh harga alat peraga Montessori yang ditentukan oleh para penjual dengan kurs dollar per 27 Desember 2014 sebesar Rp. 12.467,-. Numbers with symbols atau numerals and signs merupakan kotak alat peraga untuk pembelajaran matematika penjumlahan dan pengurangan dipatok dengan harga $105.30 yang dikonversikan ke dalam mata uang rupiah sebesar Rp. 1.312.775,-. Spindle box merupakan kotak yang berisi spindle dengan jumlah 45 buah dengan harga $67.50. Harga tersebut dikonversikan kedalam rupiah menjadi Rp. 841.522,-. Harga ini belum termasuk pajak dan Bea Cukai. Melihat Keadaan ini peneliti mencoba mengembangkan alat peraga dengan biaya relatif terjangkau, sehingga dapat di buat oleh sekolahsekolah di Indonesia. Alat peraga yang dikembangkan dengan biaya relatif terjangkau, bahan-bahan pembuatannya dapat didapatkan dari lingkungan sekitar dan masyarakat serta sekolah dapat membuatnya sendiri merupakan ciri-ciri kontekstual yang dituangkan peneliti dalam pembuatan alat peraga. Ciri kontekstual ini juga berkaitan dengan pembuatan alat dengan menggali potensi sumber daya di Indonesia, salah satunya kayu. Alat peraga yang dikembangkan tentunya sesuai dengan alat peraga Montessori yang menarik, bergradasi, autocorrection, dan auto-education. Hal ini juga dilakukan oleh Montessori ketika Ia memustuskan membuat huruf-huruf tegak bersambung menggunakan karton dan membuat huruf yang sama dengan menggunakan amplas, karena tidak adanya ketersediaan kayu untuk membuat huruf tersebut dengan biaya yang terbatas (Magini, 2013: 58)..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. Berdasarkan pembahasan diatas menunjukkan bahwa siswa dan guru kelas II membutuhkan alat peraga sebagai alat bantu pembelajaran dengan kelima ciri-ciri alat peraga Montessori. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan alat peraga numerals and signs untuk melatih kemampuan perkalian dan pembagian pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II di SD Kanisius Pugeran I dengan Kompetensi Inti (KI) 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar (KD) 4.5 Memecahkan masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang, berat benda, dan uang, selanjutnya memeriksa kebenaran jawabnya. Penelitian ini juga dibatasi oleh materi perkalian dan pembagian dengan hasil di bawah 100.. 1.2. Perumusan Masalah. 1.2.1. Bagaimana ciri spesifik alat peraga matematika berbasis Montessori dengan alat peraga dikembangkan untuk melatih konsep perkalian dan pembagian di kelas II ?. 1.2.2. Bagaimana kualitas alat peraga matematika berbasis Montessori yang dikembangkan untuk melatih konsep perkalian dan pembagian di kelas II ?.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 1.3. Tujuan. 1.3.1. Mengembangkan alat peraga matematika sesuai dengan kelima ciri spesifik alat peraga berbasis Montessori untuk melatih konsep perkalian dan pembagian di kelas II. 1.3.2. Mengembangkan alat peraga matematika berbasis metode Montessori yang berkualitas untuk melatih konsep perkalian dan pembagian di kelas II. 1.4. Manfaat. 1.4.1. Bagi Peneliti Penelitian. ini. membantu. peneliti. dalam. membuat. dan. mengembangkan alat peraga berbasis metode Montessori dan memanfaatkan potensi lokal yang ada 1.4.2. Bagi Guru Menambah wawasan guru mengenai cara mengajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran khususnya menggunakan media berbasis metode Montessori dan memanfaatkan potensi lokal disekitar lokasi sekolah.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4.3. 10. Bagi siswa Bertambahnya wawasan siswa-siswa kelas II mengenai cara menggunakan alat peraga matematika, khususnya melalui alat peraga kotak perkalian dan pembagian yang telah dikembangkan.. 1.4.4. Bagi Sekolah Penelitian ini menambah referensi untuk membuat alat peraga pada mata pelajaran matematika atau mata pelajaran yang lain.. 1.5. Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah alat peraga. matematika berbasis metode Montessori yaitu. numerals and signs. Alat ini. dikembangkan dengan tujuan mengenalkan konsep perkalian dan pembagian dengan hasil bilangan di bawah 100 pada siswa kelas II. Alat peraga yang dikembangkan oleh peneliti dari alat peraga numerals and signs, yakni kotak perkalian dan pembagian yang dikembangakan sesuai dengan lima ciri-ciri alat peraga Montessori Peneliti menggunakan kayu pinus sebagai bahan baku pembuatan alat peraga. Kotak perkalian dan pembagian ini merupakan sebuah kotak yang terdiri dari dua lantai dengan panjang total 47,6cm dan lebar total 15cm. Lantai atas berisi angka 0 sampai 9 yang berwarna merah dan terdapat penanda tanda tambah, kurang, kali dan bagi berwarna. Angka-angka dan penanda ini di beri sekat-sekat sebagai pembatas ruang penyimpanannya..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 1.1 Kotak Bagian Atas Kotak Perkalian dan Pembagian. Gambar 1.2 Angka Kotak Perkalian dan Pembagian. Gambar 1.3 Penanda Operasi Hitung. 11.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. Gambar 1.4 Manik-Manik Satuan, Puluhan,dan Ratusan. Lantai bawah kotak ini, terdapat laci yang berisi 10 mangkuk dengan ukuran yang sama dan 1 mangkuk yang berbeda ukurannya. Mangkuk-mangkuk ini dipergunakan sebagai wadah menaruh manik-manik untuk berhitung. Laci ini memiliki panjang 47,5 cm dan lebar 14,5 cm. Mangkuk kecil berdiameter 5,8 cm pada bagian luar dan bagian bawah 4cm dengan tinggi 3,4 cm. Mangkuk besar memiliki diameter luar 9,7 cm dan diameter bagian bawah 4,5 cm dan tinggi 5,4 cm.. Gambar 1.5 Laci Kotak Perkalian dan Pembagian.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Gambar 1.6 Mangkuk Kecil dan Besar. Kotak soal terbuat dari bahan yang sama, yaitu dengan menggunakan kayu pinus. Kotak kartu ini digunakan untuk menaruh kartu soal. Peneliti menggunakan kayu pinus sebagai bahan baku pembuatan pengambangan alat karena, warna dari kayu pinus berwarna coklat cerah, sesuai dengan analisis kebutuhan guru dan siswa dan kayu pinus terbilang ringan diantara kayu-kayu yang lainnya. Spesifikasi kotak soal dapat dilihat pada Gambar 1.7 halaman 13. Peneliti mendesain kartu soal dengan menggunakan Sofware Corel Draw X5 Portable. Spesifikasi kartu soal dapat dilihat pada gambar 1.8 sebagai berikut..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 1.7 Kotak soal. Gambar 1.8 kartu soal. 14.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.6. Definisi Operasional. 1.6.1. Alat Peraga. 15. Alat peraga berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran atau kegiatan belajar dalam proses mencapai suatu pengetahuan yang diinginkan. 1.6.2. Alat Peraga Matematika Alat peraga matematika adalah benda konkret yang digunakan sebagai pembelajaran matematika untuk memahami konsep matematika.. 1.6.3. Alat Peraga Berbasis Montessori Alat peraga Montessori adalah benda/ alat yang dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran berbasis filosofi dari Maria Montessori.. 1.6.4. Alat Peraga Numerals and Sign Alat peraga numerals and signs adalah alat peraga matematika 3 dimensi yang menerapkan prinsip kriteria alat peraga Montessori dengan bentuk kotak memanjang berisi angka 1 sampai 9 dan 0 dan memiliki penanda berupa tanda tambah dan kurang. 1.6.5. Matematika Matematika adalah disiplin ilmu yang mempelajari konsep hitung menghitung dari mudah ke sulit menggunakan bilangan atau simbolsimbol tertentu..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.6.6. 16. Perkalian Perkalian merupakan bentuk dari penjumlahan berulang dengan bilangan yang tetap. 1.6.7. Pembagian Membagi merupakan pengerjaan pengurangan yang dengan bilangan pengurang tetap. 1.6.8. Siswa kelas II SD Siswa kelas II SD adalah subjek yang menjadi sasaran penelitian di SDK Pugeran I Yogyakarta.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan membahas (1) kajian pustaka dan (2) kerangka berpikir. 2.1. Kajian Pustaka Kajian pustaka membahas mengenai (1) teori-teori yang mendukung,. dan (2) penelitian yang relevan 2.1.1. Teori -Teori yang Mendukung Teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini yakni (1) metode. Montessori, (2) teori perkembangan, (3) alat peraga, (4) pembelajaran matematika, (5) perkalian dan pembagian, dan (6) karakteristik siswa Sekolah Dasar. 2.1.1.1. Metode Montessori Hal-hal yang dibahas antara lain (1) sejarah metode Montessori dan. (2) prinsip pembelajaran Montessori. 2.1.1.1.1. Sejarah Metode Montessori Maria Montessori lahir di kota Chiaravalle, Provinsi Ancona, Italia. Utara pada tanggal 31 Agustus 1870 (Magini: 2013: 7). Ayah Montessori bernama Alessandro Montessori dan Ibunya bernama Renilde Stoppani. Ibu dari Montessori berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi, inilah yang membuat Montessori mampu mengenyam pendidikan tinggi dengan dukungan penuh dari sang ibu.. 17.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. November 1896, Montessori berada di Roma untuk menggantikan seorang dokter pembantu di rumah sakit Santo Spirito. Tahun 1897 Montessori berinisiatif untuk bergabung sebagai asisten social di rumah sakit tersebut di bagian klinik psikiatri. Salah satu tanggung jawab yang diemban Montessori adalah mengunjungi rumah sakit jiwa untuk menilik pasien yang masih dimungkinkan untuk diterapi. Kunjungan yang dilakukannya ke rumah sakit jiwa menggugah minatnya untuk mencarikan solusi bagi anak-anak tunagrahita yang dipenjara dan diperlakukan seperti narapidana. Mulailah Ia mencari solusi dan mengenal tulisan-tulisan dan teori dari Pinel, Jean Marc Gaspard Itard dan Seguin. Maria Montessori mengemukakan bahwa hal pertama yang wajib diperhatikan ialah kesehatan fisik anak-anak tuna grahita, bila kondisi kesehatannya membaik, maka barulah mereka dilatih mengembangkan segi intelektualnya. Anak-anak harus diberi kegiatan yang tidak melelahkan dari pagi hingga malam hari dan tidak boleh diisolasi.hal yang paling sederhana di ajarkan yaitu toilet training dan berjalan di atas garis. Montessori melatih semua panca indera mereka dari membaui berbagai macam bunga, melihat-lihat kebun, olahraga, melatih perabaan dengen dikenalkan dengan obyek yang berbeda-beda. Tahun 1907 Montessori membuka Casa de Bambini yang pertama dibantu oleh Insinyur Edorado Talamo di San Lorenzo. Casa de Bambini adalah rumah bagi anak-anak untuk belajar. Casa de Bambini di bangun atas dasar suasana problematis dimana kaum wanita mulai bekerja dan anak-anak terpaksa ditinggal di rumah tanpa pengawasan orang tua. Atas keprihatinan tersebut Talamo bekerjasama dengan Montessori untuk membuat sebuah penampungan.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. anak untuk mengawasi anak-anak tersebut ketika orang tua mereka bekerja. Maria Montessori. melihat. kesempatan. emas. ini. sebagai. ketertarikan. untuk. mengimplementasikan dan mengujicobakan pendekatannya kepada anak-anak tersebut. Metode pengajaran Montessori yang ia bagikan di rumah sekolah tersebut menjadi pembicaraan di seluruh dunia karena metode pengajaran yang revolusioner. 2.1.1.1.2. Prinsip Pembelajaran Montessori Tujuan dari pengembangan kepribadian anak secara menyeluruh,. sistemnya di dasarkan pada kepercayaan Montessori terhadap kerja spotan dari intelektual manusia bahwa manusia dapat memecahkan sendiri masalahnya. 3 prinsip Montessori yakni observasi, kebebasan individu dan persiapan lingkungan sekitar (Hainstock, 1997: 9-10). Montessori mempersiapkan lingkungan belajar siswa, seperti meja dan lemari yang sesuai dengan ukuran pertumbuhan anak. Konsep pembelajaran secara individu yang diperkenalkan oleh Montessori adalah pengajaran manipulatif yaitu mengajaran anak dapat mencoba-coba sendiri sesuai keinginannya. Contoh dari hal tersebut, anak dapat membuat menara atau mencoba membangun suatu bangunan dari anak tangga coklat dan menara pink. Metode pembelajaran Montessori menitik beratkan pentingnya lingkungan untuk anak-anak belajar sangat berperan dalam perkembangan anak. Montessori menyatakan tidak pernah merancang suatu metode pengajaran tetapi idenya muncul begitu saja dari observasi yang dilakukannya kepada anak- anak. Montessori menemukan bahwa anak-anak memiliki kebutuhan-kebutuhan kesenangan belajar, cinta keteraturan, kebutuhan untuk mandiri, kebutuhan untuk.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. dihargai, dan didengarkan, minat pada fakta dan fiksi (Pitamic: 2013:7). Anakanak dalam sekolah tersebut bebas bergerak, memilih materi pelajaran dan diperkenankan bekerja selama kurun waktu yang dikehendaki. Montessori menjelaskan bahwa kebebasan di kelas tidak sama seperti kebebasan anarkis yang disimbolkan dengan pemberontakan, pengerusakan dan tidak pula ditunjukkan sebagai melawan situasi menekan dan berbahaya. Kebebasan yang dimaksud ialah kebebasan mengambil langkah tertentu dalam batas yang wajar. 2.1.1.2. Teori Perkembangan Anak Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan. kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. (Yusuf: 2009: 15). Perkembangan anak ialah proses dimana seorang anak tumbuh dan mengalami berbagai perubahan sepanjang hidupnya (Meggit, 2013: 1). Perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap menuju arah organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar (Haditono, 2006: 2). Berdasarkan pernyataan para ahli diatas, peneliti menyimpulkan perkembangan merupakan proses seseorang mengalami yang berbagai perubahan yang berkelajutan dari mulai lahir hingga ia wafat. 2.1.1.2.1. Teori Perkembangan menurut Montessori Perkembangan yang bersifat kontinyu ini dipahami Montessori. sebagai perkembangan anak yang terbagi menjadi 3 tahap perkembangan. Montessori membagi tahap-tahap perkembangan anak dari 0-6 tahun, 6-12 tahun, dan 12-18 tahun. Tahap yang pertama yaitu umur 0-6. Chattin dalam kata.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. pengantar buku Montessori Absorbent Mind mengatakan bahwa Ia menganggap masa kehidupan yang paling penting adalah masa pertumbuhan yang pertama, yaitu umur 0-6 saat intelegensi mengalami pembentukan (Montessori, 2008: xii). Tahap ini merupakan periode emas perkembangan anak yang mengalamai pembentukan intelegensi seperti, sangat peka terhadap bunyi-bunyi ujaran, menyimak dengan cermat, serta pikiran anak yang mudah sekali menyerap apapun dari lingkungannya. Tahap perkembangan yang kedua yaitu umur 6-12 tahun. Agar anak berkembang secara normal pada tahap perkembangan kedua umur 6-12, ia harus berkembang dengan baik pada tahap yang pertama. Menurut Montessori, setiap anak yang memiliki cacat karakter diakibatkan oleh perlakukan salah satu yang dialami oleh anak selama tahun-tahun awal kehidupannya (Montessori: 2008: xiii). Secara mental pada masa ini anak-anak dalam keadaan sehat, kuat dan stabil Perubahan fisik menjadi tanda-tanda batasan masa ini, seperti gugurnya gigi susu dan tergantikan oleh gigi dewasa (Montessori, 2008: 3). Tahap yang ketiga adalah Umur 12-18 tahun. Liliard menyatakan dalam bukunya Montessori in The Classroom bahwa Montessori percaya bahwa anak usia tersebut anak dapat menolong dirinya sendiri, karena ia telah melalui tahap -tahap perkembangan yang sebelumnya (1980: xviii). Tahap perkembangan ini telah dijelaskan oleh Montessori sebagai pembelajaran bahwa setiap anak memiliki tahap perkembangannya sendiri. Kemungkinan anak A dan anak B ada dalam tahap perkembangan yang sama.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. maka guru dapat memahami karakter mereka sekaligus dan dapat diberlakukan perlakuan yang sama sesuai tahap perkembangannya. 2.1.1.2.2. Teori Perkembangan Piaget Piaget mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif anak. menjadi empat tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal. Tahap yang pertama adalah sensorimotor yang berada pada 0-2 tahun. Tahap ini dicirikan dengan gerakan refleks anak, seperti refleks memegang sesuatu, dan refleks menghisap. Periode ini dikatakan sensori motoris karena si anak hampir tidak dapat mengabstraksi: anak masih terikat pada yang konkret (Piaget, 1988: 66). Tahap operasi ini menjelaskan bahwa intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau dan lain- lain (Suparno, 2001: 26). Tahap ini dijelaskan bahwa anak belum mempunyai bahasa simbol, untuk mengungkapkan suatu benda yang tidak berada di dekatnya. Intelegensi sensorimotor didasrkan pada pada tindakan anak yang membantu anak dalam memecahkan suatu persoalan, seperti ketika anak ingin mengambil barang yang terletak jauh darinya. Anak akan belajar menggapai-gapai dengan tangannya untuk mendapatkan benda tersebut namun tidak berhasil, kemudian ia mengambil sebuah tongkat untuk menggapai benda tersebut. Ia mencoba menggerak-gerakkan tongkat tersebut hingga ia dapat mendapatkan benda yang dimaksud. Tahap praoperasi ini berlangsung pada umur 2-7 tahun. Tahap ini dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan simbol atau tanda sebagai pernyataan dan penjelasan dari suatu objek yang tidak berada didekat.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. subjek (Suparno, 2001: 49). Mulai 2 tahun, anak sudah mulai menggunakan simbol atau tanda untuk mewakili benda yang ia maksud atau tidak tampak dihadapannya, seperti seorang anak menggunakan daun sebagai simbol uang ketika Ia bermain pasar-pasaran. Namun, dalam kenyataannya tentulah uang tidak sama dengan daun Tahap operasi konkret dicirikan dengan sistem pemikiran yang berlandasakan pada pemikiran yang logis (Suparno, 2001: 69). Tahap operasi konkret ini berlangsung pada umur 7-11 tahun. Tahap praoprasional secara global dapat dikatakan bahwa berangsur-angsurnya pertambahan daya mengabstraksi, yang berarti memiliki kemampuan untuk melepaskan diri dari hal yang konkret walaupun tidak sepenuhnya (Piaget, 1988: 66). Operasi ini, menggambarkan seorang anak yang telah mengembangakan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapai dari berbagai segi. Anak-anak dalam usia ini, menerapkan logika berfikir berdasarkan barang-barang konkret, belum sampai bersifat abstrak apalagi membuat suatu hipotesis. Tahap operasi formal merupakan tahap terakhir dalam perkembangan kognitif piaget yang berlangsung pada umur 11 tahun keatas. Tahapan ini menggambarkan bahwa seorang remaja dapat berfikir logis, berfikir dengan fikiran yang teoritis, berdasarkan pembuktian, atau sangkalan yang dapat dipercaya dan membuat hipotesis serta membuat kepustusan. Logika remaja mulai berkembang saat ini dan cara berfikir abstrak mulai dapat dimengerti serta mulai.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. dapat membuat teori tentang segala hal yang dialami atau dihadapinya (Suparno, 2001: 88) Penelitian menggunakan teori piaget sebagai acuan bahwa anak memiliki kebutuhan mempelajari suatu materi pembelajaran dengan benda konkret, khususnya pada usia 7-11 tahun. Teori ini menguatkan peneliti dengan alat peraga yang digunakan yaitu benda konkret dalam mempelajari konsep perkalian dan pembagian. Benda konkret yang digunakan ialah alat peraga yang dapat dipegang, dan dilihat. 2.1.1.3. Alat Peraga Hal ini dibahas dalam (1) pengertian alat peraga, (2) manfaat alat. peraga (3) alat peraga matematika Montessori, dan (4) ciri-ciri alat peraga Montessori 2.1.1.3.1. Pengertian Alat Peraga Alat peraga adalah salah satu sarana yang dipakai oleh pengajar. sebagai salah satu sarana untuk mengajar. Ali dalam Sundayana mengungkapkan bahwa alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang merangsang pikiran, perasaan serta perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat belajar (2014: 7). Simanjuntak bahwa alat peraga adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk merangsang beberapa panca indera dari lima panca indera (2008: 80). Berdasarkan kedua teori tersebut, alat peraga adalah alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang beberapa panca indera dari kelima panca indera..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.1.3.2. 25. Manfaat Alat Peraga Ruseffendi (1979: 1) mengatakan bahwa alat peraga dapat membantu. proses belajar mengajar termotivasi, yakni minat belajar akan timbul, konsep abstrak tersajikan konkrit dan karena itu jadi lebih mudah dipahami. Montessori menjelaskan. bahwa. semua. material. yang. berguna. untuk. mendorong. perkembangan anak secara intelektual dan melatih keterampilan anak (Hainstock, 1997: 82). Hal tersebut peneliti simpulkan bahwa alat peraga membantu melatih perkembangan anak secara intelektual, minta belajar akan timbul dan mampu melatih konsep dari konkret ke abstark dan lebih mudah dipahami. 2.1.1.3.3. Alat Peraga Matematika Montessori Ruseffendi dalam Sundayana (2014: 7) menjelaskan bahwa alat. peraga adalah alat yang menerangkan atau mewujudkan konsep matematika, sedangkan menurut Pramudjono dalam Sundayana juga memaparkan bahwa alat peraga matematika ialah benda konkret yang dibuat, dihimpun dan disusun secara sengaja dan digunakan untuk membantu menanamkan dan mengembangkan konsep matematika (2014: 7). Kegiatan terhadap objek langsung berupa pengalaman dan penggunaan metode pembelajaran pada anak kelas bawah sangat penting dalam pengembangan dan pemikiran aritmatikanya. Alat peraga matematika Montessori adalah material yang dirancang berdasarkan konsep dan desain yang unggul yang mencakup pemahaman matematika yang ingin dicapai (Lillard, 1997: 137)..

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara terhadap Kepala Sekolah ............   58  Tabel 3.2 Kisi-kisi Pertanyaan Guru Kelas II .................................................
Tabel 4.10 Komentar Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
Gambar 1.4 Manik-Manik Satuan, Puluhan,dan Ratusan
Gambar 2.2 Konsep Pembagian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian pada data siswa berjumlah 895 record dengan kondisi reduksi atribut sebesar 75% diurutkan dari nilai information gain(IG) yang terendah dengan perbandingan

Hal ini dikarenakan proses tunneling yang dilakukan di router dapat memberikan hasil jitter yang lebih baik karena untuk 6to4 tidak terdapat fragmentasi ketika paket dikirim dari

Sumber : Competitor Statistic Report 2013 Grand Jatra Hotel Pekanbaru 2014 Pada table diatas dapat dilihat bahwa hotel dengan klasifikasi bintang 5 memiliki Occupancy

kemacetan kertas pada printer 45 kertas banner, memasukkan 22 kertas berpelapis, memasukkan 20 kertas foto, memasukkan 20 kertas mengkilap, memasukkan 20 kertas ukuran bebas,

IBADAH HAJI DAN UMRAH ANTARA BIRO PENYELENGGARA DENGAN JEMAAH HAJI DAN UMRAH Dalam bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yaitu mengenai

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang diterima secara lengkap, benar dan jelas serta telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan

Sedangkan CAR di BPR BKK Ungaran awal merger minus 2,03 persen hal tersebut terjadi karena modal habis untuk menutup kerugian karena kredit macet dan kekurangan PPAP, tetapi

dalam proses mereka belajar guru lebih sering mengisi apa yang ada dalam kognitif dan murid kurang mengetahui akan pentingnya sebuah aplikasi, padahal dalam mata