• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENJUALAN PRODUK UTAMA (Studi Kasus pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis) ARIEF BUDI KUSUMAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENJUALAN PRODUK UTAMA (Studi Kasus pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis) ARIEF BUDI KUSUMAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENJUALAN PRODUK UTAMA

(Studi Kasus pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis) ARIEF BUDI KUSUMAH

ABSTRAK

Penjualan produk utama merupakan tujuan utama perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Banyak atau tidaknya produk utama yang terjual tergantung pada perusahaan tersebut bagaimana memasarkan produknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh pendapatan produk sampingan yang diukur dengan cara penjualan produk sampingan dikurangi biaya proses lebih lanjut terhadap penjualan produk utama yang diukur dengan harga jual produk utama ( per unit ) dikalikan dengan jumlah produk yang terjual selama satu tahun. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus pada perusahaan Rasa Asli Ciamis yang memiliki produk sampingan yang telah diolah terlebih dahulu sebagai penambah pendapatan perusahaan selama tahun 2007-2011. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresei sederhana dengan program SPSS versi 16.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaruh pendapatan produk sampingan terhadap penjualan produk utama. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa secara parsial pendapatan produk sampingan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan produk utama.

Kata Kunci : Pendapatan Produk Sampingan dan Penjualan Produk Utama

ABSTRACT

Sales main products is the company's main goal to obtain maximum profit. A lot of whether or not main product sold depends on the company how to market its product. The purpose this study was to examine and analyze the effect by product revenues as measured with by product sales deducting the cost of any further proceedings against main product sales as measured byby the product selling price multiplied by the number products thet were sold during the year. This research conducted with a case study on the company Rasa Asli Ciamis that have by product and have been procces firstas an addition to the company earning for the year 2007-2011. Analysis of the datais simple regresi analysis with SPSS version 16.0. The purpose this research was to influence byproduct revenue for sales of main products. By using a method analysis descriptive with case study approach. Research results showed that the influence byproduct revenues influential positive and significantly on sales of the main product.

(2)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam proses produksinya, perusahaan manufaktur ini ada yang memiliki skala besar dan ada juga yang skala kecil. Skala besar ini merupakan perusahaan yang memiliki omset penjualan yang besar dan memiliki pabrik dengan teknologi yang tinggi sehingga dapat membuat produk yang lebih baik. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki skala kecil hanya mengandalkan tenaga kerja manusia dengan modal yang relatif kecil dan dibarengi omset penjualan yang relatif lebih kecil.

Dalam perusahaan manufatur ada yang memproduksi produk gabungan ( joint product ). Dalam produk gabungan dapat berupa produk utama ( main product ) dan produk sampingan ( by product ). Produk utama merupakan sumber utama dalam pendapatan perusahaan. Perbedaan produk utama dengan produk sampingan terletak pada total nilai jualnya, produk sampingan adalah produk dengan total nilai yang relatif lebih kecil dan dihasilkan secara bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar. Sedangkan produk dengan nilai yang lebih besar ini disebut produk utama.

Produk sampingan terbagi dalam dua kelompok, yaitu produk sampingan yang dijual dalam bentuk aslinya ketika tahap pemisahan dengan produk gabungan dan produk sampingan yang memerlukan pengolahan lanjutan sebelum layak dijual. Produk sampingan yang siap dijual setelah titik pisah dari produk utama memiliki nilai jual yang relatif rendah, tetapi dengan adanya proses lebih lanjut maka produk sampingan ini memiliki nilai jual yang relatif lebih tinggi dibandingkan produk sampingan yang tidak di olah lebih lanjut. Produk sampingan yang diolah lebih lanjut ini akan dikenakan biaya proses lebih lanjut dimana biaya ini akan mengurangi jumlah pendapatan perusahaan pada laporan rugi laba.

Perusahaan Rasa Asli adalah nama sebuah perusahaan perseorangan yang memproduksi minyak goreng (produk utama). Selain itu perusahaan ini juga menghasilkan produk sampingan yaitu galendo yang diolah lebih lanjut sebelum dijual sehingga memiliki berbagai macam ras. Perusahaan Rasa Asli didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan sentra oleh-oleh khas daerah Ciamis baik yang dipasarkan di daerah sendiri maupun ke luar daerah ciamis.

Dalam memperoleh tambahan pendapatan, perusahaan ini juga menjual produk sampingan yang diproses lebih lanjut. Penjualan produk sampingan akan memberikan dampak positif terhadap penjualan produk utama, dengan meningkatnya pendapatan produk sampingan secara langsung akan berpengaruh terhadap penjualan produk utama karena produk sampingan merupakan produk gabungan.

Melihat pentingnya pendapatan produk sampingan bagi perusahaan, karena dapat berpengaruh terhadap pendapatan penjualan produk utama yang akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Dari uraian diatas penulis ingin mengadakan penelitian dan menguraikannya dalam suatu karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Produk Sampingan Terhadap Penjualan Produk Utama“ ( Studi Kasus di Perusahaan Rasa Asli Ciamis ).

(3)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pendapatan produk sampingan pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis? 2. Bagaimana penjualan produk utama pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis?

3. Bagaimana secara parsial pendapatan produk sampingan terhadap penjualan produk utama pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dengan melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pendapatan produk sampingan pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis.

2. Untuk mengetahui penjualan produk utama pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis. 3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan produk sampingan terhadap penjualan

produk utama pada Perusahaan Rasa Asli Ciamis. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi banyak pihak antara lain : 1. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan perbandingan antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan praktek yang terjadi di lapangan.

2. Bagi perusahaan Rasa Asli Ciamis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja perusahaan dalam meningkatkan pendapatan usahanya.

3. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan dapat menambah wawasan ilmiah.

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Perusahaan Rasa Asli Ciamis dan Penelitian yang penulis lakukan dilaksanakan mulai dari bulan Mei sampai dengan Oktober.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pendapatan Produk Sampingan

Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri

Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan modal, dan biasanya kenaikan tersebut berwujud aliran kas masuk ke unit usaha. Aliran kas masuk ini terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan penjualan output perusahaan. Sedangkan produk sampingan merupakan satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih rendah dengan total pendapatan perusahaan, yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi. (Mulyadi, 1993: 259).

(4)

Dari pengertian pendapatan dan produk sampingan diatas dapat saya simpulkan bahwa pendapatan produk sampingan itu adalah jumlah kekayaan yang berupa aliran kas dari penjualan produk yang dihasilkan secara bersamaan dengan produk utama dengan nilai penjualan yang reltif rendah dengan total pendapatan perusahaan.

2.1.2 Karakteristik Produk Sampingan

Menurut Mulyadi dalam buku “Activity Based Cost System” bahwa produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat atau tidaknya produk tersebut dijual pada titik pemisahan dari produk utama.

1. Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut.

2. Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah dari produk utama.

2.1.3 Akuntansi Produk Sampingan

Menurut Mulyadi dalam buku “Activity Based Cost System” menyatakan bahwa metode akuntansi yang digunakan untuk memperlakukan produk sampingan dapat dibagi menjadi 2 golongan :

1. Metode Tanpa Kos

Metode-metode yang tidak mencoba menghitung kos produk sampingan atau sediaanya, tetapi memperlakukan pendapatan penjualan produk sampingan sebagai pendapatan atau pengurang biaya produksi. Berikut beberapa uraian metode perlakuan terhadap pendapatan penjualan produk sampingan :

a. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pendapatan di luar usaha.

b. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang kos penjualan.

c. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan produk utama.

d. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang total biaya produksi.

2. Metode Kos

Merupakan metode biaya pengganti (replacement cost method) biasanya digunakan dalam perusahaan yang produk sampingannya dipakai dalam pabrik sebagai bahan baku penolong. Kos yang diperhitungkan dalam produk sampingan adalah sebesar harga beli atau biaya pengganti yang berlaku di pasar. Jumlah ini kemudian dikreditkan pada akun pusat pertanggungjawaban Result-Producing Activity biaya bahan baku, sehingga mengurangi biaya produksi produk utama.

2.1.4 Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut

Keputusan untuk menjual atau memproses produk lebih lanjut membutuhkan informasi differensial yaitu pendapatan differensial setelah pemrosesan lebih lanjut dan biaya tambahan untuk memproses lebih lanjut (Sulastiningsih & Zulkifli, 1999: 212). Apabila pendapatan differensial memproses lebih lanjut melebihi biaya differensialnya, maka manajemen memilih alternatif memproses produknya lebih lanjut dan sebaliknya apabila pendapatan differensial memproses lebih lanjut lebih rendah dari biaya differensialny, maka manajemen langsung menjual produknya.

(5)

2.1.5 Hukum Pajak Penghasilan Federal dan Biaya Perhitungan Produk Gabungan dan Produk Sampingan

Ikhtisar dari sudut pandang hukum diberikan di Aturan Pajak Penghasilan Federal (Federal Income Tax Regulation), yang menyatakan sebagai berikut:

“Persediaan dari perusahaan penambangan dan manufaktur. Wajib pajak yang terlibat dalam penambangan atau produksi, dimana engan proses yang sama atau serangkaian proses yang sragam menghasilkan produk dengan dua atau lebih jenis, ukuran, atau tingkatan prduk, dapat persetujuan Komisioner (dari Interval Revenue Service), menggunakan biaya hasil alokasi tersebut sebagai dasar untuk menilai persediaan, asalkan alokasitersebut memiliki hubungan yang wajar tehadap nilai jual dari masing-masing jenis, ukuran atau tingkatan produk yang berbeda-beda.”

Kutipan tersebut diatas menyarankan agar harga pasar produk yang menjadi pertimbangan utama, tetapi kutipan tersebut tidak secara eksplisit menyetujui penggunaan metode harga pasar untuk mengalokasikan biaya gabungan. Kata-kata “menurut praktik perdagangan yang diakui dan dengan persetujuan komisioner” mengimplikasikan dengan jumlah situasi yang dapat terjadi begitu bnyak untuk dapat dicakup dalam aturan yang mengizinkan atau melarang metode perhitungan biaya tertentu. Maka jelaslah disini bahwa hukum pajak tidak menyelesaikan masalah perhitungan biaya produk gabungan dan produk sampingan.

2.1.6 Penjualan Produk Utama

Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.

Pengertian penjualan menurut Chairul Marom (2002: 28) menyatakan bahwa : “Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”.

Produk utama merupakan produk dengan nilai yang lebih besar biasanya diproduksi dalam jumlah lebih besar dibandingkan dengan produk sampingan. Produk ini adalah tujuan utama dari perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa.

Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan produk utama merupakan pendapatan utama perusahaan dengan nilai lebih besar diperoleh dari transaksi antara penjual dan pembeli dengan kesepakatan diantara kedua belah pihak 2.1.7 Alokasi Joint Cost

Masalah pokok yang dihadapi dalam mengalokasikan biaya produk bersama adalah karena sifatnya yang indivisible artinya biaya produk bersama tidak dapat diidentifikasikan secara spesifik dengan setiap jenis produk yang dihasilkan secara simultan melalui proses produksinya. Karena itu metode alokasi yang tepat harus dipakai sebagai dasar dalam mengalokasikan biaya bersama kepada masing-masing produk.

2.1.8 Pengaruh Pendapatan Produk Sampingan Terhadap Penjualan Produk Utama

Untuk meraih penjualan dan mencapai target penjualan produk perusahaan yang telah direncanakan, perusahaan membutuhkan suatu rangkaian kegiatan, kegiatan tersebut adalah kegiatan pemrosesan lebih lanjut dari sisa produk utama. Melalui kegiatan ini perusahaan dapat membuat produk sampingan yang diproses lebih lanjut, selain itu kegiatan ini juga mengusahakan agar dapat memanfaatkan produk sesuai yang

(6)

diinginkan konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan pelanggan yang siap untuk membeli produk perusahaan, pada akhirnya akan diperoleh penjualan yang diharapkan dan perusahaan akan meraih keuntungan yang diharapkan.

Dilihat dari metode tanpa kos, dikatakan bahwa Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan produk utama. Oleh karena itu produk sampingan sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan yang akan menentukan tingkat penjualan produk utama.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Hipotesis yang penulis ambil adalah “Pendapatan produk sampingan berpengaruh terhadap penjualan produk utama”.

III. Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan Rasa Asli Ciamis yang memproduksi produk bersama. Dengan objek penelitiannya adalah pendapatan produk sampingan dan penjualan produk utama.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Bebas (Independent variabel) dalam penelitian ini adalah pendapatan produk sampingan.

2. Variabel Terikat (Dependen Variabel) dalam penelitian ini adalah penjualan produk utama.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat, dengan cara :

a. Observasi

Yaitu pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan objek yang diteliti.

b. Wawancara

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak manajemen perusahaan yang kompeten untuk memperoleh

Pendapatan Produk Sampingan 1. Harga Jual produk sampingan 2. Jumlah produk sampingan yang terjual 3. Biaya pengolahan Penjualan Produk Utama 1. Jumlah produk utama yang terjual 2. Harga jual produk utama

(7)

penjelasan-penjelasan yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Studi Dokumen

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Kegunaan dan literatur ini adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian.

3.3 Model atau Paradigma Penelitian

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan,memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca (Mohammad Nazir, 2003 : 358).

Selanjutnya penulis melakukan analisis data dengan menggunakan analisa deskriftif kualitatif dalam hal ini penulis menganilisis data yang diperoleh dari perusahaan mengenai pendapatan produk sampingan dan penpenjualan produk utama. Unutuk menganalisia data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik parametik untuk pengujian hipotesis.

Data yang telah dikumpulkan akan diperoleh dan dianalisis sebagai berikut : 1. Analisis Regresi

Adalah metode statistik yang mengukur jumlah perubahan rata-rata dalam variabel dependen yang terkait dengan unit perubahan dalam satu variabel independen atau lebih (Horngern, Datar, dan Foster, 2005 : 557). Dalam hal ini analisis ini digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan fungsional antara pendapatan produk sampingan (X) dan pendapatan produk utama (Y).

Adapun formulasi persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

(Sugiyono, 2007 :261)

Keterangan :

X = Pendapatan Produk Sampingan Y = Pendapatan Produk Utama

a = Konstanta (Bilangan Tetap) yaitu besarnya variabel Y apabila variabel X = 0

X Y

(8)

b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel X berubah satu satuan.

= Forecast Error

2. Analisis Koefisien Korelasi

Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Ukuran yang dipakai untuk menyatakan derajat tersebut dinamakan koefisien korelasi (r).

Koefisien korelasi dirumuskan sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ { ∑ ∑

(Sugiyono, 2007 : 228)

Keterangan

n Waktu Periode

r Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y X Pendapatan Produk Sampingan

Y Penjualan Produk Utama 3. Koefisien Determinasi

Merupakan pengkuadratan dan nilai korelasi . Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas (pendapatan produk sampingan) dan variabel terikat (penjualan produk utama). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

(Sugiyono, 2004 : 231)

Keterangan

Kd Koefisien Determinasi

= Koefisien Korelasi Dikuadratkan 4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang penulis telah rumuskan, data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji t. Uji t ini dilakukan untuk mengukur tingkat signifikan dari koefisien. Variabel dependen terhadap variabel independen,

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2007 : 230)

Keterangan :

t = Hasil hitung dari r = Koefisien korelasi n – 2 = Derajat kebebasan

= Koefisien determinasi N Ukuran sampel

5. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tesebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah diterapkan diterima atau tidak.

Untuk pengolahan data akan digunakan program SPSS versi 16.00 sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.

(9)

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendapatan produk sampingan terhadap penjualan produk utama pada perusahaan Rasa Asli Ciamis periode 2007-2011, baik secara simultan maupun secara parsial.

1. Pendapatan produk Sampingan

Kenaikan tertinggi pada tahun 2011 pendapatan produk sampingan Perusahaan Rasa Asli mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar Rp 2.057.500. hal ini disebabkankan karena produk sampingan diolah terlebih dahulu sesuai dengan keinginan atau spesifikasi konsumen sehingga produk tersebut banyak diminati oleh konsumen dan pendapatan produk sampingan bertambah.

2. Penjualan Produk Utama

Penjualan produk utama perusahaan Rasa Asli Ciamis antar periode secara keseluruhan mengalami peningkatan terjadi karena peusahaan memperluas wilayah pemasaran dan memperbanyak jumlah produksi. Tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan.

Penjualan produk utama pada perusahaan Rasa Asli mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.754.300, kenaikan ini disebabkan oleh bertambahnya produksi produk utama yang akibatnya penjualan produk utama meningkat dan permintaan pasar yang meningkat.

Sedangkan pada tahun 2009 perusahaan Rasa Asli mengalami penurunan penjualan produk utama sebesar 5.231.750, penurunan penjualan ini dikarenakan produksi yang dilakukan perusahaan telah menurun sehinga permintaan pasar pun sedikit.

3. Pengaruh Pendapatan Produk Sampingan Terhadap Penjualan Produk Utama Untuk mengetahui pengaruh antara pendapatan produk sampingan berupa galendo terhadap penjualan produk utama berupa minyak goreng pada perusahaan Rasa Asli Ciamis, maka dilakukan uji statistik koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan derajat asosiasi atau derajat keeratan antara variabel independen ( pendapatan produk sampingan ) dan dependen ( penjualan produk utama ).

Tabel 4.5

Pendapatan Produk Sampingan dan Penjualan Produk Utama Periode 2007-2011 Tahun Pendapatan Produk Sampingan ( Rp ) Penjualan Produk Utama ( Rp ) 2007 Rp 14.957.750 Rp 178.998.800 2008 Rp 16.427.500 Rp 186.765.250 2009 Rp 18.014.000 Rp 191.997.000 2010 Rp 19.871.250 Rp 198.527.350 2011 Rp 21.928.750 Rp 206.812.000

( Sumber: Perusahaan Rasa Asli, yang telah diolah)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui pendapatan produk sampingan dan penjualan produk utama perusahaan Rasa Asli.

Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Setelah diperoleh hasilnya, kemudian dianalisis untuk mengukur tingkat pengaruhnya.

(10)

a. Persamaan Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel terikat dikaitkan dengan perubahan dalam satu variabel bebas.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Y a + bX ( Sugiyono, 2004 : 245 )

Setelah diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0 (Lampiran I, halaman 56) diperoleh hasil :

a = 12,968 b 0,365

Setelah nilai a dan b diketahui, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y 12,968 + 0,365X

Bahwa berdasarkan persamaan regresi di atas tersebut didapat nilai dari konstanta a adalah 12,968 dan hasil dari koefisien b adalah 0,365. Jadi setiap kenaikan pendapatan produk sampingan memberikan pengaruh yang baik. Dengan demikian setiap kenaikan satu rupiah pendapatan produk sampingan maka akan meningkatkan penjualan produk utama sebesar 0,365 dimana setiap kenaikan pendapatan produk sampingan akan diikuti dengan kenaikan penjualan produk utama.

b. Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat asosiasiatau derajat kerataan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis korelasi pearson produck moment untuk menentukan apakah variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Setelah diolah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0 ( lampiran I, halaman 56) diperoleh nilai r 0,998. Koefisien korelasi sebesar 0,998 menunjukan adanya korelasi positif antara pendapatan produk sampingan dan penjualan produk utama, tanda positif menunjukan adanya korelasi searah atau korelasi langsung antara dua variabel, yang berarti setiap kenaikan nilai X akan diikuti dengan kenaikan nilai Y, demikian juga sebaliknya. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut :

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,998 termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi terdapat hubungan yang sangat kuat antara pendapatan produk sampingan dan penjualan produk utama.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah diolah menggunakan SPSS versi 16.0 (lampiran I, halaman 56) diperoleh r2 0,996.

Koefisien Determinasi menggunakan rumus : Kd = (r2) x 100%

= 0,996 x 100% = 99,6%

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh koefisien determinasi sebesar 99,6% sedangkan sisanya 0,04% merupakan pengaruh dari faktor lain diluar pendapatan produk sampingan seperti piutang dagang dan beban bunga.

(11)

d. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji kebenaran adanya pengaruh pendapatan produk sampingan terhadap penjualan produk utama pada perusahaan Rasa Asli Ciamis, maka hipotesis yang penulis gunakan yaitu dengan prosedur sebagai berikut :

1) Penetapan Hipotesis Operasional

Pendapatan produk sampingan tidak mempunyai pengaruh terhadap

besarnya penjualan produk utama

Pendapatan produk sampingan mempunyai pengaruh terhadap

besarnya penjualan produk utama. 2) Penetapan Tingkat Signifikansi

Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dengan taraf nyata 5% ( α 0,05 ). Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan kedua variabel mempunyai korelasi yang cukup nyata.

3) Uji Signifikansi

Sedangkan untuk menguji pengaruh X terhadap Y, maka dapat digunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yaitu pendapatan produk sampingan sebagai variabel independen dengan penjualan produk utama sebagai variabel dependen.

Berdasarkan hasil perhitungan pada program SPSS yang terdapat dalam tabel coefficients pada lampiran 1, diperoleh nilai thitung sebesar 26,764 kemudian thitung ini dibandingkan dengan ttabel pada degree of freedom (df) n-2 = 3 dan  = 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,353. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel (26,764 > 2,353) atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig. diperoleh 0,000 nilai tersebut kurang dari nilai  (0,05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% pendapatan produk sampingan berpengaruh signifikan terhadap penjualan produk utama.

PENUTUP Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari Perusahaan Rasa Asli Ciamis, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendapatan produk sampingan perusahaan Rasa Asli Ciamis secara keseluruhan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Disebabkan karena produk sampingan diolah terlebih dahulu sesuai dengan keinginan atau spesifikasi konsumen sehingga produk tersebut banyak diminati oleh konsumen dan pendapatan produk sampingan bertambah.

2. Penjualan produk utama perusahaan Rasa Asli Ciamis antar periode secara keseluruhan mengalami peningkatan terjadi karena peusahaan memperluas wilayah pemasaran dan memperbanyak jumlah produksi. Tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan karena permintaan pasar berkurang dan jumlah produksi dikurangi karena cuacu hujan yang membuat bahan baku tidak bagus.

3. Terdapat pengaruh yang sangat kuat antara pendapatan produk sampingan dengan penjualan produk utama dilihat adanya keterkaitan satu sama lain antara produk

(12)

sampingan dengan produk utama karena produk sampingan dan produk utama adalah produk gabungan.

4. Berdasarkan hasil perhitungan pendapatan produk sampingan dengan penjualan produk utama terjadi pengaruh yang kuat yaitu sebesar 99,6%. Pengujian hipotesis pada tingkat keyakinan 95% diperoleh thitung ttabel yaitu dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05. Maka pendapatan produk sampingan berpengaruh signifikan terhadap penjualan produk utama

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan baik unuk perusahaan maupun untuk pengembangan penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Perusahaan

Perusahaan agar lebih meningkatkan pendapatan produk sampingan yang sudah diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan penjualan produk utama agar produk utama tersebut tidak tergantikan oleh produk sampingan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai pendapatan produk sampingan dan penjualan produk utama dalam dunia perusahaan. Selain itu juga, disarankan untuk menambah variabel lain dalam penelitian ini misalnya harga pokok produk sampingan, biaya produksi dan laba perusahaan agar pembahasannya lebih dapat berkembang lagi.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Armanto, Witcaksono. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Blocher, Edward J, Kung H. Chen, Thomas W. Lin, Susty Ambarriani. 2001. Manajemen Biaya. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Bustami, Bastian,dkk. 2006. Akuntansi Biaya:Teori dan Aplikasi. Jakarta: Graha Ilmu Carter, Usry. 2002. Cost Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

Don, R. Hansen, Maryanne, M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2007. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Horngren, Charles T.M Datar, Srkant, Foster, George, 2005. Akuntansi Biaya. Edisi

Kesebelas, Indeks. Jakarta:

Iriyani. Jenis-jenis Perusahaan. (online).

(http://www.docstoc.com/docs/65938082/jenis-jenis-perusahaan diakses pada tanggal 14 Juni 2012).

Kholmi Masiyah, Yuningsih. 2004. Akuntansi Biaya. Cetakan Keempat. UMM Pers Malang.

Marom, Chairul. (2002). Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Edisi ke-dua. Jakarta: Penerbit Grasindo

Milton, F. Usry, Hammer. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta: Erlangga. Muhadi, Joko Siswanto. 2002. Akuntansi Biaya 2. Jakarta: Kanisius. Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: STIE YKPN.

(_______). 2003. Activity Based Cost System. Edisi 6. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. (_______). 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Yogyakarta: UUP AMP YKPN.

Nazir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Ghalia Indonesia Jakarta: Ghalia Indonesia

(14)

Qodariyah, Lailatul. 2006. Analisa Biaya Bersama Guna Menentukan Harga Pokok Produk Utama dan Produk Sampingan. Pada Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Malang.

Romadhonisp. 2010. Analisis Alokasi Biaya Bersama dalam Rangka Penentuan Laba pada PD. Krupuk Adi Makmur. Jurnal Akuntansi, (Online), (http://romadhonisp.wordpress.com/2010/05/14/jurnal-akuntansi/ diakses pada tanggal 9 Oktober 2012).

Setiawan, Hendara, Victor Lisias. 2009. Evaluasi atas harga pokok produk sampingan dalam kaitannya dengan perhitungan laba perusahaan. (online). (http://jurnal.stiekesatuan.ac.id/index.php/jir/article/view/24/33 di akses pada tanggal 15 Juni 2012).

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

(_______). 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

(_______). (2007). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja pengrajin sulam usus dalam meningkatkan ekonomi keluarga menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki etos

Gua sih emang awalnya ngga terlalu suka liat media, tapi buat ngilangin bosen aja jadinya makin suka, terus suka gunain buat nyari informasi aja, terus karena gua ngeliat ada

Program dan media komunikasi pemasaran yang dapat di benchmark oleh restoran Kumaramen dari restoran Jigoku ramen dan Bober café adalah dengan memperbaiki bauran komunikasi

Stock split sebagai tindakan memecah saham menjadi n lembar saham dengan harga per lembar saham baru sebesar 1/n harga saham sebelumnya, dilakukan oleh manajer perusahaan

Berdasarkan hasil studi, diusulkan rekomendasi peningkatan kematangan sistem interaksi pembelajaran di Fasilkom UEU dalam dua aspek, yaitu (a) Organisasi dan Manajemen

Berdasarkan tujuan penelitian yang ditetapkan dan setelah dilakukan penelitian maka telah dicapai kesimpulan dari hasil penelitian yaitu: berdasarkan hasil survei kuesioner

Dalam rangka menahan arus pengaruh pendidikan barat yang dikelola Pemerintah Kolonial Belanda, Tuan Guru Muhammad Kasyful Anwar bekerjasama dengan Tuan Haji Setta, seorang

Dilihat dari meminta komitmen pe- serta untuk penanganan kasus dapat di- pahami bahwa guru bimbingan konseling sudah meminta komitmen kepada para pe- serta konferensi