• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reaksi Rakyat Terhadap Keserakahan Voc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Reaksi Rakyat Terhadap Keserakahan Voc"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

REAKSI RAKYAT TERHADAP KESERAKAHAN VOC

A. Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap kekuasaan Portugis dan Spanyol

Terjadi sejak dikuasainya pasar perdagangan rempah-rempah terbesar di Asia tenggara yaitu Malaka tahun 1511, dikuasainya pusat rempah-rempah oleh Portugis yaitu Maluku tahun 1526 dan setelah perjanjian Saragosa antara Spanyol dan Portugis.

Perlawanan terhadap Portugis antara lain :

1. Perlawanan kerajaan Aceh yang dipimpin Sultan Ali Mughayat Syah dan dilanjutkan Sultan Iskandar Muda Perang tersebut disebabkan oleh persaingan antara kerajaan Aceh dengan Portugis dalam memperebutkan jalur perdagangan di selat Malaka. Usaha Aceh untuk menying kirkan Portugis dilakukan dengan cara melengkapi kapal dagangnya dengan prajurit dan persenjataan, menjalin kerjasama dengan kerajaan Demak, dan meminta bantuan persenjataan ke Turki, Inggris, Goa dan Gujarat. Dalam perang tersebut tidak ada yang menang dan yang kalah. Perang berakhir setelah jatuhnya pelabuhan Malaka ke tangan Belanda tahun 1641.

2. Perlawanan Kerajaan Demak

Untuk menyingkirkan Portugis dari Malaka, Pangeran Sabrang Lor atau Dipati Unus menghimpun dan mengirimkan pasukan dari Jawa,Makasar,Lampung dan bekerjasama dengan kerajaan Aceh untuk merebut pelabuhan Malaka namun gagal karena kalah persenjataan bahkan Dipati Unus tertembak namun masih selamat sampai di Jawa. Untuk menghalangi kekuasaan Portugis atas Jawa pengganti Dipati Unus yaitu Sultan Trenggono memperluas kekuasaan ke Jawa Barat dan Jawa Timur.Tetapi Pasuruan dan Blambangan tidak berhasil ditaklukkan.

(2)

3. Perlawanan Kerajaan Ternate

Perlawanan mulai terjadi sejak tahun 1533 yang dipimpin Sultan Dajalo.Perang ini disebabkan oleh adanya monopoli perdagangan oleh Portugis, Portugis ikut campur tangan masalah intern kerajaan serta keserakahan dan kesombongan Portugis yang memandang rendah penduduk Ternate. Untuk itu Sultan Dajalo menyatukan rakyat Ternate, Tidore, dan Irian untuk bangkit melawan Portugis. Pasukan Ternate berhasil membakar benteng dan mendesak pasukan Portugis. Tetapi berkat bantuan pasukan Portugis dari Malaka yang dipimpin Antonio Galvano perlawanan dapat dipadamkan. Pada tahun 1565 perlawanan rakyat bangkit lagi, dipimpin S. Hairun, pasukan Portugis terdesak dan minta diadakan perjanjian damai di benteng New Victoria. S Hairun memenuhi permintaan Portugis namun secara licik S. Hairun dibunuh oleh kaki tangan Portugis di dalam benteng Meninggalnya Sultan Hairun membuat marah rakyat Ternate perlawanan berkobar lagi dan lebih besar dipimpin Sultan Baabulah putra S. Hairun. Pada tahun 1574 benteng Portugis berhasil direbut dan tanggal 28 Desember 1577 Portugis terusir dari seluruh Maluku dan melarikan diri ke Timor-timur.

B. Perlawanan terhadap VOC

Terjadi karena monopoli perdagangan yang dilakukan VOC serta usahanya untuk memperluas daerah jajahan. Perang terhadap VOC diantaranya adalah :

1. Perlawanan kerajaan Mataram

Perlawanan ini disebabkan oleh usaha Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram untuk mengembangkan kekuasaanya di seluruh Jawa. Tetapi usaha ini terhalang oleh VOC yang ada di Batavia. Untuk itu perlu dilancarkan serangan ke Batavia guna menyingkirkan VOC dari pulau Jawa. Alasan Mataram adalah VOC tidak mau mengakui kedaulatan kerajaan Mataram dan berusaha memonopoli perdagangan di Jawa.

Serangan kerajaan Mataram terjadi 2 kali, Tahun 1627 dipimpin Tumeng gung Bahurekso, Suro Agul-Agul, Dipati Uposonto, Dipati Mandurejo,dan Dipati Ukur. Serangan pertama gagal karena banyak persediaan makanan pasukan Mataram di bakar Belanda,jarak Mataram VOC yang jauh dan kalah

(3)

persenjataan perang. Pada serangan kedua dipimpin Pangeran Puger dan Gbr. Sultan Agung H Pangeran Purboyo berhasil mengepung Batavia berhari-hari dalam sera ngan ini Gubernur Jenderal Belanda J.P Coen tewas terkena penyakit kolera

Sepeninggal Sultan Agung, penggantinya yaitu Sultan Amangkurat Mas I justeru bersedia bekerjasama dengan Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat khususnya daerah Pantura, mereka bangkit melawan Belanda dipimpin Trunojoyo yang dibantu pasukan Makasar dipimpin Kraeng Galesung dan berhasil menguasai ibukota kerajaan Mataram.

Pengganti Amangkurat Mas I adalah Amangkurat Mas II. Ibukota Mataram dipindah ke Surakarta ia berhasil menyingkirkan Trunojoyo berkat bantuan Belanda. Tetapi Amangkurat Mas II sadar, kerjasama dengan Belanda lebih banyak ruginya maka ketika Untung Suropati melawan Belanda ia justeru mendukung dan kapten Tack berhasil dibunuh. Belanda berusaha memecah belah kerajaan Mataram, maka ketika terjadi perang yang dipimpin P.Mangkubumi dan Raden Mas Said diselesaikan dengan perjanjian Gianti dan perjanjian Salatiga. Perjanjian Gianti berisi kerajaan Mataram dibagi menjadi 2 Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. P.Mangkubumi menjadi raja di Kasultanan Yogyakarta bergelar Sri Sultan Hameng ku Buwono I, sedang perjanjian Salatiga membagi kasunanan Surakarta mnjadi 2 yaitu Kasuna nan Surakarta dan Mangkunegaran, Raden Mas Said menjadi raja Mangkunegaran bergelar Sri Mangkunegoro I.

2. Perlawanan kerajaan Makasar

Perlawanan ini dipimpin Sultan Hasanudin. Penyebab peperangan adalah keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di Makasar. Untuk itu VOC berusaha menguasai benteng Sombaapu yang strategis karena menghubungkan perdagangan antara Malaka – Jawa –Maluku.Pertama-tama VOC meminta Makasar untuk menutup pelabuhannya bagi kapal-kapal asing kecuali kepada Belanda. Permintaan tersebut ditolak S Hasanudin justeru S Hasanudin menguasai daerah sekitarnya termasuk Bone dan daerah Nusa tenggara. Aru Palaka penguasa Bone tidak terima maka ia minta bantuan Gbr. S. Hasanudin

(4)

Belanda untuk menyingkirkan S Hasanudin, akibatnya perang besar tidak dapat dihindari. S Hasanudin mengalami kekalahan dan terpaksa menandata ngani perjanjian Bongaya sambil mengulur waktu untuk menghimpun kekuatan kembali. Perjanjian Bongaya berisi : VOC memonopoli perdagangan di Makasar, VOC boleh mendirikan benteng Roterdam di Makasar, S. Hasanudin harus melepaskan daerah yang dikuasai termasuk Bone, Aru Palaka diakui sebagai raja Bone, dan Makasar harus mengganti kerugian perang. Setelah kekuatan kembali terkumpul S. Hasanudin melanjutkan perang dan gugur di benteng Sombaapu, pengikutnya yang setia melanjutkan perjuangan ke daerah lain seperti Kraeng Galesung dan Montemerano yang membantu Trunojoyo di Jawa.

3. Perlawanan kerajaan Banten

Di masa Sultan Ageng Tirtayasa, Banten mencapai kejayaan ia menerapkan sistem perdagangan bebas sehingga banyak bangsa berdagang dengan kerajaan Banten. Namun VOC berusaha mendapat hak monopoli perdagangan di Banten, pertama-tama VOC memblokade jalur perdagangan di Banten. Sultan Ageng Tirtayasa minta bantuan Inggris,Denmark dan Perancis. VOC tidak kurang akal dengan siasat de vide et impera Sultan Haji anak Sultan Ageng Tirtayasa berhasil dibujuk Belanda untuk merebut tahta ayahnya.Tahun 1681pasukan VOC yang di bantu S. Haji berhasil mendesak pasukan S. Ageng Tirtayasa. S Ageng tertangkap dan di tawan hingga wafat pada tahun 1692. Sebagai imbalan Sultan Haji harus memberikan Cirebon

S. Ageng Tirtayasa kepada VOC, memberikan hak monopoli dagang lada di Banten dan Lam pung kepada VOC, dan Banten harus mengakui kekuasaan VOC. Namun perlawanan terhadap VOC di Banten terus berlanjut dibawah pimpinan Pangeran Purbaya,Ratu Bagus dan Kyai Tapa.

4. Perlawanan rakyat Maluku

Perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC disebabkan oleh : upaya VOC memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, pelayaran hongi dan hak ekstirpasi yang dilakukan VOC. Pelayaran Hongi yaitu patroli keamanan menggunakan kapal kora-kora untuk mencegah terjadinya penyelundupan perdagangan

(5)

rempah-rempah yang dilakukan rakyat Maluku terhadap bangsa lain. Hak ekstirpasi yaitu pembakaran tanaman cengkeh/ rempah-rempah untuk menjaga kestabilan harga rempah-rempah di pasar dunia.

Perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC dipimpin oleh Kakiali (1635), Telukabesi (1646), Saidi (1650) dan oleh sultan Tidore bernama Sultan Jamaludin. Tertangkapnya S Jamaludin oleh VOC menyebabkan perang besar antara rakyat Tidore yang dipimpin Sultan Nuku putera S. Jamaludin melawan VOC. Siasat yang dipakai adalah mengadu domba antara tentara Inggris dengan tentara VOC. Setelah VOC kalah tentara Inggris disingkirkan dari Maluku, dan Tidore terbebas dari kekuasaan asing untuk sementara.

C. Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda 1. Perang Jawa / Perang Jawa

Disebut perang Jawa karena wilayah pertempuran hampir meliputi seluruh Jawa

Sebab khusus : Dibangunnya jalan raya melewati makam leluhur P. Diponegoro tanpa izin.

Sebab Umum :

a. Penderitaan rakyat akibat harus membayar : pajak tanah (wlah-welit),pajak halaman keku rangan (pangawang-awang), pajak jumlah pintu (pencumpling), pajak ternak (pajigar), pajak pindah nama (penyongket) dan bekti (pajak jabatan).

b. Semakin sempitnya wilayah kerajaan dan menurunnya kedaulatan raj c. Intervensi Belanda dalam pemerintahan kerajaan

d. Masuknya budaya Barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam e. Hapusnya sistem penyewaan tanah bangsawan kepada petani f. Belanda tidak menghormati adat kraton

Strategi perang yang digunakan adalah siasat perang gerilya dengan basis kekuatan di Gua selarong.Dekso, Plered, Pengasih Perlawanan ini didukung para ulama, pejabat kerajaan, bangsawan dan rakyat jelata. Daerah perlawanan meliputi sebagian Jawa Barat, Jawa timur dan terbesar di Tengah dan Yogyakarta. Tokohnya : Sentot Prawirodirjo,Kyai Mojo, P. Adinegoro, P. Ontowiryo, P. Adiwinoto, Kyai Hasan Besari, Suryonegoro, Warsokesumo, Kerto pengalasan, Kartodirjo, Nyi Ageng Serang yang berusia 73 tahun, RT Ario Sosrodilogo ,dll Strategi yang digunakan

(6)

Belanda:mendatangkan pasukan yang lebih besar, melaksanakan benteng stelsel dengan tujuan untuk mempersempit ruang gerak P. Diponegoro, menjanjikan hadiah, dan mengadakan perjanjian dimana secara licik P. Diponegoro ditangkap saat berunding di Magelang selanjutnya dibuang ke Manado dan meninggal di Ujung Pandang.

2. Perang Paderi (Sumatera Barat)

Sebab khusus : adanya pertentangan antara kaum adat dengan kaum Paderi yang hendak menghapuskan kebiasaan kaum adat yang dianggap menyimpang dari ajaran agama Islam.

Kaum adat yang dipimpin Datuk Sati ,dibantu oleh Belanda. Perang ini terbagi menjadi 3 :

a. Masa tahun 1821-1825

Perang terjadi ketika Belanda yang membantu kaum adat menguasai daerah Simawang. Ketika letkol Raff menggantikan Du Puy sebagai residen dan komandan di Padang terjadilah perjanjian Masang isinya adalah gencatan senjata serta Belanda mengakui kekuasaan kaum Paderi atas Lintau, Koto, Telawas,dan Agam.Tujuannya agar pasukan Belanda terkonsentrasi untuk memadamkan perlawanan Diponegoro b. Masa 1825-1830 Perang terjadi karena mereka tidak percaya Belanda akan menepati

janji seperti pengkhianatan Belanda terhadap kaum Paderi di Bonjol. Di masa ini kaum adat membantu kaum Paderi namun Belanda lebih terkonsentrasi karena perang Diponegoro sudah berakhir.

c. Masa 1830 – 1837 Meningkatnya perlawanan kaum Paderi dihadapi Belanda dengan mendatangkan pasukan yang lebih banyak dgn mendatangkan pasukan Ali Basyah Sentot Prawiradirjo dari Jawa. Akibatnya banyak pemimpin kaum

paderi tertangkap termasuk Imam Bonjol, Ia dibuang ke Cianjur, Ambon Tuanku Imam Bonjol dan meninggal di Manado Tokohnya : Tuanku nan Renceh, Tuanku Lubuk Alur, Tuanku Kapau, Tuanku Padang Luar, Tuanku Merapi , Tuanku Padang Lawas, Muhamad Syahab lebih dikenal dengan Imam Bonjol.

(7)

3. Perang Aceh

Latar belakang : Berdasarkan traktat London 1824 Aceh mendapat status sebagai Bufferstate bagi kekuasaan Belanda di Sumatra dengan Inggris di Malaka. Hal ini menyebabkan Aceh bebas melakukan hubungan dengan bangsa lain seperti ke Turki, Italia dan Amerika. Namun sejak adanya traktat Sumatera 1871 Aceh menjadi bagian wilayah Belanda kolonial.

Sebab khusus : Serangan Belanda terhadap kasultanan Aceh dan menduduki Masjid besar AcehPada serangan Belanda pertama, gagal bahkan Jenderal Kohler tewas. Tetapi serangan kedua yang dipimpin Van Swieten berhasil menguasai mesjid Raya dan Istana Aceh.Usaha Belanda menguasai Aceh adalah dengan pemusatan pertahanan, membangun pos-pos penjagaan, konsentrasi stelsel (kota raja sebagai pusat dan dibangun benteng pertahanan

Gbr, Cik Di Tiro, Teuku Umar dan Cut Nya Dien berjarak 5-6 km dari istana), mendekati dan membujuk kaum

bangsawan, mendatangkan Snouck Hurgronje ahli Islammologi ternyata diketahui ada perbedaan pandangan dalam menghadapi Belanda antara bangsawan dengan ulama.Celah inilah yang digunakan Belanda untuk mematahkan serangan rakyat Aceh. Sehingga dengan serangan yang ofensif dipimpin Van Heuts, Aceh terdesak dan banyak pemimpinnya tertangkap. Perlawanan Aceh ini termasuk perlawanan paling lama dalam sejarah melawan Belanda. Tokoh pahlawan Aceh diantaranya Teuku Umar, Panglima Polim, Cut Nyak Din, Cut Meuthia, Cik Di Tiro, Teuku Imam Luengbata, Teuku Cik Tunong (suami Cut Meuthia), Pang Nangru dan Raja Sabil anak Meuthia.

4. Perang Batak dipimpin Si Singamangaraja XII

Sebab khusus : Adanya kecurigaan raja Batak terhadap perluasan wilayah Belanda dengan kedok penyebaran agama (Zending) apalagi setelah Sumatera Barat berhasil dikuasai Belanda. Akibatnya pos-pos Zending Belanda diserang. Strategi yang digunakan dengan menggunakan benteng-benteng alam dan benteng buatan. Berkat bantuan dari Aceh akhirnya pasukan Si Simangaraja XII terdesak dan ia gugur bersama Lopian (puterinya) & kedua putranya Sutan Nagari dan Patuan Anggi.

(8)

5. Perlawanan Saparua (Maluku 1817)

Sebab khusus : Pendudukan Belanda atas benteng Duurstede di Saparua

Sebab lain : kewajiban membuat garam dan ikan asin bagi kepentingan kapal perang Belanda, paksaan bagi pemuda-pemudi negeri untuk menjadi serdadu di Jawa, kegelisahan rakyat Maluku terhadap pajak yang berat serta monopoli perdagangan yang dilakukan Belanda dan peredaran uang kertas yang membingungkan rakyat. Perang besar terjadi dalam perebutan benteng Duurstede tanggal 15 Mei 1817. Semula Patimura memperoleh kemenangan

namun karena kalah persenjataan dan tambahnya pasukan Belanda, benteng Gbr. Patimura tidak dapat dipertahankan, perang dilanjutkan di luar benteng. Pasukan Pattimura semakin terdesak, kapitan Paulus Tiahahu bersama puterinya Christina Marta Tiahahu tertangkap. Akhirnya Patimura pun tertangkap ia dijatuhi hukuman gantung bersama tiga panglimanya yang setia. Pengikut Patimura yang lain diantaranya Ulupaha, Anthoni Rhebock, Thomas Pattiwael, Said Parintah

6. Perang Kalimantan dipimpin Pangeran Antasari dan P. Hidayat penyebabnya Belanda campur tangan masalah pergantian tahta di kerajaan Banjar yaitu pengangkatan Pangeran Tamjidillah oleh Belanda di kerajaan Banjar sedangkan rakyat menghendaki P. Hidayat sebagai raja. Dalam perlawanan ini P. Antasari dibantu Kyai Demang Leman, Kyai Lang lang, dan Haji Buyasin.

7. Perang di Bali dipimpin Raja Buleleng dan patih I Gusti Ktut Jelantik sebab utamanya Belanda hendak menghapuskan hukum tawan karang yaitu kapal-kapal asing yang berlabuh di Bali kapal beserta isinya menjadi hak raja-raja Bali. Perang dilakukan dengan cara puputan atau mengamuk guna mempertahankan benteng Jagaraga.

8 . Perlawanan di Palembang dipimpin S.Badarudin,di Lampung

(9)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

KELOMPOK 3

YULIANA SYAM

HARIS

NURLINDA SARI

KARTINI

SUANDI

SYARIF SAID

JURUSAN TPHP

KELAS 2.2

SMK NEGERI 3 TAKALAR

2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman penutup tanah pada umumnya adalah jenis legum menjalar yang ditanam di antara tanaman tahunan, secara bergilir dengan tanaman semusim atau tanaman tahunan dan sebagai

Namun sejauh ini, dilihat dari besarnya penurunan kadar COD dan tegangan maksimum yang dihasilkan, reaktor MFC volume limbah 2000 mL memiliki potensi yag paling tinggi

Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan publik yang profitable akan mampu memupuk modal sehingga akan tertarik untuk melakukan diversifikasi usaha.Temuan penelitian ini

dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan. Oleh karena itu, sesuai dengan

Bahwa malam hari pada tanggal 31 November 2012, menantu saksi yang bernama Bagus Candra Kartika menjemput Terdakwah dari tempatnya bekerja dan saat di rumah saksi dan menantu

perempuan,karena bahaya yang mengintai kaum perempuan yang menggunakan toilet umum bukan hanya dari segi kesehatan tetapi juga dari segi keamanan dari para lelaki yang

[r]

Dengan demikian, semakin tinggi level penggunaan feses sapi olahan pada ransum ayam buras petelur, justru signifikan meningkatkan kualitas fisik bagian dalam telur.. Hal