• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN ( STUDI PADA OBJEK WISATA MANTAR KABUPATEN SUMBAWA BARAT )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN ( STUDI PADA OBJEK WISATA MANTAR KABUPATEN SUMBAWA BARAT )"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

( STUDI PADA OBJEK WISATA MANTAR KABUPATEN SUMBAWA BARAT )

Uuntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

OLEH:

ADE IRFAN 217120002

KONSENTRASI ENTERPRENUER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMDYAH MATARAM 2021

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

RIWAYAT HIDUP

Ade irfan, Lahir di Bertong pada tanggal 8 Januari 1994. Anak dari pasangan bapak Zainal dan Ibu Mella santika. Saya merupakan anak pertama dari satu bersaudara.

Tahun 1999 memulai pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Bertong dan lulus pada tahunn 2006. Pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Taliwang dan lulus pada tahun 2009. Di tahun 2011 melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Taliwang dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2017 melanjutkan ke perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Mataram, di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Bisnis Konsentrasi Enterprenuer melalui jalur mandiri tertulis.

Tahun 2020 melaksanakan Tri Drama Perguruan Tinggi, yaitu Kuliah Kerja Profesi dan akhirnya penulis dapat meneyelesaikan program studi selama 3,5 tahun.

(8)

viii MOTTO

“ Kegagalan hanya bisa terjadi bila kita menyerah ”

( Bj. Habibie )

“Di manapun engkau berada selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kamu berikan ”

(Bj. Habibie)

“Jika tidak ada bahu untuk bersandar masih ada bahu, selalu ada lantai untuk bersujud ”

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini saya persembahkan karya sederhana ini untuk kedua orang tua tercinta. Ayah dan Ibu serta keluarga yang selalu memberikan motivasi serta semangat untuk terus maju dan pantang menyerah sehingga saya dapat berdiri tegak sampai sekarang ini. Terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang yang tak terhingga serta semangat yang tidak pernah putus setiap harinya untuk selalu memberikan yang terbaik. Terimaksih atas do‟a dan supportnya selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat saya persembahkan. Maafkan saya yang belum bisa menjadi panutan seutuhnya. Tetapi saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik.

Untuk keluarga besar saya, terimakasih telah mendukung dan memotivasi agar karya sederhana ini segera terselesaikan. Tidak lupa pula untuk teman-teman seperjuangan Administrasi Bisnis terutama Konsentrasi Enterprenuer angkatan 2017 yang sama-sama berjuang, terimakasih atas segala cinta dan cerita indah serta kebersamaannya selama ini.

Terimakasih dari saya untuk semua pihak Universitas dan Fakultas terutama dosen-dosen Administrasi Bisnis dan dosen-dosen pembimbing yang sangat berjasa dalam hidup saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

(10)

x

KATA PENGANTAR

ِِمْسِبِميِحَّرلٱِن َّٰ مْحَّرلٱِه

ََّّٰللٱ

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh…

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat RahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, yang berjudul “Strategi pengembangan objek wisata dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan‟‟.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memiliki gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram. Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Maka dengan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. H. Arsyad Abdul Gani, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram.

2. Dr. H. Muhammad Ali, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram.

3. Lalu Hendra Maniza. S.sos., M.M selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis

4. Dr. H. Muhammad Ali, M.Si selaku Dosen Pembimbing I.

5. Nurul Hidayati Indra Ningsih, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing II.

6. Semua dosen Program Studi Administrasi Bisnis yang telah memberikan ilmu, membimbing serta didikan yang sangat berharga selama masa perkuliahan di

(11)

xi

Program Studi S1 Ilmu Administrasi Bisnis, FISIPOL, Universitas Muhammadiyah Mataram.

7. Orang tua beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil bagi penulis agar dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan baik. 8. Ucapan terima kasih untuk teman-teman.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga saran dan masukkan yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis hargai. Akhir kata penulis menaruh harapan besar semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh…

Mataram, 6 Februari 2021

Penulis ADE IRFAN 217120002

(12)

xii

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN KECAMATAM POTO

TANO KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Ade Irfan, Nurul Hidayati Indra Ningsih, S.E., M.M,. Dr. H. Muhammad Ali,M.Si Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Objek Wisata Desa Mantar Dalam Upaya Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat. Pada penelitian ini Strategi Pengembangan Objek Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Kunjungan Wisatawan menggunakan strategi Promosi. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif, sumber data primer dan skunder yang berupa hasil observasi, wawancara, literatur buku, jurnal dan internet.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Wisata Desa Mantar masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus di benahi oleh Pemerintah Desa Mantar dan Pokdarwis seperti, belum bebas sampah, kekurangi air bersih, spot poto yang minim dan sistem pengelolaan Wisata Desa Mantar yang belum maksimal. Sehingga berdampak kepada jumlah pengunjung. Maka Pemerintah Desa Mantar dan Pokdarwis akan berupaya mencari solusi dari semua kekurangan dan kelemahan dengan cara, memperbaiki segala sistem dan tata kelola Wisata Desa Mantar, dengan tujuan untuk meningkatkan kunjungan Wisata Desa Mantar.

(13)
(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... v

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 6

(15)

xv 2.1. Penelitian Terdahulu ... 5 2.2. Landasan Teori ... 10 2.2.1. Pengertian Pariwisata ... 10 2.2.2. Pengembangan Pariwisata ... 12 2.2.3. Pengertian Strategi... 15 2.2.4. Perencanaan Strategi ... 16 2.2.5. Perumusan Strategi ... 18 2.2.6. Tingkat-Tingkat Strategi ... 19

2.2.7. Identifikasi Stategi Melalui Analisis SWOT ... 20

2.2.8. Merumuskan Strategi Untuk Mengelola Pariwisata ... 22

2.2.9. Pengertian Objek Wisata ... 23

2.3. Kerangka Koseptual ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Pendekatan Penelitian ... 26

3.2 Jenis Penelitian ... 26

3.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 27

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6 Teknik Penentuan Informan ... 29

3.7 Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran umum objek penelitian ... 31

(16)

xvi

4.1.2 Keadaan demografis desa mantar ... 32

4.1.3 Sejarah objek wisata mantar ... 34

4.2 Hasil Penelitiandan ... 35

4.2.1 Hasil Penelitian ... 35

4.3 Pembahasan ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

2.1. Penelitian terdahulu ... 9

2.2. Matriks SWOT ... 21

4.1. Luas Wilayah Desa Wisata Mantar Menurut Penggunaan ... 32

4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

4.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 33

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sedang serius digarap oleh negara Indonesia dalam rangka mendorong perekonomian nasional. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar karena Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang luas, yang wilayahnya membentang dari Sabang sampai Marauke. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi sebuah perhatian yang besar dari para ahli dan perencana pembangunan.Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk juga pengusahaan obyek serta daya tarik wisata serta usaha–usaha yang terkait dengan bidang tersebut.

Indonesia memiliki kekayaan kebudayaan dan kesenian masyarakatnya, dan keindahan alamnya yang menjadi daya tarik tersendiri. Dengan kondisi tersebut, maka potensi pariwisata yang dimiliki oleh Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan (Dayansyah, 2014).

Wilayah Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki iklim yang memunculkan beranekaragam flora dan fauna yang mempesona para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.Keadaan geografis Indonesia yang berupa hutan hujan tropis, gunung, pantai dan juga lautan serta keanekaragaman budaya yang merupakan modal dasar .yang sangat potensial untuk dijadikan daerah tujuan wisata yang dikenal di dunia. wisatawan baik asing maupun lokal, Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan

(20)

2

banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomi, sosial dan budaya. Namun, jika pengembangannya tidak di persiapkan dan dikelola dengan baik, justru akan menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat.

Menurut Yoeti dalam Irawan (1996, h.170), wisatawan adalah orang-orang yang melakukan perjalanan sementara waktu ke tempat atau daerah yang sama sekali masih asing baginya. Olehnya karena itu sebelum orang wisatawan melakukan perjalanan wisatanya, terlebih dahulu kita menyediakan prasarana dan sarana pariwisata sebagai berikut: Fasilitas transportasi, Fasilitas akomodasi, Fasilitas Catering service, Obyek dan atraksi wisata, Aktivitas rekreasi, Fasilitas pembelanjaan ,Rumah Makan dan Hotel atau Penginapan. supaya pengunjung dapat nyaman dan merasa tertarik di saat melakukan kunjungan wisata. Dengan demikian setiap daerah Pariwisata harus dapat menydiakan sarana dan prasarana agar membuat calon Wisatawan tertarik mendatangi kawasan Pariwisata tersebut.

Wisata mantar atau desa mantar merupakan salah satu desa atau pariwisata yang masuk wilayah Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat,Wisata Mantar berada di atas punggung bukit pada ketinggian 630 meter di atas permukaan laut. Sejauh mata memandang yang tersaji adalah keindahan Alam. Sejatinya desa wisata bukit mantar di bumi undru Sumbawa Barat itu menyajikan perpaduan panorama alam yang mempesona dan hawa dingin khas pegunungan memandang kearah barat kita bisa menyaksikan gugusan pulau dan keindahan pemandangan alam dengan latar belakang pulau Lombok dan selat alas. Pesona lain yang biasa di nikmati dari atas bukit mantar

(21)

3

adalah pulau panjang yang membentang seakan membelah laut perairan selat alas. Dari punggung bukit itu kita juga bisa memandang Gunung Rinjani yang terkenal di dunia karena keindahan dan keunikannya. Dari puncak bukit mantar kita juga bisa menikmati gugusan pulau-pulau kecil yang di kenal dengan sebutan Gili Balu.

Ekonomi pariwisata adalah kegiatan yang berhubungan dengan fenomena pariwisata untuk memaksimalkan pengunjung yang akan berdampak kepada pendapatan pengelola Wisata Mantar. Adapun kendala-kendala yang yang di hadapi dalam meningkatkan pengunjung yang berdampak kepada pendapatan, masih kurangnya Sumber Daya Manusia, dan kurang memahami teknologi, serta kesadaran terhadap menjaga kelestarian lingkungan Wisata.

Strategi Menurut Marrus dalam Syambudi (2002:31) adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan organisasi, di sertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Strategi pariwisata adalah upaya-upaya yang di lakukan dengan tujuan memajukan , memperbaiki, dan meningkatkan kondisi kepariwisataan suatu obyek dan daya tarik wisata sehingga mampu menjadi mapan dan ramai untuk di kunjungi oleh wisatawan.

Pentingnya pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional, khususnya dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan suatu produktivitas suatu daerah dan negara, dengan berkembangnya pariwisata juga

(22)

4

mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi regional dan Nasional. Menyadari pentingnya strategi pengembangan pariwisata, maka perlu dicarikan alternatif dalam pemanfaatan wilayah wisata Mantar. Sehingga penerapan strategi pengembangan di wilayah wisata Mantar dapat dilakukan secara optimal untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan tidak merugikan masyarakat sekitar, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan wisata Mantar.

Salah satunya dengan pengembangan SDM yaitu pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pada tahun 2015, yang menjadi pengelola pariwisata Mantar dan tetap diawasi oleh Dinas Kepariwisataan secara lagsung. Sebagai pokdarwis yang yang terdiri dari 29 orang pemuda dari masyarakat asli sekitar wisata Mantar. Pokdarwis berperan penting sebagai pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan kembangnya sapta pesona dalam meningkatkan pengembangan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mendakan penelitian mengenai strategi pengembangan yang harus dilakukan di Mantar dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan, maka penulis mengambil judul “STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM UPAYA PENINGKATAN

KUNJUNGAN WISATAWAN MANTAR KABUPATEN SUMBAWA

(23)

5 1.2 Rumusan Masalah

1) Apa sajakah kendala yang terjadi dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar, Kabupaten Sumbawa Barat?

2) Apa upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala yang terjadi dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar, Kabupaten Sumbawa Barat?

3) Bagaimanakah strategi yang dilakukan dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar, Kabupaten Sumbawa Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar Kabupaten Sumbawa Barat.

2) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala yang terjadi dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar, Kabupaten Sumbawa Barat.

3) Untuk mengetahui strategi yang dilakukan dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar, Kabupaten Sumbawa Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

(24)

6

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan masukan pertimbangan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat serta pihak terkait, yang berguna dalam pengembangan pariwisata Mantar dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan di Mantar.

b) Bagi akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan tambahan dalam bidang ekonomi terkait dengan strategi peningkatan kunjungan wisatawan di daerah wisata Mantar

c) Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian tentang strategi dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Mantar ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para peneliti selanjutnya dengan permasalahan yang serupa, dan mampu meningkatkan kualitas penelitian yang akan datang, sehingga dapat menjadi lebih baik dan juga bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan

(25)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Bersumber dari penelitian sebelumnya yang dilakukan, penulis menemukan beberapa yang membahas tentang masalah strategi pemerintah dalam pengembangan pariwisata pantai, antara lain :

1) Ian Asriandy (2016) tentang Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng adalah tujuan penelitian Strategi sebagai Rencana. Adapun beberapa implementasi strategi pengembangan yang teridentifikasi yang dilakukan yakni, (1) Pengembangan yang dilakukan harus terfokus pada satu titik, (2) Keterlibatan semua elemen-elemen yang terkait, (3) Mengidentifikasi secara menyeluruh terhadap obyek yang akan dikembangkan, (4) Melakukan pelatihan-pelatihan baik pemandu wisata, pelaku wisata, dan pengelola wisata, (5) koordinasi yang terus dilakukan kepada pemerintah dan warga sekitar kawasan obyek wisata.

2) Yunitasari (2014) tentang Eksistensi Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri). Tujuan penelitian dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, (1) Pengelolaan pengembangan Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur hingga tercapai industri pariwisata dimulai dari perencanaan progam pengembangan,

(26)

8

pelaksanaan program dan keberhasilan progam yang ditujukan untuk Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur. (2) Keberadaan Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur mampu memberikan lapangan pekerjaan baru ataupun usaha sampingan bagi masyarakat Desa Sendang, sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada di Desa Sendang dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Sendang. (3) Adanya Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sendang, terutama mampu memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, dan sebagian masyarakat mampu membeli barang-barang sekunder seperti barang-barang elektronik dan barang tersier yaitu perhiasan, motor dan mobil sehingga tercapai kesejahteraan hidup.

3) Uli Irawati Panjaitan (2015) dengan judul“Analisis Potensi Dan Strategi Pengembangan Obyek Wisata Alam Air Terjun Teroh-Teroh Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingai” Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Tujuan penelitian dari hasil penelitian ini menunjukkan potensi yang ditawarkan oleh obyek wisata air terjun Teroh-teroh adalah adanya flora dan fauna, panorama alam yang indah, air terjun,sungai, sumber mata air, dan hutan rakyat. Selain itu lokasi wisata dapat dijadikan tempat penelitian berupa flora dan fauna bagi pelajar.

(27)

9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO Keterangan Uraian

1 Nama dan Tahun Ian Asriandy (2016)

Judul Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng.

Jenis Penelitian Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data Observasi, Dokumentasi dan Wawancara

Teknik Analisis Data Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Ian Asriandy (2016) tentang Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng adalah Strategi sebagai Rencana.

2 Nama dan Tahun Yunitasari (2014)

Judul Eksistensi Obyek Wisata Waduk Gajah

Mungkur Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri).. Jenis Penelitian Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data Observasi, Dokumentasi dan Wawancara

Teknik Analisis Data Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Yunitasari (2014) tentang Eksistensi Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri). Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 3 Nama dan Tahun Uli Irawati Panjaitan (2015)

Judul Analisis Potensi Dan Strategi

Pengembangan Obyek Wisata Alam Air Terjun Teroh-Teroh Desa Rumah

(28)

10

Galuh Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jenis Penelitian Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data Observasi, Dokumentasi dan Wawancara

Teknik Analisis Data Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian penelitian ini menunjukkan potensi yang ditawarkan oleh obyek wisata air terjun Teroh-teroh adalah adanya flora dan fauna, panorama alam yang indah, air terjun,sungai, sumber mata air, dan hutan rakyat.

(Sumber : Jurnal Maisarah tahun 2018) 2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pariwisata

Dalam perkembangannya istilah pariwisata belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata di Indonesia. Namun yang jelas, kata pariwisata berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni terdiri dari dua suku kata, yaitu : “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar, sedang wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 1 ayat (1), yang menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau memperlajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Kemudian dalam ayat (3) dinyatakan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta

(29)

11

layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pariwisata Menurut Liga Suryadana (2011, h. 46-48) adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan waktu kunjungan dan motivasi kunjungan. Pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktifitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang komplek juga meliputi industri klasik yang sebenarnya seperti industri kerajinan dan cinderamata, penginapan dan transportasi, secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.

Definisi pariwisata menurut para ahli, adalah sebagai berikut :

1. Oka A.Yoeti dalam Irawan (2010:11) menjelaskan bahwa kata pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu „‟Pari yang berarti banyak,berkali-kali,berputar-putar,keliling,dan wisata yang berarti paerjalanan atau bepergian”.

2. Freuler dalam Irawan (2010:11) Merumuskan pariwisata dengan memberikan batasan sebagai berikut : “Pariwisata dalam arti modern adalah Fenomena dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa,penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaualan berbagai bangsa dan kelas

(30)

12

manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan,industry serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan”.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk menikmati keindahan tempat yang dikunjungi dengan adanya rencana yang sudah ditentukan atau belum ditentukan.

2.2.2 Pengembangan Pariwisata

Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan waktu kunjungan dan motivasi kunjungan. Pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sector-sektor produktifitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang komplek juga meliputi industri klasik yang sebenarnya seperti industri kerajinan dan cinderamata, penginapan dan transportasi, secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Pengembangan Strategi wisata adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik informal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing,

(31)

13

mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk dan meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Wiryokusumo, 2011:7).

Menurut Spillane (2002:51) pengembangan pariwisata memiliki dampak positif maupun dampak negatif, maka diperlukan perencanaan untuk menekan sekecil mungkin dampak yang ditimbulkan. Dampak positif yang diambil dari pengembangan pariwisata meliputi :

1.) Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata merupakan industri padat karya, dimana tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan modal atau peralatan.

2.) Sebagai sumber devisa asing.

3.) Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata secara wajar cenderung mendistribusikan pembangunan dari pusat industri kearah wilayah desa yang belum berkembang, bahkan pariwisata disadari dapat menjadi dasar pembangunan regional. Struktur perekonomian regional sangat penting untuk menyesuaikan dan menentukan dampak ekonomis dari pariwisata.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata adalah :

(32)

14

1) Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang, khususnya jika daerah tersebut hanya bergantung pada satu pasar asing. 2) Polarisasi spesial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar

mempunyai kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar perbankan atau lembaga keuangan lain, sedangkan perusahaan kecil harus tergantung pada pinjaman atau subsidi dari pemerintah dan tabungan pribadi. Hal ini menjadi hambatan dimana terjadi konflik antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.

3) Sifat dalam pekerjaan industri pariwisata cenderung menerima gaji yang rendah, menjadi kerjaan yang musiman.

4) Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri ini dapat menaikan harga tanah, dimana kenaikan harga tanah ini dapat menimbulkan kesulitan bagi penghuni daerah tersebut yang tidak bekerja di sektor pariwisata yang ingin membangun rumah atau mendirikan bisnis disini.

5) Dampak terhadap lingkungan, bisa terhadap polusi air dan udara, kekurangan air, keramaian lalu lintas, dan kerusakan dari pemandangan yang tradisional. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka penulis dapat memberikan pengertian pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang mempunyai daya tarik wisata untuk melakukan rekreasi atau liburan.

(33)

15 2.2.3 Pengertian Strategi

Pengertian strategi Menurut Syambudi dalam Maisarah (2017:10) adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

a) Pengertian Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapatdicapai. b) Pengertian khusus

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Pengertian Strategi Menurut Para Ahli

1. Menurut Chandler dalam Rangkuti (2006:3) menyatakan strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.

(34)

16

2. Menurut David (2011:5) strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas funsional yang memampukan sebuah rencana untuk mencapai tujuan.

3. Menurut Siagian (2007:7) strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang di buat seseorang dalam mencapai tujuannya. 4. Menurut Hubies dan Najib (2008:18) strategi adalah seperangkat

keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang.

2.2.4 Perencanaan Strategi

Perencanaan strategis merupakan proses analisis, perumusan, dan evaluasi strategi-strategi yang diterapkan oleh seorang menejer guna mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar organisasi mampu melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Menurut Darsana dalam Barreto (2011) yang dimaksud dengan perencanaan strategi (strategic planning) adalah suatu proses pengalihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dari program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut, dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas perencanaan strategis merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.

(35)

17

Ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategis.

1) Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil.

2) Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.

3) Perencanaan strategis sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi. Pengertian lain perencanaan strategis menurut Olsen dan Eadie yaitu :“ Perencanaan strategis sebagai upaya yang disiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana organisasi (atau entitas lainnya), dan mengapa organisasinya (atau entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu”. ( Zahari, 2012)

2.2.5 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi Menurut Syambudi dalam Maisarah (2017 : 10) yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicitacitakan dalam lingkungan tersebut.

(36)

18

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

2.2.6 Tingkat-tingkat Strategi

Dengan merujuk pada pandangan Wheelen dan David (2008:15) menjelaskan adanya tiga tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master

Strategy, yaitu : Corporate Strategy, Business Strategy,Functional Strategy.

1) Corporate Strategy Merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan dengan tujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan. Ada tiga macam strategi yang dapat di pakai pada tingkat strategi tingkat korporasi ini yaitu :

a. (Growth gtrategy) adalah strategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang sedang di lalui perusahaan.

b. (Stability Strategy) adalastrategi dalam menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang di hadapi oleh suatu perusahaan.h

(37)

19

c. (Retrenchment Strategy) adalah strategi yang di terapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang di lakukan perusahaan. 2. Business Strategy Merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk

atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industry atau segmen pasar tertentu.

3. Functional Strategy Merupakan strategi yang terjadi di level fungsional

seperti, operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan pengembangan dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga mendapatkan keunggulan bersaing. Strategi ini harus mengacu pada strategi bisnis dan strategi korporasi. Memfokuskan pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang di gunakan dalam memberikan terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan (Customer). Strategi fungsional sering juga di sebut Value-Based-Strategy.

2.2.7 Identifikasi Strategis Melalui Analisis SWOT

Mengidentifikasi strategis merupakan suatu tahapan yang sangat menentukan dalam proses perencanaan strategis, yang dilakukan dengan berdasarkan dari analisis SWOT. Menurut Jan L. Ronchetti dalam An Integrated

Balanced Scorecard Strategic Planning Model for Nonprofit Organizations, Vol.

1 Iss. 1, 2011, pp. 25-35, mengatakan bahwa “ A SWOT analysis is a tool used to

collect stakeholder input and objectively examine the organization’s operating advantages and barriers to effectiveness.” Analisis SWOT Menurut Jan L (2011)

(38)

20

memeriksa secara objektif keuntungan operasi organisasi dan keefektifan Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah dengan menggunakan Matriks SWOT pada matriks dibawah ini:

Tabel 1 Matriks SWOT Internal Eksternal Kekuatan (S) Daftar Kekuatan Kelemahan (W) Daftar Kelemahan Peluang (O) Daftar peluang S-O Strategi Gunakan kekuatan untuk meraih peluang

W-O Strategi Memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan peluang Ancaman (T) Daftar ancaman S-T Strategi Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman W-T Strategi Memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman

Menurut Salusu (2000) tentang matriks SWOT menggunakan beberapa strategi, yaitu:

1) Strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan keunggulan organisasi (comparative advantage comparative).

2) Strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa keunggulan untuk mencapai sasaran (mobilization).

3) Strategi, W.O, yaitu memilih faktor mana yang dipacu dan faktor mana yang ditunda (investmen/divestmen).

(39)

21

4) Strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian atau kewaspadaan dalam mencapai sasaran (damage control).

Tujuan pemilihan strategi adalah untuk menjamin ketepatan pencapaian sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutup kesenjangan dalam mencapai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga sangat situasional, kalau kesenjangan akibat prestasi dimasa lampau yang sangat buruk penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila kesenjangan itu besar sebagai akibat dari peluang lingkungan yang diharapkan, maka akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi. Menurut Sudirman (2011) obyek wisata diharapkan mampu menempatkan strategi pemasaran untuk menghadapi persaingan, melalui pemberian informasi maupun meningkatkan pelayanan kepada konsumen sehingga terjadi peningkatan kunjungan. Berkenaan dengan pilihan strategi sebagaimana yang telah diungkapkan, maka akan mengkaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Melalui alat bantu ini suatu pendekatan dapat juga memandang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan yang integral dalam perumusan strategi.

2.2.8 Merumuskan strategi untuk mengelola Pariwisata

Merumuskan strategi adalah merumuskan program program strategis atau alternatif-alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan organisasi untuk menanggapi strategis yang berada pada tahap sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang melibatkan usaha-usaha untuk memadukan organisasi dengan

(40)

22

perubahan lingkungan dengan cara yang paling menguntungkan organisasi. Perencanaan strategis meliputi adaptasi organisasi dengan memperhatikan lingkungan internalnya yaitu kekuatan (strenghts) – kelemahan (weakness) yang dimiliki organisasi terhadap lingkungan eksternal organisasi berupa peluang (opportunities) – ancaman (threats).

2.2.9 Pengertian Obyek Wisata

1. Menurut Ridwan dalam Maisarah (2012:5) obyek wisata adalah segala sesuatu yang memilik keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

2. Menurut Suwantoro dalam Maisarah (1997:19) menyebutkan obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah. Selanjutnya obyek wisata ini dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu :

a. Obyek wisata dan daya tarik wisata alam. Obyek wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan dan kekayaan alam.

b. Obyek wisata dan daya tarik budaya. Obyek dan daya tarik bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi kesenian, dan obyek lain yang berkaitan dengan budaya.

c. Obyek wisata dan daya tarik minat khusus. Obyek wisata dan daya tariknya bersumber pada minat khusus wisatawan itu sendiri, misalnya olahraga, memancing, dan lain-lain.

(41)

23 2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu daya tarik untuk mendatangkan wisatawan ke daerah wisata. Sebagai usaha untuk menarik minat kunjungan wisatawan, program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi wisata suatu daerah perlu dikelola dengan perencanaan yang matang. Dengan pengelolaan dan pengembangan yang sesuai sasaran, daerah wisata akan menjadi daerah yang lebih berkembang dan maju. Strategi Pengembangan dalam Upaya Peningkatan

Wisata Mantar

Kelompok sadar wisata Mantar

Peningkatan Kunjungan Wisatawan Kendala Pengembangan dalam upaya peningkatan kunjungan wisata Mantar Upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam menghadapi kendala Strategi Pengembangan dalam upaya peningkatan kunjungan wisata Mantar

(42)

24

kunjungan wisatawan ke Mantar Kendala yang dihadapi pihak pengelola Kelompok Sadar Wisata Pantai Sine Peningkatan kunjungan wisatawan Pariwisata Mantar Upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam menghadapi kendala

Dalam perkembangannya banyak kendala yang harus dihadapi pihak pengelola. Berbagai kendala yang ada dihadapi dan dicarikan jalan keluar sebagai upaya yang akan dilakukan dalam menghadapi kendala yang terjadi. Strategi yang diterapkan dan dikembangkan di daerah wisata akan terealisasikan dengan baik, bilamana adanya kerjasama anatar masyarakat dan pengelola. Hal ini akan berdampak baik dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke daerah pariwisata.

(43)

25 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif Kualitatif, dimana metode yang digunakan adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian yaitu perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. “Data yang dikumpulkan dari penelitian deskriptif kualitatif adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti”. (Moleong, 2007:06-11).

Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari informasi mengenai strategi pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Mantar Kabupaten Sumbawa Barat, sehingga akan diperoleh gambaran yang lengkap dari hasil wawancara, apa saja kendala dan strategi yang dilakukan dalam pengembangan di Mantar Kabupaten Sumbawa Barat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang proses penelitiannya berdasarkan pada metode pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk menghasilkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat

(44)

26

ilmu secara teknologi.Dengan pendekata kualitatif ini, peneliti akan membuat deskripsi mengenai gambaran objek yang diteliti secara sistematis.

3.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasi ini dipilih karena dari berbagai pilihan Wisata yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat, Wisata Mantar memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan. Dengan ditetapkannya lokasi, yang mendukung penelitian akan dapat lebih mudah untuk mendapatakn informasi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.Waktu Penelitian ini adalah mulai bulan November 2020 sampai Januari 2021.

3.4 Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kualitatif. Data kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriftip yang cendrung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjektif) lebih di tonjolkan dalam penelit kualitatif. Landasan teori di manfaatka sebagai pemandu agar focus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. 2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari dua sumber yaitu sebagai berikut:

(45)

27

Data primer merupakan data utama yang dihasilkan dari penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti dengan cara, observasi dan wawancara, yang berupa kata-kata dan tindakan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berupa sumber data sekunder merupakan data pelengkap atau pendukung dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi sumber data sekunder ini bersumber dari literatur buku, jurnal dan internet.

3.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang di butuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Observasi di lakukan dengan pengamatan selektif yaitu;

Pengamatan selektif Adalah peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya menjadi lebih rinci. Dalam observasi kali ini peneliti telah benar-benar fokus meneliti strategi yang telah dilakukan pihak pengelola dalam peningkatan kunjungan wisatawan ke Mantar.

(46)

28 2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan yaitu dengan wawancara mendalam, yaitu penggalian data secara mendalam terhadap satu pihak dengan pertanyaan terbuka.Wawancara yang dilakukan peneliti, yaitu tentang bagaimana kendala dan upaya penerapan strategi yang dilakukan pihak pengelola dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Mantar.

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber non insani, yaitu berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan fokus penelitian yang diteliti. Data yang dibutuhkan adalah berupa jurnaljurnal yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.

3.6 Teknik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini, Peran informan sangat penting dan perlu. Peran informan menjadi salah satu kunci untuk memperoleh informasi yang memadai. Adapun penentuan informan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kepala Desa Mantar, Asmono. 2. Ketua Pokdarwis,Mukhlis.

3. Tokoh Masyarakat , Juf Ryan, Sa‟i Akbar.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

(47)

29

adalah analisis secara kualitatif dengan menggunakan model analisis interaktif. Aktifitas dalam analisis data yaitu :

1) Reduksi Data (Pemilihan/Sortir) Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga dapat membuat kesimpulan akhir.

2) Penyajian Data Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan sajian data harus mengacu pada rumusan masalah sehingga dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang diteliti.

3) Penarikan Kesimpulan Dari awal pengumpulan data, peneliti harus sudah memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, arahan, sebabakibat, dan berbagai proporsi, kesimpulan perlu diverifikasi agar penelitian yang dilakukan benar dan bisa dipertahankan.

Gambar

Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu
Tabel 1 Matriks SWOT  Internal  Eksternal  Kekuatan (S)  Daftar Kekuatan  Kelemahan (W)  Daftar Kelemahan  Peluang (O)  Daftar peluang  S-O Strategi  Gunakan kekuatan  untuk meraih peluang

Referensi

Dokumen terkait

Penulis membatasi ruang lingkup dalam pembahasan agar tidak menyimpang dari permasalahan yang ada yaitu tentang Upaya Pengembangan Objek Wisata Dalam Menarik Minat

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa strategi pengembangan pariwisata yang diterapkan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga terfokus pada

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa strategi pengembangan pariwisata yang diterapkan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga terfokus pada

1. Untuk Dinas Pariwisata sebagai pengelola agar dapat segera mengimplementasikan Masterplan Pengembangan Pariwisata Danau Kembar yang telah di susun sedatail mungkin

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar khusus bidang Pariwisata membentuk organisasi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) adalah perencanaan dan pembangunan wisata yang berupaya

Kemudian dari hasil analisis SWOT diperoleh konsep pengembangan objek wisata Danau Tendetung yaitu memadukan konsep pengembangan pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, maka diperlukan Strategi untuk mengoptimalkan kunjungan ke makam KH Muhammad Shiddiq perlu untuk dilakukan dengan tujuan pengenalan

SOSIALISASI PERAN KELOMPOK SADAR WISATA POKDARWIS DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA TOWALE KABUPATEN DONGGALA Muzakir1, Idris2, Harnida