• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR KUARSA TERHADAP LINGKUNGAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR KUARSA TERHADAP LINGKUNGAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

¹Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Univ. Siliwangi Tasikmalaya ²Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Univ. Siliwangi Tasikmalaya

DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR KUARSA TERHADAP LINGKUNGAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN PAMARICAN

KABUPATEN CIAMIS

H. Nandang Hendriawan, Drs., M. Pd.¹ (nandang.henriawan@yahoo.com) Aditya Mutaqin² (adityamutaqien@rocketmail.com)

Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

ABSTRACT

This research has a background about the exploitation of mineral resources and gravering resources activity are one of the support the building of physical, economical, and social mine working product is a resources which can produce the big income in Sukajaya Village Pamarican Subdistrict. Sukajaya people make into the sand project activity become their mean of support. The problems of this research are : (1) How was the people activity in the sand project in Suakajaya Village Pamarican Subdistrict Ciamis Ditrict. (2) how was the effects from the sand project in Sukajaya Village Pamarican Subdistrict Ciamis Ditrict. The method of this research by using observation, interview, questioner, documenter and litelature study. Population about 18 owner area, 80 worker, 6 heavy equiqment operator and driver. Taking sample by using simple random sampling and pusposive sampling. Technique of analysing the date by using quantitative analysis me thod by percentage (%). The result of this research shows that people activites in the sand project in Sukajaya Village Pamarican Subdistrict Ciamis by PT. Kurnia, using loan area. And the effects from the sand project in Sukajaya Village Pamarican Subdistrict Ciamis district, are : (a) positif effect: 1) about 81,75 % make a job vocation. 2) about 56,25 % increas the income for mine owner area, mine worker about, heavy equipment operator and truck driver. (b) negatif effect: 1) about 56,25% said that the street damage. 2) about 37,50 % farmer area was decline. 3) about 75,00% bad vegetation. 4) about 56,25 % water resistance was low

Keywords : impact, exploitation,quart sand

PENDAHULUAN Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara tempat bertemunya lempeng-lempeng besar dunia, kondisi ini membuat Indonesia memiliki sumberdaya alam mineral yang sangat besar dan dengan kualitas produk yang baik, oleh karena itu potensi ini penting diperhitungkan untuk waktu yang akan datang agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.

(2)

2

Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri atau produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai bahan galian (Sukandarrumidi, 1998 : 1).

Kegiatan ekspolitasi sumberdaya mineral atau bahan galian merupakn salah satu pendukung sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Hasil pertambangan merupakan sumber daya yang mampu menghasilkan pendapatan yang sangat besar untuk suatu Negara. Hal ini dikarenakan harga jual hasil pertambangan sangat tinggi diperdagangkan dunia.

Indonesia memiliki deposit berbagai jenis bahan tambang yang cukup melimpah yang harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan perekonomian nasional ataupun daerah. Kegiatan penambangan sering dikonotasikan sebagai salah satu kegiatan yang merusak lingkungan. Selain itu, kegiatan penambangan sering menimbulkan konflik diakibatkan tumpang tindih kepentingan penggunaan lahan. Hal itu dapat terjadi apabila kegiatan penambangan tidak dikelola dengan baik dan benar.

Setiap kegiatan penambangan pasti akan menimbulkan dampak lingkungan, baik bersifat positif maupun bersifat negatif. Dampak yang bersifat positif perlu dikembangkan, sedangkan dampak yang bersifat negatif harus dihilangkan atau ditekan sekecil mungkin. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, maka kegiatan penambangan harus dikelola dengan baik sejak awal hingga akhir kegiatan. Kegiatan penambangan yang tidak berwawasan atau tidak mempertimbangkan keseimbangan dan daya dukung lingkungan, serta tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga seharusnya kegiatan penambangan harus mempertimbangkan keseimbangan lingkungan sekitar penambangan. Namun demikian, kegiatan penambangan yang memperhatikan masalah lingkunagn serta dikelola dengan baik, maka tidak mustahil bahwa lahan bekas penambangan yang direklamasi dengan benar akan menjadikan lahan tersebut lebih bermanfaat dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan penambangan.

Masalah yang akan muncul di depan mata berikutnya adalah dampak ekologis dari penutupan lokasi tambang maka sebelumnya perlu dipikirkan dan dibuat suatu penelitian serta penataan ruang karena bila tidak dilakukan kompehensif, maka penutupan tambang hanya akan meninggalkan kerusakan bentang alam dan lingkungan,

(3)

3

misalnya pada lokasi tambang terbuka yang akan tersisa adalah lubang-lubang raksasa yang tidak bisa digunakan apa-apa, kegiatan penambangan pasir kuarsa juga merubah bentang alam akibat pengerukan bukit-bukit sehingga kehilangan fungsinya

Penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya melibatkan langsung masyarakat desa dalam aktivitas penambangan. Sekitar 18 orang memiliki lahan di daerah penambangan pasir kuarsa dan sekitar 112 orang bekerja sebagai buruh dalam kegiatan penambangan. Kondisi ini memberi peluang kepada masyaakat Desa Sukajaya untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang menjanjikan.

Namun selain memberi lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat, kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis juga berdampak langsung terhadap kondisi lingkungan di sekitar daerah penambangan. Jika tetap dibiarkan dan tidak ada penanganan khusus terhadap kerusakan lingkungan di Desa Sukajaya akibat kegiatan penambangan akan mempengaruhi keadaan sosial masyarakatnya.

Tuntutan moral yang berlaku dalam komunitas sosial manusia, kini berlaku juga terhadap komunitas biotis dan komunitas ekologis. Artinya, kewajiban dan tanggung jawab moral manusia tidak lagi hanya dibatasi terhadap semua manusia. Manusia juga dituntut untuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap lingkungan hidup dan kehidupan alam semesta ini, bahkan semua entitas yang abiotis.

Rumusan Masalah

Adapun masalah dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimanakah kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis? 2). Bagaimanakah dampak dari kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis?

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui bagaimanakah kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. 2). Untuk mengetahui bagaimanakah dampak dari kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.

(4)

4 Penelitian yang Relevan

Penelitian sejenis tentang dampak sudah dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Rospendi (2011) melakukan penelitian tentang “Dampak Kegiatan Penambangan Pasir Kuarsa terhadap Lingkungan Linggalaksana Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis dalam skripsi penelitian ini adalah metode deskriptif, yang bertujuan untuk mengkaji masalah nyata yang terjadi sekarang dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya sehingga data tersebut mempunyai arti dan makna.

Menurut Sujarwo (2001), “metode deskriptif adalah penelitian yang berpola penggambaran apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data, terlepas apakah data itu kualitatif atau kuantitatif.”

PEMBAHASAN

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Setiap tahapan kegiatan penambangan seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan seperti berkurangnya lahan pertanian yang disebabkan oleh tahapan kegiatan eksplorasi dimana dalam tahapan ini dilakukan pembukaan lahan dan pembangunan akses jalan menuju kawasan penambangan. Selanjutnya adalah tahap eksploitasi yang mana dalam tahapan ini sangat berpengaruh terhadap lingkungan, dalam tahap eksploitasi dilakukan penggalian, pengolahan dan pengangangkutan hasil tambang sehingga dalam setiap kegiatannya seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. disamping dampak negatif, kegiatan penambangan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tinggal disekitar kawasan penambangan diantaranya adalah terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan adanya peluang untuk membuka usaha lain. Namun,

(5)

5

dampak yang paling dirasakan adalah dampak negatif dari kegiatan penamabangan pasir kuarsa.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai aktivitas masyarakat dalam kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis dan dampak dari kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis dengan jumlah responden sebanyak 32 orang yang terdiri dari masyarakat pemilik lahan tambang, pekerja penambang, operator alat berat, dan supir truck pengangkut pasir, yaitu:

1. Kegiatan Penambangan Pasir Kuarsa di Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis Kecamatan Pamarican

Gambar.1 kondisi penambangan pasir kuarsa

Sumber : Obeservasi Hasil Penelitian 2013

Kegiatan Penambangan pasir kuarsa ini berlangsung sudah lama namun pada tahun 2009 proses penambangan dikelola oleh perusahaan swasta yaitu PT. Kurnia. penambangan dilakukan pada bukit yang ada di Desa Sukajaya. Pada awalnya daerah penambangan pasir kuarsa di Desa sukajaya di kelola sendiri oleh masyarakat namun banyak investor yang melihat potensi pasir kuarsa di Desa Sukajaya sehingga sekarang pengelolaannya dikendalikan oleh suatu perusahaan. Tetapi sistem kepemilikan lahannya masih dimilik oleh masyarakat setempat. Kegiatan penambangan pasir kuarsa di memiliki izin dari pemerintah setempat.

Kepemilikan lahan tambang pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis adalah semuanya milik perorangan, para penambang hanya menyewa lahan tersebut, sesudah penambangan lahan tersebut di kembalikan

(6)

6

kepada pemilik lahan. Menurut hasil wawancara dan hasil penelitian yaitu sebanyak 9 orang dari responden di tempat penelitian.

Kegiatan penambangan pasir kuarsa dilakukan setiap hari hasil pasir yang ditambang dikumpulkan disuatu tempat, dalam satu hari para penambnag bisa menambang pasir kuarsa sebanyak 5 truk perhari, dengan kapasitas 1 truknya sebesar 5 ton. Luas lahan penambangan pasir kuarsa ± 11 Ha. Pasir kuarsa akan dikirim setelah ada yang memesan, rata-rata setiap harinya pasir yang dikirim kepada pembeli 2 truk perharinya. Hasil penambangan pasir kuarsa dari Desa Sukajaya dipasarkan ke daerah-daerah Jawa Tengah seperti Majenang dan Cilacap.

a. Pemilik Lahan Tambang

Kepemilikan lahan tambang pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis adalah semuanya milik perorangan, para penambang hanya menyewa lahan tersebut, sedudah penambangan lahan tersebur di kembalikan kepada pemilik lahan. Menurut hasil wawancara dan hasil penelitian yaitu sebanyak 9 orang dari responden di tempat penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa luas kepemilakan lahan Tambang di Desa Sukajaya, yaitu < 1 Ha 7 responden atau 77,78%, di samping itu ada sebagian yang memiliki lahan tambang 2-3 Ha, yaitu 2 responden atau 22,22%.

Selain itu sebagian besar lahan pertambangannya hanya disewakan kepada penambang dapat disimpulkan seagian banyak responden 7 atau 77,78% responden menyewakan lahannya kepada penambang.

b. Pekerja Tambang

Dari mengetahui seberapa lama seseorang bekerja di daerah penelitian, maka kita dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan penambang mengenai aktivitas yang mereka lakukan dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan lama bekerja masyarakat penambang di wilayah penelitian.

Berdasarkan dari hasil dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lama bekerja responden yaitu sebanyak 7 orang atau 43,75% telah bekerja selama 1-2 tahun. Hal ini menandakan bahwa besarnya pengetahuan responden mengenai dampak baik yang mereka rasakan secara langsung maupun tidak langsung.tingkat pendapatan

(7)

7

masyarakat penambang di daerah penelitian relatif seimbang antara yang berpendapatan tinggi dan rendah. Namun, jumlah terbesar terletak pada kelompok tingkat pendapatan Rp 700,000, yaitu berjumlah 8 responden atau 50,00%.

c. Operator Alat Berat

Suatu alat yang digunakan dalam proses penggalian bahan tambang seringkali menimbulkan dampak pada kawasan disekitarnya, namun hal itu tergantung pada jenis alat apa yang digunakan. Maka dari itu untuk menganalisi bagaimana kondisi lingkungan mengalami kerusakan, tentunya perlu diketahui dengan menggunakan alat apa saja biasanya para penambang menggali bahan tambangnya. Untuk mengetahui alat yang digunakan penambangan pasir kuarsa di Desa sukajaya yang di dapat dari hasil penelitian terhadap responden.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui alat yang digunakan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya tergolong modern yaitu 2 atau 66,67% data dari hasil responden di daerah penelitian.

d. Supir Truk Pengangkut Pasir

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikeutahi lama bekerja supir truk 1-2 tahun lama bekerja atau 75%, memperlihatkan lama bekerja supir truk di penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya. Berdasarkan hasil penelitian pengirim pasir kuarsa perharinya sebanyak yaitu 2 kali atau 50,00% perharinya.

2. Dampak dari kegiatan Penambangan Pasir Kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis

a. Dampak Positif

1) Membuka lapangan kerja baru

Kegiatan penambangan seringkali memeberi keuntungan terhadap kondisi masyarakat di sekitar kawasan penambangan, baik sosial, ekonomi, dan lingkungan, meskipun tak jarang menimbulkan dampak negatif. Disamping penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan, usaha penambangan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tidak terlihat langsung dengan aktivitas penambangan yaitu dengan cara membuka usaha lain disekitar kawasan penambangan

(8)

8

guna meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan. Terdapat perbedaan peluang lapangan kerja di Desa sukajaya sebelum dan sesudah dibuka penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden tentang peluang pekerjaan baru setelah adanya penambangan pasir kuarsa yaitu sebanyak 13 orang atau 81,75% menjawab bahwa kegiatan penambangan pasir kuarsa dapat membuka lapangan pekerjaan baru. 2) Meningkatkan Pendapatan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia selalu berusaha agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut terjadi juga di Desa Sukajaya . Dengan hasil pertanian yang terbatas,penduduk banyak yang bekerja menjadi penambang pasir kuarsa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan bagi masyarakat yang beralih propesi menjadi penambang, hal ini juga berpengaruh bagi masyarakat selain penambang yaitu dengan cara membuka usaha lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden pemilik lahann tentang peningkatan pendapatan setelah adanya penambangan pasir kuarsa yaitu sebanyak 9 orang atau 56,25% menjawab bahwa kegiatan penambangan pasir kuarsa dapat meningkatkan pendapatan.

Peningkatan hasil pendapatan berpengaruh juga kepada pekerja tambang, operator alat berat dan supir truk. Rata-rata mereka berpenghasilan sekitar Rp1.200.000/bulan dari hasil kegiatan penambangan.

b. Dampak Negatif 1) Rusaknya Jalan

Setelah adanya kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya menimbulkan kerusakan jalan yang di akibatkan oleh kegiatan penambangan pasir kuarsa, hal ini diakibatkan karena jalan tersebut dilalui oleh truk yang mengangkut hasil tambang pasir kuarsa setiap

(9)

9

harinya sehingga jalan desa menjadi rusak dan saat hujan banyak genangan air didalam lubang-lubang jalan, serta akibat dari jalan rusak yaitu adanya debu jalan yang mengakibatkan polusi udara.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden di daerah penelitian yaitu sebanyak 9 responden atau 56,25 menyatakan bahwa kondisi jalan di Desa Sukajaya rusak, hal ini dikarenakan banyaknya kendaraan yang mengangkut pasir kuarsa yang melintasi Desa Sukajaya.

2) Berkurangnya Lahan Perkebunan

Karena adanya aktivitas penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya maka berkurangnya lahan perkebunan yang ada di sekitar lahan penambangan di Desa Sukajaya karena dijadikan sebagai penyimpanan pasir kuarsa.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengahnya responden daerah penelitian memiliki lahan perkebunan di sekitar penambang adalah 6 responden atau 37,50 menyatakan bahwa kegiatan penambangan berdampak terhadap berkurangnya lahan perkebunan, diakibatkan karena adanya kegiatan penambanga pasir 3) Rusaknya Vegetasi

Karena adanya aktivitas penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya maka terjadi ruksaknya sebagian vegetasi yang ada di sekitar lokasi penambangana. Dapat diketahui seberapa banyak responden yang lahan perkebunannya berkurang akibat dari penambangan pasir kuarsa.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lebih Banyak vegetasi yang rusak akibat dari adanya penambangan pasir kuarsa sebanyak 12 responden atau 75% vegetasinya ruksak di daerah penambangan.

4) Berkurangnya Lahan Bukit Sebagai Daerah Resapan Air

Daerah penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya adalah dengan mengeruk bukit-bukit yang ada di Desa Sukajaya. Bukit-bukit ini awalnya berfungsi sebagai daerah resapan air dengan adanya kegiatan

(10)

10

penambangan pasir kuarsa akan mempengaruhi ketersediaan air di Desa sukajaya. Berdasarkan hasil penelitian sebgaian besar responden menyatakan bahwa ketersediaan air berkurang setelah adanya kegiatan penambangan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penambangan pasir kuarsa di lahan bukit dapat mengurangi ketersediaan air berdasarkan responden 9 orang atau 56,25% menjawab bahwa ketersediaan air berkurang setelah adnya kegiatan penambangan.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembuktian hipotetsi, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis dilakukan oleh PT. Kurnia dengan cara sewa lahan. Dengan harga sewa lahan sekitar Rp. 3.000.000/bulan, adapun yang menyewakan lahannya perhari dengan harga sekitar Rp.100.000/hari.

2. Dampak dari kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis adalah: (a) Dampak positif: 1) sebesar 81,75% menjawab membuka lapangan kerja, 2) sebesar 56,25% menjawab dapat meningkatkan pendapatan, khususnya kepada pemilik lahan, pekerja tambang, operator alat berat dan supir truk. (b) Dampak Negatif: 1) sebesar 56,25% menjawab rusaknya jalan, 2) sebesar 37,50% menjawab berkurangnya lahan perkebunan, 3) sebesar 75,00% menjawab rusaknya vegetasi, 4) sebesar 56,25% menjawab berkurangnya lahan bukit sebagai daerah resapan air.

DAFTAR PUSTAKA

Soemarwoto, Otto.(2003). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta

Sukandarrumidi.(2009). Bahan Galian Industri. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

 Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Provinsi Kalimantan Selatan selama 1 (satu) tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dinyatakan dalam persen.

Rata-rata kerugian terbesar dirasakan pada wilayah dua yaitu sebesar Rp 191.913 per bulan/responden, hal ini dikarenakan keadaan ekonomi responden di wilayah dua lebih

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, disarankan untuk lebih memprioritaskan provinsi-provinsi yang memiliki nilai IRM relatif rendah, yaitu dengan cara meningkatkan

Poly(L-Lactide) (PLLA) untuk Aplikasi dalam Bidang Biomedik Penelitian Pasca Doktor Teknik Kimia Senin, 24 September 2018 Siang 3 13.00 - 15.00 WIB.

Jari kelingking memiliki kekuatan yang lemah dan tidak sebanding dengan jari jempol yang memiliki kekuatan sangat besar, maka dari itu penulis membuat karya yang berguna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menghitung Pajak Masukan dan Pajak Keluaran untuk mengetahui jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang kurang bayar atau lebih

Dalam menghasilkan informasi ke pemirsanya, KOMPAS TV memiliki kebijakan tersendiri dalam mengatur medianya seperti memiliki rasa idealisme yang tinggi, medianya tidak

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjuk- kan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D yang signifikan antara kelas perlakuan Problem