LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2020
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN KLUNGKUNG
i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR……… ... DAFTAR GRAFIK ……….. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1.2 Gambaran Umum ...
1.2.1. Tugas dan Fungsi ……… .
1.2.2. Struktur Organisasi ……… ...
1.2.3. SDM Dinas Pertanian………. ..
1.3. Sistematika Laporan …..………..
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis SKPD ... 2.1.1 Visi dan Misi. ... 2.1.2 Tujuan dan Sasaran ... 2.2. Indikator Kinerja Utama SKPD ... 2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ...
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ... 3.1.1. Capaiaan Kinerja Tahun 2020 ... 3.1.2. Capaian Kinerja Tiga Tahun Terakhir ... 3.1.3. Capaian Kinerja Terhadap Renstra ... 3.1.4. Analisa Tingkat Efisiensi ... 3.2. Realisasi Anggaran ... 3.3. Prestasi dan Penghargaan Tahun 2020 ………
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ………. 4.2. Permasalahan ……… 4.3. Tindak Lanjut ………. LAMPIRAN i ii iii iv v 1 1 2 5 5 6 9 10 10 10 10 11 12 13 13 13 15 17 19 23 25 25 26 27 28
ii
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung ... TABEL 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran Sesuai Renstra Dinas
Pertanian Kabupaten Klungkung... TABEL 3. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian... TABEL 4. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2020... ...
TABEL 5. Pengukuran Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2020... 16 TABEL 6. Capaian Kinerja Dinas Pertanian 2018 – 2020 ... 8 TABEL 7. Capaian Kinerja Renstra Dinas Pertanian 2020 ...
TABEL 8. Tingkat Efisiensi dalam Pencapaian sasaran Dinas Pertanian Tahun 2020 ... TABEL 9. Tingkat Efisiensi Sasaran Dinas Pertanian Tahun 2020 ... TABEL 10. Program Kegiatan Yang Mendukung Pencapaian Sasaran Tahun
2020... TABEL 11. Anggaran Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian Tahun 2020 ... TABEL 12. Realisasi Anggaran untuk Mewujudkan Kinerja Dinas Pertanian
Tahun 2020... 10 11 11 12 13 15 18 19 21 21 23 24
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Thun 2018-2020 ... 15 Grafik 2. Perkembangan Luas Serangan OPT Tahun 2018-2020…………. 16 Grafik 3. Kondisi Curah Hujan di Kabupaten Klungkung Th. 2018-2020….. 17 Grafik 4. Capaian Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perjuangan untuk melakukan reformasi di segala bidang telah membuahkan dasar-dasar perubahan manajemen pemerintahan. Hal tersebut antara lain diwujudkan dalam Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang menegaskan tekad bangsa ini untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
negara dan pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), pada pasal 3 dinyatakan
bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas
tertib penyelenggaraan negara, asas profesionalitas, dan akuntabilitas.
Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjabarkan asas Akuntabilitas
tersebut, Pemerintah menerbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), yang kemudian prinsip dasar dari Inpres tersebut
diakomodir didalam Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 dan Nomor
108 Tahun 2002, yang pada intinya mengharuskan Pemerintah Kabupaten beserta perangkatnya untuk melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sebagai penjabaran dari Inpres Nomor 7 Tahun 1999, pemerintah membuat pedoman SAKIP berupa modul-modul SAKIP dan membuat Pedoman Penyusunan LKjIP berupa Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tanggal 20 September 1999 yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam pedoman tersebut diatur bahwa SAKIP terdiri dari 4 Komponen, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
2
Pada Tahun 2014, dilakukan penyempurnaan terhadap Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 (tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Dalam Permen ini diuraikan bahwa Laporan kinerja adalah bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercaya
kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Sehubungan dengan komponen yang keempat dari SAKIP, yaitu pelaporan
kinerja, maka Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020.
1.2. Gambaran Umum
Keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas Dinas sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis organisasi, berupa lingkungan internal maupun lingkungan eksternal yang saling terkait (berinteraksi) dalam proses penyelesaian dan penyelenggaraan pembangunan.
Adapun isu-isu penting terkait dengan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung antara lain :
1. Faktor internal :
a. Kualitas sumberdaya manusia (SDM) aparatur belum memadai seirama dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kurangnya penyerapan inovasi, kreativitas pola pikir holistik terkait dengan peningkatan kompetensinya.
b. Sarana dan prasarana kerja yang dimiliki dinas belum memadai.
2. Faktor eksternal
a. Anomali (perubahan) iklim
Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhir kondisi iklim semakin sulit diprediksi. Anomali iklim (berupa banjir/kekeringan) sulit diperkirakan dengan tepat, baik berupa kapan terjadinya maupun intensitasnya. Gangguan
3
anomali iklim tersebut erat kaitannya dengan perkembangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), yang sampai saat ini belum dapat dikendalikan secara optimal. Gangguan OPT tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan produksi (baik kualitas maupun kuantitas) serta pendapatan petani. Kondisi iklim terutama curah hujan, hari hujan dan distribusi hari hujan di Kabupaten Klungkung terutama di Kecamatan Nusa Penida setiap tahun tampaknya kurang mendukung pelaksanaan kegiatan penanaman komoditas palawija, sayuran dan buah-buahan karena hujan yang tidak merata di beberapa daerah, sangat rendah serta sulit diprediksi dimana kondisi curah hujan dan hari hujan yang rendah setiap tahunnya bahkan pada periode bulan tertentu yang biasanya hujan, justru tidak turun hujan.
b. Penerapan teknologi belum optimal
Sampai saat ini aplikasi teknologi di tingkat petani belum optimal (masih parsial), yang berdampak pada belum tercapainya tingkat produktivitas hasil sesuai dengan potensi yang ada. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Rata-rata petani berusia lanjut sehingga adopsi teknologi sangat lambat;
2. Sebagian besar petani kurang yakin dampak dari penerapan teknologi
terhadap peningkatan produktivitas dan produksi. Hal ini disebabkan karena sistem tebasan masih berlaku pada saat penjualan hasil panen petani;
3. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan sumber informasi
serta masih tingginya suku bunga usahatani;
4. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani.
c. Alih fungsi lahan dan degradasi sumberdaya lahan
Sumberdaya lahan dari tahun ke tahun terus mengalami alih fungsi. Alih fungsi justru terjadi pada lahan-lahan sawah yang subur, sementara upaya perluasan areal tidak memungkinkan lagi. Terjadinya alih fungsi lahan sawah berdampak pada penyediaan pangan tahun berikutnya.
4
Alih fungsi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian di Kabupaten Klungkung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 seluas 31 hektar. Keadaan ini diperparah lagi oleh kondisi iklim (curah hujan) yang tidak menentu ditambah dengan penebangan liar di daerah hulu, berdampak pada timbulnya bencana banjir dan kekeringan.
d. Status dan luas kepemilikan lahan petani sangat terbatas
Luas kepemilikan lahan sawah relatif kecil yaitu rata-rata 0,30 hektar dan sebagian besar petani berstatus sebagai petani penggarap dan buruh tani. Kondisi ini mengakibatkan pengelolaan usaha tani menjadi kurang efisien sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani.
Disamping itu dengan produksi pertanian yang bersifat musiman maka keadaan ini akan berpengaruh terhadap fluktuasi harga di pasaran, disamping itu juga menyebabkan kurang kondusif bagi industri/usaha pengolahan hasil pertanian yang memerlukan jaminan kontinuitas jumlah dan waktu pemasokan bahan baku.
e. Kurangnya ketersediaan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian
Sarana prasarana yang masih dirasakan menghambat proses produksi diantaranya kerusakan jaringan irigasi, jalan usaha tani, jalan produksi serta cubang/embung khususnya dilahan kering yang berfungsi sebagai cadangan untuk menampung air/mengairi lahan dalam usaha tani pada saat terjadi musim kemarau.
f. Kegiatan usaha masih terfokus pada aspek produksi
Saat ini kegiatan usaha tani masih terfokus pada aspek produksi (on farm),
sementara kegiatan usaha diluar produksi (off farm) belum banyak berkembang
dan tertangani. Hal ini antara lain karena kemampuan Sumber Daya Manusia (petani, aparatur, stake holders) rata-rata belum memadai, jika dibandingkan dengan perkembangan IPTEK yang sangat dinamis.
5
1.2.1. Tugas dan Fungsi
Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanian yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
Dinas Pertanian mempunyai fungsi :
a. Perumuskan kebijakan tugas di bidang pertanian;
b. pelaksanaan kebijakan tugas di bidang pertanian;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas di bidang pertanian;
d. pelaksanaan administrasi dinas tugas di bidang pertanian; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
1.2.2. Struktur Organisasi
Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 35 Tahun 2016, tanggal 27 Desember 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah, menjelaskan bahwa Dinas Pertanian merupakan dinas Tipe B dengan susunan organisasi terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, yang membawahkan :
1. Sub bagian umum dan kepegawaian; dan
2. Sub bagian perencanaan dan keuangan
c. Bidang Prasarana dan Sarana, yang membawahkan :
1. Seksi Pengolahan Lahan dan Tata Guna Air;
2. Seksi Sarana Produksi dan Permodalan; dan
3. Seksi Alat dan Mesin Pertanian.
d. Bidang Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, yang
membawahkan :
1. Seksi Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan;
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan; dan
6
e. Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan SDM, yang membawahkan :
1. Seksi Ketenagaan Penyuluhan;
2. Seksi Data dan Informasi; dan
3. Seksi Kelembagaan Penyuluhan.
f. Bidang Produksi Peternakan, yang membawahkan:
1. Seksi Perbibitan dan Budidaya Ternak;
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; dan
3. Seksi Teknologi Pakan Ternak.
g. Bidang Kesehatan Hewan, yang membawahkan:
1. Seksi Pencegahan Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan;
2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner; dan
3. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan.
h. Unit Pelaksana Teknis Daerah;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung dapat dilihat pada Gambar 1.
1.2.3. SDM Dinas Pertanian
Potensi sumber daya manusia lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung sampai dengan 31 Desember Tahun 2020 berjumlah 148 orang yang terdiri dari PNS 79 orang, 57 Tenaga kontrak, THL-TB 12 orang. Jumlah tersebut tersebar di Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung dan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Dawan dan Nusa Penida serta Balai Benih Utama (BBU) Kusamba dan Balai Benih Selat. Adapun rincian pegawai yang ada berdasarkan jabatan struktural adalah sebagai berikut :
1. Pejabat Eselon II/B : 1
2. Pejabat Eselon III/A : 1
3. Pejabat Eselon III/B : 4
4. Pejabat Eselon IV/A : 18
5. Pejabat Eselon IV/B : 1
6. Staff : 25
7. Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian/POPT : 29 8. Pejabat Fungsional Medik Veteriner Madya : 1
9. Tenaga kontrak : 57
7
Apabila dilihat dari golongan, terdiri dari : 12 orang golongan IV, 59 orang golongan III, dan 8 orang golongan II.
1. Gol IV : 12
2. Gol III : 59
3. Gol II : 8
4. Tenaga kontrak : 57
5. THL Pusat : 12
Apabila dilihat dari pendidikan PNS/CPNS : 6 orang S2, 57 orang berpendidikan sarjana (S1), D3 : 1 orang, SLTA : 14 orang; SLTP : 1. Adapun jumlah pegawai di Dinas Pertanian berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
1. S2 : 6
2. S1 : 57
3. D3 : 1
4. SLTA/Sederajat : 14
5. SMP/Sederajat : 1
Adapun rekapitulasi Pegawai Dinas Pertanian adalah sebagai berikut :
No Jabatan Struktural Jumlah PNS Kontrak Daerah THL Pusat/ THL TB
1 Pejabat Eselon II/B 1 - -
2 Pejabat Eselon III/A 1 - -
3 Pejabat Eselon III/B 4 - -
4 Pejabat Eselon IV/A 18 - -
5 Pejabat Eselon IV/B 1 - -
6 Staff Sekretariat 10 11 -
7 Staff Bidang PSP 2 2 -
8 Staff Bidang Program dan Evaluasi - 2 -
9 Staff Bidang Produksi Pertanian 5 2 -
10 Staff Bidang Produksi Peternakan 1 3 -
11 Staff Bidang Kesehatan Hewan - 2 -
12 Staff UPT Klungkung/BPP - 2 -
13 Staff UPT Banjarangkan/BPP - 1 -
14 Staff UPT Dawan/BPP - - -
15 Staff UPT Nusa Penida/BPP 1 3 -
16 Staff Puskeswan Klungkung 1 1 1
17 Staff Puskeswan Banjarangkan 1 1 1
18 Staff Puskeswan Dawan 1 1 1
19 Staff Puskeswan Nusa Penida 2 1 1
20 UPT PPK Nusa Penida - 1 -
21 Petugas IB dan UPSUS SIWAB - 27 -
22 THL-TB - - 8
23 Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian/POPT 29 - -
24 Pejabat Fungsional Medik Veteriner Madya 1 - -
8 BIDANG
PRASARANA DAN SARANA
SEKSI
Pengolahan Lahan dan Tata Guna Air
SEKSI SARANA PRODUKSI DAN
PERMODALAN SEKSI
ALAT DAN MESIN PERTANIAN
BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN
PERKEBUNAN
SEKSI TANAMAN PANGAN, HOLTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
SEKSI
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM SEKSI KETENAGAAN PENYULUHAN SEKSI DATA DAN INFORMASI
SEKSI
KELEMBAGAAN PENYULUHAN
SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN SEKRETARIAT
KEPALA UPTD BALAI PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN DAN PUSAT KESEHATAN HEWAN
BIDANG KESEHATAN HEWAN SEKSI PENCEGAHAN PEMBERANTASAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT HEWAN SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SEKSI PENGAMATAN PENYAKIT HEWAN BIDANG PRODUKSI PETERNAKAN SEKSI
PERBIBITAN DAN BUDIDAYA TERNAK SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN SEKSI
TEKNOLOGI PAKAN TERNAK KEPALA DINAS PERTANIAN
Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN LAMPIRAN XX : PERATURAN BUPATI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PERANGKAT DAERAH
KELAPA SUB BAG TU KELOMPOK JABATAN
9
1.3. Sistematika Laporan
Adapun sistematika penulisanLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020 terdiri dari :
BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang; gambaran umum yang berisi tugas dan fungsi, struktur organisasi dan SDM SKPD; dan sistematika laporan.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Memuat informasi mengenai Perencanaan Strategis Perangkat Daerah yang berisi Visi dan Misi SKPD beserta tujuan dan sasaran, Indikator Kinerja Utama SKPD, dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Memuat informasi mengenai capaian kinerja organisasi, analisa kinerja organisasi, realisasi anggaran, prestasi dan penghargaan tahun 2020.
BAB IV Penutup
10
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis Perangkat Daerah 2.1.1. Visi dan Misi Kabupaten
Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanian yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Dalam pelaksanaannya Dinas Pertanian mendukung pencapaian Visi Kabupaten
Klungkung yaitu “Klungkung Yang Unggul dan Sejahtera“ melalui pencapaian
Misi RPJMD Kabupaten Klungkung yang ke 3 yaitu “Menguatkan Perekonomian dan Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat melalui Pemberdayaan dengan konsep Kemitraan’.
2.1.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Dinas Pertanian mendukung pencapaian misi RPJMD Kabupaten Klungkung yang ke 3 yaitu “Menguatkan Perekonomian dan Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat melalui Pemberdayaan dengan konsep Kemitraan”. Dalam mendukung misi tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten
Klungkung menetapkan tujuan yaitu meningkatnya produksi pertanian dengan indikator tujuan adalah : 1). Produksi padi; 2). Produksi jagung; 3). Produksi kedele; dan 4). Produksi daging sapi.
Hubungan RPJMD dengan tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung
Misi Kabupaten Yang Didukung
Tujuan Indikator Tujuan Target
Meningkatkan Perekonomian Yang Berbasis Kerakyatan dengan Mengedepankan Konsepsi Kemitraan Meningkatnya produksi pertanian
1. Produktivitas padi (kw/Ha) 2. Produktivitas jagung (kw/Ha) 3. Produktivitas kedele (kw/Ha) 4. Produktivitas Cabe (kw/Ha) 5. Jumlah Populasi Ternak Sapi
(ekor) 61,79 31,76 13,01 19,05 42.898
11 Sasaran
Sasaran merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. Adapun sasaran dari Dinas Pertanian adalah Meningkatnya produktivitas pertanian, dengan indikator sasarannya adalah produktivitas padi, produktivitas jagung, produktivitas kedelai dan jumlah populasi ternak sapi
Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran sesuai Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2018 – 2023
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2018 - 2023
2.2. Indikator Kinerja Utama SKPD
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban. Adapun IKU Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2018-2023
Sumber data : Dinas Pertanian Tahun 2018 - 2023
Awal 2019 2020 2021 2022 2023 1. Produktivitas Padi (kw/ha) 61.18 61.3 61.79 62.21 63.42 64.94 2. Produktivitas Jagung (kw/ha) 30.49 31.45 31.76 32.39 33.54 34.8 3. Produktivitas Kedele (kw/ha) 12.82 12.88 13.01 13.21 13.47 13.81 4. Produktivitas Cabe (kw/ha) 16.29 18.75 19.05 19.35 19.65 19.95 5. Jumlah Populasi ternak sapi
(ekor) 42,472 42,684 42,898 43,112 43,328 43,544 Target Kinerja Sasaran Tahun
ke-Sasaran Indikator Sasaran Meningkatnya
Produktivitas Pertanian
Awal
2019
2020
2021
2022
2023
1. Produktivitas Padi (kw/ha)
61.18
61.3
61.79
62.21
63.42
64.94
2. Produktivitas Jagung (kw/ha)
30.49
31.45
31.76
32.39
33.54
34.8
3. Produktivitas Kedele (kw/ha)
12.82
12.88
13.01
13.21
13.47
13.81
4. Produktivitas Cabe (kw/ha)
16.29
18.75
19.05
19.35
19.65
19.95
5. Jumlah Populasi ternak sapi (ekor)
42,472
42,684
42,898
43,112
43,328
43,544
Sasaran
Indikator Sasaran
Meningkatnya
Produktivitas
Pertanian
ke-12 2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Perjanjian kinerja pada Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi dinas serta berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung serta berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Perjanjian Kinerja Tahun 2020 disusun sesuai dengan program dan kegiatan utama pendukung pencapaian IKU yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2020 dan berdasarkan pelaksanaan sasaran strategis dan indikator kinerja utama yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020.
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020 No. Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target
1 Meningkatnya produktivitas pertanian
Produktivitas padi kw/Ha 61,79
Produktivitas Jagung kw/Ha 31,76
Produktivitas Kedelai kw/Ha 13,01
Produktivitas Cabai Kw/Ha 19,05
JumlahPopulasi Ternak
Sapi Ekor 42.898
13
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Sasaran Meningkatnya produktivitas pertanian 3.1.1. Capaian Kinerja Tahun 2020
Tabel 5. Pengukuran Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2020
No. Sasaran Indikator
Sasaran Satuan Target Realisasi
Capaian kinerja 1 Meningkatnya produktivitas pertanian Produktivitas padi kw/Ha 61,79 72,29 116,99 Produktivitas Jagung kw/Ha 31,76 34,05 107,21 Produktivitas Kedelai kw/Ha 13,01 18,48 142,04 Produktivitas Cabai Kw/Ha 19,05 18,37 96,43 Jumlah Populasi Ternak Sapi ekor 42.989 42.964 100,15
Sumber : Data Statistik Pertanian Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sasaran meningkatnya produktivitas pertanian dengan indikator produktivitas padi, jagung dan jumlah populasi ternak sapi capaian kinerja diatas 100.
Target Produktivitas kedele pada tahun 2020 tidak tercapai karena ketersediaan air terbatas. Bila dilihat dari data curah hujan Tahun 2020, terdapat 2 bulan basah (Curah hujan > 200 mm) yaitu pada bulan Maret dan Desember; 5 bulan lembab (curah hujan antara 100 – 200 mm) yaitu pada bulan Januari, Pebruari, Mei, Oktober dan Nopember; dan 5 bulan kering (curah hujan < 100 mm) yaitu pada bulan April, Juni, Juli, Agustus dan September.
14
Kebutuhan air tanaman umumnya meningkat dengan makin meningkatnya pertumbuhan tanaman, kemudian menurun kembali sampai panen. Kebutuhan air maksimum terjadi pada fase vegetatif dan menurun pada fase generatif. Curah hujan yang rendah terutama pada saat fase pengisian polong pada tanaman kedele akan menyebabkan produktivitas kedele rendah. Disamping karena kondisi air yang kurang, dilihat dari data luas serangan OPT kedele, terjadi serangan OPT Pengisap polong seluas 6 hektar. Hal ini menyebabkan produktivitas kedele tahun 2020 hanya tercapai 142,04%.
Produktivitas jagung tercapai 107,21% karena kondisi curah hujan yang rendah pada bulan Agustus tahun 2020 mendukung fase generatif pada tanaman jagung sehingga hasil panen jagung cukup tinggi.
Curah hujan yang rendah pada tahun 2020, berdampak terhadap perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terutama OPT padi. Hal ini terlihat dari data luas tambah serangan OPT padi tahun 2020. Di Tahun 2020 terjadi serangan OPT padi sebesar 269 ha menurun sebesar 11,80% jika dibandingkan dengan tahun 2017 (serangan OPT sebesar 305 ha). Adapun OPT yang menyerang tanaman padi tahun 2020 adalah penyakit Tungro (36 ha), Penggerek batang (103 ha), Penyakit Kresek (24 ha), Hama Tikus (57 ha), Penyakit Blast (42 ha), Keong Mas (4 ha), Walang Sangit (1 ha) dan Wereng Coklat (2 ha). Bila diihat dari data luas serangan OPT, serangan Hama Tikus Tahun 2020 menurun 9,52% bila dibanding tahun 2019 yang menyerang tanaman padi (63 Ha).
Jumlah populasi ternak sapi tahun 2019 tercapai 100,15%, capaian tersebut disamping karena penambahan populasi akibat kelahiran sapi (khusus di Kecamatan Nusa Penida.
15
3.1.2. Capaian Kinerja Tiga Tahun Terakhir
Capaian kinerja sasaran strategis Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2017 – 2019 disajikan sebagaimana tabel dibawah :
Tabel 6. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2018 – 2020
Sumber data : Data Statistik Pertanian Tahun 2018 - 2020
Grafik 1. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2018 - 2020
Dari tabel 6 terlihat bahwa capaian produktivitas padi dari tahun 2018 sampai 2020 cenderung terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yaitu 105,91%, 114,91% dan 116,99%. Capaian produktivitas jagung terjadi peningkatan pada tahun 2018 sebesar 132,24% bila dibandingkan tahun 2019 dan 2020. Capaian produktivitas cabai terjadi peningkatan yaitu 114,91% dan 254,02% di tahun 2018 dan 2019. Capaian produktivitas kedele terjadi peningkatan di tahun 2018 sampai 2020 sebesar 103,27%,
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Produktivitas padi (kw/Ha) 61,18 64,80 105,91 61,30 70,44 114,91 61,79 72,29 116,99 Produktivitas Jagung (kw/Ha) 30,49 40,32 132,24 31,45 36,48 115,99 31,76 34,05 107,21 Produktivitas Kedelai (kw/Ha) 12,82 13,24 103,27 12,88 13,37 103,80 13,01 18,48 142,04 Produktivitas Cabai (kw/ha) 16,29 18,72 114,91 18,75 47,63 254,02 19,05 18,37 96,43 Jumlah Populasi Ternak Sapi (ekor) 42.472 42.497 100,05 42.684 42.475 100,14 42.898 42.964 100,15 1 Meningkat nya produktivitas pertanian No Sasaran Indikator Sasaran 2018 2019 2020
16
103,80% dan 142,04% dan jumlah populasi ternak sapi cenderung meningkat dalam 3 tahun terakhir.
Untuk jumlah populasi ternak sapi dari tahun 2018 sampai dengan 2020 capaian kinerja > 100%, disamping karena penambahan populasi dari kelahiran sapi melalui kegiatan yang bersumber dari dana APBN TP yaitu kegiatan UPSUS SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting), Program GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan), Gerbang Patas (Gerakan Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas). Program Simantri yang bersumber dari dana APBD Provinsi juga turut memberikan dampak terhadap populasi sapi, dimana untuk tahun 2019 mendapat alokasi Simantri sejumlah 5 kelompok yang berlokasi di Kecamatan Nusa Penida.
Produktivitas pertanian sangat tergantung dari faktor eksternal seperti serangan OPT dan curah hujan. Dilihat dari data luas serangan OPT, serangan OPT padi tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu seluas 305 Ha, serangan OPT Kedele tertinggi terjadi tahun 2019 seluas 7 Ha, dan serangan OPT jagung tertinggi juga terjadi tahun 2020 seluas 35 Ha. Untuk tanaman cabai, luas serangan tertinggi terjadi pada tahun 2017 (81 Ha) dan serangan OPT pisang tertinggi terjadi pada tahun 2017 seluas 17 Ha.
Gambar 2. Data serangan OPT di Kabupaten Klungkung Tahun 2015 – 2017
Gambar 2. Serangan OPT Tahun 2016 – 2018
Grafik 2. Perkembangan Luas serangan OPT Tahun 2018 – 2020
0 50 100 150 200 250 300
Padi Kedelai Kacang Tanah
Jagung Cabai Pisang
Serangan OPT Th. 2018 214 6 0 4 38 10
Serangan OPT Th. 2019 274 7 0 5 75 6
17
Grafik 3. Kondisi Curah Hujan di Kabupaten Klungkung Tahun 2018 – 2020
Kondisi curah hujan tahun 2018 sampai tahun 2020 (Gambar 3) terjadi fluktuasi yang cukup signifikan. Pada Tahun 2018 rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari (392,30 mm), tahun 2019 rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari (318,90 mm) dan pada tahun 2020 rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret (243,50 mm).
Dilihat dari total curah hujan rata-rata setahun tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 1.493,00 mm dengan 2 bulan basah (curah hujan >200 mm per bulan). Tahun 2019 total rata-rata curah hujan setahun adalah sebesar 1.030,20 mm dengan 2 bulan basah dan tahun 2020 total rata-rata curah hujan setahun adalam sebesar 1.474,40 mm dengan 2 bulan basah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi ketersediaan air pada tahun 2020 lebih rendah dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan OPT, luas tanam, dan produktivitas tanaman.
3.1.3. Capaian Kinerja terhadap Target Renstra
Dilihat dari realisasi produktivitas padi sampai dengan tahun 2018, bila
dibandingkan dengan target Renstra Dinas Pertanian Tahun 2014–2018, produktivitas padi tercapai 98,93%, produktivitas jagung
tercapai 136,35%, produktivitas kedele tercapai 70,65% dan jumlah populasi ternak sapi tercapai 116,17% (Tabel 7.)
18
Tabel 7. Capaian Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020 No Sasaran Indikator Sasaran Renstra Target Akhir Renstra Realisasi s.d Tahun 2020 Capaian 1 Meningkatnya produktivitas pertanian Produktivitas padi (kw/Ha) 61,79 72,29 116,99 Produktivitas Jagung (kw/Ha) 31,76 34,05 107,21 Produktivitas Kedelai (kw/Ha) 13,01 18,48 142,04 Produktivitas Cabai (kw/Ha) 19,05 18,37 96,43 Jumlah Populasi Ternak Sapi (ekor) 42.898 42.964 100,15
Sumber data : Data Statistik Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020 Grafik 4 : Capaian Kinerja Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020
Jumlah populasi ternak sapi tahun 2020 tercapai 100,15%. Capaian tersebut karena penambahan populasi dari kelahiran sapi dengan dukungan kegiatan UPSUS SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting), Program GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan), Gerbang Patas (Gerakan Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas), dan Program Simantri.
19 3.1.4. Analisis Tingkat Efisiensi
Tingkat Efisiensi digunakan untuk mengukur seberapa efisien anggaran digunakan dalam mencapai kinerja sasaran. Semakin sedikit input yang dikeluarkan untuk mencapai output maka tingkat efisiensi semakin tinggi, sementara semakin banyak input yang dikeluarkan untuk mencapai kinerja sasaran maka tingkat efisiensi semakin rendah. Tingkat efisiensi atas program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran kinerja organisasi disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Tingkat Efisiensi Dalam Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Tahun 2020
URUSAN PILIHAN Efisien/Tidak Efisien
BIDANG PERTANIAN 09 Program Pelayanan Kesekretariatan
17.83
88.53 0.20 18.00 100.00 0.18 0.12Efisien 09 01 Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Aparatur 100.00 87.95 1.14 85.00 100.00 0.85 0.34Efisien 09 02 Kegiatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
SKPD 95.77 100.00 0.96 95.00 100.00 0.95 0.01Efisien 09 03 Kegiatan Pengelolaan Kearsipan
100.00
100.00 1.00 100.00 100.00 1.00 - Efisien 09 04 Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan
dan anggaran SKPD 9.00 100.00 0.09 9.00 100.00 0.09 - Efisien 09 05 Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
SKPD 23.00 96.88 0.24 11.00 100.00 0.11 1.16Efisien 09 06 Kegiatan Penatausahaan dan Pengelolaan
Keuangan SKPD 12.00 100.00 0.12 12.00 100.00 0.12 - Efisien 21 Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak 9.10 99.88 10.98 10.00 100.00 10.00 0.10 Efisien
21 02 Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit Menular Ternak 23,494.00 99.84 205.54 8,887.00 100.00 88.87 1.31Efisien 21 03 Kegiatan Pemusnahan Ternak yang Terjangkit
Penyakit Endemik 100.00 99.92 1.00 100.00 100.00 1.00 0.00Efisien 24 Program Peningkatan Produksi Peternakan
0.51
91.20 0.03 0.50 100.00 0.03 0.10Efisien 2.00
2.00 24 07 Kegiatan Penerapan Teknologi Pengolahan
Pakan Ternak 1.00 100.00 0.01 1.00 100.00 0.01 - Efisien 24 08 Kegiatan Pembibitan dan Budidaya Ternak
86.28
90.96 0.95 56.00 100.00 0.56 0.69Efisien 24 09 Kegiatan Peengolahan dan Pengembangan Hasil
Peternakan 8.00 93.67 0.09 2.00 100.00 0.02 3.27Efisien 27 Program Penjaminan Mutu Pangan Bahan
Asal Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh
dan Halal) 100.00 99.78 1.00 100.00 100.00 1.00 0.00Efisien 27 01 Kegiatan Pemeriksaan Bahan Pangan hewani
100.00
99.78 1.00 100.00 100.00 1.00 0.00Efisien 33 Program Penerapan Teknologi Budidaya
Tanaman 49.60 100.00 0.50 49.00 100.00 0.49 0.01Efisien 33 01 Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Pertanian 50.00 100.00 0.50 43.00 100.00 0.43 0.16Efisien 33 02 Kegiatan Pengembangan Intensifikasi Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 49.60 100.00 0.50 48.84 100.00 0.49 0.02Efisien 33 03 Kegiatan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
637.00
100.00 6.37 637.00 100.00 6.37 - Efisien 34 Program Penyediaan Prasarana dan Sarana
Pertanian 89.85 98.30 0.91 100.00 100.00 1.00 (0.09)Tidak Efisien 34 01 Kegiatan Pengendalian dan Pencegahan Alih
Fungsi Lahan Pertanian 100.00 100.00 1.00 100.00 100.00 1.00 - Efisien 34 02 Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
113.22 96.30 3.00 85.00 100.00 0.29 9.34Efisien 76.44 60.00 99.00 200.00 Standar Efisiensi Tingkat Efisiensi ((IE-SE)/SE) Realisasi Output Capaian Input Indeks Efisiensi Rencana
Output
20 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, 2020
Dari Tabel 8. dapat dilihat bahwa dari 7 program yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung tahun 2020, 2 program yaitu Program Penyediaan Prasarana dan Sarana Pertanian dan Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pertanian tidak efisien. Sedangkan bila dilihat dari 23 kegiatan yang dilaksanakan tahun 2020, hanya 1 kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani tidak efisiensi, 22 kegiatan masuk pada kriteria efisien.
Adapun program yang masuk pada katagori tidak efisien karena capaian program < 75%, dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pertanian dengan capaian program 0%, dengan outcome jumlah SDM Pertanian Berprestasi di Tingkat Provinsi terealisasi sebesar 0% dari target 2. Tidak tercapainya target disebabkan karena adanya Pandemi Covid-19 menyebabkan refocusing anggaran. Hal ini menyebabkan kegiatan penilaian kelompok tani dan penyuluh berprestasi tidak dilaksanakan.
34 3 Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Infrastruktur
Pertanian 100.00 100.00 1.00 100.00 100.00 1.00 - Efisien 34 04 Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan
Pengoperasian Teknologi Pertanian Tepat Guna 100.00 100.00 1.00 70.00 100.00 0.70 0.43 Efisien
35 Program Pengembangan dan pemberdayaan
SDM Pertanian - 85.35 - 2.00 100.00 0.02 (1.00)Tidak Efisien
35 01 Pelatihan SDM Pertanian
100.00
84.99 1.18 100.00 100.00 1.00 0.18 Efisien
35 02 Kegiatan Penyusunan Data Base Pertanian
1.00
100.00 0.01 1.00 100.00 0.01 - Efisien
35 03 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga
Penyuluh 90.00 100.00 0.90 90.00 100.00 0.90 - Efisien 35 04 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga
Petani 47.00 85.11 1.73 47.00 100.00 1.47 0.17 Efisien 100.00
21
Tingkat efisiensi terhadap sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020, disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Tingkat Efisiensi Sasaran Dinas Pertanian Tahun 2020
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten klungkung Tahun 2019
Dari Tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa indikator sasaran produktivitas padi, jagung dan jumlah populasi ternak sapi termasuk pada kriteria efisien.
Adapun program kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2020 yang mendukung pencapaian indikator sasaran disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Program kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran Tahun 2020
Sasaran Indikator sasaran Program yg mendukung Kegiatan
Meningkatnya produktivitas pertanian
Produktivitas padi
(kw/Ha) Program Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman
Kegiatan Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Produktivitas Jagung (kw/Ha)
Kegiatan Pengembangan intensifikasi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Produktivitas
Kedelai (kw/Ha)
Kegiatan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
Program Penyediaan Prasarana dan Sarana Pertanian
Kegiatan Pengendalian dan Pencegahan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
Kegiatan Pembangunan/ Rehabilitasi Infrastruktur Pertanian
Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian Tepat Guna
URUSAN PILIHAN Efisien/Tidak Efisien
BIDANG PERTANIAN
1 Produktivitas Padi 72.29 95.33 0.76 61.79 100.00 0.62 0.23 Efisien 2 Produktivitas Jagung 34.05 95.33 0.36 31.76 100.00 0.32 0.12 Efisien 3 Produktivitas Kedele 18.48 95.33 0.19 13.01 100.00 0.13 0.49 Efisien 4 Produktivitas Cabai 18.37 95.33 0.19 19.05 100.00 0.19 0.01 Efisien 5
Jumlah populasi ternak sapi 42,964.00 95.33 450.69 42,898.00 100.00 428.98 0.05 Efisien
Meningkatnya Produktivitas Pertanian :
No. Realisasi Output Capaian Input Indeks Efisiensi Rencana Output
Rencana Input Standar Efisiensi
Tingkat Efisiensi ((IE-SE)/SE)
22
Sasaran Indikator sasaran
Program yg mendukung Kegiatan
Meningkatnya produktivitas pertanian
Jumlah Populasi
Ternak Sapi (ekor) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik
Program Peningkatan Produksi Peternakan
Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Ternak
Pembibitan dan Budidaya ternak Pengolahan dan Pengembangan hasil peternakan
Program Penjaminan Mutu Pangan Bahan asal Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal)
Pemeriksaan bahan pangan hewani
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa indikator sasaran produktivitas padi, jagung dan kedele didukung oleh 2 program yaitu Program Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian yang terdiri dari 3 kegiatan, Program Penyediaan Prasarana dan Sarana Pertanian yang terdiri dari 4 kegiatan.
Indikator sasaran jumlah populasi ternak sapi didukung oleh 3 program yaitu Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak dengan 2 kegiatan, Program Peningkatan Produksi Peternakan terdiri dari 3 kegiatan dan Program Penjaminan Mutu Pangan Bahan asal Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) terdiri dari 1 kegiatan.
Sedangkan 2 program yaitu Program Pelayanan Kesekretariatan (6 kegiatan), dan Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pertanian (4 kegiatan) mendukung seluruh indikator sasaan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung.
23
3.2. Realisasi Anggaran
Bidang urusan pertanian dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung. Total anggaran Dinas Pertanian tahun 2020 adalah sebesar Rp 12.975.864.682,00 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 10.297.937.159,00 dan belanja
langsung Rp 2.677.927.523,00. Realisasi total Anggaran Tahun 2020 Rp. 12.549.402.088,00 (96,71%), realisasi Belanja tidak langsung Rp. 10.113.599.653,00 (98,21%), dan realisasi belanja langsung Rp. 2.435.802.435,00 (90,96%).
a. Belanja tidak langsung digunakan untuk belanja pegawai diperuntukan untuk Gaji dan Tunjangan PNS, anggaran sejumlah Rp. 6.059.580.251,00 dengan realisasi Rp. 5.883.548.148,00 (97,09%).
b. Belanja Tambahan Penghasilan PNS (TPP), anggaran sejumlah Rp. 4.238.040.436,00 dengan realisasi Rp. 4.230.051.505,00 (99,81%).
c. Belanja Perjalanan Dinas, anggaran sejumlah Rp. 105.029.680,00 dengan realisasi Rp. 105.029.680,00 (100%).
d. Belanja langsung diperuntukkan untuk melaksanakan seluruh program/kegiatan dalam rangka mewujudkan sasaran strategis. Adapun program/kegiatan penyelenggaraan bidang pertanian tahun 2020 dan alokasi serta realisasi anggarannya adalah sebagaimana tabel 12.
Adapun pelaksanaan bidang urusan pertanian pada tahun anggaran 2020 adalah sebagaimana uraian di bawah ini.
Tabel 11. Anggaran Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2020
Sumber : Distan Kab. Klungkung, 2020
Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian
Belanja Tidak Langsung 10,297,937,159.00 10,113,599,653.00 98.21
- Belanja Gaji dan Tunjangan 6,059,580,251.00 5,883,548,148.00 97.09
- Belanja Tambahan Penghasilan PNS 4,238,040,436.00 4,230,051,505.00 99.81
- Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 316,472.00 - 0
Belanja Langsung 2,677,927,523.00 2,435,802,435.00 90.96
24
Tabel 12. Realisasi Anggaran Untuk Mewujudkan Kinerja Dinas Pertanian Tahun 2020
Sumber : Distan Kabupaten Klungkung Tahun 2020
No. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN PENDUKUNG ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN CAPAIAN IK (%)
Meningkatnya Dinas Pertanian
1 Produktivitas Program Pelayanan
Kesekretariatan 908,438,085.00 804,237,494.00 104,200,591.00 88,53
Pertanian Penyediaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana
aparatur 863,922,155.00 759,833,564.00 104,088,591.00 87,95
Pelayanan Administrasi
Kepegawaian SKPD 2,734,000.00 2,734,000.00 - 100,00
Pengelolaan Kearsipan 1,442,000.00 1,442,000.00 - 100,00
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran
SKPD 31,773,430.00 31,773,430.00 - 100,00
Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja SKPD 3,588,500.00 3,476,500.00 112,000.00 96,88
Penatausahaan dan
Pengelolaan Keuangan SKPD 4,978,000.00 4,978,000.00 - 100,00
2 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak
274,334,052.00 274,003,152.00 330,900.00 99,88
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular
Ternak 140,791,152.00 140,570,252.00 220,900.00 99,84
Pemusnahan Ternak yang
Terjangkit Penyakit Endemik 133,542,900.00 133,432,900.00 110,000.00 99,92
3 Program Peningkatan Produksi
Peternakan 736,507,256.00 671,721,707.00 64,785,549.00 91,20
Penerapan Teknologi
Pengolahan Pakan Ternak 12,472,000.00 12,472,000.00 - 100,00
Pembibitan dan Budidaya
Ternak 699,953,104.00 636,691,255.00 63,261,849.00 90,96
Pengolahan dan Pengembangan Hasil
Peternakan 24,082,152.00 22,558,452.00 1,523,700.00 93,67
4
Program Penjaminan Mutu Pangan Bahan Asal Hewan Yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal)
12,101,000.00 12,074,000.00 27,000.00 99,78
Pemeriksaan Bahan Pangan
Hewani 12,101,000.00 12,074,000.00 27,000.00 99,78
5 Program Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman 170,551,552.00 170,550,652.00 900.00 100,00
Penanganan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Pertanian 28,133,152.00 28,132,252.00 900.00 100,00
Pengembangan Intensifikasi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan 133,829,400.00 133,829,400.00 - 100,00
Pengendalian Hama Penyakit
Tanaman 8,589,000.00 8,589,000.00 - 100,00
6
Program Penyediaan Prasarana dan Sarana
Pertanian 89,604,142.00 88,080,442.00 1,523,700.00 98,30
Pengendalian dan Pencegahan
Alih Fungsi Pertanian 3,076,000.00 3,076,000.00 - 100,00
Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian 41,199,152.00 39,675,452.00 1,523,700.00 96,30
Pembangunan/Rehabilitasi
Infrastruktur Pertanian 42,128,990.00 42,128,990.00 - 100,00
Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi
Pertanian Tepat Guna 3,200,000.00 3,200,000.00 - 100,00
7
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pertanian 486,391,436.00 415,134,988.00 71,256,448.00 85,35 Pelatihan SDM Pertanian 445,782,000.00 378,874,000.00 66,908,000.00 84,99 Penyusunan Database Pertanian 711,400.00 711,400.00 - 100,00 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh 10,693,000.00 10,693,000.00 - 100,00 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 29,205,036.00 24,856,588.00 4,348,448.00 85,11
25
3.3. Prestasi dan Penghargaan
Program aksi Inovasi daerah yang telah berjalan dan memiliki ketetapan berupa keputusan Bupati yaitu Bima Juara (Bali Mahal Jual Murah) dimana pemerintah memfasilitasi KUD untuk membeli gabah petani dengan sistem kiloan (lebih mahal dari harga tengkulak) untuk kemudian berasnya di jual dengan harga lebih murah dari harga pasaran.
Pelaksanaan program ini diawali dengan terbitnya Surat Keputusan Bupati Klungkung Nomor 111/14/H2O/2016, tentang pembelian beras lokal petani oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Guru di pemerintah kabupaten Klungkung, tertanggal 12 maret 2016.
Kelanjutan program inovasi ini akan sangat tergantung kepada eksistensi petani dan KUD dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk meningkatkan eksistensi petani dalam keberlanjutan program ini, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung berupaya melakukan pendampingan dalam bentuk diseminasi pertanian, fasilitasi penyediaan sarpras produksi.
Program Inovatif Bima Juara yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Klungkung di bawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta memperoleh penghargaan tingkat nasional setelah berhasil tembus 40 Top Inovasi Pelayanan Publik (IPP) Tahun 2018.
Penghargaan tersebut diterima oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam acara pembukaan ‘’The International Public Service Forum 2018’’ di Assemblly Hall 3 Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama Menteri Pendayagunaan
26
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Dengan melihat gambaran capaian kinerja dan penjelasan pada BAB III mengenai akuntabilitas kinerja, maka terlihat bahwa sasaran meningkatnya produktivitas pertanian dengan indikator produktivitas Padi, jagung, Kedelai dan jumlah populasi ternak sapi capaian kinerja diatas 100%.
2. Sasaran produktivitas padi dan jagung, Kedelai, Cabai serta jumlah populasi ternak sapi termasuk pada katagori efisien.
3. Dari 7 (Tujuh) program yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Tahun 2020, ada 5 (enam) program termasuk pada katagori efisien yaitu Program Pelayanan Kesekretariatan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Peningkatan Produksi Peternakan, Program Penjaminan Mutu Pangan Bahan Asal Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal); Program Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman dan 2 (dua) program masuk katagori tidak efisien yaitu Program Penyediaan Prasarana dan Prasarana Pertanian dan Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pertanian. Sedangkan dari 23 kegiatan yang dilaksanakan, 1 kegiatan termasuk pada katagori tidak efisien yaitu Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dan 22 kegiatan termasuk pada katagori efisien.
4. Bidang urusan pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung dengan total anggaran Dinas Pertanian tahun 2020 adalah sebesar
Rp 12.975.864.682,00 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 10.302.497.159,00 dan belanja langsung Rp 2.666.367.523,00. Realisasi
total Anggaran Tahun 2020 sebesar Rp. 12.549.402.088,00 (96,71%), realisasi Belanja tidak langsung Rp. 10.118.159.653,00 (98,21%), dan realisasi belanja langsung Rp. 2.424.242.435,00 (90,92%).
27
Pencapaian tersebut diatas tidak terlepas dari tingginya partisipasi dan peran aktif masyarakat serta aparat pemerintah untuk mendukung pelaksanaan pembangunan. Pemerintah Kabupaten Klungkung bertekad untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik lagi. Beberapa permasalahan yang timbul telah diatasi pada saat berlangsungnya kegiatan.
4.2. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi yaitu :
Kurangnya perumusan sasaran dan indikator kinerja sebagai pendukung
pencapaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah ( OPD )
Belum maksimalnya pengolahan data dan informasi kinerja di Organisasi Perangkat Daerah ( OPD )
Masih kurangnya kualitas SDM untuk mendukung kegiatan masing-masing
bidang di dalam OPD
4.3. Tindak Lanjut
Langkah perbaikan kedepan yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja antara lain:
Perumusan sasaran beserta indikator kinerjanya akan terus ditingkatkan kualitasnya
Penetapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perangkat Pemerintah Kabupaten akan senantiasa diselaraskan dengan indikator sasaran.
Melakukan pengolahan data dan informasi kinerja kegiatan dengan lebih baik.
Meningkatkan kualitas SDM di segala bidang.
Monitoring dan Evaluasi kegiatan akan lebih ditingkatkan kualitasnya
Terus meningkatkan peran serta Inspektorat terutama dalam pelaksanaan audit kinerja.
Dalam rangka mewujudkan Good Government Governance (GGG) serta memberantas Koropsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan kualitas pelayanan umum maka langkah-langkah yang telah dilaksanakan antara lain dengan terus mensosialisasikan produk-produk hukum, meningkatkan penegakan hukum meningkatkan kualitas SDM aparat dan meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanan umum. Dengan adanya komitmen yang tinggi antara masyarakat dan aparat, Pemerintah Kabupaten
28
Klungkung senantiasa berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Namun demikian meski banyak upaya terus dilakukan, kami merasa masih jauh dari sempurna dan kami bertekad untuk senantiasa lebih baik dalam merealisasikan aspirasi masyarakat Kabupaten Klungkung.
Atas perhatian, dan bantuan berbagai pihak, kami beserta seluruh unit kerja yang berada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga.
Lampiran
Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) di Kecamatan Nusa Penida
Pemeriksaan sampel darah pada Anjing
Vaksinasi Anjing
Kegiatan Jalan Usaha Tani di Subak Selat, Tempek Payungan