BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan era persaingan industrialisasi yang bersifat global seperti
sekarang ini, suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi dalam melakukan aktivitasnya tidak terlepas dari sumber daya manusia, dimana setiap manusia
diharapkan dapat menjadi sumber daya siap pakai dan mampu membantu tercapainya hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.Bagaimanapun lengkap dan canggihnya sumber-sumber
daya non-manusia yang di miliki oleh suatu perusahaan, tidaklah menjadi jaminan bagi perusahaan tersebut untuk mencapai suatu keberhasilan.
Dalam kegiatan pengolahannya pastilah peran sumber daya manusia sangat penting dalam menggerakkan jalannya proses produksi karena alat produksi tidak akan berjalan tanpa dukungan dan keberadaan sumber daya
manusia. Dalam proses produksi, karyawan selalu berinteraksi langsung dengan alat-alat produksi (mesin, peralatan, dan bahan kimia) sehingga diperlukan
pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam mengoperasikan alat-alat produksi. Karenanya karyawan harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal di sekitarnya dan pada dirinya untuk melindungi keselamatan dan kesehatannya
dalam bekerja.
Menurut Suma’mur keselamatan dan kesehatan kerja berkaitan dengan
kesehatan kerja dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 dan No. 23 tahun 1992,
namun kecelakaan kerja masih juga banyak ditemukan. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan akhir tahun 2015 menunjukkan telah terjadi kecelakaan
kerja sejumlah 105.182 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. (www.poskotanews.com)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan program penting yang harus
dijalankan untuk menciptakan dan memelihara sistem keselamatan dan kesehatan agar tercipta kesatuan kerja didalam lingkungan organisasi atau perusahaan.
Lingkungan kerja yang baik dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja adalah merupakan aktivitas perlindungan karyawan
secara menyeluruh. Artinya perusahaan berusaha untuk menjaga jangan sampai karyawan mendapat suatu kecelakaan pada saat menjalankan aktivitasnya.
Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau sakit (Kasmir, 2016:264).
Program keselamatan dan kesehatan kerja banyak dijalankan di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pintu
gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Keberhasilan program keselamatan dan kesehatan kerja penting bagi pencapaian sasaran atau tujuan bisnis, salah satunya adalah dalam hal meningkatkan produktivitas kinerja karyawan. Kinerja adalah
hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan
Indonesia disebut sebagai salah satu negara agraria karena luasnya lahan
pertanian. Salah satunya ialah kelapa sawit yang merupakan salah satu hasil pertanian terbesar yang banyak terdapat di Indonesia. Karenanya tidak heran jika
banyak ditemukan pabrik-pabrik kelapa sawit.
PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang pengolahan minyak makan nabati dari kelapa sawit.
Dalam kegiatan produksinya PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan tidak terlepas dari kecelakaan kerja. Namun jumlah kecelakaan kerja yang terjadi relatif
sangat kecil dibanding dengan data yang diperoleh BPJS Ketenakerjaan seperti yang dipaparkan sebelumnya.
Tabel 1.1
Data Kecelakaan Kerja PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja
2014 2
2015 1
2016 1
Sumber: Dokumen PT. Prima Sauhur Lestari
Peneliti percaya bahwa keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena kinerja yang baik akan
meningkatkan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan sangat perlu diperhatikan. Hal ini yang membuat
peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan. Berdasarkan uraian yang telah yang telah dipaparkan di atas, maka
Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Prima Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan,
Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)”.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Untuk membatasi ruang lingkup yang terlalu luas dan menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis penelitian, maka peneliti membatasi ruang lingkup yang akan diteliti.Adapun ruang lingkup dari penelitian
ini adalah:
a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan (studi pada PT. Prima Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan).
b. Penelitian ini hanya berlaku pada karyawan bagian produksi PT. Prima
Sauhur Lestari, Pematang Kerasaan.
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan adanya rumusan masalah, maka akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian adalah:“Seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan” ? 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada
mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatankerja terhadap
kinerja karyawan PT. Prima Sauhur Lestari Pematang Kerasaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Suatu penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberikan berbagai macam manfaat, baik bagi perusahaan maupun pihak lain yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan peneliti, sehingga
peneneliti mengetahui apa-apa saja variabel dan indikator dari pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat bagi perusahaan, baik sebagai bahan pertimbangan ataupun sebagai evaluasi atas kinerja karyawan
dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Bagi Program Studi Administrasi Bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dan menjadi referensi untuk