• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Kota Subulussalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Kota Subulussalam"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

JADWAL PENELITIAN

No.

Jadwal penelitian

2016

2017

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

1

Pengajuan Judul

2

Survey Awal

3

Bimbingan Proposal

4

Kolokium

5

Revisi Proposal

6

Penelitian

7

Bimbingan Tesis

8

Seminar Hasil

9

Revisi Tesis

(2)

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT APARAT

PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) PADA

INSPEKTORAT KOTA SUBULUSSALAM

DATA RESPONDEN

NOMOR RESPONDEN

NAMA

(3)

MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

PENGANTAR

Kuesioner ini dibuat dalam rangka penelitian ilmiah untuk Tugas Akhir (Tesis) pada

Program Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Pada dasarnya penelitian ini

semata-mata hanya bersifat ilmiah (akademik) untuk mendapat data bagi penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir (Tesis). Penulis sangat mengharapkan bantuan dari semua

pihak untuk dapat memberikan informasi kuesioner ini dengan benar.

I.

Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu yang terhormat,

Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

ini dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda cek (

√ ) pada salah satu

jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada

jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang paling

mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut:

Skor

1

Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor

2

Tidak Setuju (TS)

Skor

3

Netral (N)

Skor

4

Setuju (S)

Skor

5

Sangat Setuju (SS)

II.

Identitas Responden

(4)

Jabatan

:

1.

Jenis Kelamin

:

Laki-laki

Perempuan

2.

Usia

:

20 – 29 tahun

30 – 39 tahun

40 – 49 tahun

50 tahun ke atas

3.

Pendidikan Terakhir

:

SLTA

Diploma/Akademi

Sarjana

Pascasarjana

4.

Masa Kerja

:

5 tahun

6-10 tahun

11-15 tahun

diatas 15 tahun

1.

KUALITAS HASIL AUDIT

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Laporan hasil audit yang dibuat

memuat adanya temuan

kelemahan dalam pengendalian

intern, kecurangan, penyimpangan

dari ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan menjelaskan kriteria, sebab

dan akibat terjadinya kelemahan,

kecurangan dan penyimpangan

dimaksud.

2

Laporan hasil audit memuat

rekomendasi perbaikan yang dapat

ditindaklanjuti auditi

3

Temuan pada laporan hasil audit

dikomunikasikan dengan auditi dan

memuat tanggapan dari auditi

4

Laporan hasil audit diserahkan

kepada lembaga perwakilan atau

entitas yang diberikan dan pihak

yang bertanggung jawab untuk

(5)

5

Laporan hasil audit dibuat dengan

memperhatikan ketepatan waktu

dengan pertimbangan agar

informasi dapat bermanfaat

2.

PERENCANAAN AUDIT

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Audit dilakukan sesuai dengan

Program Kerja Pengawasan

Tahunan (PKPT)

2

Setiap melakukan tugas audit

setiap tim terlebih dahulu

membuat rencana audit

3

Rencana audit memuat tujuan

audit, metodologi audit,

pembagian tugas audit serta

potensi dan peta resiko

penyimpangan pada entitas yang

akan diaudit

4

Sebelum melakukan audit tim

terlebih dahulu melakukan survey

awal pada auditi

5

Rencana audit terdokumentasi dan

diarsipkan dengan baik dan

merupakan bagian dari Kertas Kerja

Audit (KKA)

3.

PELAKSANAAN AUDIT

A.

MENGELOLA KEGIATAN AUDIT INTERN

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Pimpinan APIP wajib menyusun

rencana strategis lima tahunan

sesuai dengan peraturan

(6)

2

Pimpinan APIP wajib menyusun

rencana kegiatan audit intern

tahunan dengan mengacu pada

rencana strategis lima tahunan yang

telah ditetapkan.

3

Pimpinan APIP harus mengelola dan

memanfaatkan sumber daya yang

dimiliki secara ekonomis, efisien,

dan efektif, serta memprioritaskan

alokasi sumber daya tersebut pada

kegiatan yang mempunyai risiko

besar.

4

pimpinan APIP hendaknya membuat

skala prioritas pada kegiatan audit

intern yang mempunyai risiko

terbesar dan selaras dengan tujuan

APIP

5

Keterbatasan sumber daya tidak

dapat dijadikan alasan bagi

pimpinan APIP untuk tidak

memenuhi Standar Audit

6

Pimpinan APIP harus menyusun

kebijakan dan prosedur untuk

mengarahkan kegiatan audit intern

7

Kebijakan dan prosedur yang sedang

berjalan direviu terus menerus

untuk memastikan keefektifannya

8

Pimpinan APIP harus melakukan

koordinasi dengan, dan membagi

informasi kepada, auditor eksternal

dan/atau auditor lainnya.

9

Dengan menyampaikan hasil-hasil

kegiatan audit intern, auditor

eksternal dan/atau auditor lainnya

diharapkan akan menggunakan hasil

tersebut untuk mengurangi lingkup

(7)

10

Pimpinan APIP harus menyusun dan

menyampaikan laporan secara

berkala tentang realisasi kinerja dan

kegiatan audit intern yang

dilaksanakan APIP.

B.

SIFAT KERJA KEGIATAN AUDIT INTERN

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Kegiatan audit intern harus

mengevaluasi rancangan,

implementasi, dan efektivitas etika

organisasi terkait sasaran, program,

dan kegiatan, serta harus menilai

pula apakah tata kelola teknologi

informasi auditi mendukung strategi

dan tujuan auditi

2

Kegiatan audit intern harus dapat

mengevaluasi efektivitas dan

berkontribusi terhadap perbaikan

proses manajemen risiko.

3

Proses manajemen risiko dimonitor

melalui kegiatan manajemen yang

berkelanjutan, evaluasi terpisah,

atau keduanya.

4

Kegiatan audit intern harus dapat

mengevaluasi potensi terjadinya

fraud dan bagaimana auditi

mengelola risiko fraud

5

Selama penugasan consulting,

auditor harus mengatasi risiko

sesuai dengan tujuan penugasan

dan waspada terhadap adanya risiko

(8)

6

Kegiatan audit intern harus dapat

membantu auditi dalam

mempertahankan dan memperbaiki

pengendalian yang efektif dengan

mengevaluasi efektivitas dan

efisiensi serta dengan mendorong

perbaikan terus-menerus.

C.

PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT INTERN

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Ketika merencanakan penugasan

audit intern yang melibatkan pihak

luar APIP, auditor harus menetapkan

pemahaman secara tertulis dengan

mereka tentang tujuan, ruang

lingkup, tanggung jawab

masing-masing, dan harapan lainnya,

termasuk pembatasan distribusi

hasil penugasan audit intern dan

akses ke catatan penugasan

2

Auditor harus membangun

pemahaman dengan klien

penugasan consulting tentang

sasaran, ruang lingkup, tanggung

jawab masing-masing, dan harapan

klien lainnya. Untuk penugasan yang

signifikan, pemahaman ini harus

didokumentasikan

3

Sasaran untuk penugasan audit

adalah untuk menilai bahwa auditi

telah menjalankan kegiatannya

secara ekonomis, efisien, dan efektif

4

Ruang lingkup audit meliputi aspek

keuangan dan operasional auditi

5

Untuk mencapai sasaran audit

berdasarkan ruang lingkup audit

yang telah ditetapkan, auditor harus

(9)

6

Audit harus dilaksanakan oleh

sebuah tim yang secara kolektif

harus mempunyai kompetensi yang

diperlukan untuk melaksanakan

audit intern

7

Auditor harus mengembangkan dan

mendokumentasikan program kerja

penugasan untuk mencapai tujuan

penugasan

8

Auditor harus memahami rancangan

sistem pengendalian intern dan

menguji penerapannya serta

memberikan rekomendasi yang

diperlukan

9

Pemahaman atas sistem

pengendalian intern dapat dilakukan

melalui permintaan keterangan,

pengamatan, inspeksi catatan dan

dokumen, atau mereviu laporan

pihak lain

D.

PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT INTERN

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Informasi yang cukup berkaitan

dengan jumlah informasi yang dapat

dijadikan sebagai dasar untuk

penarikan suatu kesimpulan

2

Auditor harus mendasarkan

kesimpulan dan hasil penugasan

audit intern pada analisis dan

evaluasi informasi yang tepat.

3

Informasi harus didokumentasikan

dan disimpan secara tertib dan

sistematis agar dapat secara efektif

diambil kembali, dirujuk, dan

(10)

4

Penyusunan dokumentasi informasi

harus cukup rinci untuk memberikan

pengertian yang jelas tentang

sasaran, sumber, dan kesimpulan

yang dibuat oleh auditor

5

Setiap kertas kerja audit intern harus

dilakukan reviu secara berjenjang

untuk memastikan bahwa kertas

kerja audit intern telah disusun dan

memuat semua informasi yang

berkaitan dengan pelaksanaan

program kerja penugasan

6

Pimpinan APIP harus menetapkan

kebijakan dan prosedur yang wajar

mengenai pengamanan dan

penyimpanan informasi audit intern

selama waktu tertentu sesuai

dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

7

Pada setiap tahap penugasan audit

intern, auditor harus disupervisi

secara memadai untuk memastikan

tercapainya sasaran, terjaminnya

kualitas, dan meningkatnya

kompetensi auditor

4.

PELAPORAN

A.

KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN AUDIT INTERN

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Komunikasi hasil penugasan audit

intern harus mencakup sasaran dan

ruang lingkup penugasan audit

intern serta kesimpulan yang

berlaku, rekomendasi, dan rencana

aksi

2

Auditor harus melaporkan adanya

kelemahan atas sistem pengendalian

(11)

3

Komunikasi hasil penugasan audit

intern harus tepat waktu, lengkap,

akurat, objektif, meyakinkan,

konstruktif, jelas, serta ringkas dan

singkat

4

Agar suatu informasi bermanfaat

secara maksimal, maka harus

dikomunikasikan tepat waktu

5

auditor harus menyajikan hasil audit

secara netral dan menghindari

kecenderungan melebihlebihkan

kekurangan yang ada

6

laporan hasil audit intern harus

menekankan perbaikan ke depan

yang diperlukan.

7

Komunikasi audit intern melalui

laporan hasil audit intern, harus

dibuat dalam bentuk dan isi yang

dapat dimengerti oleh auditi dan

pihak lain yang terkait.

8

Auditor harus mengomunikasikan

dan mendistribusikan hasil

penugasan audit

intern kepada pihak yang tepat,

sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan.

5.

PRINSIP ETIKA

A.

OBYEKTIFITAS

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Pemeriksa seharusnya tidak

bermaksud “mencari-cari” kesalahan

objek pemeriksa, tetapi sesuai

dengan data dan fakta di lapangan

2

Pemeriksa harus mengungkapkan

temuan pemeriksaan berdasarkan

(12)

3

Pemeriksa tidak boleh memihak

siapapun yang mempunyai

kepentingan atas hasil audit

4

Pemeriksa harus mengumpulkan

serta mendapatkan informasi dan

data secara objektif

B.

KERAHASIAAN

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

setiap anggota harus menghormati

kerahasiaan informasi yang

diperoleh selama melakukan jasa

profesional dan tidak boleh

memakai atau mengungkapkan

informasi tersebut tanpa

persetujuan, kecuali bila ada hak

atau kewajiban profesional atau

hukum untuk mengungkapkannya

2

Auditor harus menjaga semua

kerahasiaan informasi objek

pemeriksaan yang didapat,

walaupun dalam melaksanakan

tanggung jawab profesionalnya,

auditor mungkin menghadapi

tekanan dari pihak

lainnya yang ingin mengetahui

informasi tersebut

3

Dengan menjaga kerahasiaan,

auditor dapat bekerja secara

profesional sehingga akan

mempengaruhi kualitas laporan hasil

pemeriksaan

C.

KOMPETENSI

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Tingkat pendidikan pemeriksa

(13)

sebaiknya minimal srata satu (S1)

2

Pemeriksa harus mengikuti

pendidikan dan pelatihan

profesional berkelanjutan

3

Pemeriksa sebaiknya bersertifikasi

jabatan fungsional auditor (JFA)

4

Pemeriksa harus memahami standar

akuntansi yang berlaku di

pemerintahan

5

Pemeriksa harus memahami dan

mampu melakukan audit sesuai

standar audit

6

Kompetensi teknis yang harus

dimiliki oleh pemeriksa adalah

administrasi pemerintahan,

perpajakan, statistik, komputer dan

komunikasi.

7

Pemeriksa harus menguasai tugas

pokok, fungsi dan lingkungan

organisasi objek pemeriksaan.

D.

AKUNTABEL

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Laporan hasil pemeriksaan harus

dibuat dan disampaikan oleh auditor

pemerintah dengan tujuan yang

jelas dan dibuat dalam format yang

mudah dipahami

2

Laporan hasil pemeriksaan yang

dibuat dan disampaikan oleh auditor

pemerintah harus berisi

masalah-masalah yang relevan beserta

rekomendasi-rekomendasi yang

efektif

3

Laporan hasil pemeriksaan yang

dibuat dan disampaikan oleh auditor

(14)

luas pekerjaan (lingkup)

pemeriksaan yang dilaksanakan

4

Laporan hasil pemeriksaan yang

dibuat dan disampaikan oleh auditor

pemerintah merupakan mekanisme

yang efektif untuk menjamin

akuntabilitas sektor public

5

Laporan hasil pemeriksaan yang

dibuat dan disampaikan oleh auditor

pemerintah harus memperhatikan

kebutuhan pengguna informasi

(pengguna laporan keuangan)

E.

PRILAKU PROFESIONAL

NO.

PERNYATAAN

STS

TS

N

S

SS

1

Pemeriksa harus selalu

mempertanyakan bukti-bukti audit

serta tidak mudah begitu saja

percaya terhadap

keterangan-keterangan yang diberikan objek

pemeriksa

2

Pemeriksa harus memiliki

keteguhan, kesungguhan serta

bersikap energik dalam proses audit

3

Pemeriksa harus menentukan jenis

dan kecukupan sumber daya untuk

mencapai tujuan audit

4

Pemeriksa harus dapat menentukan

signifikan tidaknya resiko audit

tersebut.

5

Temuan apapun yang dilaporkan

auditor harus disertai bukti yang

(15)

LAMPIRAN 3

DATA TABULASI KUESIONER

NO.

RESPONDEN

KUALITAS HASIL AUDIT

PERENCANAAN AUDIT

KHA1 KHA2 KHA3 KHA4 KHA5 Sum PA1 PA2 PA3 PA4 PA5

Sum

1

3

3

4

3

4

17

3

3

3

3

3

15

2

3

3

3

4

3

16

3

3

3

3

3

15

3

3

3

3

3

3

15

2

3

2

4

4

15

4

3

3

3

3

3

15

3

3

3

2

3

14

5

3

3

3

3

3

15

3

2

2

3

3

13

6

4

4

4

4

4

20

1

3

2

3

3

12

7

4

4

3

4

3

18

3

4

4

4

4

19

8

3

3

2

3

3

14

2

3

3

2

3

13

9

3

3

3

3

3

15

2

3

4

4

4

17

10

4

4

3

3

4

18

3

4

3

3

4

17

11

3

3

3

3

2

14

2

3

3

3

4

15

12

3

4

4

3

3

17

2

2

3

2

3

12

13

3

3

3

3

3

15

2

2

4

4

3

15

14

3

3

3

3

3

15

1

2

2

2

3

10

15

4

4

4

4

4

20

4

4

4

4

4

20

16

3

4

3

3

3

16

3

3

3

3

3

15

17

3

4

3

3

3

16

3

3

3

3

3

15

18

3

3

3

3

3

15

3

3

3

3

3

15

19

3

3

3

3

3

15

3

3

3

3

3

15

20

3

3

3

3

3

15

3

3

3

4

4

17

21

3

3

2

3

4

15

3

3

3

4

3

16

22

3

3

3

3

3

15

3

3

3

3

4

16

23

3

3

3

3

3

15

4

4

3

4

3

18

24

3

2

3

3

3

14

2

3

3

2

3

13

25

3

4

1

3

3

14

3

3

3

4

3

16

26

4

4

3

3

3

17

3

3

3

3

1

13

27

3

3

2

3

4

15

3

4

4

3

4

18

28

3

3

4

4

3

17

3

2

2

2

2

11

29

4

3

3

3

3

16

3

3

3

3

3

15

30

3

3

3

3

3

15

2

3

3

3

3

14

31

3

4

3

3

4

17

2

4

4

4

4

18

32

3

3

3

3

3

15

1

3

3

3

3

13

(16)
(17)
(18)

30 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 21

PELAPORAN PRINSIP ETIKA

A OBYEKTIVITAS KERAHASIAAN

(19)

NO. RESPO

NDEN

PRINSIP ETIKA

KOMPETENSI AKUNTABEL PRILAKU PROFESIONAL

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Sum A1 A2 A3 A4 A5 Sum PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 Sum

(20)

NO. RESPONDEN

KHA PA

PKNA PLRN PE

PKNAA PKNAB PKNAC PKNAD PLRNA O R K A PP

Sum Sum Sum Sum Sum Sum Sum Sum Sum Sum Sum Sum

(21)

LAMPIRAN 4

A.

UJI VALIDITAS

1.

KUALITAS HASIL AUDIT

Correlations

KHA1 KHA2 KHA3 KHA4 KHA5 Jumlah

KHA1 Pearson

Correlation

1 .551** .143 .524** .391* .757**

Sig. (2-tailed) .001 .426 .002 .025 .000

N 33 33 33 33 33 33

KHA2 Pearson

Correlation

.551** 1 .028 .329 .351* .682**

Sig. (2-tailed) .001 .877 .062 .045 .000

N 33 33 33 33 33 33

KHA3 Pearson

Correlation

.143 .028 1 .273 .021 .526**

Sig. (2-tailed) .426 .877 .124 .906 .002

N 33 33 33 33 33 33

KHA4 Pearson

Correlation

.524** .329 .273 1 .284 .695**

Sig. (2-tailed) .002 .062 .124 .109 .000

N 33 33 33 33 33 33

KHA5 Pearson

Correlation

.391* .351* .021 .284 1 .607**

Sig. (2-tailed) .025 .045 .906 .109 .000

N 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.757** .682** .526** .695** .607** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000

(22)

Correlations

KHA1 KHA2 KHA3 KHA4 KHA5 Jumlah

KHA1 Pearson

Correlation

1 .551** .143 .524** .391* .757**

Sig. (2-tailed) .001 .426 .002 .025 .000

N 33 33 33 33 33 33

KHA2 Pearson

Correlation

.551** 1 .028 .329 .351* .682**

Sig. (2-tailed) .001 .877 .062 .045 .000

N 33 33 33 33 33 33

KHA3 Pearson

Correlation

.143 .028 1 .273 .021 .526**

Sig. (2-tailed) .426 .877 .124 .906 .002

N 33 33 33 33 33 33

KHA4 Pearson

Correlation

.524** .329 .273 1 .284 .695**

Sig. (2-tailed) .002 .062 .124 .109 .000

N 33 33 33 33 33 33

KHA5 Pearson

Correlation

.391* .351* .021 .284 1 .607**

Sig. (2-tailed) .025 .045 .906 .109 .000

N 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.757** .682** .526** .695** .607** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(23)

2.

PERENCANAAN AUDIT

Correlations

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 Jumlah

PA1 Pearson

Correlation

1 .367* .232 .272 -.081 .564**

Sig. (2-tailed) .036 .194 .125 .654 .001

N 33 33 33 33 33 33

PA2 Pearson

Correlation

.367* 1 .544** .451** .464** .800**

Sig. (2-tailed) .036 .001 .008 .007 .000

N 33 33 33 33 33 33

PA3 Pearson

Correlation

.232 .544** 1 .451** .383* .729**

Sig. (2-tailed) .194 .001 .008 .028 .000

N 33 33 33 33 33 33

PA4 Pearson

Correlation

.272 .451** .451** 1 .408* .754**

Sig. (2-tailed) .125 .008 .008 .018 .000

N 33 33 33 33 33 33

PA5 Pearson

Correlation

-.081 .464** .383* .408* 1 .607**

Sig. (2-tailed) .654 .007 .028 .018 .000

N 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.564** .800** .729** .754** .607** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(24)

Correlations

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 Jumlah

PA1 Pearson

Correlation

1 .367* .232 .272 -.081 .564**

Sig. (2-tailed) .036 .194 .125 .654 .001

N 33 33 33 33 33 33

PA2 Pearson

Correlation

.367* 1 .544** .451** .464** .800**

Sig. (2-tailed) .036 .001 .008 .007 .000

N 33 33 33 33 33 33

PA3 Pearson

Correlation

.232 .544** 1 .451** .383* .729**

Sig. (2-tailed) .194 .001 .008 .028 .000

N 33 33 33 33 33 33

PA4 Pearson

Correlation

.272 .451** .451** 1 .408* .754**

Sig. (2-tailed) .125 .008 .008 .018 .000

N 33 33 33 33 33 33

PA5 Pearson

Correlation

-.081 .464** .383* .408* 1 .607**

Sig. (2-tailed) .654 .007 .028 .018 .000

N 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.564** .800** .729** .754** .607** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33

3.

PELAKSANAAN AUDIT

(25)
(26)

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

3.2

SIFAT KERJA AUDIT INTERN

Correlations

PKNAB1 PKNAB2 PKNAB3 PKNAB4 PKNAB5 PKNAB6 Jumlah

(27)

PKNAB3 Pearson

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

3.3

PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT INTERN

(28)

PKNAC3 Pearson

Correlation

.699** .745** 1 .788** .516** .626** .322 .634** .477** .862**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .068 .000 .005 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAC4 Pearson

Correlation

.779** .707** .788** 1 .576** .332 .359* .707** .304 .805**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .059 .040 .000 .085 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAC5 Pearson

Correlation

.702** .634** .516** .576** 1 .358* .522** .385* .343 .728**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .041 .002 .027 .050 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAC6 Pearson

Correlation

.354* .323 .626** .332 .358* 1 .277 .510** .858** .715**

Sig. (2-tailed) .043 .067 .000 .059 .041 .119 .002 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAC7 Pearson

Correlation

.606** .575** .322 .359* .522** .277 1 .432* .306 .621**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .068 .040 .002 .119 .012 .084 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAC8 Pearson

Correlation

.551** .492** .634** .707** .385* .510** .432* 1 .544** .771**

Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .000 .027 .002 .012 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAC9 Pearson

Correlation

.355* .311 .477** .304 .343 .858** .306 .544** 1 .687**

Sig. (2-tailed) .042 .078 .005 .085 .050 .000 .084 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.825** .788** .862** .805** .728** .715** .621** .771** .687** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(29)

Correlations

PKNAD1 PKNAD2 PKNAD3 PKNAD4 PKNAD5 PKNAD6 PKNAD7 Jumlah

PKNAD1 Pearson

Correlation

1 .885** .814** .524** .768** .515** .506** .884**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .002 .003 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD2 Pearson

Correlation

.885** 1 .831** .644** .680** .554** .542** .916**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD3 Pearson

Correlation

.814** .831** 1 .558** .818** .448** .329 .842**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .009 .061 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD4 Pearson

Correlation

.524** .644** .558** 1 .584** .312 .622** .783**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .077 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD5 Pearson

Correlation

.768** .680** .818** .584** 1 .350* .454** .818**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .046 .008 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD6 Pearson

Correlation

.515** .554** .448** .312 .350* 1 .279 .634**

Sig. (2-tailed) .002 .001 .009 .077 .046 .116 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD7 Pearson

Correlation

.506** .542** .329 .622** .454** .279 1 .687**

Sig. (2-tailed) .003 .001 .061 .000 .008 .116 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.884** .916** .842** .783** .818** .634** .687** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

(30)

Correlations

PKNAD1 PKNAD2 PKNAD3 PKNAD4 PKNAD5 PKNAD6 PKNAD7 Jumlah

PKNAD1 Pearson

Correlation

1 .885** .814** .524** .768** .515** .506** .884**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .002 .003 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD2 Pearson

Correlation

.885** 1 .831** .644** .680** .554** .542** .916**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD3 Pearson

Correlation

.814** .831** 1 .558** .818** .448** .329 .842**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .009 .061 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD4 Pearson

Correlation

.524** .644** .558** 1 .584** .312 .622** .783**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .077 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD5 Pearson

Correlation

.768** .680** .818** .584** 1 .350* .454** .818**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .046 .008 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD6 Pearson

Correlation

.515** .554** .448** .312 .350* 1 .279 .634**

Sig. (2-tailed) .002 .001 .009 .077 .046 .116 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PKNAD7 Pearson

Correlation

.506** .542** .329 .622** .454** .279 1 .687**

Sig. (2-tailed) .003 .001 .061 .000 .008 .116 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.884** .916** .842** .783** .818** .634** .687** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

(31)

4.

PELAPORAN

4.1

KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN

Correlations

PLRN1 PLRN2 PLRN3 PLRN4 PLRN5 PLRN6 PLRN7 PLRN8 Jumla

PLRN1 Pearson

Correlation

1 .204 .151 .232 .551** .583** .614** .304 .675

Sig. (2-tailed) .255 .402 .194 .001 .000 .000 .085 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN2 Pearson

Correlation

.204 1 .575** .437* .223 .321 .193 .149 .594

Sig. (2-tailed) .255 .000 .011 .213 .068 .282 .408 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN3 Pearson

Correlation

.151 .575** 1 .711** .238 .149 .115 .089 .590

Sig. (2-tailed) .402 .000 .000 .183 .408 .525 .624 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN4 Pearson

Correlation

.232 .437* .711** 1 .385* .261 .201 .277 .678

Sig. (2-tailed) .194 .011 .000 .027 .143 .262 .119 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN5 Pearson

Correlation

.551** .223 .238 .385* 1 .620** .585** .410* .752

Sig. (2-tailed) .001 .213 .183 .027 .000 .000 .018 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN6 Pearson

Correlation

.583** .321 .149 .261 .620** 1 .770** .458** .766

Sig. (2-tailed) .000 .068 .408 .143 .000 .000 .007 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN7 Pearson

Correlation

.614** .193 .115 .201 .585** .770** 1 .300 .684

Sig. (2-tailed) .000 .282 .525 .262 .000 .000 .090 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

PLRN8 Pearson

Correlation

.304 .149 .089 .277 .410* .458** .300 1 .568

(32)

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.675** .594** .590** .678** .752** .766** .684** .568**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001

N 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

5.

PRINSIP ETIKA

5.1

OBYEKTIFITAS

Correlations

Obyektifitas1 Obyektifitas2 Obyektifitas3 Obyektifitas4 Jumlah

Obyektifitas1 Pearson Correlation 1 .781** .278 .283 .792**

Sig. (2-tailed) .000 .117 .111 .000

N 33 33 33 33 33

Obyektifitas2 Pearson Correlation .781** 1 .063 .485** .781**

Sig. (2-tailed) .000 .726 .004 .000

N 33 33 33 33 33

Obyektifitas3 Pearson Correlation .278 .063 1 .413* .616**

Sig. (2-tailed) .117 .726 .017 .000

N 33 33 33 33 33

Obyektifitas4 Pearson Correlation .283 .485** .413* 1 .743**

Sig. (2-tailed) .111 .004 .017 .000

N 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson Correlation .792** .781** .616** .743** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(33)

5.2

KERAHASIAAN

Correlations

Kerahasiaan1 Kerahasiaan2 Kerahasiaan3 Jumlah

Kerahasiaan1 Pearson Correlation 1 .702** .523** .856**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000

N 33 33 33 33

Kerahasiaan2 Pearson Correlation .702** 1 .523** .842**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000

N 33 33 33 33

Kerahasiaan3 Pearson Correlation .523** .523** 1 .843**

Sig. (2-tailed) .002 .002 .000

N 33 33 33 33

Jumlah Pearson Correlation .856** .842** .843** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5.3

KOMPETENSI

Correlations

Kpti1 Kpti2 Kpti3 Kpti4 Kpti5 Kpti6 Kpti7 Jumlah

Kpti1 Pearson

Correlation

1 .192 .510** .437* .188 .353* .384* .729**

Sig. (2-tailed) .284 .002 .011 .295 .044 .027 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Kpti2 Pearson

Correlation

.192 1 .614** .218 .501** -.024 .188 .527**

Sig. (2-tailed) .284 .000 .224 .003 .895 .295 .002

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Kpti3 Pearson

Correlation

.510** .614** 1 .266 .280 .223 .387* .713**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .135 .115 .212 .026 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Kpti4 Pearson

Correlation

(34)

Sig. (2-tailed) .011 .224 .135 .000 .043 .008 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Kpti5 Pearson

Correlation

.188 .501** .280 .723** 1 .316 .413* .669**

Sig. (2-tailed) .295 .003 .115 .000 .074 .017 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Kpti6 Pearson

Correlation

.353* -.024 .223 .354* .316 1 .567** .599**

Sig. (2-tailed) .044 .895 .212 .043 .074 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Kpti7 Pearson

Correlation

.384* .188 .387* .455** .413* .567** 1 .710**

Sig. (2-tailed) .027 .295 .026 .008 .017 .001 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.729** .527** .713** .722** .669** .599** .710** 1

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

5.4

AKUNTABEL

Correlations

Akuntabel1 Akuntabel2 Akuntabel3 Akuntabel4 Akuntabel5 Jumlah

Akuntabel1 Pearson

Correlation

1 .690** .563** .423* .282 .786**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .014 .112 .000

N 33 33 33 33 33 33

Akuntabel2 Pearson

Correlation

.690** 1 .654** .136 .225 .705**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .451 .207 .000

N 33 33 33 33 33 33

Akuntabel3 Pearson

Correlation

(35)

Sig. (2-tailed) .001 .000 .010 .014 .000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(36)

Prilaku

Profesional4

Pearson

Correlation

.109 -.062 .643** 1 .254 .614**

Sig. (2-tailed) .545 .731 .000 .154 .000

N 33 33 33 33 33 33

Prilaku

Profesional5

Pearson

Correlation

.463** .214 .201 .254 1 .620**

Sig. (2-tailed) .007 .231 .261 .154 .000

N 33 33 33 33 33 33

Jumlah Pearson

Correlation

.746** .563** .776** .614** .620** 1

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari olah data SPSS di atas, maka hasil validitas instrument sebagai berikut

:

No.

Variabel

Validitas

Kesimpulan

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

1

Kualitas Hasil Audit

KHA1

0.757

0.000

valid

KHA2

0.682

0.000

valid

KHA3

0.526

0.002

valid

KHA4

0.695

0.000

valid

KHA5

0.607

0.000

valid

2

Perencanaan Audit

PA1

0.564

0.001

valid

PA2

0.800

0.000

valid

PA3

0.729

0.000

valid

PA4

0.754

0.000

valid

PA5

0.607

0.000

valid

3

Pelaksanaan Audit

A Mengelola Kegiatan Audit Intern

PKNAA1

0.743

0.000

Valid

PKNAA2

0.693

0.000

Valid

(37)

PKNAA4

0.619

0.000

Valid

PKNAA5

0.721

0.000

Valid

PKNAA6

0.607

0.000

Valid

PKNAA7

0.561

0.001

Valid

PKNAA8

0.684

0.000

Valid

PKNAA9

0.654

0.000

Valid

PKNAA10

0.598

0.000

Valid

B Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern

PKNAB1

0.810

0.000

Valid

PKNAB2

0.785

0.000

Valid

PKNAB3

0.728

0.000

Valid

PKNAB4

0.745

0.000

Valid

PKNAB5

0.590

0.000

Valid

PKNAB6

0.732

0.000

Valid

C Perencanaan Penugasan Audit Intern

PKNAC1

0.825

0.000

Valid

PKNAC2

0.788

0.000

Valid

PKNAC3

0.862

0.000

Valid

PKNAC4

0.805

0.000

Valid

PKNAC5

0.728

0.000

Valid

PKNAC6

0.715

0.000

Valid

PKNAC7

0.621

0.000

valid

PKNAC8

0.771

0.000

valid

PKNAC9

0.687

0.000

valid

D Pelaksanaan Penugasan Audit Intern

PKNAD1

0.884

0.000

valid

PKNAD2

0.916

0.000

valid

PKNAD3

0.842

0.000

valid

PKNAD4

0.783

0.000

valid

PKNAD5

0.818

0.000

valid

PKNAD6

0.634

0.000

valid

PKNAD7

0.687

0.000

valid

4

Pelaporan

A Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern

PLRNA1

0.675

0.000

valid

PLRNA2

0.594

0.000

valid

(38)

PLRNA4

0.678

0.000

valid

PLRNA5

0.752

0.000

valid

PLRNA6

0.766

0.000

valid

PLRNA7

0.684

0.000

valid

PLRNA8

0.568

0.001

valid

5

Prinsip Etika

A Obyektifitas

Obyektifitas1

0.792

0.000

valid

Obyektifitas2

0.781

0.000

valid

Obyektifitas3

0.616

0.000

valid

Obyektifitas4

0.743

0.000

valid

B Kerahasiaan

Kerahasiaan1

0.856

0.000

valid

Kerahasiaan2

0.842

0.000

valid

Kerahasiaan3

0.843

0.000

valid

C Kompetensi

Kpti1

0.729

0.000

valid

Kpti2

0.527

0.002

valid

Kpti3

0.713

0.000

valid

Kpti4

0.722

0.000

valid

Kpti5

0.669

0.000

valid

Kpti6

0.599

0.000

valid

Kpti7

0.710

0.000

valid

D Akuntabel

Akuntabel1

0.786

0.000

valid

Akuntabel 2

0.705

0.000

valid

Akuntabel 3

0.808

0.000

valid

Akuntabel 4

0.733

0.000

valid

Akuntabel 5

0.716

0.000

valid

E Prilaku Profesional

Prilaku Profesional1

0.746

0.000

valid

Prilaku Profesional2

0.563

0.001

valid

Prilaku Profesional3

0.776

0.000

valid

Prilaku Profesional4

0.614

0.000

valid

Prilaku Profesional5

0.620

0.000

valid

(39)

1.

KUALITAS HASIL AUDIT

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.623 .671 5

2.

PERENCANAAN AUDIT

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.707 .728 5

3.

PELAKSANAAN AUDIT

3.1

MENGELOLA KEGIATAN AUDIT INTERN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.840 .852 10

3.2

SIFAT KERJA AUDIT INTERN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.822 .828 6

3.3

PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT INTERN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.904 .907 9

3.4

PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT INTERN

Reliability Statistics

(40)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.892 .904 7

4.

PELAPORAN

4.1

KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN AUDIT INTERN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.814 .819 8

5.

PRINSIP ETIKA

5.1

OBYEKTIFITAS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.709 .713 4

5.2

KERAHASIAAN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.787 .807 3

5.3

KOMPETENSI

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.784 .797 7

(41)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.803 .806 5

5.5

PRILAKU PROFESIONAL

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap Kinerja Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Pada Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo ”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Evaluasi Kapabilitas APIP Menggunakan Internal Audit Capability Model (IA-CM) Sebagai Pengawasan Intern yang efektif pada Auditor Internal Inspektorat Kota

Pengaruh Penerapan Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terhadap Kinerja Auditor Internal Pemerintah (Studi Pada APIP di Provinsi Sumatera Selatan).

Menganalisis pengaruh kompetensi, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan aparat pengawasan intern pemerintah terhadap kualitas audit Inspektorat secara

H2 : Motivasi dapat memoderasi pengaruh kompetensi, Pengalaman Kerja, Latar belakang pendidikan terhadap kualitas audit aparat pengawasan intern

Pengaruh Kompetesi, Independensi, dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo)..

Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dengan Reward sebagai. Variabel Moderating

Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka