• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kerapatan Vegetasi pada Kelas Tutupan Lahan di Daerah Aliran Sungai Lepan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kerapatan Vegetasi pada Kelas Tutupan Lahan di Daerah Aliran Sungai Lepan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem DAS

DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan

sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan

mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami,

yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan

batas perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. DAS juga diartikan

sebagai daerah yang dibatasi oleh punggung punggung gunung dan air akan

dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama (Husni dan Santoso, 2012).

Dalam mempelajari ekosistem DAS, dapat diklasifikasikan menjadi daerah

hulu, tengah dan hilir. DAS bagian hulu dicirikan sebagai daerah konservasi, DAS

bagian hilir merupakan daerah pemanfaatan. DAS bagian hulu mempunyai arti

penting terutama dari segi perlindungan fungsi tata air, karena itu setiap terjadinya

kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk

perubahan fluktuasi debit dan transport sedimen serta material terlarut dalam

sistem aliran airnya. Dengan perkataan lain ekosistem DAS, bagian hulu

mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan DAS. Perlindungan ini

antara lain dari segi fungsi tata air, dan oleh karenanya pengelolaan DAS hulu

seringkali menjadi fokus perhatian mengingat dalam suatu DAS, bagian hulu dan

hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi (Asdak, 1995).

Aktivitas suatu komponen ekosistem selalu memberi pengaruh pada

ekosistem yang lain. Manusia adalah salah satu komponen yang teramat penting.

Sebagai komponen yang dinamis, manusia dalam menjalankan aktivitasnya seringkali

(2)

hubungan timbal balik antar komponen menjadi tidak seimbang, maka terjadilan

gangguan ekologis. Gangguan tersebut pada dasarnya gangguan pada arus materi,

energi dan informasi antar komponen yang tidak seimbang (Odum, 1972).

Aliran sungai sangat dipengaruhi oleh karakteristik curah hujan dan

kondisi biofisik DAS. Karakteristik biofisik mencakup geometri (ukuran, bentuk,

kemiringan DAS), morfometri (ordo sungai, kerapatan jaringan sungai, rasio

percabangan, rasio panjang), geologi, serta penutupan lahan. Diantara keempat

penciri kondisi biofisik, tipe penutupan lahan merupakan satu-satunya parameter

yang dapat mengalami perubahan secara cepat dan memberikan pengaruhnya

secara signifikan terhadap karakteristik debit (Kartiwa et al., 2005).

Penutupan Lahan dan Kerapatan Vegetasi

Perubahan penutupan lahan merupakan keadaan suatu lahan yang karena

manusia mengalami kondisi yang berubah pada waktu yang berbeda. Deteksi

perubahan mencakup penggunaan fotografi udara yang berurutan di atas wilayah

tertentu dari fotografi tersebut sehingga peta penggunaan lahanuntuk setiap waktu

dapat dipetakan dan dibandingkan. Peta perubahan penutupan lahan antara dua

periode waktu biasanya dapat dihasilkan (Lillesand dan Kiefer, 1990).

Penggunaan lahan (land use) adalah setiap bentuk campur tangan

(intervensi) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya

baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam

dua kelompok besar yaitu (1) pengunaan lahan pertanian dan (2) penggunaan

lahan bukan pertanian (Vink, 1975).

Penggunaan lahan secara umum tergantung pada kemampuan lahan dan

(3)

kelas kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan pada sifat-sifat

yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti tekstur tanah, lereng

permukaan tanah, kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang telah terjadi.

Penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi, khususnya untuk daerah-daerah

pemukiman, lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi

(Suparmoko, 1995).

Indeks vegetasi merupakan nilai yang diperoleh dari gabungan beberapa

spektral band spesifik dari citra penginderaan jauh. Gelombang indeks vegetasi

diperoleh dari energi yang dipancarkan oleh vegetasi pada citra penginderaan jauh

untuk menunjukkan ukuran kehidupan dan jumlah dari suatu tanaman. Tanaman

memancarkan dan menyerap gelombang yang unik sehingga keadaan ini dapat di

hubungakan dengan pancaran gelombang dari objek-objek yang lain sehingga

dapat di bedakan antara vegetasi dan objek selain vegetasi (Horning, 2004).

Pada dasarnya indeks vegetasi menonjolkan saluran spektral yang peka

pada variasi kerapatan tumbuhan. Tidak semua saluran band dari citra didesain

untuk kegunaan tersebut. Maka perhatian hanya dipusatkan pada saluran band

Merah yang peka terhadap serapan sinar merah oleh klorofil (pigmen hijau) daun,

dan saluran band infra merah dekat yang peka terhadap pantulan struktur internal

daun. Dedaunan sehat dengan kerapatan sedang dan tidak kekurangan air akan

memberikan pantulan cukup rendah pada spektrum Merah, dan sekaligus pantulan

tinggi pada spektrum infra merah dekat. Pantulan rendah pada saluran Merah

disebabkan oleh kuatnya serapan kandungan klorofil pada daun sehat.

Peningkatan kerapatan daun akan diikuti dengan penurunan pantulan di saluran

(4)

Dengan memadukan dua kecendrungan yang berlawanan ini, maka variasi

tingkat kehijuanan tumbuhan dapat secara cepat dipetakan dengan bantuan

computer pengolah citra digital. Indeks vegetasi yang paling popular untuk kajian

semacam ini adalah NDVI (Normalized Difference Vegetation Index).

NDVI (Normalized Defference Vegetation Index) adalah salah satu cara

yang efektif dan sederhana untuk mengidentifikasi kondisi vegetasi di suatu

wilayah, dan metode ini cukup berguna dan sudah sering digunakan dalam

menghitung indeks kanopi tanaman hijau pada data multispektral penginderaan

jauh.

Teknologi Penginderaan Jarak Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Dalam rangka mendeteksi perubahan yang terjadi di permukaan bumi

diperlukan suatu teknik yang dapat mengidentifikasi perubahan-perubahan atau

fenomena melalui pengamatan pada berbagai waktu yang berbeda. Salah satu data

yang paling banyak digunakan adalah data penginderaan jauh dari satelit yang

dapat mendeteksi perubahan karena peliputannya yang berulang-ulang dengan

interval waktu yang pendek dan terus menerus (Singh, 1989).

Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan

informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik.

Biasanya menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan

diinterpretasi untuk menghasilkan data yang bermanfaat untuk aplikasi sesuai

dengan kebutuhannya (Lo, 1995).

Sistem informasi geografis merupakan suatu himpunan alat (tool) yang

(5)

kehendak, pentransformasian, serta penyajian data spasial dari suatu fenomena

nyata di permukaan bumi untuk maksud-maksud tertentu (Burrough, 1986).

Kebutuhan teknologi penginderaan jauh yang dipadukan dengan Sistem

Informasi Geografis (SIG) untuk tujuan inventarisasi dan pemantauan sangat

penting terutama bila dikaitkan dengan pengumpulan data yang secara cepat dan

akurat. Pengumpulan data dengan teknologi penginderaan jauh dapat mengurangi

bahkan menghilangkan pengaruh subjektivitas. Mengingat luasnya dan banyaknya

variasi wilayah Indonesia, sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, maka

aplikasi penginderaan jauh dan SIG sangat tepat. Kedua teknologi tersebut dapat

dipadukan untuk meningkatkan kemampuannya dalam hal pengumpulan data,

manipulasi data, analisis data, dan menyediakan informasi spasial secara terpadu

(Wahyunto, 2007).

Teknologi yang digunakan dalam sistem informasi geografis memperluas

penggunaan peta, model-model kartografi dan statistik spasial dengan

memberikan kemampuan analisis, tidak hanya tersedia untuk pengembangan

model medan kompleks dan pengujian masalah bentang lahan serta masalah

penggunaan lahan. Saat ini penggunaan SIG yang paling umum adalah untuk

pembuatan peta tematik kota dan memberikan revisi peta-peta tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan teknik yang sering, dengan lead- time yang tidak cukup bagi para pemasok untuk menyelesaikan perubahan perkakas dan proses, merupakan malapetaka bagi JIT... Perhatian

Pada proses pembuatan telur puyuh asin dengan berbagi metode, telur yang diasinkan dengan larutan garam jenuh mempunyai kadar garam yang paling tinggi, maka dari itu

bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin, kinerja dan hasil kerja Pegawai Negeri Sipil, Dokter PTT, Bidan PTT dan Guru Bantu di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Geyer Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 99 5742762663210202 TRI KHURNIAWATI SD SD ISLAM TERPADU AL FIRDAUS PURWODADI Kec.. Penawangan Pendidikan Jasmani Olah Raga dan

4 Memahami arti surat pendek dan hadits tentang Niat, Silaturahim. 4.1 Mengartikan surat

4.2 Menjelaskan isi kandungan surat Al-Qadr tentang malam Lailatul Qadr secara sederhana. 5 Memahami arti hadits tentang taqwa dan ciri- ciri

Langkah  yang  menetapkan  jenis  bantuan  yang  akan  dilaksanakan  untuk  membimbing  anak.  Langkah  prognosis  ini  ditetapkan  berdasarkan  kesimpulan  dalam 

a) Kas terdiri dari saldo kas (cashonhand) dan rekening giro. b) Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat