• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah, Padi Gogo (Oryza sativa L.), dan Sorgum (Shorgum bicolor) di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah, Padi Gogo (Oryza sativa L.), dan Sorgum (Shorgum bicolor) di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki banyak

fungsi penting dalam ekosistem, diantaranya adalah sebagai pertumbuhan

tanaman, habitat bagi jasad tanah, media bagi konstruksi (rekayasa), sistem daur

ulang bagi unsur hara dan sisa sisa organik serta sistem bagi pasokan dan

penyaringan/penjernihan air. Tanpa tanah, manusia tidak dapat bertahan hidup.

Mengingat tanah memainkan peranan penting dalam ekosistem kita, maka kita

harus berhati-hati dalam mengelolah dan melindunginya dari kerusakan

(Rayes, 2007).

Dalam setiap usaha pertanian yang dilakukan sebagai tujuan utama dalam

kegiatannya adalah peningkatan produksi dengan tanaman yang dibudidayakan.

Dalam pencapaian tujuan tersebut maka kita harus memahami kondisi termasuk

kendala serta potensi yang terdapat pada lahan yang diusahakan, sehingga

penggunaan lahan tersebut dapat dilakukan secara maksimal serta menghindari

terjadinya kerusakan pada lahan akibat pengolahan lahan yang tidak sesuai

dengan aturan.

Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk

tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah

teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan/atau arahan

penggunaan lahan sesuai dengan keperluan. Kesesuaian lahan adalah tingkat

kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut

dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan

perbaikan (kesesuaian lahan potensial) (Ritung, dkk., 2007).

(2)

2

Melalui evaluasi lahan dapat ditentukan nilai potensi suatu lahan untuk

tujuan tertentu agar dapat diketahui kondisi dan kelas kesesuain lahan sebagai

sumberdaya pendukung untuk pengembangan tanaman pangan. Sehingga melalui

evaluasi lahan budidaya tanaman yang dikembangkan dapat memberikan hasil

yang optimal.

Berdasarkan data BPS, Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014 dengan

luas areal panen 676.724 ha menghasilkan sebesar 3.490.516 ton padi sawah yang

tersebar dalam 33 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara, dengan produksi padi

sawah tertinggi 526.330 ton dan luas panen sebesar 88.582 ha serta rata-rata

produksi 59,45 kw/ha terdapat pada Kabupaten Simalungun. Selanjutnya diikuti

dengan Kabupaten Serdang Bedagai dengan luas panen 66.548 ha dengan total

produksi mencapai 372.310 ton dan produksi rata-rata sebesar 55,95 kw/ha

(Badan Pusat Statistik, 2015).

Kecamatan Sei Bamban merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang

memiliki produksi padi sebesar 74.581 ton dan sebagai lumbung padi di

Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan luas sebesar 72,26 km2 Kecamatan Sei

Bamban terbagi atas 10 desa dan 82 dusun yang memiliki iklim tropis dengan

suhu dan Curah Hujan rata-rata sebesar 27,50C dan 187 mm (Badan Pusat Statistik, 2015).

Pada tahun 2014 Kecamatan Sei Bamban memiliki luas lahan yang

diusahakan untuk tanaman padi sawah sebesar 6.781 ha yang terdiri dari lahan

sawah irigasi setengah teknis 5.439 ha dan irigasi sederhana sebesar 1.342 ha.

Sekitar 93,84% dari total luas lahan Kecamatan Sei Bamban adalah lahan tanah

sawah, namun produksi padi sawah di Kecamatan tersebut hanya

ii ii ii

(3)

mencapai 55,96 kw/ha, sedangkan produksi nasional padi sawah dapat mencapai

59,45 kw/ha (Badan Pusat Statistik, 2015).

Padi Gogo (Oryza sativaL.) merupakan salah satu jenis padi yang ditanam didaerah tegalan atau ditanah kering. Di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten

Serdang Bedagai, padi gogo belum pernah dibudidayakan oleh masyarakat

setempat. Biasanya Petani di Kecamatan Sei Bamban menggunakan lahan

keringnya dan lahan sawah yang tidak digunakan untuk menanam semangka.

Padahal, jika lahan tersebut ditanami dengan Padi Sawah dan Padi Gogo akan

memberikan nilai ekonomis dan manfaat yang lebih besar jika dibandingkan

dengan hasil budidaya tanaman semangka. Dengan melakukan budidaya Padi

Gogo diharapkan dapat meningkatkan produksi padi Kecamatan Sei Bamban.

Sehingga Kecamatan Sei Bamban dapat membantu dalam pencapaian

swasembada beras serta menjadi wilayah penyumbang produksi beras terbesar

dalam membantu program pemerintah untuk peningkatan produksi beras Nasional

pada tahun 2016 yang akan berdampak pada peningkatkan perekonomian petani

dan masyarakat setempat.

Sorgum merupakan salah satu jenis bahan pangan pokok yang memiliki

kandungan gizi yang tidak kalah dengan padi dan menempati urutan ke 5 setelah

padi, jagung, gandum, singkong, dan jelai. Budidaya tanaman sorgum di

Indonesia masih sangat terbatas bahkan belum begitu populer di masyarakat.

Padahal sorgum memiliki potensi yang besar untuk dibudidayakan dan

dikembangkan secara komersil karena memiliki daya adaptasi yang luas,

produktivitas tinggi, tahan terhadap hama penyakit tanaman serta lebih tahan

terhadap kondisi marginal (kekeringan, salinitas, dan lahan masam).

ii

3

(4)

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi

kesesuaian lahan bagi tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) dan Padi Gogo (Oryza sativa L.) serta Sorgum (Shorgum bicolor) di Kecamatan Sei Bamban yang merupakan salah satu wilayah lumbung beras di Kabupaten Serdang

Bedagai. Dengan demikian melalui evaluasi lahan dapat diketahui usaha-usaha

perbaikan yang harus dilakukan dalam meningkatkan potensi lahan untuk

mencapai peningkatan produksi secara optimal.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menentukan kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial

tanaman Padi Sawah, Padi Gogo (Oryza sativa L.), dan Sorgum (Shorgum bicolor) di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.

Kegunaan Penelitian

- Sebagai bahan informasi tentang tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman Padi

Sawah, Padi Gogo serta Sorgum sebagai dasar dalam melakukan pengolahan

lahan bagi para petani di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang

Bedagai.

- Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

4

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan

[r]

[r]

Peserta Nama TWK TIU

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Para ilmuwan memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengklasifikasikan materi. Banyak zat yang bisa diklasifikasikan sebagai asam atau basa. Jus lemon adalah salah

B.F Skinner (1904-1990) adalah seorang ahli behavior psychology atau psikologi prilaku yang terkenal dengan teorinya yag disebut operant conditioner.Teori ini

Sekolah Lurah di Universitas Islam Indonesia berbeda dengan Institut Pemerintahan dalam Negeri (IPDN) dikarenakan sekolah tersebut mencetak lulusan kader pemerintah