CEGAH DINI SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT DIMUSIM HUJAN
Karena itu di Kalimantan Barat pada musim penghujan ini luasan padi lebih tinggi dari musim kemarau. Namun demikian, pada musim hujan ini sering terjadi lonjakan hama karena lingkungan yang lembab. Untuk itu kita perlu mewaspadai serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) padi terutama hama tikus, penggerek batang dan wereng coklat serta penyakit blast dan hawar daun bakteri.
Hama Tikus menyerang tanaman dari fase pembibitan sampai fase pemasakan bahkan pada saat penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman tidak dapat membentuk anakan baru. Untuk itu lakukan pencegahan serangan hama ini dengan melakukan gropyokan tikus pada masa bera dan olah tanah yang dipadukan dengan pemasangan umpan. Lakukan kegiatan ini secara serempak sehamparan dengan harapan pada saat pertanaman, tikus sudah mulai dapat dikendalikan. Kemudian setelah selesai tanam, dapat dipasang pagar plastik disekeliling sawah yang sudah dibuat saluran keliling.
Sama dengan hama tikus, hama penggerek batang juga menyerang padi mulai dari fase pembibitan sampai pada fase berbunga. Penggerek batang padi masuk ke dalam pelepah daun dan berjalan menuju ke titik tumbuh, sehingga merusak tanaman tersebut, yang disebut hama sundep. Bila tanaman padi diserang sesudah bulirnya terbentuk, maka aliran air yang membawa unsur hara pada malai terganggu. Akibatnya tanaman padi menghasilkan malai-malai yang hampa dan berwarna keputih-putihan yang disebut hama beluk. Tanaman padi pada fase pembibitan sangat sensitif terhadap serangan hama ini, untuk itu waktu tanam yang tepat merupakan cara yang efektif menghindari serangan hama ini. Hindari penanaman padi pada bulan Desember-Januari karena suhu, kelembaban dan curah hujan pada saat ini cocok bagi perkembangan penggerek batang. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan penanaman dan pemanenan serempak, serta sesudah panen, lahan langsung digenangi air sampai pangkal batang padi tenggelam selama ± 7 hari agar ulat dan pupa yang berada di dalam batang mati.
Hama wereng (Nilaparvata lugens) adalah hama padi lain yang sering menyerang di saat hujan. Hama ini merusak tanaman tanaman dengan mengisap cairan dari dalam jaringan tanaman menyebabkan daun-daun menguning, mengering dengan cepat (terbakar). Hama ini dapat dikendalikan dengan menanam varietas tahan, pergiliran varietas dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat. Oleh karena ini hama ini juga dapat dicegah dengan menjaga supaya matahari selalu dapat menyinari padi. Matahari akan membuat wereng sulit menetas dan mencegahnya berkembang biak. Jika diperlukan dapat juga dikendalikan dengan menggunakan insektisida berbahan aktid BPMC, fipronil, imidakloprit, karbufuran
dapat menopang malai dan patah. Pada gabah yang sakit terdapat bercak-bercak kecil bulat. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan penanaman varietas tahan secara bergantian dan perlakuan benih sebelum tanam. Bila diperlukan dapat digunakan fungisida. Jika tanaman telah terserang Blast, kurangi penggunaan urea dan tambahkan KCl agar batang menjadi lebih kuat.
(kekuning-kuningan) pada tepi daun dan apabila gejala meluas akan mengakibatkan daun mengering. Pengendalian dapat dilakukan dengan menanama varietas tahan, pemupukan lengkap dan pengaturan air. Jika diperlukan dapat dikendalikan menggunakan bakterisida (SN).
Penyakit bast disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Pada umumny blast menyerang daun yang disebut blast daun dan leher malai yang disebut blas leher (neck blast). Blast daun ditandai dengan gejala bercak coklat kehitaman bebentuk belah ketupat dengan pusat bercak berwarna putih, sedangkan blast leher ditandai dengan bercak coklat kehitaman pada pangkal leher mengakibatkan leher malai tidak