• Tidak ada hasil yang ditemukan

Emosi Tokoh Utama dalam Film Sang Martir Karya Helfi Kardit: Analisis Psikologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Emosi Tokoh Utama dalam Film Sang Martir Karya Helfi Kardit: Analisis Psikologi Sastra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemunculan sastra dilatarbelakangi oleh adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya melalui karya sastra yang ia ciptakan. Kualitas dan eksistensi karya sastra sering dijadikan salah satu tolak ukur eksistensi diri penciptanya. Berangkat dari hal tersebut, pengkajian terhadap karya sastra tidak lagi sulit ditemukan. Karya sastra dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, salah satunya dari sudut pandang tokoh. Sebuah karya sastra tercipta akibat adanya hubungan antartokoh dalam cerita dan situasi sosial pada zamankarya sastra itu diciptakan. Perilaku tokoh dalam setiap cerita sangat berbeda-beda sehingga dari setiap cerita yang disampaikan dapat tergambar sifat-sifat tokoh dalam cerita. Sifat-sifat tokoh dalam cerita disebut perwatakan tokoh. Perwatakan termasuk salah satu unsur intrinsik dalam karya sastra dantidak jarang dijadikan oleh para peneliti sebagai aspek kajiannya terhadap karya sastra.Sebuah karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia.

(2)

pemindahan sebuah novel ke dalam film. Ekranisasi ini dimunculkan untuk memberikan berbagai perkembangan informasi dan pengetahuan edukatif yang terdapat dalam karya sastra terhadap masyarakat yang bukan pembaca karya sastra. Film Sang Martir sendiri bukan merupakan bentuk dari ekranasasi karena film Sang Martir tidak diangkat dari cerita novel.Pengubahan wahana dari karya sastra ke wahana film berpengaruh pula pada berubahnya hasil yang bermediumkan bahasa atau kata-kata ke dalam film yang bermediumkan gambar audiovisual, jika ditinjau dari dalam ekranisasi. Jika di dalam novel ilustrasi dan penggambaran atau pelukisan dilakukan dengan menggunakan media bahasa atau kata-kata, dalam film semua itu diwujudkan melalui gambar-gambar bergerak atau

audiovisual yang menghadirkan suatu rangkaian peristiwa.

Perkembangan karya sastra semakin bervariasi kualitasnya, terutama di bidang perfilman. Bila ditinjau berdasarkan aspek kepribadian tokohnya, banyak film dalam negeri yang terancam kualitasnya akibat minimnya konsistensi terhadap perwatakan yang dibawakan oleh tokohnya. Hal ini menjadi pandangan penting mengingat dewasa ini perfilman Tanah Air tengah diminati dan menjadi rekomendasi tersendiri bagi pecintanya.

(3)

Pengarang dalam hal ini harus dapat mempengaruhi emosi pembaca melalui emosi yang dimunculkan pada tokoh-tokoh dalam karya tersebut.

Kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan kerap kali dianggap sebagai emosi yang paling mendasar (primary emotions). Situasi yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan. Misalnya, pada saat kita merasa bahagia, senang, terhibur, rasa terpesona, kegirangan luar biasa, merasa puas, senang sekali misalnya, itu bukanlah emosi mendasar manusia. Akan tetapi itu adalah emosi yang diakibatkan oleh salah satu dari emosi mendasar manusia berupa kegembiraan. Maka dari emosi mendasar ini lahirlah berbagai turunan emosi lainnya atau variasi emosi lainnya. Penulis menilai bahwa aspek emosi merupakan aspek yang cukup mendukung dalam meninjau dan mengkaji kepribadian tokoh-tokoh dalam sebuah karya sastra.

Sang Martir merupakan sebuah film karya Helfi Kardit yang menceritakan tentang pejuangan seorang mahasiswa berusia 20 tahun, Rangga, dalam mempertahankan sebuah panti asuhan di tengah perseteruan antara dua kelompok mafia. Banyak kejadian yang dialami Rangga dalam usahanya mempertahankan panti asuan tersebut. Hingga ia harus dipenjara selama tiga tahun akibat balas dendamnya terhadap salah seorang anggota kelompok mafia yang telah memperkosa salah satu anak dari panti asuhan. Berdasarkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam film Sang Martir, muncul situasi-situasi yang menyebabkan tokoh Rangga meluapkan berbagai emosi.

(4)

Kardit ini belum pernah dianalisis secara psikologi sastra. Penulis menganalisisnya terbatas hanya pada tokoh utamanya saja, yaitu Rangga, sehingga penelitian ini akan membahas tentang emosi tokoh utama dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit.

1.2 Batasan Masalah

Batasan perlu dilakukan agar ruang lingkup penelitian masalah terarah dan jelas sesuai dengan tujuan. Terdapat dua batasan masalah dalam penelitian ini. Pertama, menekankan pada pengungkapan gambaran emosi yang paling mendasar, yaitu kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan pada tokoh utama dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit. Kedua, penelitian ini dibatasi oles satu tokoh utama protagonis, yaitu tokoh Rangga dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari penelitian ini, masalah yang dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut.

1. Bagaimanakah emosi tokoh utama dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit?

2. Bagaimanakahpenyebab emosi tokoh utama dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilandasi masalah penelitian diatas ialah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan emosi tokoh utama dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit.

2. Mendeskripsikanpenyebab emosi tokoh utama dalam film Sang Martir karya Helfi Kardit.

(5)

Diharapkan penelitian ini memberi manfaat:

1.4.2.1Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai teori emosi sebagai sisi lain aspek kepribadian tokoh dalam mengkaji karya sastra, yaitu pada film Sang Martir

karya Helfi Kardit.

b. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bahwa aspek emosi dapat dijadikan sebagai tolak ukur konsistensi perwatakan antartokoh dalam setiap karya sastra.

1.4.2.2 Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat membantu penonton dalam memahami film Sang Martir

karya Helfi Kardit.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Sementara itu, jumlah seluruh tenaga medis dan paramedis yang bekerja di Kota Binjai pada tahun 2015 terdiri dari 194 dokter umum, 144 dokter spesialis, 50 dokter gigi, 139 bidan

Namun terlepas dari itu semuanya kenya- taan tetaplah harus dihadapi, bahwa tidak semua warga Negara ini memiliki kemampuan dana yang cukup mendapatkan rumah

Pada petak kanan atas dengan latar belakang warna putih terdapat gambar.. Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah

Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan

7 http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum.. Pemilihan umum kepala daerah atau yang biasa disebut dengan Pemilukada,ini merupakan salah satu wujud dari sistem demokrasi yang dianut

b) Anggaran kinerja (performance budget) adalah angaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam.