• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. prasaan, keyakinan, falsafah-falsafah, dan ekpsresi jiwa terdalam masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. prasaan, keyakinan, falsafah-falsafah, dan ekpsresi jiwa terdalam masyarakat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Sastra adalah ungkapan ekspresi berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemesan estetis melalui bahasa.

Karim (2015:1) mengemukakan”Kelompok etnis Melayu memiliki peninggalan budaya yang banyak. Salah satu bentuk budaya tersebut adalah sastra. Peninggalan yang berbentuk sastra, yang paling tua, di anataranya dibuktikan dengan adanya prasasti-prasasti batu dari abad ke -7 sampai abad ke-14. Peninggalan yang lebih muda tersimpan di dalam sekitar 5000-10000 naskah klasik. Dibuktikan dari beberapa katalogus naskah yang mendaftarkan dan mengguraikan serba ringkas isi naskah itu yang umumya terdapat di perpustakaan dan di museum dalam negeri dan luar negeri. Di perpustakaan Nasional, Jakarta, naskah Melayu itu terdaftar sebanyak 953 naskah” Karya sastra Melayu itu memiliki arti penting, tidak hanya dalam arti etnis, tetapi juga dalam arti antaretnis. Secara etnis, karya ini mengungkapkan pikiran, prasaan, keyakinan, falsafah-falsafah, dan ekpsresi jiwa terdalam masyarakat Melayu. Dalam arti antaretnis, berkaitan dengan bahasa yang digunakan dalam karya tersebut yang menggunakan bahasa Melayu, lingua franca, sebagai sarana komunikasi antaretnis, baik dalam hal hubungan perdagangan kebudayaan, dan keagamaan di kawasan pendudukan yang mempunyai aneka bahasa.

“Salah satu Karya Sastra Melayu yang Memiliki kedudukan penting dalam Khanznah Sastra Melayu adalah Hikayat Iskandar Zulkarnain (selanjutnya. HIK). Karya sastra ini merupakan teks yang tergolong tua. HIK ini tercipta pada abadke-15 “ (Soerantno, 1992)

(2)

Teks ini mendapat sambutan masyrakat Melayu, sehingga banyak karya-karya sastra Melayu yang unsur ketokohannya ditransformasi dari HIK. Hampir di semua sastra negeri Melayu, masyarakat menyebutkan bahwa raja-raja mereka memiliki hubungan silsilah dengan Iskandar Zulkarnain. Begitu pula dalam Khazanah sastra dunia, hikayat ini tercipta dalam berbagai bahasa dunia, serta bahasa-bahasa daerah di Nusantara seperti Melayu, Jawa, Bugis, Madura, dan sebagainya Budge, ( 1899)

Cerita tentang tokoh Iskandar (Aleksander), selama ini tersebar dan telah melahirkan legende pada berbagai suku bangsa baik di dunia Barat maupun di dunia Timur. Ceritanya juga populer pada kehidupan berbagai masyarakat beragama, seperti agama Nasrani, Ibrani, dan Islam. Peristiwa-peristiwa sang tokoh bersama dengan legendenya berpadu melahirkan tradisi yang populer. Iskandar atau Aleksander menjadi segalanya bagi segenap manusia Reich (dalam Soeratno, 1992)

Dalam HIZ, terungkap sejumlah indikator yang membangun karakterisasi yang bersumber dari ahlak Islami. Dalam cerita Iskandar adalah keturunan raja, raja yang dibesarkan oleh Tuhannya, lebih daripada raja Sulaiman dan Nabi Citra raja yang dicita-citakan pada Iskandar adalah raja Islami yang diidamkan oleh segenap hamba Allah swt. Soeantno (1991)

Karakter-karakter tersebut memperjuangkan ahlak Islami yang bersumber dari akhlak Rasulullah saw. dan akhlak para Nabi lainya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Khidlir. Akhlak-akhlak ini sangat relavan dan urgen bagi kehidupan masa kini, terutama bagi kaum milenial.

(3)

Akhlak adalah kebiasaan yang disengaja atau dikehendaki, merupakan kemauan kuat terhadap sesuatu yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi karakter yang mengarah kepada yang baik atau yang buruk. Ibnu Maskawaih (dalam Amin 2013:7) mengatakan akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, tanpa melalui pertimbangan-pertimbangan pemikiran terlebih dahulu . Kualitas dan martabat seseorang sangat tergantung kepada akhlaknya.

Akhlak Islami adalah akhlak yang bersumber dari Al-Quran dan hadis. Wujud dari akhlak islami ini termanifestasi dari akhlak Nabi Muhammad saw. Akhlak adalah sumber dan tingkah laku adalah bentuknya. Dengan kehidupan yang berakhlak mulia, orang-orang akan merasakan kebahagiaan (al-Hufy, 2015:19)

Kenyataannya menunjukan bahwa perilaku yang bersumber dari akhlak mulia ini sudah mulai tergerus. Arus globalilasasi melunturkan akhlak-akhlak yang sudah lama tumbuh kembang pada warga bangsa melalui bermacam ragam kehidupan masyarakat yang pluralaistik seperti budaya dan kearifan lokal. Namun, Karena derasnya arus global menghantam masyarakat kita, terutama kaum milenial, membuat generasi ini seperti kehilangan identitas. Generasi Milenial di Indonesia memiliki potensi yang harus dibina, dibangun, dan dikembangkan karakternya. penguatan karakternya harus diarahkan kepada sesuatu yang bermakna demi kemaslahatan hidup bersama. Bila karakter generasi ini tidak diperkuat secara menyakinkan dengan berbagai nilai, potensi ini kan membahayakan memoritas bangsa.

(4)

Negara Repunblik Indonesia telah mengeluarkan panduan dalam membangun dan menguatkan pendiidkan karakter di kalangan generasi muda. Perpres nomor 87 tahun 2017 dan Permendikbud RI no. 20 tahun 2018 telah menggariskan bahwa generasi muda ini masih bersifat metarialistik, masih pada tataran bentuk atau perilaku yang bersifat indrawi. Dasar spritualstiknya belum terpaparkan. Bila karakter seseorang itu tidak didasari oleh sesuatu yang bersifat spritualistik (rihaniah), maka karakter suatau generasi tidak terbangun dengan kuat.

Di sinilah akhlak-akhlak Islami menjadi penting. Akhlak-akhlak tersebut tidak hanya termuat dalam al-Quran dan hadis, tetapi juga tersimpan dalam karya sastra klasik HIZ episose Perjalanan ke Jabarsa. Melalui penelitian HIZ Penelitian Episode Perjalanan ke Jabarsa ini tidak hanya dapat mengungkapkan wujud akhlak-akhlak Islami yang dapat menjadi basis penguatan pendidikan karakter generasi milenial, yang dapat menjadi pegangan para pendiidkan dalam penguatan pendidikan karakter di satuan-satuan pendiidkan , baik satuan pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

Untuk memudahkan menganalisis unsur-unsur yang diinginkan, peneliti memilih episode ke Jabarsa, bahwa di episode perjalanan ke Jabarsa memenuhi syarat sebagai sebuah cerita yang utuh dan didalam episodee perjalanan ke Jabarsa alur cerita dan kata-kata cukup mudah dipahami sehingga mudah dianalisis. Seperti di dalam kutipan berikut contoh akhlak islami didalam HIZ.

Nabi Khidlir berkata “ Hai Raja yang dimuliakan Allah swt, jangan kita berkirim surat. Berikan ia kembli dahulu kepada rajannya supaya diajarkannya kepada rajannya akan kita datang ini. Maka kitapun berjalanlahdari belakang hingga sampailah kita ke pintu negeri Jabarsa ini. Jangan kita gentar disangkakannya negerinya besar dan banyak hlubalang karena akan kebesaran itu Allah swt , empunya dia dan kuasa itu dengan kuasa-Nya juga”. Maka sabda Raja Iskandar “ Telah benarlah seperti bicara Tuan Hamba itu”. Maka esok harinya Maka Nabi

(5)

Khidlir “ Hai Azhan, pergilah kembali engkau kepada rajamu, katakanlah kepadanya! jangan lagi ia menyembah matahari itu! maka suruh ia menyembah Tuhan yang sebenarnya. Bahwa sebaik-baik Tuhan yang disembah”

Di dalam akhlak Islami kutipan tersebut termasuk ahklak yang berani, berani mengemukakan, berani berpendapat, berani bertindak benar dan berbuat baik. yang peniliti dapat dalam kutipan tersebut adalah Nabi Khindir berani bertindak benar dan berbuat baik dia menyuruh Azhan mengatakan itu kepada rajannya agar tidak menyembah matahari lagi selain Allah swt. Nabi Khidlir berbuat baik agar Raja Abud dan pengikutnya tidak menyembah matahari karna itu termasuk perbuatan musyrik yang dilarang oleh Allah swt oleh sebab itu Nabi khindir.

Pembinaan akhlak di zaman sekarang sangatlah penting karna digenarasi ini, banyak yang terpengaruh dari teknologi yang perkembangannya sangat pesat, seperti youtube, banyak akses yang bisa dibuka di youtube apapun yang dicari akan dapat, disanalah generasi ini mencari tau apa yang mereka tidak tau, ada contoh dari beberapa sekolah tetang pembuliaan karna sering melihat media sosial.

Pembinaan akhlak sangatlah penting dalam pembentukkan akhlak, sebab pembinaan akhlak akan membina peserta didik dengan perkembangan zaman saat ini. Agar pendidikan lebih berkembang mengikuti zamannya, maka harus dilatih dan adanya pembinaan kepada peserta didik dalam penggunaan teknologi. Sehingga peserta didik bisa lebih cerdas dalam mengakses informasi-informasi yang positif dan bermanfaat Abdullah (2018:2)

(6)

Peserta didik yang sudah mengikuti budaya atau trend barat yang jauh dari nilai-nilai keislaman dapat mampu membuat anak berani melawan kedua orangtua, guru, serta tidak menghargai dan menghormati sesama temannya.

Banyak kasus-kasus yang beredar masalah pelajar di sekolah contoh Ada beberapa kejadian bully di sekolah- sekolah seperti di SMP 38 Pekanbaru siswa kelas VIII Riau berinisial FA menjadi korban bulliying atau perundungan temannya. Akibat , FA mengalami patah hidung dan harus dirawat di rumah sakit. menurut penuturan korban, pelaku memukulnya di bagian kepala dengan menggunakan kayu. Dikutip dari compas.co, Paman FA, Muchtar (43) menuturkan bahwa keponakannya menjadi korban kekerasan oleh temanya sendiri. muchtar menyebut, kekerasan tersebut dialami FA saat keponakannya berada pada jam pelajaran tengah berlangsung pada selasa 5/11/2019. FA mengaku dianiaya oleh dua temannya dan diantukan kepalanya ke lutut pelaku.

Guru dan murid berkelahi di SMA Bojoneoro Timur, perkelahian terjadi di dalam kelas di saat jam berlajar sedang berlangsung. berhadu mulut hingga beradu hantam beruntung aksi tersebut dilerai oleh murid lainnya. 29/3/2019 peristiwa bermula saat murid duduk di kursi guru di kelas kemudia dimarahi oleh sang guru di depan teman sekelasnya.

Dari kejadiaan itu sudah sangat jelas bahwa banyak informasi-informasi serta kegiatan-kegiatan dalam bentuk kekerasan yang dapat diakses dengan kecanggihan teknologi. Disebabkan generasi zaman sekarang sudah sangat bebas menonton, melihat dan memerhatikan aksi aksi kekerasan yang ada. Sehingga mereka praktekan ke dalam lingkungan mereka.

(7)

Selain itu muda mudi zaman sekarang lebih suka nongkrong di kafe-kafe dibandingkan nongkrong di masjid dan mengikuti pengajaian-pengajian Islam. Ketika muda-mudi sudah jarang nongkrong di masjid dan mengikuti pengajian-pengajian otomatis membuat anak berangsur-angsur meninggalkan sholat, jarang mengikuti kajian islam, dan memiliki akhlak yang kurang mulia. Maka dari itu perlunya pembinaan akhlak atau pendidikan akhlak kepada anak-anak dan Generasi Milenial.

1.2 Rumusan Masalah

(1) Akhlak Islmi apa sajakah yang terdapat dalam Hikyat Iskandar Zulkarnain episode perjalanan ke Jabarsa?

(2) Bagaimanakah wujud akhlak Islami dalam Hikayat Zulkarnain episode perjalanan Jabarsa sebagai basis penguatan pendidikan karakter generasi milenial?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah :

(1) Mendeskripsikan aklak-akhlak Islami yang terdapat dalam Hikayat Zulkaranain episode perjalnan ke Jabarsa

(2) Mengeksplanasi wujud akhlak Islami dalam Hikayat Zulkaranain episode Perjalanan ke jabarsa sebagai basis penguatan pendiidkan karakter generasi milenial.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

(1) Sebagai penerapan teori sastra elektik, yaitu kombinasi teori srukturalisme dan hermeneutik dalam penelitian sastra klasik.

(2) Sebagai bahan (subject-manter) penguatan pendidikan karakter generasi milenial pada satuan pendidikan formal dan informal.

(3) Sebagai bahan rujukan atau referensi bagi masyarakat ilmiah, masyarakat umum tentang pendidikan karakter.

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Pekerjaan sambilan yang umumnya dipilih oleh mahasiswa adalah penjaga warnet, menjadi guru les, pelayan rumah makan dan cafe, serta pekerjaan lepas lainnya.. Meskipun

Seseorang dikatakan memiliki psychological well being tinggi jika memiliki sikap yang positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain, dapat mengembangkan diri sebaik

Hasil Wawancara anggota Intelkam Polda kalimantan Barat.. tugas perbantuan tidak menjadi efektif, dan yang lebih parah adalah tidak berguna ketika terjadi

berbahasa Inggris tetapi dia tidak menyebutkan surat kabar apa. Teknik yang digunakannya dalam membaca yaitu pertama-tama dia baca dahulu teks bacaan tersebut kemudian dia

Allah dengan tidak mempersekutukannya. h) Dengan adanya materi akhlak dalam buletin, maka mengajak umat Islam agar memiliki akhlak terpuji. Penerapan Buletin dalam

al (2013) telah membangunkan model pengukuran dalam pembuatan Lean di dalam kajiannya yang mana bertujuan untuk mengukur dan menilai amalan Lean di dalam

Zainun guru kelas (pengajar) pelajaran akidah akhlak kelas V A Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kebun Bunga Banjarmasin, serta staf tata usaha yang sudah berkenan memberikan