• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN 1990-1993

3.1 Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

Pada tahun 1990, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian Pengembangan Perkebunan Indonesia (RAAPPI) nama PPM diganti menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (P3M). Namun beberapa bulan kemudian nama P3M diganti lagi menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat atau disingkat dengan Puslitbun Marihat.16

Setelah mengalami perubahan nama menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat, maka Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) memberikat mandat untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pada komoditas kelapa sawit. Tugas ini bertujuan untk menentukan suatu konsep dalam memecahkan berbagai masalah baik teknik budidaya, pemeliharaan, pengelolaan hasil, pemasaran dan manajemenya. Konsep itu diharapkan dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dengan kualitas yang lebih baik termasuk proses pengelolaan dan manajemennya.17

16

Data Arsip Puslitbun tentang Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Marihat tahun1993 tanpa terbit.

17

(2)

Berdasarkan keadaan tersebut diatas, maka tugas PUSLITBUN Marihat adalah sebagai berikut:18

a. Menangani penelitian terapan tanaman kelapa sawit seperti: Kesesuaian tanah dan iklim, bahan tanaman unggul, kultur jaringan, kultur teknis, proteksi tanaman, manajemen produksi, pasca panen, pengolahan, pemasaran dan masalah social ekonomi dan lain-lain.

b. Menyediakan benih unggul kelapa sawit dan racun tikus. c. Penasehatan untuk perkebunan kelapa sawit.

d. Jasa yang meliputi: survey dan pemetaan tanah, training pegawai perkebunan.

e. Analisa laboratorium untuk tanah, daun, pupuk dan lain lain.

Ketenagaan dan Pendidikan

1. Status Kepegawaian

Status kepegawaian para karyawan dari sumber daya manusia yang ada di Puslitbun Marihat dapat dilihat melalui tabel berikut :

18

(3)

Tabel 1.5

Jumlah Tenaga Puslitbun Marihat Berdasarkan Status Pegawai Tahun 1990

Status Kepegawaian Jumlah

Staf 39

Bulanan 261

Harian 24

Tenaga Kerja Lepas 115

Total 439

Sumber: Data Puslitbun Tahun 1993

`Dari sumber daya manusia yang ada tersebut, penyebaran tingkat

(4)

Tabel 1.6

Penyebaran Tingkat Golongan Karyawan Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990

Tingkat Golongan Jumlah

Orang % Staf 1. Direktur 1 0.31 2. VII - 0.00 3. VI 3 0.93 4. VB 5 1.54 5. VA 1 0.31 6. IV 7 2.16 7. III 12 3.70 8. II 10 3.09 9. I - 0.00 Jumlah 39 12.03 Karyawan 1. VI 10 3.09 2. V 15 4.63 3. IV 45 13.89 4. III 82 25.31 5. II 42 12.96 6. I 88 27.16 7. KHT 3 0.93 Sub Jumlah 285 87.96 Total 324 100

(5)

2. Kualifikasi Pendidikan

Tingkat pendidikan karyawan yang ada di Puslitbun Marihat terus dikembangkan khususnya pada tenaga peneliti yang ada. Pada tahun 1990 staff peneliti yang sedang mengikuti pendidikan strata 3 sebanyak 2 orang dan strata 2 juga ada 2 orang. Pendidikan ini dilakukan untuk meningkatkan status pendidikan para staff Puslitbun Marihat.

Tingkat pendidikan pegawai pada Puslitbun Marihat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.7

Tingkat Pendidikan Pegawai Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990

Tingkatan pendidikan Jumlah %

S3 (Dr) - 0.0 S2 (Ms) 3 0.93 S1 (Ir, Drs, Dra) 29 8.95 Sarjana Muda 2 0.62 SLTA 75 23.15 SLTP 85 26.23 SD 70 21.60 Non SD 60 18.52 Jumlah 324 100.00

(6)

3. Bidang disiplin tenaga S1, S2, S3

Sesuai dengan disiplin penelitian, jumlah peneliti yang didasarkan kepada Akademis (S1, S2, dan S3) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.8

Jumlah Peneliti Yang Didasarkan Kepada Akademis (S1, S2, dan S3) pada Puslitbun Marihat tahun1990

Disiplin Jumlah dan tingkatan peneliti

S3 S2 S1 Perlindungan Tanaman - 1 5 Pemuliaan - 1 3 Tanah - - 7 Sosial ekonomi - 1 2 Agronomi - - 5 Teknologi - - 5 Jumlah - 3 27 Total jumlah 30

Sumber : data Puslitbun tahun 1993

3.2 Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat

Tugas pokok dari Puslitbun Marihat diutamakan pada “applied research” atau penelitian terapan yang dapat langsung di aplikasikan kepada pengguna langsung. Dengan demikian umumnya penelitian dilakukan tersebar di berbagai perusahaan perkebunan, terutama perkebunan milik pemerintah.

(7)

Penelitian-penelitian yang telah banyak dilakukan di Puslitbun Marihat diantaranya adalah penelitian di bidang pemuliaan. Di bidang pemuliaan tanaman telah banyak dilakukan penelitian baik dengan menggunakan material lokal maupun import dan telah menghasilkan berbagai jenis hibrida baru yang sebagian besar telah dipakai. Program lain yang dilakukan oleh Puslitbun Marihat untuk meningkatkan kualitas benih kelapa sawit adalah Program Recurrent Reciprocl Selection (RSS) yang dimulai sejak tahun 1973 dan pada tahun 1992 program kegiatan RSS telah membuahkan hasil.

Adapun Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat adalah:

1. Koperasi/Usaha Karyawan

Di Puslitbun Marihat terdapat Koperasi. Terdapat 3 jenis koperasi yang ada di Puslitbun Marihat, yaitu :

• Koperasi Konsumsi

Dalam koperasi konsumsi, keuntungan yang bias diambil berkisar antara 3-5 %, tergantung pada pembelian barang. Jenis barang yang disediakan cukup bnayak, kurang lebih 250-300 jenis. Koperasi ini menjual kebutuhan pokok karyawan.

• Koperasi Simpan Pinjam

Untuk koperasi Simpan Pinjam, perputaran uang setiap bulan berkisar antara Rp.3.000.0000,- s/d Rp 3.500.0000,- dengan bunga 2 % perbulan. Uang

(8)

pinjaman dibatasi maksimal Rp 300.000,-/karyawan tergantung golongan karyawan tersebut.19

• Koperasi Jasa

Koperasi ini merupakan partner dari perusahaan (Puslitbun Marihat) yang mengerjakan pekerjaaan-pekerjaan borongan, seperti pemeliharaan kantor, penyediaan tenaga lepas untuk pencincangan tandan dll.

2. Kerjasama

Untuk meningkatkan kualitas dan prduktivitas hasil kelapa sawit, Puslitbun Marihat melakukan berbagai kerjasama penelitian dengan berbagai instansi. Beberapa diantaranya adalah dengan instansi BIOTROP (Bogor), IRHO (Prancis), dan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Bidang yang di teliti meliputi : penyakit Ganoderma (BIOTROP), Remote Sensing dan Gulma Chromolaena (MEE). Dana penelitian kerjasama dengan BIOTROP dan IRHO disediakan oleh Puslitbun Marihat, sedangkan dana kerjasama penelitian dengan MEE ditanggung oleh institusi tersebut.

Beberapa hasil dari kerja sama itu telah membuahkan hasil, antara lain : a. Puslitbun Marihat

19

Wawancara dengan Ir. H.M Edwin S Lubis, M.Sc., pensiunan Kepala bidang Penelitian PPKS pada tanggal 07 Februari 2014.

(9)

• Kerjasama dengan BIOTROP20

• Kerjasama dengan IHRO

dibiayai oleh Marihat dengan mendatangkan 3 orang peneliti dari BIOTROP dengan objek kegiatan tentang penelitian penyakit Ganoderma dengan waktu 3 tahun (1989-1991).

21

b. PT.Perkebunan II Tanjung Morawa Medan

Prancis dibiayai oleh Marihat dengan mendatangakan 3 tenaga ahli dari Prancis diperbantukan di Marihat. Dengan objek kegiatan meliputi Agronomi, pemuliaan dan proteksi tanaman. Kerjasama ini berlangsung selama 2 tahun (1989-1990).

Kerjasama antara Puslitbun Marihat, IRHO dengan PTP II dengan mendatangkan 1 orang tenaga ahli dari IRHO Prancis dengan objek kegiatan Penginderaan Jarak Jauh. Kerjasama ini berlangsung selama 1 tahun (1991-1992) dengan biaya dari PTP II.

c. EEC (Masyarakat Ekonomi Eropa)22

Kerjasama Puslitbun Marihat dengan MEE melalui IRHO dengan mendatangkan 1 orang tenaga ahli dari IRHO. Peralatan berupa

20

BIOTROP adalah Pusat Regional untuk Biologi Tropis dari Southeast Asian Ministers of Education

Organization (SEAMEO) yang terlibat dalam kegiatan pelatihan dan penelitian yang berada di Bogor.

21

IHRO (Institut de Recherches les Huiles et Oleagineux) merupakan lembaga penelitian tumbuhan perkebunan yang ada di Prancis.

22

Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) adalah organisasi kawasan yang bertujuan menyatukan ekonomi negara-negara anggotanya. Organisasi ini dibentuk melalui Perjanjian Roma tahun 1957. Setelah Uni Eropa (UE) dibentuk tahun 1993, MEE disatukan dan berganti nama menjadi Masyarakat Eropa (EC). Pada tahun 2009, semua lembaga ME dileburkan menjadi Uni Eropa.

(10)

Laboratorium dan alat-alatnya merupakan bantuan dari MEE, objek kegiatan peelitian ini yaitu pengendalian hayati gulma Chomolaena odorata dengan serangga Pharachetessp. Kerjasama ini berlangsung selama 2 tahun (1991-1993).

3.3. Produk-Produk Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat

Produk yang dimaksud merupakan produk yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) untuk perkebunan kelapa sawit adapun produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

1. Bahan Tanaman Kelapa Sawit Unggul

Pada masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat, terdapat 11 varietas bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dihasilkan dengan produktivitas 7-8 ton CPO/ha/tahun.23

2. Biofungisida Marfu

Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat juga menyediakan biofungisida hasil temuan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat untuk penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma) pada tanaman kelapa sawit.

23

Wawancara dengan bapak Junimar Siahaan, pensiunan karyawan Pusat Penelitan Perkebunan Marihat pada tanggal 9 Juni 2014.

(11)

Biofungisida yang diberi nama MARFU ini sangat diperlukan dalam peremajaan tanaman kelapa sawit.

3. Feromon

Feromon merupakan insektisida alami dan ramah lingkungan yang ditemukan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat. Feromon berguna untuk pengendalian hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang banyak ditemukan di perkebunan kelapa sawit.

4. Frying Shortening

Frying shortening digunakan sebagai medium penggoreng terutama pada proses deep frying, untuk menghasilkan produk yang renyah. Frying shortening ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain: bebas kolesterol, bebas asam lemak dan relatif stabil terhadap panas.

5. Publikasi dan Jasa perpustakaan

Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat secara rutin menerbitkan publikasi ilmiah sebagai sarana penyampaian hasil penelitian kepada pengguna. Publikasi tersebut berupa warta dan jurnal. Penyampaian informasi secara berkala disampaikan dalam bentuk pertemuan teknis, baik yang bersifat lokal maupun internasional.

(12)

3.4. Penggabungan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dengan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Bandar Kuala.

Sejalan dengan tuntutan efisiensi dalam menghadapi tantangan kebutuhan pembangunan, maka AP3I mengadakan re-organisasi pusat-pusat penelitian di lingkungannya. Pada bulan Februari 1992, Pusat Penelitian Perkebunan Marihat dan Pusat Penelitian Perkebunan Bandar Kuala digabung menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala, dengan mandat penelitian dan pengembangan kelapa sawit dan kelapa. Dengan diserahkannya memori pelaksanaan tugas Direktur Puslitbun Bandar Kuala pada tanggal 11 Februari 1992.

Dengan adanya penggabungan tersebut, maka pada bulan April 1992 dilakukan perubahan perubahan intern organisasi agar diperoleh efisiensi kerja dan produktivitas yang tinggi.

Keberadaan Puslitbun ini mempunyai arti yang penting dalam menunjang perkembangan kelapa sawit dan kelapa di Indonesia melalui temuan-temuan paket teknologi, pelayanan jasa, produksi kecambah kelapa sawit dan transfer teknologi Kebun Induk Kelapa hibrida serta berperan aktif dalam pembuatan konsep keputusan nasional.

Disamping tugas tersebut diatas peran Puslitbun ini dalam mencari dan mengumpulkan dana (pendapatan) yang akan digunakan sendiri dan dikirim kepada DPH AP3I dalam 3 tahun terakhir menjadi sangat penting dalam menjunjung AP3I.

(13)

Seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan Puslibun Marihat-Bandar Kuala di koordinatif oleh Asisten Direktur Penelitian. Pada tahun 1990 (Puslitbun Marihat, sebelum digabung) terdiri dari 6 (enam) seksi, yaitu :24

1. Seksi Agronomi (Pemuliaan) 2. Seksi Tanah dan Pemupukan 3. Seksi Proteksi

4. Seksi Bioteknologi 5. Seksi Pasca Panen 6. Seksi Sosial Ekonomi

Pada tahun 1992 (setelah penggabungan) jumlah seksi dirubah menjadi 7(tujuh) seksi. Setiap seksi yang ada, kegiatannya merupakan gabungan dari seksi atau bagian seksi dari Puslitbun Bandar Kuala.

Seksi Agronomi (puslitbun Marihat) dipecah menjadi seksi Agronomi dan seksi pemuliaan, sedangkan seksi agronomi di Puslitbun Bandar Kuala dipecah dalam seksi Agronomi dan seksi Tanah Pemupukan.

Penelitian-penelitian kelapa yang dilakukan tersebar di berbagai tempat yaitu sebagian besar penelitian lapangan dilaksanakan di kebun pihak ketiga, seperti PTP VI dan perusahaan lainnya.

24

Op.Cit., Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Marihat tahun1993.

(14)

Bagan Organisasi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dapat dilihat dari bagan berikut :

Sumber : Data Arsip Puslibun tahun 1993. Direktur

Monitoring Asisten Direktur Penelitian Biro Umum Asisten Direktur Pengembangan Agronomi Tanah Pemupukan Proteksi Sosial Ekonomi Pasca Panen Lab. Kimia Lab. Biotekonolgi Jasa PHP Substation Survei/Pemetaan Saprotan Administrasi URT Keuangan Perencanaan/Per sonalia

(15)

BAB IV

PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT TAHUN 1993-1997

4.1 Menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslibun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPH -AP31 No. 084/Kpts/DPH/XII/1993 pada 24 Desember 1992.

Setelah penggabungan pada tanggal 24 Desember 1992, PPKS berpusat di Medan Jl. Brigjen Katamso No.51, maka Puslitbun Marihat dijadikan sebagai unit usaha yang disebut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat yang berada di Jl. Pematangsiantar – Tanah Jawa KM. 5 Marihat Ulu, Siantar, Simalungun, Sumatera Utara.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan menjadi center of

excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan

industri kelapa sawit. Sedangkan misi PPKS adalah menunjang industri kelapa sawit di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan serta pelayanan.25

25

Wawancara dengan Dr. Edy Sigit Sutarta, sebagai Kepala Bidang Penelitian Kelapa Sawit pada tanggal 13 Januari 2014.

(16)

Diharapkan melalui paket teknologi maupun pengembangan IPTEK yang dihasilkan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dapat menjadi motor penggerak

(prime mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit.

Untuk menunjang program kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), maka PPKS Unit Usaha Marihat dijadikan sebagai pusat lokasi produksi penelitian kelapa sawit.

(17)

4.2 Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Marihat (2015)

KA UNIT PPKS Marihat

Keuangan Administrasi URT (Urusan RumahTangga) Kebun Bibitan/Produksi -Keuangan -Verifikasi -Poliklinik -SDM/Personalia -Telepon/Fax -Pos -TK -Penitipan Bayi -Gereja -Mesjid -Darma wanita -Fotocopy -Biro URT -Kemotoran -Bengkel -Listrik -Air -Gudang -Pustaka / Aula -Perawatan Lapangan -Lapangan Tennis -Kalianta -Dalu-dalu -Sijambu-jambu -T.Dalam /P.Maria -Padang Madarsah -Simirik -Bibitan Komersil

(18)

Berdasarkan bagan diatas tugas dari Kepala PPKS Unit Usaha Marihat dan urusan bagian bawahannya adalah sebagai berikut:

1. Kepala Unit Usaha Marihat

Memiliki tugas sebagai berikut :

a. Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan kegiatan operasional dan pengendalian diseluruh wilayah kerja.

b. Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional di wilayah kerja.

c. Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup Marihat.

d. Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti. e. Mengajukan usulan perluasan bidang usaha dan rencana perubahan teknis

serta pencapaian efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional.

2. Kepala Urusan Keuanga

Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah:

a. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan.

b. Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas. c. Melakukan tata usaha keuangan.

(19)

d. Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa. 3. Kepala Urusan Administrasi/SDM

Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM adalah :

a. Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan karyawan.

b. Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum. c. Melakukan tata usaha di bidang hukum.

4. Kepala Usaha Rumah Tangga (URT)

Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggaan adalah :

a. Memelihara gedung dan rumah dinas.

b. Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan. c. Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen. d. Memelihara kebersihan halaman.

e. Melakukan ketata usahaan rumah tangga.

5. Kepala Kebun Produksi

(20)

a. Penyelenggaraan kegiatan perbenihan perkebunan. b. Kegiatan peningkatan produksi perkebunan.

c. Penyelenggaraan kegiatan konservasi dan perlindungan tanaman perkebunan.

4.3 Program Kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

1. Penelitian

Dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS Unit Usaha Marihat melakukan berbagai kegiatan di antaranya adalah kegiatan penelitian. PPKS Unit Usaha Marihat memiliki berbagai sarana penelitian berupa laboratorium maupun kebun-kebun percobaan sebagai berikut :

a. Laboratorium penelitian dan pelayanan yang dilengkapi peralatan canggih

seperti Gas Chromatography (GC), High Performance Liquid

Chromatography (HPLC), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS),

XDS NIR Analyzer Liquid, Digital pH meter, Spectrophotometer UV/VIS dan lain-lain.

b. Kebun Induk untuk menghasilkan benih dan bibit unggul kelapa sawit. c. Kebun Percobaan dan Percontohan yang tersebar di 4 (empat) provinsi

yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan total luas areal mencapai ± 2.900 (dua ribu sembilan ratus) Ha.

(21)

d. Perangkat Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning

System (GPS) untuk survei dan pemetaan lahan.

e. Perpustakaan yang memiliki koleksi literatur perkelapasawitan terlengkap di Indonesia.

f. Pilot Plant Biodiesel. g. Pilot Plant Oleo Pangan. h. Workshop.

Adapun program penelitian yang dilakukan PPKS Unit Usaha Marihat di antaranya adalah

a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi faktor produksi. b. Pengembangan industri hilir.

c. Peningkatan pemahaman terhadap peran kelapa sawit dalam aspek lingkungan dan kesehatan.

d. Pengembangan energi alternatif.

e. Mempercepat dan mempertajam program riset dan pengembangan kelapa sawit dalam upaya meningkatkan daya saing.

2. Kerja Sama

Dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan, PPKS Unit Usaha Marihat menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri, diantaranya :

(22)

a. Oil Palm Genome Project (OPGP) konsorsium 16 (enam belas) institusi dari 6 (enam) negara. Kerjasama penelitian industri hilir kelapa sawit TÜV Rheinland, University of Dresden, VW (Jerman), National Agricultural

and Food Research Organization (Jepang), Evonik (Austria), GIZ

(Jerman) dan Seafast Center.

b. Kerjasama dengan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengenai penyakit Ganoderma.

c. Konsorsium Ganoderma dengan beberapa lembaga penelitian untuk pengendalian penyakit Ganoderma.

d. Konsorsium Eksplorasi Plasma Nutfah dengan produsen benih kelapa sawit lain di Indonesia.

e. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan paket teknologi produksi biodiesel, bahan lubrikan dari minyak sawit, briket arang dari tandan kosong sawit dan pengembangan serta pendidikan petani kelapa sawit.

f. Kerjasama penelitian dengan lembaga pendidikan dan lembaga penelitian, seperti ITB, IPB, UGM, UNS, USU, Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK), BPPT dan lain-lain dalam berbagai aspek industri hulu maupun industri hilir kelapa sawit.

g. Kerjasama penelitian dengan BUMN Perkebunan dan Perusahaan Swasta terutama dalam peningkatan produktivitas tanaman.

(23)

3. Kinerja Usaha Terkini

a. Waralaba Untuk mencegah beredarnya benih kelapa sawit ilegitim (palsu) dan tidak unggul, maka PPKS membuat mekanisme baru penyaluran benih kelapa sawit melalui sistem waralaba. Waralaba dilaksanakan dengan perorangan, instansi atau perusahaan swasta yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Perkebunan atau Pertanian setempat.26

b. Integrasi Sawit Sapi Energi (ISSE) Sebuah paket teknologi pengandangan ternak sapi yang mengandalkan hasil samping dari usaha agrobisnis kelapa sawit berupa pelepah dan bungkil kelapa sawit sebagai sumber pakan serta pemanfaatan limbah dari pengandangan sapi sebagai sumber energi dan pupuk organik yang dikembalikan ke kebun.

c. Program Sawit Rakyat (Prowitra) Prowitra ditujukan untuk mendekatkan bahan tanaman resmi yang diproduksi PPKS kepada pengguna di berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan program ini antara lain penyaluran benih unggul kelapa sawit PPKS, penyuluhan tentang kultur teknis kelapa sawit dan dialog interaktif dengan petani kelapa sawit.

26

Wawancara dengan bapak Suhendra, karyawan bagian pembibitan Pusat penelitian Kelapa Sawit Unit Usaha Marihat pada tanggal 10 Februari 2014.

(24)

d. Pelayanan Jasa dan Konsultasi

• Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Jasa rekomendasi yang diberikan berdasarkan informasi analisa tanah dan daun, pengamatan tanaman di lapangan dan didukung berbagai data sehingga dapat ditentukan jenis dosis, cara dan waktu pemupukan yang tepat. • Bantuan Teknis Bentuk pelayanan jasa dan konsultasi PPKS yang

bersifat pemecahan masalah terkait permasalahan di industri hulu dan industri hilir kelapa sawit.

• Jasa Analisis Laboratorium Jasa yang diberikan berupa analisis daun, tanah, pupuk, air dan limbah, mutu minyak sawit dan turunannya dan analisis agrokimia. Laboratorium di PPKS telah terakreditasi sebagai Laboratorium Penguji dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan sistem jaminan mutu ISO/IEC 17025:2005.

• Jasa Training dan Magang Program pendidikan dan pelatihan untuk membentuk dan menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai salah satu kunci pengembangan SDM berkelanjutan.

• Publikasi PPKS menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah ilmiah dan semi ilmiah dan berbagai pedoman teknis, buku saku, buku semi populer dan majalah bulanan “Elaeis Indonesia” untuk menyebarluaskan informasi perkelapasawitan.

(25)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat merupakan salah satu lembaga penelitian kelapa sawit yang sangat berpengaruh dalam perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Pengaruh Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat terhadap industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia tersebut tidak terlepas dari berbagai kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat yang lebih mengutamakan pada penyediaan bibit kelapa sawit berkualitas, pemenuhan kebutuhan bahan tanaman kelapa sawit dan penasehatan berupa rekomendasi pemupukan, analisa tanah atau daun, pemberantasan penyakit dan kultur teknis lainnya.

Proses cikal bakal Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat dimulai pada tahun 1964, dimana pada awal proses terbentukya adalah sebagai berikut:

1. Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) pada tanggal 6 Juni 1964 yang berpusat di Marihat.

2. Marihat Research Station (MRS) tahun 1968. 3. Pusat Penelitian Marihat (PPM) tahun 1981.

(26)

4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Marihat (P3M) tahun 1990.

5. Penelitian Perkebunan Marihat (Puslitbun Marihat) tahun 1990.

6. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1993. Proses pergantian nama lembaga penelitian ini merupakan pengaplikasian dari kebijakan pemerintah untuk mengikuti pola perkembangan dan kebutuhan terhadap industri perkebunan kelapa sawit.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian terhadap Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat, melalui penelitian ini peneliti menyarankan sebagai berikut:

• Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan menjadi pusat informasi terhadap dunia industri perkebunan, baik perkebunan yang dikelola oleh masyarakat maupun perkebunan yang dikelola pemerintah. Selain menjadi pusat informasi terhadap industri perkebunan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) juga diharapkan menjadi pusat informasi terhadap dunia pendidikan sejarah khususnya di Sumatera Utara. Mengingat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) merupakan salah satu pusat informasi sejarah lahirnya perkebunan-perkebunan yang ada di Sumatera Utara. • Dengan sistem “applied research” atau penelitian terapan yang dapat

(27)

Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan dapat menjadi motor penggerak (prime

mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia

khususnya di SUMUT. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit.

Referensi

Dokumen terkait

a) Beban beajar SMK/ MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. b) Beban belajar kelas X dan kelas XI dalam satu semester minimal 18 minggu.. c) Beban belajar kelas XI I

pada robot yang saya buat Pengikut Garis dengan menggunakan mikrokontroler Attiny2313 dan sensor photodiode yang cara kerjanya adalah dengan cara memantulkan cahaya dari led ke

Dalam rangka meningkatkan keamanan personal komputer Banyak hal yang bisa terjadi pada komputer, misalnya ada orang yang baik sengaja atau pun tidak sengaja menghapus file-file

pembelajaran reading guide pada materi cerita dongeng adalah menentukan bacaan cerita dongeng yang akan dipelajari, menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan

Juga dapat dimodelkan dua sistem industrialisasi perspektif Islam yaitu; Model Pendanaan Industri Dalam Islam, dan Model Interaksi antara Sumber Daya, Jenis Industri dan

Though the Change Management Process is a very different thing from the Availability Management Process the management, maturity and effectiveness of these two processes can be

Dari contoh-contoh diatas, ternyata perbandingan banyak ternak dan perbandingan banyak hari untuk menghabiskan persediaan makanan yang sama banyak

Numbered Head Together merupakan suatu model pembelajaran inovatif yang dilakukan dengan berkelompok yang setiap anggota kelompok diberikan nomor.Hipotesis