Dokumen yang dihasilkan dari tahapan-tahapan sebelumnya kita kumpulkan
menjadi suatu proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan
tersebut bisa diteruskan menjadi proyek yang menguntungkan maka proposal
proyek
harus
dievaluasi kelayakannya dari berbagai segi kelayakan,
diantaranya :
Kelayakan Teknis dan Operasional
Analisis kelayakan teknis dan operasional bertujuan untuk mengetahui apakah
infrastruktur yang sudah ada mampu menjalankan sistem yang akan
diimplementasikan.
Ketersediaan teknologi yang dibutuhkan.
Integrasi dengan teknologi yang sudah ada.
Konversi sistem lama ke sistem dengan teknologi baru.
Penguasaan teknologi.
Kelayakan Ekonomi
Analasis kelayakan ekonomi ditinjau dari dengan cara analisis biaya dan manfaat
pengadaan perangkat lunak dan perangkat keras.
Tehnik yang digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu sisfo. yang
dikembangkan adalah dengan menggunakan tehnik analisis biaya/keuntungan
(cost/benefit analysis) atau disebut juga dengan analisis biaya/efektivitas
(cost/effectiveness analysis).
Komponen Analisa Biaya dan Manfaat
1.Komponen Biaya
2.
Komponen Manfaat
Klasifikasi Biaya Untuk PSI :
1.
Biaya pengadaan (procurement cost), yaitu biaya yang termasuk sehubungan
untuk memperoleh perangkat keras dan biasanya digunakan pada tahun pertama.
Contoh : Biaya pembelian atau sewa perangkat keras, biaya instalasi perangkat
keras, dll
2.
Biaya persiapan operasi ( start-up cost), yaitu yang berhubungan dengan
semua biaya untuk membuat sistem siap dioperasikan. Contoh : biaya pembelian
perangkat lunak, biaya persiapan personil, biaya instalasi komunikasi,dll.
3.
Biaya proyek (project-related cost), yaitu biaya yang berhubungan dengan
biaya-biaya untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya. Biaya-biaya
proyek tersebut adalah biaya dalam tahap analisis sistem , biaya dalam tahap
disain sistem dan biaya penerapan sistem.
4.
Biaya operasi (ongoing cost) dan biaya perawatan (maintenance cost).
Biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya
dapat beroperasi. Biaya perawatan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk merawat
sistem dalam masa operasinya. Contoh : biaya overhead , biaya personil, biaya
perawatan peralatan dan fasilitas, dll.
Komponen Manfaat
1.
Manfaat mengurangi biaya
2.
Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan
3.Manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
4.
Manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen.
Manfaat dari suatu sisfo. dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan
berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangble
benefits).
Keuntungan berwujud merupakan keuntungan-keuntungan yang berupa
penghematan-penghematan
atau
peningkatan-peningkatan
didalam
perusahaan yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan uang,
misalkan pengurangan biaya operasi, peningkatan penjualan, dll.
Keuntungan tidak berwujud merupakan keuntungan-keuntungan yang sulit
atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan uang, misalkan peningkatan
pelayanan lebih baik kepada pelanggan, peningkatan kepuasan kerja
personil,dll.
Di dalam menganalisa suatu investasi terdapat dua aliran kas, yaitu aliran kas keluar (cash outflow) dan aliran kas masuk (cas inflow). Untuk aliran kas masuk sering dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi.
Metode periode pengembalian (payback period)
Yaitu metode dengan menggunakan penilaian suatu proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat ditutup dengan aliran-aliran kas masuk.
Keterangan :
PP : Periode Pengembalian
NP : Nilai Proyek
P : Proceed
- Contoh: Suatu proyek SI bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah sama yaitu sebesar Rp. 4.000.000, maka payback period-nya adlh
Rp. 15.000.000,-Rp.
4.000.000,-METODE ANALISIS BIAYA & MANFAAT
- Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu persatu.
- Misal: nilai proyek= Rp. 15.000.000, umur ekonomis proyek = 4 tahun, dan proceed tiap tahun sbb:
Proceed thn 1 = Rp. 5.000.000,-Proceed thn 2 = Rp. 4.000.000,-Proceed thn 3 = Rp. 4.500.000,-Proceed thn 4 = Rp. 6.000.000,-Maka payback periodnya sbb:
Nilai investasi = Rp. 15.000.000,-Proceed tahun 1 = Rp. 5.000.000,- _ Sisa investasi thn 2 = Rp. 10.000.000,-Proceed tahun 2 = Rp. 4.000.000,- _ Sisa investasi thn 3 = Rp. 6.000.000,-Proceed tahun 3 = Rp. 4.500.000,- _ Sisainvestasi tahun 4 = Rp.
1.500.000,-- Sisa investasi tahun ke-4 tertutup oleh proceed tahun ke-4 yaitu:
Rp. 1.500.000 / Rp.6.000.000 = 1/4 tahun (3 bulan)
Jadi total payback period untuk yang proceednya berbeda tiap tahun adalah 3 tahun 3 bulan
Maximum payback period = 4 tahun. (investasi diterima) Ssedangkan bila maximum payback period = 3 tahun, maka investasi ditolak!
Metode pengembalian investasi (return of investmen)
Digunakan untuk pengembalian investasi yang digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Rumus:
Contoh: Manfaat thn 1 = Rp. 68.000.000 Biaya thn-0 = Rp. 173.000.000 Manfaat thn 2 = Rp. 88.000.000 Biaya thn-1 = Rp. 12.200.000 Manfaat thn 3 = Rp. 113.000.000 Biaya thn-2 = Rp. 13.500.000 Manfaat thn 4 = Rp. 125.500.000 Biaya thn-3 = Rp. 15.800.000 + Biaya thn-4 = Rp. 17.050.000 +
Total Manfaat = Rp. 394.500.000 Total Biaya = Rp. 231.550.000
ROI =
Jadi proyek ini dapat diterima karena memberikan keuntungan sebesar 70,373% dari biaya investasinya. TM – TB x 100% TB ROI = Keterangan : TM : Total Manfaat TB : Total Biaya Rp. 394.500.000 – Rp. 231.550.000 Rp. 231.550.000 X 100% = 70,373%
Metode Nilai Sekarang Bersih
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money/time preference of money), dimana suku bunganya sudah ditentukan.
Rumus :
Jika NPV>0, maka investasi menguntungkan dan dapat diterima.
Contoh :
nilai proyek= Rp. 15.000.000, umur ekonomis proyek = 4 tahun, suku bunga 18% dan proceed tiap tahun sbb: Proceed thn 1 = Rp.
5.000.000,-Proceed thn 2 = Rp. 4.000.000,-Proceed thn 3 = Rp. 4.500.000,-Proceed thn 4 = Rp.
6.000.000,-5000000 4000000 4500000 6000000 NPV =-15000000+ + + + (1+0.18)1 (1+0.18)2 (1+0.18)3 (1+0.18)4 5000000 4000000 4500000 6000000 = -15000000+ + + + (1.18) (1.3924) (1.643) (1.9388) = - 15000000 + 4237288.13560 + 2872737.71905 + 2738892.27024 + 3094697.75119 = - 15000000 + 12943615.87608 = - 2056384
Metode Tingkat Pengembalian Internal
Metode yang juga memperhatikan nilai waktu dari uang, dimana yang dihitung adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari tiap proceed yang didiskontokan dengan tingkat bunga tersebut sama besarnya dengan nilai sekarang dari initial cashflow (nilai proyek). NPV1 IRR = i1 + X ( i2 – i1 ) NPV1 – NPV2 Keterangan : i1 = Tk. Bunga NPV1 Positif i2 = Tk. Bunga NPV2 Negatif
NPV1 = Nilai NPV Positif Tk. Bunga ke-i1
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 112.500.000, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 15 %, perkiraan arus kas pertahun
Tahun
Arus Kas
1
Rp. 45.000.000
2
Rp. 37.500.000
3
Rp. 30.000.000
4
Rp. 22.500.000
Kita coba dengan tingkat suku bunga 13 % dan
12 %, bagaimana nilai PV terhadap investasi awal
Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV) Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)(1) (2) 13 % (3) (4) = (2) x (3) 12 % (5) (6) = (2) x (5) 1 45,000 0.8850 39,825 0.8929 40,181 2 37,500 0.7831 29,366 0.7972 29,895 3 30,000 0.6931 20,793 0.7118 21,354 4 22,500 0.6133 13,799 0.6355 14,299 5 15,000 0.5428 8,142 0.5674 8,511
Total nilai sekarang (PV) 111,925 114,240
Investasi awal 112,500 112,500
Selisih bunga Selisih PV Selisih PV dengan Investasi Awal 12% 114,240 1,740 13% 111,925 -575 1% 2,315 2,315 Hasil PV : - 13 % = - 575 - 12 % = 1.740
Buat perhitungan interpolasi
IRR = 12 + (Rp. 1.740.000 / Rp. 2.315.000) x 1 % IRR = 12 % + 0,75 %
IRR = 12,75 %
Proposal sistem adalah suatu penyulingan dari apa yang telah penganalisis sistem mempelajarinya tentang perusahaan serta mengenai apa yang diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya
Untuk mengarah syarat-syarat informasi secara memadai, penganalisis sistem harus
menggunakan metoda-metoda yang sistematis untuk mendapatkan perangkat keras dan perangkat lunak, mengidentifikasi dan memproyeksikan biaya dan keuntungan di masa mendatang, serta menampilkan analisis biaya keuntungan.
Melalui penggunaan organisasi konten yang efektif, menuliskan dalam gaya profesional dan mempresentasikan proposal secara lisan yang informatif, penganalisis sistem dapat membuat proposal sistem yang sukses.
Dalam menyiapkan proposal sistem, penganalisis sistem harus mengatur item-item berikut secara urut :
1. Tulisan sampul
2. Halaman Judul Proyek
3. Daftar Isi
4. Rangkuman Eksekutif (termasuk rekomendasi)
5. Garis besar studi sistem dengan dokumentasi yang sesuai 6. Hasil – hasil mendetail mengenai studi sistem tersebut
7. Alternatif –alternatif sistem (tiga atau empat solusi yang memungkinkan) 8. Rekomendasi penganalisis sistem
9. Ringkasan proposal
10. Lampiran-lampiran (aneka macam dokumentasi, ringkasan fase-fase, koresponden, dan sebagainya)
Latihan:
1. Suatu Proyek Sistem Informasi memiliki Nilai Proyek sebesar Rp. 150,000,000.00.-, dengan umur ekonomis proyek selama 4 th, dimana proceed tetap yaitu Rp. 50,000,000.00 setiap tahun. Tentukan nilai Periode Pengembaliannya!
2. Suatu Proyek Sistem Informasi memiliki Nilai Proyek sebesar Rp. 180,000,000.00.-, dengan umur ekonomis proyek selama 4 th, serta tingkat bunga sebesar 21% dimana proceed setiap tahunnya adalah sbb :
P th-1 32,000,000.00
P th-2 45,000,000.00
P th-3 77,000,000.00
P th-4 100,000,000.00
Sedangkan manfaat setiap tahunnya adalah sbb :
M th-1 65,000,000.00
M th-2 85,000,000.00
M th-3 130,000,000.00
Sedangkan biaya setiap tahunnya adalah sbb : B th-0 80,000,000.00 B th-1 33,000,000.00 B th-2 40,000,000.00 B th-3 53,000,000.00 B th-4 50,000,000.00 Tentukan :
1. Payback Period (Periode Pengembaliannya)!
2. Return of Investment (Pengembalian Investasi)!
3. Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih)!