• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI BUOL NOMOR I2> TAHUN 2019 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI BUOL NOMOR I2> TAHUN 2019 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BUOL

PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI BUOL NOMOR

I2>

TAHUN 2019

TENTANG

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN BUOL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUOL,

Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Daerah perlu dikelola secara terukur yang mengarah pada meningkatnya akuntabilitas kineija Pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan di Kabupaten Buol;

b. bahwa sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dilakukan sebagai upaya untuk menentukan keluaran dan hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dengan kuantitas dan kualitas yang terukur;

c. bahwa untuk memberikan kepastian hukum dan arah pengaturan mengenai lingkup sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Perangkat Daerah Kabupaten Buol perlu diatur dengan Peraturan Bupati;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Buol;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan

(2)

-Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3900) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3966);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kineija Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/05/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kineija Utama;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan

(3)

-Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara -Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Peijanjian Kinerja, Pelaporan Kineija dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :

1. Kineija adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.

2. Hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

3. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan keija pada Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau

(4)

-kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan

{input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam

bentuk barang/jasa.

4. Program adalah penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi Pemerintah Daerah Kabupaten.

5. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kineija program dan kegiatan yang telah direncanakan.

6. Indikator Kineija Program adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah.

7. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

8. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. 9. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

10. Indikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran atas keluaran

(output) dari suatu Kegiatan yang terkait secara logis

dengan Indikator Kineija Program.

11. Indikator Kinerja Utama yang selanjutnya disingkat IKU adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

12. Laporan Kineija adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kineija yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(5)

-*

13. Perjanjian Kineija adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan Program/Kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja. 14. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi Pemerintah Daerah secara terukur dengan sasaran/target Kineija yang telah ditetapkan melalui laporan kineija instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

15. Sistem Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah yang selanjutnya disebut SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kineija instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kineija instansi pemerintah.

16. Rencana Aksi Kineija adalah serangkaian rencana tindakan, tugas atau langkah-langkah yang dirancang untuk mencapai target dari sasaran strategis.

17. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk dinilai keberhasilan serta kegagalan pelaksanaan pencapaian target sasaran strategis Perangkat Daerah.

18. Evaluasi Kineija adalah aktivitas analisis yang sistimatis, pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pendalaman permasalahan, serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan untuk tujuan peningkatan akuntabilitas dan kinerja instansi/unit keija;

19. Reviu Kineija adalah penelaahan atas Laporan kineija untuk memastikan bahwa Laporan Kineija telah menyajikan informasi kinerja yang andal, akurat dan berkualitas;

(6)

-t

20. Capaian Kineija adalah pencapaian target kineija yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

21. Aplikasi Sistem Informasi Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah Aplikasi yang selanjutnya disebut Aplikasi SiAKIP adalah Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Buol secara online.

22. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Buol. 23. Rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra adalah

dokumen perencanaan Perangkat Daerah dalam periode 5 (lima) tahunan.

24. Rencana Kineija Tahunan yang selanjutnya disingkat RKT adalah dokumen yang berisi informasi tentang tingkat atau target kinerja berupa output dan atau outcome yang ingin diwujudkan oleh Perangkat Daerah pada tahun berikutnya.

25. Kabupaten adalah Kabupaten Buol.

26. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

27. Bupati adalah Bupati Buol.

28. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Buol.

29. Bagian Organisasi adalah Bagian Organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Buol.

Pasal 2

Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Bupati ini meliputi:

a. Indikator Kinerja Utama; b. Rencana Strategis;

c. Rencana Kineija Tahunan; d. Perjanjian Kineija;

e. Rencana A ksi K in eija; f. Pengukuran Kineija;

(7)

-g. Laporan Kinerja; h. Evaluasi Kineija; i. Reviu Kineija;

j. Capaian Kineija; dan k. Pengelolaan Data Kineija.

BAB II

PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Bagian Kesatu Indikator Kinerja Utama

Pasal 3

(1) Setiap Perangkat Daerah menyusun dan menetapkan IKU untuk periode 5 (lima) tahunan.

(2) IKU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk dokumen Renstra, Perjanjian Kineija, Pengukuran Kineija, Pelaporan Kineija, Evaluasi Kineija, Pemantauan dan Pengendalian Kinerja, Pelaksanaan Program dan Kegiatan. (3) Tujuan penetapan IKU sebagaimana dimaksud pada ayat (I)

sebagai berikut:

a. untuk memperoleh informasi kineija yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kineija secara baik;

b. untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

(4) Format IKU tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Rencana Strategis

Pasal 4

(1) Perangkat Daerah menyusun Renstra sebagai dokumen perencanan Perangkat D aerah u ntu k periode 5 (lima) tahunan.

(8)

(2) Penyusunan Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Renstra sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP.

(4) Renstra dapat dilakukan revisi apabila terjadi revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau revisi pada target kineija.

(5) Sistematika Renstra tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga Rencana Kinerja Tahunan

Pasal 5

(1) Setiap Perangkat Daerah menyusun RKT.

(2) Penyusunan RKT dilakukan bersamaan waktunya dengan penyusunan RKA.

(3) RKT memuat sasaran strategis, indikator kineija dan kinerja target.

(4) Sasaran strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan dokumen Renstra Perangkat Daerah.

(5) Format RKT tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Keempat Peijanjian Kineija

Pasal 6

(1) Setiap Perangkat Daerah menyusun Peijanjian Kineija paling lambat 1 (satu) bulan setelah Dokumen Pelaksanaan Anggaran disahkan.

(2) Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati kepada Kepala Perangkat Daerah untuk melaksanakan program/kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran strategis.

(9)

I

(3) Pihak yang menyusun Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Kepala Perangkat Daerah, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas.

(4) Perjanjian Kineija sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyajikan IKU yang menggambarkan hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya.

(5) Format Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 2 (dua) sebagai berikut:

a. Pemyataan Perjanjian Kinerja; dan b. Lampiran Perjanjian Kinerja.

(6) Pemyataan Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a terdiri atas:

a. pemyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu tahun tertentu;

b. pemyataan sebagaimana dimaksud pada huruf a ditandatangani oleh:

1) Bupati dan Kepala Perangkat Daerah;

2) Kepala Perangkat Daerah dan Pejabat Administrator; dan

3) Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas.

(7) Pemyataan Perjanjian Kinerja dan Lampiran Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Pasal 7

Setiap Perangkat Daerah yang mengelola dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan memasukkan program dan anggaran ke dalam Perjanjian Kinerja yang mendukung pencapaian sasaran strategis.

Pasal 8

(1) Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut:

a. terjadi pergantian atau mutasi pejabat;

(10)

-r

b. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran yakni perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran;

c. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. (2) Formulir pemyataan Perjanjian Kineija tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(3) Formulir Lampiran Peijanjian Kineija tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 9

(1) Evaluasi Peijanjian Kineija dilakukan untuk mengetahui pencapaian target kineija Perangkat Daerah secara triwulan. (2) Evaluasi Peijanjian Kineija dilakukan oleh Tim SAKIP.

(3) Tim SAKIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas dari unsur Bappeda, Inspektorat dan Bagian Organisasi. (4) Susunan dan tugas Tim SAKIP sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Bagian Kelima Rencana Aksi Kineija

Pasal 10

(1) Rencana Aksi Kineija dibuat berdasarkan Peijanjian Kinerja. (2) Rencana Aksi Kineija sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

memuat program dan kegiatan serta strategi dilakukan untuk mencapai target dalam Peijanjian Kineija.

(3) Rencana Aksi Kineija sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimanfaatkan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan kineija secara periodik triwulan atau semesteran. (4) Format Rencana Aksi Kinerja tercantum dalam lampiran dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(11)

-f

Bagian Keenam Pengukuran Kineija

Pasal 11

(1) Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kineija yang seharusnya terjadi dengan kineija yang diharapkan.

(2) Perangkat Daerah melaporkan data kineija secara berkala dalam periode triwulan melalui aplikasi SiAKIP.

Bagian Ketujuh Laporan Kineija

Pasal 12

(1) Laporan Kineija merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kineija suatu Perangkat Daerah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis Perangkat Daerah.

(2) Setiap Perangkat Daerah menyusun Laporan Kineija pada setiap periode kineija.

Pasal 13

(1) Kepala Perangkat Daerah menyusun Laporan Kineija sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) berdasarkan Perjanjian Kineija yang disepakati dan menyampaikannya kepada Bupati paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

(2) Laporan Kineija Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan kepada Bupati melalui Bagian Organisasi.

Pasal 14

(1) Laporan Kineija Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 menyajikan informasi mengenai:

a. uraian singkat organisasi;

b. rencana dan target kinerja yang ditetapkan; c. pengukuran kinerja; dan

(12)

-I

d. evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.

(2) Analisis kineija sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d juga mencakup efisiensi penggunaan sumber daya.

(3) Sistematika penyajian Laporan Kinerja tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 15 Laporan Kineija dimanfaatkan untuk :

a. bahan evaluasi akuntabilitas kineija bagi pihak yang membutuhkan;

b. penyempumaan dokumen rencana periode yang akan datang;

c. penyempumaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; dan

d. penyempumaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Bagian Kedelapan Evaluasi Kineija

Pasal 16

(1) Setiap Perangkat Daerah melakukan Evaluasi Kineija secara internal sebelum dilakukan pengukuran kineija.

(2) Evaluasi kinerja secara ekstemal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh APIP.

(3) APIP menyusun Laporan Hasil Evaluasi Sakip dan disampaikan kepada Bupati dan Kepala Perangkat Daerah disertai dengan pemeringkatan hasil evaluasi.

Bagian Kesembilan

Reviu Kineija dan Capaian Kineija Pasal 17

(1) APIP melakukan reviu kineija terhadap Laporan Akuntabilitas Kineija Pemerintah Daerah.

(13)

-(2) APIP menyusun Laporan Hasil Reviu Kinerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan disampaikan kepada Bupati.

(3) Inspektur membuat Surat Pemyataan telah direviu.

(4) Surat Pemyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ini merupakan bagian dari Laporan Kineija.

(5) Laporan Kineija Pemerintah Daerah dilampiri dengan Laporan Hasil Reviu Kinerja oleh APIP.

(6) Bupati menandatangani Laporan Kinerja Pemerintah Daerah setelah menerima Laporan Hasil Reviu Kineija dari APIP. (7) Format Reviu Kineija tercantum dalam Lampiran dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 18

Analisis dari Capaian Kinerja dan penjelasan yang memadai atas Capaian Kineija merupakan muatan dalam Laporan Kineija.

Bagian Kesepuluh Pengelolaan Data Kineija

Pasal 19

(1) Setiap Perangkat Daerah melakukan pengelolaan data kineija.

(2) Pengelolaan data kineija sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pemanfaatan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten.

(3) Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa aplikasi SiAKIP yang dibuat secara online.

(14)

3

BAB III

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Buol.

PA RAF KPORDINASI P t J A B AT f p A R B A G SAM I H U K Li M I IsT A F A H U BUPATI I j B1DANG HUIKUM j [ DAN POLITIK ! f INSPEKTORAT Ditetapkan di Buol

pada tanggal, twret 20i6

BUP£H B tffQ k A

^✓ AMIRUDIN RAUF

Diundangkan di Buol

pada tanggal, 2 } xmxri 2d<q

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BUOL,

BERITA DAERAH KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 NOMOR 13

(15)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BUOL NOMOR TAHUN 2019 TENTANG

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL.

A. FORMAT INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

No. Sasaran IKU Penjelasan Penanggung

jawab

(16)

-B. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENSTRA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

(Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah.) 1.2. Landasan Hukum

(Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.)

1.3. Maksud dan Tujuan

(Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah)

1.4. Sistematika Penulisan

(Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

(Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses,

prosedur, mekanisme).

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

(Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.)

2.3. Kineija Pelayanan Perangkat Daerah

(Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kineija Perangkat Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.)

(17)

-BAB III

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

(Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil pengisian Tabel T-B.35 RPJMD)

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih.

(Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah (Tabel T-B.35), dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah.)

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

(Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.) 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

(Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.)

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

(Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari: 1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah; 2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L; 3. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota; 4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan 5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah. Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.)

(18)

-4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

(Pada bagian ini dikemukakan rumusan pemyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah. Pemyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah beserta

indikator kineijanya disajikan dalam Tabel T-C.25)

Tabel T-C.25.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN

KE-0) (3| Hi (S) m |fil 19)

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

(Pada bagian ini dikemukakan rumusan pemyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang, yaitu dari Tabel T-C.26.)

T a b e l T -C .2 G .

T u ju a n , S a s a r a n . S tr a te g i, d a n K e b ija k a n

VISI : (Diisi d en gan visi R PJ M D periode berk enaanl

MIS1 I : (Diisi d en gan raisi R PJ M D periode berkenoani

T u ju an S asaran Strategi A r a b K ebijakan

T u ju an 1 1. S a s a r a n 1.12. S as ara n 1.2 3. Dst... Strategi 1.1 1. Strategi 1.2 2. D s t... 1. A ra b K ebijakan 1.1 2. A rab K ebijakan 1.2 3. Dst... T u ju an 2 1. S a s a r a n 2.1 2. S a s a r a n 2.2 3. D st... 1. Strategi 2.1 2. Strategi 2.2 3. D s t... 1. A r a b K ebijakan 2.1 2. A rah Kebijakan 2.2 3. Dst... D s t... D s t ... D s t... D st...

MISI 11 : (Diisi d en gan misi R P J M D periode berkenaan)

T u ju an S asaran Strategi K ebijakan

T u ju an 1 1. S as ara n 1.1 2. S as ara n 1.2 3. Dst... 1. Strategi 1.1 2. Strategi 1-2 3. D st... 1. A ra b K ebijakan 1.1 2. A ra b K ebijakan 1.2 3. Dst... T u ju an 2 1. S a s a r a n 2.1 2. S as ara n 2.2 3. Dst... 4. Strategi 2.1 5. Strategi 2.2 6. D s t... 1. A r a b Kebijakan 2.1 2. A r a b K ebijakan 2.2 3. Dst... D s t... D st... D s t... D s t... D st ....

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

(Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Adapun penyajiannya menggunakan Tabel 6.1 yang bersumber dari Tabel T- C.27.)

Tabd T-C.27.

Rencana Program. Kegiatan. dan Pendanaan Perangkat D aerah ...*)

Provinsi / Kabu paten / Kota— ..._..**>

Kc4* Projyna dan Kapiun jMUuuy ter.it:* rn u ii SKWMLPMtTMb .outcome 4*n DiUCapama

p*.U lAhu-i Amu

Ptrt&CASMs

TlTTH t M M pK*»JBE 4*T. XtrSOtiU tasitM U

VEJ*Uij» Dacrafe Ufeas

T*hu»-l Tafena-2 T*buB-3 Tutaui i

K sai^.: Vm t.*

tiaaijchir pnM kEa u n

DMrah

Twpe. R* uu»«t ssisM oot*t F* T ajtt

m !2l * « •« St <9t ISO* o a r.* ll*» »iS» •ie a7> i: »i >20t CJ) T^USE 1 Sjuwhe l Prorwe S t s m i Drt-$<u*rar. { M tn n 2 Kcpatat. a *

*i diisikan dengan n a o a Perangkat Daerah **) diisikan dengan natna Provinsi/Kabupaten/Kota

(19)

-BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

(Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kineija yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 7.1 yang bersumber dari Tabel T-C.28.)

Tabel T-C.28.

Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD ________

NO Indikator

Kondisi Kineija pada atval

periode RPJMD

Targe: Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kineija pada akhir periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 (1) (2) (3) HI 15) 16) (7) 18) 19)

(20)

4

Nama PD : (a) Tahun : (b)

C. F O R M A T R E N C A N A K IN E R JA T A H U N A N (RKT) P E R A N G K A T D AER AH

Sasaran Strategis Indikator Target Kinerja

(1) (2)_________ (3)__________

Petunjuk Pengisian :

1. Header (a) diisi nama unit organisasi Perangkat Daerah. 2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran.

3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis unit organisasi Perangkat Daerah sesuai dengan dokumen rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD).

4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis dan unit organisasi PD dalam kolom (1).

5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing indikator kinerja sasaran.

(21)

-i

D.l. Format Perjanjian Kinerja dan lampiran peijanjian kineija Bupati dan Kepala Perangkat Daerah.

D. F O R M U LIR PE R JA N JIA N K IN E R JA P E R A N G K A T D AER AH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jabatan : Kepala Perangkat Daerah)

selanjutnya disebut pihak pertama

Nama

Jabatan : Bupati Buol

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kineija jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari peijanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(22)

-Lampiran: PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx

PERANGKAT DAERAH

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) ______ (41______ Kegiatan 1... 2... 3. dst. .. Anggaran R p ... R p ... Bupati 20xx

Kepala Perangkat Daerah

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut: 1) Pada kolom (1) diisi no urut;

Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis PD sesuai Renstra atau kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;

Pada kolom (3) diisi dengan indikator kineija utama yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan;

Pada kolom (4) diisi dengan target kineija yang akan dicapai atau seharusnya dicapai;

Pada kolom Program diisi dengan nama program yang terkait dengan sasaran yang akan dicapai;

Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan sasaran yang dipeijanjikan.

2) 3) 4) 5) 6) -22

(23)

-D.2. Format Peijanjian Kineija dan lampiran perjanjian kinerja Kepala Perangkat Daerah dan Pejabat Administrator.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jabatan : (Pejabat Administrator)

selanjutnya disebut pihak pertama

Nama :

Jabatan : (Kepala Perangkat Daerah)

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama beijanji akan mewujudkan target kineija yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari peijanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(24)

-*

Lampiran:

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx PERANGKAT DAERAH

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2)____________ (3)________ (4)

Kegiatan Anggaran

1 ... R p ...

2 ... R p ...

3. dst...

Kepala Perangkat Daerah,

... , ... 20xx

Pejabat Administrator,

( ) ( )

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut: 1) Pada kolom (1) diisi no urut;

2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis PD sesuai Renstra atau kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;

3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan;

4) Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau seharusnya dicapai;

5) Pada kolom Program diisi dengan nama program yang terkait dengan sasaran yang akan dicapai;

6) Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan sasaran yang dipeijanjikan.

(25)

-D.3. Format perjanjian kinerja dan lampiran peijanjian kinerja Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama •

Jabatan : (Pejabat Pengawas)

selanjutnya disebut pihak pertama

Nama ;

Jabatan : (Pejabat Administrator)

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama beijanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(26)

-Lampiran:

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx PERANGKAT DAERAH

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4) Kegiatan Anggaran 1 ... R p ... 2 ... R p ... 3. dst... ... , ... 20xx

Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas,

( ) ( )

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut: 7) Pada kolom (1) diisi no urut;

8) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis PD sesuai Renstra atau kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;

9) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan;

10) Pada kolom (4) diisi dengan target kineijayang akan dicapai atau seharusnya dicapai;

11) Pada kolom Program diisi dengan nama program yang terkait dengan sasaran yang akan dicapai;

12) Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan sasaran yang diperjanjikan.

(27)

-•«

F. FORMAT RENCANA AKSI KINERJA

No. StrategisSasaran IndikatorKinerja Target Program/Kegiatan Strategi Capaian Triwulan Ket.

1 II III IV

(28)

-G. FORMAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Sistematika laporan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

(Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi).

Bab II Perencanaan Kineija

(Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kineija tahun yang bersangkutan).

Bab III Akuntabilitas Kineija

A. Capaian Kineija Organisasi

(Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pemyataan kineija sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kineija organisasi. Untuk setiap pemyataan kineija sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kineija sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kineija serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kineija tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kineija serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau pun kegagalan pencapaian pemyataan kineija).

B. Realisasi Anggaran

(Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Peijanjian Kinerja).

Bab IV Penutup

(Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kineijanya).

Lampiran:

1) Perjanjian Kineija

(29)

H. FORMAT REVIU KINERJA

PERNYATAAN TELAH DIREVIU TAHUN ANGGARAN 20xx

Kami telah mereviu Laporan Kineija instansi pemerintah untuk tahun anggaran 20xx sesuai pedoman Reviu atas Laporan Kineija. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kineija menjadi tanggungjawab Inspektorat. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kineija telah disajikan secara akurat, andal dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini.

(Nama Kota), (tanggal, bulan, tahun) Inspektur,

PARAF KOORDINA5I

1

PEJABAT

|

PAR AF

B A G I A M

H U K U M

--- --- £ | S T AF A H L I B U P A T I | B I D A N G H U K U M | D A N P O L I T I K Y j

fNSPEKTORAT

5

(nama Penanda tangan) NIP.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan antara alat yang dibuat dengan produk sejenis, terlihat bahwa alat pemantau laju detak jantung yang dibuat telah dapat berfungsi dengan

Rataan koefisien cerna bahan kering dan bahan organik secara in-vitro yang dihasilkan dari wafer ransum komplit dengan bahan perekat yang berbeda pada masing-

Dalam Undang-undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan syariah, pasal 1 ayat 22 menjelaskan bahwa deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang

Bunga padi terdiri dari tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi yang besar), palae (gabah padi yang kecil, putik, kepala putik, tangkai sari, kepala sari, dan bulu (awu)

Ukuran populasi efektif domba di pulau Kisar adalah sebesar 362 ekor dengan laju silang dalam (inbreeding) per generasi sebesar 0,13 persen.. Disarankan agar sistem

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rendemen gelatin tertinggi diperoleh dari ekstraksi tulang ikan Nila, kemudian diikuti tulang campuran ikan Nila-Tuna, tulang ikan Tuna

Keadaan ini pada akhirnya akan mempengaruhi ketahanan aktifitas fisik seseorang yang akan menimbulkan kelelahan berlebihan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk