• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Anekdot

Mencari Contoh Teks Anekdot Layanan Publik 1 Anekdot Hukum

a. Contoh Anekdot

Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan

Sesudah di adili di pengadilan, seorang napi muda akhirnya djebloskan ke dalam penjara. Hari pertama, napi kawakan menanyanya: "Umurmu masih muda begini kok sudah masuk penjara, kejahatan apa gerangan yang telah kamu lakukan?"

"Mencuri ikan", jawab napi muda itu dengan singkat. Napi kawakan: "Kamu divonis berapa tahun?"

"Aku divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun."

Dengan rasa takjub napi kawakan itu menanya lebih jauh: "Mencuri ikan tak sampai dihukum seberat ini, masakan ikan yang kamu curi itu ikan paus?"

Napi muda: "Aku hanya membom ikan di dalam waduk, dengan sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan mengambang di permukaan air..."

Napi kawakan: "Ini kan termasuk kasus biasa, paling-paling kamu ditahan 2 hari saja." Napi muda: "Inti persoalannya ialah, tak lama kemudian mengapung pula mayat beberapa orang penyelam..."

Napi kawakan: “ hahaha, pantas saja kamu masuk penjara, ternyata yang kamu bom tidak cuma ikan saja, melainkan manusia juga ikut terkena bom tersebut .’’

Dan akhirnya napi kawakan tercengang dan tertawa akan penjelasan napi muda tersebut. Situasi kembali normal dan mereka bersama-sama berbincang-bincang dalam penjara.

b. Mengidentifikasi dalam hal struktur teks anekdot di bidang hukum Abstraksi : Setelah diadili napi muda di jebloskan kedalam penjara. Orientasi : Saat hari pertama di dalam penjara dan napi kawakan bertanya kepada napi muda mengapa dia di jebloskan ke penjara.

Krisis : Hukuman seumur hidup napi muda karena membom ikan di dalam waduk dan ternyata ada mayat yang mengapung karena terkena bom. Reaksi : Napi kawakan tercengang dan tertawa akan penjelasan napi muda tersebut.

Koda : Situasi kembali normal dan mereka berbincang-bincang dalam penjara.

(2)

Berkaitan dengan tempat dan suasana bicara. Pada percakapan antara napi kawakan dan napi muda diatas latarnya yaitu di dalam penjara dengan suasana yang tidak formal atau biasa dan sesudah napi muda diadili di pengadilan setelah itu di jebloskan di dalam penjara, pada saat itulah terjadi percakapan.

d. Mengidentifikasi teks anekdot hukum dalam hal : partisipan

Berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat bisa berupa pembicaraan, lawan bicara, maupun pendengar. Pada percakapan diatas dapat di lihat pihak atau orang yang terlibat adalah napi kawakan dan napi muda.

e. Mengidentifikasi teks anekdot hukum dalam hal : end

Berkaitan dengan tujuan akhir atau maksud pembicaraan. Pada percakapan diatas berisi tentang penjelasan dari napi muda kepada napi kawakan yang bertanya kedapanya, mengapa hanya karena membom ikan di hukum penjara seumur hidup dan itu dikarenakan sang napi kawakan tidak hanya membom ikan tetapi membom manusia juga.

f. Mengidentifikasi teks anekdot hukum dalam hal : act

Berkaitan dengan bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang di gunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungan antara apa yang dikata-katakan dengan topik pembicaraan.

Sesuai dengan suasana yang latarnya di dalam penjara dan tidak terlalu formal atau biasa, maka percakapan menggunakan ragam bahasa yang tidak baku dengan suasana non formal.

g. Mengidentifikasi teks anekdot hukum dalam hal : instrument

Berkaitan dengan jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, atau melalui telepon.

Pada percakapan tersebut menggunakan jalur bahasa secara lisan dan langsung. Ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa tidak baku dengan suasana biasa saja atau santai, anekdot hukum ini bertujuan untuk menghibur dan anekdot ini termasuk lucu.

2 Anekdot Politik

a. Contoh Anekdot

Profesi Anak Ibu Penjual Kue

Bapak Presiden hendak membeli kue dan bertanya pada ibu tua penjual kue di dekat jalan.

Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?" Ibu : "Sudah hampir 30 tahun."

Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?"

Ibu : "Anak saya ada 4, yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak..."

Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum... Lalu, berbicara kesemua hadirin yang menyertai beliau,

(3)

"Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi... karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah mewah..."

Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK, KEJAKSAAN dan DPR?" Ibu : "Sama... jualan kue juga..."

Bapak presiden pun tercengang akan jawaban yang di berikan ibu penjual kue. Situasi kembali normal dan bapak presiden kembali membawa kue ke kantornya.

b. Mengidentifikasi dalam hal struktur teks anekdot di bidang politik Abstraksi : Saat bapak presiden di dekat jalan

Orientasi : Saat bapak presiden hendak membeli kue dan berbincang-bincang dengan ibu penjual kue.

Krisis : Profesi anak ibu penjual kue yang di polda, kpk, kejaksaan, dpr, yang dikira bapak presiden pekerjaannya sukses ternyata jualan kue juga.

Reaksi : Bapak presiden tercengang akan jawaban yang di berikan ibu penjual kue.

Koda : Situasi kembali normal dan bapak presiden pun kembali ke kantornya sambil membawa kue.

c . Mengidentifikasi teks anekdot politik dalam hal : setting dan scene

Berkaitan dengan tempat dan suasana bicara. Pada percakapan ibu penjual kue dan bapak presiden diatas latarnya yaitu di dekat jalan dengan suasana yang tidak formal atau biasa dan saat bapak presiden hendak membeli kue di dekat jalan di saat itulah terjadi percakapan.

d. Mengidentifikasi teks anekdot politik dalam hal : partisipan

Berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat bisa berupa pembicaraan, lawan bicara, maupun pendengar. Pada percakapan tersebut di lihat pihak atau orang yang terlibat adalah bapak presiden, ibu penjual kue, dan hadirin yang menyertai beliau.

e . Mengidentifikasi teks anekdot politik dalam hal : end

Berkaitan dengan tujuan akhir atau maksud pembicaraan. Pada percakapan diatas berisi tentang penjelasan dari ibu penjual kue kepada bapak presiden yang bertanya, apa profesi anak ibu penjual kue dan bapak presiden salah mengira jika anak ibu penjual kue

pekerjaannya sukses di kpk, polda, kejaksaan, dan dpr. Dan yang ternyata mereka juga bekerja sebagai penjual kue hanya saja tempat berjualannya saja yang berbeda.

f. . Mengidentifikasi teks anekdot politik dalam hal : act

Berkaitan dengan bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang di gunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungan antara apa yang dikata-katakan dengan topik pembicaraan. Sesuai dengan suasana yang latarnya di luar, dekat jalan dan

(4)

tidak terlalu formal atau biasa, maka percakapan menggunakan ragam bahasa yang tidak baku dengan suasana non formal.

g . Mengidentifikasi teks anekdot hukum dalam hal : instrument

Berkaitan dengan jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, atau melalui telepon. Pada percakapan tersebut menggunakan jalur bahasa secara lisan dan langsung. Ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa tidak baku dengan suasana biasa saja atau santai, anekdot politik ini bertujuan untuk menghibur dan anekdot ini termasuk lucu.

3 Anekdot Sosial a. Contoh Anekdot

Membeli Bensin Murah

Ketika mobil keluarga menjadi agak tersendat-sendat mesinnya di jalan , suami bertanya pada istrinya apakah dia telah membeli bensin premium atau pertamax, tapi ia tidak bisa ingat.

"Engkau mungkin membeli bensin yang murah," katanya. "Itu bisa menjelaskan kenapa mesin berjalan begitu kasar."

"Tidak, bensin itu tidak murah!" jawabnya kesal.

"Nah, berapa harganya?" tanya suami.

"Harganya sama seperti biasa," kata istri. "Aku membeli seperti biasa, seratus ribu rupiah." ‘’ Hah?, kamu telah di bohongi .’’kata

suami. Dan mereka kembali kerumah dengan mengendarai mobil yang jalannya tersendat-sendat.

b. Mengidentifikasi dalam hal struktur teks anekdot di bidang sosial

Abstraksi : saat mobil keluarga menuju rumah

Orientasi : saat suami mengendarai mobil yang jalannya tersendat-sendat dan suami pun bertanya kepada istrinya.

Krisis : membeli bensin yang ternyata sang istri di bohongi akan harga bensin. Reaksi : sang suami tercengang karena sang istri membeli bensin dengan harga yang tidak sesuai.

Koda : situasi kembali normal akan tetapi pulang dengan mengendarai mobil yang berjalan tersendat-sendat.

c. Mengidentifikasi teks anekdot sosial dalam hal : setting dan scene

Berkaitan dengan tempat dan suasana bicara. Pada percakapan suami dan istri diatas latarnya yaitu di jalan dengan suasana yang tidak formal atau biasa dan saat suami mengendarai mobil yang tiba-tiba jalannya tersendat-sendat di jalan, di saat itulah terjadi percakapan.

(5)

d. Mengidentifikasi teks anekdot sosial dalam hal : partisipan

Berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat bisa berupa pembicaraan, lawan bicara, maupun pendengar. Pada percakapan tersebut di lihat pihak atau orang yang terlibat adalah sang suami, istri.

e. Mengidentifikasi teks anekdot sosial dalam hal : end

Berkaitan dengan tujuan akhir atau maksud pembicaraan. Pada percakapan diatas berisi tentang penjelasan dari istri, kepada suami yang bertanya, apa bensin yang di beli istrinya yang dia kira istrinya membeli bensin murah dan mobil berjalan tersendat-sendat dan ternyata bukan hanya murah akan tetapi istrinya di bohongi harga bensin yang 100 ribu .

f. Mengidentifikasi teks anekdot sosial dalam hal : act

Berkaitan dengan bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang di gunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungan antara apa yang dikata-katakan dengan topik pembicaraan. Sesuai dengan suasana yang latarnya di luar, di jalan dan tidak terlalu formal atau biasa, maka percakapan menggunakan ragam bahasa yang tidak baku dengan suasana non formal.

g. Mengidentifikasi teks anekdot sosial dalam hal : instrument

Berkaitan dengan jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, atau melalui telepon. Pada percakapan tersebut menggunakan jalur bahasa secara lisan dan langsung. Ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa tidak baku dengan suasana biasa saja atau santai, anekdot sosial ini bertujuan untuk menghibur dan anekdot ini termasuk lucu.

4 Anekdot Lingkungan a. Contoh Anekdot

Liputan Pengukuran Bencana Banjir Jakarta

Bencana banjir di Jakarta yang terjadi tahun 2013 ini besar, sehingga menjadi berita utama di berbagai media berita. Banyak media meliput banjir dengan memperlihatkan kondisi area yang terkena banjir.

Namun, jurnalis asing mengalami kesulitan dalam melaporkan besar banjir yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan 'centimeter', 'meter', 'inchi', namun lebih

memilih untuk mengukur dengan satuan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran 'mata kaki', 'dengkul', 'betis', 'pinggang', dan 'dada'.

b. Mengidentifikasi dalam hal struktur teks anekdot di bidang lingkungan Abstraksi : liputan berita utama di berbagai media

Orientasi : saat media-media meliput banjir dengan memperlihatkan kondisi area yang terkena banjir .

Krisis : saat jurnalis asing melaporkan berita tentang banjir yang melanda dan kebingungan karena tidan mengukur dengan ukuran , centimeter, meter, inchi, akan tetapi orang jakarta menggunakan ukuran sendiri, mata kaki,

(6)

Reaksi : sang jurnalis asing kesulitan atau bingung melaporkan berita banjir. Koda : orang jakarta mengukur dengan ukuran sendiri yaitu, mata kaki, dengkul, betis, pinggang, dan dada .

c. Mengidentifikasi teks anekdot lingkungan dalam hal : setting dan scene

Berkaitan dengan tempat dan suasana bicara. Berdasarkan teks diatas latarnya yaitu di daerah banjir dengan suasana yang tidak formal atau biasa dan saat jurnalis asing

melaporkan berita tentng banjir.

d. Mengidentifikasi teks anekdot lingkungan dalam hal : partisipan

Berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat bisa berupa pembicaraan, lawan bicara, maupun pendengar. Pada percakapan tersebut di lihat pihak atau orang yang terlibat adalah jurnalis asing, dan berbagai media yang meliput di daerah banjir.

e. Mengidentifikasi teks anekdot lingkungan dalam hal : end

Berkaitan dengan tujuan akhir atau maksud pembicaraan. Pada teks diatas banya media yang meliput tentang banjir yang melanda daerah itu akan tetapi karena orang jakarta menggunakan ukuran sendiri yaitu, mata kaki, dengkul, betis, pinggang, dan dada, juranalis asing kebingungan melaporkan banjir tersebut di karenakan ukuran yang di buat orang jakarta itu sendiri .

f. Mengidentifikasi teks anekdot lingkungan dalam hal : act

Berkaitan dengan bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang di gunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungan antara apa yang dikata-katakan dengan topik pembicaraan.

Sesuai dengan suasana yang latarnya di luar, dan formal , maka teks menggunakan ragam bahasa yang baku dengan suasana non formal.

g. Mengidentifikasi teks anekdot lingkungan dalam hal : instrument

Berkaitan dengan jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, atau melalui telepon.

Pada teks tersebut menggunakan jalur bahasa secara tertulis. Ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa baku, anekdot lingkungan ini bertujuan untuk menghibur dan anekdot ini termasuk lucu.

Referensi

Dokumen terkait