• Tidak ada hasil yang ditemukan

Michael sudah terbiasa jika orang-orang datang kepadanya dan bercerita tentang bencana, kejahatan, dan perselingkuhan yang ujung-ujungnya berakhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Michael sudah terbiasa jika orang-orang datang kepadanya dan bercerita tentang bencana, kejahatan, dan perselingkuhan yang ujung-ujungnya berakhir"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

“Jadi, kau yang bernama Graciella?” Graciella tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara batuk yang dibuat-buat. Dia sedang tes wawancara dengan calon bosnya, Michael. Sesaat ia teringat pertemuan terakhir dengan kakaknya, Dominiq. Dia tadi melamun. Gawat. “Kupikir kau wanita tua berbedak tebal, serta bertubuh pendek dan gemuk. Seperti asisten-asisten rumah tangga di kebanyakan telenovela.” Michael melanjutkan sambil memandang wajah calon asistennya dengan awas.

Kata-kata itu membuat Graciella tertawa singkat. Entah sudah berapa lama dia tidak tertawa. “Kau kecewa mendapati yang sebaliknya?”

“Tidak, aku justru bersyukur.”

Graciella penasaran apakah dia terlihat menarik menurut pria itu? Apakah kehamilan sudah menyedot aura cantiknya? Betul, dia memang hamil. Hampir dua bulan. Karena alasan itu pula dia banyak menghabiskan malam-malam panjang dengan penuh airmata penyesalan. Cinta yang sembrono telah membuat dia hampir kehilangan segalanya, terutama harga diri dan keluarga.

(2)

Michael sudah terbiasa jika orang-orang datang kepadanya dan bercerita tentang bencana, kejahatan, dan perselingkuhan yang ujung-ujungnya berakhir dengan permohonan pinjaman. Meskipun dia juga bukan merupakan orang yang mudah kasihan, tapi dia selalu memberi jarak emosional kepada orang-orang yang memohon kepadanya. Anehnya, wanita yang duduk dihadapannya ini merangsang perasaan ingin melindungi yang tak dia inginkan.

“Brian mengatakan kau sangat bisa diandalkan.

Aku butuh sekertaris pribadi yang cakap dan

professional.” Brian adalah sekretaris Michael selama dua tahun terakhir ini. Sebenarnya nama aslinya bukan itu. Hanya saja,saat ibunya mengurus akta kelahiran, pihak catatan sipil salah menulis nama Brian menjadi Brain. Yup, Otak! Kesalahan pihak catatan sipil itu harus ditanggungnya seumur hidup. Itulah mengapa pada pertemuan pertama, Brian enggan mengeluarkan CV dan semua data-data dirinya karena sering ditertawakan interviewer. Meski nama sebenarnya aneh, Brian orangnya sangat cekatan dan brilian. Duo Michael dan asistennya, Brian, sudah menghasilkan dua puluh cabang Hotel Four Seasons di seluruh wilayah Indonesia dan lima cabang di

(3)

luar negeri, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Hanya saja, Brian baru menikah dan minta izin selama empat bulan. Yup! Empat bulan. Anda tidak salah baca. Orang Indonesia memang sangat luar biasa jika bicara soal pernikahan. Padahal, untuk menikah disini saja, biayanya sudah tidak murah. Sekarang ditambah lagi dengan cuti selama empat bulan. Bah! Hanya orang gila yang bilang orang Indonesia miskin-miskin. Jika kau mau tahu bagaimana caranya menghabiskan uang banyak dalam hitungan menit, cari orang Indonesia. Bahkan mereka tidak perlu berpikir untuk itu. Lihat saja mal-mal yang bertebaran di setiap ibukota, apalagi di Jakarta. Bukan main! Belum lagi kartu kredit dan bisnis yang berkaitan dengan pinjaman modal dengan atau tanpa agunan. Prinsipnya seperti ‘belanjalah seperti tiada lagi hari esok.’

“Benar. Saya sangat bisa diandalkan.” Graciella menjawab dengan penuh percaya diri. Brian adalah teman kuliahnya. Waktu itu, dia menelepon dan meminta link pekerjaan yang privat agar kehamilannya tidak terekspose. Dia ingin menyendiri sampai masa kelahirannya tiba. Kebetulan dia cuti selama empat bulan. Dia butuh uang untuk hidup. Semua rekening dan kartu kreditnya sudah dibekukan oleh ayahnya. Ayahnya pasti sudah betul-betul

(4)

membencinya dan ingin membuat Graciella mati sekarat. Kata Brian, bicara dengan Michael harus percaya diri agar dia percaya. Setidaknya dia butuh perkerjaan ini selama empat bulan kedepan. Graciella benar-benar miskin, kalau tidak ingin dibilang melarat. Akan tetapi, dia meminta Brian merahasiakan jati dirinya. Sebenarnya Graciella memiliki usaha butik yang cukup sukses. Hanya saja,

dengan kehamilannya ini, dia perlu menghilang

setidaknya sampai dia melahirkan. Diana, sekretarisnya, akan menangani semua urusannya secara langsung dan menghubunginya, jika ada masalah. Graciella memiliki desainer khusus untuk butiknya. Dia hanya mengurusi bagian manajemen dan pemasaran saja. Tanpa Graciella, usaha butiknya kacau. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, sampai Graciella berpikir untuk menjual beberapa aset. Ini betul-betul masa-masa sulit. Dia harus bersabar.

“Jadi, kau sangat jatuh cinta?”

Michael melirik kearah perut Graciella. Brian bilang, Graciella sangat butuh pekerjaan karena sedang hamil. Sebenarnya dia agak keberatan dengan masalah yang satu ini. Tugas asisten adalah membantunya, bukan malahan menambah masalahnya. Tapi asistennya akan

(5)

memegang banyak data-data pribadinya. Otomatis dia

harus memperkerjakan orang yang dia percaya,

rekomendasi teman adalah salah satu jawabannya. Apalagi hanya dalam tempo empat bulan. Tapi Brian menjaminkan nyawanya untuk wanita ini. Mau tak mau Michael

mempertimbangkannya, meskipun terganjal dengan

kehamilan itu. Apalagi hamil diluar nikah. Masalah pangkat dua. Double! Pasti cinta yang sangat besarlah yang mampu membuat wanita menyerahkan dirinya, sebelum pria melakukan kewajibannya. Kalau mau jujur, wanita muda yang duduk dihadapannya ini sangat cantik dan menarik. Rambutnya hitam panjang bergelombang. Matanya memancarkan kejujuran. Michael yakin sekali, meski menyimpan sejuta rahasia, wanita yang duduk di hadapannya ini bukan pembohong. Dia sudah banyak bertemu wanita, dan kebanyakan tidak membuatnya tertarik, karena mereka hanya mengendus uangnya.

“Kau ingin bilang aku tidak bermoral? Tak masalah. Aku memang hamil diluar nikah. Aku terlalu bodoh untuk percaya janji-janjinya. Ketika skandal ini terbuka, dia meninggalkanku tanpa pikir panjang.”

“Skandal?” Michael menajamkan pendengarannya dan meluruskan punggungnya yang terasa nyeri. Nyeri itu

(6)

selalu muncul jika dia terpaku dalam posisi yang sama untuk jangka waktu lama. Oke, jika wanita ini ingin membuatnya penasaran, dia sudah berhasil. Jadi, dia adalah simpanan? Bagaimana mungkin wanita secantik ini, dengan CV semenakjubkan ini ternyata seorang simpanan? Bah! Dunia sudah gila.

Graciella hanya mengangguk. Dia tidak ingin menjelaskan. Tapi setelah berbulan-bulan menyimpan masalahnya sendiri dan berbagi sedikit, meskipun hanya sedikit, membuat perasaannya sedikit lega.

“Kenapa tidak bermoral? Kau hanya korban.” “Dia sudah menikah.” Itu pengakuan pertama yang keluar dari mulut Graciella. Pembicaraan ini sebenarnya membuatnya sangat tidak nyaman. Dia duduk di kursi sambil memilin-milin ujung roknya. Pertanda dia sedang resah. Laki-laki tampan yang duduk dihadapannya ini, mendengar ceritanya penuh perhatian. Kadang-kadang dia sampai mendorong tubuhnya ke depan agar mendengar kalimat Graciella lebih jelas lagi. Dadanya yang bidang, tatapan matanya yang penuh rasa ingin tahu, dan wangi parfumnya yang maskulin sudah membuatnya resah.

(7)

“Kita semua pernah melakukan kesalahan. Aku tak ingin munafik.”

“Betul. Tapi aku bukan sekedar melakukan kesalahan.”

“Karena hamil diluar nikah? Itu memang belum lumrah, terutama di Indonesia. Tapi, bukan sesuatu yang…”

“Apakah masih demikian jika kukatakan bahwa istrinya orang yang kukenal dekat?” Graciella langsung memotong kata-kata penghiburan dari Michael. Dia penasaran, tergelitik ingin melihat reaksinya.

Michael sedikit terkejut. Tapi dia berusaha menutupinya. Orang dekat? Siapa? Sahabatnya? Bah! Dari sekian banyak laki-laki di dunia ini, dia bercinta dengan suami sahabatnya? Dia bukan bodoh, tapi tidak punya selera! Dia bukan tak bermoral, tapi sakit jiwa! Alih-alih

memaki Graciella, Michael hanya menyandarkan

punggungnya ke kursi. Melipat kedua belah tangannya di depan dada. Memasang telinganya untuk mendengar lanjutannya.

Graciella geli dalam hati. Keterkejutan

terpampang jelas di wajah Michael tadi. Dia hanya mengulas senyum perlahan. Dia harus terbiasa dengan

(8)

semua penilaian ini. Semua keputusan pasti ada risikonya. Dan setiap risiko pasti memiliki sesuatu yang harus dikorbankan. Dia harus mengorbankan nama baiknya sepanjang sisa hidupnya, hanya untuk cinta sesaat. Ha! Lain kali dia harus berpikir dulu sebelum bertindak bodoh.

“Oke, sudah jelas sekarang,‘kan? Aku tidak bermoral. Tidak usah membuatnya menjadi seolah-olah itu perilaku standar.”

“Lalu, bagaimana kau bisa menyakinkanku, supaya aku tahu, kau tidak akan menusukku dari belakang? Seperti sahabatmu itu.”

Sahabat? Aku tak sekadar mengkhianati sahabat. Aku melakukan lebih daripada itu. Aku mengkhianati… Ah, sudahlah. Kali ini Graciella yang terkejut dengan pertanyaan Michael yang salah persepsi. Jadi, sekarang dia dicap pengkhianat? Efek terburuk dari pengkhianatan bukan karena menimbulkan korban yang tersakiti, tapi

pelakunya sendiri kehilangan integritas. Seorang

pengkhianat akan kehilangan kepercayaan. Seperti musuh di dalam selimut atau orang-orang yang menggunting di dalam lipatan. Graciella menelan ludahnya dengan susah payah. Dia ingin marah dan

(9)

menggebrak meja. Tapi ini bukan salah Michael. Ini salahnya. Jadi, inilah pandangan orang-orang terhadap dirinya? Dia harus mulai terbiasa.

“Maksudmu dalam hal pekerjaan atau cinta? Kalau dalam pekerjaan, kau bisa memilih mana pekerjaan yang menurutmu bisa kau percayakan padaku dan mana yang tidak. Toh, aku baru melamar. Belum tentu diterima. Dan aku juga tidak pernah memaksa. Kalau soal cinta, sayangnya kau bukan tipeku. Jadi, kau tidak perlu takut.” Graciella menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya tadi. Dia melirik Michael dengan tatapan kau-sangat-bukan-tipeku-hai-muka-standar. Dia bicara sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan menyilangkan kakinya dengan anggun. Efeknya, dia terlihat sangat percaya diri dan angkuh. Terserah dia akan memperoleh pekerjaan ini atau tidak.

Graciella berusaha membuang angka-angka dari

kepalanya. Ya, dia sangat butuh uang sekarang. Tapi dia tidak akan membiarkan seorang pun menghinanya. Tidak seorang pun! Meskipun untuk itu, dia harus kelaparan. Hidup memang tidak bisa ditebak. Hanya dalam 3x24 jam nasibnya berubah. Dari orang kaya menjadi melarat.

(10)

“Baiklah, anggaplah aku bukan tipemu. Jadi, seperti apa tipemu? Apakah suami orang?” Hey! Dia ini kejam atau apa? Tapi dia punya hak untuk bertanya apapun untuk menjamin keamanan privasinya. Jadi, dia berhak tersinggung untuk jawaban Graciella tadi, apalagi dengan tatapan yang penuh akan penilaian. Wajar jika dia membalasnya.

Graciella menatap tajam pria itu. Menyusuri tubuhnya dari atas kepala sampai badannya sebelum tertutup meja kerja. Mukanya mengeras. Dia tak mau bersusah payah menyembunyikan api amarahnya. Matanya telah berbicara. Dia harus memberi pelajaran kepada laki-laki ini. Dia harus diterima. Semua orang bisa bicara tentang moral. Faktanya kita tahu bahwa mungkin iman itu kuat, tapi daging itu lemah. Kadang-kadang segala hal yang kita pikirkan tidak sejalan dengan apa yang kita kerjakan. Dosa itu rentan. Dan Graciella bersumpah akan membuat laki-laki ini menyesal karena sudah menghinanya.

Referensi

Dokumen terkait

produk atau jasa per setiap masukan (input) sumber daya yang digunakan dalam suatu proses produksi. • Produktivitas dapat dinyatakan

menjelaskan bahwa perlakuan dengan kombinasi dosis pupuk 0, 7 kg kompos ampas sagu + 35 g NPK (E) menunjukkan rata-rata jumah daun terbaik yaitu sebanyak

Terapi diare akut yang tidak disebabkan oleh infeksi (tidak ada panas dan simtom sistemik) adalah diberikan terapi simtomatik seperti terapi rehidrasi, pemberian

Pekon Air Kubang memiliki pemasaran kopi robusta yang dianggap belum efisien dikarenakan memiliki nilai persentase bagian yang diterima produsen rendah yaitu <50% sehingga

Sebagian besar anak yang menderita TB paru adalah anak yang memiliki status gizi yang tidak normal dan terdapat pengaruh yang signifikan antara status gizi

Menimbang popularitasnya, motif Ondel-Ondel merupakan motif yang secara luas diproduksi oleh berbagai sentra batik Betawi, serta mengalami berbagai variasi dan

%elain rumah sehat dan jamban, sarana sanitasi lain yag diperiksa di antaranya %/B, %/L dan tempat pengolahan sampah. Dari hasil pemeriksaan yang

Mo$eku$ kurkumin( yan% terkandun% da$am kunyit( saat ini dikena$ memi$iki ke%unaan untuk men%oati pasien penyakit A$3aimer( m emi$iki kasiat anti kanker dan antioksidan. Seua