• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan daya saing masyarakatnya juga sangat menentukan arah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan daya saing masyarakatnya juga sangat menentukan arah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era global yang ditandai dengan akan diberlakukannya Asean

Economic Community pada akhir 2015 serta berbagai perjanjian dunia lainnya

menuntut setiap negara meningkatkan daya saingnya. Berbagai upaya untuk mewujudkan itu kemudian digagas melalui berbagai kajian multi perspektif. Selain dituangkan dalam rencana strategis nasional, peran dan fungsi daerah untuk meningkatkan daya saing masyarakatnya juga sangat menentukan arah pembangunan bangsa. Sebagai kelompok negara sedang berkembang berdasarkan klasifikasi dari PBB, Indonesia perlu melakukan berbagai upaya revitalisasi ekonomi disemua sektor strategis untuk mengejar ketertinggalannya. Salah satu aspek penting dalam hal tersebut adalah faktor kesejahteraan manusia mulai dari pendapatan perkapita, penyerapan tenaga kerja, angka kemiskinan, dan sebagainya. Menurut Suryana (2000:6) setiap negara akan melaksanakan usaha-usaha pembangunan terutama oleh negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Usaha–usaha pembangunan tersebut dilakukan dalam rangka mensejahterakan masyarakatnya, memperbaiki taraf hidup sehingga mendapat tempat di antara negara-negara maju. Pembangunan yang dilakukan berorientasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dimana pembangunan ekonomi ini dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencangkup segala aspek dan kebijaksanaan yang komperhensif baik ekonomi dan non ekonomi.

(2)

Umumnya negara sedang berkembang tanpa terkecuali Indonesia sumber utama pembiayaan masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Standar ekonomi tentang investasi memaparkan bahwa ketersediaan dana dalam menghimpun dana perekonomian merupakan salah satu langkah awal dalam mendukung pembangunan ekonomi, sehingga peranan dari bank juga penting dalam menghimpun dana dari masyarakat. Sebagai badan usaha tentunya mempunyai strategi dalam rangka memobilisasi dana dari masyarakat. Dalam kaitanya dengan pemanfaatan dana dari masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dunia perbankan sangat besar sebagai lembaga keuangan yang peran penting dalam sirkulasi dana bank, dimana merupakan badan usaha yang berfungsi menghimpun dana dari pihak ketiga dan menyalurkanya kembali dalam berbagai alternatif investasi usaha dalam rangka meningkatkan perekonomian.

Menurut Nuryakin dan Wajito (2006) secara natural, bank tidak berbeda dengan perusahaan komoditas atau perusahaan jasa lainya. Dalam hal ini, bank menghasilkan output berupa kredit dan input berupa dana simpanan masyarakat. Dengan melakukan proses produksi seperti itu, bank menjembatani kepentingan pihak pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana.

Pengkreditan tidak dapat dipisahkan dari gerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia, wajar apabila melambatnya penyaluran kredit perbankan di indonesia setelah krisis 1997 dituding sebagai salah satu penyebab lambatnya pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan negara Asia lainya yang terkena krisis. Meskipun kondisi makro ekonomi dalam beberapa tahun terakhir relatif membaik, tercermin

(3)

dari terkendalinya laju inflasi, stabilnya nilai tukar, dan turunnya suku bunga, namun kredit yang disalurkan perbankan belum cukup menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi untuk kembali pada level sebelum krisis, yang berarti bahwa fungsi intermediasi perbankan masih belum pulih atau terjadi disintermediasi perbankan.

Kondisi resesi ekonomi setelah krisis mengakibatkan penurunan kredit perbankan dapat juga mengakibatkan melemahnya permintaan kredit dari sektor swasta akibat rendahnya prospek investasi dan belum pulihnya kondisi keuangan perusahaan.

Sumber : Laporan Tahunan Bank Indonesia,berbagai edisi (Data diolah),2015 Gambar 1.1

Perkembangan Kredit Modal Kerja Perbankan, Kredit Investasi Perbankan Di Indonesia Tahun 1994-2014

Terlihat dari Grafik 1.1 kredit modal kerja perbankan dan kredit investasi perbankan mengalami fluktuasi setiap tahunya. Pasca krisis moneter dimulai pada tahun 1999 sampai dengan 2014 perekonomian mulai membaik dan tingkat inflasi mulai menunjukkan penurunan dengan kondisi tersebut kredit investasi perbankan

Rp200.000 Rp400.000 Rp600.000 Rp800.000 Rp1.000.000 Rp1.200.000 Rp1.400.000 Rp1.600.000 Rp1.800.000 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Kredit Modal Kerja Perbankan

(4)

dan kredit modal perbankan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2007. Kredit investasi perbankan ini timbul antara lain, semakin kecil jumlah kredit investasi perbankan yang diberikan akan mengakibatkan produk yang dihasilkan sedikit, selain itu akan mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Yang artinya penyerapan tenaga kerja sedikit sehingga tidak akan menampung jumlah pekerja (angkatan kerja). Disebutkan bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah memperluas penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat, berarti perluasan penyerapan tenaga kerja merupakan tugas besar yang harus dituntaskan segenap pemerintah. Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Dasar 1945 menyebutkan”bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dengan demikian perluasan

penyerapan tenaga kerja merupakan masalah yang mendasar dalam kehidupan bangsa. Setiap upaya pembangunan HAM diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, sehingga setiap warga negara dapat memperoleh pekerjaan dan menempuh kehidupan layak.

Menurut Todaro (2000:18) sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. Tinggi rendahnya kemajuan pembangunan di suatu negara hanya diukur berdaasarkan capaian pertumbuhan Gross National Product (GNP) baik secara keseluruhan maupun per kapita, yang diyakini akan menetes sendiri (trike down effect) terhadap lapangan pekerjaan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat demi terciptanya distribusi pendapatan. Fakta yang terjadi adalah beberapa negara berkembang berhasil mencapai

(5)

pertumbuhan ekonomi yan tinggi, namun gagal memperbaiki taraf hidup (kesejahteraan) masyarakatnya.

Permasalahan yang perlu diperhatikan mengenai penyerapan tenaga kerja yaitu upah. Dimana upah merupakan landasan hubungan kerja yang perlu dikaji ulang, karena masih banyak pekerja yang belum mendapatkan upah sesuai dengan kebutuhan fisik minimum, kebutuhan hidup minimum. Ditengah krisis ekonomi presepsi pengusaha dengan pekerja sering berbeda, sehingga mempersulit dalam mencari pemecahanya.

Upah merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kesejahteraan, tinggi rendahnya upah yang diterima akan berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan hidup yang dialami pekerja. Bagi pengusaha upah mempengaruhi biaya produksi dan tingkat harga yang akhirnya akan berakibat pada pertambahan produksi serta perluasan penyerapan tenaga kerja.

Permasalahan perluasan penyerapan tenaga kerja melalui kebijakan upah dan kredit investasi perbankan perlu dilakukan. Permasalahan kekurangan kredit investasi perbankan ini jika tidak ada tindak lanjut akan mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Dari permasalahan yang telah diuraikan tersebut perluasan penyerapan tenaga kerja melalui kebijakan kredit investasi perbankan dan upah minimum provinsi perlu dilakukan. Permasalahan kekurangan penyerapan ini jika tidak ada tindak lanjut akan mempengaruhi perekonomian yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Maka dari pembahasan tersebut

(6)

penulis tertarik lebih jauh mengenai perluasan penyerapan tenaga kerja dalam rangka menuntaskan pengangguran. Sehingga penulis mengambil judul “ Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Tahun 1994-2014”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kredit investasi perbankan, upah minimum provinsi dan kondisi ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 1994-2014.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini membahas pengaruh kredit investasi perbankan, upah minimum provinsi dan kondisi ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 1994-2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh penyaluran kredit investasi perbankan, upah minimum provinsi dan kondisi ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 1994-2014.

1.5 Manfaat Penelitian

Data yang terkumpul dan terolah merupakan penunjang jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan dalam rumusan masalah, sedangkan konsep yang tersusun merupakan bentuk verbal dari jawaban atas pertanyaan tersebut ditambah

(7)

gagasan yang relevan dari pihak pelaksanaan penelitian. Tiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjang praktek pengambilan keputusan dalam arti yang luas.

Atas dasar hal tersebut maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat berupa:

1. Menjadi sumber refrensi bagi mahasiswa untuk mengetaui apakah besarnya Kredit Investasi Perbankan dan Upah Minimum provinsi mempengaruhi terhadap penyerapan tenaga kerja.

2. Untuk memberikan sumbangan terhadap pemikiran dan perkembangan ilmu ekonomi khsusnya masalah perkembangan penyerapan tenaga kerja.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29/PER/M.KOMINFO/09/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat

Penelitian ini diawali dengan menentukan kardinalitas pada graf hasil operasi comb sisi dan menentukan power domination number dari graf hasil operasi comb sisi, serta

Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan barat ke

Adiratna (2004) mengatakan penyebab yang mempengaruhi tingginya kebutuhan nasional terhadap beras sebagai bahan makanan pokok di Indonesia adalah karena jumlah penduduk

Badak yang hidup pada zaman sekarang terdiri dari 5 spesies dalam 4 genus, 2 spesies tersebar di Afrika dan 3 spesies tersebar di Asia.. Spesies badak Afrika adalah badak hitam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi hama kepinding tanah (S. coartata F.) pada tanaman padi sawah di Kecamatan Dumoga Utara berdasarkan umur tanaman, tertinggi

Hal tersebut berbeda apabila karyawan notaris memberikan kesaksian di persidangan dalam kedudukannya sebagai saksi instrumentair, maka karyawan notaris bertanggung

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community