• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rektor Dorong Sivitas Akademika Hidupkan Budaya Akademik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rektor Dorong Sivitas Akademika Hidupkan Budaya Akademik"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Rektor

Dorong

Sivitas

Akademika Hidupkan Budaya

Akademik

UNAIR NEWS – Menghidupkan budaya akademik menjadi salah satu

hal terpenting untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Hal inilah yang terus didorong oleh pemangku kebijakan Universitas Airlangga.

Ketua Senat Akademik UNAIR Prof. Dr. Muhammad Amin dalam rapat kerja pimpinan yang dilaksanakan Rabu (14/6), menyatakan bahwa salah satu ciri dari hidupnya budaya akademik adalah peningkatan riset.

“Saya ambil contoh perpustakaan di universitas-universitas Eropa itu umumnya sangat besar dan ini menjadi salah satu penunjang budaya baca dan riset. Kalau kita ingin mengarah ke sana maka budaya akademik harus dipelihara dengan baik,” terang Amin.

Menanggapi pernyataan Amin, Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, menyatakan budaya akademik memang terus digulirkan dari kalangan pimpinan hingga mahasiswa. Ia mengimbau agar seluruh pihak bersinergi dalam menumbuhkan budaya akademik.

Bagi Nasih, persamaan cara pandang dan tujuan harus menjadi pilar utama untuk menjadikan UNAIR sebagai perguruan tinggi berkelas dunia.

“Dengan rapat ini saya berharap kita bisa satu tujuan. Satu pandangan dan satu misi bersama untuk menjadi world class

university,” tegasnya.

Rektor mengatakan, menumbuhkan budaya akademik bisa diwujudkan dalam publikasi hasil penelitian. Dampaknya, selain peneliti turut mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan, tingginya

(2)

publikasi penelitian bisa meningkatkan posisi pemeringkatan UNAIR.

“Karya ilmiah yang kita hasilkan dan kita publikasikan ini bisa menjadi amal jariah. Kenapa bisa demikian? Saat karya kita dibaca orang dan diwujudkan dalam sebuah kebaikan ini kan bisa jadi amal kita semua,” paparnya. “Makanya kalau punya hasil riset harus dibagikan dan dimanfaatkan,” tegasnya.

Di akhir, Nasih kembali menegaskan bahwa upaya riset yang dilakukan oleh semua sivitas akademika bisa memiliki dampak global.

“Banyak karya kita sebenarnya yang layak untuk dibaca masyarakat internasional dan mempengaruhi pemikiran masyarakat dunia. Itu harus ditingkatkan,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S

Pakar Psikologi: Seragam

Bebas Bentuk Karakter Anak

Hargai Perbedaan

UNAIR NEWS – Di Indonesia, keberagaman adalah sebuah

keniscayaan. Perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, suku, agama dan ras sudah menjadi garis hidup bangsa. Kemajemukan itu tertuang dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.

(3)

dan tidak memposisikan perbedaan sebagai jurang pemisah. Sebaliknya, itulah perekat persatuan. Maka itu, pendidikan tentang pentingnya menghargai perbedaan mesti dilaksanakan secara berkesinambungan. Bahkan, sejak usia dini.

Pakar Psikologi Anak Dr. Dewi Retno Suminar M.Si memiliki gagasan menarik terkait pendidikan tersebut. Dia menyatakan, pencetusan regulasi terkait pakaian untuk sekolah bisa dijadikan sarana mengenalkan siswa pada keanekaragaman di sekitarnya.

“Saya pernah mengusulkan kepada kepala dinas pendidikan Surabaya untuk membuat regulasi baru. Yakni, dua atau tiga hari dalam seminggu, siswa-siswi dipersilakan memakai pakaian bebas alias tidak seragam,” kata Dewi.

Dengan demikian, mereka terbiasa dengan perbedaan. Dari sana, mereka juga bisa melihat kawan-kawan dari berbagai latar belakang. Model dan jenis pakaian pun pasti tak sama. Dalam jangka panjang, mereka akan terbiasa memandang keragaman. Baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya, bahkan agama dan lain sebagainya.

“Nah, nanti para guru bisa memberi pendampingan dan pemahaman mendasar sehungan dengan pembentukan karakter ini pada murid-murid,” ungkap dia.

Dewi tidak hanya menyampaikan ide ini pada kepala dinas pendidikan Surabaya. Dia juga mengaku sering menyisipkan gagasan ini dalam banyak seminar.

Dewi mengakui, kepala dinas pendidikan Surabaya belum mengaplikasikan ide ini. Alasannya, perlu sosialisasi terlebih dahulu pada para wali murid. Dikhawatirkan, orang tua malah jor-joran membelikan baju bagus untuk anaknya. Kalau sudah begitu, esensi dari tujuan awal ide tersebut bakal terdistorsi.

(4)

tua dapat memahami poin utama dari gagasan ini,” kata dia. (*) Penulis: Rio F. Rachman

Humas

UNAIR

Maksimalkan

Pengelolaan Informasi Publik

UNAIR NEWS – Untuk menjamin pengelolaan dan pemantauan hasil

serta kinerja di semua unit kerja, Universitas Airlangga melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM) menyelenggarakan audit Airlangga Integrated Management System (AIMS). Audit AIMS internal di lingkungan UNAIR berlangsung selama bulan Oktober ini.

Pada rentan waktu itu, semua unit, badan, lembaga, dan fakultas di UNAIR diaudit oleh tim auditor dari internal UNAIR, begitu pula dengan unit kerja Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR. Audit internal AIMS di PIH dilakukan pada Selasa (11/10) bertempat di ruang Amerta 203, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR. Audit dilakukan oleh tiga orang auditor, yakni Maftuchah Rohmanti, dr., M.Kes (Fakultas Kedokteran), Wilda Prihatiningtyas, S.H., M.H (Fakultas Hukum), dan Rahmat Heru Setianto, S.E., M.Sc (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

“Tujuan audit ini untuk perbaikan mutu internal. AIMS secara keseluruhan merupakan sistem yang terintegrasi tentang penjaminan mutu di lingkungan UNAIR. Khusus audit internal ini untuk menilai, mengevalusasi, meningkatkan mutu kinerja dan pelayanan di seluruh UNAIR,” ujar Maftuchah selaku lead

auditor di PIH.

Maftuchah menambahkan, tujuan audit ini adalah untuk meningkatkan kualitas internal, saling sharing dan melakukan

(5)

pembinaan. Audit internal ini juga untuk membuktikan bahwa semua unit dan fakultas sudah melakukan kinerja sesuai yang semestinya.

Di PIH, ada empat divisi kerja diaudit. Keempat bidang tersebut yaitu Pelayanan Pelanggan (Customer Care), UNAIR News, Radio UNAIR, dan Protokoler. Para pegawai dan pimpinan di empat divisi kerja itu dituntut untuk mengelola informasi dan meningkatkan citra institusi.

Usai pelaksanaan audit, Maftuchah mengapresiasi kinerja PIH yang telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun ini. Ia berharap PIH dapat mengembangkan konsep customer property, khususnya di bidang pengelolaan informasi publik. Harus ada pemilahan informasi yang bisa dikonsumsi untuk publik.

Dengan diadakannya audit internal ini, diharapkan ada proses perbaikan untuk persiapan audit eksternal yang akan dilaksanakan November nanti. Audit eksternal dilakukan oleh auditor dari lembaga independen di luar UNAIR.

“Era digital ini sistem layanan informasi diarahkan menuju digital informasi juga. Dan itu membutuhkan penyesuaian pedoman prosedur (PP)pe layanan pelanggan,” ujar Drs. Suko Widodo, M.Si selaku Ketua PIH UNAIR. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S

Calon Mahasiswa UNAIR Diimbau

Teliti dalam Membawa Berkas

(6)

Pendaftaran

UNAIR NEWS – Ratusan calon mahasiswa baru (camaba) melakukan

pendaftaran ulang setelah dinyatakan diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sejak Rabu (17/5) pagi, ratusan camaba memadati Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C, UNAIR. Dalam SNMPTN tahun ini, UNAIR menerima sejumlah 1.865 camaba.

Ada berbagai tahapan yang harus dilalui camaba dalam proses daftar ulang ini. Dalam proses verifikasi berkas, yang harus dibawa meliputi fotokopi legalisir dan dokumen asli ijazah/surat keterangan lulus, SKHUN/SKHUN Sementara, Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir, Surat Keterangan dari RT/RW, dan fotokopi Kartu Susunan Keluarga.

Selain itu, mereka juga harus membawa pas foto berwarna dan surat pernyataan bebas narkotika dan obat-obatan terlarang. Di setiap loket ketika daftar ulang, camaba menunjukkan berkas-berkas yang dibawa. Kepala Seksi Registrasi Direktorat Pendidikan, Aris Setiawan, mengatakan, berdasarkan proses daftar ulang yang telah dilakukan, sejumlah camaba kurang teliti dalam membaca panduan. Sehingga ada berkas-berkas yang terlewat untuk dibawa.

“Data harus dibawa. Kadang anak-anak kurang teliti membacanya,” kata Aris.

Proses pendaftaran ulang ini akan berlangsung hingga hari Jumat, 19 Mei 2017. Aris menambahkan, camaba yang tidak melakukan daftar ulang hingga tanggal yang ditentukan dinyatakan gugur sebagai mahasiswa UNAIR.

“Yang tidak melakukan daftar ulang sampai tanggal 19 dianggap mengundurkan diri sebagai mahasiswa UNAIR,” ujar Aris.

(7)

bisa mengikuti proses daftar ulang. Tandanya, satu tahap telah dilalui sebelum ia secara resmi dinyatakan sebagai mahasiswa UNAIR.

“Senang banget diterima di UNAIR dan mengikuti proses daftar ulang. Informasi seputar daftar ulang cukup bisa dipahami,” tutur alumnus SMAN 1 Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, ini kepada UNAIR NEWS. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Sehari Bersama Anak Yatim

Pungkasi Ramadhan Mubarak

Airlangga

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI)

Universitas Airlangga, menyelenggarakan serangakain acara yang bertajuk “Ramadhan Mubarak Airlangga (RMA)”. Acara yang dilaksanakan selama sebulan Ramadhan penuh tersebut, diwarnai dengan beragam kegiatan untuk meningkatkan spiritual mahasiswa, diantaranya Grand Opening yang dihadiri oleh Prof. Moch. Nasih selaku Rektor UNAIR, kajian rutin setiap hari oleh tiap fakultas, kajian spesial di akhir minggu, Gerakan Subuh Jamaah Ramadhan (GSJR), Salat Tarawih bersama Imam Besar dari Palestina, lomba dai dan tahfidz cilik, penyerahan donasi Al quran braille, dan ditutup dengan kegiatan berbuka puasa bersama 250 yatim yang bertemakan “Sehari Bersama Anak Yatim,

Mimpi Anak Bangsa” di Masjid Nuruzzaman Kampus B UNAIR.

“Ramadhan tahun ini tantangan luar biasa untuk mahasiswa, selain dihiasi oleh ujian akhir semester, kita juga harus dapat memaksimalkan potensi ibadah kita dalam mencari amal

(8)

ibadah,” jelas Wahyu Hidayat, selaku koordinator kegiatan RMA. Di akhir penutupan kegiatan RMA, santunan bersama anak yatim tersebut didukung oleh yayasan Yatim Mandiri Surabaya. Acara tersebut berbuah manis dengan serangkaian acara penampilan juara dai tahfidz dan teater boneka dari FKM UNAIR. Setelah itu acara berlanjut dengan Salat Maghrib berjamaah dan pemberian santunan donasi kepada adik yatim. Selain mahasiswa UNAIR, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh mahasiswa umum seperti ITS, STESIA, PENS, dan lain sebagainya.

“Acara penutupan ini bertajuk Sehari bersama Anak Yatim, Mimpi

Anak Bangsa ini semoga mampu menginspirasi betapa pentingnya

memberi. Memberi tidak akan membuatmu menjadi kekurangan,” ujar Wahyu.

Wahyu juga menegaskan bahwa, selesai RMA berbagai kegiatan di Masjid, seperti buka bersama gratis masih berlanjut hingga puasa berakhir. Donasi yang terkumpul dan bantuan masyarakat umum akan terus UKMKI salurkan kepada jamaah yang membutuhkan. “Selain itu Masjid Nuruzzaman juga akan memfasilitasi I’tikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan,” pungkasnya. (*)

Penulis : Wahyu Hidayat Editor : Nuri Hermawan

Perguruan Tinggi Harus Banyak

Menampung Mahasiswa Miskin

Berprestasi

UNAIR NEWS – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode

(9)

ilmiah kepada 1.506 mahasiswa baru pascasarjana. Orasi ilmiah tersebut disampaikan pada acara pengukuhan mahasiswa baru pascasarjana semester gasal tahun akademik 2016-2017 yang berlangsung di Airlangga Convention Center (ACC) UNAIR, Kamis (1/9).

Melalui orasi ilmiahnya, Prof. Nuh memberikan pesan kepada mahasiswa baru agar menjalani studi bukanlah sekadar demi mendapatkan gelar. “Mengetahui tujuan dan konsekuensi. Toga menjadi tujuan apakah menjadi konsekuensi. Mulailah menata niat, niat mencari ilmu. Sebab tujuan mencari ilmu adalah meningkatkan kepribadian,” kata Prof. Nuh.

Mendikbud RI yang ikut menggagas diadakannya beasiswa Bidikmisi ini, berharap agar UNAIR menjadi perguruan tinggi yang lebih banyak lagi menampung mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi.

“Perguruan tinggi yang baik bukan perguruan tinggi yang membeber mobil-mobil mewah berparkir. Tapi perguruan tinggi y a n g m e m b e b e r k a r p e t m e r a h u n t u k a n a k - a n a k m i s k i n berprestasi,” ujar profesor yang saat ini menjadi dosen bidang Teknik Elektro ini.

Pada kesempatan ini, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengatakan, kompetisi dan kerjasama adalah dua hal yang harus berjalan beriringan dalam menjalani hidup. “Hidup ini dibatasi dinding kerjasama dan dinding kompetisi. Jangan sekali-kali menganggap tidak penting kompetisi atau kerjasama. Pada dua-duanya lah hidup ini berjalan,” ungkapnya. Ia mengatakan agar mahasiswa memiliki visi misi yang jauh ke depan. Sebab, tantangan zaman semakin kompleks dan beragam. Ia mencontohkan dengan kehadiran teknologi mutakhir seperti munculnya Go-Jek dan Uber.

“Permasalahan begitu kompleks, sebab persoalan manusia begitu banyak. Pesan saya, latih diri untuk bisa melihat jauh ke depan. Kita harus tahu tujuan hidup ke depan, sebab persoalan

(10)

semakin kompleks. Kalau kita tidak bisa melakukan itu, kita akan jadi bangsa yang kalah,” ujar Prof. Nuh.

“Pendidikan adalah sistem terbaik dan teruji untuk memotong persoalan dan rantai kemiskinan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S.

NCKU Taiwan Ajak UNAIR Riset

Biologi Molekuler

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terus berupaya untuk

memperkuat jejaring kerja sama internasional. Kali ini, UNAIR kedatangan delegasi Institute of Molecular Medicine, National Cheng Kung University Taiwan (NCKU) untuk membahas perihal kolaborasi di bidang biokimia dan kedokteran molekuler. Kunjungan dilaksanakan di Ruang Sidang Pleno, Senin (25/10). Kedua delegasi NCKU yang hadir dalam pertemuan koordinasi itu adalah Prof. Hsiao- Fang Sun dan Hashimoto Mayasuki. Dalam pertemuan itu, delegasi Taiwan mengenalkan beragam program riset peneliti Institute of Molecular Medicine, serta menawarkan kerja sama pendidikan jenjang master dan doktor. Menanggapi tawaran delegasi, Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D, mengharapkan agar bidang kerja sama antara kedua belah pihak ini bisa segera ditindaklanjuti dan juga manjadi MoA yang aktif. Jika sudah ada payung MoA, kerja sama bisa diperluas untuk tahap kolaborasi riset dan publikasi.

(11)

and Partnership (IOP) UNAIR Dian Ekowati, Ph.D., mengatakan pihaknya saat ini tengah menunggu tindak lanjut kerja sama dari fakultas dan unit-unit di UNAIR yang berkaitan dengan tawaran dari Institute of Molecular Medicine, NCKU. Setelah itu, pelaksanaan MoA akan dipercepat.

Sebelumnya, UNAIR dan NCKU memiliki program yang aktif dilaksanakan di bawah MoA. Beberapa fakultas sudah melaksanakan skema program di bawah NCKU. “MoU UNAIR dengan NCKU ini termasuk kerja sama yang aktif. Sudah ada beberapa fakultas yang sudah menjalankan MoA-nya dengan NCKU seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Keperawatan dan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK),” ujar Dian.

Dengan adanya kolaborasi dari pihak antara UNAIR dan NCKU, Ketua IOP itu berharap angka mahasiswa perguruan tinggi luar negeri yang studi di UNAIR (inbound student) bisa bertambah. Selain itu, peringkat UNAIR menuju posisi yang lebih baik seiring dengan kolaborasi riset dan publikasi jurnal. (*)

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S

33 Tahun Fakultas Psikologi

Buka Dies Natalis dengan

Berbagi

UNAIR NEWS – 12 Februari 2016, Fakultas Psikologi (FPsi) UNAIR

tepat berusia 33 tahun. Bertempat di Auala Excellence With Morallity, keluarga besar FPsi membuka acara dies natalis tersebut dengan tasyakuran. Selain itu, tasyakuran juga diberangi dengan acara “Berbagi Kasih dan Cerita Bersama Anak

(12)

Panti Asuhan”. Sebanyak 33 anak asuh Panti Asuhan Himatun Ayat Dukuh kupang Surabaya tersebut larut dalam suasana syukur dan bahagia.

Mengangkat tema “Psikologi untuk Kemanusiaan”, Primatia Yogi Wulandari, S.Psi., M.Si., psikolog. Selaku ketua panitia menuturkan, bahwa tema yang diangkat tidak lepas dari hadirnya MEA yang sudah berlangsung di tahun ini. Pakar psikologi perkembangan tersebut juga menilai, bahwa perlunya pengembangan kompetensi profesionalisme sekaligus pengembangan karakter bagi manusia Indonesia di era MEA saat ini, meski demikian orientasi pada nilai-nilai kemanusiaan harus tetap jadi prioritas. Menurutnya hal-hal tersebut yang perlu dimiliki oleh ilmuan dan praktisi psikologi

“Tema Psikologi untuk Kemanusiaan ini sebagai usaha mengangkat nilai-nilai kemanusiaan untuk menjadi bagian dari karakter dan integritas keilmuan psikologi di Indonesia,” jelasnya.

Para Pimpinan dan Panitia Dies Natalis ke-33 FPsi UNAIR Berpose Bersama Puluhan Anak Panti Asuhan Himatun Ayat. (Foto:

(13)

Nuri Hermawan)

Pada usia ke-33 tahun, perayaan dies natalis FPsi memiliki beragam acara seperti bazar seminar, kelas inspirasi alumni, talkshow dan gebyar karya psikologi serta temu ilmiah nasional. Salah satu agenda terdekat ini adalah senam harmoni psikologi yang akan digelar besok hari Minggu (14/2) di lingkungan FPsi UNAIR.

“Melalui rangakaian dies natalis ini, saya harap FPsi UNAIR tidak hanya berdiri berpangku tangan di bawah menara gading akademik, tapi juga berproses dalam perbaikan sosial dan bermanfaat untuk perkembangan manusia,” imbuhnya.

Dijumpai pada kesempatan yang sama, Sahid selaku salah satu pengasuh panti asuhan menuturkan, bahwa kehadiranya bersama anak asuh yang terdiri dari anak yatim piatu, anak terlantar, dan anak kaum duafa ke FPsi UNAIR, bisa menjadi salah satu jalan kesuksesan acara dan FPsi UNAIR ke depannya. Sembari mendampingi anak panti asuhan yang terlihat begitu menikmati dongeng yang diberikan oleh Teater Boneka FPsi, Sahid juga berharap ke depannya kiprah FPsi UNAIR untuk masyarakat bisa ditingkatkan lagi.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih sekali, saya harap pengabdian seperti ini terus dilanjutkan dan semoga FPsi UNAIR ke depannya bisa lebih sukses,” pungkasnya.(*)

Penulis : Nuri Hermawan

(14)

Sambang Ala Mahasiswa Negeri

Jiran di Indonesia

UNAIR NEWS – Berada di tanah rantau, jauh dari keluarga dan

kampung halaman demi sebuah ilmu, itulah yang dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang berasal dari luar kota atau bahkan luar negeri. Namun bagi mereka ada kenikmatan tersendiri, pasalnya hidup di tanah orang akan menemukan banyak saudara yang ternyata masih sekampung halaman. Tidak hanya itu, bertemu dengan teman rantau dari daerah asal yang sama biasanya akan memberikan dorongan untuk melakukan banyak kegiatan, mulai membentuk komunitas, mengadakan acara sosial, hingga mengadakan sebuah acara rutin pertemuan. Demikian halnya yang dirasakan oleh mahasiswa UNAIR yang berasal dari Malaysia. Keberadaannya di Indonesia untuk menuntut ilmu, mendorong mereka untuk mengadakan sebuah agenda hanya sekedar untuk bertemu atau melepas rindu dengan kawan sekampung halaman, Malaysian Night. Kegiatan yang diketuai oleh Ahmad Naqib Bin Baharom digelar untuk mengumpulkan mahasiswa asal Malaysia yang berada di Indonesia.

“Acara ini mulanya memang bertujuan untuk mengumpulkan anak-anak Malaysia, terutama di Surabaya, namun karena dirasa perlu kami juga mengundang yang dari Yogjakarta, Malang, Bogor, dan Jakarta,” jelas mahasiswa kelas internasional Fakultas Kedokteran UNAIR angkatan 2014 tersebut.

Selain sebagai ajang bersilaturahmi, acara yang digelar di garden palace pada pekan lalu tersebut juga dihadiri beberapa pejabat negara asal negeri jiran tersebut. Selain memberikan beberapa sambutan dan arahan, pejabat yang diundang diharapkan bisa menjadi peghubung kerjasama antara kampus di Malaysia dan Indonesia, khususnya UNAIR.

“Kami juga ingin mengenalkan bahwa ada mahasiswa Malaysia yang belajar di UNAIR, dan beberapa kampus di Indonesia, dengan ini

(15)

semoga ke depan bisa menjalin program dengan kampus yang ada di Malaysia,” imbuhnya.

Acara yang rencananya akan digelar dua tahun sekali tersebut juga memadukan beberapa tampilan budaya, baik dari Malaysia ataupun Indonesia, beberapa mahasiswa Indonesia yang studi di UNAIR sengaja dihadirkan untuk menampilkan beragam seni budaya dan begitu sebaliknya.

“Acara yang juga mengundang mahasiswa Indonesia ini harapannya agar hubungan kami semakin erat,” tegasnya.

Dalam acara tersebut ada sekitar 150 mahasiswa asal Malaysia yang tengah studi S1 di Indonesia, baik tengah exchange, program amerta ataupun kelas internasional. (*)

Penulis : Nuri Hermawan Editor : Dilan Salsabila

Formara Gelar Bakti Sosial di

Tanah Asal

UNAIR NEWS – Sebagai bentuk kepedulian mahasiswa pada tanah

kelahirannya, Forum Mahasiswa Madura Universitas Airlangga (Formara) mengadakan beragam kegiatan yang didedikasikan bagi perkembangan masyarakat Madura. Kegiatan dikemas sedemikian rupa, terdiri dari Formara “Goes to School”, try out SBMPTN untuk siswa SMA/SMK/sederajat, bakti sosial, pengabdian desa,

talkshow, hingga expo perguruan tinggi.

Bakti sosial diadakan di Dusun Kangenan, Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan. Bentuk kegiatan bakti sosial ini terdiri dari pelatihan kewirausahaan, cek

(16)

kesehatan, nonton film bersama, cek kesehatan anak, dan pembagian sembako. Kali ini, Formara menghadirkan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur untuk membimbing warga sekitar dalam memberikan materi serta pelatihan seputar kewirausahaan.

Pelatihan kewirausaan diadakan agar masyarakat lebih paham bagaimana menopang hasil pertanian maupun perikanan mereka agar menghasilkan laba yang memuaskan. Disamping untuk memastikan hasil alam mereka sendiri agar dapat dijual secara maksimal, pada pelatihan kewirausahaan ini diberikan pengetahuan mengenai bagaimana mengawali sebuah usaha. Pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat yang sedang berencana untuk mengawali karir sebagai wirausahawan.

Pada bakti sosial kali ini, cek kesehatan gratis juga diberikan pada masyarakat desa yang masih minim fasilitas kesehatan. Beberapa cek kesehatan dilakukan, seperti pemeriksaan tensi darah, pengecekan gula darah, kolestrol, dan asam urat. Pengecekan kesehatan sederhana ini dilakukan mengingat warga desa berusia lanjut termasuk banyak yang mengalami masalah kesehatan tersebut. Selain cek kesehatan, diadakan pula pemeriksaan mata bagi anak-anak dan dewasa.

(17)

Salah satu kegiatan FORMARA, senam bersama warga desa (Foto: Istimewa)

“Daripada saya harus pergi ke dokter untuk melakukan cek kesehatan, biayanya cukup tinggi. Apalagi kalau ke dokter pergi ke kota dulu,” kata salah seorang warga yang memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis yang diadakan Formara.

Tak berhenti pada pemeriksaan kesehatan secara gratis, tim Formara juga mengadakan pembagian obat-obatan secara gratis. Pada pembagian obat ini, Formara bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bangkalan sebagai pemasok subsidi obat.

Kegiatan abdi desa selanjutnya dilakukan dengan mengadakan nonton bareng alias nobar bersama siswa SD dan SMP. “Negeri Lima Menara” menjadi pilihan tontonan rame-rame. Film ini dipilih karena syarat akan nilai-nilai moral, dan setting pada film memiliki budaya yang sesuai dengan masyarakat Madura.

(18)

“Negeri Lima Menara” dapat diandalkan sebagai film yang menginspirasi para remaja dalam menuntut ilmu.

Kegiatan abdi desa selanjutnya yaitu gosok gigi dan cuci tangan bersama yang diperuntukkan khusus bagi anak-anak. Kegiatan ini bertujuan membangun kemandirian dan ketelatenan anak sejak dini, serta membiasakan mereka untuk menjaga kesehatan dengan rajin melakukan cuci tangan dan gosok gigi. Bagi sembako juga dilakukan kepada masyarakat desa. Pengabdian desa ditutup dengan acara senam dan jalan sehat bersama seluruh warga desa.

Talkshow “Formara Menginspirasi” diadakan di Pamekasan dengan pembicara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pamekasan, serta Akhmad Jayadi selaku dosen Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR. Talkshow bertempat di Pendopo Pamekasan pada Minggu (7/2), dan dibuka langsung oleh Sekertaris Daerah Pamekasan, serta diikuti oleh masyarakat Pamekasan tanpa dibebankan biaya.

Selanjutnya, diadakan pula Expo kampus yang diikuti oleh belasan perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Expo kampus ini bertujuan memberikan wawasan serta berbagi informasi mengenai kuliah di perguruan tinggi.

(19)

T i m p a n i t i a d a r i F O R M A R A b e r f o t o b e r s a m a ( F o t o : Istimewa)Mahasiswa

Sebagai bentuk rangkaian acara terakhir yang menjadi acara puncak Formara 2016, bertempat di Aula Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Sampang, digelar berbagai macam hiburan yang unik dan menarik. Diantaranya penampilan tari tradisional, band modern, dan teater “Badai”. Pada acara ini ditampilkan pula juara dari lomba akustik dan hadrah.

Acara puncak Formara 2016 menghadirkan penyanyi ibukota Irwan, jebolan D’Academy 2 Indosiar yang sekaligus putra Madura.

“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan Dies Natalis Formara 2016 ini. Semoga bisa memberi manfaat terhadap masyarakat Madura secara luas, meskipun belum seluruhnya. Kami akan terus memberikan dedikasi bagi Madura,” ujar Fahmi, Ketua Umum Formara 2016. (*)

(20)

Penulis : Humas Formara

Referensi

Dokumen terkait

Substansi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah sudah sangat jelas bahwa di dalam Pasal 40 ayat (2) memberikan kewajiban kepada PPAT

Sisa mem()at )lasan tentang materi $engertian ga&a *an momen' menj)mlahkan ga&a se5ara grais' analis *an menhit)ng momen.

{ periksa apakah memang ratu dapat ditempatkan pada kolom x[k] } i←1 { mulai dari baris

Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat

Sehubungan dengan rencana penunjukan akuntan publik untuk memeriksa laporan keuangan dari PT PETA tahun buku 2012, bersama ini kami sampaikan Proposal Audit untuk

Didukung dengan hasil wawancara dan analisis hasil kuesioner yang menyatakan 100% Audit internal perusahaan Multistrada arah sarana Tbk perperan penting dalam

Status gizi adalah keadaan gizi seseorang, dalam hal ini dapat dideteksi dengan cara antropometri yaitu dengan mengukur ukuran tubuh, misalnya berat badan (BB),

Model logit regresi ZIP menjelaskan bahwa peluang jumlah penderita filariasis di kabupaten/kota yang bernilai nol dipengaruhi oleh persentase penduduk yang tidur