• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri setiap manusia. Setiap individu mempunyai tipe kepribadian yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dalam diri setiap manusia. Setiap individu mempunyai tipe kepribadian yang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tipe kepribadian merupakan salah satu hal penting yang harus diketahui dalam diri setiap manusia. Setiap individu mempunyai tipe kepribadian yang berbeda dengan individu lainnya. Tipe kepribadian seeorang akan berdampak terhadap aktivitas sehari-hari, emosi, cara mereka berinteraksi dan bagaimana mereka mempelajari sesuatu (Behaz dan Djoudi, 2012).

Teori Jung menyatakan bahwa ketertarikan dan kepribadian yang dimiliki seseorang berpengaruh terhadap bagaimana cara peserta didik menyikapi dan menentukan suatu proses pembelajaran. Jung juga menyatakan bahwa kepribadian juga terkait erat dengan gaya belajar dan preferensi, dengan kata lain suatu tipe kepribadian mencerminkan preferensi seseorang untuk mengambil informasi dan pengambilan keputusan (Soles dan Moller, 2001). Hal tersebut menjadi salah satu variabel yang signifikan bagi kinerja pembelajaran.

Sehingga dalam dunia pendidikan terdapat berbagai manfaat dengan memperhatikan dan memahami tipe kepribadian setiap peserta didik diantaranya untuk memberi rekomendasi metode mengajar yang dapat menunjang gaya belajar yang dimiliki individu tersebut sesaui dengan kepribadiannya, menganalisa kurikulum, materi dan media yang sesuai. Dengan mengetahui gaya belajar dan metode yang tepat, seorang peserta didik dapat menyerap informasi yang disampaikan secara maksimal.

(2)

Untuk menentukan strategi pembelajaran yang paling optimal dan dapat memenuhi seluruh kebutuhan peserta didik dalam suatu ruang kelas tidaklah mudah karena kepribadian peserta didik yang berbeda-beda. Biasanya seorang pengajar hanya menerapkan satu metode mengajar dalam suatu kelas sehingga situasi tersebut memaksa setiap siswa untuk menerima penyampaian materi yang sama dan mengabaikan kebutuhan pribadi, karakterisktik dan kepribadian mereka (Bachari dkk., 2011).

Masalah tersebut dapat diatasi dalam konteks e-Learning dengan sistem rekomendasi didalamnya, sehingga setiap siswa dapat diatur untuk menerima materi dan strategi pembelajaran lainnya yang lebih optimal berdasarkan gaya belajar dan kepribadiannya tentunya. Karena pada dasarnya e-Learning dikembangkan dengan tidak memperhatikan kebutuhan masing-masing peserta didik, setiap peserta didik diberikan kumpulan sumber daya pengetahuan dan perangkat yang sama tanpa memperhitungkan perbedaan tingkat pengetahuan, minat, motivasi dan tujuan (Behaz dan Djoudi, 2012).

Sebagian besar penelitian hanya menekankan kepada rekomendasi konten atau materi yang sesuai dalam e-Learning tanpa berfokus pada rekomendasi strategi pembelajaran yang sesuai. Penelitian ini ditujukan untuk menghubungkan antara konten yang sesuai pada e-Learning dengan disertai rekomendasi stategi pembelajaran lain yang tepat dengan memperhatikan kepribadian peserta didik.

Untuk memenuhi kriteria tersebut, diperlukan suatu pendekatan baru untuk mengkonseptualisasikan data dan memetakan informasi atau materi dalam

(3)

dengan kebutuhan setiap penggunanya. Selain pemetaan informasi tersebut dibutuhkan pula suatu pendefinisian awal yang dapat menentukan kepribadian pengguna e-Learning sehingga strategi pembelajaran yang diberikan akan lebih maksimal karena telah sesuai dengan kepribadian yang dimilik setiap pengguna.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, ontologi menjadi salah satu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Ontologi dapat digunakan untuk mengkonseptualisasikan dan mendeskripsikan suatu domain pengetahuan secara spesifik dan lebih terstruktur serta dapat dilihat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sehingga dapat lebih mudah untuk dimengerti manusia maupun mesin (Gómez-Pérez dkk., 2004). Selain hal tersebut ontologi ini dapat digunakan kembali ketika diperlukan dalam suatu sistem yang dikembangkan dengan teknologi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan peserta didik berbeda-beda berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki peserta didik tersebut.

2. Penerapan strategi pembelajaran yang sesuai untuk setiap peserta didik sulit diimplementasikan pada proses belajar mengajar dalam suatu ruang kelas.

3. Strategi pembelajaran yang sesuai dengan kepribadian peserta didik belum diperhatikan dalam membangun sistem e-Learning.

(4)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi dan memetakan karakteristik tipe kepribadian dengan strategi pembelajaran yang sesuai dalam konsep e-Learning.

2. Merancang ontologi yang dapat merepresentasikan pemetaan tipe kepribadian dan keterkaitannya dengan strategi pembelajaran tersebut. 3. Menguji hasil penelitian berupa rancangan ontologi untuk menentukan

strategi pembelajaran pada e-Leaning.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pelajar dapat mengetahui tipe kepribadian yang dimilikinya dan mendapat strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhannya.

2. Pengajar dapat memanfaatkan ontologi ini untuk mengetahui strategi mengajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.

3. Perancangan ontologi ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan sistem rekomendasi untuk menentukan strategi pembelajaran pada

e-Learning.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Tipe Kepribadian yang digunakan dalam pengembangan ontologi ini berdasarkan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).

(5)

2. Pengembangan ontologi mengenai tipe kepribadian ini dikaitkan terhadap gaya belajar dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada

e-Learning.

3. Strategi pembelajaran yang dikembangkan berupa rekomendasi konten

materi, alat komunikasi dan learning path (alur pembelajaran) yang sesuai dengan tipe kepribadian tertentu.

4. Ontologi dikembangkan menggunakan aplikasi perangkat lunak Protégé 4.3.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

BAB I: PENDAHULUAN

BAB I berisikan dasar - dasar yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan ini, meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian berserta manfaat penelitian yang diharapkan. BAB II: DASAR TEORI

BAB II mencakup tinjuan pustaka yang berisikan penelitian - penelitian yang terkait yang telah dilakukan sebelumnya, dan mencakup teori yang menjadi dasar dan pendukung dari penelitian ini. Dasar teori ini meliputi teori tentang Myerr Briggs Type Indicator (MBTI), e-Learning, strategi pembelajaran, ontologi, SWRL Rules, dan SPARQL.

(6)

BAB III menjelaskan metode yang digunakan dalam melakukan penelitian meliputi spesifikasi alat dan bahan, sumber data, beserta alur dari penelitian ini. Bab III juga menjelaskan proses perancangan yang ada pada penelitian ini mulai dari perancangan awal berupa pemetaan kategori tipe kepribadian setiap mahasiswa dengan komponen strategi pembelajaran yang sesuai pada e-Learning, identifikasi metode pengembangan ontologi yang akan digunakan serta perancangan konsep ontologi yang akan dikembangkan beserta rinciannya.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV berisi hasil penelitian yang telah dilakukan berupa implementasi perancangan ontologi dan implementasi rules yang ada menggunakan Protégé 4.3, serta pengujian skenario dari perancangan ontologi dan rules menggunakan query SPARQL.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V berisi kesimpulan yang didapatkan dari proses penelitian dan kesesuaian dengan tujuan penelitian yang telah dibuat, beserta saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan hasil yang didapat dari penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

juga belum efektif untuk menginaktivasi Salmonella karena pada produk akhir semua sampel positif mengandung Salmonella kecuali 1 sampel udang dari Kalimantan..

Tipe B adalah klasifikasi tipologi untuk menyebut alat tulang yang mempunyai fungsi sebagai alat tusuk/pencukil, dengan ukuran panjang lebih dari 10 cm,

Proses pertumbuhan cacing tanah pada penelitian ini selain dipengaruhi oleh pH, suhu dan kelembaban juga dipengaruhi oleh jumlah pemberian pakan, dapat dilihat pada Tabel

Jumlah pengujian kendaraan bermotor Propinsi Maluku Utara yang beroperasi pada tahun 2009 sebanyak 8 unit dengan rincian : Pengujian Mekanik 1 unit, Pengujian Non Mekanik 6 unit

Ilmu linguistik juga mempunyai beberapa bidang kajian yang menyangkut struktur-struktur dasar tertentu, salah satunya yaitu bidang kajian makna (semantik / 意味論 imiron) yang

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material

dapat hadir langsung untuk kegiatan sosialisasi ini dikarenakan ada pekerjaan segera yang harus diselesaikan. b) BPTP merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) pusat yang

Semakin banyak penambahan sekam padi dan semakin rendah kerapatan papan menyebabkan ikatan antar partikel semakin tidak kompak sehingga nilai keteguhan patah yang