PERATURAN BUPATI DEMAK
NOMOR 8 TAHUN 2016
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN PENETAPAN RINCIAN DAN PENGGUNAAN
DANA DESA TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI DEMAK,
Menimbang
: a. bahwa untuk memberikan pedoman penggunaan Dana
Desa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016, telah ditetapkan
Peraturan Bupati Demak Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pembagian Penetapan Rincian dan Penggunaan Dana
Desa Tahun 2016;
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana
Desa, Peraturan Bupati Demak Nomor 6 Tahun 2016
tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian dan
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016, perlu dicabut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati Demak tentang Tata Cara Pembagian Penetapan
Rincian dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2016;
Mengingat
: 1. Undang-Undang
Nomor
13
Tahun
1950
tentang
Pembentukan
Daerah-Daerah
Kabupaten
Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
BUPATI DEMAK
PROVINSI JAWA TENGAH
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
4. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor
168,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2016 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1934);
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016
tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 11 Tahun 2015
tentang
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah
Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2016 (Lembaran
Daerah Kabupaten Demak Tahun 2016 Nomor 11);
13. Peraturan Bupati Demak Nomor 49 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Desa (Berita Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2015 Nomor 49);
14. Peraturan Bupati Demak Nomor 58 Tahun 2015 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2015 Nomor 58) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Bupati Demak Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Bupati Demak Nomor 58 Tahun 2015
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2016 (Berita
Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2016 Nomor 7);
15. Peraturan Bupati Demak Nomor 59 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Demak Tahun
2015 Nomor 59);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN
PENETAPAN RINCIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN 2016.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Demak.
2. Pemerintah
Daerah
adalah
Bupati
sebagai
unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya
disebut
APBD
adalah
rencana
keuangan
tahunan
pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
di Daerah.
5. Pemerintahan
Desa
adalah
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
8. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat
dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
desa tersebut.
9. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan,
pelaporan,
pertanggung-jawaban
dan
pengawasan
keuangan desa.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya
disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa,
dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
11. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi
desa yang ditrasfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk
mendanaai penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan
Pembangunan,
pembinaan
kemasyarakatan
dan
pemberdayaan masyarakat.
12. Alokasi Dasar adalah Alokasi Minimal dana desa yang akan
diterima oleh setiap desa, yang besarannya dihitung dengan
cara 90% (sembilan puluh perseratus) dari anggaran Dana
Desa dibagi dengan jumlah desa dalam Kabupaten.
13. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan
Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat kesulitan geografis
Desa.
14. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa, pemerintah Desa dan unsur
masyarakat
yang
diselenggarakan
oleh
Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang yang
bersifat strategis.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
selanjutnya disebut RPJMDesa adalah perencanaan yang
memuat
arah
kebijakan
keuangan
Desa,
strategi
pembangunan
Desa
dan
program
perencanaan
pembangunan selama enam tahun.
16. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut
RKPDesa adalah penjabaran dari RPJMDesa yang memuat
kerangka ekonomi desa, prioritas pembangunan desa,
rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan
langsung oleh Pemerintah Desa maupun ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
17. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
dengan RKUD adalah rekening tempat penyimpanan uang
daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung
seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh
pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.
18. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD adalah
Rekening tempat penyimpanan uang Pemerintah Desa yang
menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan
untuk membayar seluruh pengeluaran Desa pada bank
yang ditetapkan.
19. Sisa Dana Desa adalah Dana Desa yang disalurkan oleh
Pemerintah kepada Kabupaten yang tidak habis disalurkan
ke Desa sampai akhir tahun anggaran atau Dana Desa yang
disalurkan oleh Kabupaten kepada Desa yang tidak habis
digunakan oleh Desa sampai akhir tahun anggaran dan
menjadi bagian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
APBDesa.
BAB II
PRINSIP PENGGUNAAN DANA
Pasal 2
Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara digunakan untuk mendanai pelaksanaan
kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa yang diatur dan diurus oleh Desa.
Pasal 3
(1) Dana Desa dikelola secara tertib, taat pada ketentuan
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan
rasa
keadilan
dan
kepatutan
serta
mengutamakan
kepentingan masyarakat setempat.
(2) Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan pada
prinsip-prinsip:
a. keadilan, dengan mengutamakan hak atau kepentingan
seluruh warga desa tanpa membeda-bedakan;
b. kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan
Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan
berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian
besar masyarakat Desa; dan
c. tipologi desa, dengan mempertimbangkan keadaan dan
kenyataan
karakteristik
geografis,
sosiologis,
antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas serta
perubahan atau perkembangan kemajuan desa.
Pasal 4
(1) Penggunaan
Dana
Desa
untuk
prioritas
bidang
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat Desa
menjadi prioritas kegiatan, anggaran dan belanja desa yang
disepakati dan diputuskan melalui musyawarah desa.
(2) Hasil keputusan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus menjadi acuan bagi penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Desa dan APBDesa.
(3) Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Pasal 5
Dana Desa ditransfer melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Kabupaten, untuk selanjutnya ditransfer ke Anggaran
Pendapatan Belanja Desa.
Pasal 6
(1) Pengelolaan Dana Desa dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
dibidang
pengelolaan keuangan Daerah.
(2) Pengelolaan Dana Desa dalam Anggaran Pendapatan
Belanja Desa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan
dibidang
pengelolaan
keuangan Desa.
BAB III
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK PEMBANGUNAN DESA
Pasal 7
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan,
prioritas
penggunaan
Dana
Desa
diarahkan
untuk
pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa,
meliputi:
a. pembangunan,
pengembangan,
dan
pemeliharaan
infrasruktur atau sarana dan prasarana fisik untuk
penghidupan,
termasuk
ketahanan
pangan
dan
permukiman; termasuk didalamnya Pembangunan sarana
dan prasarana Desa;
b. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana kesehatan masyarakat, pembangunan,
pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan, sosial dan kebudayaan, termasuk didalamnya
pemenuhan kebutuhan dasar;
c. pengembangan usaha ekonomi masyarakat, meliputi
pembangunan
dan
pemeliharaan
sarana
prasarana
produksi
dan
distribusi,
termasuk
didalamnya
pengembangan potensi ekonomi lokal; dan/atau
d. pembangunan dan pengembangan sarana-prasarana energi
terbarukan serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup;
termasuk didalamnya Pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan.
Pasal 8
Desa
dalam
perencanaan
program
dan
kegiatan
pembangunan desa serta pemberdayaan masyarakat desa,
dapat mempertimbangkan tipologi Desa berdasarkan tingkat
perkembangan kemajuan desa, meliputi:
a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan
kegiatan pembangunan melalui penyediaan sarana dan
prasarana untuk pemenuhan kebutuhan atau akses
kehidupan masyarakat Desa;
b. Desa berkembang, memprioritaskan pembangunan sarana
dan prasarana pelayanan umum dan sosial dasar baik
pendidikan dan kesehatan masyarakat desa untuk
mengembangkan potensi dan kapasitas masyarakat Desa;
dan
c. Desa maju dan/atau mandiri, memprioritaskan kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana yang berdampak pada
perluasan skala ekonomi dan investasi desa, termasuk
prakarsa Desa dalam membuka lapangan kerja, padat
teknologi tepat guna dan investasi melalui pengembangan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
BAB IV
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pasal 9
Prioritas penggunaan Dana Desa untuk program dan kegiatan
bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, dialokasikan untuk
mendanai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas
warga
atau
masyarakat
desa
dalam
pengembangan
wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan skala
ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat dan desa,
antara lain:
a. peningkatan investasi ekonomi desa melalui pengadaan,
pengembangan
atau
bantuan
alat-alat
produksi,
permodalan, dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan
dan pemagangan;
b. dukungan kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh
BUMDesa atau BUMDesa Bersama, maupun oleh kelompok
dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya;
c. bantuan peningkatan kapasitas untuk program dan
kegiatan ketahanan pangan Desa;
d. pengorganisasian masyarakat, fasilitasi dan pelatihan
paralegal dan bantuan hukum masyarakat Desa, termasuk
pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
(KPMD) dan pengembangan kapasitas Ruang Belajar
Masyarakat di Desa (Community Centre);
e. promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan
hidup bersih dan sehat, termasuk peningkatan kapasitas
pengelolaan
Posyandu,
Poskesdes,
Polindes
dan
ketersediaan
atau
keberfungsian
tenaga
medis/swamedikasi di Desa;
f. dukungan terhadap kegiatan pengelolaan Hutan/Pantai
Desa dan Hutan/Pantai Kemasyarakatan;
g. peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk energi
terbarukan dan pelestarian lingkungan hidup dan/atau
bidang kegiatan pemberdayaan ekonomi lainnya yang
sesuai dengan analisa kebutuhan desa dan telah ditetapkan
dalam Musyawarah Desa.
Pasal 10
Perencanaan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dilakukan dengan
mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan tipologi desa
berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan desa, yaitu:
a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada
membuka lapangan kerja dan atau usaha baru, serta
bantuan penyiapan infrastruktur bagi terselenggaranya
kerja dan usaha warga atau masyarakat baik dari proses
produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan
kebutuhan atau akses kehidupan masyarakat desa;
b. Desa
berkembang,
memprioritaskan
pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas kerja dan/atau proses produksi sampai
pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau
akses modal/fasilitas keuangan;
c. Desa maju dan/atau mandiri, mengembangkan kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
yang
visioner
dengan
menjadikan desa sebagai lumbung ekonomi atau kapital
rakyat, dimana desa dapat menghidupi dirinya sendiri atau
memiliki
kedaulatan
ekonomi,
serta
mampu
mengembangkan potensi atau sumberdaya ekonomi atau
manusia dan kapital desa secara berkelanjutan.
Pasal 11
(1) Dalam hal pemetaan tipologi Desa berdasarkan tingkat
kemajuan desa untuk penyusunan prioritas penggunaan
Dana Desa, Pemerintah Desa harus menggunakan data
Indeks Desa Membangun (IDM) yang ditetapkan oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
(2) Informasi penggunaan data Indeks Desa Membangun (IDM)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diinformasikan
secara terbuka oleh Pemerintah Daerah dan menjadi acuan
dalam penyusunan Pedoman Teknis Penggunaan Dana
Desa, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemerintah Daerah menyampaikan informasi tentang data
rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) kepada
seluruh Desa, bersamaan dengan penjelasan tentang
indikatif atau pagu Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan
informasi lain terkait, sebelum pelaksanaan musyawarah
Desa perencanaan.
BAB V
PENGALOKASIAN DANA DESA
Pasal 12
Rincian Dana Desa setiap Desa dialokasikan secara
berkeadilan berdasarkan:
a. Alokasi Dasar; dan
b. Alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan tingkat
kesulitan geografis setiap Desa.
Pasal 13
Rincian Dana Desa setiap Desa berdasarkan alokasi dasar
adalah sebesar 90% ( sembilan puluh perseratus ) dari Dana
Desa Kabupaten, dibagi rata setiap Desa.
Pasal 14
Rincian Dana Desa setiap Desa yang dihitung memperhatikan,
jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan
tingkat kesulitan geografis sebesar 10% (sepuluh perseratus)
setiap desa dihitung dengan bobot sebagai berikut :
W = (0,25 X Z1) + (0,35 X Z2) + (0,10 X Z3) + (0,30 X Z4)
Keterangan :
W = Dana Desa setiap Desa yang dihitung berdasarkan
jumlah penduduk, Angka kemiskinan, luas wilayah, dan
tingkat kesulitan geografis setiap Desa.
Z1= rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Desa di Kabupaten.
Z2= rasio jumlah penduduk miskin Desa terhadap total
penduduk miskin Desa di Kabupaten.
Z3= rasio luas wilayah setiap Desa terhadap luas wilayah
Desa di Kabupaten.
Z4= rasio Indeks Kesulitan Geografis (IKG) setiap Desa
terhadap total IKG Desa di Kabupaten.
Pasal 15
Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Demak
Tahun Anggaran 2016 adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
BAB VI
MEKANISME DAN TAHAP PENYALURAN DANA DESA
Pasal 16
(1) Penyaluran
Dana
Desa
dilakukan
dengan
cara
pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)
ke Rekening Kas Desa (RKD).
(2) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilaksanakan
oleh Bupati.
(3) Penyaluran Dana Desa dari RKUD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Dana Desa diterima di RKUD.
Pasal 17
(1) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 ayat (1) dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. tahap I sebesar 60 % (enam puluh perseratus);
b. tahap II sebesar 40 % (empat puluh perseratus).
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a Tahap I dilakukan setelah Bupati menerima:
a. Peraturan Desa mengenai APBDesa; dan
b. Laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahun
Anggaran sebelumnya.
(3) Dari Kepala Desa Penyaluran Dana Desa Tahap II
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan
setelah Bupati menerima laporan realisasi penggunaan
Dana Desa Tahap I dari Kepala Desa dengan menunjukkan
capaian penggunaan Dana Desa paling rendah 50 % (lima
puluh perseratus);
(4) Besaran Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB VII
PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 18
(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana
Desa.
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat melakukan
pendampingan atas penggunaan Dana Desa.
(3) Tata Cara pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
Pasal 19
(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan
Dana Desa setiap tahap kepada Bupati.
(2) Laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud ayat (1) terdiri atas:
a. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya, paling lambat minggu kedua bulan Februari
tahun anggaran berjalan; dan
b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahap I
disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Juli
tahun anggaran berjalan.
(3) Laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud
ayat
(2)
disusun
sesuai
dengan
format
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran
IV
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
BAB VIII
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 20
(1) Bupati melakukan Pemantauan dan Evaluasi atas sisa
Dana Desa di RKD.
(2) Pemantauan terhadap penyaluran Dana Desa dari RKUD ke
RKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2)
dilaksanakan
untuk
memastikan
penyaluran
telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 21
(1) Berdasarkan Pemantauan dan Evaluasi atas Sisa Dana
Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh perseratus), Bupati:
a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai sisa
Dana Desa di RKD tersebut; dan/atau
b. meminta aparat pengawas fungsional daerah untuk
melakukan pemeriksaan.
(2) Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh
perseratus), sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung
dari Dana Desa yang diterima pada tahun anggaran
berkenaan di tambah dengan sisa Dana Desa tahun
anggaran sebelumnya.
(3) Kepala Desa wajib menganggarkan kembali sisa Dana Desa
sebagai dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBDesa
tahun anggaran berikutnya sebagai dasar penggunaan sisa
dana desa tersebut.
(4) Dalam hal rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya
sebagai mana dimaksud pada ayat (3) telah ditetapkan, sisa
Dana
Desa
tersebut
dapat
digunakan
mendahului
penetapan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa
dengan cara menetapkan peraturan Kepala Desa tentang
Perubahan Penjabaran APBDesa dan memberitahukan
kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk selanjutnya
ditampung dalam Peraturan Desa tentang Perubahan
APBDesa atau dicantumkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran bagi pemerintahan Desa yang tidak melakukan
perubahan APBDesa.
BAB IX
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Kesatu
Penundaan Penyaluran Dana Desa
Pasal 22
(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal :
a. Bupati
belum
menerima
dokumen
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) dan (3);
b. terdapat sisa Dana Desa di RKD Tahun Anggaran
sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh perseratus)
sebagai mana tercantum dalam Pasal 21 ayat (1);
dan/atau
c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
(2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana
Desa Tahap I tahun anggaran berjalan sebesar sisa Dana
Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya.
(3) Dalam hal sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan
disalurkan pada tahap I, penyaluran Dana Desa tahap I
tidak dilakukan.
(4) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dilakukan sampai dengan sisa Dana
Desa
di
RKD
tahun
anggaran
sebelumnya
telah
direalisasikan penggunaanya, sehingga sisa dana di RKD
menjadi paling tinggi sebesar 30% (tiga puluh perseratus)
dari anggaran Dana Desa tahun anggaran sebelumnya.
(5) Dalam hal sampai bulan Juli tahun anggaran berjalan sisa
Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih lebih
besar dari 30% (tiga puluh perseratus), penyaluran Dana
Desa yang ditunda sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(2) disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa
tahap II.
Bagian Kedua
Pemotongan Penyaluran Dana Desa
Pasal 23
(1) Bupati melakukan pemotongan Dana Desa dalam hal
setelah dikenakan sanksi penundaan penyaluran Dana
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2),
masih terdapat sisa dana di RKD lebih dari 30% (tiga puluh
perseratus).
(2) Pemotongan penyaluran Dana Desa dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada penyaluran Dana Desa tahun anggaran
berikutnya.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Demak Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pembagian, Penetapan Rincian dan Penggunaan Dana Desa
Tahun 2016, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 25
Peraturan
Bupati
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Demak.
Ditetapkan di Demak
pada tanggal 9 Mei 2016
BUPATI DEMAK,
ttd
HM. NATSIR
8. Perbup_2016_jdih_hk_dmkDiundangkan di Demak
pada tanggal 10 Mei 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DEMAK,
ttd
SINGGIH SETYONO
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG Alokasi Formula 33.21.01 1 M ranggen 153,322 31,490 72 534 0.10 1,623,211,469 33.21.01.2001 1 Banyumeneng 7,880 1,619 6.85 22.87 0.005218973 86,538,201.22 33.21.01.2002 2 Kebonbatur 15,358 3,720 4.70 19.89 0.008892111 147,444,199.62 33.21.01.2003 3 Sumberejo 8,224 2,335 8.75 29.25 0.006527547 108,236,267.43 33.21.01.2004 4 Kalitengah 4,814 1,120 3.34 39.37 0.004172867 69,192,223.91 33.21.01.2005 5 Kangkung 7,334 2,943 5.07 23.87 0.006363554 105,517,023.11 33.21.01.2006 6 Mranggen 13,392 1,918 2.56 15.87 0.006086725 100,926,798.77 33.21.01.2007 7 Batursari 31,407 3,185 6.47 15.96 0.012116464 200,908,677.50 33.21.01.2008 8 Bandungrejo 7,667 1,098 2.02 13.26 0.003701529 61,376,754.56 33.21.01.2009 9 Brumbung 5,023 1,426 1.65 28.54 0.003963127 65,714,438.62 33.21.01.2010 10 Kembangarum 9,850 1,336 4.71 23.37 0.005148816 85,374,894.65 33.21.01.2011 11 Karangsono 5,742 1,861 2.10 34.03 0.004855972 80,519,109.68 33.21.01.2012 12 Tamansari 3,580 857 2.49 41.13 0.003568256 59,166,901.38 33.21.01.2013 13 Ngemplak 3,141 536 2.02 29.46 0.002632570 43,651,855.25 33.21.01.2014 14 Menur 4,293 880 3.32 37.41 0.003715765 61,612,812.49 33.21.01.2015 15 Jamus 3,980 943 2.76 33.48 0.003502291 58,073,107.78 33.21.01.2016 16 Wringinjajar 7,932 2,114 3.25 36.39 0.005859897 97,165,660.25 33.21.01.2017 17 Waru 3,983 681 2.36 19.48 0.002656828 44,054,097.53 33.21.01.2018 18 Tegalarum 5,295 1,117 4.14 39.56 0.004380208 72,630,253.12 33.21.01.2019 19 Candisari 4427 1,801 3.52 30.90 0.004529649 75,108,192.14 33.21.02 2 Karangawen 90,403 32,602 66 400 0.08 1,305,468,410 33.21.02.2001 1 Jragung 9778 2,139 11.65 34.33 0.007194384 119,293,403.03 33.21.02.2002 2 Wonosekar 7749 4,015 12.82 37.24 0.008995452 149,157,741.28 33.21.02.2003 3 Margohayu 4753 3,027 3.00 39.57 0.006197861 102,769,593.06 33.21.02.2004 4 Teluk 5221 1,025 3.19 37.09 0.004063722 67,382,445.52 33.21.02.2005 5 Tlogorejo 9862 2,159 4.64 31.27 0.006327625 104,921,262.25 33.21.02.2006 6 Rejosari 12051 4,922 5.28 33.92 0.010008355 165,953,145.04 33.21.02.2007 7 Karangawen 6609 2,590 4.50 29.40 0.005950624 98,670,044.69 33.21.02.2008 8 Kuripan 5274 1,508 2.58 39.63 0.004624944 76,688,322.69 33.21.02.2009 9 Bumirejo 5349 2,091 3.55 41.99 0.005473152 90,752,857.73 JUMLAH PENDUDUK ANGKA KEMISKINAN
TATA CARA PEMBAGIAN PENETAPAN RINCIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016
LUAS WILAYAH
ALOKASI BERDASARKAN FORMULA DANA DESA TAHUN 2016
KODE
DESA NAMA DESA TOTAL BOBOT
ALOKASI BERDASARKAN FORMULA INDEKS KESULITAN GEOGRAFIS
33.21.02.2010 10 Brambang 10508 4,211 4.97 21.71 0.008390277 139,123,043.67 33.21.02.2011 11 Sidorejo 7177 2,639 5.15 29.05 0.006197206 102,758,724.39 33.21.02.2012 12 Pundenarum 6072 2,276 4.38 24.96 0.005307001 87,997,826.28 33.21.03 3 Guntur 79,022.00 30,114.00 56.47 696.43 0.08 1,380,775,820.29 33.21.03.2001 1 Blerong 5780 1,879 4.52 32.31 0.005095094 84,484,108.20 33.21.03.2002 2 Banjarejo 3312 696 1.82 40.38 0.003227327 53,513,793.38 33.21.03.2003 3 Wonorejo 4668 1,016 2.85 48.68 0.004315056 71,549,935.85 33.21.03.2004 4 Sarirejo 3546 1,021 1.37 29.29 0.003173664 52,623,989.63 33.21.03.2005 5 Pamongan 3667 490 2.55 26.44 0.002654084 44,008,594.62 33.21.03.2006 6 Tlogoweru 2547 664 2.87 39.60 0.003104429 51,475,960.96 33.21.03.2007 7 Bogosari 7035 3,146 4.93 33.71 0.006862058 113,782,944.56 33.21.03.2008 8 Sukorejo 3152 1,413 1.96 31.69 0.003662535 60,730,176.41 33.21.03.2009 9 Sidokumpul 4594 1,578 2.36 30.94 0.004196739 69,588,068.89 33.21.03.2010 10 Gaji 4114 1,242 2.51 21.75 0.003397200 56,330,541.66 33.21.03.2011 11 Krandon 2490 997 1.46 42.93 0.003414947 56,624,816.53 33.21.03.2012 12 Tangkis 2662 1,015 1.45 42.44 0.003455280 57,293,587.64 33.21.03.2013 13 Temuroso 7489 3,901 5.14 33.61 0.007807271 129,455,953.99 33.21.03.2014 14 Bakalrejo 4946 2,632 3.94 31.09 0.005606582 92,965,318.59 33.21.03.2015 15 Guntur 5006 1,442 2.82 19.43 0.003771215 62,532,248.81 33.21.03.2016 16 Bumiharjo 2995 1,741 3.82 41.75 0.004564318 75,683,068.71 33.21.03.2017 17 Tlogorejo 2176 1,052 1.90 33.57 0.003105637 51,495,991.02 33.21.03.2018 18 Trimulyo 3674 2,303 4.19 37.18 0.005206376 86,329,314.67 33.21.03.2019 19 Sidoharjo 2329 1,218 2.25 40.63 0.003622502 60,066,382.01 33.21.03.2020 20 Turitempel 2840 668 1.76 39.03 0.003029952 50,241,024.17 33.21.04 4 Sayung 97,027.00 31,009.00 78.67 619.57 0.09 1,461,237,662.98 33.21.04.2001 1 Bulusari 4209 527 2.58 30.34 0.002968278 49,218,385.97 33.21.04.2002 2 Dombo 3339 1,321 1.32 24.19 0.003256981 54,005,511.66 33.21.04.2003 3 Jetaksari 4673 1,489 1.57 41.10 0.004403440 73,015,468.55 33.21.04.2004 4 Kalisari 9824 2,147 3.38 25.93 0.005965699 98,919,998.54 33.21.04.2005 5 Karangasem 4026 1,323 1.52 27.97 0.003581513 59,386,711.31 33.21.04.2006 6 Prampelan 3711 1,837 2.20 31.79 0.004283823 71,032,049.49 33.21.04.2007 7 Pilangsari 2916 1,202 2.89 32.89 0.003528692 58,510,863.93 33.21.04.2008 8 Tambakroto 2750 839 3.40 23.73 0.002814577 46,669,804.24 33.21.04.2009 9 Loireng 3048 909 3.10 28.92 0.003118303 51,706,027.60 33.21.04.2010 10 Sayung 7809 1,981 4.49 25.57 0.005427482 89,995,580.60 33.21.04.2011 11 Sriwulan 10781 978 3.96 23.65 0.004902111 81,284,157.32 33.21.04.2012 12 Bedono 3457 1,622 7.27 35.71 0.004711418 78,122,198.28 33.21.04.2013 13 Purwosari 5814 1,579 3.87 21.16 0.004292109 71,169,441.47 33.21.04.2014 14 Sidogemah 6129 2,135 5.32 33.85 0.005601704 92,884,436.17
33.21.04.2015 15 Gemulak 4106 1,180 4.04 33.60 0.003938392 65,304,295.67 33.21.04.2016 16 Timbulsloko 3336 2,567 4.54 46.69 0.005804410 96,245,594.40 33.21.04.2017 17 Surodadi 2812 794 5.02 27.58 0.003106217 51,505,616.82 33.21.04.2018 18 Tugu 5555 2,563 5.05 30.16 0.005765911 95,607,224.27 33.21.04.2019 19 Sidorejo 4968 2,270 7.22 34.64 0.005721380 94,868,833.86 33.21.04.2020 20 Banjarsari 3764 1,746 5.96 40.12 0.004932344 81,785,462.85 33.21.05 5 Karangtengah 62,037 16,845 50 560 0 979,486,313 33.21.05.2001 1 Ploso 2561 577 1.57 42.58 0.002976145 49,348,836.75 33.21.05.2002 2 Grogol 3124 414 2.71 29.25 0.002566518 42,556,623.82 33.21.05.2003 3 Pulosari 3716 1,015 1.79 21.26 0.002957984 49,047,702.62 33.21.05.2004 4 Donorejo 6768 2,103 3.30 24.92 0.005157890 85,525,355.42 33.21.05.2005 5 Pidodo 3359 926 4.26 46.91 0.004005789 66,421,837.92 33.21.05.2006 6 Klitih 3518 1,071 3.93 41.27 0.003953803 65,559,836.74 33.21.05.2007 7 Sampang 3239 1,139 4.22 36.90 0.003834641 63,583,945.85 33.21.05.2008 8 Kedunguter 2690 1,371 2.49 42.93 0.003984643 66,071,207.26 33.21.05.2009 9 Dukun 4227 913 2.71 23.27 0.003144945 52,147,787.35 33.21.05.2010 10 Karangsari 5342 1,385 1.98 21.45 0.003767805 62,475,719.21 33.21.05.2011 11 Karangtowo 2842 664 1.44 32.15 0.002735155 45,352,860.63 33.21.05.2012 12 Wonowoso 4635 538 2.45 28.72 0.003005646 49,838,002.09 33.21.05.2013 13 Wonokerto 3073 776 2.62 25.31 0.002791718 46,290,755.29 33.21.05.2014 14 Batu 4001 1,195 4.82 23.12 0.003632276 60,228,442.89 33.21.05.2015 15 Rejosari 2910 649 2.01 45.39 0.003288799 54,533,098.65 33.21.05.2016 16 Wonoagung 3745 1,162 2.65 41.46 0.003967651 65,789,450.41 33.21.05.2017 17 Tambakbulusan 2287 947 4.63 32.85 0.003299760 54,714,850.23 33.21.06 6 W onosalam 73,915.00 19,810.00 56.77 678.98 0.07 1,165,423,811.56 33.21.06.2001 1 Doreng 2454 1,229 2.51 42.33 0.003755448 62,270,811.95 33.21.06.2002 2 Kalianyar 3587 1,122 2.20 34.23 0.003570286 59,200,552.42 33.21.06.2003 3 Tlogodowo 1169 736 1.22 39.48 0.002668627 44,249,728.33 33.21.06.2004 4 Karangrowo 2312 1,160 3.39 35.98 0.003512042 58,234,782.47 33.21.06.2005 5 Lempuyang 1762 783 1.46 40.84 0.002935229 48,670,388.41 33.21.06.2006 6 Kendaldoyong 3216 998 1.92 28.92 0.003120562 51,743,478.20 33.21.06.2007 7 Wonosalam 4319 1,098 2.59 23.30 0.003354983 55,630,523.59 33.21.06.2008 8 Karangrejo 4085 780 2.61 29.34 0.003180359 52,735,004.42 33.21.06.2009 9 Jogoloyo 5259 1,266 3.02 10.24 0.003323139 55,102,502.56 33.21.06.2010 10 Botorejo 4518 1,014 3.59 22.98 0.003412110 56,577,761.60 33.21.06.2011 11 Sidomulyo 4522 1,010 2.86 34.88 0.003765604 62,439,210.63 33.21.06.2012 12 Pilangrejo 4485 1,930 3.45 23.84 0.004414609 73,200,666.63 33.21.06.2013 13 Tlogorejo 2770 991 3.30 45.03 0.003759777 62,342,592.23 33.21.06.2014 14 Kerangkulon 3932 985 2.99 29.96 0.003433637 56,934,711.27
33.21.06.2015 15 Bunderan 2143 639 1.52 30.01 0.002474555 41,031,745.72 33.21.06.2016 16 Getas 4965 1,158 2.77 42.54 0.004301835 71,330,709.12 33.21.06.2017 17 Mojodemak 4359 740 2.89 37.46 0.003533269 58,586,766.50 33.21.06.2018 18 Kuncir 3775 543 4.24 37.13 0.003323525 55,108,899.90 33.21.06.2019 19 Trengguli 3997 591 3.52 27.77 0.003000388 49,750,824.62 33.21.06.2020 20 Mrisen 2878 412 2.29 40.20 0.002864471 47,497,108.91 33.21.06.2021 21 Mranak 3408 625 2.41 22.54 0.002580294 42,785,042.10 31.21.07 7 DEM PET 54,840.00 19,198.00 60.63 565.80 0.06 1,018,444,655.84 31.21.07.2001 1 Merak 3861 814 4.80 29.92 0.003434866 56,955,099.87 31.21.07.2002 2 Karangrejo 2303 477 3.34 27.95 0.002466318 40,895,159.33 31.21.07.2003 3 Dempet 6974 1,474 5.12 34.83 0.005095558 84,491,790.68 31.21.07.2004 4 Botosengon 2532 1,174 1.57 23.34 0.002905457 48,176,725.04 31.21.07.2005 5 Jerukgulung 2169 672 3.44 33.18 0.002850987 47,273,521.99 31.21.07.2006 6 Kunir 3965 1,629 5.57 39.70 0.004792105 79,460,095.71 31.21.07.2007 7 Brakas 2829 1,874 2.90 37.37 0.004404432 73,031,924.98 31.21.07.2008 8 Balerejo 4051 1,323 5.00 35.56 0.004262431 70,677,341.02 31.21.07.2009 9 Baleromo 2993 1,303 3.96 42.80 0.004142917 68,695,612.17 31.21.07.2010 10 Kedungori 3032 1,228 3.41 35.32 0.003731960 61,881,341.84 31.21.07.2011 11 Kuwu 2915 1,591 2.40 44.53 0.004324884 71,712,894.13 31.21.07.2012 12 Kebonsari 1920 440 3.17 38.33 0.002701270 44,790,998.12 31.21.07.2013 13 Gempoldenok 1599 218 2.22 43.85 0.002482191 41,158,350.40 31.21.07.2014 14 Sidomulyo 4492 1,142 5.05 31.14 0.004011529 66,517,007.34 31.21.07.2015 15 Harjowinangun 5035 1,424 4.74 41.31 0.004785628 79,352,710.42 31.21.07.2016 16 Kramat 4170 2,415 3.95 26.68 0.005028151 83,374,082.81 33.21.08 8 GAJAH 48,046.00 11,010.00 53.11 650.43 0.05 882,491,325.19 33.21.08.2001 1 Surodadi 1659 241 1.99 40.57 0.002373448 39,355,239.27 33.21.08.2002 2 Jatisono 3385 493 2.22 33.23 0.002805775 46,523,853.43 33.21.08.2003 3 Kedondong 4854 1,015 4.50 34.20 0.004008856 66,472,693.64 33.21.08.2004 4 Gedangalas 2931 1,088 2.49 38.56 0.003572514 59,237,503.82 33.21.08.2005 5 Sambiroto 1655 215 1.80 38.97 0.002263887 37,538,552.53 33.21.08.2006 6 Tanjunganyar 2914 717 2.87 32.31 0.002978238 49,383,533.83 33.21.08.2007 7 Wilalung 2830 513 3.70 34.36 0.002906714 48,197,565.51 33.21.08.2008 8 Medini 2497 908 3.21 39.18 0.003379834 56,042,592.50 33.21.08.2009 9 Mlatiharjo 2690 273 4.08 40.27 0.002875347 47,677,458.97 33.21.08.2010 10 Tambirejo 2133 882 2.79 28.28 0.002815818 46,690,380.27 33.21.08.2011 11 Banjarsari 3429 524 4.92 39.67 0.003392976 56,260,494.74 33.21.08.2012 12 Boyolali 1346 176 1.66 42.47 0.002262938 37,522,810.22 33.21.08.2013 13 Gajah 3648 895 2.28 20.56 0.002841997 47,124,456.26 33.21.08.2014 14 Sari 3741 888 3.59 44.36 0.003883584 64,395,503.55
33.21.08.2015 15 Mlekang 2631 628 4.02 35.75 0.003071879 50,936,248.08 33.21.08.2016 16 Sambung 2448 365 2.83 33.19 0.002515581 41,712,009.96 33.21.08.2017 17 Tlogopandogan 1804 940 1.99 37.51 0.003052819 50,620,197.67 33.21.08.2018 18 Mojosimo 1451 249 2.16 36.97 0.002219360 36,800,230.94 33.21.09 9 KARANGANYAR 70,541.00 15,414.00 71.29 531.76 0.06 1,010,333,547.88 33.21.09.2001 1 Jatirejo 3455 531 8.39 36.86 0.003695133 61,270,708.23 33.21.09.2002 2 Ngaluran 8751 3,174 6.40 30.22 0.007330547 121,551,174.16 33.21.09.2003 3 Wonoketingal 5845 1,816 5.38 25.17 0.004876505 80,859,571.75 33.21.09.2004 4 Cangkringrembang 2646 391 3.19 31.76 0.002577173 42,733,287.82 33.21.09.2005 5 Cangkring 4563 582 4.03 34.64 0.003433397 56,930,737.36 33.21.09.2006 6 Tuwang 2718 474 2.41 44.29 0.003059100 50,724,339.67 33.21.09.2007 7 Undaan Kidul 2374 441 2.62 27.02 0.002328082 38,602,999.18 33.21.09.2008 8 Undaan Lor 1980 261 2.09 39.85 0.002454345 40,696,622.99 33.21.09.2009 9 Ketanjung 3505 670 3.22 32.25 0.003102218 51,439,309.80 33.21.09.2010 10 Ngemplikwetan 2294 457 1.97 34.11 0.002515137 41,704,652.39 33.21.09.2011 11 Wonorejo 5428 837 3.70 25.40 0.003534259 58,603,178.05 33.21.09.2012 12 Karanganyar 5963 520 2.82 22.16 0.003096120 51,338,187.81 33.21.09.2013 13 Kedungwaru Kidul 5695 800 4.79 30.98 0.003886516 64,444,111.30 33.21.09.2014 14 Kedungwaru Lor 5168 1,055 7.11 24.47 0.004061543 67,346,324.59 33.21.09.2015 15 Bandungrejo 3492 1,423 2.49 33.07 0.003864200 64,074,076.86 33.21.09.2016 16 Tugu Lor 3069 927 5.34 27.08 0.003327800 55,179,783.61 33.21.09.2017 17 Kotaan 3595 1,055 5.35 32.43 0.003789442 62,834,482.32 33.21.10 10 M IJEN 54,560.00 16,643.00 49.50 491.57 0.05 904,994,463.07 33.21.10.2001 1 Geneng 3874 716 2.63 26.89 0.002973513 49,305,196.90 33.21.10.2002 2 Ngelowetan 3302 609 1.88 30.31 0.002765067 45,848,847.99 33.21.10.2003 3 Mlaten 6616 1,903 4.68 31.78 0.005314905 88,128,887.92 33.21.10.2004 4 Bantengmati 3265 1,569 3.30 39.38 0.004294281 71,205,457.67 33.21.10.2005 5 Ngelokulon 2856 1,355 2.74 32.79 0.003659332 60,677,067.64 33.21.10.2006 6 Pasir 8433 2,857 9.14 24.23 0.007002107 116,105,172.72 33.21.10.2007 7 Rejosari 4052 1,405 4.53 40.44 0.004478499 74,260,061.46 33.21.10.2008 8 Ngegot 2278 575 1.52 42.55 0.002900160 48,088,896.59 33.21.10.2009 9 Jleper 5364 832 5.83 24.82 0.003733270 61,903,074.52 33.21.10.2010 10 Pecuk 2521 484 2.32 34.93 0.002667774 44,235,592.45 33.21.10.2011 11 Tanggul 2185 913 2.07 38.24 0.003148369 52,204,557.69 33.21.10.2012 12 Bakung 2877 1,224 2.39 30.32 0.003391811 56,241,186.09 33.21.10.2013 13 Bermi 1859 996 1.00 40.20 0.003114411 51,641,493.06 33.21.10.2014 14 Mijen 3590 537 4.57 20.83 0.002708288 44,907,368.87 33.21.10.2015 15 Gempolsongo 1488 668 0.92 33.85 0.002426903 40,241,601.48 33.21.11 11 DEM AK 71,694.00 15,985.00 42.97 419.15 0.05 902,885,438.93
33.21.11.2001 1 Bolo 7679 715 2.40 33.29 0.004072155 67,522,287.54 33.21.11.2002 2 Bango 3088 1,569 3.25 36.56 0.004143162 68,699,680.14 33.21.11.2003 3 Kedondong 1495 826 2.67 33.33 0.002779235 46,083,777.22 33.21.11.2004 4 Sedo 4787 734 4.30 26.51 0.003381609 56,072,016.56 33.21.11.2005 5 Mulyorejo 3118 1,334 3.37 22.32 0.003382251 56,082,670.38 33.21.11.2006 6 Turirejo 17341 3,266 6.18 35.95 0.009624474 159,587,841.30 33.21.11.2007 7 Raji 3753 1,040 4.08 41.76 0.004009894 66,489,903.28 33.21.11.2008 8 Cabean 6075 1,613 3.47 28.35 0.004610844 76,454,537.22 33.21.11.2009 9 Tempuran 4446 971 1.81 44.70 0.003949258 65,484,469.70 33.21.11.2010 10 Karangmlati 2885 773 3.32 21.70 0.002690615 44,614,321.93 33.21.11.2011 11 Katonsari 4315 413 2.48 26.56 0.002718649 45,079,171.74 33.21.11.2012 12 Kalikondang 8339 1,301 3.41 23.41 0.004611038 76,457,753.65 33.21.11.2013 13 Donorejo 4373 1,430 2.23 44.70 0.004478315 74,257,008.28 33.21.12 12 BONANG 95,684.00 43,253.00 84.41 788.11 0.11 1,790,413,500.57 33.21.12.2001 1 Jatimulyo 3049 1,435 2.65 39.69 0.004035961 66,922,127.95 33.21.12.2002 2 Krajanbogo 3334 1,337 2.73 40.67 0.004041587 67,015,417.83 33.21.12.2003 3 Sukodono 2977 904 2.44 40.96 0.003466304 57,476,391.27 33.21.12.2004 4 Sumberejo 7195 2,920 5.11 37.07 0.006798212 112,724,280.22 33.21.12.2005 5 Kembangan 3310 1,560 2.11 39.80 0.004175651 69,238,402.75 33.21.12.2006 6 Karangrejo 5637 2,607 4.99 33.13 0.005935686 98,422,347.71 33.21.12.2007 7 Gebangarum 2737 954 2.90 40.45 0.003498190 58,005,094.57 33.21.12.2008 8 Gebang 4789 2,362 3.26 41.76 0.005594273 92,761,219.85 33.21.12.2009 9 Margolinduk 3211 1,549 1.55 43.34 0.004207795 69,771,384.18 33.21.12.2010 10 Morodemak 5503 2,838 4.21 46.11 0.006546739 108,554,505.31 33.21.12.2011 11 Purworejo 8699 5,223 7.85 31.23 0.009743324 161,558,543.17 33.21.12.2012 12 Betahwalang 4963 3,243 4.61 36.06 0.006533422 108,333,684.88 33.21.12.2013 13 Serangan 3646 2,097 3.64 30.00 0.004648664 77,081,640.65 33.21.12.2014 14 Tridonorejo 5865 3,278 5.96 28.59 0.006660078 110,433,825.93 33.21.12.2015 15 Tlogoboyo 4183 2,203 3.60 41.89 0.005323929 88,278,525.34 33.21.12.2016 16 Jatirogo 3824 2,576 3.18 24.14 0.004941293 81,933,851.52 33.21.12.2017 17 Bonangrejo 3463 626 3.42 33.77 0.003123084 51,785,301.45 33.21.12.2018 18 Poncoharjo 4583 1,076 6.83 44.79 0.004667203 77,389,049.99 33.21.12.2019 19 Wonosari 3624 1,490 3.87 38.82 0.004336397 71,903,795.02 33.21.12.2020 20 Jali 4205 669 3.47 34.81 0.003388038 56,178,620.65 33.21.12.2021 21 Weding 6887 2,306 6.03 41.03 0.006310993 104,645,490.32 33.21.13 13 W EDUNG 79,793.00 29,778.00 100.34 717.32 0.09 1,472,912,976.61 33.21.12.2001 1 Wedung 10335 3,046 9.70 38.31 0.008234213 136,535,281.60 33.21.12.2002 2 Ngawen 2003 801 2.51 26.07 0.002584691 42,857,954.94 33.21.12.2003 3 Ruwit 3825 1,525 3.66 35.21 0.004264291 70,708,176.34 33.21.12.2004 4 Kenduren 6364 1,645 8.98 32.44 0.005487714 90,994,320.37
33.21.12.2005 5 Buko 4626 881 6.48 25.33 0.003706512 61,459,384.97 33.21.12.2006 6 Mandung 1703 522 0.97 41.90 0.002622793 43,489,747.97 33.21.12.2007 7 Berahan Kulon 1427 227 8.84 41.36 0.003109224 51,555,471.89 33.21.12.2008 8 Berahan Wetan 7092 3,319 9.09 37.12 0.007659650 127,008,183.28 33.21.12.2009 9 Bungo 6441 1,555 7.84 26.26 0.005050193 83,739,576.37 33.21.12.2010 10 Tempel 2181 1,193 2.54 41.88 0.003639124 60,341,986.15 33.21.12.2011 11 Jetak 4450 1,162 2.49 36.09 0.003916395 64,939,558.93 33.21.12.2012 12 Jungsemi 2495 1,179 2.76 42.00 0.003726249 61,786,651.48 33.21.12.2013 13 Jungpasir 4536 1,458 3.47 39.44 0.004492866 74,498,290.68 33.21.12.2014 14 Mutihwetan 1675 368 5.47 38.52 0.002833673 46,986,439.58 33.21.12.2015 15 Babalan 5865 3,500 6.00 34.14 0.007110192 117,897,374.70 33.21.12.2016 16 Mutihkulon 3579 1,444 8.84 30.14 0.004518018 74,915,337.24 33.21.12.2017 17 Tedunan 2894 1,614 2.94 39.52 0.004221262 69,994,691.19 33.21.12.2018 18 Kendalasem 1636 1,052 3.29 41.13 0.003416105 56,644,012.22 33.21.12.2019 19 Kedungmutih 3934 1,749 3.04 29.68 0.004258421 70,610,838.68 33.21.12.2020 20 Kedungkarang 2732 1,538 1.44 40.79 0.003977315 65,949,698.05 33.21.14 14 KEBONAGUNG 39,198.00 9,330.00 41.33 466.84 0.04 683,378,705.31 33.21.12.2001 1 Pilangwetan 2067 357 1.93 27.77 0.002115079 35,071,107.65 33.21.12.2002 2 Kebonagung 4930 899 3.58 30.56 0.003662512 60,729,796.38 33.21.12.2003 3 Klampok Lor 1459 298 1.47 34.07 0.002089267 34,643,093.12 33.21.12.2004 4 Mijen 3564 408 2.94 30.17 0.002723572 45,160,802.68 33.21.12.2005 5 Werdoyo 3550 982 5.11 39.22 0.003922977 65,048,690.18 33.21.12.2006 6 Mangunrejo 4664 383 4.06 22.51 0.002796294 46,366,645.66 33.21.12.2007 7 Babat 2452 246 2.83 37.74 0.002555323 42,370,990.17 33.21.12.2008 8 Mangunanlor 1582 454 2.22 43.87 0.002735187 45,353,398.30 33.21.12.2009 9 Tlogosih 2905 1,361 3.60 35.65 0.003881177 64,355,578.06 33.21.12.2010 10 Prigi 1921 337 1.95 40.54 0.002533214 42,004,384.85 33.21.12.2011 11 Sarimulyo 2904 1,020 2.83 32.09 0.003292044 54,586,891.81 33.21.12.2012 12 Solowire 2146 1,263 2.20 42.29 0.003683364 61,075,557.90 33.21.12.2013 13 Sokokidul 2156 873 2.45 24.27 0.002625440 43,533,634.16 33.21.12.2014 14 Megonten 2898 449 4.15 26.07 0.002598151 43,078,134.42 1,070,082 322,481 883 8,120 1 16,581,458,100 ttd HM. NATSIR BUPATI DEMAK, JUM LAH
LAMPIRAN II TENTANG Alokasi Formula 16,581,461,100 33.21.01 M ranggen 11,668,435,589 0.10 1,623,211,469 13,291,647,058 13,291,644,000 33.21.01.2001 1 Banyumeneng 614,128,188.89 0.005218973 86,538,201.22 700,666,390.11 700,666,000 33.21.01.2002 2 Kabonbatur 614,128,188.89 0.008892111 147,444,199.62 761,572,388.51 761,572,000 33.21.01.2003 3 Sumberejo 614,128,188.89 0.006527547 108,236,267.43 722,364,456.32 722,364,000 33.21.01.2004 4 Kalitengah 614,128,188.89 0.004172867 69,192,223.91 683,320,412.80 683,320,000 33.21.01.2005 5 Kangkung 614,128,188.89 0.006363554 105,517,023.11 719,645,212.00 719,645,000 33.21.01.2006 6 Mranggen 614,128,188.89 0.006086725 100,926,798.77 715,054,987.66 715,055,000 33.21.01.2007 7 Batursari 614,128,188.89 0.012116464 200,908,677.50 815,036,866.39 815,037,000 33.21.01.2008 8 Bandungrejo 614,128,188.89 0.003701529 61,376,754.56 675,504,943.45 675,505,000 33.21.01.2009 9 Brumbung 614,128,188.89 0.003963127 65,714,438.62 679,842,627.50 679,843,000 33.21.01.2010 10 Kembangarum 614,128,188.89 0.005148816 85,374,894.65 699,503,083.54 699,503,000 33.21.01.2011 11 Karangsono 614,128,188.89 0.004855972 80,519,109.68 694,647,298.57 694,647,000 33.21.01.2012 12 Tamansari 614,128,188.89 0.003568256 59,166,901.38 673,295,090.27 673,295,000 33.21.01.2013 13 Ngemplak 614,128,188.89 0.002632570 43,651,855.25 657,780,044.14 657,780,000 33.21.01.2014 14 Menur 614,128,188.89 0.003715765 61,612,812.49 675,741,001.38 675,741,000 33.21.01.2015 15 jamus 614,128,188.89 0.003502291 58,073,107.78 672,201,296.66 672,201,000 33.21.01.2016 16 Wringinjajar 614,128,188.89 0.005859897 97,165,660.25 711,293,849.14 711,294,000 33.21.01.2017 17 Waru 614,128,188.89 0.002656828 44,054,097.53 658,182,286.42 658,182,000 33.21.01.2018 18 Tegalarum 614,128,188.89 0.004380208 72,630,253.12 686,758,442.00 686,758,000 33.21.01.2019 19 Candisari 614,128,188.89 0.004529649 75,108,192.14 689,236,381.03 689,236,000 33.21.02 Karangaw en 7,369,538,267 0.08 1,305,468,410 8,675,006,676 8,675,007,000 33.21.02.2001 1 Jragung 614,128,188.89 0.007194384 119,293,403.03 733,421,591.92 733,422,000 33.21.02.2002 2 Wonosekar 614,128,188.89 0.008995452 149,157,741.28 763,285,930.17 763,286,000 33.21.02.2003 3 Margohayu 614,128,188.89 0.006197861 102,769,593.06 716,897,781.95 716,898,000 33.21.02.2004 4 Teluk 614,128,188.89 0.004063722 67,382,445.52 681,510,634.41 681,511,000 33.21.02.2005 5 Tlogorejo 614,128,188.89 0.006327625 104,921,262.25 719,049,451.14 719,049,000 33.21.02.2006 6 Rejosari 614,128,188.89 0.010008355 165,953,145.04 780,081,333.93 780,081,000 33.21.02.2007 7 Karangawen 614,128,188.89 0.005950624 98,670,044.69 712,798,233.57 712,798,000 33.21.02.2008 8 Kuripan 614,128,188.89 0.004624944 76,688,322.69 690,816,511.58 690,817,000 33.21.02.2009 9 Bumirejo 614,128,188.89 0.005473152 90,752,857.73 704,881,046.62 704,881,000 TOTAL BOBOT ALOKASI BERDASARKAN FORMULA
PAGU DANA DESA
PER - DESA PEMBULATAN
ALOKASI DASAR
PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2016
TATA CARA PEMBAGIAN PENETAPAN RINCIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016
RINCIAN DANA DESA UNTUK SETIAP DESA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN ANGGARAN 2016
33.21.02 Karangawen 7,369,538,267 0.08 1,305,468,410 8,675,006,676 8,675,007,000 33.21.02.2001 1 Jragung 614,128,188.89 0.007194384 119,293,403.03 733,421,591.92 733,422,000 33.21.02.2002 2 Wonosekar 614,128,188.89 0.008995452 149,157,741.28 763,285,930.17 763,286,000 33.21.02.2003 3 Margohayu 614,128,188.89 0.006197861 102,769,593.06 716,897,781.95 716,898,000 33.21.02.2004 4 Teluk 614,128,188.89 0.004063722 67,382,445.52 681,510,634.41 681,511,000 33.21.02.2005 5 Tlogorejo 614,128,188.89 0.006327625 104,921,262.25 719,049,451.14 719,049,000 33.21.02.2006 6 Rejosari 614,128,188.89 0.010008355 165,953,145.04 780,081,333.93 780,081,000 33.21.02.2007 7 Karangawen 614,128,188.89 0.005950624 98,670,044.69 712,798,233.57 712,798,000 33.21.02.2008 8 Kuripan 614,128,188.89 0.004624944 76,688,322.69 690,816,511.58 690,817,000 33.21.02.2009 9 Bumirejo 614,128,188.89 0.005473152 90,752,857.73 704,881,046.62 704,881,000 33.21.02.2010 10 Brambang 614,128,188.89 0.008390277 139,123,043.67 753,251,232.56 753,251,000 33.21.02.2011 11 Sidorejo 614,128,188.89 0.006197206 102,758,724.39 716,886,913.28 716,887,000 33.21.02.2012 12 Pundenarum 614,128,188.89 0.005307001 87,997,826.28 702,126,015.17 702,126,000 33.21.03 Guntur 12,282,563,777.78 0.08 1,380,775,820.29 13,663,339,598.07 13,663,339,000 33.21.03.2001 1 Blerong 614,128,188.89 0.005095094 84,484,108.20 698,612,297.09 698,612,000 33.21.03.2002 2 Banjarejo 614,128,188.89 0.003227327 53,513,793.38 667,641,982.27 667,642,000 33.21.03.2003 3 Wonorejo 614,128,188.89 0.004315056 71,549,935.85 685,678,124.74 685,678,000 33.21.03.2004 4 Sarirejo 614,128,188.89 0.003173664 52,623,989.63 666,752,178.52 666,752,000 33.21.03.2005 5 Pamongan 614,128,188.89 0.002654084 44,008,594.62 658,136,783.50 658,137,000 33.21.03.2006 6 Tlogoweru 614,128,188.89 0.003104429 51,475,960.96 665,604,149.85 665,604,000 33.21.03.2007 7 Bogosari 614,128,188.89 0.006862058 113,782,944.56 727,911,133.45 727,911,000 33.21.03.2008 8 Sukorejo 614,128,188.89 0.003662535 60,730,176.41 674,858,365.30 674,858,000 33.21.03.2009 9 Sidokumpul 614,128,188.89 0.004196739 69,588,068.89 683,716,257.78 683,716,000 33.21.03.2010 10 Gaji 614,128,188.89 0.003397200 56,330,541.66 670,458,730.55 670,459,000 33.21.03.2011 11 Krandon 614,128,188.89 0.003414947 56,624,816.53 670,753,005.42 670,753,000 33.21.03.2012 12 Tangkis 614,128,188.89 0.003455280 57,293,587.64 671,421,776.52 671,422,000 33.21.03.2013 13 Temuroso 614,128,188.89 0.007807271 129,455,953.99 743,584,142.88 743,584,000 33.21.03.2014 14 Bakalrejo 614,128,188.89 0.005606582 92,965,318.59 707,093,507.48 707,094,000 33.21.03.2015 15 Guntur 614,128,188.89 0.003771215 62,532,248.81 676,660,437.70 676,660,000 33.21.03.2016 16 Bumiharjo 614,128,188.89 0.004564318 75,683,068.71 689,811,257.60 689,811,000 33.21.03.2017 17 Tlogorejo 614,128,188.89 0.003105637 51,495,991.02 665,624,179.90 665,624,000 33.21.03.2018 18 Trimulyo 614,128,188.89 0.005206376 86,329,314.67 700,457,503.56 700,458,000 33.21.03.2019 19 Sidoharjo 614,128,188.89 0.003622502 60,066,382.01 674,194,570.90 674,195,000 33.21.03.2020 20 Turitempel 614,128,188.89 0.003029952 50,241,024.17 664,369,213.06 664,369,000 33.21.04 Sayung 12,282,563,777.78 0.09 1,461,237,662.98 13,743,801,440.76 13,743,802,000 33.21.04.2001 1 Bulusari 614,128,188.89 0.002968278 49,218,385.97 663,346,574.86 663,347,000 33.21.04.2002 2 Dombo 614,128,188.89 0.003256981 54,005,511.66 668,133,700.55 668,134,000
33.21.04.2003 3 Jetaksari 614,128,188.89 0.004403440 73,015,468.55 687,143,657.44 687,144,000 33.21.04.2004 4 Kalisari 614,128,188.89 0.005965699 98,919,998.54 713,048,187.43 713,048,000 33.21.04.2005 5 Karangasem 614,128,188.89 0.003581513 59,386,711.31 673,514,900.20 673,515,000 33.21.04.2006 6 Prampelan 614,128,188.89 0.004283823 71,032,049.49 685,160,238.38 685,160,000 33.21.04.2007 7 Pilangsari 614,128,188.89 0.003528692 58,510,863.93 672,639,052.82 672,639,000 33.21.04.2008 8 Tambakroto 614,128,188.89 0.002814577 46,669,804.24 660,797,993.13 660,798,000 33.21.04.2009 9 Loireng 614,128,188.89 0.003118303 51,706,027.60 665,834,216.49 665,834,000 33.21.04.2010 10 Sayung 614,128,188.89 0.005427482 89,995,580.60 704,123,769.49 704,124,000 33.21.04.2011 11 Sriwulan 614,128,188.89 0.004902111 81,284,157.32 695,412,346.21 695,412,000 33.21.04.2012 12 Bedono 614,128,188.89 0.004711418 78,122,198.28 692,250,387.17 692,250,000 33.21.04.2013 13 Purwosari 614,128,188.89 0.004292109 71,169,441.47 685,297,630.36 685,298,000 33.21.04.2014 14 Sidogemah 614,128,188.89 0.005601704 92,884,436.17 707,012,625.06 707,013,000 33.21.04.2015 15 Gemulak 614,128,188.89 0.003938392 65,304,295.67 679,432,484.56 679,432,000 33.21.04.2016 16 Timbulsloko 614,128,188.89 0.005804410 96,245,594.40 710,373,783.29 710,374,000 33.21.04.2017 17 Surodadi 614,128,188.89 0.003106217 51,505,616.82 665,633,805.71 665,634,000 33.21.04.2018 18 Tugu 614,128,188.89 0.005765911 95,607,224.27 709,735,413.16 709,735,000 33.21.04.2019 19 Sidorejo 614,128,188.89 0.005721380 94,868,833.86 708,997,022.75 708,997,000 33.21.04.2020 20 Banjarsari 614,128,188.89 0.004932344 81,785,462.85 695,913,651.74 695,914,000 33.21.05 Karangtengah 10,440,179,211 0 979,486,313 11,419,665,524 11,419,666,000 33.21.05.2001 1 Ploso 614,128,188.89 0.002976145 49,348,836.75 663,477,025.64 663,477,000 33.21.05.2002 2 Grogol 614,128,188.89 0.002566518 42,556,623.82 656,684,812.71 656,685,000 33.21.05.2003 3 Pulosari 614,128,188.89 0.002957984 49,047,702.62 663,175,891.51 663,176,000 33.21.05.2004 4 Donorejo 614,128,188.89 0.005157890 85,525,355.42 699,653,544.31 699,654,000 33.21.05.2005 5 Pidodo 614,128,188.89 0.004005789 66,421,837.92 680,550,026.80 680,550,000 33.21.05.2006 6 Klitih 614,128,188.89 0.003953803 65,559,836.74 679,688,025.63 679,688,000 33.21.05.2007 7 Sampang 614,128,188.89 0.003834641 63,583,945.85 677,712,134.74 677,712,000 33.21.05.2008 8 Kedunguter 614,128,188.89 0.003984643 66,071,207.26 680,199,396.15 680,199,000 33.21.05.2009 9 Dukun 614,128,188.89 0.003144945 52,147,787.35 666,275,976.24 666,276,000 33.21.05.2010 10 Karangsari 614,128,188.89 0.003767805 62,475,719.21 676,603,908.09 676,604,000 33.21.05.2011 11 Karangtowo 614,128,188.89 0.002735155 45,352,860.63 659,481,049.51 659,481,000 33.21.05.2012 12 Wonowoso 614,128,188.89 0.003005646 49,838,002.09 663,966,190.98 663,966,000 33.21.05.2013 13 Wonokerto 614,128,188.89 0.002791718 46,290,755.29 660,418,944.18 660,419,000 33.21.05.2014 14 Batu 614,128,188.89 0.003632276 60,228,442.89 674,356,631.78 674,357,000 33.21.05.2015 15 Rejosari 614,128,188.89 0.003288799 54,533,098.65 668,661,287.54 668,661,000 33.21.05.2016 16 Wonoagung 614,128,188.89 0.003967651 65,789,450.41 679,917,639.30 679,918,000 33.21.05.2017 17 Tambakbulusan 614,128,188.89 0.003299760 54,714,850.23 668,843,039.12 668,843,000 33.21.06 W onosalam 12,896,691,966.67 0.07 1,165,423,811.56 14,062,115,778.23 14,062,117,000