• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KETEBALAN LEMAK DENGAN DAYA TAHAN ATLET GULAT PELATDA JAWA TENGAH TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KETEBALAN LEMAK DENGAN DAYA TAHAN ATLET GULAT PELATDA JAWA TENGAH TAHUN 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KETEBALAN LEMAK DENGAN DAYA TAHAN ATLET GULAT PELATDA JAWA TENGAH

TAHUN 2015

1. Rubianto Hadi, 2. Sulistiono

Pendidikan Kepelatihan OlahragaFakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

Olahraga beladiri gulat merupakan salah satu olahraga yang menggunakan kontak fisik dalam pertandingaan. Namun dalam pertandingan gulat banyak atlet yang kondisi fisiknya menurun terutama daya tahan saat pertandingan berlangsung dilihat dari berat badan atlet gulat tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya atlet gulat yang mempunyai ketebalan lemak yang lebih banyak. belum ada kesadaran bahwa berat badan atlet gulat dapat memhubungani daya tahan saat bertanding. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana atlet gulat dapat menjaga daya tahan tetap prima disaat pertandingan berlangsung melalui survei hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan atlet gulat Pelatda Jawa Tengah Tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan kardiovakuler atlet gulat Pelatda Jawa Tengah tahun 2015 2) untuk mengetahui hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan otot atlet gulat Pelatda Jawa Tengah tahun 2015.

Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan (one-shot) model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data dengan cara menentukan variabel penelitian, populasi, sampel penelitian dan teknik pengambilan sampling, teknik pegumpulan data. Dalam intrumen penelitian : pengukuran ketebalan lemak, tes daya tahan kardiovaskuler dan tes daya tahan otot. Teknik analisis data yang digunakan penghitungan uji normalitas, menggunakan statistika non parametrikdengan kologrov-simrnporv tes, uji homogenitas dan teknik analisis regresi sederhana dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 16.

Hasil penelitian ini yang menunjukan bahwa hasil uji f diperoleh f hitung > f table, hal ini berarti : 1) Ada hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan kardiovaskuler sebesar 51,1% 2) Ada hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan otot push up sebesar 43,3% 3) Ada pegaruh ketebalan lemak dengan daya tahan otot sit up sebesar 43,1% 4) Ada hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan otot squat sebesar 54,2%.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Adanya hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan atlet gulat Pelatda Jawa Tengah tahun 2015. Saran untuk atlet gulat Pelatda Jawa Tengah tahun 2015 agar menjaga pola makan dan berlatih secara bersungguh-sungguh dan untuk pelatih agar mengawasi berat badan atlet agar tidak lebih dari nomor atau kelas yang akan dipertandingkan dan memberikan porsi latihan yang lebih kepada atlet gulat Pelatda Jawa Tengah tahun 2015.

(2)

ABSTRACT

Rubianto Hadi. 2015. Relationships With Fat Thickness Endurance Athletes Wrestling Pelatda Central Java Year 2015.

Keywords: Survey, fat thickness, Endurance, Wrestling

Martial sport wrestling is one sport that uses physical contact in it’s match. But many athletes in wrestling match who have their physical condition decreased mainly endurance during the match seen from the wrestling athlete's weight. This is caused many wrestler who have more fat thickness. no awareness that wrestler weight can connect durability while playing. The problem in this research is how the wrestling athletes can still keep excellent durability when the game progresses through a survey fat thickness relationship with endurance athletes wrestling training center Central Java in 2015. The aim of this study was 1) to determine the relationship of the thickness of the fat with endurance athletes wrestling training center central java 2015 kardiovaskuler 2) to determine the relationship of the thickness of the fat with muscle endurance athletes wrestling training center Central Java in 2015.

The method used is quantitative research methods and (one-shot) the model is a model to approach using the time of data collection by determining the variables, population, sample and sampling techniques, techniques of collecting data. In a research instrument: measurement of fat thickness, test cardiovasculer endurance and muscular endurance tests. Data analysis techniques used normality test calculation, using statistical non parametric with kologrov-simrnporv test, homogeneity test and simple regression analysis using SPSS 16 computerized system.

Results of this study showed that the test results obtained f f count> f table, this means: 1) There is a relationship with the fat thickness cardiovascular endurance 51.1% 2) There is a relationship with the fat thickness muscle endurance by 43 push-ups, 3% 3) There pegaruh thickness of the fat with muscle endurance sit up 43.1% 4) There is a relationship with the fat thickness squat muscular endurance by 54.2%.

The conclusion of this study is the existence of a relationship with the fat thickness endurance athletes wrestling training center Central Java in 2015. Suggestions for athletes wrestling training center Central Java in 2015 in order to maintain your diet and practicing in earnest and for trainers in order to supervise the athletes body weight to no more of the number or classes that will be contested and give more to the portion of practice wrestling athletes training center Central Java in 2015.

(3)

PENDAHULUAN

Pembinaan dan pengembangan olahraga di Indonesia merupakan upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang di arahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental dan rohani masyarakat serta di tujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian disiplin dan sportifitas tinggi.

Upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus menerus dilaksanakan. Dengan pembinaan olahraga terdiri atas tiga lapisan ialah pemasalan, pembibitan dan pembinaan prestasi. Salah satu cabang olahraga yang membantu agar badan tetap sehat dan menjaga diri atau membela diri yaitu gulat. Gulat adalah olahrga yang di lakukan oleh dua orang yang saling menjatuhkan/membanting, menguasai dan mengunci lawan dalam keadaan terlentang dengan menggunakan teknik yang benar sehingga tidak membahayakan keselamatan lawannya (Rubianto Hadi,2004:1).Prestasi adalah tujuan dari pembinaan dan pembangunan olahraga di Indonesia dan prestasi bagi seorang atlit merupakan kebanggaan sebagai tujuan utama tak terkecuali atlit Pelatda Jawa Tengah. PELATDA adalah pusat pelatihan daerah, disini pelatda juga mempunyai target prestasi yang harus di capai dalam kejuaraan nasional seperti pra PON, PON dan kejuaraan lainnya Untuk mencapai prestasi olahraga di hubungani banyak faktor yang menurut M.Sajoto (1988 : 5) ada empat unsur dominan ialah : 1) Pengembangan fisik , 2) pengembangan mental, 3)pengembangan teknik dan 4) kematangan jiwa . Berdasarkan pada pendapat M.Sajoto berarti seorang pegulat untuk dapat berprestasi harus mempunyai kondisi fisik dan menguasai teknik dan memiliki kematangan jiwa seperti tersebut di atas.

Keempat kelengkapan pokok tersebut hanya dapat di capai dengan mengikuti dan melaksanakan latihan yang mempunyai program latihan yang telah tersusun secara sistematis, berulang ulang dengan beban meningkat. Olahraga gulat adalah olahraga yang membutuhkan kondisi fisik yang prima terutama daya tahan, di karenakan olahraga gulat dari awal sampe akir ronde pertandingan terjadi kontak fisik mendorong, menarik, membanting dan menjatuhkan lawan sehingga pegulat dituntut untuk bergerak aktif dalam sebuah pertandingan bahkan jika tidak terjadi kontak fisik wasit akan menghentikan waktu, didalam sebuah pertandingan gulat dibutuhkan waktu 2 x 3 menit waktu bersih, sehingga otot

(4)

akan terus bergerak aktif dari awal sampe akir ronde pertandingan, menurut pengamatan saya altet PELATDA gulat bertanding banyak yang mengalami kelelahan disaat pertandingan berlangsung kususnya pada atlet yang berbadan gemuk dan kurang aktif saat bertanding, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan gulat membutuhkan daya tahan yang baik dan sempurna.

Daya tahan merupakan komponen yang terpenting di dalam olahraga gulat selain komponen-komponen yang telah di sebutkan di atas Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu (M. Sajoto, 1988:58).

Daya tahan mengacu pada kemampuan melakukan kerja yang ditentukan intensitasnya dalam waktu tertentu, hal ini disebut dengan stamina. Seorang atlet dapat dikatakan memiliki daya tahan yang baik bila tidak mudah lelah atau terus bergerak dalam keadaan lelah. dalam hal ini daya tahan di hubungani beberapa faktor salah satunya lemak.

Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliseril. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat di sebut lemak. Simpanan lemak di dalam tubuh sangat bermanfaat untuk cadangan energi, sebagai bantalan alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata, isolasi tubuh, mempertahankan tubuh dari gangguan luar seperti pukulan atau zat-zat kimia yang berbahaya dapat merusak jaringan otot dan memberikan garis-garis tubuh. Latihan olahraga meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Hubungan ketebalan lemak terhadap daya tahan atlet yang dilihat dari seberapa banyak atau tebal lemak yang ada di tubuh atlet dengan hubungan daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan otot untuk menghasilkan daya tahan maksimal sebuah gerakan yang terus menerus di lakukan tanpa mengalami kelelahan yang berlebih pada atlit. Setelah melakukan observasi studi kasus apa saja yang terjadi pada atlet gulat pelatda jawa tengah, dapat ditemukan suatu permasalahan bahwa atlet–atlet tersebut sebagian besar tidak memperhatikan keseimbangan antara berat badan dan tinggi badanya, sehingga atlet–atlet tersebut masuk ke dalam kategori overweight dan obesse. Dengan kondisi tersebut dapat diduga bahwa atlet–atlet potensial gulat jawa tengah body composition-nya terganggu. Karena pada dasarnya hal itu berhubungan juga pada kondisi fisiknya.

Sehubungan dengan uraian latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Ketebalan Lemak Terhadap Daya Tahan Pada Atlet Gulat Pelatda JAWA TENGAH Tahun 2015” METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam pelaksanaannya mencari data sebanyak-banyaknya. Suharsimi Arikunto (2010:27) mendefinisikan “penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya” dan one-shot model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada, “ suatu saat”.

(5)

Sesuai dengan namanya, penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, bagan, gambar atau tampilan lain.

Desain atau pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi, dengan pengertian: “Korelasi Design”, yaitu penelitian komparasi bertujuan untuk mengetahui kesamaan dan perbedaan, maka penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Suharsimi Arikunto 2010:313).

Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi dan menjadi objek penelitian(Suharsimi Arikunto 2010:118). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat. 1)Variabel bebas yaitu ketebalan lemak. 2) Variabel terikatnya terdiri dari daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan otot

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi Karakteristik dan ciri-ciri populasidalam penelitian ini adalah mempunyai kesamaan antara lain: 1.) Populasi adalah atlet gulat pelatda jawa tengah tahun 2015. 2.) Dilatih dengan pelatih yang sama, 3.) Kemampuan populasi rata-rata sama, 4.) Berlatih di tempat yang sama. Maka dengan alasan demikian populasi yang dimaksud sudah memenuhi syarat populasi. Dari pengertian tersebut maka diambil populasi yang berjumlah 18 orang dari 18 orang atlet gulat pelatda jawa tangah tahun 2015.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakilyang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet gulat pelatda jawa tengah tahun 2015 yang berjumlah 18 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling yaitu menggunakan seluruh atlet gulat pelatda jawa tengah tahun 2015.

Penelitian ini penulis menggunakan metodeone shot model, yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan survei yaitu tahap tes ketebalan lemak, tes daya tahan kardiovaskuler dan tes daya tahan otot. Perlakuan dilaksanakan 1 kali.

Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2010:160). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes ketebalan lemak menggunakan skindfold caliper, tes daya tahan kardiovaskuler menggunakan lari 15 menit (balke test) dan tes daya tahan otot menggunakan 3 tes otot yaitu push-up, sit-up dan squat dengan masing- masing di beri waktu 30 detik untuk melakukan gerakan tersebut kemudian haslnya di catat. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelahdilakukan pengambilan data maka diperoleh hasil pengukuran sejumlah 18 atlet pelatda gulat Jawa Tengah tahun 2015.

(6)

Untuk mengetahui layak tidaknya suatu data, maka dianalisis dengan menggunakan tiga tahap pengujian yaitu uji normalitas data dengan rumus kolmogorov smirnov, uji homogenitas data dengan rumus chi square, dan uji linieritas data dengan rumus varian. Selanjutnya dianalisis menggunakan rumus regres i linier sederhana dengan taraf signifikansi 5 %. Hasil pengukuran secara jelas.

Rata-rata atlet gulat pelatda jawa tengah tahun 2015 mengalami kegemukan dan ketebalan lemak mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan otot. Menurut M. Sajoto (1988 : 58) daya tahan kardiovaskuler adalah kempuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, pernapasan dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus, yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.

Daya tahan kardiovaskuler memiliki peranan yang penting dalam olahraga beladiri kususnya gulat, sebab saat pertandingan gulat terjadi kontak fisik langsung kepada lawan. Untuk mempunyai daya tahan kardiovaskuler yang prima di butuhkan tubuh yang ideal dan mempunyai ketebalan lemak yang sedikit. Tidak terlepas dari itu olahraga beladiri untuk menentukan nomor atau kelas bertanding menggunakan berat badan.

Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang di sebut gliserol atau gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak,sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak (djoko pekik 2007:9). Dalam tubuh lemak mempunyai beberapa fungsi salah satunya sebagai sumber energi bagi tubuh tetapi jika lemak tarlalu banyak akan tersimpan di bawah lapisan kulit (mary e. beck, 2011:15). Ketebalan lemak sangat memhubungani daya tahan kardiovaskuler bagi atlet gulat.

Kenyataan tersebut dapat dibuktikan dalam penelitian ini, dimana di peroleh hasil adanya hubungan yang signifikan ketebalan lemak dengan daya tahan kardiovaskuler pada atlet gulat Pelatda Jawa Tengah tahun 2015.

Dapat di jelaskan bahwa semakin kecil ketebalan lemak dalam tubuh maka akan semakin besar daya tahan kardiovaskuler, begitu juga sebaliknya semakin besar ketebalan lemak maka semakin kecil daya tahan kardiovaskuler dan dengan Dapat di jelaskan bahwa semakin kecil ketebalan lemak dalam tubuh maka akan semakin besar daya tahan otot, begitu juga sebaliknya semakin besar ketebalan lemak maka semakin kecil daya tahan otot.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa simpulan antara lain: 1.) Ada hubungan ketebalan lemak dengan daya tahan kardiovaskuler atlet gulat pelatda jawa tengah Tahun 2015. 2.) Ada hubungan antara ketebalan lemak dengan daya tahan otot atlet gulat pelatda jawa tengah Tahun 2015.

Ada beberapa saran yang dapat penulis ajukan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain: 1.) Diharapkan pelatih dapat memberikan latihan yang susai untuk mengurangi ketebalan atlet gulat pelatda jawa tengah. 2.) Bagi atlet diharpakan dapat berlatih sungguh-sungguh dan mengatur pola makan yang benar.

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul Hubungan ketebalan Lemak dengan Daya Tahan Atlet Gulat Pelatda Jawa Tengah Tahun 2015.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan yang berharga. Oleh karena itu, kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam mengikuti studi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis selama mengikuti studi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan dorongan penulis dalam menyusun skripsi.

4. Drs. Rubianto Hadi, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk hingga terselesainya skripsi ini.

5. Hadi, S.Pd. M.Pd, selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk hingga terselesainya skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan bekal ilmu untuk penulis selama duduk di bangku kuliah selama ini.

7. Karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan bantuan pelayanan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh pengurus dan pelatih gulat pelatda jawa tengah tahun 2015 yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Teman-teman PKLO angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Semua pihak yang turut membantu dan mendoakan penyusun dalam menyusun skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat, hidayah dan pahala yang setimpal atas kebaikan yang mereka berikan selama ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pembaca, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Brian Mackenzie. 2005. 101 Performance Evaluation Test. London: Electric word plc

Djoko Pekik. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga Dan Olahragawan. Yogakarta: C.V Andi Offset

Indonesia. 2010. Undang-Undang Tentang Pemuda Dan Olahraga. Bandung: Fokusindo Mandiri

(8)

Mansur dkk. 2009. Materi Latihan Pelatih Fisik Level II. Jakarta: Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembina Keolahragaan

Mochamad Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Mochamad Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize

Rubianto Hadi. 2004. Buku Ajar Gulat. Semarang: FIK UNNES Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sukadiyanto dan Dangsinamuluk. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung

Sukestiyarno. 2012. Olah Data Penelitin Berbantuan SPSS. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Sunita Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT GramedianPustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda untuk mengetahui tujuan 1 yaitu menganalisis faktor-faktor

Metode penelitian kuantitatif dapat diartiksan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Implikasi yuridis penerapan persentase ambang batas permohonan dalam pengajuan sengketa hasil pemilihan kepala daerah adalah tidak dapat diterima permohonan

Pendekatan studi kasus ini dilakukan untuk mendeskripsikan program rehabilitasi hutan dan lahan melalui kegiatan hutan rakyat di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat

dideskripsikan dan diinterpretasi sesuai dengan data yang telah terkumpul (Sugiyono, 2015:89). Berikut merupakan tahapan dari pengolahan data. 1) Membaca kembali dan

Terdapat beberapa faktor penyebab kejadian anemia yang dialami remaja yaitu kurangnya pengetahuan anemia dan asupan gizi sehingga mempengaruhi pemilihan dalam konsumsi makanan yang

Seluruh hasil pengukuran oil and grease telah memenuhi NAB yang terdapat pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014, yaitu 10 mg/L. (5) TSS dapat dipengaruhi

Dalam melaksanakan penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah, harus ada perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah Negara pengguna TKI di Negara