• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA BASKET MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA BASKET MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN

DASAR BERMAIN BOLA BASKET

MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO

Riyan Pratama

1)

12)

Program Studi Pendidikan Olahraga, Universitas Bina Darma Jl. Ahmad Yani No.3, Plaju, Palembang

Email : riyan_pratama@binadarma.ac.id1)

Abstract

The purpose of this study is to determine the students’ level of basketball skills who take extracurricular at SMK N 1 Kayuagung by using comparative basketball tests AAHPERD (American Alliance for Health Physical Education, Recreation and Dance) and STO test (High School of Sports) in both general skills and skills of passing, dribbling, shooting and defensive movement. The samples used were 21 students. The data obtained were processed by using descriptive statistical analysis and categorization using frequency distribution tables. From the STO test, the skills of male students who follow basketball extracurricular at SMK N 1 Kayuagung are categorized into average (52.38%) , enough (19.05%) and low category (28, 57%). On the other hand, based on AAHPERD Basketball test, the skill are classified into good enough (42.86%) , good (28.57%), unfavorable (14.29%), and very unfavorable (14.29).

Keywords: Basketball, AAPERD, STO. 1. Pendahuluan

Permainan bola basket merupakan suatu gabungan dari teknik-teknik dasar bermain bolabasket dan strategi pertahanan maupun penyerangan. Untuk itu seorang pemain harus menguasai teknik keterampilan dasar bermain bola basket dan menguasai strategi yang baik untuk bermain bola basket secara baik dan benar.

Keterampilan bermain bola basket antara lain passing, dribbling, shooting, rebounding, dan defence. Menurut Faucher [1] keterampilan dasar bermain bola basket antara lain dribbling, passing, catching, pivoting, shooting, dan rebounding. Sedangkan taktik dalam permainan bolabasket adalah pertahanan dan penyerangan [2]. Keterampilan teknik dasar merupakan syarat utama bagi siapa saja yang hendak melakukan permainan bola basket.

Permasalahan yang sering dihadapai di lapangan adalah sering ditemukan pemain yang tidak bisa melakukan teknik dasar bola basket dengan baik, seperti saat mengoper, menangkap, menggiring bola, menembak, dan gerak bertahan. Hal ini salah satunya disebabkan

oleh kurangnya kemampuan pemain dalam penguasaan teknik dasar bermain bola basket, kebiasaan-kebiasaan melakukan teknik dasar yang salah saat latihan tanpa adanya pembenaran, tidak adanya komunikasi serta kekompakan pemain yang menyebabkan lawan mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang dibuat tim untuk mencetak skor. Kurangnya kemampuan teknik dasar pemain dalam sebuah pertandingan akan menyebabkan banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh tim tersebut dan akhirnya akan berpengaruh terhadap keberhasilan tim untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Tim yang menjadi pemenang adalah tim yang solid dan mempunyai pemain dengan penguasaan teknik dasar bola basket yang baik, tim yang mempunyai penguasaan teknik dasar yang baik, akan mampu bermain dengan terampil sehingga ketepatan saat mengoper, mendribel, dan menembak sangat baik yang berpeluang memenagkan sebuah pertandingan. Namun, tim yang tidak juara atau dengan kemampuan biasa saja belum tentu teknik dasarnya tidak baik, karena banyak faktor yang mempengaruhi tim yang menjadi juara antara lain ketahanan fisik (physical condition) dan kerja sama (pola dan strategi).

Untuk dapat mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam bermain bola basket, maka diperlukan tes dan pegukuran. Bentuk instrumen tes yang sering digunakan dalam permainan bola basket adalah battery test (AAHPERD Basketball skill Test 1984) dan tes keterampilan dasar per part/bagian (Tes STO).

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena belum pernah dilakukan perbandingan tes uji keterampilan (Sport Skill Test) bolabasket pada siswa putra yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola basket selama adanya pelaksanaan ekstrakurikuler. Diharapkan dengan diketahuinya tingkat keterampilan pada siswa, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berlatih bolabasket. Juga para pelatih dan guru dapat membantu mengoptimalkan pelatihan sehingga ke depan dapat meraih prestasi yang lebih optimal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar bolabasket siswa yang mengikuti

(2)

ekstrakurikuler di SMK N 1 Kayuagung dengan menggunakan perbandingan AAHPERD basketball test (American Alliance for Health Physical Education, Recreation and Daance) dan tes STO (Sekolah Tinggi Olahraga).

2. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu mengenai keterampilan dasar bermain AAHPERD bola basket siswa, artinya dalam penelitian ini peneliti hanya ingin menggambarkan tingkat keterampilan dasar bermain bola basket siswa pada saat penelitian berlangsung tanpa adanya pengujian hipotesis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik tes dan pengukuran.Tempat penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Kayuagung pada November 2015. Populasi pada penelituan ini yaitu siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler basket di SMKN 1 Kayuagung. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 21 orang siswa.

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah AAHPERD Basketball test (American Alliance for Health Physical Education, Recreation and Dance) yang terdiri dari speed spot shooting test, passing test, control drible test, deffensive movement test dan Tes STO yang terdiri dari memantulkan bola ke tembok selama 15 menit, menggiring bola, dan menembak bola ke ring selama 1 menit.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik survei dengan cara tes dan pengukuran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah testi melakukan tes ketrampilan dasar bola basket menggunakan AAHPERD Basketball test dan tes STO kemudian dicatat hasilnya, kemudian dianalisis.

2.1Speed Spot Shooting Test

Tujuan tes ini untuk mengukur keterampilan dalam menembak cepat dari posisi-posisi tertentu, kelincahan dan olah bola. Tempat tesnya merupakan setengah lapangan dari lapangan permainan bola basket yang standar beserta papan pantul dan basketnya. Dibuat dengan 5 buah tanda dengan panjang 2 feet dan lebar 1 inch. Kelima tanda tersebut bisa berjarak 9 feet, 12 feet, atau 15 feet dari keranjang.

Tabel 1. Jarak Tembak Speed Spot Shooting Test untuk

Setiap Tingkatan

Jarak

Tembak Tingkatan test

9 feet Sekolah dasar kelas 5-6 usia 10-11 tahun 12 feet Sekolah menengah pertama usia 12-15

tahun

15 feet Sekolah menengah atas dan perguruan tinggi usia 16-17 tahun ke atas

Gambar 1. Lapangan Speed Spot Shooting Test [3] 2.2 Passing Test

Tujuan tes ini untuk mengukur keterampilan dalam mengoper dan menangkap bola secara akurat dalam keadaan bergerak. Tes dilakukan pada sebuah dinding tembok tanpa halangan dan mempunyai panjang ukuran mendatar 30 feet. Tugas teste adalah melakukan operan dan berusaha mengenai enam buah sasaran berbentuk bujursangkar berukuran 2x2 feet. Keenam sasaran mempunyai jarak bervariasi 3 feet dan 5 feet dari lantai. Teste melakukan operan di belakang batas berjarak 8 feet dari tembok/sasaran.

Gambar 2. Lapangan Passing Test [3] 2.3 Control Dribble Test

Tujuan tes ini untuk mengukur keterampilan dalam olah bola dalam keadaan bergerak. Tes dilakukan menggunakan setengah lapangan bolabasket. Lebih spesifik lagi, dilakukan di daerah bersyarat atau key hole.

(3)

Gambar 3. Lapangan Control Dribble Test [3] 2.4 Defensive Movement Test

Tujun tes ini untuk mengukur penampilan dari gerak dasar dalam bertahan. Dilaksanakan di setengah lapangan bolabasket, tepatnya di daerah bersyarat. Tempat bersyarat yang berupa persegi panjang dengan ukuran 19x12 feet (bentuk dan ukuran standar lapangan bolabasket di Amerika Serikat) dibuat menjadi 6 buah titik sentuh atau tanda. Dua di garis tembakan hukuman tepatnya di titik pertemuan garis rebound dengan garis akhir. Dua berada di garis rebound dan berjarak 10 feet dari garis akhir.

Gambar 4. Lapangan Defensive Movement Test [3]

2.5 Tes Bolabasket STO

Tes kecakapan bermain bolabasket menurut Sekolah Tinggi Olahraga (STO) yang bertujuan untuk mengukur kecakapan bermain bolabasket, dan sebagai salah satu dasar pemberian nilai pendidikan olahraga. Tes ini disusun untuk pelajar SLTA putra.

Tes ini terdiri atas satu battery dengan tiga tes item, yaitu memantulkan bola ke tembok, menggiring bola ke ring basket selama 1 menit. Validitas tes sebesar 0,804 dicari dengan mengkorelasikan hasil penilaian 5 orang hakim pada waktu bermain dengan tes battery. Reliabilitas tes sebesar 0,893 yang dicari dengan cara mengkorelasikan hasil tes hari pertama dengan tes hari berikutnya. Alat-alat dan perlengkapan terdiri dari bola basket, kursi makan, dinding tembok yang rata atau papan, stopwatch, kapur, blangko dan alat-alat tulis.

2.6 Memantulkan Bola Ke Tembok

Tujuannya adalah untuk mengukur kecakapan menolak atau melemparkan dan menagkap bola. Pada aba-aba “Siap”, anak berdiri dibelakang garis batas, menghadap ke arah sasaran atau tembok. Bola pada kedua tangan. Pada aba-aba “Ya”, pantulkan sasaran sebanyak-banyaknya selama 15 detik. Bola tidak boleh di voli. Pantulan yang syah apabila bola memantul pada garis atau dalam daerah sasaran dan dilakukan pada atau dari belakang garis batas. Dalam memantulkan atau melemparkan bola boleh dengan satu atau dua tangan. Apabila bola tidak terkuasai dan berada jauh dari garis batas, bola segera diambil dan dengan cepat kembali siap di belakang garis batas untuk memulai pantulan berikutnya. Pelaksanaan berhenti setelah aba-aba “Stop”.

Gambar 5. Tes memantulkan Bola ke Tembok [4] 2.7 Menggiring Bola Basket

Tujuannya adalah untuk mengukur kecepatan dan kecakapan menggiring bola maupun kelincahan merubah arah (agility). ada aba-aba”Siap”, testi berdiri di belakang garis start, dan letakkan bola di tengah-tengah

(4)

garis start. Setelah aba-aba “Ya”, esti segera mengambil bola dan menggiringnya sesuai dengan arah atau lintasan yang ditentukan dalam gambar,sampai garis finish. Menggiring bola boleh berganti tangan, asalkan sesuai dengan peraturan permainan bolabasket. Setiap kursi harus dilalui dengan menggiring bola. Pada saat melampaui garis finish, bola harus tetap digiring. Garis start juga merupakan garis finish.

Apabila pada saat menggiring, bolanya mental jauh, ulangilah tes tersebut dengan segera. Apabila pada saat menggiring bola tidak memantul atau tidak terkuasai, maka bola boleh dipegang dan segera digiring lagi.

Gambar 6. Tes untuk Menggiring Bola [4]

2.8 Menembak Bola ke Ring Basket selama 1 Menit

Tujuan adalah untuk mengukur ketepatan dan ketelitian menembak ke dalam basket. Pada aba-aba “Siap”, testi berdiri bebas di dekat dan arah basket dengan bola di tangan. Setelah aba-aba“ Ya”, segera menembakkan bola ke dalam basket sebanyak-banyaknya selama 1 menit. Apabila bola mental jauh atau tidak terkuasai lagi, bola segera diambil dan dengan lari atau berjalan, kembali secepat-cepatnya ke arah basket untuk kemudian menembakkan lagi ke dalam basket.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Test STO

3.1.1 Memantulkan Bola ke Tembok (Wall Volley Pass)

Data kemampuan memantulkan bola ke tembok (wall volley pass) siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 2. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok

Interval Kelas Frekuensi Persen

54 – 59 1 4,76% 48 – 53 2 9,52% 42 – 47 8 38,10% 36 – 41 8 38,10% 30 – 35 2 9,52% Total 21 100,00%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan memantulkan bola ke tembok siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung yang masuk dalam interval kelas 54 – 59

sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, interval kelas 48 – 53 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, interval kelas 42 - 47 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,10%, interval kelas 36 – 41 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,10%, interval kelas 30 – 35 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%.

3.1.2 Menggiring Bola (Dribble)

Data menggiring bola (dribble) siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok

Interval Kelas Frekuensi Persen

20,52 - 22,67 9 42,86% 22,68 - 24,83 10 47,62% 24,85 - 27,00 1 4,76% 27,01 - 29,16 0 0,00% 29,18 - 31,33 1 4,76% Total 21 100,00%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan menggiring bola ke tembok siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung yang masuk dalam interval kelas 20,52 - 22,67 sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,86%, interval kelas 22,68 - 24,83 sebanyak 10 siswa atau sebesar 47,62%, interval kelas 24,85 - 27,00 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, interval kelas 27,01 - 29,16 sebanyak 0 siswa atau sebesar 0,00%, interval kelas 29,18 - 31,33 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%.

3.1.3 Memasukkan Bola ke Ring selama 1 Menit (Shooting)

Data kemampuan memasukkan bola ke jaring (Shooting) siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO hasil penelitian tersebut dapat dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok

Kategori Frekuensi Persen

50 - 57 1 4,76% 42 - 49 4 19,05% 34 - 41 6 28,57% 26 - 33 4 19,05% 18 – 25 6 28,57% Total 21 100,00%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan memasukkan bola ke ring selama 1 menit siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung yang masuk dalam interval kelas 50 – 57 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, interval kelas 42 – 49 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, interval kelas 34 – 41 sebanyak 6 siswa atau 28,57%, interval kelas 26 – 33 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, interval kelas 18 – 25 sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%.

(5)

3.1.4 Kemampuan Siswa Menggunakan Tes STO

Data kemampuan bermain bola basket siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO, yang kemudian di analisis menggunakan T-score disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok

Penggolongan Jumlah T Score Frekuensi Persen Baik sekali > 222 0 0,00% Baik 193 – 221 0 0,00% Cukup 165 – 192 4 19,05% Sedang 136 -164 11 52,38% Kurang 107 – 135 6 28,57% Kurang sekali 79 – 109 0 0,00% Jelek < 78 – 0 0,00% Total 21 100,00%

3.1.5 Speed Spoot Shooting Test

Data kemampuan shooting siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok

Penggolongan Rentang F Persen

Sangat Baik ≥ 43 1 4,76%

Baik 36 - 42 4 19,05%

Cukup Baik 29 - 35 10 47,62%

Kurang Baik 21 - 28 6 28,57%

Sangat Kurang Baik < 21 0 0,00%

Total 21 100,00%

3.1.6 Passing Test

Data kemampuan Passing siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok

Penggolongan Jumlah T Score F Persen Sangat Baik ≥ 77 1 4,76% Baik 69 - 76 6 28,57% Cukup Baik 61 - 68 7 33,33% Kurang Baik 54 - 60 4 19,05%

Sangat Kurang Baik < 54 3 14,29%

Total 21 100,00%

3.1.7 Speed Spoot Defensive Movement Test

Data kemampuan Defensive Movement siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Kontrol Dribbing Siswa

Penggolongan Rentang F Persen

Sangat Baik < 18,62 1 4,76%

Baik 18,62 - 20, 42 6 28,57%

Cukup Baik 20,43 - 22,22 7 33,33%

Kurang Baik 22,23 - 24,03 7 33,33%

Sangat Kurang Baik ≥ 24,04 0 0,00%

Total 21 100,00%

3.1.8 Control Dribble Test

Data kemampuan Passing siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Kontrol Dribbing Siswa

Penggolongan Rentang F Persen

Sangat Baik < 15,33 0 0,00%

Baik 15,33 - 17,57 8 38,10%

Cukup Baik 17,58 - 19,82 7 33,33%

Kurang Baik 19,83 - 22,08 2 9,52%

Sangat Kurang Baik ≥ 22,09 4 19,05%

Total 21 100,00%

3.1.9 AAHPERD Basketball Test

Data kemampuan bermain bolabasket siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMKN 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemmapuan Kontrol Dribbing Siswa

Penggolongan Rentang F Persen

Sangat Baik ≥ 243 0 0,00%

Baik 214 - 242 6 28,57%

Cukup Baik 186 - 213 9 42,86%

Kurang Baik 157 - 185 3 14,29%

Sangat Kurang Baik < 157 3 14,29%

Total 21 100,00%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan bermain bolabasket siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung adalah kategori sangat baik 0 siswa atau sebesar 0,00%, kategori baik 6 siswa atau sebesar 28,57%, 9 siswa masuk dalam kategori cukup baik atau sebesar 42,86%, kategori kurang baik sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, sedangkan 3 siswa atau 14,29% masuk kategori sangat kurang baik.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Kemampuan Passing

Hasil analisis yang dilakukan terhadap kemampuan passing siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolbasket SMK N 1 Kayuagung berdasarkan tes STO diperoleh hasil dalam waktu 15 X 2 (detik) siswa paling

(6)

banyak mampu memantulkan bola ketembok berkisar antara 36 – 41 dan 42 – 47 yakni sebanyak masing-masing 8 siswa atau sebesar 38,10%, sedangkan berdasarkan hasil analisis data tes AAHPERD kemampuan passing siswa masuk dalam kategori cukup baik yakni sebesar 33,33 %.

3.2.2 Kemampuan Dribbing

Kemampuan dribbling berdasarkan data tes STO menunjukkan bahwa kemampuan siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung berdasarkan penjumlahan waktu tes sebanyak dua kali maka diketahui bahwa secara umum siswa membutuhkan waktu 22,68 - 24,83 untuk melakukan 2X dribling yakni sebanyak 10 siswa atau sebesar 47,62%. Sedangkan berdasarkan tes AAHPERD dari hasil penjumlahan waktu dua kali melakukan kontrol dribbling maka secara umum siswa masuk dalam kategori baik yakni sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,10%.

3.2.3 Kemampuan Shooting

Untuk mengetahui kemampuan shooting anak maka dilakukan tes menggunakan tes STO dengan memberikan kesempatan 2x kepada siswa untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam jaring dalam waktu 60 detik, berdasarkan pejumlahan dari hasil 2x kesempatan tersebut maka diperoleh hasil bahwa kebanyakan siswa dapat memasukkan bola berkisar antara 18 – 25 dan 34 – 41 masing-masing sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%. Sedangkan berdasarkan analisis hasil test AAHPERD dari 2x kesempatan melakukan shooting masing-masing selama 60 detik, maka diperoleh hasil siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler basket di SMK N 1 Kayuagung masuk dalam kategori cukup baik yakni sebanyak 10 siswa atau sebesar 47,62%.

3.2.4 Kemampuan Bertahan

Kemampuan pergerakan mempertahankan bola

(Defensive Movement) hanya diukur menggunakan tes AAHPERD setelah dilakukan analisis deskriptif statistik maka diperoleh hasil bahwa sebanyak masing-masing 7 siswa atau sebesar 33,33% masuk ke dalam kategori cukup baik dan kurang baik.

4. Kesimpulan dan Saran

Dari hasil penelitian ini tes yang lebih bagus adalah tes dari STO, karena tingkat prosentasenya lebih tinggi yaitu dengan kategori sedang 52,38%, sedangkan menggunakan AAHPERD masuk kategori cukup baik dengan prosentase 42,86%. Hal ini sesuai dengan tingkat kesulitan dari tes item AAHPERD basketball tes yang mungkin terbilang cukup sulit daripada tes STO. Dalam tes STO tidak terdapat tes uji untuk langkah jaga atau (defensive movement), juga tingkat kesulitan dari

masing-masing tes terbilang cukup mudah untuk dilakukan setingkat SLTA putra, sehingga ke depan diharapkan apabila ingin mengetahui tingkat keterampilan dasar atau mengadakan tes uji keterampilan setingkat SLTA khususnya putra sebaiknya menggunakan AAHPERD basketball test. Hal juga ini dikarenakan terdapat tes uji untuk langkah jaga (defensive movement).

Daftar Pustaka

[1] D. Faucher, The baffled parent's guide to coaching youth basketball: McGraw Hill Professional, 2000.

[2] M. Donovan, 101 youth basketball drills. London: Bloomsbury Publising Plc, 2013.

[3] B. N. Strand and R. Wilson, Assessing sport skills. Champaign, IL: Human Kinetics, 1993.

[4] S. Ngatman, "Petunjuk Praktikum Tes dan Pengukuran," ed: Yogyakarta: FIK UNY, 2001.

Biodata Penulis

Riyan Pratama, S.Pd., M.Or, memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd), Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Yogyakarta, lulus tahun 2011. Memperoleh gelar Magister Olarhraga (M.Or) Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, lulus tahun 2014.Saat ini menjadi Dosen di Universitas Bina Darma.

Gambar

Tabel 1. Jarak Tembak Speed Spot Shooting Test untuk  Setiap Tingkatan
Gambar 3. Lapangan Control Dribble Test [3]
Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok  Interval Kelas  Frekuensi  Persen
Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok  Penggolongan  Rentang  F  Persen

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: tingkat keterampilan dasar bermain bola basket putra pada

Dwi Arfianto. Survei keterampilan teknik dasar bermain bola voli siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMA/SMK/MA se kecamatan Sukorejo Kab. Latar belakang penelitian

Dwi Arfianto. Survei keterampilan teknik dasar bermain bola voli siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMA/SMK/MA se kecamatan Sukorejo Kab. Latar belakang penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tingkat keterampilan dasar melempar dan menangkap bola (passing ) siswa peserta ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri se- Kabupaten Grobogan masuk

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar bermain bola basket siswa kelas olahraga cabang olahraga bola basket SMA Negeri 4 Yogyakarta

Evaluasi, dengan tes sebagai alat ukur dan pengukuran sebagai proses pengambilan data, merupakan suatu pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu usaha

Penelitian telah dilaksanakan dan telah diperoleh hasil, tingkat keterampilan teknik dasar passing pemain bola basket putra kelompok umur 14 tahun klub Golden Ways Jombang dengan angka

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan pada posisi shooting guard atlet porda putri bola basket Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat memiliki perbedaan yang signifikan terlihat pada