• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Praktikum Pengenalan Alat Alat Laboratorium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Laporan Praktikum Pengenalan Alat Alat Laboratorium"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Laporan Praktikum Pengenalan Alat alat Laboratorium

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).

Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )

Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).

1.2 TUJUAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi ala- alat laboratorium

2. Mahasiswa mengetahui jenis,sifat dan fungsi zat kimia

3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang tidak diinginkan (Anonim.2013).

Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang oleh

(2)

dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah.pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil penelitan tergantung dari proses penelitian,jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan

Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013).

Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikroba yang tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara

(3)

langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.Maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian (Anonim,2013).

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan bahan

1) Gelas piala 2) Erlenmeyer 3) Labu ukur 4) Petridish 5) Gelas ukur 6) Kaca arloji 7) Tabung reaksi 8) Cawan penguap 9) Mortal 10) Krush 11) Pipet tetes 12) Pipet volum 13) Pipet gondok 14) Batang pengaduk 15) Sudip 16) Corong pisah 17) Desikator 18) Buret 19) Corong

(4)

21) Penjepit tabung reaksi

22) Statif dan klem

23) Sikat tabung reaksi

24) Segitiga 25) Bola hisap 26) Lampu spiritus 27) Bunsen 28) Kaki tiga 29) Botol semprot 30) Kawat kasa 31) Klem utilitas 32) Oven 33) Tanur 34) Hot plate 35) Timbangan analitis 3.2 Cara kerja 3.2.1 Gelas Kimia

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.

3.2.2 Labu Erlenmeyer

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya.

3.2.3 Gelas Ukur

Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.

3.2.4 Pipet

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.

3.2.5 Buret

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.

(5)

3.2.6 Tabung Reaksi

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

3.2.7 Kaca Arloji

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.

3.2.8 Corong

Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong.

3.2.9 Cawan

Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven.

3.2.10 Mortar dan Pastle

Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

3.2.11 Spatula

Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.

3.2.12 Batang pengaduk

Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati. 3.2.13 Kawat Kasa

Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.

3.2.14 Kaki Tiga

Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa. 3.2.15 Labu Ukur

Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.

(6)

Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.

3.2.17 Rak Tabung Reaksi

Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN 4.1 Hasil pengamatan

No Nama Fungsi

1 Gelas piala  Tempat menyimpan larutan

 Tempat untuk memanaskan larutan kimia,untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan 2 Erlenmeyer Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat

 Digunakan sebagai tempat zat yang akan di titrasi 3 Labu ukur  Tempat membuat larutan dan mengencerkan larutan 4 Petridish Tempat untuk membiakkan mikroba

5 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan 6 Kaca arloji Sebagai wadah untuk menimbang

7 Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil 8 Cawan penguap Untuk mengeringkan suatu bahan dalam ovenda desikator 9 Mortal Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau

kristal

10 Krush  Terbuat dari porselein,bersifat inert.

 Digunakan untuk memanaskan logam logam,misalnya kandungan abu suatun logam dan bahan lain

11 Pipet tetes  Untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah kecil

12 Pipet volum  Untuk mengukur volume larutan

(7)

14 Batang pengaduk Untuk mengaduk atau mengocok suatu bahan yang direaksikan

15 Sudip  Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan,misalnya dalam bentuk kristal

16 Corong pisah  Untuk memisah kan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis,biasanya digunakan pada proses ekstraksi

17 Desikator  Untuk menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari air dean mengeringkan zat zat dalam laboratorium,desikator ada 2 jenis yakni desikator biasa bdan desikator vakum 18 Buret Digunakan untuk titrasi .dan pada kadar tertentu dapat juga

digunakanuntuk mengukur volume suatu larutan

19 Corong  Untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu tempat ketempat lain dan juga digunakan untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas 20 Rak tabung reaksi Untuk menempatkan tabung reaksi

21 Penjepit tabung reaksi  Menjepit tabung reaksi

22 Statif dan klem Menjepit soklet pada proses ekstraksi

 Menjepit buret pada proses titrasi

 Menjepit kondensor pada proses destilasi

23 Sikat tabung reaksi  Untuk menyikat tabung reaksi ketika mencucinya 24 Segitiga  Untuk meletakkan gelas piala /erlenmeyer ketika

dipanaskan

25 Bola hisap  Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan

26 Lampu spritus Untuk membakar zat/memanaskan larutan

27 Bunsen  Untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses

28 Kaki tiga  Untuk penyangga pembakar spritus 29 Botol semprot Tempat meletakkan aquades

30 Kawat kasa  Untuk menahan labu atau beaker pada waktu

pemanasan ,menggunakan pemanas spritus atau pemanas bunsen

31 Klem utilitas  Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll.

32 Oven  Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan ,dan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah

(8)

33 Tanur Menentukan kadar abu 34 Hot plate  Sebagai pemanas 35 Timbangan analitis Untuk menimbang zat

BAB V PEMBAHASAN 4.2 Pembahasan

1. Gelas kimia

Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.

2. Erlenmeyer

Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. 3. Labu ukur

Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.

4.Petridish

Tempat untuk membiakkan mikroba 5.Gelas ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

(9)

Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.

7. Tabung reaksi

Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

8. Cawan

Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven

9. Mortar dan Pastle

Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle).

10.Krush

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam. 11.Pipet tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil 12. Pipet volum

Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet gondok

Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.

(10)

Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.

15. Sudip/Spatula

Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.

16. Corong pisah

Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

17.desikator

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

18 Buret

Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.

19. Corong

Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah diberikertas saring

20 Rak tabung reaksi

Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.

21.Penjepit tabung reaksi

Untuk menjepit tabung reaksi. 22.Statif dan klem

(11)

 Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi

 Menjepit buret dalam proses titrasi

 Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi

23 Sikat tabung reaksi

Untuk membersihkan tabung reaksi setelah digunakan untuk praktikum. 24.Segitiga

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.

25.Bola hisap

Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan 26.Lampu spritus

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.

27.Bunsen

untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses 28. Kaki tiga

Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara bunsen dan kawat kasa.

29.Botol semprot

Tempat meletakkan aquades 30. Kawat kasa

Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan

31.Klem utilitas

Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll. 32.Oven

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

33.Tanur

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °c. 34.Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. 35. Timbangan analitis

Untuk menimbang zat 36. Termometer

(12)

Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, fahrenheit dan kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi 37. Tabung sentrifuse

Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase.

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi alat-alat laboratorium.

2. Setiap jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang berbeda,misalnya asam yang bersifat korosif tehadap benda di sekitarnya,selain itu zat kimia memiliki fungsi yang sama.

3. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat laboratorium,Alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.

6.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.com. diakses 25 Oktober 2013

Anonim. 2013. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . diakses 25 Oktober 2013 Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Cawan yang terbuat dari porselen yang tahan panas dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan dan menghancurkan sampel.. • Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau

Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan. Prinsip

Cawan yang terbuat dari porselen yang tahan panas dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan dan menghancurkan sampel.. •Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau

kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak.. 4 Gelas Ukur

Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan beaker glass ataupun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur yang tinggi

Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet

Berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tin gkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu....

· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.. · Menampung zat kimia · Memanaskan cairan · Media pemanasan