• Tidak ada hasil yang ditemukan

penentuan ukuran partikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "penentuan ukuran partikel"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Ilmu dan teknologi yang mempelajari tentang partikel yang kecil biasanya diartikan mikromeritika oleh Dalla Valle. Ukuran diameter rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel ialah ukuran diameter rata-rata suatu partikel.

Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya perlu untuk mengetahui tidak hanya suatu ukuran pertikel tertentu, tapi juga berapa banyak partikel-partikel dengan ukuran yang sama dalam sampel. Oleh karena itu perlu ukuran yang spesifik dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikrel, dari sisni kita bisa membedakan dan menghitung ukuran partikel dengan melihat rata-ratanya. Banyak metode yang dapat digunakan dalam penentuan ukuran partikel. Metode-metode itu ialah mikroskopik, sedimentasi, pengayakan, dan salah satu metode yang paling sering digunakan ialah metode ayakan standar. Sedangkan untuk arti mikromeritik sendiri ialah ilmu yang mempelajari tentang partikel-partikel yang kecil, yaitu diameter rata-rata dari suatu pertikel.

Ukuran partikel sangat bermanfaat dalam ilmu kefarmasian. Ukuran partikel dapat mempengaruhi dispersi ataupun kelarutan dalam suatu sediaan, dapat mempengaruhi bioavailabilitas sediaan dalam tubuh dan lain-lain. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan melakukan percobaan

(2)

penentuan ukuran pertikel dengan metode ayakan standar dengan menggunakan sampel pati jagung dan talk.

B Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini ialah bagaimana cara mengetahui dan memahami cara penentuan ukuran partikel dengan metode ayakan ?

C Tujuan

Tujuan dari percobaan ini ialah untuk mempelajari cara mengetahui dan memahami cara penentuan ukuran partikel dengan metode ayakan.

D Manfaat

Manfaat dari percobaan ini ialah kita dapat mengetahui dan memahami cara penentuan ukuran partikel dengan metode ayakan.

(3)

LANDASAN TEORI

Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik oleh Dalla Valle. Disperse koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspense farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk lebih kasar dari granul tablet dan garam granula berada dalam kisaran ayakan (Martin dkk., 1993).

Mikromeritik adalah ilmu dan teknologi tentang partikel kecil. Satuan ukuran partikel yang sering digunakan dalam mikromeritik adalah mkrometer (µm). data tentangukuran partikel diperoleh dalam diameter partikel dan distribusi (ukuran) partikel, sedangkan bentuk partikel memberikan gambaran tentang luas permukaan spesifik partikel dan teksturnya (kasar atau halus permukaan partikel) (Handayani, 2011).

Distribusi ukuran partikel (PSD) dari bubuk, atau bahan granular, atau partikel tersebar dalam cairan, adalah daftar nilai-nilai atau fungsi matematika yang mendefinisikan jumlah relatif, biasanya dengan massa, partikel hadir sesuai dengan ukuran. PSD juga dikenal sebagai distribusi ukuran butir. PSD material dapat menjadi penting dalam memahami sifat fisik dan kimianya. Ini mempengaruhikekuatan dan beban-bantalan sifat batuan dan tanah. Ini mempengaruhi reaktivitas padatan berpartisipasi dalam kimia reaksi, dan kebutuhan akan dikontrol ketat di banyak produk industri seperti pembuatan toner printer dan kosmetik. Cara PSD biasanya didefinisikan adalah dengan metode yang ditentukan. Yang paling mudah Metode dipahami

(4)

determinasi adalah analisis saringan, di mana bubuk dipisahkan pada saringan ukuran yang berbeda. Dengan demikian, PSD didefinisikan dalam hal ukuran rentang diskrit: misalnya "% Dari sampel antara 45 m dan 53 m", ketika saringan ukuran ini digunakan. PSD biasanya ditentukan melalui daftar rentang ukuran yang mencakup hampir semua ukuran hadir dalam sampel. Beberapa metode penentuan memungkinkan ukuran jauh lebih sempit berkisar didefinisikan dari dapat diperoleh dengan menggunakan saringan, dan berlaku untuk ukuran partikel luar jangkauan tersedia di saringan. Namun, ide nosional "saringan", bahwa "mempertahankan" partikel di atas ukuran tertentu, dan "melewati" partikel bawah ukuran itu, secara universal digunakan dalam menyajikan data PSD dari semua jenis. Salah satu jenis yang paling penting dari kegiatan analisis terkait dengan memproduksi sumber daya dan barang dengan sifat yang diinginkan, adalah ukuran partikel, bentuk, dan analisis distribusi. Penyaringan, mikroskop, analisis citra terkomputerisasi, difraksi laser, sedimentasi, dan sentrifugasi, yang beberapa metode analisis ukuran partikel dimana karakterisasi sampel partikel dapat dibentuk. Metode satu mempekerjakan, harus dilakukan dengan sifat sampel, yaitu cair atau padat, kisaran ukuran partikel untuk dianalisa, relevansi hasil terhadap sifat produk jadi , dan biaya. Untuk beberapa aplikasi, seperti obat-obatan tertentu, karakteristik bentuk partikel mungkin juga memiliki bantalan pada hasil dari barang jadi ( Ujam dan Enebe, 2013).

Ukuran partikel mempengaruhi salah satu karakteristik penting dalam metalurgi serbuk. Ada dua cara penentuan ukuran partikel, yaitu dengan possible

(5)

size measure dan equivalent sphere diameter. Metode yang umum dan dapat digunakan dengan cepat untuk menentukan ukuran partikel serbuk secara kolektif adalah menggunakan peralatan uji ayakan (sieve analysis mesh). Ukuran partikel secara kolektif dinyatakan dalam analisis distribusi ukuran partikel yang berbentuk grafik histogram. Serbuk dimasukan pada bagian rak ayakan paling atas kemudian digetarkan selama 15 menit. Setelah digetarkan sejumlah serbuk yang masuk kedalam masing-masing ayakan ditimbang dang dihitung persentasenya (Riles dkk., 2011)

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran partikel adalah melalui pengamatan dan menggunkan mikroskop, biasa dikenal dengan nama mikroskopik. Melalui metode ini, penyajian data dilakukan melalui bentuk kurva distribusi frekuensi, yang menggambarkan hubungan ukuran partikel (pada absis), terhadap presentase frekuensi ukuran partikel (pada ordinat). Berdasarkan kurva tersebut dapat diperoleh ukuran partikel yang paling banyak didaparkan pada sampel (Puspita, 2012).

Sedimentasi merupakan proses pemisahan suspensi padatan encer menjadi fluida yang lebih jernih dan suspensi yang lebih pekat, proses ini menggunakan gaya gravitasi sebagai faktor pemisah antara fluida dan partikel. Sedimentasi mempunyai banyak kegunaan dalam keperluan praktis, terutama dalam bidang pengolahan air dan limbah cair industri. Dalma unit pengolahan air, sedimentasi digunakan untuk memisahkan partikel padatan atau kotoran yang terkoagulasi atau terflokulasi (Masdian dan Rifki, 2001).

(6)

Pengukuran volume partikel. Suatu alat yang mengukur volume partikel ialah Coulter counter. Alat khusus ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan yang mengkonduksi melalui suatu lubang kecil, yang pada kedua sisinya ada elektroda, akan terjadi suatu perubahan tahanan listrik. Dalam pengerjaan, suatu volume suspense encer dipompakan melalui lubang tersebut (Martin dkk., 1993)

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

(7)

Percobaan ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Desember 2015, bertempat di Laboratorium Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo Kendari.

B Alat dan Bahan 1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percoaan ialah ayakan, timbangan analitik, dan sendok tanduk besi.

2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan tepung tapioca 50 g, talk 50 g, tissu, dan perkamen.

C Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan, lalu ditimbanng pati jagung dan talk sebanyak 50 gram. Sebelum ditaruh diayakan, ayakan dibersihkan terlebih dahulu dengan tissu. Disusun ayakan mulai dari ayakan paling besar diletakkan paling atas dilanjutkan sampai ayakan paling kecil di bawahnya. Talk yang telah ditimbang ditempatkan pada pengayak yang peling besar dan di goyangkan selama 5 menit, di timbang fraksi serbuk pada masing-masing pengayak yang tertinggal lalu dicatat. Dilakukan hal yang sama pada pati jagung sebanyak 50 gram.

(8)

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Pengamatan

Mesh

No Bahan Besar Kecil

1 Pati Jagung 13,72 g 6, 98 g

(9)

B Pembahasan

Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata dari suatu partikel. Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umunya jumlah bahan besar suatu contoh yang representatif. Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar. Pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana tempat pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak.

Penentuan partikel seperti selayaknya banyak percobaan lain memiliki berbagai metode. Metode-metode tersebut ialah metode mikroskopik, metode pengayakan, metode sedimentasi, dan metode pengukuran volume partikel.

Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. Di bawah mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel terlihat, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut.Pemandangan dalam mikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah layar di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk

(10)

diukur. Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan lebar.Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah partikel yang harus dihitung sekitar 300-500 agar mendapatkan suatu perkiraan yang baik dari distribusi , menjadikan metode tersebut memakan waktu dan jelimet.

Metode pengayakan merupakan metode sederhana. Keuntungan dari metode ini ialah praktis dan waktu yang dibutuhkan lumayan cepat. Kerugian dari metode pengayakan ini ialah kita tidak dapat melihat partikel yang menggumpal, Ukuran partikel tidak pasti karena ditentukan secara kelompok, dan adanya agregasi karena adanya getaran sehingga mempengaruhi validasi data.

Sedimentasi atau pengendapan, penggunaan ultrasentrifugasi untuk penentuan berat molekul dari polimer tinggi atau Metode yang digunakan dalam penentuan partikel cara sedimentasi ini adalah metode pipet, metode hidrometer dan metode malance. Keutungan dari metode ini ialah cepat, dapat mengetahui ukuran sampai milimikron. Sedangkan untuk kerugiannya ialah penggunaan alat-alat khusus yang lumayan rumit.

Metode yang terakhir ialah pengukuran volume partikel.. Keuntungan metode ini ialah kita bias mengetahui volume dari ukuran partikel tersebut. Keuntungan lainnya ialah mendapatkan pengukuran yang relative singkat. kerugiannya ialah kita tidak bias melihat panjang lebar dari suatu pertikel.

(11)

Metode yang kami gunakan pada percobaan ini ialah metode pengayakan. Pemilihan metode ini dikarenaka praktis dan waktu yang dibutuhkan lumayan singkat. Karena keterbatasan alat kami menggunakan dua ayakan yaitu besar dan kecil. Pengayakan berlangsung selama 5 menit. Sampel bahan yang kami gunakan ialah talk dan pati jagung yang masing-masing memiliki berat 50 gram. Hasil yang kami dapatkan ialah untuk pati jagung sisa yang tertinggal pada pengayak besar seberat 13,72 gram dan yang kecil seberat 6, 98 gram. Hasil untuk talk ialah pada pengayak yang besar tersisa 3,20 gram dan pengayak yang kecil 32,24 gram. Terjadi kesalahan pada saat pengayakan pati jagung dimana hasil dari pati jagung diayakan besar sangat besar nilainya yang semestinya tidak seperti itu. Hal ini disebabkan karena alat atau pengayak yang digunakan terbatas, kesalahan pembawa ayakan dan juga karenga ketersediaan alat dilaboratorium yang kurang memadai.

Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu: menghitung luas permukaan, mengetahui sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat, secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara per oral, suntikan dan topikal, pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan duspensi, stabilitas obat tergantung dari ukuran partikel. pengaruh kecepatan melarut dan sukar larut melalui ukuran partikelnya yang berkaitan erat dengan kerja pembebasan obat dan reabsorbsi. Dalam bidang pembuatan tablet dan kapsul, pengendalian ukuran partikel penting sekali dalam mencapai sifat aliran yang diperlukan dan pencampuran yang benar dari granul dan serbuk.

(12)

Ukuran partikel memiliki pengaruh terhadap luas permukaan dari partikel tersebut. Semakin kecil ukuran dari partikel maka semakin besar pula luas permukaannya. Semakin luasnya permukaan akan membuat sisi kontak dari partikel tersebut semakin banyak sehingga partikel tersebut akan sangat mudah larut terhadap pelarutnya. Berdasarkan teori dan hasil pengamatan maka kelarutan yang paling besar ialah talk. Karena banyaknya partikel yang berukuran kecil dimiliki oleh talk sebsesar 32,24 gram sedangkan jagung hanya 6,98 gram.

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Pengayakan merupakan metode sederhana dalam penentuan ukuran partikel. Sampel diayak melalui sebuah susunan menurut besarnya ayakan yang disusun dari atas kebawah. Hasil yang kami dapatkan ialah untuk pati jagung sisa yang tertinggal pada pengayak seberat 13,72 gram dan yang kecil

(13)

seberat 6, 98 gram. Hasil untuk talk ialah pada pengayak yang besar tersisa 3,20 gram dan pengayak yang kecil 32,24 gram.

B Saran

Saran untuk percobaan ini ialah agar penyediaan alat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, P., 2011, Optimasi komposisi Cetyl Alcohol Sebagai Emulsifying Agent Gliserin Sebagai Humectant Dalam krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah (Pyrus malus L.) Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Martin, A., James, S., dan Arthur, C., 1993, Farmasi Fisik, Edisi Ketiga, Jilid 2, UI-Press, Jakarta.

Masdian, R dan Rifki, N. J., 2001, Pemisahan Partikel Padat-Padat Pada Aliran Pipa Spiral, Fakultas Teknologi Industri, Institut teknologi Bandung. Puspita, A. M., 2012, Pengaruh Penambahan Polysorbate 80 Dan Sorbitan

(14)

Peppermint (Mentha piperita) Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Obat, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Riles, Widyanto, S. A., dan Nugroho, A., 2011, AnalisaSerbuk Tembaga Hasil

Electrorefinning , Jurusan Tejnik Mesin, Politeknik Negeri Semarang. Ujam, A. J., dan Eneba, K. O., 2013, Experimental Analysis of Perticle Size

Distribution Using Electromagnetic Sieve. American Journal Of engineering research, Vol 2 (10)

Referensi

Dokumen terkait