• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plato lahir pada tahun 427SM, dari keluarga bansawan Athena, ditengahtengah kekacauan perang Pelopenes. Plato meninggal di Athena pada tahun 348SM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Plato lahir pada tahun 427SM, dari keluarga bansawan Athena, ditengahtengah kekacauan perang Pelopenes. Plato meninggal di Athena pada tahun 348SM."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Rangkuman 13 tokoh etika.

1. Plato: Cinta kepada sang Baik - Etika Yunani

Berabad-abad lamanya orang-orang Yunani hidup menurut tradisi dan kepercayaan keagamaan mereka. Dari masyarakat yang agraris, mereka menjadi masyarakat yang semakin hidup dari perdagangan internasional.

Plato lahir pada tahun 427SM, dari keluarga bansawan Athena, ditengah-tengah kekacauan perang Pelopenes. Plato meninggal di Athena pada tahun 348SM.

Untuk dapat memahami pikiran plato tentang kehidupan yang baik sebelumnya harus memahami bagaimana plato mengerti realitas. Menurut plato apa yang umumnya dianggap sebagai kebenaran masih jauh sekali dari kenyataan yang sebenarnya. Jika kita mau melepaskan belenggu yang merintangi.

Realitas yang sebenarnya adalah yang berbentuk rohani yang bersifat kekal yang disebut idea. Kalu kita mau memahami kenyataan kita harus mengatasi dunia jasmani dan sanggup melihat idea-idea sendiri. Plato berpendapat badan adalah wadah jiwa, sedangkan realitas yang sebenarnya adalah Jiwa. Puncak kesadaran filosofis dilukiskan plato sebagai kesadaran terhadap idea, sedangkan idea sendiri terarah kepada suatu idea yag baru yang membuat semua idea diminati, yaitu idea yang baik. Idea yang baik adalah sang baik sendiri yang merupakan tujuan dari segala apa yang ada. Idea yang baik adalah kebahagiaan yang tertinggi. Dalam paham dasar itu kita dapat dapat mengerti tentang hidup yang baik.

Hidup yang baik disini dimaksud dalam arti hidup yang bermutu, hidup yang terasa berhasil, bernilai dan dapat mencapai kualitas maksimunm yang dapat direalisasikan. Meurut plato orang baik apabila dikuasai oleh akal budi, dan buruk apabila dikuasai oleh nafsu dan emosi oleh sesuatu yang diluar kita. Apabila kita menguasai diri sendiri melalui akal budi, kita menikmati tiga hal yaitu kesatuan dengan diri sendiri, ketenangan, dan pemilikan diri yang tenang. Sehingga untuk dapat hidup yang baik hal yang pertama yang harus diusahakan adalah membebaskan diri dari kekuatan irasional hawa nafsu dan emosi, serta mengarahkan diri menurut akal budi.

(2)

Bagi plato orang yang mengikuti akal budi adalah orang-orang yang berorientasi pada realitas yang sebenarnya. Dengan demikian kita mampu menentukan prioritas antara pelbagai dorongan dan kegiatan yang membedakan antara keinginan yang perlu dan yang tidak. Dikuasai akal budi berarti ditata oleh intuisi tatanan itu.

Hal yang menarik manusia untuk mencari kebenaran sampai akhirnya kepada Sang Baik adalah melalui kekuatan cinta. Plato menyebut cinta itu eros yaitu kekuatan universal dalam alam. Seperti segala kebaikan berasal dri yang baik lewat alam idea sampai kealam indrawi, begitu pula manusia bisa naik dari cinta jasmani lewat cinta rohani sampai pada akhir dari segala asal-usul ketertarikan yaitu sang baik.

Dapat dikatan eros adalah nilai subjektif dimana kita mengalami yang baik, kebahagiaan, sedangkan idea adalah nilai objektif, diman idea secara objektif mewujudkan sesuatu yang bernilai. Oleh karena itu manusi akan bahagia jika dapat menyatukan nilai subjektif dari eros dan nilai objektif dari idea.

Orang yang mengejar yang baiklah yang bahagia, dengan kata lain kebahagiaan sebenarnya adalah orang-orang yang memilki keutamaan. Plato membedakan empat keutamaan yang paling utama yaitu kebijaksanaan, keberanian, sikap tahu diri dan keadilan yang mengimbagi dan mempersatukan masing-masing keutamaan.

Kelebihan Kekurangan

Aristoteles : menuju kebahagiaan

Aristoteles lahir pada tahun 384 di stagyra didaerah thrakia, YunaniUtara. Menurut aristoteles tidak ada idea-idea yang abadi. Apa yang plato pahami sebagai idea sebenarnya tidak lain adalah bentuk abstrak yang tertanam dalam realitas indrawi sendiri. Ajaran plato tentang idea-idea merupakan intepretasi yang salah terhadap kenyataan bahwa manusia dapat membentuk konsep-kosep universal tentang hal-hal yang mepiris. Untuk menjelaskan hal tersebut tidak perlu menerima alam idea-idea yang pribadi.

Pendekatan aristoteles adalah empiris. Ia bertolak dari realitas nyata indrawi, itulah sebabnya aristoteles begitu mementingkan penelitian di alam dan mendukung pengembangan ilmu-ilmu khusus.

(3)

Aristoteles menolak paham plato tentang idea yang baik dan bahwa hidup yang baik tercapai dengan kontemplasi atau penyatuan dengan idea yang baik itu. Menurut aristoteles paham yang baik itu tidak sedikitpun membantu seseorang untuk melakukan setiap hal dalam hidupnya dengan baik. Jadi menurut aristoteles hal tersebut tidak ada gunanya. Jadi apa yang membuat kehidupan manusia menjadi bermutu harus dicari dan bertolak dari realitas manusia itu sendiri.

Aristoteles membagi filsafat kedalam filsafat teoritis dan praktis. Berdasarkan ajarannya tentang metode berpikir. Kata teoritis berasal dari kata yunani Theoria, yang berarti memandang atau mengkontemplasikan. Theoria atau filsafat merupakan ilmu yang memandang, mencoba memahami dan merefleksikan asal-usul, keteraturan dan hokum, serta per kembangan dari segala apa yang ada. Filsafat praktis sama dengan etika dan filsafat politik. Perbedaannya yaitu kalau filsafat politik memusatkan perhatian pada tatanan komunitas dan Negara. Kalau etika lebih mempertanyakan bagaiman kehidupan individual harus diwujudkan.

3 karya besar aristoteles yang menyangkut etika. Yaitu etika eudemia, etika nikomacheia, plitike. Dalam pemikiran aristoteles, etika dan ilmu politik sangat erat hubungannya. Menurut aristoteles hidup manusia akan semakin bemutu jika ia semakin mencapai apa yang menjadi tujuannya. Apapun yang bergerak ada apapun yang dilakukan demi sesuatu yang baik, demi suatu nilai. Nilai itulah tujuannya. Ada yang dicari demi suatu tujuan yang jauh dan ada yang dicari demi dirinya sendiri.

Aristoteles bersama seluruh filsafat yunaniyang kita cari demi dirinya sendiri adalah eudaimonia, kebahagiaan. Ada tiga pola hidup yang memuat kepuasan dalam dirinya sendiri. Yaitu hidup dengan mencari nikmat, hidup “praktis” atau politis dan hidup sebagai aeorang filsuf dan hidup kontempelatif.

(4)

Epikuros :

Etika sebagai seni idup.

Epikuros lahir tahun 314 sm dikota yunani, samos, dan meninggal di Athena tahun 270sm. Etika epikuros berdasarkan sebuah metafisika yaitu atomisme. Menurutnya seluruh realitas terdiri atas atom-atom tak terbatas jumlahnya yang hanya berbeda karena bentuk dan beratnya. Oleh karena itu sesuatu yang terjadi sudah mutlak dan pasti.

epikuros tidak menyangkal adanya dewa. Hanya saja beliau mengatakan mereka hidup dalam ruangan kosong antara kumpulan atom, secara bahagia dan abaadi tanpa perhatian samasekali terhadap manusia. Kebahagiaan dan inti ajaran moralnya yaitu nikmat. Bagi epikuros yang baik adalah yang menghasilkan nikmat dan yang buruk adalah yang menghasilkan perasaan tidak enak.

Hakikat nikmat terdiri dalam ketentraman jiwa yang tenang, tidak dapat dikejutkan dan dibingungkan, dlam ataraxia, kebebasan dari perasaan risau atau terkejut. Nikmat lebih dilihat secara negative yaitu sebagai kebebasan dari rasa sakit dan penderitaan (apathia), daripada secara positifsebagai perasaan puas.

Epikuros sangat menegaskan kebijaksanaan. Orang yang bijaksana adalah seniman hidup. Orang yang bijaksana tidak akan memperbanyak kebutuhan melainkan sebaliknya malah membatasinya agar dapat memperoleh kepuasan.

Etika epikuros bersifat privatistik. Yang dicari adalah kebahagiaan abadi.epikuros menasihatkan orang untuk menarik diri dari kehidupan depan umum, namun ajarannya tidak bersifat egois. Baginya berbuat kebaikan lebih menyenang kan daripada menerima kebaikan. Dan kebahagiaan terbesar bagi

(5)

manusia adalah persahabatan. Ia menonjolkan keutamaan-keutamaan seperti kesederhanaan, tahu diri, penguasaan diri dan kegembiraan dalam semua situasi.

Dianngap sebagai sikap hidup yang sekedar mengejar kenikmatan jasmani dan tertutup terhadap nilai-nilai rohani. Epikureanisme ingin menciptakan kehidupan pribadi yang tenang, yang mewujudkan ruang kebebasan dari gangguan dunia bagi dirinya.

Stoa : ketenangan orang bijaksana

Bagi stoa Yang Ilahi dan alam menyatu. Tak ada Allah dibelakang alam semesta. Yang Illahi adalah alam semesta. Dan pandangannya disebut monistik. Monistik adalah dunia sekaligus materi, ilahi, dan rasional yang merupakan kesatuan homogen, tetapi dalam kesatuannya itu tertata secara hierarkis. Menurutnya seluruh realitas pada hakikatnya bersifat materiil.

Kosmos adalah alam semesta yang diresapi seluruhnya oleh logos, akal budi ilahi. Namun, logos bukan sesuatu dari luar yang terpisah dari alam semesta, melainkan tatanannya atau jiwanya sendiri. Logos adalah yang mendasari segala gerak , yang menentukan apapun yang terjadi.

Etika stoa sangat berkaitan erat dengan kosmologisnya. Etika stoa dapat dipahami sebagai seni hidup yang menunjukkan jalan kebahagiaan. Stoa mengharapkan kebahagiaan dari keberhasilan hidup manusia. Menurut stoa kehidupan manusia berhasil apabila ia dapat mempertahankan diri. Adapaun karena manusia ditentukan oleh hokum alam semesta, ia mempertahankan diriapabila ia menyesuaikan dengan hokum alam. Untuk menjelaskannya stoa mempergunakan istilah OIKEIOSIS yang berarti “mengambil sebagai milik”. Artinya dalam proses penyesuaian itu manusia langkah-demi langkah menjadikan alam semsta sebagai miliknya. Yang pertama tubunya sendiri lalu lingkungan akhirnya seluruh realitas.

Koordinat dasar bagi kehidupan manusia yang ditemukan manusia adalah dengan perbuatan baik yang disesuaikan dengan hokum alam. Seperti ditulis dalam saneca “ apabila engkau setuju, takdir membimbingmu, apabila tidak

(6)

seutuju takdir memaksa. Hal ini terjadi karena bagaimanapun juga kita tidak bis terlepas dari fatum alam semesta.

Sehingga muncullah pengertian kebebasan meurut stoa. Yaitu bukkannya bebas dari takdir akantetapi manusia mewncapai kebebasan apabila sadar dan rela diri menyesuaikan dengan alam.

Filsafat stoia mengungkakpakn cita-cita itu sebagai autarkia. Yaitu kemandirian manusia akan dirinya sendiri. Sehingga manusia tidak bergantung lagi pada apapun diluarnya. Cirri lain etika stoa adalah etika yang keras, yang menekankan peran kehndak. Stoa tidak mencari perasaan nikmat dan bahagia. Baginya kebahagiaan terletak dalam keutamaan moral sendiri, dalam tekad kehendak untuk melakukan kewajiban.

Bagi stoa tindakan yang baik dalam arti moral bukan tindakan asal saja secara objektif sesuai dengan hokum alam. Bagaimanapun manusi bertindak tidak sesuai denganya melainkan dilakukan demi hokum alam.

Stoa mengutamakan kebijaksanaan moral, keadilan, keberanian, penguasaan diri dan kemanusiaan. Tuntutan ajaran dasar stoa “terimalah dan lepaskanlah.”

Cita-cita stoa adalah si BIJAKSANA . dengan melakukan sikap stoical yaitu apapun yang terjadi tidak dapat membuatnya gusar lagi. Stoa menawarkan pilihan terakhir bunuh diri jika suatu perkembangan yang mungkin saja terjadi dan sudah tidak dapat ditampung lagi. Etika stoa mencapai puncaknya yang luhur dalam humanismendimana etika stoa merupakan etika filosofis pertama yang secara konsekuen mengakui dan meminati persamaan derajat manusia. Etika stoa merupakan etika filsafati yang murni. Tanpa acuan kepada kehidupan sesudah mati. Sehingga dapat mengembangkan kehidupan yangluhur dan ketenangan.

Etika stoa memang dapat mendukung sikap-sikap keutamaan yang luhur, namun ia gaagal menggapai siakp-sikap moral yang paling luhur. Stoa juga gagal menawarkan kebahagiaan yang sebenarnya karena menurutnya kebahagiaan itu lebih dari sekedar autarkia atau kebebasan darui keresahan. Etika stoa adalah luhur dan bagus tapi hanya sebagai alternatif kedua karena merupakan pilihan orang-orang yang sudah menyerah daripada memperjuangkan yang tinggi.

(7)

Augustinus

“cintailah dan lakukanlah apa yang kaukehendaki.”

Augustinus tertarik pada aliran manikeisme, yaitu suatu alirang yang berasal dari Persia. Dengan ajarannya dualisme. Aliran ini menyatakan bahwa realitas terdiri atas dua prinsip dasar: yang baik, yaitu cahaya ALLAH atau roh dan yang jahat yaitu kegelapan atau materi. Etika menurut agustinus adalah hidup yang yang baik dalam arti moral adalah hidup menuju kebahagiaan. Kebahagiaan itulah tujuan manusia dan etika mengajarkan jalan ketujuan itu. Etika dalam pengertian agustinus adalah ajaran tentang hidup yang bahagia. Titik tolak etika auustinus sama dengan etika yunani sebelumnya. Namun, terdapat dimensi baru yang secara radikal mengubah seluruh sepak terjang wara etika yaitu kesadaran akan transendensi. Bagi augustinus manusia mencapai identitas definitifnya justru apabila ia berhadapan dengan sang Penciptanya.

Referensi

Dokumen terkait

para mujtahid, karena para mujtahid hanya terbatas pada memperjelas atau memunculkan hukum Allah serta menemukannya melalui jalan Istimbath (penetapan hukum yang berdasarkan

Oleh karena itu informasi tentang kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang tidak bisa dipisahkan dan penting dalam menunjang kualitas

Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah

Implikasi penelitian: 1) Upaya meningkatkan Penguasaan Konsep Matematika melalui Kecerdasan Emosional, guru perlu mengetahui kestabilan emosional siswa

Banyak metoda yang bisa digunakan sebagai pendekatan penentuan tarif tersebut, e.g Metoda Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK), Kemauan Membayar (Willingness To Pay

mahasiswa praktikan untuk belajar menjadi guru yang lebih inovatif, provisional dengan gaya. mengajar yang menarik

(Lampiran 11: Jurnal Bimbingan Tugas Akhir).. (Lampiran 12 : Surat Keterangan

Dalam pengembangan wilayah maupun dalam pertambangan, lereng dapat merupakan masalah terutama pada lereng rawan longsor. Untuk mengantisipasi keruntuhan lereng